Anda di halaman 1dari 37

GANGGUAN

SISTEM
PENCERNAAN
KELAS ALIH JENJANG GROBOGAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG 2023
Dosen Pembimbing
Dokter Nurvita
APA YANG KITA KAN DISKUSIKAN ....????

1.Anatomi dan fisiologi system pencernaan

2.Patofisiologi yang berkaitan dengan penyakit


pencernaan
3.Farmakologi yang lazim digunakan dan
penatalaksanaan penyakit pencernaan pada ibu
hamil
01
ANATOMI
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Sistem pencernaan diciptakan secara


khusus dan unik yang dapat mengubah
makanan yang bentuknya kasar menjadi
sederhana berupa nutrisi. Nutrisi inilah yang
akan digunakan oleh tubuh untuk
memproduksi energi hingga pertumbuhan
dan perbaikan sel.
.
LIDAH
Lidah membentuk rantai dari rongga mulut. Bagian
belakang otot-otot lidah melekat pada tulang
hyoid. Lidah mengandung dua jenis otot, yaitu:
·         Otot ekstrinsik yang berorigo di luar lidah,
insersi di lidah.
·         Otot intrinsik yang berorigo dan insersi di
dalam lidah.
Lidah berfungsi untuk mengaduk-aduk bahan
makanan didalam rongga mulut, membantu
menelan makanan, sebagai indera pengecap rasa,
juga sebagai alat bantu bersuara.
GIGI
Gigi berfungsi untuk mencerna makan secara mekanik
dengan cara mengunyah sehingga makan menjadi halus.
Ada 4 macam gigi manusia:
1. Gigi seri (Insisivus) berfungsi untuk memotong dan
menggigit.
2. Gigi taring (Caninus) befungsi untuk merobek dan
mencabik makanan
3. Gigi geraham depan (Prae Molar) berfungsi untuk
mengunyah makanan.
4. Gigi geraham belakang (Molar) berfungsi untuk
mengunyah makanan.
Terdapat 2 macam gigi, yaitu gigi susu dan gigi permanen. Gigi
susu dimiliki oleh anak berusia 1 - 6 tahun, jumlahnya 20 buah.
Gigi permanen dimiliki oleh anak diatas 6 tahun, jumlahnya 32
buah. Gigi tertanam didalam rahang mempunyai bagian-bagian
sebagai berikut:
§  Akar gigi : bagian gigi yang tertanam didalam rahang
§  Mahkota Gigi: bagian gigi ynang tampak diluar rahang.
§  Leher gigi: bagian gigi diantara mahkota gigi dan akar gigi.
Lapisan gigi berturut-turut dari luar kedalam adalah email, dentin,
dan pulpa/rongga gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah.
KELENJAR LUDAH
      Kelenjar Ludah
Dalam rongga mulut terdapat 3
kelenjar ludah yaitu:
1)      Kelenjar parotis
2)      Kelenjar submandibularis
3)      Kelenjar sublingualis
Semua kelenjar tersebut menghasilkan air
ludah (saliva) untuk membasahi rongga mulut
dan membasahi makanan, sehingga makanan
mudah ditelan. Air ludah mengandung enzim
ptialin yang identik dengan enzim amilase .
FARING
Tekak (faring) terletak dibelakang hidung,
mulut dan tenggorokan. Tekak berupa
saluran dengan panjang kira-kira 7
cm. Faring terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a.      Naso faring, dibelakang hidung,
terdapat tuba eustachius, kelenjar adenoid
b.      Faring oralis, dibelakang mulut,
terdapat tonsil amandel
c.       Faring laryngeal, bagian terendah dari
faring yang terletak dibagian laring
Fungsi faring yang terutama adalah ialah
untuk respirasi, pada waktu menelan,
resonansi suara dan artikulasi
ESOFAGUS/ KERONGKONGAN
Kerongkongan adalah tabung berotot
yang panjangnya sekitar 25 cm dan
garis tengah 2 cm, dimulai dari
faring sampai pintu masuk kardiak
lambung. Kerongkongan berfungsi
menghantarkan makanan yang
dimakan dari faring ke lambung
dengan adanya gerakan peristaltik
esophagus.
• Berhubungan dengan faring di
sebelah atas dan lambung di sebelah
bawah
• Fungsi : penghubung mulut ke
lambung sbg Jalan makanan
LAMBUNG

⸙ Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri


dari tiga bagian yaitu kardia, fundus dan antrium.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan
⸙ Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang
berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim
HATI
Hati terletak disebelah kanan atas rongga perut dibawah
diafragma, beratnya sekitar 2,5% dari berat badan orang
dewasa normal.
Hati mempunyai fungsi :
1. Memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen,
protrombin, heparin
2. Fagositosis mikroorganisme, eritrosit dan leukosit yang
sudah tua
3. Pusat metabolisme protein, lemak, dan karbohidratt
4. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh
5. Memproduksi cairan empedu
6. Merupakan gudang penyimpanan berbagai zat seperti
mineral (Cu, Fe); vitamin A, D, E, K, B12; glikogen dan
berbagai racun yang tidak dapat dikeluarkan dari tubuh
Hati memegang peranan penting pada metabolisme tiga bahan
makanan yaitu karbohidrat, protein dan lemak
USUS HALUS
Fungsi usus halus adalah mencerna dan
menyerap bubur kim yang berasal dari
lambung. Isinya yang cair digerakkan oleh
serangkaian gerakan peristaltik yang cepat, juga
gerakan segmental usus sehingga isi usus akan
bercampur.

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu


usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
USUS BESAR
✢ Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus
yang memiliki tambahan usus yang berupa umbai
cacing (appendix).
✢ Usus besar terdiri dari tiga bagian yaitu bagian naik
(ascending), mendatar (tranverse), dan menurun
(descending).
✢ Pada usus besar tidak terjadi pencernaan. Semua
sisa makanan akan dibusukkan dengan bantuan
bakteri E. coli dan diperoleh vitamin K.
✢ Di bagian akhir usus besar terdapat rektum yang
bermuara ke anus untuk membuang sisa makanan.
✢ Fungsi utama organ ini adalah menyerap air
dari feses. Di bagian usus besar inilah akan
terjadi proses penyerapan air dan juga
penyiapan limbah yang berupa feses untuk
dikeluarkan melalui anus
REKTUM DAN ANUS
 Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung
usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
feses.

 Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,


dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya
dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot
sphinkter.
PRANKEAS
 Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang
memiliki dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim
pencernaan serta beberapa hormon penting seperti
insulin.
KANTUNG EMPEDU
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder)
adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan
tubuh untuk proses pencernaan
Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki
2 fungsi penting yaitu membantu pencernaan dan
penyerapan lemak, serta berperan dalam
pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran
sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
PATOFISIOLOGI YANG BERKAITAN DENGAN
PENYAKIT PENCERNAAN PADA IBU HAMIL
Latar Belakang

Patogenesis yang mendasari gangguan gastrointestinal ini dikaitkan adanya perubahan hormon
selama kehamilan, penurunan tekanan sfingter esofagus bawah, penurunan motilitas lambung,
efek mekanik uterus, hingga faktor psikologis.

Terapi yang diberikan tentunya harus memperhatikan manfaat dan risiko terutama keamanan obat
tersebut dalam kehamilan
MUAL, MUNTAH, DAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
PERBEDAAN \
MUAL MUNTAH DAN HIPEREMESIS GRAV

Muntah ......X MUNTAH ....X


MUAL, MUNTAH, DAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

hiperemesis umumnya berulang maka anamnesis riwayat


hiperemesis pada kehamilan sebelumnya akan membantu
mengarahkan penegakan diagnosis. Kehilangan berat
badan dan massa otot dapat terjadi pada kasus-
kasus yang berat. Begitu juga dengan gangguan
cairan dan elektrolit, dehidrasi, keton uria dan
DIAGNOSA asetonuria.

Diagnosis banding hiperemesis gravidarum yang perlu


dipikirkan adalah gastritis, ulkus peptikum, hepatitis,
pancreatitis, obstruksi usus, hiperparatiroidism,
hipertiroidism, IBS, nefrolitiasis, infeksi saluran kemih
hingga uremia. Dan diperlukan pemeriksaan penunjang
untuk menegakkan diagnosa banding.
PENATALAKSAAN
PENATALAKSAAN FARMAKOLOGI
 CAIRAN YANG SESUAI adalah normal saline atau ringer lactate/ RL atau cairan Hartmann
 VITAMIN B6 (PIRIDOKSIN) untuk mual namun tidak mengurangi muntah secara signifikan.
 OBAT ANTIEMETIK seperti antagonis dopamine (metoclopramid dan domperidon misalnya Vometa®),
fenotiazin (chlorpromazine dan prochlorperazine) dan antihistamin (promethazine) dari berbagai
penelitian menunjukkan kurangnya efek teratogenik.
 ANTIHISTAMIN (H1 BLOCKERS) seperti ranitidine (SANGAT JARANG DIBERIKAN)
 Terapi non farmakologi = mengatur pola makan, minuman jahe dan dukungan psikis
PENATALAKSAAN FARMAKOLOGI
GASTRITIS
GASTRITIS ADALAH peradangan pada lapisan
lambung yang dapat menyebabkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan pada perut. Gastritis pada ibu hamil
bisa terjadi karena perubahan hormon dan peningkatan
tekanan pada perut akibat pertumbuhan janin.
Beberapa gejala gastritis pada ibu hamil yang
mungkin muncul, antara lain:
Sakit perut atau nyeri di sekitar ulu hati, Perut
terasa kembung dan penuh, Nafsu makan menurun atau
mual, Muntah-muntah, Sering bersendawa, Merasa
cepat kenyang setelah makan
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI GASTRITIS

● PENGATURAN POLA MAKAN, BERBAIKAN KU


● Obat kategori A
PENYAKIT REFLUKS GASTROESOFAGEAL

Keluhan biasanya muncul saat akhir trimester kedua bahkan dapat menetap hingga masa partus dan dapat menjadi prediktor
berkembangnya penyakit refluks gastroesofageal (gastroesophageal reflux disease/GERD) yang berulang. Faktor risiko
terjadinya GERD ini pada kehamilan antara lain multiparitas, usia ibu saat hamil, peningkatan berat badan yang berlebihan,
dan riwayat heartburn pada kehamilan sebelumnya. Meskipun terkadang keluhan dapat menjadi berat, namun esofagitis
jarang terjadi dan biasanya GERD ini membaik setelah masa melahirkan .
PEMERIKSAAN PENUNJANG GERD
Karena alasan inilah, maka sebaiknya ESOFAGOGASTRODUODENOSKOPI sebaiknya dilakukan
hanya pada kasus-kasus refrakter dengan obat-obatan atau bila ada komplikasi serius. EGD
sebaiknya ditunda sampai setelah melewati trimester pertama kehamilan
TATALAKSANA GERD RINGAN
● Umumnya untuk gejala yang ringan, dapat dilakukan dengan modifikasi
perilaku dan diet seperti menghindari berbaring atau terlentang setelah
makan, menghindari makanmakanan tertentu yang mencetuskan sekresi
asam lambung (misalnya kopi, coklat, alkohol, makanan asam ataupun
makanan berlemak, dan me-rokok), serta dengan meninggikan kepala saat
berbaring
● PERBAIKAN POLA MAKAN
● DAN B6, ANTASID JIKA PERLU
TIFOID
 Demam typoid/ tifus abdominalis/ enteric fever a/ penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii.
 Penyebab :
• Sanitasi yang buruk, Kontaminasi bakteri makanan dan minuman, keterbatasan akses air bersih,
Kekebalan tubuh belum sempurna
 Tanda dan gejala:
• Demam meningkat bertahap, 39°C–40°C
• Sakit kepala
• Merasa tidak enak badan
• Sakit perut
• Berat badan menurun
Haemoroid
✢ Adalah pelebaran pembuluh darah pada rektum bagian distal dan kongesti
pada vena hemorrhoidalis yang disebabkan oleh adanya gangguan aliran balik
✢ Pada ibu hamil biasanya terjadi pada kehamilan TM II dan III.
✢ Penatalaksanaan :
• Perubahan menu diet dan pola hidup
• Menghindari konstipasi dan ketegangan selama defekasi
• Keagel exercise

(jika sudah mengganggu aktifitas ibu hamil)


• obat-obatan (dilakukan setelah persalinan)
• pembedahan.

32
KONSTIPASI

33
PENATALAKSANAAN KONSTIPASI
PENCEGAHAN :
• ● PENGOBATAN SEMBELIT PADA
BAB rutin
• Gizi seimbang IBU HAMIL MEMILIKI TUJUAN
• Minum banyak air putih. UNTUK MENGHILANGKAN
• Jangan menahan keinginan untuk buang air KELUHAN DENGAN EFEKTIF DAN
besar AMAN.
● Diperlukan obat pencahar yang dapat
PENANGANAN :
bekerja secara efektif, tidak memiliki
• Perubahan pola makan dan gaya hidup
• meningkatkan konsumsi air dan makanan efek samping ke janin, tidak diekskresi
berserat, di air susu, dan dapat ditoleransi efek
• memperbaiki pola makan, sampingnya.
• Pemberian obat yang dapat melancarkan
pencernaan, pencahar bila gejala sangat ● OBAT : AMBIVEN
mengganggu
34
Diare adalah buang air besar
dengan konsistensi lembek atau
cair, bahkandapat berupa air saja
dengan frekuensi lebih sering dari GEJALA DIARE :
biasanya (tiga kali ataulebih) dalam 1. Buang air terus-menerus dengan feses cair
satu hari 2. Perut mulas atau kram
3. Perut terasa kembung, mual, dan muntah
4. Berat badan menurun dan merasa kelelahan
5. Masalah kulit dan persendian

DIARE PADA IBU HAMIL


PENATALAKSANAAN

PENYEBAB DIARE PADA IBU HAMIL :


 Perubahan hormone  mempercepat sistem pencernaan menimbulkan diare.
 Perubahan asupan  u/ menjaga asupan gizi bagi janin ibu hamil merubah pola makan dan jenis
makanan serta asupan vitamin ketika hamil
 Perubahan sensitivitas saluran cerna  makanan tertentu aman di konsumsi saat belum hamil tapi
belum tentu aman dikonsumsi saat hamil.
 Keracunan makanan, infeksi bakteri, virus, parasit usus, dan kondisi tertentu, seperti penyakit sindrom
iritasi usus, penyakit celiac, dan radang usus besar.

PENGOBATAN :
ORALIT
Zinc 10 hari
DAN kaolin pectin dosis disesuaikan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai