Laporan Pendahuluan
LAPORAN PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI PERUMAHAN
KUMUH
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga Laporan Pendahuluan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Kegiatan ini bermaksud untuk menyusun rencana
induk kegiatan Identifikasi Perumahan Kumuh. Tujuan dari pelaksanaan studi ini
adalah sebagai acuan dalam meningkatkan kualitas permukiman dan mendorong
Pemerintah Daerah untuk menempatkan penanganan kawasan perumahan kumuh
sebagai salah satu prioritas program daerah.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terkait
dalam pelaksanaan kegiatan ini dan berharap semoga hasil yang kami berikan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pihak-pihak terkait, serta dapat
memberikan acuan dalam meningkatkan kualitas permukiman dan mendorong
Pemerintah Daerah untuk menempatkan penanganan kawasan perumahan kumuh
sebagai salah satu prioritas program daerah.
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran...................................................................................4
1.3 Dasar Hukum...........................................................................................................5
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan.........................................................................................6
1.4.1 Lingkup Kegiatan............................................................................................6
1.4.2 Lokasi Kegiatan..............................................................................................6
1.4.3 Keluaran Kegiatan...........................................................................................7
1.4.4 Sistematika Laporan........................................................................................7
BAB II Tinjauan Pustaka..................................................................................................8
2.1 Pengertian Perumahan dan Pemukiman...................................................................9
Daftar Tabel
Daftar Gambar
2.1 Peta Persebaran Sistem Permukiman Perdesaan....................................................21
2.2 Peta Persebaran Sistem Pusat Permukiman Perkotaan..........................................22
2.3 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Bogor……………………………………….24
3.1 Peta Kepadatan Kabupaten Bogor.........................................................................20
3.2 Peta Morfologi Kabupaten Bogor..........................................................................22
3.3 Peta Kelerengan Kabupaten Bogor........................................................................24
3.4 Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) Kota Bogor.....................................................26
3.5 Peta Cekungan Air Tanah Kabupaten Bogor.........................................................27
3.6 Peta Jenis Tanah Kabupaten Bogor.......................................................................31
3.7 Peta Geologi Kabupaten Bogor..............................................................................32
3.8 Peta Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Bogor.................................................33
3.9 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Bogor............................................................34
3.10 Peta Persebaran Permukiman Kabupaten Bogor...................................................35
3.11 Kebutuhan Air Bersih di Kabupaten Bogor 2017..................................................36
3.12 Ketersediaan Air Bersih di Kabupaten Bogor 2017...............................................37
3.13 Selisih Ketersediaan Air Bersih di Kabupaten Bogor............................................37
3.14 Pola Spasial Sebaran Ambang Batas Daya Dukung Air Kabupaten Bogor
Tahun 2017............................................................................................................38
3.15 Skenario Daya Dukung Sampah............................................................................40
3.16 Peta Persebaran Sistem Permukiman Perdesaan....................................................43
3.17 Peta Persebaran Sistem Pusat Permukiman Perkotaan..........................................44
3.18 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Bogor.............................................................45
3.19 Peta Persebaran Permukiman Kabupaten Bogor...................................................46
3.20 Peta Administrasi Kabupaten Bogor......................................................................48
3.21 Peta Persebaran Permukiman dan Lokasi Kegiatan...............................................49
3.22 Peta Persebaran Perumahan Kecamatan Ciampea.................................................50
3.23 Peta Persebaran Perumahan Kecamatan Cibungbulangg.......................................51
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, maksud, tujuan, dan
sasaran, ruang lingkup kegiatan, keluaran kegiatan, dan sistematika
laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan mengenai pengertian perumahan, kluster, kumuh,
dan unsur-unsur perumahan.
BAB III GAMBARAN LOKASI
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran lokasi kegiatan.
BAB IV METODOLOGI
Pada bab ini dijelaskan mengenai metodologi pekerjaan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan Kawasan
Permukiman
A. Menurut Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, definisi permukiman adalah bagian dari lingkungan
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi
lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan. Permukiman tidak bisa
terlepas dari perumahan, seperti dinyatakan juga dalam Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman tersebut
bahwa perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman,
baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana,
dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
B. Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman, infrastruktur dasar permukiman merupakan bagian
dari pembentuk struktur ruang. Adapun struktur ruang adalah susunan pusat-
pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi
sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis
memiliki hubungan fungsional. Selain itu menurut undang-undang tersebut,
prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi
standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman,
dan nyaman.
C. Penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman oleh negara yang
pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah memiliki tujuan sebagai berikut:
1. memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman
2. mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran
penduduk yang proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian
a. ketidakteraturan bangunan
b. tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
rencana tata ruang; dan/atau
c. kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
2. Jalan lingkungan yang dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:
a. jaringan jalan lingkungan tidak melayani seluruh lingkungan Perumahan
atau Permukiman; dan/atau
b. kualitas permukaan jalan lingkungan buruk.
3. Penyediaan air minum yang dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:
a. ketidaktersediaan akses aman air minum
b. tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu sesuai standar yang
berlaku
4. Drainase lingkungan yang dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:
a. drainase lingkungan tidak tersedia
b. drainase ingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air hujan sehingga
menimbulkan genangan
c. kualitas konstruksi drainase lingkungan yang buruk
5. Pengelolaan air limbah yang dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:
a. sistem pengelolaan air limbah tidak memenuhi persyaratan teknis
b. prasarana dan sarana pengelolaan air limbah tidak memenuhi syarat teknis
6. Pengelolaan persampahan yang dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:
a. prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
b. sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis
7. Proteksi kebakaran yang dilihat dari beberapa kriteria sebagai berikut:
a. ketidaktersediaan prasarana proteksi kebakaran
b. ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran
D. Pada Pasal 27 Tipologi perumahan dan permukiman kumuh merupakan
pengelompokan perumahan kumuh dan permukiman kumuh berdasarkan letak
lokasi secara geografis, diantaranya sebagai berikut:
1. di atas air yaitu perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di atas
air, baik daerah pasang surut, rawa, sungai ataupun laut.
2. di tepi air yaitu perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada tepi
badan air (sungai, pantai, danau, waduk dan sebagainya), namun berada di luar
Garis Sempadan Badan Air.
3. di dataran rendah yaitu perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada
di daerah dataran rendah dengan kemiringan lereng < 10%.
4. di perbukitan yaitu perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang berada di
daerah dataran tinggi dengan kemiringan lereng > 10 % dan < 40%
5. di daerah rawan bencana yaitu perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang
terletak di daerah rawan bencana alam, khususnya bencana alam tanah longsor,
gempa bumi dan banjir.
2.3 Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang wilayah
Kabupaten Bogor
5. Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari luas kawasan perkotaan;
6. Mengendalikan jumlah pergerakan transportasi melalui pengembangan
sistem transportasi massal yang terintegrasi dengan wilayah di sekitar
daerah;
7. Mengendalikan tata air melalui pengembangan sistem drainase dan
peningkatan fungsi resapan air;
8. Mengendalikan dan penataan pertumbuhan kawasan permukiman di daerah
rawan bencana dan berfungsi lindung.
B. Rencana Pola Ruang kawasan budidaya di Kabupaten Bogor salah satunya adalah
untuk kawasan peruntukan permukiman dengan arahan sebagai berikut (pasal 46):
1. Pengembangan kawasan peruntukan permukiman perdesaan dengaan luas
kurang lebih 5% (lima persen)
2. Pengembangan kawasan permukiman perkotaan yang diarahkan sebesar
kurang lebih 30% (tiga puluh persen) dari luas daerah
C. Arahan kawasan strategis Kabupaten Bogor berdasarkan Perda No 11 Tahun 2016
RTRW Kabupaten Bogor 2016-2036 (Gambar 2.1), Kawasan Strategis Nasional
terdiri atas:
a. KSN Jabodetabekpunjur;
b. KSN Stasiun Telecommand Rancabungur;
c. KSN Stasiun Bumi Penerima Satelit Mikro;
d. KSN SKSD Palapa Klapanunggal.
Selain itu yang termasuk ke dalam Kawasan Strategis Provinsi terdiri atas:
a. KSP Bogor – Puncak - Cianjur yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut
kepentingan lingkungan hidup;
b. KSP Jonggol yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut kepentingan
ekonomi;
c. KSP Panas Bumi dan Pertambangan Mineral Bumi Gunung Salak - Pongkor
yang merupakan Kawasan Strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan
sumber daya alam dan teknologi tinggi; dan
d. KSP Panas Bumi Gunung Gede - Pangrango yang merupakan Kawasan Strategis
dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi
tinggibatasan
Kawasan Strategis Kabupaten terdiri atas:
a. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan
keamanan;
b. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;
c. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup; dan
d. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan
sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi.
2.4 Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 7 Tahun 2012 tentang Prasarana,
Sarana, dan Utilitas Perumahan dan Permukiman
Bahwa perumahan dan permukiman wajib menyediakan prasarana, sarana, dan
utilitas. Setiap Pengembang dalam melakukan pembangunan perumahan wajib
menyediakan Prasarana, Sarana dan Utilitas dengan proporsi paling sedikit 35% (tiga
puluh lima persen) dari luas tanah yang dimiliki/dibebaskan dengan luasan sarana
paling sedikit 10 % (sepuluh persen).
BAB III
GAMBARAN LOKASI
3.1 Demografi
Penduduk Kabupaten Bogor tahun 2018 sebanyak 5.840.907 jiwa yang terdiri
atas 2.983.278 jiwa penduduk laki-laki dan 2.857.629 jiwa penduduk perempuan. Jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2017, penduduk Bogor mengalami
pertumbuhan sebesar 2,20 persen. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bogor tahun 2018
mencapai 2.192 jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kecamatan
Ciomas dengan kepadatan sebesar 11.329 jiwa/km2. Gambar 3.1 menunjukkan Peta
Kepadatan Kabupaten Bogor.
Kepadatan
Jumlah
No. Kecamatan Penduduk per
Penduduk
km2
1 Leuwiliang 122.195 1.978
2 Leuwisadeng 74.299 2.263
3 Cibungbulangg 133.596 4.090
4 Ciampea 160.666 3.146
5 Dramaga 111.645 4581
6 Ciomas 184.663 11.329
7 Rancabungur 541.74 2.498
8 Jasinga 960.40 461
Sumber: Kabupaten Bogor dalam Angka, 2018
Kondisi fisik alam merupakan suatu kondisi pendukung suatu kegiatan dalam
hal ini kegiatan permukiman dan perumahan. Kondisi fisik alam ini akan dilhat dari
beberapa faktor seperti kelerengan tanah, bentuk morfologi, curah hujan, kawasan
rawan bencana, kawasan lindung, serta kondisi-kondisi fisik alam lainnya sebagai faktor
pertimbangan suatu kegiatan di kawasan.
A. Kondisi Topografi
Dengan kondisi ekologi dan morfologi yang ada tersebut, wilayah Kabupaten
Bogor sebagian besar berfungsi lindung (non budidaya dan budidaya terbatas), sehingga
wilayah yang dapat terbangun terbatas untuk kegiatan budidaya hanya wilayah dataran
rendah bagian utara. Kondisi morfologi Kabupaten Bogor dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Daerah Dataran Satuan ini memiliki bentuk morfologi yang hampir datar dengan
kemiringan lereng 0 – 5% (0 – 3o), dengan ketinggian wilayah mulai dari 124 – 175
m dpl. Penyebarannya menempati sebagian dari Utara dan setempat-setempat pada
bagian tengah Kabupaten Bogor, yaitu tersebar di daerah Leuwiliang, Cimanggu,
Pabuan, Nagrak, Kedunghalang, Cibungbulang, Kampung Sawah dan
Rancabungur.
B. Kondisi Klimatologi
Curah hujan
Curah hujan di Kabupaten Bogor sepanjang tahun 2018 (Tabel 3.2) dalam
pantauan beberapa stasiun pemantauan memiliki jumlah yang bervariasi. Pada bulan
Februari- April merupakan bulan dengan curah hujan tinggi, sedangkan bulan paling
rendah curah hujan adalah bulan Agustus.
Hari Hujan
Demikian pula dengan jumlah hari hujan di Kabupaten Bogor pada tahun 2018
rata-rata hari hujan dalam satu tahunnya selama 17 hari dalam tiap bulannya. Pada
bulan-bulan tertentu frekuensi turunnya hujan lebih sedikit dibandingkan dengan bulan
lainnya. Frekuensi hujan di bawah rata-rata terjadi pada bulan Juni hingga bulan
September, hal ini mengindikasikan bahwa pada bulan-bulan tersebut sedang
mengalami musim kemarau. Demikian pula sebaliknya, musim hujan terjadi pada bulan
Oktober hingga April karena jumlah hari hujan tiap bulannya melebihi rata-rata.
Suhu Udara
Secara umum keadaan suhu udara di Kabupaten Bogor mengikuti kondisi suhu
udara rata-rata 25,90C selama tahun 2018, dengan suhu minimal mencapai 18°C pada
bulan Agustus dan maksimal mencapai 34,9°C pada bulan November. Pada bulan -
bulan tertentu, suhu udaranya berada di atas rata-rata atau bahkan berada di bawah rata-
rata. Suhu udara sepanjang tahun 2018 relatif merata berkisar di angka 25°C - 26°C.
Kelembapan Udara
Sepanjang tahun 2018 Kabupaten Bogor memiliki kelembapan udara rata-rata
73,4% sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Bogor termasuk daerah dengan
kelembapan relatif tinggi. Pada bulan Januari - Juni merupakan bulan-bulan dengan
tingkat kelembapannya berada di atas rata-rata, sedangkan tingkat kelembapan pada
bulan Desember berada di bawah rata-rata.
Kecepatan Angin
Rata-rata kecepatan angin di Kabupaten Bogor selama tahun 2018 dengan rata-
rata 4,3 knot, kecepatan angin di atas kecepatan rata-rata terjadi pada bulan Januari,
September dan Oktober.
Penyinaran Matahari
Lama penyinaran matahari menunjukkan banyaknya hari yang mendapatkan
penyinaran matahari pada tiap bulannya. Intensitas penyinaran matahari di Kabupaten
Bogor selama tahun 2018 rata-rata 58,1%, untuk lebih jelsanya dapat dilihat pada
rangkuman tabel di bawah.
Tabel 3.2 Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan Menurut Bulan dan Stasiun di
Kabupaten Bogor
Jumlah Hari Hujan Curah Hujan
Stasiun Pos Stasiun Pos
Bulan
Bp3k Bp3k
Darmaga Jasinga Darmaga Jasinga
Leuwiliang Leuwiliang
Jenis tanah yang menyusun Kabupaten Bogor sangat bervariatif yang tersebar di
seluruh wilayah Kabupaten Bogor yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Aluvial: Tanah aluvial termasuk jenis tanah yang terbentuk lantaran adanya
endapan lumpur. Aliran aliran sungai membawa endapan lumpur kemudian
membentuk tanah ini. Tanah tersebut pada umumnya dijumpai di bagian hilir sebab
dibawa dari hulu. Tanah tersebut lazimnya warnanya cokelat sampai kelabu.
2. Andosol: Tanah andosol adalah salah satu jenis tanah vulkanik yang mana tercipta
sebab terdapat proses vulkanisme gunung berapi. Tanah tersebut amat subur serta
bagus terhadap tanaman.
3. Gromosol: Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batuan kapur dan tuffa
vulkanik. Kandungan organic di dalamnya rendah karena dari batuan kapur jadi
dapat disimpulkan tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman
4. Podzol: roses terbentuknya di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan
tinggi dengan ciri-ciri: warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam,
peka terhadap erosi, kurang subur yang dimanfaatkan untuk pertanian palawija
Persebaran jenis tanah Kabupaten Bogor dapat dilihat persebarannya pada peta di
bawah ini.
Struktur geologi yang menyusun tanah dan batuan dalam wilayah Kabupaten
Bogor cukup bervariasi. Gambaran kondisi geologi sangat penting artinya dalam suatu
pemanfaatan lahan dan pemanfaatan sumber daya mineral dan batuan yang terkandung
di dalamnya. Adapun struktur geologi batuan yang tersebar di Kabupaten Bogor adalah
sebagai berikut:
1. Batuan Intrusi tersebar di bagian tenggara Kabupaten Bogor yaitu di Kecamatan
Tanjungsari dan Sukamakmur
2. Batuan Tersier tersebar di utara dan timur Kabupaten Bogor yaitu di Kecamatan
Tenjo dan Parungpanjang di bagian utara dan sedangkan di bagian timur berada di
5. Gunung api muda merupakan batuan geologi yang sangat mendominasi yang
tersebar mulai dari barat hingga ke hampir seluruh bagian selatan Kabupaten Bogor
6. Gunung api muda tersebar di bagian tengah Kabupaten Bogor yang didominasi di
bagian timur.
Seperti hal nya wilayah-wilayah di Indonesia juga sangat erat kaitannya dengan
kawasan rawan bencana, demikian juga Kabupaten Bogor yang mempunyai kawasan
rawan bencana yaitu Kawasan rawan banjir dan Kawasan rawan tanah longsor.
Kabupaten Bogor memiliki kerawanan bencana longsor tinggi hal ini tidak lepas dari
struktur morfologi atau kelerengan wilayah yang sangat bervariatif dan memiliki
interval kelerengan yang cukup tinggi.
Sedangkan pada lokasi kegiatan di 8 (delapan) kecamatan memiliki tingkat
kerawanan bencana alam berupa banjir, rawan gerakan tanah dan erosi seperti pada peta
di bawah ini.
Kegiatan dalam uatu wilayah berperan penting dalam membentuk tutupan lahan
suatu wilayah itu sendiri dimana tutupan lahan tersebut merupaka faktor pendukung
dalam kegiatan suatu wilayah. Kabupaten Bogor memiliki fungsi lahan yang cukup
variatif mulai dari kegiatan perkotaan di bagian utara hingga kegiatan non perkotaan
seperti perkebunan dan pertanian bahkan masih terdapat banyak lahan hutan lindung.
A. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan Kabupaten Bogor masih didominasi oleh lahan Hutan lebat
dan Hutan jarang yang tersebar di seluruh wilayah, sedangkan kegiatan perkotaan
berada di bagian utara hingga ke tengah. Kegiatan perkotaan tersebar di Kecamatan di
bagian tengah utara seperti Cibinong, Ciomas, Ciampea, Bojonggede, sedangkan di
bagian selatan memiliki fungsi sebagai kegiatan non perkotaan yang terdapat di
Kecanatan Ciawi, Kecamatan Megamendung, Nanggung. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam peta di bawah ini.
Secara astronomis, Kabupaten Bogor terletak antara 6.190 Lintang Utara dan
6.470 Lintang Selatan dan antara 10601’− 1070,103’ Bujur Timur yang berdekatan
dengan Ibukota Negara sebagai pusat pemerintahan, jasa dan perdagangan dengan
aktifitas pembangunan yang cukup tinggi. Kabupaten Bogor memilliki tipe morfologi
wilayah yang bervariasi, mulai dari dataran yang relatif rendah di bagian utara hingga
dataran tinggi di bagian selatan. Kabupaten Bogor merupakan salah satu kabupaten di
Provinsi Jawa Barat dengan Ibukota kabupaten yang terletak di Kecamatan Cibinong,
dengan batasan wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kota Depok;
Sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta;
Sebelah Selatan : Kabupaten Sukabumi;
Sebelah Barat : Kabupaten Lebak Provinsi Banten;
Bagian Tengah : Kota Bogor
Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan dan 435 Desa/Kelurahan. Total luas
8 kecamatan di Kabupaten Bogor yaitu 448,73 km2, dimana Kecamatan Jasinga sebagai
kecamatan yang terluas dengan 208,06 km2, sedangkan kecamatan dengan luas terkecil
adalah Kecamatan Ciomas dengan luas 16,30 km2. Pada gambar 3.17 ditunjukkan Peta
Administrasi Kabupaten Bogor.
BAB IV
METODOLOGI
4.1 Metodologi
4.1.1 Waktu dan Lokasi Kegiatan
Jenis data yang akan digunakan dalam kajian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari responden yang tinggal di tiap perumahan. Data
primer yang diperoleh misalnya adalah kualitas jalan dan drainase eksisting serta
pengelolaan sampah. Sedangkan Data sekunder diperoleh dari instansi terkait terutama
dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor, BPS
dan Dinas atau OPD daerah Kabupaten Bogor yang terkait. Data sekunder yang
diperoleh misalnya data kependudukan, data perumahan yang telah serah terima
Prasarana dan Sarana Umum (PSU).
Tahap Awal, tim tenaga ahli dan surveyor melakukan meeting secara berkala
dalam mempersiapkan penyelesaian kegiatan identifikasi perumahan kumuh ini.
Persiapan awal adalah menentukan strategi dalam pelaksanaan survei (quisioner dan
langkah survey ke lokasi perumahan). Lokasi survei adalah semua perumahan yang ada
di 8 wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor. Langkah/strategi yang dibuat adalah
dengan mendata perumahan yang ada berdasarkan Tahun terbangun. Data tentang
Tahun terbangun perumahan tersebut dapat diperoleh dari Dinas Perumahan, Kawasan
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor. Perumahan dengan Tahun berdiri lebih
lama menjadi prioritas utama dalam survei dan pemeriksaan jauh lebih detail terhadap
perumahan tersebut. Perumahan tersebut dinilai berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan. Berdasarkan Lampiran II PERMEN PUPR RI No. 14/ PRT/ M/ 2018
tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Pemukiman Kumuh,
terdapat 7 (tujuh) aspek dalam penentuan tingkat kekumuhan perumahan yaitu kondisi
bangunan gedung, kondisi jalan lingkungan, kondisi penyediaan air minum, kondisi
drainase lingkungan, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan,
dan kondisi proteksi kebakaran. Kriteria-kriteria tersebut menjadi acuan dalam
penentuan tingkat kekumuhan perumahan yang ada di Kabupaten Bogor yang meliputi
Kecamatan Ciomas, Kecamatan Dramaga, Kecamatan Ciampea, Kecamatan
Rancabungur, Kecamatan Cibungbulang, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan
Leuwisadeng, dan Kecamatan Jasinga.
a. tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala domestik atau rumah
tangga;
b. tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada
skala lingkungan;
c. Sarana pengangkut sampah pada skala lingkungan; dan
d. tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala lingkungan.
Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan
kondisi dimana pengelolaan persampahan pada lingkungan Perumahan atau
Permukiman tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. pewadahan dan pemilahan domestik;
b. pengumpulan sampah lingkungan;
c. pengangkutan sampah lingkungan; dan
d. pengolahan sampah lingkungan.
atau tidaknya. Tujuh kriteria dengan indikator dari masing-masing kriteria ditunjukkan
pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Penilaian Lokasi Berdasarkan Kriteria, Indikator dan Parameter Kekumuhan
SKALA PRIORITAS 1 1 4 4 7 7 2 2 5 5 8 8 3 3 6 6 9 9
PENANGANAN =
Sumber: Lampiran II Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14/PRT/M/2018
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian titik koordinat pada setiap lokasi
perumahan. Pemberian titik koordinat terutama dilakukan pada perumahan dengan
kondisi kumuh berat. Nantinya titik koordinat dapat berfungsi sebagai informasi untuk
pengembangan selanjutnya. Hasil rekomendasi kegiatan ini nantinya dapat digunakan
sebagai rujukan dalam pengembangan perumahan yang ada di Kabupaten Bogor. Hal
ini sejalan dengan sasaran kegiatan yaitu tersedianya landasan dalam membuat
pertimbangan dalam kegiatan Identifikasi Perumahan Kumuh. Selain itu hasil penilaian
perumahan tersebut dapat mengarahkan pelaksanaan program pembangunan yaitu
dengan memberikan rekomendasi tahapan yang dapat dilakukan untuk memprbaiki
lingkungan dan peningkatan kualitas permukiman, khususnya dikaitkan dengan
perbaikan kawasan perumahan kumuh, dan terlaksananya proses identifikasi lokasi dan
penyusunan daftar prioritas penanganan kawasan perumahan kumuh.
Statistik Deskriptif
Terhadap data sekunder yang telah terkumpul, maka selanjutnya dipilah dan
dilakukan kompilasi untuk keperluan analisis. Data primer yang diperoleh dari hasil
wawancara kuesioner dan indept interview akan divalidasi oleh petugas yang
melakukan pengumpulan data (surveyor) setelah selesai melakukan pengumpulan data
yang dimaksud.
Seluruh data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan pemilahan dan validasi
sesuai dengan kelompok dan jenis datanya. Validasi data dilakukan dengan maksud
untuk memperoleh data yang benar-benar lengkap dan akurat. Kegiatan pemilahan dan
validasi data dilakukan oleh surveyor sebelum diserahkan kepada tenaga ahli dan tim
dalam kegiatan untuk diolah dan dianalisis lebih lanjut.
Data yang telah diterima oleh tim pengolah data, akan di input kedalam program
aplikasi excel untuk data survei (questionary) serta dianalisa berdasarkan peraturan,
sedangkan untuk data vector yang berasal dari alat GPS akan di input dan di transfer ke
dalam format ArcGIS atau format shape file (shp file). Validasi data merupakan
prosedur yang penting dalam proses pemeriksaan data, dan jika ada data yang salah
perlu maka wajib untuk dikoreksi. Koreksi data dilakukan saat melakukan entri data.
Hal ini penting dilakukan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat secara subjektif. Oleh
karena itu, penting untuk tidak membuang informasi pada tahap apapun dalam tahap
validasi data.
Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan aspek-aspek permasalahan Identifikasi Perumahan Kumuh Di
Kabupaten Bogor. Analisis deskriptif diterapkan terutama terhadap data primer, untuk
mendeskripsikan ciri demografis, seperti lokasi permasalahan dan lain-lain sesuai
dengan kuesioner yang ada.
Data yang telah diterima oleh tim pengolah data, terutama untuk data vector
yang berasal dari alat GPS akan di input dan di transfer ke dalam format ArcGIS atau
format shape file (shp file). Validasi data merupakan prosedur yang penting dalam
proses pemeriksaan data, dan jika ada data yang salah maka wajib untuk dikoreksi.
Koreksi data dilakukan saat melakukan entri data.
Metode Delineasi
Kunci interpretasi untuk menentukan kenampakan kawasan kumuh pada citra
adalah dengan melihat pola dari permukiman. Pola permukiman teratur menunjukkan
kenampakan lebih rapih dan dapat diidentifikasinya jarak antar rumah serta dapat
dibedakan jelas antara jalan dengan rumah. Menurut Kusumawati (2006) pola
permukiman tidak teratur menunjukkan 2 kemungkinan yaitu permukiman kumuh atau
bukan permukiman kumuh. Ciri-ciri pemukiman kumuh yang nampak pada citra adalah
berpola tidak teratur, ukuran rumah kecil-kecil, rapat tidak ada jarak antara rumah yang
satu dengan yang lainnya, sebagian besar rumah beratapkan asbes atau seng dan
sebagian kecil beratapkan genteng. Atap seng pada citra umumnya terlihat berwarna
hitam, untuk asbes berwarna putih keabu-abuan, sedangkan untuk genteng umumnya
berwarna oranye atau coklat muda. Adapun langkah-langkah delinasi adalah sebagai
berikut:
1. Mencatat koordinat perumahan yang disurvei.
2. Convert data koordinat excel ke peta digital (shp) menggunakan ArcGis
3. Convert shp tersebut ke dalam format kml google earth. Extension kml
dibuka di google
4. Setiap titik yang terlihat di google earth dicross check dengan surveyor dan
hasil wawancara, dan kemudian didelineasi atau digambar membentuk
(batas) poligon kumuh pada permukiman yang terlihat
5. Dilakukan editing dan kumpulan poligon kumuh setiap kecamatan diconvert
(kembali) menjadi kml
6. Kml di convert menjadi shp kembali di google earth
7. Dibuat peta (hasil identifikasi) permukiman kumuh untuk setiap
kecamatan/desa
Tiga unsur spasial yang dapat dibentuk melalui digitasi layar ini antara lain titik,
garis, dan poligon. Proses interpretasi cakupan permukiman kumuh (keseragaman dan
kerapatan bangunan) selanjutnya dilakukan berdasarkan titik yang sebelumnya telah
direkam oleh perangkat GPS.
Kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan, pengumpulan data, tahapan pengolahan
data, paparan dan penyusunan data. Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan tersebut
konsultan bekerjasama dengan tenaga ahli. Tenaga ahli yang terlibat dalam kegiatan ini
terdiri dari tenaga ahli lingkungan, Sipil, Planologi, dan Geografi. Tenaga ahli ini
bertugas sebagai pelaksana dalam kegiatan identifikasi perumahan kumuh.
Tahap pekerjaan persiapan terdiri dari koordinasi dengan direksi pekerjaan;
pengumpulan data awal, data primer dan sekunder, aturan dan buku‐buku referensi yang
berhubungan dengan pekerjaan ini sebagai bahan referensi medan/lapangan dan untuk
penyempurnaan program kerja sehingga akan dicapai suatu hasil pekerjaan yang
maksimal; melakukan diskusi awal dengan tim pemberi pekerjaan; dan pembuatan dan
penyusunan program kerja, pembagian tugas dan pengarahan. Tahapan persiapan masih
berhubungan langsung dengan tim pemberi pekerjaan.
Pada tahap pengumpulan data dilakukan kegiatan pengumpulan data sekunder
pada instansi terkait; pengumpulan data primer yanag dapat dilakukan melalui observasi
lapangan; Kuesioner; dan Interview/Wawancara kepada masyarakat dan tokoh
setempat.
Tahapan berikutnya adalah tahapan pengolahan data. Tahapan pengolahan data
berupa metode kompilasi data untuk dapat menganalisa data. Hasil analisa tersebut
nantinya dapat dijadikan dasar pelaporan dan rekomendasi.
Tahap lainnya adalah paparan. Paparan dilakukan dalam forum diskusi melalui
pembahasan buku laporan yang dihadiri oleh Tim Teknis. Paparan dimaksudkan untuk
mematangkan dan mendapatkan masukan dari Tim Teknis tentang identifikasi
perumahan kumuh. Paparan di presentasikan pada saat laporan pendahuluan, laporan
antara dan laporan akhir.
Tahap lainnya adalah tahap penyusunan laporan. Tahap laporan adalah dimana
penerima pekerjaan (Konsultan) membuat dan menyerahkan laporan produk pekerjaan.
Laporan terdiri dari Laporan Pendahuluan, laporan antara, Laporan Akhir, Ringkasan,
Buku data dan dokumentasi, Album Peta, dan softcopy laporan.
Laporan pendahuluan adalah laporan yang dibuat diawal dan harus memuat hasil
pengumpulan data, hasil peninjauan awal ke lapangan, dan program kerja Konsultan.
Laporan Pendahuluan nantinya diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 1 (satu) buku
asli dan 5 (lima) buku copy kepada Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
Laporan Antara adalah laporan yang dibuat dan dihasilkan pada pertengahan
kegiatan. Laporan Antara harus berisi kajian dan analisa awal data hasil survei. Laporan
Antara diserahkan pihak konsultan kepada tim teknis. Jumlah laporan yang diserahkan
adalah 1 (satu) buku asli dan 5 (lima) buku copy.
Laporan Akhir adalah laporan dari hasil kegiatan. Laporan Akhir harus memuat
hasil kajian dan analisa serta kesimpulan Identifikasi Perumahan Kumuh. Laporan
Akhir diserahkan pihak konsultan kepada tim teknis. Jumlah Laporan Akhir yang harus
diserahkan adalah 1 (satu) buku asli dan 5 (lima) buku copy.
Ringkasan (Executive Summary) merupakan laporan ringkasan yang terdiri dari
1 (satu) buku asli dan 3 (tiga) buku copy. Ringkasan yang dibuat merupakan hasil dari
semua kegiatan. Ringkasan mencakup dari awal kegiatan hingga akhir kegiatan.
Buku Data dan Dokumentasi Hasil Survei digandakan sebanyak 4 (empat) buku
beserta dengan Album Peta. Dokumen tersebut sebagai bukti laporan bahwa kegiatan
telah dilaksanakan. Album peta berupa dokumen dan softcopy yang diserahkan kepada
PPTK. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 4.3.
Pelaksanaan Kegiatan
Pada dasarnya pekerjaan ini merupakan bagian dari salah satu program
dukungan pemerintah daerah Kabupaten Bogor terhadap Identifikasi Perumahan
Kumuh Di Kabupaten Bogor. Kegiatan ini memiliki peranan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas perumahan Kabupaten Bogor. Sehingga dalam kegiatan inii
melibaatkan banyak tim. Tim tersebut terdiri dari:
1. Tim Teknis di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pertanahan
Kabupaten Bogor
Tim ini terbentuk dari unsur-unsur yang mewakili instansi pemberi kerja sebagai
supervisi yang bertugas memberikan masukan dan pengarahan teknis dalam
pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan peraturan
perundangan yang berlaku.
2. Tim Konsultan
Sebagai pelaksana pekerjaan, Tim ini bertugas mengidentifikasi dan
menganalisa serta merumuskan materi yang digariskan dalam KAK, mulai dari
persiapan sampai pada laporan akhir kegiatan.
3. Stakeholder
Stakeholder lain yang terlibat adalah instansi pemerintah baik di pusat maupun
di daerah. Selain itu, bila memungkinkan dilibatkan juga kalangan perguruan tinggi,
profesi serta narasumber. Aspirasi dan masukan tersebut merupakan bahan masukan
dalam Identifikasi Perumahan Kumuh Di Kabupaten Bogor. Segenap pihak yang
terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat menjalankan peran dan tanggung jawabnya
dengan baik.
Ketua Tim
Beata Ratnawati, S.T, M.Si
Operator Komputer
Ahli Teknik Sipil
R. Ahmad Somadi Gerbawani, A.Md
Dr. Prima Jiwa Osly, ST, MSi
Deliyanti Ganesha, S.Si
Ahli Planologi
BAB V
HASIL DAN
PEMBAHASAN
bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu: untuk kota metropolitan dan kota besar>250
unit/Ha sedangkan untuk kota sedang dan kota kecil >200 unit/Ha. Selain itu dihitung
bangunan yang memiliki kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat. Penilaian
tersebut didasarkan pada:
pengendalian dampak lingkungan
pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau
prasarana/sarana umum
keselamatan bangunan gedung
kesehatan bangunan gedung
kenyamanan bangunan gedung dan kemudahan bangunan gedung
Dari semua indikator tersebut nantinya dinilai dengan skala (1,3, dan 5) sehingga
memperoleh hasil sebagai penilaian kondisi bangunan dari masing-masing indikator.
Kondisi Bangunan
Nilai Tingkat
Total Perencanaan Jumlah Bangunan Luas Perumahan Nilai Kepadatan Tidak sesuai Teknis Nilai tidak sesuai Total Kondisi
No Kecamatan Desa/Kelurahan Nama Nama Pengembang Tahun Luas Bangunan Tidak ada Halaman Ketidakteraturan Kepadatan Frekuensi Bencana Nilai
(Unit) Terbangun (Unit) (Ha) Tidak Beraturan (Unit) Bangunan Persyaratan (%) teknis persyaratan Bangunan
Terbangun (Unit) bangunan Bangunan (%)
1 Ciampea Cibanteng Griya Dramaga Asri PT. Graha Daya Nusa Prima 2004 1000 1000 10.30 22000 800 550 5 75 3 55 3 1 3 14
2 Ciampea Cibanteng Cibanteng Griya Rahardja PT. Karmadi Rahardja 1997 110 90 1.80 1890 72 28 5 50 1 31 1 0 1 8
3 Ciampea Ciampea Bumi Ciampea Lestari PT. Bumi Casa Manggala Lestari 2011 52 52 3.60 1872 0 7 1 25 1 13 1 0 1 4
4 Ciampea Pabuaran Grahatama Indah 5 PT Taman Pantai Kronjo 2017 300 50 10.00 1900 0 6 1 25 1 12 1 1 3 6
5 Ciampea Pabuaran Griya PGRI 3 PT. Elang Semesta Guna 2013 150 150 2.50 5400 90 75 3 75 3 50 1 0 1 8
6 Ciampea Ciampea Griya PGRI 1 PT. Elang Semesta Guna 2007 100 100 3.50 3000 80 50 5 25 1 50 1 1 3 10
7 CIBUNGBULANG CIMANGGU II Cibungbulang Town Hill PT. Trimitra Prawara Goldland 2016 2000 1700 40.00 34000 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
8 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 Griya Cibungbulang (PGRI) PT. Elang Semesta Guna 2008 150 120 2.00 4320 80 1 3 75 3 1 1 0 1 8
9 CIBUNGBULANG Sukamaju Kavling Taman Firdaus PT. Firdaus Propertindo 2019 16 0 1.60 0 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
10 CIBUNGBULANG Leuweung Kolot Griya Cipakel Indah Perorangan 2007 10 9 0.30 324 0 0 1 50 1 0 1 0 1 4
11 CIBUNGBULANG Ciaruteun Udik Kavling Partawijaya Perorangan/Zainal Mutaqin 2018 30 3 1.40 0 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
12 CIBUNGBULANG Cemplang Cluster Cemplang Perusahaan 2018 40 1 0.50 0 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
13 CIBUNGBULANG Sukamaju Permata Hijau Bogor Perusahaan 2016 160 150 1.20 5400 0 0 1 75 3 0 1 0 1 6
14 CIBUNGBULANG Situ Udik Pesona Situ Indah Perusahaan 2012 70 20 0.90 720 0 87 1 25 1 435 5 0 1 8
15 CIBUNGBULANG Cimanggu 2 Green Village Residence Perusahaan 2012 300 103 2.30 3708 0 24 1 75 3 23 1 0 1 6
16 CIBUNGBULANG Jatake/Cimanggu 1 Rusjaya Graha Cibungbulang PT. Rusdjaya Mandiri Propertindo 2018 150 15 1.40 540 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
17 CIBUNGBULANG Cibatok 1 Puri Arraya 2 PT. Delta Pinangmas 2016 1,000 300 14.00 6600 0 0 1 25 1 0 1 1 3 6
18 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 PERUMNAS DERMAGA PT. PERUMNAS 2017 3,000 400 40.00 8400 0 0 1 25 1 0 1 1 3 6
19 Dramaga Dramaga Dramaga Cantik PT. Sinarmandala Bangun Lestari 2010 800 800 22.00 28800 0 0 1 50 1 0 1 0 1 4
20 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View PT. Delima Prima Propertindo 2014 24 14 0.50 420 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
21 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View 2 PT. Delima Prima Propertindo 2019 24 16 0.50 576 0 0 1 50 1 0 1 0 1 4
22 Dramaga Sinarsari Dramaga Icon PT. Dramaga Ikon Lestari 2019 132 15 20.00 540 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
23 Dramaga Purwasari San Dramaga Village PT. Hikha Surya Bersaudara 2018 72 7 12.26 287 0 0 1 25 1 0 1 1 3 6
24 Dramaga Sinarsari Sylva Randusari An. Perorangan 1990 7 7 0.25 700 0 0 1 75 3 0 1 1 3 8
25 Dramaga Dramaga Taman Darmaga Hijau Perusahaan 1982 75 75 2.50 3375 75 0 5 50 1 0 1 3 5 12
26 Dramaga Sinarsari IPB Alam Sinarsari PT. Baswara Widya Karsa 1995 500 385 7.50 13860 0 0 1 75 3 0 1 1 3 8
27 DRAMAGA Ciherang Bumi Kartika Dramaga Raya PT. Adikara Citra Mandiri 2015 1,728 761 4.00 27396 0 0 1 75 3 0 1 1 3 8
28 DRAMAGA Dramaga Perumahan Dosen IPB Koperasi IPB 2001 40 40 2.00 2880 0 0 1 50 1 0 1 1 3 6
29 DRAMAGA Ciherang Komplek IPB II Koperasi IPB 1983 262 262 6.50 18864 0 0 1 75 3 0 1 1 3 8
30 DRAMAGA Ciherang Casa Mabda Residence Perusahaan 2011 30 3 0.18 108 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
31 DRAMAGA Ciherang Artha Bina Ciherang PT. Artena Ban Milirene 2016 200 200 1.50 7200 0 0 1 75 3 0 1 0 1 6
32 DRAMAGA Ciherang Ciherang Asri Perorangan 2016 30 30 0.30 1080 0 0 1 75 3 0 1 0 1 6
33 DRAMAGA Ciherang Graha Arradea PT. Puncak Mahameru 2013 700 450 18.00 16200 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
34 DRAMAGA Ciherang Pesona Ciherang (Cluster) Perorangan 2019 30 2 0.90 72 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
35 Jasinga Pamagersari Bukit Jasinga Asri Perusahaan 2008 24 8 1.00 288 8 0 5 25 1 0 1 0 1 8
36 LEUWISADENG PEUTEI Griya Pesona Indah PT. Permata Citra Madani / Haji Edi 2005 100 50 1.40 1800 0 0 5 50 1 0 1 1 3 10
37 LEUWISADENG SIBANTENG Bumi Mutiara Asri PT. Bumi Mutiara Propertindo 2017 100 30 2.30 1080 0 0 1 25 1 0 1 0 1 4
38 Rancabungur Bantarjaya Griya Asri Jaya PT. Hikmaindo Mudatama 2000 50 50 0.50 1400 12 0 1 75 3 0 1 1 3 8
39 Rancabungur Rancabungur Ambar Telaga Residance 1 PT. Star Firdy Gemilang 2012 400 350 9.00 12600 70 0 1 50 1 0 1 1 3 6
40 Rancabungur Mekarsari Ambar Telaga Residance 2 PT. Ambar Graha Sejahtera 2019 150 100 3.00 4500 0 0 1 50 1 0 1 1 3 6
Drainase Genangan
Luas Konstruksi Tidak Kualitas
Konstruksi Drainase Panjang Genangan Lama Tidak Mampu Total Nilai
No Kecamatan Desa/Kelurahan Nama Nama Pengembang Tahun Perumahan Drainse Tersedia Nilai Nilai Konstruksi Nilai
Melimpaskan Air Drainase
(Ha) Saluran Drainase Drainase (%)
yang Rusak (%) yang terjadi Genangan (jam)
Rusak (%)
1 Ciampea Cibanteng Griya Dramaga Asri PT. Graha Daya Nusa Prima 2004 10.30 Saluran Pasang Beton 90.00 60.00 < 30 0.00 0 1 60 3 60.00 3 7
2 Ciampea Cibanteng Cibanteng Griya Rahardja PT. Karmadi Rahardja 1997 1.80 Saluran Pasang Beton 90.00 90.00 < 30 0.00 0 1 60 3 90.00 5 9
3 Ciampea Ciampea Bumi Ciampea Lestari PT. Bumi Casa Manggala Lestari 2011 3.60 Saluran Pasang Batu 80.00 70.00 < 30 0.00 0 1 60 3 70.00 3 7
4 Ciampea Pabuaran Grahatama Indah 5 PT Taman Pantai Kronjo 2017 10.00 Saluran beton 20.00 20.00 < 30 0.00 0 1 60 3 20.00 1 5
5 Ciampea Pabuaran Griya PGRI 3 PT. Elang Semesta Guna 2013 2.50 Saluran beton 60.00 60.00 < 30 0.00 0 1 60 3 60.00 3 7
6 Ciampea Ciampea Griya PGRI 1 PT. Elang Semesta Guna 2007 3.50 Saluran pasang batu 90.00 70.00 > 30 1.00 0 1 40 1 70.00 3 5
7 CIBUNGBULANG CIMANGGU II Cibungbulang Town Hill PT. Trimitra Prawara Goldland 2016 40.00 Saluran Pasang Batu 0.00 0.00 < 30 0.00 0 1 60 3 0.00 1 5
8 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 Griya Cibungbulang (PGRI) PT. Elang Semesta Guna 2008 2.00 Saluran pasang batu 85.00 85.00 <30 2.00 0 1 60 3 85.00 5 9
9 CIBUNGBULANG Sukamaju Kavling Taman Firdaus PT. Firdaus Propertindo 2019 1.60 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
10 CIBUNGBULANG Leuweung Kolot Griya Cipakel Indah Perorangan 2007 0.30 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
11 CIBUNGBULANG Ciaruteun Udik Kavling Partawijaya Perorangan/Zainal Mutaqin 2018 1.40 Saluran pasang batu 35.00 25.00 <30 1.00 0 1 60 3 25.00 1 5
12 CIBUNGBULANG Cemplang Cluster Cemplang Perusahaan 2018 0.50 Saluran pasang batu 0.00 0.00 <30 0.00 0 1 60 3 0.00 1 5
13 CIBUNGBULANG Sukamaju Permata Hijau Bogor Perusahaan 2016 1.20 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 0.00 0 1 60 3 5.00 1 5
14 CIBUNGBULANG Situ Udik Pesona Situ Indah Perusahaan 2012 0.90 Saluran pasang batu 25.00 25.00 <30 1.00 0 1 60 3 25.00 1 5
15 CIBUNGBULANG Cimanggu 2 Green Village Residence Perusahaan 2012 2.30 Saluran pasang batu 45.00 45.00 <30 1.00 0 1 60 3 45.00 1 5
16 CIBUNGBULANG Jatake/Cimanggu 1 Rusjaya Graha Cibungbulang PT. Rusdjaya Mandiri Propertindo 2018 1.40 Saluran pasang batu 15.00 15.00 <30 1.00 0 1 60 3 15.00 1 5
17 CIBUNGBULANG Cibatok 1 Puri Arraya 2 PT. Delta Pinangmas 2016 14.00 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 0.50 0 1 60 3 5.00 1 5
18 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 PERUMNAS DERMAGA PT. PERUMNAS 2017 40.00 Saluran Beton 5.00 5.00 <30 0.50 0 1 60 3 5.00 1 5
19 Dramaga Dramaga Dramaga Cantik PT. Sinarmandala Bangun Lestari 2010 22.00 Saluran Pasang Batu 5.00 5.00 < 30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
20 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View PT. Delima Prima Propertindo 2014 0.50 Saluran Pasang Batu 5.00 2.00 < 30 1.00 0 1 60 3 2.00 1 5
21 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View 2 PT. Delima Prima Propertindo 2019 0.50 Saluran Pasang Batu 5.00 5.00 < 30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
22 Dramaga Sinarsari Dramaga Icon PT. Dramaga Ikon Lestari 2019 20.00 Saluran Pasang Batu 5.00 5.00 < 30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
23 Dramaga Purwasari San Dramaga Village PT. Hikha Surya Bersaudara 2018 12.26 Saluran Pasang Batu 5.00 5.00 < 30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
24 Dramaga Sinarsari Sylva Randusari An. Perorangan 1990 0.25 Saluran Tanah 80.00 80.00 < 30 1.00 0 1 60 3 80.00 5 9
25 Dramaga Dramaga Taman Darmaga Hijau Perusahaan 1982 2.50 Saluran Pasang Batu 80.00 80.00 > 30 3.00 0 1 60 3 80.00 5 9
26 Dramaga Sinarsari IPB Alam Sinarsari PT. Baswara Widya Karsa 1995 7.50 Saluran Pasang Batu 25.00 25.00 < 30 1.00 0 1 60 3 25.00 1 5
27 DRAMAGA Ciherang Bumi Kartika Dramaga Raya PT. Adikara Citra Mandiri 2015 4.00 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 1.00 0 1 60 3 5.00 1 5
28 DRAMAGA Dramaga Perumahan Dosen IPB Koperasi IPB 2001 2.00 Saluran pasang batu 15.00 15.00 <30 0.50 0 1 60 3 15.00 1 5
29 DRAMAGA Ciherang Komplek IPB II Koperasi IPB 1983 6.50 Saluran pasang batu 10.00 10.00 <30 1.00 0 1 60 3 10.00 1 5
30 DRAMAGA Ciherang Casa Mabda Residence Perusahaan 2011 0.18 Saluran pasang batu 15.00 15.00 <30 0.50 0 1 60 3 15.00 1 5
31 DRAMAGA Ciherang Artha Bina Ciherang PT. Artena Ban Milirene 2016 1.50 Saluran pasang batu 20.00 20.00 <30 0.50 0 1 60 3 20.00 1 5
32 DRAMAGA Ciherang Ciherang Asri Perorangan 2016 0.30 Saluran pasang batu 25.00 25.00 <30 0.50 0 1 60 3 25.00 1 5
33 DRAMAGA Ciherang Graha Arradea PT. Puncak Mahameru 2013 18.00 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 0.50 0 1 60 3 5.00 1 5
34 DRAMAGA Ciherang Pesona Ciherang (Cluster) Perorangan 2019 0.90 Saluran pasang batu 5.00 5.00 <30 0.00 0 1 60 3 5.00 1 5
35 Jasinga Pamagersari Bukit Jasinga Asri Perusahaan 2008 1.00 Saluran Pasang Batu 100.00 100.00 < 30 0.00 0 1 60 3 100.00 5 9
36 LEUWISADENG PEUTEI Griya Pesona Indah PT. Permata Citra Madani / Haji Edi 2005 1.40 Saluran Pasang Batu 80.00 80.00 > 30 10.00 0 1 40 1 80.00 5 7
37 LEUWISADENG SIBANTENG Bumi Mutiara Asri PT. Bumi Mutiara Propertindo 2017 2.30 Saluran Pasang Batu 0.00 0.00 < 30 0.00 0 1 60 3 0.00 1 5
38 Rancabungur Bantarjaya Griya Asri Jaya PT. Hikmaindo Mudatama 2000 0.50 Batako 80.00 80.00 < 30 1.00 0 1 60 3 80.00 5 9
39 Rancabungur Rancabungur Ambar Telaga Residance 1 PT. Star Firdy Gemilang 2012 9.00 Saluran Pasang Batu 25.00 25.00 < 30 1.00 0 1 60 3 25.00 1 5
40 Rancabungur Mekarsari Ambar Telaga Residance 2 PT. Ambar Graha Sejahtera 2019 3.00 Saluran Pasang Batu 0.00 0.00 < 30 1.00 0 1 60 3 0.00 1 5
1 Ciampea Cibanteng Griya Dramaga Asri PT. Graha Daya Nusa Prima 2004 10.30 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
2 Ciampea Cibanteng Cibanteng Griya Rahardja PT. Karmadi Rahardja 1997 1.80 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
3 Ciampea Ciampea Bumi Ciampea Lestari PT. Bumi Casa Manggala Lestari 2011 3.60 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
4 Ciampea Pabuaran Grahatama Indah 5 PT Taman Pantai Kronjo 2017 10.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
5 Ciampea Pabuaran Griya PGRI 3 PT. Elang Semesta Guna 2013 2.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
6 Ciampea Ciampea Griya PGRI 1 PT. Elang Semesta Guna 2007 3.50 0.00 0.00 80.00 25 75 3 20 80 5 8
7 CIBUNGBULANG CIMANGGU II Cibungbulang Town Hill PT. Trimitra Prawara Goldland 2016 40.00 4.00 0.00 0.00 50 50 1 100 01 2
8 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 Griya Cibungbulang (PGRI) PT. Elang Semesta Guna 2008 2.00 0.00 0.00 85.00 25 75 3 15 85 5 8
9 CIBUNGBULANG Sukamaju Kavling Taman Firdaus PT. Firdaus Propertindo 2019 1.60 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
10 CIBUNGBULANG Leuweung Kolot Griya Cipakel Indah Perorangan 2007 0.30 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
11 CIBUNGBULANG Ciaruteun Udik Kavling Partawijaya Perorangan/Zainal Mutaqin 2018 1.40 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
12 CIBUNGBULANG Cemplang Cluster Cemplang Perusahaan 2018 0.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
13 CIBUNGBULANG Sukamaju Permata Hijau Bogor Perusahaan 2016 1.20 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
14 CIBUNGBULANG Situ Udik Pesona Situ Indah Perusahaan 2012 0.90 0.00 0.00 80.00 25 75 3 20 80 5 8
15 CIBUNGBULANG Cimanggu 2 Green Village Residence Perusahaan 2012 2.30 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
16 CIBUNGBULANG Jatake/Cimanggu 1 Rusjaya Graha Cibungbulang PT. Rusdjaya Mandiri Propertindo 2018 1.40 0.00 1.00 0.00 50 50 1 100 01 2
17 CIBUNGBULANG Cibatok 1 Puri Arraya 2 PT. Delta Pinangmas 2016 14.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
18 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 PERUMNAS DERMAGA PT. PERUMNAS 2017 40.00 0.00 1.00 0.00 50 50 1 100 01 2
19 Dramaga Dramaga Dramaga Cantik PT. Sinarmandala Bangun Lestari 2010 22.00 2.00 0.00 0.00 50 50 1 100 01 2
20 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View PT. Delima Prima Propertindo 2014 0.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
21 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View 2 PT. Delima Prima Propertindo 2019 0.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
22 Dramaga Sinarsari Dramaga Icon PT. Dramaga Ikon Lestari 2019 20.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
23 Dramaga Purwasari San Dramaga Village PT. Hikha Surya Bersaudara 2018 12.26 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
24 Dramaga Sinarsari Sylva Randusari An. Perorangan 1990 0.25 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
25 Dramaga Dramaga Taman Darmaga Hijau Perusahaan 1982 2.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
26 Dramaga Sinarsari IPB Alam Sinarsari PT. Baswara Widya Karsa 1995 7.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
27 DRAMAGA Ciherang Bumi Kartika Dramaga Raya PT. Adikara Citra Mandiri 2015 4.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
28 DRAMAGA Dramaga Perumahan Dosen IPB Koperasi IPB 2001 2.00 0.00 1.00 0.00 50 50 1 100 01 2
29 DRAMAGA Ciherang Komplek IPB II Koperasi IPB 1983 6.50 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
30 DRAMAGA Ciherang Casa Mabda Residence Perusahaan 2011 0.18 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
31 DRAMAGA Ciherang Artha Bina Ciherang PT. Artena Ban Milirene 2016 1.50 0.00 1.00 0.00 50 50 1 100 01 2
32 DRAMAGA Ciherang Ciherang Asri Perorangan 2016 0.30 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
33 DRAMAGA Ciherang Graha Arradea PT. Puncak Mahameru 2013 18.00 0.00 1.00 0.00 50 50 1 100 01 2
34 DRAMAGA Ciherang Pesona Ciherang (Cluster) Perorangan 2019 0.90 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
35 Jasinga Pamagersari Bukit Jasinga Asri Perusahaan 2008 1.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
36 LEUWISADENG PEUTEI Griya Pesona Indah PT. Permata Citra Madani / Haji Edi 2005 1.40 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
37 LEUWISADENG SIBANTENG Bumi Mutiara Asri PT. Bumi Mutiara Propertindo 2017 2.30 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
38 Rancabungur Bantarjaya Griya Asri Jaya PT. Hikmaindo Mudatama 2000 0.50 0.00 1.00 80.00 25 75 3 20 80 5 8
39 Rancabungur Rancabungur Ambar Telaga Residance 1 PT. Star Firdy Gemilang 2012 9.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
40 Rancabungur Mekarsari Ambar Telaga Residance 2 PT. Ambar Graha Sejahtera 2019 3.00 0.00 0.00 0.00 25 75 3 100 01 4
1. Bangunan
Count of No. Column Labels
Grand
Row Labels Rendah Sedang Tinggi Total
Kumuh
Sedang 6 2 8
Kumuh
Ringan 15 17 32
Grand Total 15 23 2 40
2. Jalan
Count of No. Column Labels
Grand
Row Labels Rendah Sedang Total
Kumuh
Sedang 2 6 8
Kumuh
Ringan 22 10 32
Grand Total 24 16 40
3. Air
Count of No. Column Labels
Grand
Row Labels Rendah Sedang Total
Kumuh
Sedang 3 5 8
Kumuh
Ringan 14 18 32
Grand Total 17 23 40
4. Drainase
Count of No. Column Labels
Grand
Row Labels Rendah Sedang Total
Kumuh
Sedang 4 4 8
Kumuh
Ringan 26 6 32
Grand Total 30 10 40
5. Limbah
Count of No. Column Labels
Row Labels Rendah Grand Total
Kumuh
Sedang 8 8
Kumuh
Ringan 32 32
Grand Total 40 40
6. Sampah
Count of No. Column Labels
Row Labels Rendah Grand Total
Kumuh
Sedang 8 8
Kumuh
Ringan 32 32
Grand Total 40 40
7. Kebakaran
Count of No. Column Labels
Grand
Row Labels Rendah Sedang Total
Kumuh
Sedang 5 3 8
Kumuh
Ringan 31 1 32
Grand Total 36 4 40
Dari analisa tersebut dapat dilihat bahawa sebagian besar perumahan yang ada
masuk dalam kategori kumuh ringan . Perumahan-perumahan tersebut yang memiliki
kategori tinggi adalah untuk kondisi bangunan. Selain itu hanya ada kriteria rendah, dan
sedang. Indikator sampah semua perumahan bernilai rendah.
1 Ciampea Cibanteng Griya Dramaga Asri PT. Graha Daya Nusa Prima 2004 14 6 7 4 2 2 4 39 Kumuh Sedang
2 Ciampea Cibanteng Cibanteng Griya Rahardja PT. Karmadi Rahardja 1997 8 6 9 4 2 6 4 39 Kumuh Sedang
3 Ciampea Ciampea Bumi Ciampea Lestari PT. Bumi Casa Manggala Lestari 2011 4 6 7 4 2 2 4 29 Kumuh Ringan
4 Ciampea Pabuaran Grahatama Indah 5 PT Taman Pantai Kronjo 2017 6 2 5 4 2 6 4 29 Kumuh Ringan
5 Ciampea Pabuaran Griya PGRI 3 PT. Elang Semesta Guna 2013 8 4 7 4 2 6 4 35 Kumuh Ringan
6 Ciampea Ciampea Griya PGRI 1 PT. Elang Semesta Guna 2007 10 6 7 4 2 6 8 43 Kumuh Sedang
7 CIBUNGBULANG CIMANGGU II Cibungbulang Town Hill PT. Trimitra Prawara Goldland 2016 4 2 5 4 2 2 2 21 Kumuh Ringan
8 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 Griya Cibungbulang (PGRI) PT. Elang Semesta Guna 2008 8 6 7 4 2 2 8 37 Kumuh Ringan
9 CIBUNGBULANG Sukamaju Kavling Taman Firdaus PT. Firdaus Propertindo 2019 4 2 5 4 2 2 4 23 Kumuh Ringan
10 CIBUNGBULANG Leuweung Kolot Griya Cipakel Indah Perorangan 2007 4 6 5 4 2 2 4 27 Kumuh Ringan
11 CIBUNGBULANG Ciaruteun Udik Kavling Partawijaya Perorangan/Zainal Mutaqin 2018 4 6 5 4 2 2 4 27 Kumuh Ringan
12 CIBUNGBULANG Cemplang Cluster Cemplang Perusahaan 2018 4 2 5 4 2 6 4 27 Kumuh Ringan
13 CIBUNGBULANG Sukamaju Permata Hijau Bogor Perusahaan 2016 6 2 5 4 2 10 4 33 Kumuh Ringan
14 CIBUNGBULANG Situ Udik Pesona Situ Indah Perusahaan 2012 8 6 5 4 2 6 8 39 Kumuh Sedang
15 CIBUNGBULANG Cimanggu 2 Green Village Residence Perusahaan 2012 6 6 5 4 2 6 4 33 Kumuh Ringan
16 CIBUNGBULANG Jatake/Cimanggu 1 Rusjaya Graha Cibungbulang PT. Rusdjaya Mandiri Propertindo 2018 4 2 5 4 2 6 2 25 Kumuh Ringan
17 CIBUNGBULANG Cibatok 1 Puri Arraya 2 PT. Delta Pinangmas 2016 6 2 5 4 2 6 4 29 Kumuh Ringan
18 CIBUNGBULANG Cimanggu 1 PERUMNAS DERMAGA PT. PERUMNAS 2017 6 2 5 4 2 6 2 27 Kumuh Ringan
19 Dramaga Dramaga Dramaga Cantik PT. Sinarmandala Bangun Lestari 2010 4 2 5 4 2 6 2 25 Kumuh Ringan
20 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View PT. Delima Prima Propertindo 2014 4 2 5 4 2 2 4 23 Kumuh Ringan
21 Dramaga Neglasari De Lima Mountain View 2 PT. Delima Prima Propertindo 2019 4 2 5 4 2 2 4 23 Kumuh Ringan
22 Dramaga Sinarsari Dramaga Icon PT. Dramaga Ikon Lestari 2019 4 2 5 4 2 2 4 23 Kumuh Ringan
23 Dramaga Purwasari San Dramaga Village PT. Hikha Surya Bersaudara 2018 6 2 5 4 2 2 4 25 Kumuh Ringan
24 Dramaga Sinarsari Sylva Randusari An. Perorangan 1990 8 4 5 4 2 2 4 29 Kumuh Ringan
25 Dramaga Dramaga Taman Darmaga Hijau Perusahaan 1982 12 6 5 4 2 6 4 39 Kumuh Sedang
26 Dramaga Sinarsari IPB Alam Sinarsari PT. Baswara Widya Karsa 1995 8 2 5 4 2 6 4 31 Kumuh Ringan
27 DRAMAGA Ciherang Bumi Kartika Dramaga Raya PT. Adikara Citra Mandiri 2015 8 2 5 4 2 10 4 35 Kumuh Ringan
28 DRAMAGA Dramaga Perumahan Dosen IPB Koperasi IPB 2001 6 2 5 4 2 6 2 27 Kumuh Ringan
29 DRAMAGA Ciherang Komplek IPB II Koperasi IPB 1983 8 2 5 4 2 10 4 35 Kumuh Ringan
30 DRAMAGA Ciherang Casa Mabda Residence Perusahaan 2011 4 6 5 4 2 6 4 31 Kumuh Ringan
31 DRAMAGA Ciherang Artha Bina Ciherang PT. Artena Ban Milirene 2016 6 6 5 4 2 6 2 31 Kumuh Ringan
32 DRAMAGA Ciherang Ciherang Asri Perorangan 2016 6 6 5 4 2 10 4 37 Kumuh Ringan
33 DRAMAGA Ciherang Graha Arradea PT. Puncak Mahameru 2013 4 2 5 4 2 6 2 25 Kumuh Ringan
34 DRAMAGA Ciherang Pesona Ciherang (Cluster) Perorangan 2019 4 2 5 4 2 6 4 27 Kumuh Ringan
35 Jasinga Pamagersari Bukit Jasinga Asri Perusahaan 2008 8 6 9 4 2 2 4 35 Kumuh Ringan
36 LEUWISADENG PEUTEI Griya Pesona Indah PT. Permata Citra Madani / Haji Edi 2005 10 6 7 4 2 2 4 35 Kumuh Ringan
37 LEUWISADENG SIBANTENG Bumi Mutiara Asri PT. Bumi Mutiara Propertindo 2017 4 2 5 4 2 2 4 23 Kumuh Ringan
38 Rancabungur Bantarjaya Griya Asri Jaya PT. Hikmaindo Mudatama 2000 8 6 7 4 2 6 8 41 Kumuh Sedang
39 Rancabungur Rancabungur Ambar Telaga Residance 1 PT. Star Firdy Gemilang 2012 6 2 5 4 2 2 4 25 Kumuh Ringan
40 Rancabungur Mekarsari Ambar Telaga Residance 2 PT. Ambar Graha Sejahtera 2019 6 2 5 4 2 2 4 25 Kumuh Ringan
Griya Dramaga Asri 14 Tinggi 6 Sedang 7 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 39 Kumuh Sedang
Cibanteng Griya Rahardja 8 Sedang 6 Sedang 9 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 39 Kumuh Sedang
Bumi Ciampea Lestari 4 Rendah 6 Sedang 7 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 29 Kumuh Ringan
Grahatama Indah 5 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 29 Kumuh Ringan
Griya PGRI 3 8 Sedang 4 Rendah 7 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 35 Kumuh Ringan
Griya PGRI 1 10 Sedang 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 8 Sedang 43 Kumuh Sedang
Cibungbulang Town Hill 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 21 Kumuh Ringan
Griya Cibungbulang (PGRI) 8 Sedang 6 Sedang 9 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 8 Sedang 37 Kumuh Ringan
Kavling Taman Firdaus 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 23 Kumuh Ringan
Griya Cipakel Indah 4 Rendah 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 27 Kumuh Ringan
Kavling Partawijaya 4 Rendah 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 27 Kumuh Ringan
Cluster Cemplang 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 27 Kumuh Ringan
Permata Hijau Bogor 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 10 Sedang 4 Rendah 33 Kumuh Ringan
Pesona Situ Indah 8 Sedang 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 8 Sedang 39 Kumuh Sedang
Green Village Residence 6 Sedang 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 33 Kumuh Ringan
Rusjaya Graha Cibungbulang 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 2 Rendah 25 Kumuh Ringan
Puri Arraya 2 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 29 Kumuh Ringan
PERUMNAS DERMAGA 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 2 Rendah 27 Kumuh Ringan
Dramaga Cantik 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 2 Rendah 25 Kumuh Ringan
De Lima Mountain View 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 23 Kumuh Ringan
De Lima Mountain View 2 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 23 Kumuh Ringan
Dramaga Icon 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 23 Kumuh Ringan
San Dramaga Village 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 25 Kumuh Ringan
Sylva Randusari 8 Sedang 4 Rendah 9 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 29 Kumuh Ringan
Taman Darmaga Hijau 12 Tinggi 6 Sedang 9 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 39 Kumuh Sedang
IPB Alam Sinarsari 8 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 31 Kumuh Ringan
Bumi Kartika Dramaga Raya 8 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 10 Sedang 4 Rendah 35 Kumuh Ringan
Perumahan Dosen IPB 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 2 Rendah 27 Kumuh Ringan
Komplek IPB II 8 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 10 Sedang 4 Rendah 35 Kumuh Ringan
Casa Mabda Residence 4 Rendah 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 31 Kumuh Ringan
Artha Bina Ciherang 6 Sedang 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 2 Rendah 31 Kumuh Ringan
Ciherang Asri 6 Sedang 6 Sedang 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 10 Sedang 4 Rendah 37 Kumuh Ringan
Graha Arradea 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 2 Rendah 25 Kumuh Ringan
Pesona Ciherang (Cluster) 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 4 Rendah 27 Kumuh Ringan
Bukit Jasinga Asri 8 Sedang 6 Sedang 9 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 35 Kumuh Ringan
Griya Pesona Indah 10 Sedang 6 Sedang 7 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 35 Kumuh Ringan
Bumi Mutiara Asri 4 Rendah 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 23 Kumuh Ringan
Griya Asri Jaya 8 Sedang 6 Sedang 9 Sedang 4 Rendah 2 Rendah 6 Sedang 8 Sedang 41 Kumuh Sedang
Ambar Telaga Residance 1 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 25 Kumuh Sedang
Ambar Telaga Residance 2 6 Sedang 2 Rendah 5 Rendah 4 Rendah 2 Rendah 2 Rendah 4 Rendah 25 Kumuh Sedang
Sementara (TPS)
Tempat Pengelohan Sampah 3983-1995 sesuai PTS 06-2000-C dan PTS
Sampah (TPS)-3R 07-2000-C
Gerobak Sampah
Penyediaan Pasokan Air
(Bak/Kolam penampungan
Proteksi air, Sumur Dalam/Hidran)
7
Kebakaran Motor pemadam kebakaran
Alat Pemadam Api Ringan
(APAR)
Dari tabel penilaan terhadap perumahan Griya Dermaga Asri di Kecamatan Ciampea
tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan penanganan masing-masing indikator, kemudian
kebutuhan pembiayan dan prioritas penanganannya.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kegiatan Identifikasi Perumahan Kumuh dalam rangka memenuhi target SDGs
tahun 2030 serta bagian dari proses penanganan perumahan dan permukiman kumuh di
Kabupaten Bogor meliputi 138 perumahan di 8 wilayah kecamatan yaitu Ciomas (60
perumahan), Dramaga (18 perumahan), Ciampea (40 perumahan), Rancabungur (8
perumahan), Cibungbulang (5 perumahan), Leuwiliang (5 perumahan), Leuwisadeng (1
perumahan), serta Jasinga (1 perumahan). Metode pada kegiatan ini dilakukan melalui
pendekatan teknis kajian berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor: 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan
Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Terdapat 7 (tujuh)
kriteria yang menjadi parameter pembobotan antara lain: kondisi bangunan gedung,
kondisi jalan lingkungan, kondisi penyedia air minum, kondisi drainase lingkungan,
kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan, dan kondisi proteksi
kebakaran. Kriteria-kriteria tersebut memiliki indikator-indikator yang mempengaruhi.
Indikator-indikator tersebut nantinya sebagai dasar penilaian suatu perumahan kumuh
atau tidaknya.
DAFTAR PUSTAKA
[PERDA] Peraturan Daerah NO 11 TAHUN 2016 RTRW Kabupaten Bogor 2016-2036
[PERMENPUPR] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2018 Tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap
Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh
[UU] Undang – Undang No 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
[DLH] Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. 2019. KLHS RPJPD Kabupaten
Bogor 2005-2025
Anonim. 2011. Pedoman Teknis Peningkatan Kualitas Terhadap Permukiman Kumuh
Perkotaan. Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Cipta Karya. Jakarta
Clinard, Marshall B. 1966. Slums and Community Development. The Free Press. New
York
Kurniasih, Sri. 2007. Usaha Perbaikan Permukiman Kumuh di Pertukangan Utara -
Jakarta Selatan. Teknik Arsitektur Univeersitas Budi Luhur. Jakarta.
Febriyanto, Dimas Ari. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Bertempat
Tinggal di Perumahan Cluster (Draft jurnal)
23 Griya Darmaga Asri PT. Grahadaya Nusaprima / PT. Elang Ciampea Cibanteng
Semesta Guna
24 Griya PGRI Ciampea Endah 3 PT. Elang Semesta Guna Ciampea Cibanteng
25 Griya Raharaja Perusahaan Ciampea Cibanteng
26 Griya Curug Permai PT. Defris Sartika Ariani Ciampea Cicadas
27 Villa Unika PT. Unika Tri Sentosa Ciampea Cicadas
28 Puri Arraya PT. Delta Pinang Mas Ciampea Cicadas, Bojong Rangkas,
Cibadak
29 Dramaga Tower PT. Duta Dramaga Lestari Ciampea Cihideung Ilir
30 Perumahan PT. Alsageel Property PT. Alsageel Property Indonesia Ciampea Cihideung Ilir
Indonesia
31 Taman Darmaga Permai PT. Caraka Karya Mandiri Ciampea Cihideung Ilir
32 Taman Darmaga Permai 2 PT. Griya Caraka Agung / PT. Caraka Ciampea Cihideung Ilir
Karya Mandiri
33 Taman Darmaga Permai 5 PT. Griya Caraka Agung / PT. Caraka Ciampea Cihideung Ilir
Karya Mandiri
34 Darmaga Regensi 2 PT. Tunggal Putra Pertama Ciampea Cihideung Udik
35 Refah Residence Dramaga PT. Wesal Griya Ciampea Cihideung Udik
36 Sentosa Green Hills PT. Trio Berkat Abadi Ciampea Cihideung Udik
37 Taman Darmaga Permai 3 PT. Griya Caraka Agung / PT. Caraka Ciampea Cihideung Udik
Karya Mandiri
38 Taman Darmaga Permai 4 PT. Griya Caraka Agung / PT. Caraka Ciampea Cihideung Udik
Karya Mandiri
39 Taman Darmaga Permai 7 PT. Griya Nusa Agung Ciampea Cihideung Udik
40 Ciampea Grande Perusahaan Ciampea Cihideung Udik, Ciampea
Udik
109 Kebun Raya Residence (Villa PT. Sarana Niaga Sejahtera Ciomas Mekarjaya, Kota Batu
Kebun Raya)
110 Cluster De Laladon PT. Sinar Mutiara Pakuan Ciomas Padasuka
111 Griya Laladon Grande PT. Mitra Property Agent Ciomas Padasuka
112 Griya Metasari Mahameru An. H. M. Yusuf Bin Ujang Ciomas Padasuka
113 Mulia Residence Ciomas PT. Yasmin Bersaudara Ciomas Padasuka
114 Mulya Residence PT. Yasmin Bersaudara Ciomas Padasuka
115 Prima Indah Pagelaran PT. Prima Bumi Perkasa Ciomas Padasuka
116 Taman Indah Pagelaran PT. Tasik Jaya Megah Ciomas Padasuka
117 Taman Pagelaran PT. Tasik Jaya Megah Ciomas Padasuka, Ciomas Rahayu
161 Bukit Permata Asri PT. Permata Citra Madani Leuwiliang Cibeber I, Leuwimekar
162 Komplek Amanah Asri Perusahaan Leuwiliang Leuwiliang
163 Panorama Hijau Perusahaan Leuwiliang Leuwiliang
164 Parung Panjang Indah Perusahaan Leuwiliang Leuwiliang
165 Permata Green Land Perusahaan Leuwiliang Leuwiliang
166 Perumahan BTN Leuwiliang Perusahaan Leuwiliang Leuwiliang
Permai
167 Perumahan BTN Purnasari Perusahaan Leuwiliang Leuwiliang
168 Grand Sutera Leuwiliang PT. Mekar Agung Sejahtera Leuwiliang Leuwimekar
169 Griya Pesona Indah PT. Permata Citra Madani Leuwisadeng Leuwisadeng, Leuwiliang
170 Bumi Mutiara Asri PT. Bumi Mutiara Propertindo Leuwisadeng Sibanteng
171 Bali Resort Bogor PT. Mekar Agung Sejahtera Rancabungur Bantar Jaya
172 Griya Asri Jaya PT. Hikmaindo Mudautama Rancabungur Bantar Jaya
173 Griya Dirgantara PT. Nusantara Prima Perdana Rancabungur Bantar Jaya
174 Ambar Telaga Residence 2 PT. Ambar Graha Sejahtera Rancabungur Mekarsari
175 Rancabungur Kirana Residence PT. Golden Kirana Properindo Rancabungur Pasir Gaok
176 Pesona Rancasari PT. Raditya Persada Rancabungur Pasirgaok
177 Ambar Telaga Residence PT. Star Firdy Gemilang Rancabungur Ranca Bungur
178 Perumahan PGRI An. PT. Star PT. Star Firdy Gemilang Rancabungur Ranca Bungur
Firdy Gemilang
Sumber: Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, 2019
FO RMULIR SURVEY
KEGIATAN IDENTIFIKASI PERUMAHAN KUMUH
KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019
1. Kecamatan : ……………………………………………………………………………….……………………………………
Desa : ……………………………………………………………………………….……………………………………
2. Nama Perumahan : …………………………………………………………………………………………………………………….
Lokasi Perumahan : 1. Fungsi Strategis Kabupaten 2.Bukan Fungsi Strategis Kabupaten
3. Nama Pengembang : ……………………………………………………………………………….……………………………………
4. Typologi Lokasi : 1. Ditepi Air 2. Didataran rendah 3. Diperbukitan 4. Daerah rawan becana
5. Tahun berdiri : …………………………………………..
6. Titik Lokasi : GPS (1) ……………………………….(Lat, Long) Ket ……………………………………………….
GPS (2) ……………………………….(Lat, Long) Ket ……………………………………………….
GPS (3) ……………………………….(Lat, Long) Ket ……………………………………………….
7. Luas Perumahan : ………………Ha
8. Jumlah Unit Terbangun : ………………Unit dari Total Perencanaan ………………..Unit
9. Jumlah Penghuni : ………………KK. Rata-Rata ART: …………. atau Jumlah Penduduk: …………… Jiwa
10. Jumlah terjual : ………………Unit. Persentase Tingkat Hunian: ….……….%
11. Fasilitas Listrik : 1. 900 KWh ………. Unit 2. 1300 KWh ………… unit 3. 2200 KWh …………. unit
12. Jenis Sarana Komersial : 1. Kios 2. Ruko 3. Toko 4.Lainnya:……………………….Jumlah : …………………….
13. Penyakit yg sering terjadi: 1. Penyakit kulit 2. Malaria 3. Demand Berdarah 4.Isfa 5. Lainnya…………..
14. Tata Kavling :
LB (m2) 21 28 30 36 45 60 >60 Lainnya…
LT (m2) 60 72 84 96 120 150 >150 Lainnya….
Perkiraan Bangunan Ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis Bangunan: …………..% (observasi)
20. Administrasi Bangunan : 1. Memiliki IMB 2. Tidak Memiliki IMB 3. Lainnya: …………………………………
3. Apakah ada lokasi rumah yang tidak terlayani dengan jalan lingkungan: 1. Ada …………% 2. Tidak ada
Keterangan lain tentang kondisi jalan lingkungan : ………………………………………………………………………………
Saluran Tanah
Saluran Pasang Batu
Saluran Beton
Bata
Batako
(1) (2) (3)
1. Tertutup 2. Terbuka 1. Ada 2. Tidak Ada 1. Ya 2. Tidak
5. Kondisi Kualitas Konstruksi Drainase (Retak/Pecah dan berubah bentuk) : ………………. persen/meter
6. Genangan yang terjadi
Genangan yang terjadi Lama Genangan (jam) Frekuensi /tahun Luas Genangan (m2)
Tinggi > 30 cm
Tinggi < 30 cm
7. Jarak dengan sungai/anak sungai/saluran …………..m
8. Keterangan lain tentang kondisi drainase :…………………………………………………………………………………………………
9. Kondisi Penyediaan Air
Sumber Warna(1) Bau(1) Rasa(1) Jumlah KK
PDAM
Sumur
Air Permukaan
(1)
1. Ya 2. Tidak
Apakah Kebutuhan air minum ada yang tidak terpenuhi (60 ltr/orang/hari) 1. Ada ……..…%KK 2. Tidak
10. Kondisi Pesampahan: Tempat sampah Rumah tangga 1. Ada 2. Tidak ada
Tempat Sampah Rumahtangga (Jika No 11 = 1) Jumlah KK / Unit Bangunan
1 Wadah
2. Wadah
Sarana dan Prasarana Persampahan