Anda di halaman 1dari 7

IKTERUS DAN HIPERBILIRUBINEMIA PADA BAYI BARU LAHIR

(SKDI 4)

ANAMNESIS
Identitas Orangtua:
1. Nama 5. Alamat
2. Jenis Kelamin 6. Agama
3. Usia 7. Status Perkawinan
4. Pekerjaan 8. Suku/ Ras
Identitas Pasien:
1. Nama
2. Jenis Kelamin
3. Usia

KU: kuning pada kulit, mukosa (peninggian kadar bilirubin di dalam serum/darah secara
klinis nampak padadaerah muka bilamana kadar bilirubin serum mencapai 5-7 mg/dl)

RPS
1. Onset : untuk membedakan Ikterus fisiologis/ patologis.
2. Lokasi tubuh yang ikterik:
3. Ada atau tidak Hepatosplenomegali:
4. Memar, hematoma sefal:
5. Apakah ada penurunan minum ASI:
6. Gejala penyerta: apakah terdapat kejang, demam, muntah, tidak mau minum, tinja
berwarna dempul
7. Golongan darah, dan rhesus ibu serta bayi:
8. Apakah anak sebelumnya pernah mengalami ikterus yang serupa:
9. Apakah terdapat hipertonik otot, tangis yang melengking, epistotonus, tuli untuk
mengeliminasi kernikterus

RPD
1. Demam
2. Trauma

RPKeluarga
1. Hipertensi
2. Diabetes mellitus
3. Penyakit infeksi ibu (transmisi vertical)

Riwayat Kehamilan
Kehamilan keberapa
Pemeriksaan ANC: Rutin atau tidak
Penyakit selama kehamilan
Vaksinasi saat kehamilan: TT (toksoid tetanus)
Obat-obatan yang dikonsumsi (terutama trimester pertama)

Riwayat Kelahiran
Cukup/ kurang bulan (N=37 minggu)
Lokasi, penolong
Cara kelahiran
Hambatan lahir
Penilaian kesehatan bayi
BB: Lingkar Kepala
PB: Lingkar Lengan Atas
APGAR score

- Neuromuscular and physical maturity (New ballard score)


PEMERIKSAAN FISIK
1. Tingkat kesadaran :
2. Kesan sakit :
3. Tanda vital
-Tekanan darah :
- Nadi pasien :
- Laju pernafasan :
- Suhu pasien :
4. BB, TB, IMT (Status Gizi) : kurva WHO atau CDC (tergantung umur)
5. Inpeksi (dengan pencahayaan yang cukup, dengan cahaya matahari) karena ikterus
bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan pencahayaan buatan dan bisa tidak terlihat
pada pencahayaan yang kurang)
- Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah kulit
dan jaringan subkutan.
- Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang tampak
kuning.
a. Kepala: ukuran, ubun-ubun menutup, kulit kepala?
b. Wajah: pembengkakkan, dismorfik?
c. Leher: pembesaran limfonodi?
d. Thoraks, jantung, paru: -
e. Abdomen: mungkin didapatkan pembesaran hepar
f. Genital: -
g. Ekstremitas: turgor?
h. Neurologik
Refleks primitive sesuai usia
Refleks fisiologis, patologis
6. Bilirubinometer Transkutan
Berguna sebagai alat penapisan
Pengukuran TcB cukup akurat pada
Sebagian besar bayi dengan TSB < 15mg/ dL.
Tidak bergantung pada usia, ras, dan berat badan
Tidak akurat setelah fototerapi

Kadar bilirubin menurut Kramer

PEMERIKSAAN PENUNJANG
- bilirubin total dan direk
- golongan darah ibu dan Rh
- golongan darah bayi dan Rh
- tes Coombs direk
- darah lengkap dan hapusan darah
- hitung retikulosit
- skrining G6PD
- kadar albumin

DIAGNOSIS
(tergantung kasus)
1. Diagnosis Etiologi :
2. Diagnosis Fungsional :
3. Diagnosis Anatomi :

DIAGNOSIS BANDING
Ikterus yang timbul pada 24 jam pertama (patologis)
1.Inkompatibilitas darah Rh, AB0 (Eritroblastosis foetalis)
2.Infeksi intrauterin (oleh virus rubella, toxoplasma)
3. defisiensi G6PD.
Ikterus yang timbul 24-72 jam sesudah lahir
1. Biasanya ikterus fisiologis.
2. Kemungkinan inkompatibilitas darah ABO atau Rh atau golongan lain. Hal ini
dapat diduga kalau peningkatan kadar bilirubincepat, misalnya melebihi 5 mg% per
24 jam.
3. Defisiensi enzim G6PD juga mungkin.
4. Polisitemia
5. Hipoksia
6. Sferositosis, elipsitosis, dan lain
7. Dehidrasi asidosis
2. Ikterus yang timbul sesudah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama
1. Sepsis
2. Dehidrasi asidosis
3. Defisiensi enzim G6PD
4. Pengaruh obat
5. Sindrom Crigler-Najjar
6. Sindrom Gilbert
3. .Ikterus yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya
1.obstruksi sal empedu ikterik + feses dempul RUJUK! Terapi operatif
2.Hipotiroidisme
3.Breast milk jaundice
4. Infeksi
5. Neonatal hepatitis

TATALAKSANA
Farmakoterapi
Mengatasi hiperbilirubinemia
1.Mempercepat proses konjugasi, misalnya dengan pemberian fenobarbital (sebagai
enzyme inducer untuk mempercepat konjugasi. tidak begitu efektif, butuh waktu 48 jam
baru terjadi penurunan bilirubin yang berarti. Lebih bermanfaat bila diberikan pada 2 hari
sebelum melahirkan bayi.
2.Pemberian albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas. Albumin dapat diganti dengan
plasma dengan dosis 15-20mg/kgBB.
3. Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi. Indikasi terapi sinar adalah:
a.bayi kurang bulan atau bayi berat lahir rendah dengan kadar bilirubin >10mg/dL.
b.bayi cukup bulan dengan kadar bilirubin >15 mg/dL. Lama terapi sinar adalah selama
24 jam terus-menerus, istirahat 12 jam, bila perlu dapat diberikan dosis kedua selama 24
jam.
4.Transfusi tukar pada umumnya dilakukan dengan indikasi sebagai berikut:
a.Kadar bilirubin indirek>20mg/dL
b.Kadar bilirubintali pusat >4mg/dL dan Hb <10mg/dL
c.Peningkatan bilirubin >1mg/dL

PROGNOSIS
Ikterus fisiologis
Ad vitam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanationam : bonam

EDUKASI
Pencegahan
1) Pencegahan Primer
- Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit 8 12 kali/ hari untuk beberapa
hari pertama.
- Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada bayi yang
mendapat ASI dan tidak mengalami dehidrasi.

2) Pencegahan Sekunder
- Wanita hamil harus diperiksa golongan darah ABO dan rhesus serta penyaringan serum
untuk antibody isoimun yang tidak biasa.
- Memastikan bahwa semua bayi secara rutin di monitor terhadap timbulnya ikterus dan
menetapkan protocol terhadap penilaian ikterus yang harus dinilai saat memeriksa tanda
tanda vital bayi, tetapi tidak kurang dari setiap 8 12 jam

TEORI
Ikterus neonatorum dibagi menjadi dua yaitu:
a.Ikterus fisiologis
1) Warna kuning akan timbul pada hari ke2 atau ke 3, dan tampak jelas pada hari ke 5 -6,
dan menghilang pada hari ke10.
2) Bayi tampak biasa, minum baik, berat badan naik biasa. Tidak terbukti mempunyai
hubungan dengan keadaan patologis tertentu
3) Kadar bilirubin indirek (larut dalam lemak) tidak melewati 12 mg/dL
pada neonatus cukup bulan dan 10mg/dL pada kurang bulan. Kadar bilirubin direk (larut
dalam air) kurang dari 1mg/dL
4) Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg/dL per hari.

b.Ikterus patologis
1) Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan, serum bilirubin total lebih dari 12 mg/dl.
2) Peningkatan bilirubin 5mg/dl atau lebih dari 24 jam.
3) Konsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg/dl pada bayi 37 minggu (BBLR) dan 12,5
mg/dl pada bayi cukup bulan.
4) Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitas darah, defisiensi enzim Glukosa 6
fosfat dehidrogenase (G6PD), dan sepsis)
5) Ikterus yang menetap sesudah 2 minggu pertama

Anda mungkin juga menyukai