dan Permasalahannya
Pertin Sianturi
Divisi Perinatologi
Dept. Ilmu Kesehatan Anak - FK
1
USU/RSHAM
Batasan.
Usia Gestasi :
Neonatus Cukup Bulan (NCB): Gestasi 37 – 41 6/7 minggu
Neonatus Lewat Bulan (NLB) : Gestasi ≥ 42 minggu
Neonatus Kurang Bulan (NKB): Gesatasi < 37 minggu
Late Preterm (Near term): Gestasi 34 0/7 – 36 6/7 minggu
Bedakan :
- BBLR Bayi Berat Lahir < 2500 g
- BBLSR Bayi berat lahir < 1500 g
- BBLASR Bayi Berat Lahir < 1000 g
2
PATOFISIOLOGI
PERAN PLACENTA (prenatal):
A. Tiga Tugas utama sebelum bayi lahir :
1. Penyaluran seluruh nutrisi yang perlu untuk pertumbuhan janin
2. Eleminasi produk sisa tubuh janin
3. Syntesa hormon yang memacu pertumbuhan janin.
B. Placenta sebagai benteng pertahanan thdap infeksi melalui
mocropage mukosa dan meloloskan IgG dari ibu ke janin, mulai
pada gestasi 32-34 minggu.
NB. 1.Gangguan placenta berarti gangguan Transfer IgG.
2. Bayi lahir Fungsi Placenta di ambil alih Syst.organ
3
. . . patofisiologi
Immaturitas Organ:
- Maturitas organ tergantung masa gestasi
- Immaturitas organ bayi premature dengan fungsi
terbatas.
Tugas selama perawatan ( HCN - NICU):
- Mengenali dan memonitor kebutuhan bayi
- Memberikan dukungan perawatan s/d fungsi
organ matur.
4
Ontogeny of
o the Gut
gut rotation
gut villi
digestive enzymes
small intestine mature
swallow
FUNCTION
4 8 12 16 20 24 28 32 36 40
Ontogenic timetable of gut development
Page
Arend F. Bos. Harapan Kita Neonatal Scientific 5 2006
Forum,
Normal Lung Development
6
7
8
Penyebab Kelahiran prematur
Janin
Gawat janin Plasenta
Kehamilan kembar
Plasenta previa
Eritroblastosis Abruptio plasenta
Hydrop non imun
Uterus Ibu
Uterus bikornat Pre eklamsia
Serviks tidak kompeten Penyakit medis kronis (misalnya
penyakit jantung)
Lain-lain Infeksi (misanya Listeria
• Ketuban pecah sebelum waktunya
monositogenes, infeksi saluran
• Polihidramnion kemih)
• Iatrogenik Penyalahgunaan obat
• Ras
• Sosioekonomi
9
Berbagai Masalah Bayi Prematur-BBLR
A. KETIDAKSTABILAN SUHU
37.5 C
36.5 C Batas Normal
Cold stress Penyebab
36.0 C
Hipotermia Moderat Hangatkan
32.0 C
Hipotermia berat perawatan
intensif secepatnya 11
. . . Masalah pada Bayi prematur
B. KESULITAN BERNAPAS
Defisiensi surfaktan paru yang mengarah ke sindrom gawat
pernapasan
Risiko aspirasi karena refleks tersedak dan batuk yang
buruk, pengisapan dan penelanan yang tidak terkoordinasi
Otot pernapasan yang lemah
Pernapasan periodik dan apneu
12
13
Evaluasi Gawat Napas dengan Menggunakan
Skor Down
0 1 2
Frekuensi napas < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit
14
Evaluasi Gawat Napas dengan Menggunakan
Skor Down
15
. . . Masalah pada Bayi prematur
C. MASALAH GASTROINTESTINAL DAN
NUTRISIONAL
• Refleks mengisap dan menelan yang buruk, terutama pada
usia kehamilan sebelum 34 minggu
• Penurunan motilitas usus
• Penundaan pengosongan lambung aminophylline? pd
BBLSR
• Penurunan pencernaan dan absorpsi berbagai vitamin yang
larut dalam lemak
• Defisiensi enzim laktase pada brush border usus
• Menurunnya simpanan kalsium, fosfor, protein, dan zat besi
dalam tubuh 16
. . . Masalah pada bayi prematur
D. KETIDAKMATANGAN HATI
• Konyugasi dan ekskresi bilirubin yang terganggu
• Defisiensi faktor pembekuan yang bergantung pada vitamin
K
E. MASALAH NEUROLOGI
• Refleks mengisap dan menelan yang kurang berkembang
• Penurunan motilitas usus
• Apneu dan bradikardia berulang
• Perdarahan intraventrikuler dan leukomalacia periventrikuler
• Pengaturan perfusi serebral yang buruk
• Ensefalopati iskemik hipoksik
• Retinopati preterm
• Kejang (subtle, sering tonic terutama bila ada ICH) 17
. . . Masalah bayi prematur
F. Ketidakmatangan ginjal
Ketidakmampuan untuk mengekskresi beban benda terlarut
(solute) berukuran besar
Akumulasi asam non organik dengan asidosis metabolik
Eliminasi obat oleh ginjal mungkin sangat menurun
Ketidakseimbangan elektrolit, misalnya hiponatremia atau
hipernatremia, hiperkalemia atau glikosuria ginjal
18
. . . Masalah bayi prematur
G. Ketidakmatangan imunologis
Risiko tinggi terkena infeksi karena:
Bayi preterm tidak mengalami transfer transplasental IgG
maternal selama trimester tiga
Fagositosis terganggu
Penurunan berbagai faktor komplemen
H. Masalah kardiovaskuler
Duktus arteriosus paten (PDA) umum terjadi pada bayi
preterm
Hipotensi atau hipertensi
19
Circulation in fetus, newborn, and adult. Source: From Ganong WF.
Review of Medical Physiology, 22nd ed. New York, NY: McGraw-
Hill; 2005.
20
Left to right shunting at the PDA.
Numbers represent volume of blood flow
in liters/minute/M2 (l/min/M2).
The pulmonary vascular resistance is
significantly less than the systemic vascular
resistance, Any abnormal communication
between the left and right sides of the heart
will result in left to right shunting.
In this diagram, 6 l/min/M2 of blood
returns from the lungs. Since the pulmonary
vascular resistance is significantly less than
the systemic vascular resistance, blood shunts
left to right across the PDA, thus increasing
blood flow to the lungs. In the scenario
depicted in this diagram, 4 l/min/M2 shunts
across the PDA, thus leaving only 2l/min /M2
of cardiac output to the systemic circulation.
22
PDA
■ Postnatal closure
➣ Terminfants: functional closure occurs by age 24–72 hr
➣ Preterminfants: functional closure commonly delayed
■ Ductal closure is delayed w/ respiratory distress syndrome (RDS)
➣ PDA closes spontaneously in 90% of healthy preterm infants by
DOL 4
➣ PDA closes spontaneously in 40% of infants w/ RDS by DOL 4
■ Antenatal corticosteroids reduce the prevalence of PDA
23
. . . Masalah bayi prematur
I. Masalah-masalah hematologis
Anemia Prematur (dini atau lanjut) cadangan- kebutuhan
Hiperbilirubinemia, terutama indirek
Koagulasi intravaskuler menyebar (DIC)
Penyakit perdarahan pada neonatus (HDN)
J. Masalah-masalah metabolisme Hipoglikemia:
Hipokalsemia kejang, osteopenia KGD < 40-50 mg/dL
Hipoglikemia atau hiperglikemia Hiperglikemia:
KGD > 150 mg/dL
Hipokalsemia: < 1 mmol/L
24
Pemeriksaan / Pemantauan bayi prematur
Laboratorium
Pemeriksaan darah tepi dengan hitung jenis
Pengukuran glukosa serial
Na, K, kalsium serial
Pengukuran bilirubin serial
Gas darah arteri
CRP dan kultur biakan jika diperlukan
Radiologi
Foto rontgen diagnostik HMD/RDS
USG kepala Deteksi dini perdarahan Intrakranial
Ekho jika diperlukan akurasi diagnostik dan
25
evaluasi PDA
Gambaran Rontgen HMD
Pemeriksaan rontgen
dada:
Adanya penampilan seperti
ground glass appearance,
infiltrat halus dengan
bronkogram udara
26
Tatalaksana Bayi prematur
Dalam Ruang bersalin / VK :
Ruang bersalin harus berada di rumah sakit dengan peralatan
dan staf yang memadai
Resusitasi dan stabilisasi memerlukan tersedianya staf yang
memiliki kualifikasi dan peralatan dengan segera
Oksigenasi yang memadai dan dipertahankannya suhu merupakan
hal yang sangat penting
Di unit asuhan neonatus
Pengaturan suhu untuk pencapaian lingkungan suhu netral sesuai
dengan prosedur
Terapi oksigen dan bantuan ventilasi bila diperlukan.
Terapi cairan dan elektrolit untuk menggantikan insensible water
loss dalam jumlah besar yang dan mempertahankan hidrasi yang
baik serta konsentrasi glukosa dan elektrolit plasma normal
27
Kebutuhan Cairan
29
Pertimbangan Pemberian Nutrisi Pada
BBLR
A. Penilaian antropometrik
Bandingkan tingkat pertumbuhan bayi dengan kurva
pertumbuhan intra uterin
Energy Requirements (AAP 2004)
Energy expended 40-60
Resting metabolic rate 40-50
Activity 0-5
Thermoregulation 0-5
Synthesis (growth) 15
Energy stored 20-30
Energy excreted 15
Total energy required 90-120
Muntah Abnormal :
Muntah yang sering, muntah setiap kali minum, BB tidak
naik atau turun
Muntah kehijauan (asam empedu)
…Menilai Kecukupan Nutrisi
E. Respon Metabolik