DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINDANGRATU
Jl. Raya Bungbulang km 65 Pakenjeng garut - 44164
E–mail : puskesmasdtpsindangratu@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
Organisasi pelayanan berperan menyediakan fasilitas yang aman, fungsional dan
suportif bagi pasien, keluarganya, staf dan pengunjung.Untuk mencapai tujuan ini,
fasilitas fisik, medis, peralatan lainnya, dan sumber daya manusianya harus
dikelola secara efektif. Secara khusus manajemen harus berusaha untuk :
a. mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko
b. mencegah kecelakaan dan cedera
c. memelihara kondisi yang aman
Bila sesuai, untuk fasilitas dan kegiatan-kegiatan rumah sakit disusunlah rencana
tertulis yang meliputi enam bidang :
a. Keselamatan dan Keamanan
1
1) Keselamatan.
Sejauh mana bangunan, wilayah dan peralatan rumah sakit tidak
menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf atau pengunjung.
2) Keamanan.
Perlindungan dari kerugian, kerusakan, gangguan, atau akses atau
penggunaan oleh pihak yang tidak berwenang.
b. Bahan Berbahaya.
Penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan radioaktif dan lainnya
dikendalikan dan limbah berbahaya ditangani secara aman.
c. Manajemen Emergensi.
Respons terhadap epidemi, bencana dan keadaan darurat direncanakan
dan dijalankan secara efektif.
d. Pengamanan Kebakaran.
Properti dan para penghuni rumah sakit dilindungi dari bahaya kebakaran
dan asap.
e. Peralatan Medis.
Peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan dengan cara sedemikian rupa
agar mengurangi risiko.
f. Sistem Utilitas.
Listrik, air dan system utilitas lainnya dipelihara sehingga risiko kegagalan
dalam kegiatan kerja dapat diminimalkan.
2
4) Kebakaran perkantoran, area bisnis semua
5) Gempa bumi tempat
6) Ledakan bom
b. Eksternal :
1) Gempa bumi
2) Ledakan
3) KecelakaanLalu lintas
4) Keracunan makanan
5) Kebakaran
6) Wabah penyakit
7) Banjir
2 Penculikan Bayi Perina, Ruang V/VI, Poliklinik,IGD
Poliklinik, IGD, Rawat Inap,
3 Pencurian
pergudangan
4 Kekerasan Fisik Poliklinik, IGD, Rawat Inap
5 Cedera Fisik Semua tempat
6 Terpapar Radiasi Radiologi
7 Pasien hilang/ minggat Ruang rawat Inap
Poliklinik, IGD, ruang rawat Inap,
8 Tertusuk jarum/ benda tajam Laboratorium, OK,petugas
kebersihan sampah.
3
Perkantoran, Medical Cek Up,
Rehab medik, Ruang 14, Kamar
4 D Ka. Instaldik
Jenazah, Instaldik, ,Ruang
Incenerator, Angkutan
4
BAB II
PENATALAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO FASILITAS
DI RUMAH SAKIT ROYAL JAMBI
b. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup program keselamatan dan keamanan UPT PUSKESMAS
SINDANGRATU Pencegahan terjadinya pencurian dan pemaksaan
mengambil barang milik masyarakat rumah sakit.
1) Pencegahan kekerasan oleh petugas maupun pasien lain dan
pengunjung di rumah sakit.
2) Pencegahan bahaya yang diakibatkan oleh adanya bangunan baru
ataupun renovasi gedung.
3) Pencegahan bahaya cedera, keselamatan nyawa, maupun pencurian
yang disebabkan oleh keterbatasan fisik bangunan rumah sakit.
4) Keselamatan dan keamanan lingkungan rumah sakit dan hospital
ground, termasuk parkir.
5) Pencegahan cedera karena jarum atau benda tajam.
6) Pencegahan paparan radiasi pada petugas radiologi.
7) Pencegahan terjadinya penculikan bayi.
8) Mencegah terjadinya pasien minggat/ hilang dari rumah sakit.
Keselamatan dan keamanan rumah sakit ini meliputi semua area rumah
sakit yaitu semua lingkungan pelayanan, lingkungan di luar area pelayanan
dan area bisnis yang ada dalam rumah sakit yang meliputi keselamatan dan
keamanan pasien, keluarganya, pengunjung dan karyawan rumah sakit :
5
1) Pencegahan pencurian dan pemaksaan mengambil barang milik
masyarakat rumah sakit.
Rumah sakit mengupayakan sebuah sistem pengamanan sehingga
masyarakat rumah sakit terhindar dari kecurian maupun pengambilan
secara paksa miliknya. Seluruhnya tamu rumah sakit diidentifikasi,
pengunjung dibatasi jumlahnya dan keluarga pasien yang menunggu/
menginap di rumah sakit diidentifikasi, gedung difasilitasi dengan
pemasangan trail sesuai kebutuhan keselamatan keamanan, pasien dan
keluarga diinfokan untuk tidak membawa barang berharga dan uang yang
berlebihan, pemasangan kamera untuk mengindentifikasi kejadian yang
mengancam keselamatan dan keamanan.
7
h) Pengaturan parkir dan lalu lintas diatur untuk menjaga alur lalu
lintas berjalan dengan aman tanpa mengganggu pejalan kaki yang
ada di sekitarnya.
i) Akses keluar masuk rumah sakit diatur, untuk mencegah
gangguan keselamatan pada masyarakat dan fasilitas rumah sakit.
Akses masuk ke dalam rumah sakit ada di Gerbang besuk barat,
besuk timur, piketan, IGD, Poliklinik,Dapur dan Angkutan.
j) Pengaturan waktu berkunjung waktu berkunjung ke pasien
diatur 2 kali dalam sehari yaitu jam 10.00-12.00 dan jam 16.00-18.00
k) Identitas pegawai dan peserta didik, seragam pegawai dan
tamu. Untuk mencegah terjadinya masalah keamanan pada
masyarakat rumah sakit maka semua petugas dan peserta didik di
UPT PUSKESMAS SINDANGRATU menggunakan label Identitas
dan pakaian seragam sesuai ketentuan rumah sakit pada setiap
periode tugasnya baik pagi, siang, maupun malam. Untuk tamu rumah
sakit seperti Medical Representative dan tamu rumah sakit diberikan
identitas tamu yang dikelola oleh petugas security.
9
Koordinator penanggung jawab, bertemu setiap bulan dengan Tim K3 yang
merupakan tim multidisiplin untuk memfasilitasi temuan dan dapat
memberikan masukan berkaitan dengan pelaksanaan program keselamatan
dan keamanan. Informasi dan data diidentifikasi dan dikompilasi yang
merupakan bagian dari kegiatan keselamatan dan keamanan rumah sakit
yang selanjutnya dipresentasikan dan diberikan masukan untuk dilakukan
review dan dibuatkan rekomendasi. Penanggung jawab program membuat
laporan triwulan kepada Karumkit.
e. Program Pendidikan
1) Setiap pegawai baru diberikan informasi tentang penatalaksanaan
keselamatan dan keamanan di rumah sakit
2) Staf terkait diinformasikan sedikitnya 2 tahun sekali tentang program
penatalaksanaan keselamatan dan keamanan di rumah sakit.
3) Staf yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir keselamatan dan
keamanan di rumah sakit memiliki pengetahuan tentang ini.
10
5. Bahan Berbahaya
a. Tujuan.
Mengelola material yang diketahui memiliki potensi membahayakan bagi
manusia maupun lingkungan.Penatalaksanaan ini dilakukan untuk
meminimalkan risiko bahaya maupun cedera.Proses yang dilaksanakan
meliputi edukasi, informasi prosedur untuk penggunaan yang aman,
penyimpanan dan pembuangan serta pengelolaan bila terpapar dengan
jatuhan bahan berbahaya ini. Dan proses ini dibuat juga untuk
mengevaluasi risiko yang dapat mengancam hidup maupun kesehatan
pasien, pengunjung dan staf rumah sakit.
b. Ruang Lingkup.
Bahan berbahaya ini difokuskan pada risiko yang disebabkan oleh
bermacam-macam bahan berbahaya yang ada yang terpapar bagi
lingkungan rumah sakit, pada pasien, pengunjung dan karyawan rumah
sakit, juga agar dapat dilaksanakan sesuai peraturan dan kebijakan yang
ada, ruang lingkupnya yaitu :
1) Menentukan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)yang dipergunakan
dan limbah yang dihasilkan di rumah sakit.
2) Data bahan berbahayadan beracun yang ada diidentifikasi dalam
Material Safety Data Sheets (MSDS) atau dokumen sejenis yang disediakan
oleh supplier atau pabrik.
3) Respon efektif yang cepat dibutuhkan untuk setiap kejadian
tumpahan, kebocoranatau paparan bila terjadi.
4) Proses yang digunakan untuk memilih, transportasi, penyimpanan,
penggunaan dan pembuang B3 juga proses untuk memilah,
memisahkan,transportasi, penyimpanan, membungkus dan membuang
limbahberbahaya yang ditulis lengkap pada SOP.
5) Proses monitoring khusus dilakukan untuk mengelola gas, asap,
maupun radiasi berbahaya yang tidak dapat dideteksi oleh manusia.
11
c. Identifikasi Bahan Berbahaya.
Dalam upaya mengelola bahan berbahaya di UPT PUSKESMAS
SINDANGRATU dilakukan identifikasi terhadap bahan berbahaya yang
digunakan oleh rumah sakit yaitu:
1) Inventarisasi B3. Jumlah B3 di Rumah Sakit Royal Prima yaitu :
N
BAHAN BERBAHAYA NO BAHAN BERBAHAYA
O
1 2 3 4
1 Alhokol 10 Halotan
2 Asam Asetat 11 Hydrogen Peroksida
3 Asam Klorida 12 Iodine
4 Asam Sulfat 13 Kapur Barus
5 Bensin/Bensol 14 Klorin
6 Cidex 15 Las Karbit
7 Elpiji 16 Methanol
8 Formalin 17 Nitrogen Dioksida
9 Freon 18 Timbal
12
3. Nitrogen Dioksida
5 Kamar Jenazah 1. Alkohol
2. Formalin
6 IGD 1. Alkohol
2. Iodine
3. Hydrogen Peroksida
4. Kapur barus
7 Instalasi Farmasi 1. Cidex
2. Formalin
8 Instalasi Radiologi 1. Timbal
9 Urusan Dalam 1. Elpiji
2. Freon
3. Klorin
4. Las Karbit
13
(1) Bahan mudah terbakar seperti alcohol, ditempatkan
pada area yg jauh dari panas
(2) Bahan kimia ditempatkan di gudang medis di lemari B3
(3) Bahan-bahan berbahaya yang tidak memiliki resiko
terbakar ditempatkan di lemari penyimpanan biasa.
c) Distribusi (transportasi) : bahan berbahaya (radiologi dan
lab) diambil dari gudang rumah sakit untuk dibawa ke unit pelayanan
menggunakan troly- dengan kemasan asli dari produsen.
d) Penyimpanan di unit pelayanan: ruang perawatan menyimpan
bahan yang dipakai sesuai dengan kebutuhan dalam 1 minggu, yang
disimpan di lemari penyimpanan bahan berbahaya di gudang
ruangan. Jumlah Bahan yang disimpan hanya untuk memenuhi
kebutuhan 1 minggu. Tetapi untuk unit HD, pengambilan B3
dilakukan setiap hari ke gudang rumah sakit.
e) Penggunaan dan penanganan bila terkena B3 pada
tubuh : semua B3 digunakan sesuai dengan MSDS
f) Penatalaksanaan tumpahandengan peralatan dan prosedur
perlindungan yang sesuai :
(1) Tumpahan cairan tubuh pasien: Staf menggunakan
sarung tangan, tissue/ koran untuk mengambil tumpahan,
disemprotkan desinfektan lalu di lap.
(2) Tumpahan mercuri dengan menggunakan spill kit
mercuri: sarung tangan, masker, gaun dan topi, spuit 10 cc,
serbuk belerang, spon, kuas, zip lock.
(1) Tumpahan citotocic dengan menggunakan: sarung
tangan , masker N95, gaun, topi, google, sepatu boot; cairan
deterjen; lap absorband
14
c) Limbah farmasi : dibuang ke saluran IPAL untuk limbah
cair dan ke incinerator untuk limbah padat yang dibungkus
dengan kantong plastik warna coklat
d) Limbah Infeksius dan benda tajam : dibungkus dengan
kantong plastik kuning dibuang ke incinerator, sedangkan benda
tajam dikumpulkan dalam container dan langsung dihancukan ke
incenerator selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan B3 atau ke
landfill setelah residunya aman
e) Limbah kimia : seperti gula, asam amino, garam tertentu
dibuang ke saluran IPAL, limbah kimia cair dari ruangan radiologi
ditampung dalam jirigentertutup yang selanjutnya dikirim ke rekanan
terkait untuk pemusnahannya.
f) Limbah merkuri: tidak boleh dibakar dan tidak boleh
dibuang ke landfill. Limbah ini dibungkus dengan kantong plastik
warna ungu dikirim ke institusi yang bertanggung jawab untuk dikirim
ke pengolahan yang ditentukan Negara
15
yang ditempatkan di bak control disamping juga dilaksanakan uji
kualitas air dilakukan 1(satu) bulan sekali.
g. Program Pendidikan
1) Setiap pegawai baru diberikan informasi tentang penatalaksanaan B3
dan limbahberbahaya
2) Staf terkait diinformasikan sedikitnya 2 tahun sekali program
penatalaksanaan B3dan limbah berbahaya dan melakukan review terhadap
penggunaan MSDS
3) Staf yang terlibat mendapatkan pelatihan untuk pengelolaan B3
dan limbah berbahaya.
6. Manajemen Emergensi
a. Tujuan.
Memastikan kesiapan rumah sakit dan merespon secara efektif kejadian
bencana yang ada baikbencana internal maupun external.
b. Ruang Lingkup
17
1) Menentukan jenis bencana, kemungkinan terjadinya, konsekuensi
bahaya/ ancaman/ kejadian.
2) Menentukan peran rumah sakit dalam keadaan bencana tersebut.
3) Menentukan strategi komunikasi saat bencana terjadi.
4) Mengelola sumber daya baik yang dimiliki rumah sakit maupun
mengaktifkanbantuan external (sumber daya alternative).
5) Pengelolaan kegiatan klinik dan penyiapan ruangan perawatan
korban.
6) Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab staf selama kejadian.
7) Mengalihkan penugasan staf yang tidak sesuai dengan
kompetensinya saat kejadian.
18
pernah ada operasi untuk kemungkinan
kasus cedera
5 Gempa bumi Pernah ada Disiapkan area yang lebih
luasuntuk penanganan korban
dalam jumlah banyak.
Persiapan kamar operasi untuk
antisipasi korban cedera
6 Ledakan Bom Sangat Luka bakar
jarang
EKSTERNAL
1 Gempa bumi Pernah ada Disiapkan area yang lebih luas
untuk penanganan korban
dalam jumlah banyak.
Persiapan kamar operasi untuk
antisipasi korban cedera
2 Ledakan jarang Terjadinya kebakaran dan
korban luka bakar sehingga
perlu disiapkan ruangan
perawatan luka bakar dengan
jumlah yang memadai
3 Kecelakaan lalu sering Ruangan perawatan
lintas/musibah emergency
masal dan kamar operasi disiapkan
4 Keracunan Pernah ada Terjadinya gangguan pada
makanan pencernaan dan kekurangan
cairan sehingga dibutuhkan
terapi cairan
5 Wabah penyakit Pernah ada Disiapkan ruangan perawat
khusus sesuai jenis wabah,
juga disiapkan ruangan isolasi
untuk penyakit menular
6 Banjir Sering Area perawatan dan kamar
operasi disiapkan
19
didalamnya dilakukan inspeksi setiap bulan, dan control terhadapfungsi
ambulance serta ketersediaan fasilitas dikontrol oleh koordinator setiap hari.
f. Program Pendidikan
1) Pelatihan petugas ambulans untuk penanganan kegawatan seperti
BTLS direview setiap tahun
2) Pelatihan BTLS bagi supir ambulan direview setiap tahun
7. PengamananKebakaran
a. Tujuan.
Pencegahan terjadinya kebakaran di rumah sakit dan memastikan
penghuni rumah sakit selamat dan aman dari resiko adanya cedera
maupun kemungkinan kehilangan nyawa saat terjadinya kebakaran
b. Ruang Lingkup
1) Pencegahan risiko kebakaran
2) Pengaturan konstruksi bangunan untuk mencegah kebakaran
3) Akses keluar saat terjadi kebakaran
4) Sistem peringatan dini/ deteksi dini
20
5) Mekanisme pemadaman api
6) Evakuasi pasien
21
c) Tanda-tanda menuju area berkumpul terpasang pada area
strategis yang menuju kearah area berkumpul dan dapat dilihat dari
semua area keluar dari tiap unit pelayanan maupun perkantoran
d) Area berkumpul di Area BARAT yaitu lapangan upacara, Area
TIMUR yaitu lapangan parkir dekat paviliun,Area DEPAN yaitu
Lapangan Apel, Area BELAKANG yaitu Lapangan Parkir dekat
Ruangan 4.
N
Jenis Peran Tindakan yang dilakukan Helm
o
1 Penanggung Melakukan proses memutus Merah
Jawab api rantai api dengan mengatur aliran
oksigen, pemutusan panel listrik
dan mengatur pergerakan APAR
2 Penanggung Melakukan tiase pasien sesuai Biru
22
Jawab pasien kondisi pasien
3 Penanggung Mengamanakan dokumen Orange
Jawab Dokumen penting
4 Penanggung Menyelamatkan fasilitas medis Kuning
Jawab fasilitas
medis
f. Program Pendidikan
1) Semua staf rumah sakit mendapatkan pelatihan pencegahan dan
penanganan kebakaran, dan direview setiap tahun.
2) Semua staf mampu mendemonstrasikan cara penanggulangan
kebakaran.
3) Semua pegawai baru dan mahasisiwa praktek mendapatkan
pelatihan maupunorientasi pencegahan dan penanganan kebakaran.
8. Peralatan Medis
23
a. Tujuan.
Untuk memastikan peralatan yang dipergunakan oleh pasien dalam
keadaan aman, selalu tersedia dan siap pakai, akurat, dan dapat dijangkau.
b. Ruang Lingkup
1) Inventarisir semua peralatan medis yang ada di:
a) Ruang perawatan pasien rawat inap dan rawat jalan
b) Kamar operasi
c) Laboratorium
d) Radiologi
f) Ruangan Endoscopy
g) Ruang Hemodialisa
h) Ruang Penyediaan darah
2) Pelaksanaan inspeksi dan pengujian fasilitas dan keselamatan di
rumah sakit
3) Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas dan system utilitas rumah sakit
4) Produk/ peralatan yang ditarik dari peredaran.
f. Program pendidikan
1) Staf pengguna peralatan medis mendapatkan pelatihan untuk
mengoperasikan alat tersebut
2) Evaluasi berupa pendidikan dan ujian untuk mengoperasikan alat
dilakukan setiap 2 tahun.
3) Pendidikan kalibrasi
9. Sistem utilitas
a. Tujuan.
Tujuan berikut ini untuk memastikan keselamatan fisik pasien, pengunjung,
dan staf, dan mencegah kehilangan kepemilikan, gangguan kesehatan
mapunKeselamatan mereka :
1) Secara efektif mengelola risiko pada sistim utilitas
denganmenggunakan kemampuan terbaik rumah sakit.
2) Mengoptimalkan sumber-sumber dengan pengelolaan sistem utilitas
secara efisiendan pengelolaan lifecycle dari alat-alat tersebut.
3) Meningkatkan kemampuan staf dengan pendidikan pelatihan
mengenai sistemutilitas yang efektif.
4) Meningkatkan keselamatan pasien dengan menyiapkan lingkungan
rumahsakit yang aman.
b. Ruang lingkup
1) Distribusi listrik dan emergency power ( Genzet)
2) Distribusi Air Bersih
3) Ventilasi dan Air Conditioner
4) Plumbing (system air kotor)
5) Gas medis
6) Sistem komunikasi (nurse call, komputer, telephone)
7) Medical Air compressor
26
8) Medical and surgical vacuum system
28
6. Penempatan tabunggas ditempatkan pada area yang aman
dariapi, denganpenempatan yang diatur sedemikian rupa dan teridentifikasi
baik untuk mencegahjatuhnya tabung dan kebocoran, serta akses masuk
dibatasi.
29
f. Koordinasi dan kewenangan
1) Ka Urdal sebagai koordinator bertanggung jawab sesuai denganuraian
tugasnya pada sistem utilitas rumah sakit
2) Koordinator menginformasikan ke unit pelayanan bila terjadinya
kegagalan pada suatu sistim utilitas serta melakukan upaya alternative
segera untukberlangsungnya proses pelayanan
3) Koordinator melakukan koordinasi dengan produsen/ pemasokuntuk
proses pemeliharaan dan preventif pada system utilitas rumah sakit.
4) Koordinator melakukan koodinasi dengan Kasi Tuud untuk proses
inspeksidan pemeliharaan,serta membuat dokumentasi prosesnya
danlaporan serta rekomendasi kepada Karumkit.
h. Program pendidikan.
Staf yang bertugas menangani system utilitas rumah sakit mendapatkan
pelatihansesuai penugasan.
30
BAB III
PENUTUP
Demikian Panduan Manajemen Risiko Fasilitas UPT PUSKESMAS SINDANGRATU
dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan program Manajemen Risiko Fasilitas di
Rumah Sakit
Royal Prima Jambi.
31
32