Anda di halaman 1dari 28

ASKEP BBLR

by Ismiyati
Definisi

• Bayi kurang bulan : lahir pada usia kehamilan


< 37 mgg

• Bayi cukup bulan : lahir pada usia kehamilan


37 – 41 6/7 mgg

• Bayi lebih bulan : lahir pada usia


kehamilan
> 42 mgg
Definisi ..

• Bayi berat lahir rendah : BL <


2500 gr

• Bayi berat lahir sangat rendah : BL < 1500


gr

• Bayi berat lahir amat sangat rendah :


BL < 1000 gr
Definisi…

Bayi berat lahir rendah :

• Sesuai masa kehamilan (SMK)  premature / bayi

kurang bulan

• Kecil untuk masa kehamilan (KMK)  IUGR


Etiologi

1. Status sosio-ekonomi yang rendah

2. Ibu usia <16 thn atau >35 tahun

3. Aktivitas ibu (berdiri lama, stress fisik)


 IUGR atau premature

4. Penyakit ibu akut / kronik

5. Kehamilan ganda
Etiologi..

6. Faktor Obstetrik:
- malformasi uteri
- trauma uteri
- plasenta previa / abruptio plasenta
- Incompetent cervix
- Premature rupture of membrane

7. Faktor janin (eritroblastosis, gawat janin, IUGR)

8. Penilaian usia kehamilan yang salah


Faktor resiko:

Sosial ekonomi, usia ibu, aktivitas ibu, penyakit ibu,


kehamilan ganda, faktor obstetri, faktor janin

Neurologi: imatur sist. Hematologi: anemia,


Neurologi, resti PIH hiperbilirubin

Resti hiperbilirubin
Pernafasan: defisiensi surfaktan,
kemampuan adaptasi <<<, imatur
kontrol nafas GI: imatur GA, resti NEC

Pola nafas tdk efeftif Ggn nutrisi, Resti


GGN pertukaran gas komplikasi: NEC
Prematur
Kardiovaskulaer: Optamologi: ROP
hipotensi, PDA
Regulasi suhu: hipotermi
Resti hipotermi

Metabolik: hipoglikemi, Urinari: GFR rendah Imunologi: imatur


hipokalsemi
Ggn keseimbangan
Resti hipoglikemi cairan & elekt Resti infeksi
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Biodata
Identitas pasien Identitas Orang tua
Nama : Nama:
Umur : Umur OT:
Jenis kelamin: Pendidikan:
Alamat: Pekarjaan:
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kehamilan
- Usia kehamilan
- Penyakit ibu ketika hamil
- Pengobatan yang diberikan selama kehamilan
- Status gizi ibu
b. Riwayat intranatal
- Cara persalinan
- ketuban ( kpd, warna, jumlah, bau )
- Apgar score
- BB/ PB / LK / LP
- Resusitasi yang dilakukan saat lahir
c. Keadaan Umum
- Tingkat kesadaran
- Tanda – tanda vital
- Refleks – refleks pada bayi : refleks moro,
menggenggam, melangkah, menghisap, rooting.
3. Pemeriksaan Fisik
- Kepala :
Relatif lebih besar dibandingkan dengan bagian badan
lain, rambut tipis sutura lebar
- Telinga
Pinna datar / sedikit lengkung,lunak, rekoil lambat
- Mulut
Refleks menghisap dan menelan belum sempurna
- Dada
Bentuk, retraksi (epigastrium, intracostal,suprasternal)
Jantung : bunyi jantung, takikardi, sianosis, CRT
Paru – paru :suara napas, frekwensi, takipnea, apnoe
Payudara : areola datar, putting belum terbentuk
sempurna
- Abdomen
Bentuk, lembek, teraba massa / tidak , bising usus
- Lengan dan tungkai
Tangan,jari tangan, posisi, tonus otot, pergerakan, garis
telapak tangan
Kaki : jari kaki, posisi, pergerakan, tonus otot, garis
telapak kaki belum lengkap kedua tungkai abduksi
- Punggung
Bentuk, fleksibilitas, spina bifida
- Anus
Lubang,fistel ada / tidak ,meco pertama
- Genetalia
Laki – laki : testis belum turun, skrotum kosong dan
sedikit rugae
Perempuan : labia minor belum tertutup oleh labia
mayora
Miksi pertama : kurang dari 24 jam
- Kulit
Kulit tipis, kadang keriput lanugo banyak,lemak
subkutan kurang, vena – vena tampak terlihat, warna
pucat, kemerahan, ikterik
4. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium : Hr,AGD,GDS, Elektrolit, Protein, CRP,
kultur darah
- Radiologi : Foto Thorak
B. Pengelompokan Data
1. Data subyektif
Riwayat kehamilan, penyakit ibu ketika
hamil, riwayat persalinan, ketuban, AS
2. Data Obyektif
Keadaan umum lemah, lethargi, tachipnue,
tachikardi, NCH, retraksi, hipotermi,
hipoglikemi, kulit transparan dan tipis,
apnea, refleks menghisap dan menelan
lemah
Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b.d imatur pusat
pernafasan,keterbatasan pengembangan otot,
penurunan energi dan keletihan
2. Termoregulasi tidak efektif b.d imaturitas SSP,
tipisnya lemak subkutan
3. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit b.d
karakteristik fisiologis imatur dari bayi preterm,
output yag berlebihan, pembatasan cairan
4. Resti/gangguan pertukaran gas b.d kurangnya
ventilasi (expansi paru), lemahnya otot – otot
pernafasan
5. Resti infeksi b.d imaturitas imunologi bayi
prematur, transmisi mikroorganisme dari ibu ke
bayi
6. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang
dari kebutuhan tubuh b.d lemahnya refleks hisap
dan menelan,peningkatan metabolisme
7. Resti penurunan kadar gula darah b.d belum
sempurnanya metabolisme karbohidrat,
peningkatan kebutuha kalori
8. Resti peningkatan kadar bilirubin b.d imatur
fungsi hepar, pemecahan sel darah merah
9. Resti terjadi komplikasi saluran cerna ( NEC ) b.d
imaturitas fungsi intestinal, hipoperfusi, saluran
cerna, pemberian enteral secara dini
10. Cemas pada OT b.d kurangnya pengetahuan
tentang kondisi bayi & perawatannya
Dx. 1. Pola nafas tidak efektif
Tujuan : Pola nafas kembali efektif
Kriteria hasil :
1. Tidak ada tanda – tanda distress pernapasan
( sesak, cianosis, retraksi, grunting, NCH)
2. Kebutuhan O2 minimal
3. SaO2 > 90 %
4. Tidak ada Apnoe
5. Hasil AGD dalam batas normal
Intervensi
1. Ukur TTV
2. Atur posisi semi extensi
3. Kaji adanya tanda – tanda distress
pernapasan seperti : sesak, cianosis,
retraksi, NCH, grunting
4. Kolaborasi pemberian O2, pemeriksaan AGD
5. Monitor saturasi bayi
Dx. 2 Thermoregulasi tidak efektif
Tujuan : Suhu tubuh pasien stabil
Kriteria hasil :
1. Suhu : 36,5 – 37° C
2. Akral hangat
3. Tidak ada cutis memorata
Intervensi
1. Ukur suhu bayi
2. Rawat bayi dalam lingkungan thermoneutral
3. Atur suhu inkubator
4. Lakukan perawatan minimal handling
5. Hindari situasi yang dapat mempredisposisikan
bayi pada kehilangan panas
Dx.3 Gangguan keseimbangan cairan elektrolit
Tujuan : tidak terjadi gangguan cairan & elektrolit
Kriteria hasil :
1. Diuresis : 1-2 cc/KgBB/jam
2. BJ urin : 1,010 – 1050
3. Tidak edema
4. TTV dalam batas normal
5. Nilai serum albumin normal
Intervensi :
1. Ukur intake & output
2. Evaluasibalance cairan
3. Ukur TTV
4. Nilai diuresis bayi
5. Kolaborasi pemeriksaan BJ urin, albumin, elektrolit
6. Kaji status hidrasi *turgor kulit, edema, membran mukosa,
TD )
7. Kolaborasi pemberian cairan parenteral
Dx.4. Resiko tinggi/gangguan pertukaran gas
Tujuan : Pertukaran gas pasien efektif
Kriteria hasil :
1. Nilai AGD dalam batas normal (PH: 7,35,PCO2 : 50-80,
PCO2 : 35-45, HCO3 : 22 – 26, SaO2 : 90 %
2. Sa O2 > 90 %
3. Tidak ada tanda – tanda distress pernapasan ( Sesak,
cianosis, retraksi, NCH, grunting)
Intervensi :
1. Ukur TTV
2. Atur posisi semi extensi
3. Kaji status respirasi bayi & tanda – tanda distress
pernapasan
4. Monitor saturasi pasien
5. Kolaborasi pemberian O2
6. Kolaborasi pemeriksaan AGD, Ro thorax
Dx. 5 Resiko infeksi
Tujuan : tidak terjadi infeksi pada bayi
Kriteria hasil:
1. Tidak ada tanda-tanda infeksi sistemik ( lethargi, fluktuasi
suhu tubuh, apnea, iritabel, toleransi buruk terhadap
nutrisi )
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Bayi aktif
Intervensi:
1. Cuci tangan sebelum memegang bayi
2. Ukur tanda-tanda vital
3. Kaji adanya tanda-tanda infeksi sistemik
4. Lakukan perawatan minimal handling
5. Kaji riwayat infeksi maternal ( KPD, TORCH, Ketuban bau )
6. Kolaborasi dokter pemeriksaan CRP, Kultur darah, IT Ratio,
Hematologi rutin.
7. Kolaborasi dokter pemberian antibiotik
Dx 6. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Tujuan: Nutrisi terpenuhi secara adekuat
Kriteria hasil :
1. Keadaan umum baik
2. BB tidak turun lebih dari 10 %
3. Refleks hisap & menelan baik
4. Toleransi nutrisi baik ( tidak ada residu, perut tidak
kembung )
Intervensi :
1. Kaji refleks hisap & menelan bayi
2. Timbang BB/24 jam
3. Nilai bising usus sebelum pemberian minum secara enteral
4. Nilai toleransi nutrisi dengan cara menarik residu sebelum
pemberian minum secara enteral
5. Kolaborasi pemeriksaan hematologi rutin dan GDS
6. Kolaborasi pemberian cairan intravena & nutrisi parenteral
Dx. 7. Resti penurunan gula darah
Tujuan : Tidak terjadi penurunan kadar gula darah
Kriteria hasil :
1. Kadar gula darah dalam batas normal ( 30-40 mg/dl)
2. Tidak ada tanda – tanda hipoglikemi ( letargi, refleks
hisap lemah,irritable, hipotermi, apnoe, kejang )
Intervensi :
1. Ukur TTV
2. Kaji adanya tanda – tanda hipoglikemi (letargi, refleks
hisap lemah, hipotermi, irritable, apnoe, kejang )
3. Rawat bayi dalam kondisi termonetral
4. Kolaborasi pemberian minum,cairan parenteral,
enteral
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan glukosa
sewaktu
Dx.8. Resti peningkatan bilirubin
Tujuan : tidak terjadi peningkatan bilirubin
Kriteria hasil :
1. Klinis tidak ikterik
2. Bilirubin <10 ml/dl
Intervensi :
1. Observasi klinis bayi
2. Ukur TTV
3. Beri minum sesaui kebutuhan
4. Kolaborasi dokter pemberian terapi Blue light
5. Kolaborasi dokter pemeriksaan kadar bilirubin
Dx. 9. Resti komplikasi saluran cerna
Tujuan : Tidak terjadi komplikasi saluran cerna (NEC)
Kriteria hasil :
1. Tidak ada tanda – tanda NEC ( perut kembung,
mengkilat, bising usus tidak ada, BAB darah)
2. Toleransi terhadap nutrisi baik
Intervensi :
1. Ukur TTV
2. Kaji tanda – tanda NEC
3. Kaji karakteristik cairan lambung
4. Ukur LP
5. Kolaborasi dengan dokter untuk foto abdomen
6. Kolaborasi dokter pemberian nutrisi parenteral
7. Monitor faeces : warna, bau, konsistensi, jumlah
Dx. 10. Cemas orang tua
Tujuan : Cemas orang tua berkurang
Kriteria hasil :
1. Secara verbal OT mengatakan cemas berkurang
2. Expresi muka OT rileks
Intervensi :
1. Kaji expresi & tingkat kecemasan OT serta
mekanisme koping yang digunakan
2. Bantu OT meningkatkan pikiran, kecemasannya
3. Berikan informasi tentang kondisi bayi & prosedur
kerja
4. Libatkan OT dalam perawatan bayi
Pelaksanaan Tindakan :
Tindakan keperawatan dilaksanakan
berdasarkan pada rencana keperawatan yang
telah disusun & didokumentasikan dalam
catatan keperawatan

Evaluasi :
Evaluasi diperoleh respon pasien setelah
dilakukan tindakan keperawatan dengan
mengacu pada tujuan & kriteria hasil
DAFTAR PUSTAKA
1. Donna L Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik
edisi 4, EGC, 2004
2. Marylinn E.Doengoes, Mary Frances Moorhouse
Rencana perawatan maternal/bayi. Pedoman untuk
perencanaan & Dokumentasi perawatan klien, Edisi 2,
EGC, 2001
3. Gomella Tricia Lacy, Neonatology, Management,
procederes on call problems S, Diseases, Drugs, Foorth
Edition, UA apple toon & Large, 1999
4. A. Melson Kathryn, ET all, Maternal – infant – care
planning, 3 rd Edition, USA, spring corporation, 1999
5. Diktat Kuliah, perinatologi, bag ilmu kesehatan Anak,
FKUP/RSHS. Bandung 2005

Anda mungkin juga menyukai