Anda di halaman 1dari 6

BAB II METODE PENYULUHAN

2.1. Jenis Penyuluhan


Metode penyuluhan pertanian adalah cara atau teknik penyampaian materi
penyuluhan oleh penyuluh pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha
agar mereka tahu, mau, dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan,
dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup. Penggunaan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan
tujuan yang dicapai. Metode Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk:
a. Mempercepat dan mempermudah penyampaian materi dalam pelaksanaan
penyuluhan pertanian.
b. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan dan pelaksanaan
penyuluhan pertanian.
c. Mempercepat proses adopsi inovasi teknologi pertanian.
Mempertimbangkan dari tujuan penyuluhan yang akan dicapai serta
menelaah mengenai situasi saat ini, maka jenis penyuluhan yang kami gunakan
yaitu penyuluhan demostrasi. Demonstrasi adalah peragaan suatu teknologi
(bahan, alat atau cara) dan atau hasil penerapannya secara nyata yang
dilakukan oleh demonstrator kepada pelaku utama dan pelaku usaha. Ditinjau
dari materi, demonstrasi dibedakan atas:
a. Demonstrasi cara adalah peragaan cara kerja suatu teknologi, antara lain:
demonstrasi cara pemupukan, demonstrasi cara penggunaan alat
perontok.
b. Demonstrasi hasil adalah peragaan hasil penerapan teknologi, antara lain:
demonstrasi hasil budidaya padi varietas unggul, demonstrasi hasil
penggunaan alat perontok padi.
c. Demonstrasi cara dan hasil adalah gabungan peragaan cara dan hasil
suatu teknologi.
Ditinjau dari luasan areal dan pelaksana demonstrasi dibedakan atas:
a. Demonstrasi plot (Demplot) adalah peragaan penerapan teknologi oleh
petani perorangan dilahan usahataninya.
b. Demonstrasi usahatani (Dem farm) adalah peragaan penerapan teknologi
oleh kelompoktani dalam hamparan usahatani anggotanya.

1
c. Demontrasi area (Dem area) adalah peragaan penerapan teknologi secara
bersama oleh gabungan kelompoktani dalam hamparan usahatani
anggotanya.
d. Demonstrasi Unit (demunit) adalah peragaan penerapan teknologi
dilakukan oleh kelembagaan pelaku utama dan kelembagaan pelaku usaha
yang berbadan hukum di lahan yang dikuasai oleh kelembagaan pelaku
utama dan kelembagaan pelaku usaha.
Berdasarkan dari materinya dalam penyuluhan kami menggunakan jenis
demonstrasi cara dan hasil. Dimana kami akan menunjukan cara membuat
pakan ikan lele (Clarias sp.) buatan secara mandiri, serta menunjukan hasilnya
jika pakan tersebut diterapkan kepada ikan lele (Clarias sp.) yang di
budidayakan. Berdasarkan dari luasan areal dan pelaksana dalam penyuluhan
kami menggunakan jenis demonstrasi plot (Demplot). Dimana kami dalam
melakukan demonstrasi tersebut dibantu oleh mitra yang merupakan petani ikan
lele perorangan dan dilaksanakan dilahan usahataninya.
2.2. Obyek dan Subyek Penyuluhan
Istilah penyuluhan seringkali diasosiasikan dengan penerangan atau
propaganda oleh khalayak, padahal makna penyuluhan tidaklah sedangkal itu.
Penyuluhan dapat dipandang sebagai sebuah ilmu dan tindakan praktis. Sebagai
sebuah ilmu, pondasi ilmiah penyuluhan adalah ilmu tentang perilaku
(Behavioural science). Di dalamnya ditelaah pola pikir, tindak, dan sikap manusia
dalam menghadapi kehidupan. Jadi, subyek telaah ilmu penyuluhan adalah
manusia sebagai bagian dari sebuah sistem sosial. Sedangkan obyek materi
ilmu penyuluhan adalah perilaku yang dihasilkan dari proses pendidikan dan
atau pembelajaran, proses komunikasi dan sosial.
Fungsi penyuluhan dalam perspektif intermediari inovasi sebenarnya lebih
diharapkan agar subyek target sasaran penyuluhan dapat mandiri dan dapat
lebih kreatif mengutarakan apa yang dibutuhkan. Atau dengan kata lain,
penyuluhan dalam era baru diharapkan dapat menjadi mediator untuk membuat
subyek dari target tujuan penyuluhan memiliki capacity to innovate. Yang
dimaksud dengan capacity to innovate adalah kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang atau kelompok orang untuk dapat mengeluarkan aspirasinya,
keinginannya, dan kebutuhannya, sesuai dengan yang diperlukan. Dengan kata
lain, capacity to innovate menuntut subyek target penyuluhan memiliki jiwa aktif,
bukan pasif, sehingga kebutuhan atau keinginan dari target diseminasi adalah

2
murni dari diri sendiri, bukan berasal dari penyuluh atau sumber informasi. Hal ini
juga dinamakan demand-driven extension, bukan linear extension. Sehingga
tujuan akhir kegiatan penyuluhan adalah agar subyek target penyuluhan dapat
melakukan inovasi, atau berinovasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam
aktivitas penyuluhan itu sendiri.
Berdasarkan dari pengertiannya obyek dari penyuluhan kami adalah materi
ilmu pembuatan pakan ikan lele (Clarias sp.) secara mandiri, yang bernilai
ekonomis dan bermutu tinggi. Dimana objek tersebut berisikan mengenai cara,
metode, atau langkah langkah dalam pembuatan pakan ikan lele (Clarias sp.)
secara mandiri serta dijabarkan faktor-faktor lainya. Sedangkan untuk subyek
dari penyuluhan kami merupakan kelompok pembudidaya ikan lele (Clarias sp.)
di Kecamatan Badas, Kabupaten kediri. Dipilihnya kelompok pembudidaya ikan
lele di Kecamatan badas tersebut dikarenakan beberapa faktor yang telah sesuai
dengan penyuluhan yang kami adakan.
2.3. Tahapan Penyuluhan
Penyusunan programa penyuluhan pertanian dilakukan secara partisipatif,
sistematis, dan tertulis setiap tahun berdasarkan hasil penetapan faktor penentu.
Tahapan penyuluhan yang akan kami laksanakan adalah sebagai berikut:
2.3.1. Pengenalan Keadaan dan Gambaran Situasi
Tahapan pengenalan keadaan dan gambaran situasi merupakan tahapan
penyuluhan yang paling mendasar. Dimana tahapan tersebut dapat dirincikan
kembali menjadi:
1. Persiapan Diri Penyuluh
Kami sebagai penyuluh menyesuaikan sikap dan sikap kami dengan
keadaan dan situasi disekitar. Wujud dari penyesuaian tersebut adalah
pada saat proses pendemostrasian proses pembuatan pakan kami
mengunakan bahasa indonesia yang mudah di megerti di kalangan petani
tersebut. Kami memiliki kesadaran penuh akan peranan kami sebagai
penyuluh, hal tersebut kami wujudkan melalui rasa tanggung jawab kepada
materi penyuluhan kami serta serapannya. Kami memiliki sikap bijaksana
dalam berdiskusi, kebijaksanaan tersebut merupakan sikap tanggung
jawab saat berdiskusi secara 2 arah. Kami memastikan penguasaan
perkembangan ilmu dalam bidang pembuatan pakan ikan lele (Clarias sp.)
serta efeknya pada perkembangan ikan lele (Clarias sp.). Kami selalu
menerapkan azaz penyuluhan dari penyuluhan ini direncanakan sampai

3
dengan selesainya penyuluhan tersebut. Pada penyuluhan ini kami tidak
bekerja secara sendiri, melainkan kami bekerja dengan tim. Tim-tim
tersebut memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang yang kami
suluhkan.
2. Mengenal Daerah Kerja
Informasi yang kami ketahui di bidang teknik adalah berbagai macam
percobaan yang telah dilakukan mengenai bidang yang disuluhkan.
Percobaan tersebut merupakan pengujian komposisi nutrisi pakan yang
tepat yang dapat menunjang pertumbuhan ikan lele (Clarias sp.).
Sedangkan informasi di bidang ekonomi adalah mengenai keadaaan
perekonomian subyek yang disuluh. Misal meliputi analisa usaha,
permodalan, ketenagakerjaan, pengupahan, lay out tempat usaha, daerah
pemasaran, serta harga bahan baku. Informasi di bidang sosiologi yang
kami ketahui meliputi jiwa sasaran, adat dan kebiasaan, agama, hukum
adat, kebudayaan, pergaulan hidup, norma-norma sosial dari subjek yang
akan kami suluh. Sedangkan informasi di bidang ilmu bumi yang kami
ketahui adalah meliputi luas dan pembagian daerah, jumlah dan
pembagian penduduk, topografi daerah, serta statistik perikana. Informasi
tersebut kami kumpulkan dari sumber yang pasti dan terpercaya
kebenarannya.
2.3.2. Perencanaan
Pada Rencana kegiatan ini menggambarkan berbagai kegiatan maupun
metode penyuluhan yang tepat untuk dapat mentransformasikan terjadinya
perubahan pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku utama dan pelaku
usaha serta seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Secara lengkap rencana kegiatan penyuluhan ini dituangkan dalam
bentuk matriks programa penyuluhan yang berisi mengenai keadaan, tujuan,
masalah, sasaran, materi, kegiatan/metode, volume, lokasi, waktu, sumber
biaya, pelaksanaan dan penanggung jawaban. Secara garis besar rencana
kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diuraikan sebagai berikut:
a. Uraian mengenai permasalahan yang sering dihadapi oleh petani ikan
terutama mengenai masalah pakan.
b. Penjelasan mengenai solusi dan jalan keluar dari masalah tersebut.
c. Tehnik dan cara pembuatan pakan buatan ikan lele (Clarias sp.) secara
mandiri.

4
d. Menjelaskan formulasi pakan sesuai dengan kandungan nutrisi yang tepat
bagi pertumbuhan ikan lele (Clarias sp.).
e. Menjelaskan efek pada ikan lele (Clarias sp.) yang telah dibudidayakan
dengan diberi pakan buatan tersebut.
2.3.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan dari kami akan di lakukan secara demonstrasi
metode yang ada. Demonstrasi merupakan metode dan teknik penyuluhan
pertanian yang dilakukan dengan cara peragaan.  Kegiatan demonstrasi
dilakukan dengan maksud agar memperlihatkan suatu inovasi baru kepada
sasaran secara nyata atau konkret.  Melalui kegiatan demonstrasi, sasaran
(audience) diajarkan mengenai keterampilan, memperagakan cara kerja teknik-
teknik baru termasuk keunggulannya untuk menyempurnakan cara lama.
Penyuluhan secara demonstrasi tersebut merupakan bentuk penyesuaian
dari beberapa faktor yang ada dan berdasarkan situasi saat ini. Demostasi
tersebut nantinya akan ditayang kan berupa video. Video tersebut berisikan
motode pembuatan pakan buatan ikan lele (Clarias sp.) secara mandiri. Serta
pada video tersebut nantinya akan di tunjukan hasil penerapannya pada
pertumbuhan ikan lele (Clarias sp.). Video demostrasi tersebut kami bagikan
melalui platfom digital yaiti melalui media youtube. Pada media tersibut kami dan
para petani ikan di Kecamatan Badas dapat saling memberikan komunikasi
timbal balik. Komunikasi tersebut dapat langsung di lakukan melalui chat pribadi
atau melalui chat komentar di halaman youtub tersebut. Kami akan melayani
sampai para petani ikan lele tersebut benar-benar paham mekanismennya.
2.3.4. Evaluasi
Evaluasi penyuluhan adalah kegiatan untuk menilai suatu program
penyuluhan. Evaluasi penyuluhan akan dilakukan dengan proses pengumpulan
data, penentuan ukuran, penilaian serta perumusan keputusan yang digunakan
untuk perbaikan atau penyempurnaan perencanaan berikutnya yang lebih lanjut
demi tercapainya tujuan dari program penyuluhan pertanian. Kegiatan evaluasi
selalu dilakukan ketika kami telah melalukan sebuah kegiatan. Evaluasi selalu
dilakukan dari awal pelaksanaan hingga akhir pelaksanaan kegiatan. Pada
kegiatan kami evaluasi dilakukan dengan cara diskusi dengan tim ketika tahap
awal. Namun ketika tahap akhir evaluasi tersebut dilakukan melalui diskusi 2
arah, diskusi dengan tim dan diskusi dari pihak luar tim. Setelah diskusi tersebut
terlaksanan maka tahap selanjutnya adalah pengambilan kesimpilan dan

5
pencarian jalan keluar untuk memperbaiki masalah guna menjadi acuan kegiatan
penyuluhan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai