MANAJEMEN RISIKO
I. PENDAHULUAN
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan
pasien di Rumah Sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atautidak mengambil
tindakan yang seharusnya di ambli tim keselamatan pasien UPT. RSUD Mokoyurli
sebagai wadah untuk memantau program keselamatan pasien dalam sebuah rumah
sakit,dalam proses pelaksanaannya perlu di buat program kerja.
Kejadian Identifikasi
Bahan Beracun Berbahaya Keracunan
Dan Limbah nya Kebakaran
Terpajan
Kerusakan lingkungan
Meledak
Korosif
Iritatif
Infeksi
Radiasi
Tertusuk
2. BENCANA
Kejadian Identifikasi
Insiden wabah dan Bencana Wabah penyakit
Gempa bumi
3. KEBAKARAN
Kejadian Identifikasi
Insiden kebakaran Hubungan pendek arus listrik
Ledakan gas
Kebocoran gas
Ledakan kompor gas
Percikan api dari colokan listrik
Kebakaran akibat puntung rokok
4. PERALATAN MEDIS
Kejadian Identifikasi
Peralatan medis Kesalahan hasil pemeriksaan
Kesalahan penggunaan alat
Kerusakan alat
5. UTILITAS
Kejadian Identifikasi
Sistem Utilitas Pemadaman listrik
Kerusakan telepon
Gangguan jaringan internet
Kualitas air bersih tidak standar
B. ANALISA RESIKO
SKOR KETERANGAN
Kegagalan yang tidak disadari oleh pasien dan tidak menimbulkan
1
dampak dalam pelayanan kesehatan.
Kegagalan dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan tetapi
2
menimbulkan kerugian minor.
3 Kegagalan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap pasien.
4 Kegagalan menyebabkan kematian atau kecacatan.
TINGKAT TINGKAT
RISIKO SKORE
BAHAYA PROBABILITAS
TOTAL
(SKOR) (SKOR)
KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
Kehilangan barang milik
pasien dan keluarga 2 2 4
Kehilangan kendaraan
bermotor 2 1 3
Kehilangan sarana prasarana
RS 3 1 4
Keselamatan saat ada renovasi 3 1 4
Penculikan bayi 3 1 4
Terjatuh/terpeleset di tangga 3 1 4
Terpeleset di kamar 3 1 4
Tersengat listrik 3 1 4
LIMBAH B3
Keracunan 4 1 5
Kebakaran 4 1 5
Terapajan 4 1 4
Kerusakan lingkungan 3 1 4
Meledak 3 1 4
Korosif 3 1 4
Iritatif 3 1 4
Infeksi 4 1 5
Radiasi 3 1 4
Tertususk 4 1 5
BENCANA
Wabah penyakit 3 1 4
Gempa Bumi 3 1 4
KEBAKARAN
Hubungan pendek arus listrik 3 1 4
Ledakan gas 3 1 4
Kebocoran gas 3 1 4
Ledakan kompor gas 3 1 4
Percikan api dari colokan
listrik 3 1 4
Kebakaran akibat puntung
rokok 3 1 4
PERALATAN MEDIS
Kesalahan hasil pemeriksaan 4 1 5
Kesalahan penggunaan alat 4 1 5
Kerusakan alat 4 1 5
SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik 4 1 5
Kerusakan telepon 3 1 4
Kualitas air bersih tidak
4 1 5
standar
Gangguan jaringan internet 3 1 4
C. EVALUASI RESIKO
Evaluasi resiko dilihat dari analisa resiko yang dilakukan sehingga dapat
dibuatkan suatu prioritas penanganan resiko sebagai berikut:
NO RISIKO
1 Kebakaran
2 Kehilangan barang milik pasien
3 Keselamatan saat renovasi
4 Terpeleset di kamar mandi
5 Kesalahan hasil pemeriksaan
6 Kesalahan penggunaan alat
7 Kerusakan alat
8 Pemadaman listrik
9 Kualitas air bersih tidak standar
10 Tertusuk
11 Terpajan
12 Keracunan
13 Penculikan Bayi
14 Kebakaran akibat punting rokok
15 Gempa Bumi
VI. SASARAN
A. KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
1. Terlaksananya penambahan CCTV pada area-area yang beresiko terjadinya
ancaman keamanan seperti ruang Bayi/NICU untuk mencegah penculikan bayi,
Tempat parkir untuk mencegah pencurian kendaraan bermotor dan tempat
berisiko lainnya.
2. Terlaksananya pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV dilakukan setiap hari.
3. Terlaksananya pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk
pengunjung pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan tamu di rumah
sakit.
4. Melakukan pendataan ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien
( pegangan/Hand Rail di setiap tangga dan dinding termasuk kamar mandi,
tempat tidur dengan penahan pada tepinya dll).
5. Terlaksananya pengamanan terhadap titik-titik sumber listrik dengan penutup
dan label tanda bahaya listrik.
6. Terlaksananya penyediaan rol hole pada ram/ jalan miring terlaksana.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan Gedung di
Rumah Sakit.
B. BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
1. Terlaksananya pembuatan tempat khusus untuk penyimpanan B3 dan
limbahnya.
2. Terlaksananya sosialisasi mengenai prosedur penyimpanan dan pengelolaan B3
dan limbahnya ke semua unit.
3. Melengkapi MSDS/LDKB B3 serta didokumentasikan dan dibagikan kepada
unit-unit yang menggunakan bahan tersebut.
4. Penyediaan APD pada setiap unit yang memiliki B3 dan menerapkan
kebiasaan penggunaan APD bagi petugas menggunakan B3 terlaksana.
5. Pelatihan mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja, Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran, keadaan darurat bencana, cara melakukan
evakuasi, penanganan limbah dan B3 terlaksana
C. BENCANA
1. Membentuk Tim Siaga Bencana.
2. Membuat Standar Prosedur Operasional/SPO tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana.
3. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi (Jadwal pelatihan, peserta,
pelaporan), yang melibatkan semua unsur di Rumah Sakit.
4. Menyediakan fasilitas : rambu-rambu penunjuk arah lokasi pelayanan, jalan
keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana, pintu emergency, denah dan
gambar arah evakuasi di setiap gedung.
5. Melakukan simulasi keadaan darurat bencana.
D. KEBAKARAN
1. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya, terutama di
ruang khusus.
2. Melakukan pemliharaan APAR secara berkala.
3. Melakukan Patroli Asap secara rutin.
4. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan larangan
merokok.
5. Mengusulkan alat deteksi asap/api pada tempat-tempat yang rawan kebakaran,
misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur, Radiologi dan tempat perawatan
Intensif.
6. Pemeliharaan Hidran secara rutin.
7. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir dan gempa.
8. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian kebakaran.
9. Membentuk Tim di masing-masing ruangan untuk pencegahan. Pengendalian
Kebakaran.
10. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan.
E. PERALATAN MEDIS
1. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala.
2. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga medis yang
mendapatkan alat baru.
F. SISTEM UTILITAS
1. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel listrik, dan
sistem gas medis.
2. Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan pengaman
agar tidak terjatuh.
Buol, 2022
M E I L A N Y, SKM
NIP. 19810507 200604 2 017