Anda di halaman 1dari 47

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

DINAS PERHUBUNGAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA


Jl Kapten A Rivai No.51 Kota Palembang

STUDI PENYUSUNAN KKOP


(KAWASAN KESELAMATAN OPERASI
PENERBANGAN)
BANDAR UDARA SILAMPARI
LUBUK LINGGAU

EKSPOSE DRAFT FINAL


OKTOBER 2013

DISAJIKAN OLEH:
PT. NAFAC MITRA UTAMA
JAKARTA
Latar Belakang:
 Bandar Udara sebagai prasarana angkutan udara, memerlukan
penyediaan lahan dan ruang udara serta lingkungan bebas penghalang
guna menjamin keselamatan operasi penerbangan dan keselamatan
masyarakat sekitarnya
 Pasal 1 ayat 5 Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan: “Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
adalah wilayah daratan dan/atau perairan dan ruang udara di sekitar
bandar udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan
dalam rangka menjamin keselamatan penerbangan”.
 Pasal 10 ayat 1 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002
tentang Penyelenggaraan Bandar Udara Umum: “Untuk menjamin
Keselamatan Operasi Penerbangan di bandar udara dan sekitarnya
diperlukan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan untuk
mengendalikan ketinggian benda tumbuh dan pendirian bangunan di
bandar udara dan sekitarnya”.

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -1-
Maksud dan Tujuan:
• Mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penentuan Batas-Batas
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari –
Lubuk Linggau
• Menetapkan beberapa kerangka dasar horizontal dan vertikal di sekitar
bandar udara guna pemberian rekomendasi batas ketinggian bangunan
serta benda-benda lainnya di kawasan keselamatan operasi
penerbangan
• Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Batas-Batas
Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari –
Lubuk Linggau
• Pedoman penataan ketinggian bangunan, benda tumbuh dan tata guna
lahan di sekitar Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau guna menjamin
keselamatan penerbangan sesuai standar internasional dan nasional

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -2-
Fungsi:
• Terkendalinya ketinggian bangunan-bangunan dan
benda tumbuh serta tata guna lahan di sekitar Bandar
Udara Silampari – Lubuk Linggau sehingga dapat
memenuhi aspek keamanan dan keselamatan operasi
penerbangan didalam operasional bandar udara.
• Sebagai salah satu pedoman pemerintah daerah
tentang pemberian ijin ketinggian bangunan dan benda
tumbuh termasuk tata guna lahan di sekitar Bandar
Udara Silampari – Lubuk Linggau yang tertuang didalam
Rencana Umum Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -3-
Hasil (produk) yang diharapkan:
• Informasi lengkap mengenai kerangka dasar horizontal dan
vertikal serta obyek obstacle
• Kerangka dasar horizontal dan vertikal berwujud bench
mark dan dituangkan dalam bentuk deskrispi bench mark
• Hasil kajian batas-batas kawasan dan batas ketinggian pada
KKOP
• Penggambaran Batas-batas Kawasan dan Ketinggian pada
KKOP
• Rancangan Keputusan Menteri Perhubungan RI tentang
Batas-batas KKOP

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -4-
Landasan Hukum Nasional:
 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan.
 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 2010 tentang Tatanan Kebandarudaraan
Nasional.
 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Bandar
Udara.
 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 48 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Bandar
Udara.
 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP.32/IV/88 Tahun 1988 tentang
Pedoman Pemberian Tanda, Pemasangan Lampu dan Pemberian Rekomendasi Di Sekitar Bandar
Udara.
 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP.110/VI/2000 Tahun 2000, tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Di Bandar Udara
dan Sekitarnya.
 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/48/III/2000 tentang Pedoman
Penelitian Rancangan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan Di Bandar Udara dan Sekitarnya.
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -5-
Landasan Hukum Internasional:
 ICAO Annex 14 Aerodromes
 ICAO Airport Service Manual (Doc 9137-An/898/2), Part 6 tentang
Control of Obstacle dan Part 2 tentang Land Use and Environmental
Control
 ICAO Annex 10 Volume 1 Part 1 Chapter 3 beserta Attachment C tentang
Spesifikasi Alat Bantu Radio Navigasi
 Advisory Circular FAA tentang Perletakan Alat Bantu Navigasi Udara

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -6-
Gambaran Umum Wilayah Kab. Musi
Rawas:
 Letak Geografis Kabupaten Musi Rawas yaitu 2°20'00" - 3°38'00"LS dan
102°07'00" - 103°40'00"BT
 Secara geografis berbatasan dengan:
 Provinsi Jambi di bagian utara

 Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Muara Enim di sebelah timur

 Kabupaten Empat Lawang di sebelah selatan

 Provinsi Bengkulu di sebelah barat

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -7-
Gambaran Umum Wilayah Kab. Musi
Rawas:

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -8-
Gambaran Umum Wilayah Kota
Lubuklinggau:
 Letak Geografis Kota Lubuklinggau yaitu 3°4'10" - 3°22'30"LS dan
102°40'00" - 103°00'00"BT
 Secara geografis berbatasan dengan:
 Kecamatan BKL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas di sebelah utara

 Kecamatan Tugu Mulyo dan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas di
sebelah timur
 Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas dan Provinsi Bengkulu di
sebelah selatan
 Provinsi Bengkulu di sebelah barat

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -9-
Gambaran Umum Wilayah Kota
Lubuklinggau:

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -10-
Gambaran Umum Wilayah Kab.
Rejang Lebong:
 Letak Geografis Kabupaten Rejang Lebong yaitu 2°22'07" - 3°31'00"LS
dan 102°19'00" - 102°57'00"BT
 Secara geografis berbatasan dengan:
 Kabupaten Lebong dan Kabupaten Musi Rawas di Bagian Utara

 Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lintang Empat Lawang di bagian Selatan

 Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Bengkulu Utara di Bagian Barat

 Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Musi Rawas di Bagian Timur

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -11-
Gambaran Umum Wilayah Kab.
Rejang Lebong:

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -12-
Gambaran Umum Wilayah Bandar
Udara Silampari:
 Letak Geografis Bandar Udara dinyatakan dalam Aerodrome Reference
Point yaitu pada koordinat 03° 17’ 03” LS dan 102° 54’ 51” BT
 Secara geografis berbatasan dengan:
 Pemukiman dan Perkantoran di sebelah utara

 Pemukiman dan Perladangan Penduduk di sebelah timur

 Pemukiman dan Perladangan Penduduk di sebelah selatan

 Pemukiman dan Perladangan Penduduk di sebelah barat

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -13-
Kondisi Eksisting Bandar Udara
 Status : Bandar Udara Umum
 Fungsi : Bukan Pusat Penyebaran
 Penggunaan : Domestik
 Klasifikasi Ruang Udara : Un-attended (A)
 Penyelenggara : Pemerintah Daerah Kab. Musi Rawas
 Kegiatan : Fixed Wing dan Rotary Wing
 Koordinat : 03° 17’ 03” LS dan 102° 54’ 51” BT
 Lokasi : di tengah kota Lubuk Linggau
 Nomor Runway : 02 – 20
 Dimensi Runway : 2.220 m x 30 m (hasil pengukuran fisik)
1.800 x 30 m (operasional saat ini)
 Daya Dukung : 30 F/C/Y/T
 Dimensi Taxiway : 85 m x 23 m
 Dimensi Apron : 90 m x 70 m
 Dimensi Terminal : 240 m2
 Navigasi : NDB (ident : LU) dan frek : 240 KHz
DVOR/DME (ident : SLP) frek : 114.5 MHz
 Telekomunikasi : SSB, VHF-AG
 PK-PPK : Category-4
 Sumber Listrik : PLN dan Generator Set
 Prosedur Penerbangan : Tidak ada
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -14-
Metodologi Pelaksanaan
 Persiapan

 Pemasangan Bench Mark

 Survey Topografi

 Analisa data Hasil Survey

 Penentuan Batas-Batas Kawasan dan Batas


Ketinggian Pada KKOP
 Penyusunan Rancangan Keputusan Menteri

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -15-
Pemasangan Bench Mark:
 Jumlah Bench Mark 20
 Diberi Nomor KKOP-01 s/d KKOP-20
 Dimensi 30 x 30 cm dengan pengaman dan lantai 100 cm x 100 cm
 Dipasang kuningan di titik tengahnya
 Dipasang marmer sebagai identifikasi

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -16-
Pengukuran Topografi:
Hal-hal yang perlu dipetakan:
 Posisi Geografis beserta elevasi dari 20 Bench Mark
 Posisi Geografis beserta elevasi dari Ujung-ujung
Landas Pacu
 Posisi Geografis beserta elevasi dari Seluruh Alat
Bantu Navigasi
 Posisi Geografis beserta elevasi dari Benda Tumbuh
yang dicurigai sebagai halangan/obstacle

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -17-
Metodologi Pengukuran:
Pengukuran dilakukan dengan tiga metode yaitu:
 Pengamatan Satelit menggunakan GPS Geodetik,
dengan standard akurasi sesuai SKEP WGS-84 Tabel
2.5 tidak lebih dari 25 cm
 Pengukuran sipat datar menggunakan Automatic
Levelling, dengan tingkat akurasi kesalahan
penutup sebesar 8D
 Pengukuran Obstacle menggunakan alat ukur sudut
dan jarak/Total Station dengan ketelitian bacaan 1”

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -18-
Pengamatan GPS:
Metode Pengamatan terdiri dari:
 Absolute/Point Positioning, menggunakan hanya satu receiver
dan memiliki ketelitian rendah (umumnya diatas 3 meter)
 Relative Positioning, menggunakan lebih dari satu receiver
yang mengamat secara simultan dan memiliki ketelitian tinggi
(dibawah 1 meter hingga milimeter)

Untuk Pengamatan GPS pada kegiatan ini menggunakan:


 metode Relative Positioning
 receiver yang digunakan adalah tipe geodetik single frekuency
 Titik Ikat Jaring Kontrol Horizontal Nasional N1.1035

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -19-
Pengamatan GPS:
Sat 4 Z Sat 4
Sat 1 Sat 1

R4
Sat 2
Sat 2

R1
R2
P

R3

Sat 3

Sat 3

Y
(geocenter)

Q
P

X
R

Relative Positioning
Point Positioning
• menggunakan lebih dari satu receiver
• Menggunakan satu receiver
• Digunakan untuk penentuan posisi berketelitian tinggi
• Tidak untuk digunakan penentuan posisi berketelitian
(dibawah 1 meter)
tinggi (lebih dari 3 meter)

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -20-
Prosedur Pengamatan Tipikal dengan
GPS Geodetik:

(Sumber: Pengamatan GPS geodetik Pilar Batas Bakosurtanal)

Jaring Kontrol Horisontal Nasional

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -21-
Pengukuran Sipat Datar:
 Pengukuran sipat datar adalah untuk mendapatkan posisi vertikal
(ketinggian) dari suatu titik.
 Titik ikat yang digunakan adalah TTG-1802
Jaring Kontrol Vertikal Nasional

b3 m3

b2 m2

b1 m1

h3

P3
h2

P2

h1

P1

Prinsip Dasar Pengukuran Sipat Datar

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -22-
Pengukuran Obstacle:
Maksud dari pengukuran situasi detail obstacle adalah untuk
mengetahui posisi dan ketinggian bangunan dan benda tumbuh
disekitar kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan.

Y C
XC

Prinsip Dasar Penentuan


d2 Ketinggian (Z) Obstacle
d1
2 Z
YC
o S1
TP
S2 B D.tan(h)
1
P
A
XA d AB

YA h  HAP
X
Ta
A
Prinsip dasar pengukuran D
koordinat obstacle

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -23-
Hasil Pengukuran Topografi
Pengamatan GPS

UTM GEOGRAFIS Ketelitian Toleransi


No Obyek X Y LATITUDE LONGITUDE No. Baseline Horzontal Ketelitian Keterangan
(mm) (mm)
meter meter (S) (E)
1 N1.1035 – KKOP.01 6 50 Memenuhi Syarat

1 Thr-02 267938.105 9635310.612 3°17'49.99639" 102°54'41.56598" 2 KKOP.01 – KKOP.08 6 50 Memenuhi Syarat


2 Thr-20 268617.210 9637424.191 3°16'41.17684" 102°55'03.72460" 3 KKOP.01 – KKOP.05 17 50 Memenuhi Syarat
3 Overrun-02 267919.751 9635253.488 3°17'51.85440" 102°54'40.96770" 4 KKOP.01 – KKOP.03 10 50 Memenuhi Syarat
4 Overrun-20 268635.564 9637481.315 3°16'39.39280" 102°55'04.29900" 5 KKOP.01 – RWY.20 4 50 Memenuhi Syarat
5 KKOP-01 268558.048 9636585.084 3°17'08.55768" 102°55'01.72837"
6 KKOP.01 – KKOP.11 5 50 Memenuhi Syarat
6 KKOP-02 268741.841 9639448.179 3°15'35.38317" 102°55'07.87260"
7 KKOP.01 – RWY.02 4 50 Memenuhi Syarat
7 KKOP-03 266897.036 9629121.546 3°21'11.36227" 102°54'07.42632"
8 KKOP-04 263451.858 9634344.460 3°18'21.13219" 102°52'16.21868" 8 KKOP.01 – KKOP.02 5 50 Memenuhi Syarat
9 KKOP-05 265592.704 9637259.618 3°16'46.40112" 102°53'25.74660" 9 KKOP.01 – KKOP.10 11 50 Memenuhi Syarat
10 KKOP-06 271096.730 9641761.442 3°14'20.24844" 102°56'24.28390" 10 KKOP.01 – KKOP.14 7 50 Memenuhi Syarat
11 KKOP-07 274119.670 9637713.211 3°16'32.21150" 102°58'01.91107" 11 KKOP.01 – KKOP.19 8 50 Memenuhi Syarat
12 KKOP-08 271640.847 9636970.029 3°16'56.23619" 102°56'41.58719"
12 KKOP.01 – KKOP.13 35 50 Memenuhi Syarat
13 KKOP-09 268266.644 9635169.615 3°17'54.60792" 102°54'52.19579"
13 KKOP.01 – KKOP.20 16 50 Memenuhi Syarat
14 KKOP-10 262954.934 9623369.887 3°24'18.28122" 102°51'59.35172"
15 KKOP-11 275531.438 9631081.250 3°20'08.16719" 102°58'47.19359" 14 KKOP.01 – KKOP.18 34 50 Memenuhi Syarat

16 KKOP-12 268059.757 9636626.334 3°17'07.18125" 102°54'45.59469" 15 KKOP.01 – KKOP.06 7 50 Memenuhi Syarat


17 KKOP-13 278543.337 9640453.021 3°15'03.32139" 103°00'25.34618" 16 KKOP.01 – KKOP.17 29 50 Memenuhi Syarat
18 KKOP-14 259036.165 9632914.158 3°19'07.37148" 102°49'53.12432" 17 KKOP.01 – KKOP.15 39 50 Memenuhi Syarat
19 KKOP-15 260410.832 9643550.602 3°13'21.29505" 102°50'38.38005" 50 Memenuhi Syarat
18 KKOP.01 – KKOP.16 7
20 KKOP-16 264431.079 9645721.508 3°12'10.91346" 102°52'48.70343"
19 KKOP.01 – KKOP.04 11 50 Memenuhi Syarat
21 KKOP-17 272045.945 9648169.214 3°10'51.74907" 102°56'55.43823"
20 KKOP.01 – KKOP.12 4 50 Memenuhi Syarat
22 KKOP-18 276303.665 9647747.559 3°11'05.74642" 102°59'13.28238"
23 KKOP-19 260944.194 9637987.953 3°16'22.37466" 102°50'55.26707" 21 KKOP.01 – KKOP.07 9 50 Memenuhi Syarat

24 KKOP-20 282186.822 9641080.314 3°14'43.13505" 103°02'23.37868" 22 KKOP.01 – KKOP.09 5 50 Memenuhi Syarat

23 KKOP.01 – 3 50 Memenuhi Syarat

ARP/BPN.0704

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -24-
Dokumentasi Pengukuran Topografi

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -25-
Hasil Pengukuran Topografi
Pengukuran Sipat Datar

Elev Jumlah Salah


Toleransi
No Obyek MSL AES Jarak Jumlah Penutup
Salah
meter meter KRING (m) Seksi Beda Keterangan
Penutup
(N) Tinggi
(mm)
(mm)
1 Thr-02 98.218 2.263
I Memenuhi
2 Thr-20 95.955 0.000 25852.4 275 39 8D (41)
(Loop) Syarat
3 Overrun-02 98.218 2.263 II Memenuhi
4 Overrun-20 95.955 0.000 3460.9 30 13 8D (15)
(Terikat) Syarat
5 KKOP-01 97.144 1.189 Memenuhi
III 172.4 3 1 8D (3)
6 KKOP-02 95.614 -0.341 Syarat
7 KKOP-03 128.675 32.720 Memenuhi
IV 431.2 4 0 8D (5)
8 KKOP-04 139.030 43.075 Syarat
9 KKOP-05 113.661 17.706 Memenuhi
V 191.7 2 0 8D (4)
Syarat
10 KKOP-06 82.430 -13.525
Memenuhi
11 KKOP-07 73.556 -22.399 VI 2972.7 23 3 8D (14)
Syarat
12 KKOP-08 84.442 -11.513 Memenuhi
13 KKOP-09 98.829 2.874 VII 2496.7 18 1 8D (14)
Syarat
14 KKOP-10 193.044 97.089 Memenuhi
VIII 2381.0 24 4 8D (12)
15 KKOP-11 85.413 -10.542 Syarat
16 KKOP-12 99.909 3.954 Memenuhi
IX 114.3 2 0 8D (3)
17 KKOP-13 57.125 -38.830 Syarat
18 KKOP-14 171.040 75.085
19 KKOP-15 125.766 29.811
20 KKOP-16 67.527 -28.428
21 KKOP-17 65.463 -30.492
22 KKOP-18 58.206 -37.749
23 KKOP-19 234.063 138.108
24 KKOP-20 54.508 -41.447
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -26-
Kawasan dalam KKOP:
 Kawasan Ancangan Pendaratan dan Lepas Landas
 Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan
 Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Dalam
 Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Luar
 Kawasan Dibawah Permukaan Kerucut
 Kawasan Dibawah Permukaan Transisi
 Kawasan Disekitar Penempatan Alat Bantu Navigasi
Penerbangan

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -27-
Ilustrasi KKOP

Kawasan Dibawah
Permukaan Horisontal
Luar

Kawasan Pendekatan

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -28-
Ilustrasi KKOP

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -29-
Analisa Batas Kawasan :
Klasifikasi Landas Pacu
 Dimensi Landas Pacu eksisting 2.220 m x 30 m
 Dimensi Landas Pacu Masterplan Ultimate 2.200 x
45 m
 Alat Bantu Navigasi : “LU” NDB dan “SLP”
DVOR/DME
 menurut Annex 14 ICAO termasuk dalam
Instrument Non Precision Approach Code Number
4 (panjang > 1800 m), Code Letter C (wing span 24
m s/d 36 m)
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -30-
Kawasan dibawah Permukaan Lepas Landas

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

Mencakup :

U
Y = 35.000 Y = 35.000
• Kab. Rejang Lebong
- Kec. Padang Ulak Tanding
• Kota Lubuk Linggau
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Timur I
Y = 30.000 Y = 30.000

- Kec. Lubuk Linggau Selatan II


• Kab. Musi Rawas
- Kec. Tugu Mulyo

Y = 25.000 Y = 25.000

Ref. I
Ref. III Ref. II

Y = 20.000 Y = 20.000

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


Y = 15.000
No. Titik Y = 15.000
X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)
1. A.1.1. 17,740 20,150 3° 17’ 49.732” 102° 54’ 36.546”
2. A.1.2. 17,740 19,850 3° 17’ 52.738” 102° 54’ 45.789”
3. A.1.3. 2,740 17,600 3° 25’ 59.774” 102° 53’ 25.517”
Y = 10.000 Y = 10.000
4. A.1.4. 2,740 22,400 3° 25’ 11.654” 102° 50’ 57.616”
5. A.2.1. 20,060 20,150 3° 16’ 37.890” 102° 54’ 59.677”
6. A.2.2. 35,060 22,400 3° 8’ 30.835” 102° 56’ 19.878”
7. A.2.3. 35,060 17,600 3° 9’ 18.918” 102° 58’ 47.759”
Y = 5.000 Y = 5.000

8. A.2.4. 20,060 19,850 3° 16’ 40.896” 102° 55’ 08.921”


X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -31-
Kawasan dibawah Permukaan Ancangan Pendaratan

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

Mencakup :

U
Y = 35.000 Y = 35.000
• Kab. Rejang Lebong
- Kec. Padang Ulak Tanding
• Kota Lubuk Linggau
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Timur I
Y = 30.000 Y = 30.000
- Kec. Lubuk Linggau Selatan II
• Kab. Musi Rawas
- Kec. Tugu Mulyo

Y = 25.000 Y = 25.000

Ref. I
Ref. III Ref. II

Y = 20.000 Y = 20.000

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


No. Titik
X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)
Y = 15.000 1. A.1.5. 17,740
Y = 15.000 20,090 3° 17’ 50.333” 102° 54’ 38.394”
2. A.1.6. 17,740 19,910 3° 17’ 52.137” 102° 54’ 43.940”
3. A.1.7. 13,660 19,400 3° 20’ 03.590” 102° 54’ 18.970”
4. A.1.8. 2,740 19,400 3° 25’ 41.729” 102° 52’ 30.053”
Y = 10.000 5. A.1.9. 2,740
Y = 10.000 20,600 3° 25’ 29.699” 102° 51’ 53.078”
6. A.1.10. 13,660 20,600 3° 19’ 51.563” 102° 53’ 41.996”
7. A.2.5. 20,060 20,090 3° 15’ 30.364” 102° 55’ 23.460”
8. A.2.6. 20,060 19,910 3° 15’ 32.168” 102° 55’ 29.006”
Y = 5.000
9. A.2.7. 24,140
Y = 5.000
20,600 3° 13’ 18.908” 102° 55’ 48.420”
10. A.2.8. 35,060 20,600 3° 7’ 40.735” 102° 57’ 37.256”
X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

11. A.2.9. 35,060 19,400 3° 7’ 52.755” 102° 58’ 14.226”


12. A.2.10. 24,140 19,400 3° 13’ 30.931” 102° 56’ 25.392”
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -32-
Kawasan dibawah Permukaan Kemungkinan Bahaya
Kecelakaan

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

Mencakup :

U
Y = 35.000 Y = 35.000
• Kota Lubuk Linggau
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Timur I

Y = 30.000 Y = 30.000

Y = 25.000 Y = 25.000

Ref. I
Ref. III Ref. II

Y = 20.000 Y = 20.000

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


Y = 15.000
No. Titik Y = 15.000

X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)


1. A.1.1. 17,740 20,150 3° 17’ 49.732” 102° 54’ 36.546”
2. A.1.2. 17,740 19,850 3° 17’ 52.738” 102° 54’ 45.789”
3. A.1.11. 14,740 19,400 3° 19’ 30.147” 102° 54’ 29.739”
Y = 10.000 Y = 10.000

4. A.1.12. 14,740 20,600 3° 19’ 18.120” 102° 53’ 52.766”


5. A.2.1. 20,060 20,150 3° 16’ 37.890” 102° 54’ 59.677”
6. A.2.11. 23,060 20,600 3° 15’ 00.480” 102° 55’ 15.722”

Y = 5.000
7. A.2.12. 23,060
Y = 5.000
19,400 3° 15’ 12.504” 102° 55’ 52.695”
8. A.2.4. 20,060 19,850 3° 16’ 40.896” 102° 55’ 08.921”
X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -33-
Kawasan dibawah Permukaan Transisi

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

Mencakup :

U
Y = 35.000 Y = 35.000
• Kota Lubuk Linggau
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Timur I

Y = 30.000 Y = 30.000

Y = 25.000 Y = 25.000

Ref. I
Ref. III Ref. II

Y = 20.000 Y = 20.000

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


Y = 15.000
No. Titik Y = 15.000

X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)


1. A.1.1. 17,740 20,150 3° 17’ 49.732” 102° 54’ 36.546”
2. B.1.1. 15,640 20,465 3° 18’ 51.604” 102° 54’ 05.900”
3. B.1.2. 22,140 20,465 3° 15’ 30.322” 102° 55’ 10.710”
Y = 10.000 Y = 10.000

4. A.2.1. 20,060 20,150 3° 16’ 37.890” 102° 54’ 59.677”


5. A.1.2. 17,740 19,850 3° 17’ 52.738” 102° 54’ 45.789”
6. A.2.4. 20,060 19,850 3° 16’ 40.896” 102° 55’ 08.921”

Y = 5.000
7. B.2.2. 22,140
Y = 5.000
19,535 3° 15’ 39.641” 102° 55’ 39.363”
8. B.2.1. 15,640 19,535 3° 19’ 00.924” 102° 54’ 34.555”
X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -34-
Kawasan dibawah Permukaan Horizontal Dalam

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

Mencakup :

U
Y = 35.000 Y = 35.000 • Kota Lubuk Linggau
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Timur I
- Kec. Lubuk Linggau Timur II
Y = 30.000 Y = 30.000

Y = 25.000 Y = 25.000

Ref. I
Ref. III Ref. II

Y = 20.000 Y = 20.000

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


No. Titik
X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)
1. B.1.1. 15,640 20,465 3° 18’ 51.604” 102° 54’ 5.900”
Y = 15.000 Y = 15.000

2. C.1.1. 13,809 20,740 3° 19’ 45.550” 102° 53’ 39.179”


3. C.1.2. 17,740 24,000 3° 17’ 11.148” 102° 52’ 37.927”
4. C.1.3. 20,060 24,000 3° 15’ 59.308” 102° 53’ 1.060”
5. C.1.4. 23,991 20,740 3° 14’ 30.250” 102° 55’ 20.701”
Y = 10.000 Y = 10.000

6. B.1.2. 22,140 20,465 3° 15’ 30.322” 102° 55’ 10.710”


7. B.2.1. 15,640 19,535 3° 19’ 0.924” 102° 54’ 34.555”
8. B.2.2. 22,140 19,535 3° 15’ 39.641” 102° 55’ 39.363”

Y = 5.000
9. C.2.2. 23,991
Y = 5.000
19,260 3° 14’ 45.072” 102° 56’ 6.279”
10. C.2.3. 20,060 16,000 3° 17’ 19.475” 102° 57’ 7.543”
11. C.2.4. 17,740 16,000 3° 18’ 31.319” 102° 56’ 44.413”
X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

12. C.2.1. 13,809 19,260 3° 20’ 0.376” 102° 54’ 24.758”


Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -35-
Kawasan dibawah Permukaan Kerucut

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

Mencakup :

U
Y = 35.000 Y = 35.000 • Kota Lubuk Linggau
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Timur II
- Kec. Lubuk Linggau Selatan II
- Kec. Lubuk Linggau Barat I
Y = 30.000 Y = 30.000
- Kec. Lubuk Linggau Utara II
• Kab. Musi Rawas
- Kec. Muara Beliti

Y = 25.000 Y = 25.000

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


Ref. III
Ref. I No. Titik
Ref. II
X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)
Y = 20.000 Y = 20.000

1. C.1.1. 13,809 20,740 3° 19’ 45.550” 102° 53’ 39.179”


2. D.1.1. 11,830 21,036 3° 20’ 43.849” 102° 53’ 10.300”
3. D.1.2. 17,740 26,000 3° 16’ 51.104” 102° 51’ 36.309”
4. D.1.3. 20,060 26,000 3° 15’ 39.265” 102° 51’ 59.442”
Y = 15.000 Y = 15.000

5. D.1.4. 25,970 21,036 3° 13’ 25.999” 102° 55’ 31.283”


6. C.1.4. 23,991 20,740 3° 14’ 30.250” 102° 55’ 20.701”
7. C.1.3. 20,060 24,000 3° 15’ 59.308” 102° 53’ 01.060”

Y = 10.000
8. C.1.2. 17,740
Y = 10.000
24,000 3° 17’ 11.148” 102° 52’ 37.927”
9. C.2.1. 13,809 19,260 3° 20’ 00.376” 102° 54’ 24.758”
10. C.2.4. 17,740 16,000 3° 18’ 31.319” 102° 56’ 44.413”
11. C.2.3. 20,060 16,000 3° 17’ 19.475” 102° 57’ 07.543”
Y = 5.000 12. C.2.2. 23,991
Y = 5.000 19,260 3° 14’ 45.072” 102° 56’ 06.279”
13. D.2.2. 25,970 18,964 3° 13’ 46.768” 102° 56’ 35.149”
X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

14. D.2.3. 20,060 14,000 3° 17’ 39.515” 102° 58’ 09.167”


15. D.2.4. 17,740 14,000 3° 18’ 51.360” 102° 57’ 46.037”
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
16.
Bandar
D.2.1.
Udara11,830
Silampari18,964
– Lubuk Linggau
3° 21’ 04.626”
-36-
102° 54’ 14.170”
Kawasan dibawah Permukaan Horizontal Luar

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000
Mencakup :
• Kab. Rejang Lebong
- Kec. Padang Ulak Tanding

U
Y = 35.000 Y = 35.000

• Kota Lubuk Linggau


- Kec. Lubuk Linggau Barat I
- Kec. Lubuk Linggau Barat II
- Kec. Lubuk Linggau Utara I
Y = 30.000 Y = 30.000 - Kec. Lubuk Linggau Utara II
- Kec. Lubuk Linggau Selatan I
- Kec. Lubuk Linggau Selatan II
• Kab. Musi Rawas
- Kec. Tugu Mulyo
Y = 25.000 Y = 25.000
- Kec. Muara Beliti

Koordinat Bandar Udara Koordinat Geografis


No. Titik
X (meter) Y (meter) Latitude (LS) Longitude (BT)
Ref. I
Ref. III Ref. II

Y = 20.000
1. D.1.1. 11,830
Y = 20.000
21,036 3° 20’ 43.849” 102° 53’ 10.300”
2. D.1.2. 17,740 26,000 3° 16’ 51.104” 102° 51’ 36.309”
3. D.1.3. 20,060 26,000 3° 15’ 39.265” 102° 51’ 59.442”
4. D.1.4. 25,970 21,036 3° 13’ 25.999” 102° 55’ 31.283”
Y = 15.000 5. E.1.4. 34,871
Y = 15.000 22,372 3° 8’ 36.970” 102° 56’ 18.868”
6. E.1.3. 20,060 35,000 3° 14’ 9.063” 102° 47’ 22.179”
7. E.1.2. 17,740 35,000 3° 15’ 20.897” 102° 46’ 59.043”
8. E.1.1. 2,929 22,372 3° 25’ 6.095” 102° 51’ 0.370”
Y = 10.000 9. D.2.1. 11,830
Y = 10.000 18,964 3° 21’ 4.626” 102° 54’ 14.170”
10. D.2.4. 17,740 14,000 3° 18’ 51.360” 102° 57’ 46.037”
11. D.2.3. 20,060 14,000 3° 17’ 39.515” 102° 58’ 9.167”
12. D.2.2. 25,970 18,964 3° 13’ 46.768” 102° 56’ 35.149”
Y = 5.000
13. E.2.2. 34,871
Y = 5.000
17,628 3° 9’ 24.487” 102° 58’ 45.006”
14. E.2.3. 20,060 5,000 3° 19’ 9.687” 103° 2’ 46.492”
X = 0.000

X = 5.000

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000

15. E.2.4. 17,740 5,000 3° 20’ 21.538” 103° 2’ 23.364”


16. E.2.1. 2,929 17,628 3° 25’ 53.647” 102° 53’ 26.527”
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -37-
Analisa Batas Ketinggian :
 Ambang landas pacu terendah (+0.000 AES) di Th-
20
 Beda Tinggi Ambang Landas Pacu = 98.218 M –
95.955 M => 2.263 M
 H = 2.263 / 2 => 1 M (pembulatan kebawah)
overrun

ambang landasan tertinggi

∆H
Landasan
ambang landasan rata-rata

overrun ambang landasan terendah

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -38-
Persyaratan Ketinggian pada KKOP:

X = 10.000

X = 15.000

X = 17.800

X = 20.000

X = 25.000

X = 30.000

X = 35.000
X = 0.000

X = 5.000

UT
AR
A
Y = 35.000
151
151 Y = 35.000
Persyaratan Ketinggian :

• KPDLL = 0 M S/D 150 M AES

KAWASAN DIBAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR


• KKBKC
KAWASAN DIBAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR

Y = 30.000 Y = 30.000
= 0 M S/D 46 M AES

• KDPTR = 0 M S/D 46 M AES

146
151
146
• KDPHD = 46 M AES
Y = 25.000 KAWASAN DIBAWAH PERM. KERUCUT
KAWASAN DIBAWAH
PERMUKAAN KERUCUT
Y = 25.000

46
46
• KDPKR = 46 M S/D 146 M AES
KAWASAN DIBAWAH

KAW. DIBAWAH PERM.


PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM

HORIZONTAL DALAM
KAWASAN DIBAWAH

Ref. I
PERMUKAAN TRANSISI
• KDPHL = 151 M AES
46
Ref. III Ref. II
46
Y = 20.000 151
151 KAWASAN ANCANGAN PENDARATAN
KAWASAN ANCANGAN PENDARATAN
151
DAN LEPAS LANDAS DAN LEPAS
46 LANDAS 46 150
KAWASAN ANCANGAN PENDARATAN
DAN LEPAS LANDAS 150
150 Y = 20.000
46
46
KAWASAN DIBAWAH
PERMUKAAN TRANSISI
KAWASAN KEMUNGKINAN
BAHAYA KECELAKAAN

KAWASAN DIBAWAH
PERMUKAAN HORIZONTAL DALAM

46
46

Y = 15.000 Y = 15.000
KAWASAN DIBAWAH
PERMUKAAN KERUCUT

146
146
151

Y = 10.000 Y = 10.000

KAWASAN DIBAWAH PERMUKAAN HORIZONTAL LUAR

151
Y = 5.000 151 Y = 5.000
X = 0.000

X = 5.000

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -39-
Potongan Memanjang dan Melintang KKOP

Potongan Memanjang

Potongan Melintang
Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -40-
Daftar Obyek dalam Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan Bandar Udara Silampari
UTM GEOGRAFIS ACS Elev Tinggi Selisih
No Obyek X Y LATITUDE LONGITUDE X Y MSL AES KKOP Persyaratan Tinggi Keterangan
meter meter (S) (E) meter meter meter meter AES/meter meter Obstacle Bukan Obstacle

2 Smart 258898.660 9632633.026 3° 19' 16.5113" 102° 49' 48.6515" 12465.576 27787.037 259.933 163.978 KDPHL 151.045 12.933 obstacle
4 Telkomsel 258465.494 9632247.238 3° 19' 29.0361" 102° 49' 34.5969" 11965.775 28081.424 253.491 157.536 KDPHL 151.045 6.491 obstacle
5 XL 258474.697 9632390.920 3° 19' 24.3605" 102° 49' 34.9051" 12105.385 28116.615 249.702 153.747 KDPHL 151.045 2.702 obstacle
6 XL 257472.921 9628716.368 3° 21' 23.8785" 102° 49' 02.2005" 8300.535 27946.312 294.188 198.233 KDPHL 151.045 47.188 obstacle
7 Telkomsel 263374.336 9623129.022 3° 24' 26.1507" 102° 52' 12.9175" 4786.292 20618.609 267.679 171.724 KPDLL 151.045 20.679 obstacle
8 BTS 1 263418.133 9623065.904 3° 24' 28.2081" 102° 52' 14.3314" 4739.597 20557.603 269.631 173.676 KPDLL 151.045 22.631 obstacle
12 TVRI 270695.546 9639399.044 3° 15' 37.1133" 102° 56' 11.1363" 22515.953 18625.407 155.843 59.888 KDPHD 46.045 13.843 obstacle
13 TELKOMSEL 271262.139 9638731.598 3° 15' 58.8751" 102° 56' 29.4402" 22053.825 17881.801 160.852 64.897 KDPHD 46.045 18.852 obstacle
15 SUTET 1 270898.760 9639786.683 3° 15' 24.5099" 102° 56' 17.7427" 22947.174 18550.515 146.677 50.722 KDPHD 46.045 4.677 obstacle
16 SUTET 2 270501.927 9639846.731 3° 15' 22.5290" 102° 56' 04.8960" 22882.951 18946.693 146.967 51.012 KDPHD 46.045 4.967 obstacle
17 SUTET 3 270068.152 9639881.033 3° 15' 21.3836" 102° 55' 50.8513" 22782.915 19370.167 145.256 49.301 KDPHD 46.045 3.256 obstacle
20 SUTET 6 268885.275 9639976.789 3° 15' 18.1878" 102° 55' 12.5527" 22512.235 20525.633 147.568 51.613 KPDLL 49.045 2.569 obstacle
21 SUTET 7 268480.653 9640000.080 3° 15' 17.4025" 102° 54' 59.4516" 22410.635 20917.983 148.467 52.512 KDPHD 46.045 6.467 obstacle
25 Pohon1 267882.833 9635411.137 3° 17' 46.7208" 102° 54' 39.7829" 17858.798 20083.373 115.521 19.566 PU 0.000 19.566 obstacle
26 Pohon2 267674.971 9635220.392 3° 17' 52.9149" 102° 54' 33.0385" 17613.611 20222.921 124.988 29.033 KDPTR 10.428 18.605 obstacle
27 Pohon3 267923.629 9635223.721 3° 17' 52.8235" 102° 54' 41.0913" 17692.846 19987.201 122.069 26.114 KKBKC 2.806 23.308 obstacle
28 Pohon4 268003.418 9635197.280 3° 17' 53.6895" 102° 54' 43.6734" 17692.080 19903.150 115.102 19.147 KKBKC 2.822 16.326 obstacle
29 Pohon5 268178.862 9635415.399 3° 17' 46.6023" 102° 54' 49.3697" 17953.412 19802.839 116.452 20.497 KDPTR 6.744 13.753 obstacle
35 BTS-6 266957.769 9637775.309 3° 16' 29.7101" 102° 54' 09.9865" 19826.658 21687.300 150.439 54.484 KDPHD 46.045 8.439 obstacle
36 BTS-7 266820.351 9637628.701 3° 16' 34.4725" 102° 54' 05.5266" 19645.042 21773.282 158.736 62.781 KDPHD 46.045 16.736 obstacle
37 BTS-8 266215.170 9637418.518 3° 16' 41.2720" 102° 53' 45.9147" 19259.808 22285.157 156.283 60.328 KDPHD 46.045 14.283 obstacle
38 BTS-9 265240.755 9636758.615 3° 17' 02.6831" 102° 53' 14.3152" 18333.462 23010.995 169.499 73.544 KDPHD 46.045 27.499 obstacle
39 BTS-10 265136.831 9636483.554 3° 17' 11.6283" 102° 53' 10.9310" 18039.796 23025.795 209.870 113.915 KDPHD 46.045 67.870 obstacle
40 BTS-11 263375.603 9635511.296 3° 17' 43.1503" 102° 52' 13.8302" 16575.381 24405.177 170.732 74.777 KDPKR 73.618 1.159 obstacle
42 BTS-13 263789.224 9636322.191 3° 17' 16.7871" 102° 52' 27.2805" 17473.931 24259.440 161.442 65.487 KDPKR 59.372 6.115 obstacle
43 BTS-14 263748.124 9635910.866 3° 17' 30.1715" 102° 52' 25.9211" 17069.751 24172.744 212.706 116.751 KDPKR 57.200 59.551 obstacle
44 BTS-15 273044.424 9638025.735 3° 16' 21.9682" 102° 57' 27.1107" 21927.006 15969.029 150.934 54.979 KDPKR 47.594 7.385 obstacle
51 Linggau TV 263353.272 9635960.351 3° 17' 28.5335" 102° 52' 13.1381" 16996.078 24563.806 178.414 82.459 KDPKR 77.088 5.371 obstacle
53 BTS-21 260798.696 9639867.688 3° 15' 21.1864" 102° 50' 50.6859" 19934.655 28191.188 257.205 161.250 KDPHL 151.045 10.205 obstacle
57 Telkom 260922.828 9637975.122 3° 16' 22.7908" 102° 50' 54.5743" 18170.786 27494.065 342.699 246.744 KDPHL 151.045 95.699 obstacle
58 Bkt Sulap 260644.612 9637514.462 3° 16' 37.7640" 102° 50' 45.5331" 17647.102 27618.027 450.452 354.497 KDPHL 151.045 203.452 obstacle
59 Bkt Sulap 261243.902 9636884.503 3° 16' 58.3087" 102° 51' 04.8955" 17230.666 26854.759 489.723 393.768 KDPHL 151.045 242.723 obstacle
82 XL 258034.000 9630655.000 3° 20' 20.8254" 102° 49' 20.5099" 10317.870 28005.163 273.920 177.965 KDPHL 151.045 26.920 obstacle

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -41-
Obyek Obstacle:
 Total Obyek yang terukur berjumlah 82 buah
 Sebanyak 33 obyek merupakan obstacle
 Beberapa obyek terletak pd KAWASAN KEMUNGKINAN BAHAYA
KECELAKAAN diantaranya SUTET/SUTT di wilayah siring agung

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -42-
Konsep Rancangan Keputusan
Menteri Perhubungan :
 Bagian Pertama terdiri dari : Dasar Pemikiran dan Landasan Hukum
 Bagian kedua terdiri dari ketentuan-ketentuan umum berisikan tentang lokasi-
lokasi dan definisi
 Bagian ketiga terdiri dari penetapan Batas-batas Kawasan Keselamatan Operasi
Penerbangan dan Kawasan disekitar Alat Bantu Navigasi udara, sesuai dengan
Annex 14 ICAO Konvensi Chicago tahun 1944
 Bagian keempat terdiri dari penetapan mengenai Batas-batas Ketinggian pada
kawasan Disekitar Alat Bantu Navigasi Udara
 Bagian Kelima terdiri dari penetapan mengenai pengaturan bangunan dan benda
tumbuh lainnya pada kawasan keselamatan operasi penerbangan
 Bagian Keenam mengenai pengaturan pemberian tanda atas pemasangan lampu
 Bagian Ketujuh mengenai pengaturan pemberian rekomendasi
 Bagian Kedelapan ketentuan-ketentuan dan penutup

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -43-
Pemberian Marka Penghalang (Obstacle Marking)

 Pemberian Marka Tidak Termasuk Lingkup Pekerjaan

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -44-
Pemasangan Lampu Penghalang
(Obstacle Light)

 Pemasangan Lampu tidak Termasuk Lingkup Pekerjaan

Penyusunan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandar Udara Silampari – Lubuk Linggau -45-
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai