Anda di halaman 1dari 2

Bahan dan Metode

Objek penelitian merupakan ikan nila hasil persilangan antara ikan nila Thai
Chitralada dan ikan nila Red-Stirling. Bibit yang digunakan diperoleh melalui enam
tahap pembibitan pada media berukuran 8×6×2m.

Metode yang digunakan yaitu metode seleksi berdasarkan fenotip kualitatif


(warna dan adanya bercak hitam pada tubuh ikan) dan berdasarkan fenotip
kuantitatif (berat tubuh, panjang tubuh, dan pengukuran morfologi lainya),
setelahnya baru dilakukan analisa lebih lanjut.

Tahap pertama bibit ikan nila hasil persilangan di besarkan hingga mencapai
berat tubuh sebesar 30g. Kemudian ikan nila di seleksi dan di kelompokkan
berdasarkan kesesuaian warna dan jenis kelaminnya. Ikan nila yang memiliki warna
tidak sesuai dengan kode warna RC, CR, CR×C (BC1), dan C×CR (BC2) akan
dikeluarkan. Ikan nila kemudian dipisahkan antara ikan nila jantan dan betina dan
diberi sebuah tanda (tag). Setelah ikan nila di kelompokan, tahap berikutnya ikan
nila akan dibudidayakan dengan perlakuan terkontrol. Setiap hari suhu dan DO pada
setiap kolam dicek, serta setiap minggu kadar pH dan amonia pada setiap kolam
juga dilakukan pengecekan.

Setelah 250 hari lama budidaya, kemudian diambil sampel 50 ekor individu
dengan berat rata rata 200g yang dikumpulkan dari masing masing kelompok
genetik. Ikan kemudian dibius dengan 10% benzokain dan kemudian ciri ciri seksual
diperiksa berdasarkan ukuran tubuh. Untuk mengabadikan pola bercak pada ikan,
diambil gambar dengan foto digital pada masing masing ikan melalui perspektif
lateral (kedua sisi kanan dan kiri) dan diikut sertakan pengaris sebagai pengukuran
lanjut foto diambil dengan latar belakang objek biru. Selanjutnya dilakukan
pengukuran tubuh yang diambil pada akhir masa pertumbuhan ikan. Pengukuran
tersebut diantaranya; panjang standar (SL), panjang kepala (HL), tinggi kepala (HH),
tinggi badan (BH), dan lebar badan (BWi).

Foto foto yang telah diambil dari setiap individu ikan, selanjutnya diedit
menggunakan software khusus dengan sekala orientasi gambar yang besar.
Kemudian objek foto dibedakan melalui parameter level sekala piksel tertentu.
Tahap terakhir yaitu penggabungan foto sesuai dengan nilai piksel foto. Tahap
selanjutnya yaitu mendefinisikan bercak hitam pada kulit ikan. Foto kemudian
diklasifikasikan menjadi latar belakang, area bercak, dan area bebas noda
menggunakan algoritme-K. Semua area dikelompokkan menjadi wilayah umum
untuk dihitung area bercak hitam di setiap ikan menjadi persentase dari area bercak
di seluruh area tubuh termasuk sirip.

Pertanyaan
Pada metode jurnal di sebutkan pengunaan benzokain dengan dosis 10% terhadap
ikan nila perlakuan. Apa yang di maksud dengan benzokain? Dan apa akibatnya jika
digunakan benzokain lebih dari dosis 10% penggunaan?

Jawab: Benzokain merupakan obat anestesi atau obat bius yang bekerja dengan
menghalangi hantaran rangsangan saraf dengan mengurangi daya serap ion
natrium sehingga menyebabkan rangsangan tidak tersalurkan pada sistem saraf.
Singkatnya benzokain merupakan obat bius yang digunakan untuk anastesi lokal
pada manusia ataupun pada ikan.

Jika digunakan benzokain melebihi dosis yang aman atau yang dianjurkan akan
menimbulkan efeksamping yang tidak semestinya, dan akan mengganggu kinerja
syaraf motorik pada ikan.

Anda mungkin juga menyukai