Anda di halaman 1dari 4

I.

KETERANGAN UMUM
Nama

: An.Z

Jenis kelamin

: Perempuan

Usia

: 7 tahun

Alamat

: Cibarengkok Bandung

Agama

: Islam

II.ANAMNESA
Keluhan Utama : Sulit menelan
Anamnesa Khusus:
Sejak 1 tahun SMRS penderita mengeluhkan sulit menelan. Ibu penderita mengatakan bahwa amandel pasien terlihat membesar, terutama bila muncul keluhan batuk pilek.
Keluhan pilek saat ini (-). Keluhan hilang timbul, muncul sekitar 1 bulan sekali. Keluhan ini disertai rasa lemah dan nafsu makan berkurang. Keluhan dirasakan memburuk apabila
pasien kelelahan setelah banyak bermain. Keluhan keluar cairan dari telinga,tidur mengorok dan terbangun saat tidur karena sulit bernafas disangkal.
Riwayat batuk-pilek sebelumnya diakui. Riwayat keluhan yang serupa disangkal. Pasien telah berobat ke Puskesmas beberapa kali, namun karena tidak ada perbaikan, ibu pasien
membawa anaknya berobat ke RSHS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

: Compos mentis, tampak sakit sedang.

Tanda Vital

: T: 120/80 mmhg

R: 20 x/m

S: 36.5

Status Generalis

N: 80 x/m

Kapala

:Konjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik

Leher

:KGB tidak teraba

Thoraks

:Bentuk dan gerak simestris

Pulmo: Sonor,VBS Kiri=kanan,Rhochi -/-,Wheezing -/Cor


Abdomen

: Bunyi jantung murni reguler

:Datar, lembut
Hepar dan lien tidak teraba
BU (+) N

Extremitas

: Odema -/Sianosis -/-

Genetalia
Neurologis

: Tidak diperiksa
: Refleks fisiologis :+/+Refleks patologis :-/-

Status lokalis

:
Conchae eutrofi :+/+

Aurikuler Dextra Sinistra

Canalis Akustikus Eksterna : tenang + /+ Sekret

:-/-

:-/-

Passase Udara

Hiperemis :-/Serumen

Septum Deviasi

:-/-

Nasopharing Oropharing

MembranTimpani : intact +/+

Pharing hiperemis +

Refleks Cahaya

:+/+

Tonsil

Retroaurikuler

:tenang +/+

Cavum Nasi

Mukosa

:+/+

T2-T3 hiperemis -/-, criptae melebar.

MaxilloFacial

Simetris, parese nervus cranialis (-)

:N/N

Sekret

:+/+

Hiperemis

:-/-

Leher

Pembesaran KGB (-), tiroid dalam batas normal

IV .RESUME
Seorang anak perempuan, 7 tahun datang ke poli THT RSHS dengan keluhan utama nyeri tengorokan sejak 1 tahun yang lalu, hilang timbul. Keluhan disertai nyeri
berdenyut di telinga,rasa lemah dan nafsu makan berkurang. Riwayat batuk pilek sebelumnya diakui.
Dari hasil pemeriksaan disik didapati keadaan umum penderita sakit sedang.Dari tanda vital didapati dalam batas normal. Dari status lokalis dadapati pharing hiperemis
+, tonsil kiri dan kanan membesar dan criptae membesar.
V .DIAGNOSA KERJA

: Tonsilitis kronis hipertrofikans

VI.PEMERIKSAAN PENUNJANG :
-laboratorium :Hemoglobin,leukosit,trombosit,hematokrit
- kultur bakteri
- uji resistensi antibiotika
VII.TERAPI
Umum

: Pertahankan status hidrasi (minum banyak)


Kumur-kumur dengan air garam hangat

Khusus : Amoxicillin syrup 500 mg 3 dd 1 selama 6 hari


Paracetamol

3 cth 1 prn

VIII.PROGNOSIS
Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam


PEMBAHASAN
1.Bagaimana menegakkan diagnosa pada pasien ini?
Tonsilitis peradangan umum dan pembengkakan dari jaringan tonsila yang biasanya disertai dengan pengumpulan leukosit,sel-sel epitel mati dan bakteria pathogen dalam
kripta.Tonsilitis bakteria supurative akut paling sering disebabkan oleh Streptococcus Beta Hemolitikus Grup A. Pneumokokus,Stafilokoku , Haemophilus influenzae dan virus
patogen dapat juga menyebabkan tonsilitis akut.
Gejala dan tanda yang sering ditemukan pada tonsilitis akut adalah nyeri tenggotokan,nyeri waktu waktu menelan,demam dengan suhu tubuh yang tinggi,rasa lesu,rasa nyeri
pada sendi-sendi,tidak nafsu makan dan nyeri pada telinga.Seringkali disertai adenopati servikalis disertai nyeri menekan.Pada pemeriksaan tampak tonsil membengkak ,hiperemis
dan terdapat detritus berbentuk folikel,lakuna atau tertutup oleh membrane semu.Kelenjar submandibila membengkak dan nyeri tekan.
Tosilitis kronis nonspesifik adalah peradangan kronis dari tonsil sebagai akibat peradangan akut/subakut yang berulang /rekuran dengan kuman penyebab nonspesifik.Faktor
predisposisi timbulnya tonsilitis kronik adalah rangsangan yang menahun dari rokok,hygiene mulut buruk ,pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat.
Radang pada tonsil dapat disebabkan oleh Group A Streptococcus beta hemolitikus,Pnemococcus,Streptococcus Viridans dan Streptococcus piogens
Dari anamenesa didapati pasien ini terdapat gejala klinis tonsilitis yaitu nyeri waktu menelan dan pembesaran amandel yang hilang timbul selama 1 tahun. Keluhan sistemik
seperti rasa lemah dan nafsu makan berkurang. Terdapat riwayat batuk pilek sering sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik didapati adanya pembesaran tonsil kiri dan kanan serta
pelebaran criptae .Jadi,penderita ini dapat didiagnosa sebagai tosilitis kronis hipertrofikans.
2.Bagaimana penatalaksanaan untuk pasien ini?
Pada umumnya penderita dengan tonsilitis akut serta demam sebaiknya tirah baring,pemberian cairan adekuat serta diet ringan.Analgelsik oral efektif untuk mengurangi
nyeri.Pemberian terapi antibiotik spektrum luas sambil menunggu hasil kultur.Terapi antibiotik seharusnya dikaitkan dengan biakan dan sensivitas yang tepat.Pada keadaan dimana
tonsilitis sangat sering timbul dan pasien sangat terganggu ,maka terapi pilihan adalah pengangkatan tonsil.
Pasien ini dianjurkan untuk minum banyak supaya mencegah dehidrasi dan kumuh dengan air garam hangat supaya mengurangkan nyeri.Penderita ini diberi antibiotik spectrum
luas amoxicillin sambil menunggu hasil kultur dan resisten.Penderita juga diberi paracetamol untuk mengurangi gejala demam.
3.Bangaimana prognosa untuk pasien ini?
Prognosa untuk pasien ini baik kerana tidak ada timbul komplikasi seperti kejang deman yang sering pada pasien anak,penyebaran infeksi dan pembentukan abcess di
peritonsillar,parapharyngeal dan retropharyngeal.
DAFTAR PUSTAKA
1.Gates,G.A2005.http://nidcd.nih.gov/health/hearing/otitism.asp.Journal of tonsilitis

2.Rogan,J.C 1998 .Essential ENT Practice


3.Adam B.H 1989.BOIES Buku Ajar Penyakit THT

Anda mungkin juga menyukai