Anda di halaman 1dari 25

Nama : Ade Laeli Nur Khasanah

Nirem : 03.01.22.0514
Prodi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan 1
Mata Kuliah : Materi Penyuluhan Pertanian

REKAP MATERI MPP PERTEMUAN 1 – 7

Materi Penyuluhan Pertanian


A. Pengertian Materi Penyuluhan
Materi penyuluhan adalah segala bentuk pesan yang ingin disampaikan oleh seorang penyuluh
kepada masyarakat sasarannya dalam upaya mewujudkan proses komunikasi pembangunan
(Mardikanto, 1993). Materi atau bahan penyuluhan adalah segala bentuk pesan, informasi, inovasi
teknologi baru yang diajarkan atau disampaikan kepada sasaran meliputi berbagai ilmu, teknik,
dan berbagai metode pengajaran yang diharapkan akan dapat mengubah perilaku, meningkatkan
produktivitas, efektifitas usaha dan meningkatkan pendapatan sasaran (Adi, 2005)
Menurut Setiana (2005), materi penyuluhan adalah segala sesuatu yang disampaikan dalam
kegiatan penyuluhan, baik yang menyangkut ilmu atau teknologi baru, yang sesuai dengan
kebutuhan sasaran, dapat meningkatkan pendapatan, memperbaiki produksi dan dapat
memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh sasaran penyuluhan. Materi atau pesan yang
ingin disampaikan dalam proses penyuluhan harus bersifat informatif, inovatif, persuasif, dan
intertainment agar mampu mendorong terjadinya perubahan-perubahan ke arah terjadinya
pembaharuan dalam segala aspek kehidupan masyarakat sasaran dan mewujudkan perbaikan mutu
hidup setiap individu warga masyarakat yang bersangkutan (Mardikanto,1993).
Pengetahuan peternak dipengaruhi oleh pendidikan, sedangkan materi penyuluhan dapat
memberikan pengetahuan kepada peternak apabila penyuluhan disesuaikan dengan karakteristik
peternak (Levis, 1996)
Materi Penyuluhan Pertanian adalah bahan Penyuluhan Pertanian yang akan disampaikan oleh
para penyuluh kepada Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi
informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan.
Materi Penyuluhan Pertanian disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan Pelaku Utama dan
Pelaku Usaha dengan memperhatikan kemanfaatan, kelestarian sumber daya pertanian, dan
pengembangan kawasan Pertanian.

B. Tujuan Materi Penyuluhan


Tujuan materi penyuluhan pertanian adalah untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang
tepat dan akurat kepada petani atau masyarakat tentang cara-cara yang efektif dan efisien dalam
mengelola pertanian, termasuk teknologi terbaru, penggunaan pupuk yang tepat, pengendalian
hama dan penyakit, pengelolaan lahan, serta cara meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
mengelola pertanian, termasuk teknologi terbaru, penggunaan pupuk yang tepat, pengendalian
hama dan penyakit, pengelolaan lahan, serta cara meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
pertanian. Selain itu, tujuan penyuluhan pertanian juga untuk memberikan pemahaman tentang
pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menjalankan praktik pertanian yang berkelanjutan
serta memperkenalkan kebijakan pemerintah terkait sektor pertanian. Dengan demikian,
diharapkan petani atau masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka
dalam mengelola pertanian sehingga dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan mereka.
Berikut tujuan materi penyuluhan (PERTANIAN, PERATURAN MENTERI PERTANIAN
REPUBLIK INDONESIA NO 16, 2006).
a) Meningkatkan Pengetahuan
Penyuluhan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelaku utama dan pelaku usaha tentang
berbagai aspek yang terkait dengan sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ini mencakup
pemahaman tentang lingkungan, sumber daya alam, perubahan iklim, serta teknologi dan inovasi
terbaru dalam industri ini. Dengan pengetahuan yang ditingkatkan, mereka dapat membuat
keputusan yang lebih baik dan berinformasi.
b) Meningkatkan Keterampilan Praktis
Selain pengetahuan, penyuluhan juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis pelaku
utama dan pelaku usaha dalam menerapkan praktik-praktik yang berkelanjutan. Ini mungkin
mencakup pelatihan dalam teknik pengelolaan tanah yang lebih baik, metode penangkapan ikan
yang berkelanjutan, atau taktik penghutanan yang ramah lingkungan. Keterampilan praktis ini
sangat penting dalam mewujudkan perubahan positif di lapangan.
c) Mendorong Kesadaran Terhadap Dampak Lingkungan
Materi penyuluhan juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap dampak praktik -
praktik pertanian, perikanan, dan kehutanan terhadap lingkungan. Ini termasuk pemahaman
tentang bagaimana tindakan-tindakan mereka dapat mempengaruhi ekosistem. lokal,
keanekaragaman hayati, dan kualitas air. Kesadaran ini adalah langkah awal menuju tindakan yang
lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
d) Mengedukasi Tentang Kelestarian
Penyuluhan harus mengedukasi pelaku utama dan pelaku usaha tentang pentingnya kelestarian
sumber daya pertanian, perikanan, dan kehutanan. Ini termasuk penjelasan tentang bagaimana
praktik-praktik berkelanjutan dapat menjaga sumber daya ini untuk generasi mendatang, serta
manfaat jangka panjang dari kelestarian ini dalam hal ekonomi dan ekologi.
e) Mengubah Praktik yang Tidak Berkelanjutan
Salah satu tujuan kunci adalah mengubah praktik-praktik yang tidak berkelanjutan menjadi praktik
yang lebih ramah lingkungan. Ini dapat mencakup pengurangan penggunaan pestisida beracun,
pemilihan metode penangkapan ikan yang tidak merusak, atau kebijakan penghutanan yang
berkelanjutan.
C. Urgensi MPP
Penyuluh pertanian membutuhkan materi untuk menyelesaikan masalah di lapangan karena materi
penyuluhan adalah alat yang efektif untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan informasi
yang diperlukan oleh petani dan pemangku kepentingan pertanian dalam menghadapi berbagai
masalah dan tantangan di lapangan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa materi penyuluhan
sangat penting dalam penyelesaian masalah di lapangan:
a. Penyampaian Informasi yang Tepat: Materi penyuluhan adalah alat yang efektif untuk
menyampaikan informasi yang tepat kepada petani. Informasi ini meliputi teknik-teknik pertanian
terbaru, praktik-praktik terbaik, dan informasi penting lainnya yang dapat membantu petani
mengatasi masalah mereka.
b. Konsistensi Penyuluhan: Materi penyuluhan memungkinkan penyuluh untuk memberikan pesan
yang konsisten kepada sejumlah besar petani dalam waktu yang relatif singkat. Ini membantu
memastikan bahwa semua petani mendapatkan informasi yang sama dan penting.
c. Referensi Dalam Waktu Mendatang: Materi penyuluhan yang baik dapat berfungsi sebagai
referensi yang dapat diakses oleh petani dalam waktu mendatang. Petani dapat kembali ke materi
tersebut jika mereka menghadapi masalah yang serupa atau membutuhkan pembaruan informasi.
d. Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan: Materi penyuluhan membantu petani
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengelola pertanian
D. Ruang Lingkup Penyusunan Materi Penyuluhan Pertanian

Dalam proses komunikasi antara penyuluh dengan sasaran, penyuluh pertanian akan
menyampaikan segala sesuatu yang menyangkut ilmu teori dan teknologi. Dapat dikatakan bahwa
materi disampaikan adalah segala isi yang terkandung di setiap penyuluhan pertanian. Ruang
lingkup kegiatan menyusun materi penyuluhan pertanian guna memahami pengertian penyuluhan
pertanian serta mengidentifikasi sumber-sumber materi penyuluhan pertanian serta
mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk penyusunan materi penyuluhan pertanian
berdasarkan kebutuhan sasaran mereka. Ini dapat membantu mereka mengidentifikasi masalah dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya.
e. Mengatasi Masalah yang Spesifik: Materi penyuluhan dapat dirancang untuk mengatasi masalah
pertanian yang spesifik. Misalnya, jika suatu wilayah menghadapi serangan hama yang baru,
materi penyuluhan dapat fokus pada cara mengidentifikasi, mencegah, dan mengendalikan hama
tersebut.
f. Meningkatkan Kesadaran: Materi penyuluhan dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran
petani tentang masalah-masalah tertentu. Petani mungkin tidak menyadari adanya risiko tertentu
atau peluang yang tersedia tanpa adanya informasi yang relevan.
g. Mengukur Kemajuan: Materi penyuluhan juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur
kemajuan dan hasil dari program penyuluhan. Dengan melihat sejauh mana petani menerapkan
informasi yang disampaikan melalui materi penyuluhan, penyuluh dapat menilai efektivitas
program dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
h. Efisiensi Waktu dan Sumber Daya: Menggunakan materi penyuluhan dapat meningkatkan
efisiensi waktu dan sumber daya. Penyuluh tidak perlu menyampaikan informasi yang sama
berulang-ulang secara verbal, yang dapat menghemat waktu dan tenaga.
i. Kemudahan dalam Diseminasi: Dengan adanya materi penyuluhan yang sudah disiapkan,
penyuluh dapat lebih mudah dan cepat mendistribusikannya kepada sejumlah besar petani. Ini
menjadi sangat penting dalam situasi-situasi darurat atau ketika perlu menyampaikan informasi
dengan cepat.
j. Peningkatan Keberlanjutan Pertanian: Materi penyuluhan membantu petani mengadopsi praktik-
praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif, yang dapat berkontribusi pada
meningkatnya produktivitas dan keberlanjutan pertanian dalam jangka panjang.

E. Pembuatan materi penyuluhan


Materi penyuluhan pertanian dibuat berdasarkan sejumlah faktor dan pertimbangan yang
mencakup:
a. Tujuan Penyuluhan: Materi penyuluhan pertanian harus selalu didasarkan pada tujuan yang
ingin dicapai. Apakah tujuan tersebut meningkatkan produktivitas pertanian, mengatasi masalah
hama dan penyakit, mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan, atau tujuan lainnya akan
mempengaruhi isi dan fokus dari materi penyuluhan.
b. Kebutuhan dan Karakteristik Audiens: Materi penyuluhan harus disesuaikan dengan kebutuhan
dan karakteristik audiens target. Ini mencakup pertimbangan seperti tingkat pendidikan,
pengalaman pertanian, bahasa yang digunakan, dan kebutuhan khusus mereka. Memahami audiens
dengan baik memungkinkan penyuluh untuk menyampaikan informasi dengan lebih efektif.
c. Data dan Informasi Terbaru: Materi penyuluhan harus didasarkan pada data dan
informasi terbaru dalam pertanian. Ini termasuk hasil penelitian ilmiah, praktik-praktik terbaik
yang terbukti, dan informasi aktual tentang perubahan cuaca dan iklim yang dapat memengaruhi
pertanian.
d. Kondisi Lokal: Setiap wilayah memiliki kondisi pertanian yang unik, termasuk iklim, tanah, dan
varietas tanaman tertentu. Oleh karena itu, materi penyuluhan harus mempertimbangkan kondisi
lokal dan mencakup informasi yang relevan untuk wilayah tersebut.
e. Teknologi dan Inovasi: Materi penyuluhan harus mencerminkan perkembangan terbaru dalam
teknologi pertanian dan inovasi. Ini mencakup pengenalan praktik-praktik pertanian modern,
peralatan baru, dan teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan
efisiensi.
f. Pengalaman Lapangan: Pengalaman praktis penyuluh pertanian di lapangan sangat berharga.
Penyuluh yang berinteraksi langsung dengan petani dapat menggabungkan pengalaman mereka
dalam materi penyuluhan, termasuk studi kasus dan contoh nyata dari praktik-praktik yang
berhasil.
g. Konsultasi dan Kolaborasi: Dalam beberapa kasus, penyusunan materi penyuluhan melibatkan
konsultasi dengan ilmuwan pertanian, ahli, dan pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini
dapat membantu memastikan bahwa materi tersebut didasarkan pada pengetahuan yang solid dan
pengalaman yang beragam.
h. Bahasa dan Komunikasi yang Efektif: Bahasa yang digunakan dalam materi penyuluhan harus
sederhana, mudah dimengerti, dan sesuai dengan pemahaman audiens. Selain itu, pilihan media
komunikasi dan presentasi juga harus mempertimbangkan preferensi dan keterampilan
komunikasi audiens.
i. Penyampaian Pesan Positif: Materi penyuluhan juga harus mengandung pesan positif yang dapat
memotivasi petani untuk mengadopsi perubahan dan praktik yang diusulkan. Ini bisa mencakup
manfaat ekonomi, sosial, atau lingkungan dari Tindakan yang diambil.
j. Ketepatan dan Keberlanjutan: Materi penyuluhan harus tetap relevan dan dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Hal ini memastikan bahwa materi tersebut tidak hanya berguna untuk
saat ini tetapi juga dalam jangka panjang.

F. Identifikasi Sumber Materi Penyuluhan Pertanian


Menurut Mardikanto (1993), sumber materi penyuluhan pertanian dikelompokkan menjadi :
1. Sumber resmi dari instansi pemerintah, seperti:
1) Kementerian /dinas-dinas terkait
2) Lembaga penelitian dan pengembangan
3) Pusat-pusat pengkajian
4) Pusat-pusat informasi
5) Pengujian lokal yang dilaksanakan oleh penyuluh
2. Sumber resmi dari lembaga-lembaga swasta/ lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di
bidang penelitian, pengkajian, dan penyebaran informasi.
3. Pengalaman petani, baik pengalaman usahataninya sendiri atau hasil dari petak pengalaman
yang dilakukan secara khusus dengan atau tanpa bimbingan penyuluhnya.
4. Sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya: informasi pasar dari para pedagang, perguruan
tinggi, dan lain-lain.
Dalam Modul Praktik Kerja Lapang II TA. 2015/ 2016 STPP Medan, sumber materi Penyuluhan
Pertanian umumnya berasal dari lembaga-lembaga penelitian, perguruan tinggi dan sumber
(informasi) yang lain yang diperoleh dengan komunikasi langsung atau dapat dibaca dalam brosur,
bulletin, majalah profesi, dan lain-lain. Tetapi sebagai bahan penyuluhan, informasi yang berasal
dari sumber-sumber tersebut biasanya masih harus disesuaikan terlebih dahulu dengan lokasi atau
wilayah kerja penyuluhan. Dengan kata lain, informasi yang diperoleh masih harus diuji terlebih
dahulu sesuai hal-hal sebagai berikut :
1) Dapat dilaksanakan secara teknis
2) Memiliki kelayakan atau keuntungan secara ekonomi
3) Dapat diterima oleh kondisi sosial atau adat istiadat/ agama/ kepercayaan setempat
4) Tidak berpotensi merusak lingkungan sehingga mampu menciptakan better living, better
farming, better business, better community, and better Environment.
Berdasarkan keberagaman sumber materi yang dipaparkan, maka perlu digaris bawahi bahwa :
1. Tidak semua materi yang berasal dari lembaga-lembaga resmi (pemerintah dan atau swasta)
sesuai dengan kondisi petani, meskipun telah teruji melalui metode ilmiah tertentu. Hal ini
disebabkan karena lingkungan fisik maupun sumberdaya yang digunakan tidak selalu sama seperti
yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan oleh petani, khususnya yang berkaitan dengan :
peralatan yang digunakan, pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, serta modal yang
terbatas, sehingga materi-materi yang akan disampaikan seringkali :
1) Secara teknis tidak dapat dilaksanakan
2) Secara ekonomis tidak menguntungkan
3) Secara politis dan sosial budaya setempat tidak dapat diterapkan
2. Materi yang berasal dari pengalaman petani seringkali masih diragukan ketepatan dan
ketelitiannya, karena sering tidak memperhatikan metode ilmiah tertentu yang telah dibakukan.
3. Materi yang berasal dari sumber lain, seringkali kurang jujur, karena masih melekat
kepentingan-kepentingan tertentu yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan
petani maupun masyarakat secara keseluruhan.
Materi penyuluhan pertanian yang berasal dari berbagai sumber yang akan disampaikan kepada
pelaku utama dan pelaku usaha pertanian lainnya harus diverifikasi terlebih dahulu oleh instansi
yang berwenang di bidang penyuluhan pertanian. Verifikasi materi penyuluhan pertanian tersebut
dengan maksud untuk mencegah terjadinya kerugian sosial ekonomi, lingkungan hidup, dan
Kesehatan masyarakat. Materi penyuluhan pertanian yang belum diverifikasi dilarang untuk
disampaikan kepada petani dan pelaku usaha pertanian lainnya. Materi penyuluhan yang bersifat
teknologi tertentu (misalnya teknologi rekayasa genetik, teknologi perbenihan, dan teknologi
pengendalian hama/ penyakit), yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha
harus mendapat rekomendasi dari Lembaga pemerintah (Pasal 28, UU SP3K). Maka dari itu, setiap
pengadopsi inovasi harus selalu hati-hati, dengan selalu mencoba terlebih dahulu dalam skala
usaha yang relatif kecil sebagai petak pengalaman atau dengan melakukan pengujian lokal.
Penerapan langsung setiap inovasi dalam skala luas hanya dapat diterima jika pengadopsi inovasi
telah memiliki pengalaman yang “baik” dengan setiap sumber materi yang diterimanya. Penyuluh
harus mulai menaruh perhatian terhadap inovasi-lokal yang berupa; keunggulan lokal, pengalaman
masyarakat (petani) setempat, nilai-nilai tradisi atau kearifan lokal (endegenuous technology) yang
selain telah teruji oleh waktu, seringkali juga memiliki banyak keunggulan dibanding dengan
inovasi yang berasal dari ”luar”.

G. Jenis Materi Penyuluhan Pertanian


Menurut sumber materi penyuluhan pertanian, jenis materi penyuluhan pertanian dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Ilmu Teknik Pertanian
Materi yang dikaitkan harus sesuai dengan pengalaman petani dan kepercayaan yang
dimiliki petani setempat. Ilmu teknik pertanian meliputi :
a. Kegiatan Pra Panen :
Pola tanam dan teknik pertanaman, pemupukan yang efektif, pemanfaatan air yang
efisien, perlindungan tanaman secara terpadu, dan penggunaan varietas unggul
tanaman.
b. Kegiatan Pasca Panen
Panen, pengangkutan, pengolahan, dan penyimpangan.
2. Ilmu Ekonomi Pertanian
Di dalam penyampaian ilmu ekonomi pertanian harus selalu menerapkan pendekatan
multi-disiplin dengan analisis interdisiplin yang tidak hanya bagi usaha menaikkan
pendapatan atau keuntungan usaha tani dalam waktu terbatas tetapi juga memperhatikan
prinsip-prinsip perluasan lapangan dan kesempatan kerja serta usaha pelestarian
lingkungan hidup. Yang termasuk dalam ilmu ekonomi pertanian :
a) Pengelolaan usahatani yang efisien dengan menerapkan prinsip optimisasi yaitu
hasil fisik yang maksimum, keuntungan optimum, dan penekanan biaya.
b) Penguasaan dan pemasaran hasil pertanian.
c) Penggunaan atau pemanfaatan kemudahan kredit produksi pertanian
d) Kelembagaan ekonomi pertanian: koperasi dan lain-lain.
e) Ilmu Tatalaksana Rumah Tangga Petani.
Yang termasuk ke dalam ilmu tatalaksana rumah tangga petani adalah sebagai berikut :
a) Pengenalan usahatani bagi rumah tangga petani.
b) Proses manajemen mencakup hal hal sebagai berikut :
a. Pembuatan inventarisasi sumber-sumber
b. Penetapan tujuan dan skala prioritas petani
c. Penetapan masalah yang dihadapi petani dan skala prioritas yang harus dibuat.
d. Pengembangan perencanaan anggaran, meliputi kebutuhan uang, pola tanam,
produksi tanam.
e. Perencanaan ikutan mengenai catatan yang dapat digunakan untuk pemeriksaan
kekayaan, pendapatan, dan hal lain yang tercakup dalam perencanaan anggaran.
f. Evaluasi hasil.
c) Analisis usahatani per tahun
d) Penerapan perencanaan tatalaksana rumah tangga petani
3. Dinamika Kelompok
Yang termasuk ke dalam materi dinamika kelompok adalah sebagai berikut :
a) Dasar - dasar pengertian tentang dinamika kelompok
b) Makna dari dinamika kelompok
c) Beberapa latihan pengembangan dinamika kelompok seperti: diskusi
d) Kegiatan latihan gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu, dan lain-lain
e) Dorongan untuk selalu bekerja dan bereksperimen (trials and error)
4. Politik Pembangunan Pertanian
Politik pembangunan pertanian menjadi materi yang cukup penting untuk diberikan
kepada petani karena selain sebagai program pemerintah juga menjelaskan peranan
penting dari petani bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Tidak saja untuk
mencukupi kebutuhan pokok, tetapi juga peran dan artinya ditinjau dari martabat bangsa,
dari segi keamanan, dan stabilitas nasional dalam arti yang sangat luas. Yang termasuk
ke dalam politim pembangunan pertanian adalah :
a) Makna pertanian atau usahatani bagi kehidupan manusia
b) Makna usahatani bagi stabilitas nasional
c) Makna usahatani bagi kehidupan umat manusia
d) Berbagai peraturan dan atau kebijaksanaan “baru” dari pemerintah pusat dan
daerah

H. Jenis Media Materi Penyuluhan Pertanian


1. Pengertian media penyuluhan
Media adalah moderator yang berfungsi sebagai alat yang turut campur tangan dalam dua
pihak dan mendamaikan, artinya media menunjukkan fungsi atau perannya dalam
mengatur hubungan yang efektif antar dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi
pelajaran (Fleming, 1987).
Sedangkan penyuluhan berasal dari kata “ suluh “ yaitu sesuatu yang digunakan untuk
memberi penerang, jadi media penyuluhan adalah suatu benda yang dikemas sedemikian
rupa untuk Kalau seseorang menerima informasi atau pesan verbal itu disebut pengalaman
dengan kata - kata. Pengalaman serupa ini cenderung membuat pesan/informasi sukar
ditangkap, kurang menarik, dan mudah dilupakan. Tidak seperti pengalaman dengan kata-
kata, pengalaman nyata sangat efektif, karena mengikutsertakan semua indera dan akal.
Namun kita tidak dapat selalu mendapat semua dalam pengalaman nyata, untuk itu
diperlukan sesuatu untuk menjembatani jurang antara keduanya. Yang dapat
menjembataninya adalah pengganti pengalaman nyata, yaitu dengan menggunakan
berbagai media, seperti menggunakan media film, slide, gambar untuk menjelaskan tentang
“traktor”, ketimbang hanya dengan kata kata (verbalistis) saja memudahkan penyampaian
materi kepada sasaran agar sasaran dapat menyerap pesan dengan mudah dan jelas.
2. Manfaat media penyuluhan
Manfaat yang akan didapatkan apabila mempelajari media penyuluhan yaitu :
a. Penyuluhan akan lebih menarik perhatian sasaran sehingga dapat menumbuhkan
b. motivasi belajar.
a. Materi penyuluhan akan lebih jelas maknanya sehingga mudah dipahami dan
c. dikuasai.
a. Media dapat digunakan sebagai wadah komunikasi antar petani.
b. Media dapat memudahkan para petani dalam bertukar informasi.
3. Tujuan media penyuluhan
Salah satu perlengkapan yang penting untuk dapat menyampaikan materi penyuluhan,
menggali pengalaman, menggali kearifan tradisional masyarakat, dan mengajak sasaran
suluh agar mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah
penggunaan media penyuluhan.
Dengan adanya media penyuluhan pertanian dapat memudahkan para penyuluh pertanian
untuk memaparkan topik dan bahasan yang real terkait materi yang disampaikan.
4. Jenis-jenis media penyuluhan
Alat-alat komunikasi sudah sedemikian majunya, sehingga tidaklah pada tempatnya lagi
kalau penyampaian pengajaran dan penyuluhan masih dilakukan secara verbalistis atau
dengan kata-kata belaka. Kita mempunyai kewajiban untuk mengerahkan segala cara dan
daya untuk membuat penyuluhan menjadi efektif. Tidak berbeda dengan pendidikan
formal, penyuluhan pertanian sebagai bentuk pendidikan non formal pun harus sejalan
dengan kemajuan cara manusia berkomunikasi. Karena itu penyuluh berkewajiban untuk
mengerahkan segala cara dan daya untuk menggunakan semua alat yang ada untuk
membuat penyuluhan menjadi efektif. Media penyuluhan adalah alat bantu penyuluh dalam
melakukan penyuluhan yang dapat merangsang sasaran suluh untuk dapat menerima pesan-
pesan penyuluhan, dapat berupa media tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual
dan komputer.
a. Media audio visual : Slide film, Movie film, Video, Komputer (Presentasi).

b. Media tercetak : Gambar, Sketsa, Foto, Poster, Leaflet, Folder Peta Singkap, Bagan,
Peta brosur, Majalah, Buku.
c. Media audio : Kaset, CD, DVD, MP3, MP4 Audio

d. Media objek fisik atau benda nyata : Sample, Simulasi, Model.

5. Dasar pertimbangan media penyuluhan


Dalam setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh tidak hanya cukup menetapkan topik
materi penyuluhan, merancang, dan menggunakan berbagai metode dan teknik
penyuluhan. Ada yang tidak boleh dilupakan yaitu persiapan tentang perlengkapan
penyuluhan. Perlengkapan penyuluhan sangat penting untuk membantu kelancaran
pelaksanaan penyuluhan maupun untuk memperjelas materi yang disampaikan agar mudah
diingat dan dipahami oleh sasarannya (Mardikanto, 1993).
Salah satu perlengkapan yang penting untuk dapat menyampaikan materi penyuluhan,
menggali pengalaman, menggali kearifan tradisional masyarakat, dan mengajak sasaran
suluh agar mau berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah penggunaan
media penyuluhan. Penggunaan berbagai media dapat disesuaikan dengan kondisi
lapangan, kemampuan penyuluh dalam membuat dan menggunakannya, adanya biaya atau
tidak untuk pengadaannya, dan juga tergantung kepada kemampuan sasaran suluh dalam
menerimanya.
Beberapa alasan pertimbangan memilih media penyuluhan pertanian adalah :
a. Tujuan kegiatan yang hendak dicapai
b. Tahap adopsi sasaran
c. Jangkauan media
d. Pertimbangan dana
e. Pemilihan media penyuluhan secara terpadu
6. Prosedur dalam pemilihan media penyuluhan
Dalam setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh tidak hanya cukup menetapkan topik
materi penyuluhan, merancang, dan menggunakan berbagai metode dan teknik
penyuluhan. Ada yang tidak boleh dilupakan yaitu persiapan tentang perlengkapan
penyuluhan. Perlengkapan penyuluhan sangat penting untuk membantu kelancaran
pelaksanaan penyuluhan maupun untuk memperjelas materi yang disampaikan agar mudah
diingat dan dipahami oleh sasarannya (Mardikanto, 1993).
Salah satu perlengkapan yang penting untuk dapat menyampaikan materi penyuluhan,
menggali pengalaman, menggali kearifan tradisional masyarakat, dan mengajak sasaran
suluh agar mau berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah penggunaan
media penyuluhan.
Penggunaan berbagai media dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan, kemampuan
penyuluh dalam membuat dan menggunakannya, adanya biaya atau tidak untuk
pengadaannya, dan juga tergantung kepada kemampuan sasaran suluh dalam menerimanya
Adapun prosedur dalam pemilihan media penyuluhan pertanian sebagai berikut :
a. Tetapkan pesan teknologi sesuai kebutuhan
b. Rumuskan tujuan yang hendak dicapai
c. Pemilihan media yang tersedia ( SD Alat, SDA, SDM )
d. Perhitungan biaya
e. Tetapkan media sesuai dengan metode penyuluhan
f. Evaluasi pemilihan dan penggunaan metod
7. Kriteria Pemilihan Media Penyuluh Pertanian Yang Sesuai Dengan Materi
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media penyuluhan pertanian adalah
tujuan kegiatan penyuluhan yang hendak dicapai, tahap adopsi inovasi sasaran, jangkauan
media, karakteristik media, dana yang tersedia dan penggunaan media secara terpadu.
a. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian yang hendak dicapai
Tujuan Kegiatan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani sesuai
dengan perkembangan teknologi pertanian. Aspek prilaku adalah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b. Tahap adopsi sasaran
Pemilihan media disesuaikan dengan tahap adopsi petani. Tahap kesadaran, minat
penilaian, mencoba dan menerapkan, masing-masing memerlukan media yang
efektif misalnya untuk
tahap adopsi penilaian dan mencoba, dipilih media sesungguhnya melalui metode
demonstrasi.
c. Jangkauan media penyuluhan pertanian
Pemilihan disesuaikan dengan jangkauan media, untuk pendekatan perorangan dan
kelompok dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstarsi cara,
kunjungan ke usahatani, Sedangkan untuk pendekatan missal dipilih media
sesungguhnya melalui metode pameran, media terekam melalui siaran radio dan
terproyeksimelalui siaran televisi.
d. Karakteristik
Karakteristik media berkaitan dengan rangsangan terhadap indera sasaran.
Penggolongan media menurut kelom[pok audio-visual misalnya adalah untuk
memudahkan memilih tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi.
e. Pertimbangan dana yang tersedia
Sedapat mungkin dipilih media yang biayanya tidak mahal tapi efektivitasnya
tinggi. Pemilihan media sesungguhnya yang dapat dibuat sendiri dengan harga
relative murah merupakan alternative yang perlu di tempuh apabila dana yang
tersedia sangat terbatas. Sering terlupakan bahwa benda sesungguhnya di
lingkungan petani dapat dimanfaatkan sebagai media asalkan persyaratan
terpenuhi.
f. Pemilihan beberapa media penyuluhan untuk digunakan secara terpadu Berbeda
alternatif
Dapat dipilih antara beberapa kelompok media : misalnya media tercetak
dikombinasikan dengan media terekam dan media terproyeksi. Pemilihan
kombinasi media tersebut tetap mengacu pada penggunaan yang efektif dan efisien.
I. Definisi Lembar Persiapan Menyuluh dan Sinopsis
Lembar persiapan Menyuluh adalah Menurut Samsudin (1987) Lembar Persiapan Menyuluh
merupakan rangkaian materi penyuluhan pertanian dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian dalam pelestarian sumberdaya pertaniannya.
Materi yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha harus melalui verifikasi
oleh instalansi berwenang dibidang penyuluhan pertanian. Dapat disimpulkan bahwasanya materi
yang akan disampaikan kepada pelaku utama dan pelaku usaha adalah isi yang terkandung dalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian.
Bila merujuk pada apa yang dikatakan Dandan H, (2011) bahwa LPM adalah rencana desain
kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk setiap kali sesi pertemuan. Secara sederhana
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dapat diartikan sebagai lembar yang memuat hal - hal pokok
yang harus dipersiapkan dan dikerjakan saat berlangsungya penyuluhan.
Sinopsis
Sinopsis dibuat dengan tujuan memudahkan penyuluhan menjadi lebih padat, singkat dan mudah
dipahami. Meringkas materi penyuluhan ini akan terhindar dari bahan materi yang kurang relevan.
1. Tujuan Lembar Persiapan Menyuluh dan Sinopsis
a. Agar memudahkan penyuluh dalam menyampaikan materi.
b. agar penyuluhan dapat berjalan lancar dan efektif efisien.
c. Memudahkan dalam melakukan evaluasi.
d. Sebagai salah satu bukti pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
2. Urgensi Lembar Persiapan Menyuluh
Lembar Persiapan Menyuluh dan Sinopsis sangat diperlukan demi kelancaran dan ketepatan
penyuluhan. Dengan adanya LPM maka jalannya penyuluhan akan lebih terarah dan tertuju
pada tujuan penyuluhan baik berupa perubahan sikap perilaku maupun keterampilan.
Lembar persiapan menyuluh dan sinopsis merupakan kerangka dalam pelaksanaan
penyuluhan. Penggunaan LPM ini akan memudahkan penyuluh untuk mempersiapkan segala
keperluannya baik media, metode, maupun alat peraganya. Manajemen waktu bagi penyuluh
dalam menyampaikan materi juga akan lebih efektif dan efisien karena seluruh kegiatan dan
urutan materi sudah direncanakan dengan LPM ini.
3. Tahap Pembuatan Lembar Persiapan Menyuluh
Penyusunan Lembar Persiapan Menyuluh
a. Judul materi : ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat dan mudah dipahami
yang menggambarkan inti dari materi.
b. Tujuan instruksional umum (TIU) : berisi kalimat yang menggambarkan “apa yang harus
dikuasai oleh sasaran” dengan disampaikannya materi penyuluhan tersebut.
Cara menentukan TIU :
a) Tuliskan sasaran, contoh : “Pengurus dan anggota kelompok”.
b) Tuliskan sikap dan prilaku (yang dapat teramati dengan jelas) yang diinginkan, contoh
“dapat menyebutkan dosis pupuk yang digunakan untuk tanaman padi”.
c) Tuliskan kriteria, contoh : “yang sesuai dengan rekomendasi pemupukan berimbang”.
d) Tuliskan tingkat penguasaan, contoh : “dengan benar”.Dengan demikian sebagaimana
yang dicontohkan, TIU nya adalah : "Pengurus dan anggota kelompok dapat
menyebutkan dosis pupuk yang digunakan untuk tanaman padi yang sesuai dengan
rekomendasi pemupukan berimbang dengan benar".
c. Kriteria audiens : menuliskan siapa yang akan menjadi sasaran penyuluhan tersebut.
d. Jenis media yang digunakan : diisi dengan nama alat dan bahan yang akan digunakan
dalam penyuluhan.
Dalam menentukan jenis media, perlu mempertimbangkan :
a) Kesesuain media dengan materi.
b) Jumlah sasaran.
c) Tempat pelaksanaan penyuluhan.
d) Ketersediaan perlengkapan.
e) Metode yang digunakan : menuliskan cara yang akan digunakan (ceramah,
demonstrasi, tanya jawab, anjang sana, dll) dalam menentukan metode hendaknya
mempertimbangkan :
1) Karakteristik sasaran.
2) Karakteristik penyuluh.
3) Karakteristik keadaan daerah.
4) Materi penyuluhan pertanian.
5) Sarana dan biaya.
6) Kebijaksanaan pemerintah.
e. Alokasi waktu : berisi pembagian waktu untuk tiap bagian dalam kegiatan penyuluhan
yang sedang berlangsung, mulai dari pembukaan sampai penutup.
f. Deskripsi kegiatan penyuluhan :
a) Kegiatan awal (pembukaan, pengantar materi).
b) Kegiatan inti (penyampaian materi).
c) Kegiatan penutup (tanya jawab dan kesimpulan).
g. Lokasi kegiatan : menuliskan dimana kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan, hendaknya
dalam menentukan lokasi disesuaikan dengan materi dan metode serta jumlah sasaran.
h. Waktu dan tanggal pelaksanaan : dalam menentukan waktu yang tepat perlu
mempertimbangkan waktu kerja sasaran, agar sasaran dapat menghadiri pertemuan atau
penyuluhan yang akan dilaksanakan.
i. Nama fasilitator : nama PPL bersangkutan.
4. Membuat Sinopsis Materi
Langkah-langkah membuat sinopsis materi penyuluhan dari materi lengkap yang telah dibuat
menurut Kementan (2013) adalah :
a. Membaca materi dengan seksama dan penuh konsentrasi;
b. Menyediakan waktu khusus untuk membaca;
c. Membaca dalam kondisi rileks – tanpa tekanan;
d. Pahami materi;
e. Pikirkan sinopsis yang akan ditulis siapa pembacanya?;
f. Tulis sinopsis dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca.
a) Bagian awal : bagian ini berisi ringkasan latar belakang masalah “mengapa” sasaran perlu
mengetahui materi tersebut.
b) Bagian utama : bagian utama berisi ringkasan gambaran isi materi “siapa, apa, mengapa,
kapan, dimana, bagaimana” menerapkan atau melaksanakannya.
c) Bagian akhir : bagian ini berisi ringkasan implikasi (disugestikan) materi tersebut.
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

1. Nama : Ade Laeli Nur Khasanah


2. Wilayah pendampingan : Bumirejo, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen
3. Waktu Pertemuan : 15 menit
4. Tempat : Aula Pertemuan
5. Sasaran : Petani/ Kelompok Tani
6. Topik / Judul : Linkat Kuning (Yellow trap)
7. T I K : Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan
petani/kelompok tani mampu memahami tentang linkat
Kuning dan menerapkan dalam budidaya pertanian nya
8. Hari / Tanggal : 21 November 2023
9. Metode : Ceramah, Diskusi dan Demonstrasi langsung
10. Alat dan Bahan
a. Alat : Laptop, Pulpen dan Kertas
b.Bahan : Sinopsis, LPM, dan Leaflet, alat peraga
11. Langkah Kerja :
No. Waktu Uraian Materi Petunjuk
1. 3 Menit Pendahuluan
a. Climat Setting
➢ Salam pembuka dan
dilanjutkan dengan obrolan
yang difokuskan pada tema
yang akan dipelajari.
b. Tujuan
➢ Menjelaskan kepada pendengar
(petani) tentang tujuan
diadakannya penyuluhan dan
hasil yang akan dicapai.
2. 8 Menit Pelaksanaan
a. Penjelasan ➢ Pengertian linkat
materi Kuning(yellow trap)
➢ Manfaat Lingkat kuning
b. Diskusi ➢ Pembuatan lingkat kuning
➢ Penggunaan linkat kuning
➢ Diskusi mengenai Lingkat
kuning
3. 4 Menit Pengakhiran ➢ Menyimpulkan hasil
a. Kesimpulan penyampaian informasi yang
b. Rencana tindak telah disampaikan.
lanjut ➢ Menanyakan kembali kepada
petani tentang materi yang telah
dijelaskan
➢ Penutup
➢ Doa bersama
Catatan : Waktu istirahat disesuaikan.

Kebumen , 19 November 2023


Pelaksana

Ade Laeli Nur Khasanah


SINOPSIS
Linkat Kuning (Yellow trap)
Perangkap likat kuning (yellow sticky trap) adalah salah satu cara pengendalian hama secara
terpadu Serangga pengganggu tanaman umumnya tertarik dengan cahaya, warna, aroma makanan
atau bau tertentu, dimana warna yang disukai serangga biasanya warna-warna kontras seperti
warna kuning cerah Inilah yang menjadi dasar dibuatnya perangkap likat kuning dengan
menggunakan plastik, botol ataupun kertas yang dilapisi dengan perekat agar hama tidak bisa
terbang dan mati. Warna kuning bisa berasal dari warna kuning cat atau bahan-bahan lain yang
berwarna kuning
Manfaat utama perangkap warna ini adalah untuk monitoring keberadaan hama di sekitar
tanaman. Hama yang tertangkap pada sticky trap dapat dijadikan acuan dalam pengendalian. Misal
hama yang banyak ditangkap adalah lalat buah, maka pengendalian dapat difokuskan pada lalat
buah.Perangkap likat kuning mampu mengendalikan beberapa hama yang sering muncul di
pertanaman, seperti lalat buah, wereng, aphids, thrips, kutu dan ngengat.
Sebenarnya perangkap likat kuning dapat dibeli di toko- toko pertanian baik off line maupun
on line. Tetapi kita bisa membuat sendiri dengan bahan – bahan yang ada di sekitar kita. Salah
satunya adalah menggunakan botol bekas air mineral, sehingga lebih ekonomis dan ramah
lingkungan.
Bahan – bahan yang diperlukan antara lain :
• Botol bekas air mineral
• Lem serangga
• Cat kuning
• Tinner/bensin
• Plastik bening
Cara pembuatan adalah sebagai berikut :

• Encerkan cat kayu menggunakan tinner atau bensin, lalu tuangkan ke dalam botol
plastik
• Setelah cat rata, jemur botol di bawah sinar matahari
• Setelah cat kering, bungkus botol menggunakan plastik bening
• Oleskan lem serangga ke plastik bening yang melapisi botol plastik
• Perangkap likat kuning siap dipasang

Cara Pemasangan
Aplikasi perangkap ini sebanyak 40 buah per hektar, dengan ketinggian sesuai tanaman.
Perangkap likat kuning bisa dinaikkan seiring mengikuti pertumbuhan tajuk tanaman supaya hasil
bisa lebih optimal. Hal ini bertujuan agar serangga hama langsung bisa melihat perangkap likat
kuning diatas tajuk tanaman.
Ketika hama terperangkap telah memenuhi sebagian besar permukaan perangkap atau 15 hari
setelah pemasangan, maka perlu dilakukan penggantian dengan perangkap yang baru, dengan cara
melepas plastik dan menggantikannya dengan plastik yang baru dan diolesi lem perekat begitu
seterusnya hingga tanaman habis masa panennya.
Kebumen, 19 November 2023

Pelaksana
DAFTAR PUSTAKA

Adi, I. R. (2005). Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. FISIP UI PRESS.
Mardikanto, T. (1993). Penyuluhan Pembangunan Pertanian. . UNS. Surakarta.
PERTANIAN, M. (2006). PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK
INDONESIA NO 16. INDONESIA.
PERTANIAN, M. (2018). PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA.,
(pp. 5-28).
Moelyadi. 2010. Analisis Kebutuhan Pelatihan. Materi Pembelajaran Manajemen Sumber
Daya Manusia. Bogor: rogram Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut Pertanian
Bogor
Rosa AZ. 2004. Analisis kebutuhan pelatihan dalam rangka peningkatan kinerja di Balai
Besar Industri Agro (BBIA) Bogor [tesis[. Bogor: Program Pascasarjana Manajemen
dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor
Kusnadi,Dedy. (2011). Modul Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. STPP BOGOR. Undang-
Undang RI Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian.
Ramaina. 2016. Modul Praktik Kerja Lapang (PKL II). Medan: STPP Medan.
Nurlina.2022.SistemPenyuluhanPertanian. https://dosen.unmerbaya.ac.id/file/content/2022/
03/fullbook_sistem_penyuluhan_pertanian_nurlina.pdf.

PERMENTAN NO.67 TAHUN 2016


UU. 19 TAHUN 2013
Badan Pusat Statistik. 2015-2017. Data luas lahan sawah.
Data Kementerian ATR/BPN 2017-2019. Data luas lahan sawah
Mosher A. T. (1997). An Introduction to Agiculture Extension. Agriculture Departement Council.
New York.
Gilley, Jerry W and Steven A.Eggland (1989). Prinsiples of Human Resouces Development.
NY:Addison Wesley Pub Comp.Inc
Karsidi, Ravik (1999). Kajian Keberhasilan Transformasi Pekerjaan Petani ke Industri Kecil.
Disertasi S3, Bogor: PPS Institut Pertanian Bogor.
Vitalaya S.Hubeis, Aida dkk. (ed.) (1992). Penyuluhan Pembangunan di Indonesia,
Jakarta : Pt.Pustakan pembangunan Nusantara.
Pricylia et al. 2018. Potensi Pengembangan Sumber Daya Manusia Penyuluh Pertanian Di
Kabupaten Sigi. J. Agroland 25 (1) :46-57, April 2018.
Mardikanto, Totok. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta : Lembaga
Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbiatan dan Percetakan UNS

Rustandi, Yudi dan Andi Warnaen.2019. Buku Ajar ; Media Penyuluhan. Badan
Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian

Sujono dan Yahya Mukhlis. 2017. Buku Ajar; Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian.
Badan Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian

UT, 2010. Strategi Pemilihan Metode Penyuluhan Pertanian, diakses pada tanggal 14 September
2023, http://www.ut.ac.id/html/suplemen/luht4230/strategi.htm

Dandan H, 2011. Cara Mempersiapkan Kegiatan Penyuluhan Pertanian, diakses pada tanggal 14
September 2023, http://bppcijati.blogspot.com/2011_01_02_archive.html

Kementan, 2013. Materi Penyuluhan, Modul Diklat Penyuluhan Pertanian, STPP Magelang.

Nuraeni, Ida. 2014. Media Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka, Jember. 1-30.

Wahjuti, U. 2014. Metode dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Banten: Universitas Terbuka.

Handika. 2022. Rancangan Penyuluhan Tentang Pencegahan Penyakit Kembung (Timpani) Pada
Kambing Etawa Menggunakan Ramuan Herbal di Kelompok Ternak Bina Asri Desa
Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten Malang.

Anda mungkin juga menyukai