Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

TEKNIK KOMUNIKASI PERTANIAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Julkarnain
2. Edi supriadin
3. Ajwajansyah
4. Arif Mubarak
5. Julhidah Putri Yeyenti
6. Nini Anggarwati
7. Usra Maulana
8. Anas Darmawan

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2023
A. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia.
Mereka yang menekuni dunia komunikasi, pasti memahami bahwa manusia
tidak bisa tidak berkomunikasi. Melalui komunikasi, manusia mengeksplorasi,
belajar, menemukan, dan mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai
dunia. Relasi, masyarakat, dan berbagai norma maupun budaya dibangun
melalui komunikasi. Komunikasi menjadi bagian keseharian dalam hidup
manusia. Ketika kita bicara tentang komunikasi, orang-orang acapkali
berasumsi bahwa mereka tahu banyak tentang komunikasi, seolah-olah bahwa
komunikasi terjadi serta merta begitu saja, padahal belum tentu demikian.
Komunikasi dilakukan dengan beragam tujuan, antara lain untuk berelasi
dengan orang lain, mempelajari atau mengajarkan sesuatu, mengungkapkan
perasaaan, memberikan gambaran tentang sesuatu, menurunkan ketegangan
dan menyelesaikan konflik, serta untuk memengaruhi cara berpikir, sikap, dan
tindakan seseorang atau sekelompok orang.
Teknik komunikasi pertanian adalah melibatkan pertukaran informasi
antara petani, peneliti, dan pihak terkait untuk meningkatkan praktik pertanian.
Ini bisa melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pemanfaatan teknologi
informasi untuk menyebarkan pengetahuan terkini dalam bidang pertanian.
Hakikat penyuluhan sebagai upaya pengembangan kemampuan, keterampilan,
pengetahuan, dan sikap pada dasarnya menunjukkan bahwa penyuluhan
berkaitan erat dengan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran ini, secara
simultan terjadi proses-proses lain, yaitu proses komunikasi persuasive, proses
pemberdayaan dan proses timbal balik.
Komunikasi persuasif dilakukan oleh penyuluh dalam kapasitasnya
sebagai fasilitator yang membantu publik sasaran mencari pemecahan masalah
berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan hidup publik sasaran.
Komunikasi ini sifatnya mengajak dengan menyajikan alternatifalternatif
pemecahan masalah, namun keputusan tetap di tangan publik sasaran. Proses
pemberdayaan adalah memberikan kuasa dan wewenang kepada publik
sasaran, mendudukkannya sebagai subjek dalam proses pembangunan sehingga
publik sasaran mempunyai kesempatan yang sama untuk berpartisipasi,
mengakses teknologi, melakukan kontrol terhadap pengambilan keputusan, dan
memperoleh manfaat nyata dari hasil pembelajaran. Adapun proses pertukaran
informasi timbal balik antara penyuluh dengan publik sasaran dilakukan
sebagai upaya pemecahan masalah berkaitan dengan perbaikan dan
pengembangan publik sasaran.
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
perilaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber
daya lainnya. Sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi
usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran
dalam pelestarian fungsi lingkungan (UU No.16 Tahun 2006, Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan).
Penyuluhan pertanian merupakan suatu pendidikan nonformal di
bidang pertanian dengan petani sebagai sasaran penyuluhan yang sampai hari
masih terasa penting dilakukan dan terus ditingkatkan terutama dalam
penerapannya di lapangan. Keberadaan penyuluh pertanian tidak bisa
dikesampingkan perannya dalam memajukan dan mengembangkan kegiatan
pertanian, apalagi dalam hal difusi dan diseminasi inovasi dan teknologi
kepada para petani melalui pendekatan kelompok tani dan gabungan kelompok
tani.
Efektivitas penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh komponen-
komponen dalam sistem penyuluhan pertanian, diantaranya yaitu metode
penyuluhan pertanian. Metode yang efektif harus dipilih dan ditetapkan
berdasarkan karakteristik sasaran, sumber daya yang dimiliki, materi dan
tujuan yang ingin dicapai. Dalam menerapkan metode penyuluhan pertanian
terdapat kaidah-kaidah yang harus diikuti oleh penyuluh pertanian sehingga
metode menjadi efektif dan tepat.
Metode penyuluhan pertanian adalah cara penyampaian materi (isi
pesan) penyuluh pertanian kepada petani beserta keluarganya baik secara
langsung maupun tidak langsung agar mereka tau, mau dan mampu
menggunakan inovasi baru. Keberhasilan penggunaan metode penyuluhan
pertanian salah satunya ditentukan oleh tepatnya penyuluh dalam
mempertimbangkan berbagai faktor yang berhubungan dengan pemilihan
metode yang tepat dan efisien dalam melakukan penyuluhan itu sendiri.
Salah satu tugas dari penyuluh pertanian adalah melaksanakan proses
belajar pada kegiatan penyuluhan, sehingga diharapkan mampu
mengusahakan terjadinya perubahan perilaku petani ke arah yang
diinginkan. Untuk itu penyuluh pertanian dituntut tidak sekedar memberi teori
tentang pertanian, tetapi lebih mengutamakan praktik di lapangan. Seseorang
penyuluh pertanian dalam tugasnya memiliki 3 peranan penting, yaitu : 1.
Berperan sebagai pendidik, memberi pengetahuan atau cara-cara baru
dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usaha taninya,
meningkatkan hasil dan mengatasi kegagalan-kegagalan dalam usaha
taninya. 2. Berperan sebagai pemimpin, yang dapat memimpin dan
memotivasi petani agar mau berubah cara berpikir, cara kerjanya agar timbul
keterbukaan dan mau menerima cara-cara bertani baru yang berdaya guna dan
berhasil, sehingga tingkat hidupnya lebih sejahtera. 3. Berperan sebagai
penasehat, yang dapat melayani, memberikan petunjuk-petunjuk dan
membantu para petani baik dalam bentuk peragaan atau contoh-contoh
kerja dalam usaha memecahkan segala masalah yang dihadapi para petani.
Kehadiran Penyuluhan Pertanian dan peranan penyuluhan pertanian di
tengah-tengah masyarakat tani di desa masih sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan sumber daya manusia (petani) sehingga mampu mengelola
sumber daya alam yang ada secara intensif demi tercapainya peningkatan
produktifitas dan pendapatan atau tercapainya ketahanan pangan dan
ketahanan ekonomi. Untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan penyuluhan
pertanian dalam proses pembelajaran maka diperlukan kemampuan penyuluh
pertanian dalam melakukan komunikasi yang baik dan efektif kepada sasaran
atau petani. Komunikasi yang efektif adalah bilamana pesan yang disampaikan
dapat dimengerti dan pahami maksud atau makna pesan tersebut sehingga
dapat memberikan feedback atau respon dalam proses komunikasi tersebut.
Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin pesat, maka program penyuluhan haruslah selalu memanfaatkan
perkembangan teknologi tersebut untuk menuju petani milenial. Namun,
sasarannya adalah para petani muda yang sudah aktif menggunakan android
untuk kebutuhan komunikasi dan informasi dengan memanfaatkan jaringan
internet. Berbagai media aplikasi bidang pertanian yang tersedia dapat
digunakan sebagai salah satu media pembelajaran bagi petani dalam
meningkatkan kualitas kemampuannya dalam hal penerapan inovasi dan
teknologi baik untuk pengadaan saprodi, kegiatan produksi sampai pada
pengolahan produk pertanian dan pemasaran hasil dan produk pertain
Dengan adanya penggunaan media aplikasi penyuluhan dengan baik
sesuai dengan kebutuhan petani, maka proses penyampaian pesan dari
penyuluh berupa inovasi dan teknologi kepada petani akan dapat lebih
mudah diserap dan diterima oleh petani, sehingga pesan yang disampaikan
diharapkan memperoleh umpan balik yang positif dan dapat diadopsi oleh
petani.
Pasar adalah tempat atau mekanisme di mana barang atau jasa
diperjualbelikan antara penjual dan pembeli. Ini bisa mencakup lokasi fisik
seperti pasar tradisional atau toko, atau bisa berupa platform online di dunia
digital. Pasar menciptakan pertukaran ekonomi antara pihak yang memiliki
barang atau jasa dengan mereka yang membutuhkannya.
Pasar tidak hanya sebagai tempat untuk pelayanan jual beli saja,
melainkan ada beberapa fungsi lainnya yaitu:
1. Sebagai sarana distribusi
Pasar adalah tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang
merupakan komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai distribusi dan
suplai. Di mana pasar adalah berfungsi sebagai tempat penyaluran distribusi
barang dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen. Lewat
keberadaan pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada
konsumen.
2. Sebagai Sarana pembentuk harga
Pasar adalah penentu harga barang atau jasa. Itu sebabnya seringkali kita
mengenal mekanisme pasar. Harga ini bisa naik turun tergantung adanya
permintaan dan penawaran di pasar. Pembeli yang membutuhkan barang
atau jasa juga akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut
serendah mungkin, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah
pihak.
3. Fungsi promosi
Salah satu fungsi pasar adalah sebagai sarana promosi. Pasar adalah sebagai
sarana promosi atau memperkenalkan suatu barang atau jasa kepada calon
pembelinya terkait manfaat, kualitas, keunggulan, harga, dan kekhasannya.
B. TUJUAN
Tujuan teknik komunikasi pertanian melibatkan penyampaian informasi
untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam praktik
pertanian. Beberapa tujuan utamanya adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pengetahuan
Menyediakan informasi terkini tentang teknologi, metode pertanian, dan
praktik terbaik kepada petani.
2. Perubahan Perilaku
Mendorong perubahan positif dalam perilaku petani, seperti adopsi praktik
pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
3. Penyuluhan
Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko, perubahan iklim,
dan cara mengatasi tantangan pertanian.
4. Pemberdayaan Petani
Meningkatkan kapasitas petani untuk mengelola sumber daya alam mereka
dan mengoptimalkan hasil pertanian.
5. Inovasi
Mendorong adopsi teknologi dan inovasi baru yang dapat meningkatkan
hasil pertanian dan keberlanjutan lingkungan.
6. Pengembangan Komunitas
Membangun komunitas pertanian yang lebih kuat melalui pertukaran
informasi dan kolaborasi antarpetani serta pemangku kepentingan lainnya.
Adapun tujuan adanya pasar dikalangan masyarakat adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai tempat bertemu antara penjual dan pembeli.
2. Sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli ataupun tawar
menawar.
3. Sebagai tempat berkumpul masyarakat yang memiliki kebutuhan dan
menawarkan kebutuhan.

C. HASIL WAWANCARA

NO Hasil Wawancara
1 1. Identitas Respondens
Nama : Jahuri
Umur : 63
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjual/Pedagang
Pendapatan : Rp. 50. 000 – 100.000
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal daraimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Cabe : Bima
2. Bawang Merah : Bima
3. Bawang Putih : Bima
4. Terasi : Lombok Barat
3. Kendala Distribusi
 Harga naik turun
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Jika tidak rusak barang dagangan dijual kembali di hari
selanjutnya.
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 10.000/bulan
 Pajak pedagaang pinggir jalan : -
2. 1. Identitas Respondens
Nama : Haeriah
Umur : 70
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjual/Pedagang
Pendapatan : Rp. 50. 000
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal daraimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Terong : Pengepul
2. Bawang Merah : Pengepul
3. Kacang panjang : Pengepul
4. Pare : Pengepul
5. Timun : Pengepul
6. Daun kelor : Pengepul
3. Kendala Distribusi
 Harga naik turun
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Jika tidak rusak barang dagangan dijual kembali di hari
selanjutnya, dan jika barang jualan rusak maka dibuang.
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 5. 000/bulan
Rp. 60.000/tahun
 Pajak pedagaang pinggir jalan : -
3. 1. Identitas Respondens
Nama : Riada
Umur : 53
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Penjual/Pedagang
Pendapatan : Rp. 50. 000
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal daraimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Ubi : Pengepul
2. Singkong : Pengepul
3. Nangka : Pengepul
4. Gula : Pasar gunung sari
3. Kendala Distribusi
 Harga naik turun
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Jika tidak rusak barang dagangan dijual kembali di hari
selanjutnya.
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 5.000/bulan
Rp. 60.000/tahun
 Pajak pedagaang pinggir jalan : -
4. 1. Identitas Respondens
Nama : Aini
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Pendapatan : Rp. 50.000 – 150.000
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal darimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Tomat : Bertais
2. Cabe : Bertais
3. Wortel : Lombok Utara
4. Bawang Merah : Sumbawa
3. Kendala Distribusi
 Harga naik turun
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Jika barangnya sudah busuk langsung dibuang langsung tanap
di kelola
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 5.000 per bulan
 Pajak pedagaag pinggir jalan : -
5. 1. Identitas Respondens
Nama : Agus
Umur : 56 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pedagang
Pendapatan : Rp. 200.000 – 250.000 perhari
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal daraimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Tomat : Lombok Utara
2. Bawang putih : Lombok Timur
3. Cabe : Lombok Utara
4. Wortel : Lombok Utara
3. Kendala Distribusi
 Harganya naik turun
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Yang tidak laku langsung dibuang
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 5.000 per bulan
 Pajak pedagaang pinggir jalan : -
6. 1. Identitas Respondens
Nama : Juleha
Umur : 60
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang
Pendapatan : Rp. 100.000 – 150.000 ( per jenis buah)
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal daraimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Rambutan : Lombok Tengah
2. Mangga : Lombok Barat
3. Durian : Lombok Barat
4. Nanas : Lombok Timur
3. Kendala Distribusi
 Harganya naik turun
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Jika rusak langsung dibuang
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 5.000 per bulan
 Pajak pedagang pinggir jalan : -
7. 1. Identitas Respondens
Nama : Ahmad
Umur : 56
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pekerjaan : Pedagang
Pendapatan : Rp. 50.000 – 100.000
2. Rantai Pemasaran
 Bahan-Bahan yang dijual berasal daraimana : (Diantar Oleh
Penjual )
1. Kunyit : Lombok Timur
2. Jahe : Lombok Timur
3. Lengkuas : Lombok Timur
4. Kemiri : Lombok Timur
3. Kendala Distribusi
 Harganya tidak stabil apabila lagi musim harganya murah
4. Jika jualan tidak laku hari itu, bagaimana strategi pedagang untuk
mengantisipasi barang jualan.
 Dijual kembali di hari selanjutnya
5. Bagaimana bentuk Retribusi (Pajak)
 Pajak pedagang di dalam pasar : Rp. 5.000 per hari
 Pajak pedagaang pinggir jalan : -
D. PEMBAHASAN
Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli barang. Palam artian
lebih luas pasar tidak sebatas sebuah bangunan tempat penjualan tapi juga
kekuatan penawaran dan permintaan, serta pembeli yang ingin menukar uang
dengan barang maupun jasa. Pasar adalah elemen penting dalam kegiatan
ekonomi yang dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup. Pasar
memiliki peran yang krusial dalam menjembatani interaksi antara produsen dan
konsumen. Keberadaan pasar penting dalam perputaran roda ekonomi
lingkungan sekitarnya.
Komunikasi pertanian memiliki peran penting dalam menghubungkan
produsen pertanian dengan pasar. Melalui komunikasi yang efektif, petani
dapat memahami tuntutan pasar, permintaan konsumen, dan tren industri.
Informasi ini membantu petani menghasilkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar, meningkatkan kualitas, dan merespons perubahan
permintaan. Selain itu, komunikasi yang baik juga memungkinkan petani untuk
memasarkan produk mereka dengan lebih efisien, mencapai audiens yang lebih
luas, dan menjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan dengan pihak terkait
dalam rantai pasok pertanian.
Dari hasil wawancara di pasar kebun roek Ampenan dapat disimpulkan
bahwa tidak semua penjual/pedagang menjual barang yang sama serta
pendapatan yang berbeda- beda. Bahan -bahan yang dijual juga tidak hanya
berasal dari satu daerah melainkan berasal dari beberapa daerah yang berbeda.
E. KESIMPULAN
1. Komunikasi merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia.
Mereka yang menekuni dunia komunikasi, pasti memahami bahwa manusia
tidak bisa tidak berkomunikasi.
2. Teknik komunikasi pertanian adalah melibatkan pertukaran informasi antara
petani, peneliti, dan pihak terkait untuk meningkatkan praktik pertanian. Ini
bisa melibatkan penyuluhan, pelatihan, dan pemanfaatan teknologi
informasi untuk menyebarkan pengetahuan terkini dalam bidang pertanian.
3. Penyuluhan pertanian merupakan suatu pendidikan nonformal di bidang
pertanian dengan petani sebagai sasaran penyuluhan yang sampai hari
masih terasa penting dilakukan dan terus ditingkatkan terutama dalam
penerapannya di lapangan.
4. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli barang. Palam artian lebih
luas pasar tidak sebatas sebuah bangunan tempat penjualan tapi juga
kekuatan penawaran dan permintaan, serta pembeli yang ingin menukar
uang dengan barang maupun jasa.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai