Nomor : 053/BWI-POK/KKOP/VII/2014
Tanggal : 5 Juli 2014
Atas
Dokumen Pemilihan
Nomor : 036/BWI-POK/KKOP/VI/2014
Tanggal : 17 JUNI 2014
untuk
Pengadaan
Pokja Paket Pekerjaan Konsultansi Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi ULP Wil I
Tahun Anggaran 2014
Bab III
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
a. Jelas
b. Jelas
c. Jelas
d. Jelas
e. Jelas
f. Jelas
g. Sebelum addendum
[apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka setiap
tenaga ahli harus diberi bobot]Bobot tenaga
No.
I
1
2
3
4
5
6
II
1
2
3
4
5
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Profesional
Perencana Bandara / Team
Leader (S1=13 Thn)
Ahli Hukum Penerbangan
(S1 = 9 Thn)
Ahli Planologi (S1 = 9Thn)
Ahli Hukum (S1= 9 Thn)
Ahli Teknik Geodesi (S1=
9 Thn)
Ahli Keselamatan
Penerbangan (D3> 6 Thn)
Tenaga Pendukung
Asisten Ahli Perencana
Bandara
Surveyor
Cad Operator
Sekretaris
Pesuruh
Bobot (%)
25
15
15
15
15
15
[apabila tenaga ahli yang dinilai lebih dari 1 (satu) maka setiap
tenaga ahli harus diberi bobot]Bobot tenaga
No.
I
1
2
3
4
5
6
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli Profesional
Perencana Bandara / Team
Leader (S1=13 Thn)
Ahli Hukum Penerbangan
(S1 = 9 Thn)
Ahli Planologi (S1 = 9Thn)
Ahli Hukum (S1= 9 Thn)
Ahli Teknik Geodesi (S1=
9 Thn)
Ahli Keselamatan
Bobot (%)
25
15
15
15
15
15
II
1
2
3
4
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
Jelas
BAB IV
Kerangka ACUAN Kerja
Sebelum Addendum :
Uraian Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yang
mempunyai 13,670 pulau dengan 6,000 pulau berpenduduk, terbentang dari
Barat ke Timur sejauh 5,100 km, dari Utara ke Selatan sejauh 1,900 km.
Dengan keadaan geografis tersebut, transportasi udara menjadi salah satu
faktor penting dalam meningkatkan integrasi nasional, aktifitas ekonomi dan
keseimbangan ekonomi daerah.
Pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi akan mengacu pada
peningkatan permintaan penerbangan dan jumlah penumpang, jaringan lalu
lintas udara, keselamatan penerbangan, keamanan bandar udara beserta
perencanaan
nasional/propinsi/kota.
Pemerintah
Indonesia
telah
memprioritaskan pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi
untuk memberikan prasarana pelayanan penumpang guna memenuhi
pertumbuhan permintaan jasa angkutan udara serta mendukung pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
Untuk itu diperlukan Studi pembuatan KKOP dan DLKR Bandar Udara
Blimbingsari-Banyuwangi. Agar pembangunan dan pengembangan Bandar
Udara lebih terarah.
2.
Lokasi Pekerjaan
Lokasi kegiatan berada di desa Blimbingsari Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi
Propinsi Jawa Timur.
4.
Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2014
5.
6.
7.
Studi-Studi Terdahulu
1) Rencana Induk Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi
8.
Landasan Hukum
.
2.
3.
4.
5.
6.
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perhubungan
Udara
No.
SKEP/110/VI/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandar Udara dan
sekitarnya.
9.
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan teknis dan administrasi harus dilakukan oleh Konsultan
sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, meliputi langkah-langkah yang
akan dilakukan berupa penyusunan rencana kerja yang mencakup :
a. Penjelasan maksud dan tujuan pekerjaan secara rinci / detail ;
b. Metodologi pelaksanaan pekerjaan ;
c. Membuat program kerja yang berisi Uraian Kegiatan Pekerjaan, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule), Susunan Tenaga Ahli yang akan
dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan, Struktur Organisasi
Pelaksanaan Pekerjaan, Perlengkapan / Peralatan yang akan
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ;
d. Pengumpulan data dan informasi sekunder (Studi Kepustakaan /
Literatur) ;
e. Menyiapkan checklist data, kuisioner dan form-form penelitian yang
diperlukan dalam pengumpulan data
Dalam melaksanakan pekerjaan persiapan, Konsultan melakukan koordinasi
/ konsultasi teknis dengan Satuan Kerja Unit Pelaksana Teknis terkait, bila
Executive Summary
Merupakan ringkasan dan kesimpulan dari Final Report, dan Konsep
Keputusan Menteri Perhubungan Tentang KKOP.
Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus lima
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)
laporan buku copy dan 1 (satu) softcopy dalam bentuk CD (Compact
Disc).
g. Album Peta
Album peta yang dicetak dan diserahkan pada kertas ukuran A1 dan A3.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus lima
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku
ukuran A1, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 1 (satu)
laporan buku copy.
Sebanyak 10 (sepuluh) buku ukuran A3, yang terdiri dari 1 (satu)
laporan buku asli dan 9 (sembilan) laporan buku copy dan 1 (satu)
softcopy dalam bentuk CD (Compact Disc).
Semua laporan yang telah dihasilkan oleh Pelaksana Pekerjaan harus disertai
dalam bentuk Soft copy masing-masing laporan dalam format asli (bukan
PDF), CAD untuk gambar-gambar, dan kompilasi kedalam harddisk
eksternal.
11.
12.
14.
15.
Personil
Penyedia Jasa harus memperhatikan substansi Kerangka Acuan, maksud dan
tujuan pekerjaan, serta tugas dan wewenang yang akan diberikan. Penyedia
jasa juga menyusun tenaga profesional yang terdiri dari berbagai bidang
keahlian serta tenaga pendukung yang merupakan kesatuan tim kerja.
No.
Uraian
Kualifikasi
Jumlah
Man
Month
Ahli Madya
Ahli Madya
Ahli Madya
1
5
2
1
1
1
5
1
5
5
5
5
1
2
3
4
5
6
Hal-Hal Lain
16.
17.
Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa lain
hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data.
Namunpun
demikian,
keabsahan/keakuratan
data
tetap
menjaditanggung jawab Penyedia Jasa.
2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunan
laporantidak diperbolehkan dikerjasamakan dengann penyedia jasa
lainnya.
18.
Pengukuran Jarak
Alat yang digunakan adalah EDM atau Total Station
yang telah dicek (kalibrasi) terhadap jarak basis yang
telah diketahui jaraknya.
Setiap pengamatan jarak paling sedikit 3 kali
pembacaan dan kemudian diratakan.
Temperatur dan tekanan udara dicatat untuk
hitungan koreksi refraksi.
Ketelitian alat ukur jarak yang digunakan (5mm
5mm/km).
Pengamatan Matahari
MenggunakanPrisma Reoloff.
Pengamatan matahari minimal 2 seri untuk pagi dan
2 seri untuk sore hari.
Pengamatan dilakukan pada saat tinggi matahari 200
- 400 .
Pengamatan dilakukan setiap jarak 1 km, pada titik
simpul dan diujung As landasan serta dilakukan
diatas titik-titik tetap (Bench Mark) dengan titik
target diusahakan ke BM yang lain.
Pengamatan sudut dengan kesalahan maksimum 15
(second).
2) Poligon Sekunder, meliputi :
Pengukuran Sudut
Jalur pengukuran dimulai dan diakhiri pada titik
poligon utama.
Pengukuran sudut dilakukan satu seri, dengan
ketelitian sudut 2 (menit).
Alat theodolite yang digunakan adalah Wild T-O atau
sejenisnya.
Salah penutup sudut maksimum 2 n, dimana n =
jumlah titik poligon
Pengukuran Jarak
Jarak setiap sisi poligon diukur dengan pita ukur
minimal 2 kali pembacaan dan hasilnya diratakan.
Salah penutup jarak linier maksimum 1 : 5.000.
d. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal / Sipat Datar, meliputi :
1) Pengukuran Sipat Dasar Utama
Titik referensi tinggi ditentukan terhadap Titik Tinggi
Nasional (TTG) atau titik - titik lain yang ketinggiannya
dalam sistem nasional / MSL (Mean Sea Level).
Jalur Pengukuran Sipat Dasar Primer akan mengikuti jalur
Pengukuran Poligon Primer kecuali bila ditemui daerah yang
terjal atau gunung sehingga tidak memungkinkan dilakukan
pengukuran waterpass, maka akan menggunakan cara
trigonometris.
Adapun spesifikasi teknis pengukurannya, yaitu :
Alat sipat datar yang digunakan adalah Automatic Level
Arde 2 seperti : Wild NAK-2, Zeiss Ni.
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon utama.
Pembacaan dilakukan terhadap 3 (tiga) benang (atas,
tengah, bawah).
Minimal 2 kali dalam setiap minggu alat harus dicek
kesalahan garis bidik (kolimasi).
Jumlah slog perseksi harus genap.
Pada waktu pembidikan akan diusahakan agar jarak
belakang (DB) sama dengan jarak muka (DM) apabila
db dm hasil hitungan beda tinggi perlu dikorelasi
terhadap faktor koreksi garis bidik.
Jarak pembacaan dari alat waterpass ke rambu
maksimum 50 meter.
Pengukuran perseksi dilakukan pergi dan pulang.
Rambu harus diberi alas atau straatpot, kecuali pada
patok kayu atau BM.
Dalam pengukuran sipat datar, rambu-rambu harus
digunakan secara selang-seling sehingga rambu yang
diamati pada titik awal akan menjadi rambu titik akhir
pada setiap seksi.
Tinggi patok kayu dan BM dari permukaan tanah harus
diukur.
Kesalahan penutup maksimum 8D mm dimana : D
adalah jarak dalam km.
2) Pengukuran Sipat Datar Cabang (Sekunder)
Jalur Pengukuran Sipat Datar Cabang akan mengikuti jalur
Pengukuran Poligon Cabang. Adapun spesifikasi teknis
f.
19.
Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
berikut:
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa
akan menyerahkan laporannya.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa
harusmelakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yang
telahditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa
harusmelakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan
petugasyang telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang
bersangkutan.
Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di dunia yang
mempunyai 13,670 pulau dengan 6,000 pulau berpenduduk, terbentang dari
Barat ke Timur sejauh 5,100 km, dari Utara ke Selatan sejauh 1,900 km.
Dengan keadaan geografis tersebut, transportasi udara menjadi salah satu
faktor penting dalam meningkatkan integrasi nasional, aktifitas ekonomi dan
keseimbangan ekonomi daerah.
Pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi akan mengacu pada
peningkatan permintaan penerbangan dan jumlah penumpang, jaringan lalu
lintas udara, keselamatan penerbangan, keamanan bandar udara beserta
perencanaan
nasional/propinsi/kota.
Pemerintah
Indonesia
telah
memprioritaskan pengembangan Bandar Udara Blimbingsari - Banyuwangi
untuk memberikan prasarana pelayanan penumpang guna memenuhi
pertumbuhan permintaan jasa angkutan udara serta mendukung pertumbuhan
ekonomi masyarakat.
Untuk itu diperlukan Studi pembuatan KKOP dan DLKR Bandar Udara
Blimbingsari-Banyuwangi. Agar pembangunan dan pengembangan Bandar
Udara lebih terarah.
2.
3)
3.
Lokasi Pekerjaan
Lokasi kegiatan berada di desa Blimbingsari Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi
Propinsi Jawa Timur.
4.
Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2014
2.
3.
4.
5.
6.
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perhubungan
Udara
No.
SKEP/110/VI/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Bandar Udara dan
sekitarnya.
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perhubungan
Udara
No.
SKEP/225/XII/2002 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan
Menteri Perubungan tentang Kawasan Kebisingan disekitar Bandar
Udara;
2.
Keputusan
Direktur
Jenderal
Perhubungan
Udara
No.
SKEP/224XII/2002 tentang Pedoman Evaluasi Rancangan Peraturan
Menteri Perubungan tentang Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara;
Laporan Antara
Laporan antara merupakan laporan hasil survei yang harus dibuat dan
diserahkan. Materi yang tercakup dalam laporan antara adalah :
Laporan hasil survei yang merupakan buku kompilasi data hasil
Deskripsi Benchmark
Merupakan gambaran dari Deskripsi Benchmark yang telah dipasang
sebagai titik referensi dalam pengukuran dalam KKOP.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (dua puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku, yang terdiri
dari 1 (satu) laporan buku asli dan 4 (empat) laporan buku copy.
m. Executive Summary
Merupakan ringkasan dan kesimpulan dari Final Report.
Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) buku.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus lima
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)
laporan buku copy.
n. Bahan Ekspose, merupakan bahan ekspose yang disiapkan untuk
sosialisasi, yang diserahkan selambat-lambatnya 150 (seratus lima
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh)
buku, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 9 (sembilan)
laporan buku copy.
o. Album Gambar
Album gambar yang dicetak dan diserahkan pada kertas ukuran A1 dan
A3.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus lima
puluh) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku
ukuran A1, yang terdiri dari 1 (satu) laporan buku asli dan 1 (satu)
laporan buku copy.
Sebanyak 10 (sepuluh) buku ukuran A3, yang terdiri dari 1 (satu)
laporan buku asli dan 9 (sembilan) laporan buku copy.
Semua laporan berlaku untuk KKOP dan DLKr yang telah dihasilkan oleh
Pelaksana Pekerjaan harus disertai dalam bentuk Soft copy masing-masing
laporan dalam format asli (bukan PDF), CAD untuk gambar-gambar, dan
kompilasi kedalam CD masing-masing 5 (lima) buah.
11.
12.
13.
14.
15.
Personil
Penyedia Jasa harus memperhatikan substansi Kerangka Acuan, maksud dan
tujuan pekerjaan, serta tugas dan wewenang yang akan diberikan. Penyedia
jasa juga menyusun tenaga profesional yang terdiri dari berbagai bidang
keahlian serta tenaga pendukung yang merupakan kesatuan tim kerja.
Penyedia Jasa harus menguraikan Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban
Tenaga ahli yang diusulkan dalam penyusunan kegiatan ini. Adapun
kebutuhan tenaga untuk layanan jasa konsultansi dengan kualifikasi
keahlian dan pengalaman profesional dalam bidangnya masing-masing
adalah sebagai berikut :
No.
Uraian
Kualifikasi
Jumlah
Man
Month
Ahli Madya
Ahli Madya
Ahli Madya
5
2
1
1
1
5
5
5
Hal-Hal Lain
16.
17.
Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
3. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa lain
hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan data.
Namunpun
demikian,
keabsahan/keakuratan
data
tetap
menjaditanggung jawab Penyedia Jasa.
4. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan dan penyusunan
laporantidak diperbolehkan dikerjasamakan dengann penyedia jasa
lainnya.
18.
Pengukuran Jarak
Alat yang digunakan adalah EDM atau Total Station
yang telah dicek (kalibrasi) terhadap jarak basis yang
telah diketahui jaraknya.
Setiap pengamatan jarak paling sedikit 3 kali
pembacaan dan kemudian diratakan.
Temperatur dan tekanan udara dicatat untuk
hitungan koreksi refraksi.
Ketelitian alat ukur jarak yang digunakan (5mm
5mm/km).
Pengamatan Matahari
MenggunakanPrisma Reoloff.
Pengamatan matahari minimal 2 seri untuk pagi dan
2 seri untuk sore hari.
Pengamatan dilakukan pada saat tinggi matahari 200
- 400 .
Pengamatan dilakukan setiap jarak 1 km, pada titik
simpul dan diujung As landasan serta dilakukan
diatas titik-titik tetap (Bench Mark) dengan titik
target diusahakan ke BM yang lain.
Pengamatan sudut dengan kesalahan maksimum 15
(second).
2) Poligon Sekunder, meliputi :
Pengukuran Sudut
Jalur pengukuran dimulai dan diakhiri pada titik
poligon utama.
Pengukuran sudut dilakukan satu seri, dengan
ketelitian sudut 2 (menit).