Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Imunisasi MR (Measles Rubella)


Sasaran :
Waktu dan Tempat
 Tempat :
 Waktu : Sabtu, 1 Desember 2018, Pukul 15.00 WIB
Alokasi Waktu : 30 menit
Pemberi Materi : Mahasiswa
Metode : Ceramah dan diskusi
Media : PPT, leaflet

1. Latar belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular yang disebabkan oleh
virus dan ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak adalah demam
tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan/atau pilek
dan/atau konjungtivitis akan tetapi sangat berbahaya apabila disertai dengan
komplikasi pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit ini sangat berpotensi menjadi wabah apabila cakupan imunisasi rendah dan
kekebalan imunitas/herd immunity tidak terbentuk. Ketika seseorang terkena campak,
90% orang yang berinteraksi erat dengan penderita dapat tertular jika mereka belum
kebal terhadap campak. Seseorang dapat kebal jika telah diimunisasi atau terinfeksi
virus campak. Pada tahun 2000, lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal di
seluruh dunia karena komplikasi penyakit campak. Dengan pemberian imunisasi
campak dan berbagai upaya yang telah dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian
akibat campak menurun menjadi 115.000 per tahun, dengan perkiraan 314 anak per
hari atau 13 kematian setiap jamnya.
Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan
masyarakat adalah efek teratogenik apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil
pada trimester pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama
awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau sindrom rubella
kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS) pada bayi yang dilahirkan. Sebelum
dilakukan imunisasi rubella, insidens CRS bervariasi antara 0,1-0,2/1000 kelahiran
hidup pada periode endemik dan antara 0,8-4/1000 kelahiran hidup selama periode
epidemi rubella. Angka kejadian CRS pada negara yang belum mengintroduksi vaksin
rubella diperkirakan cukup tinggi. Pada tahun 1996 diperkirakan sekitar 22.000 anak
lahir dengan CRS di regio Afrika, sekitar 46.000 di regio Asia Tenggara dan 12.634 di
regio Pasifik Barat. Di Indonesia, rubella merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima
tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun.

2. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu mengetahui dan
memahami tentang pemberian imunisasi MR.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan,peserta dapat:
(1) Mengetahui dan memahami definisi imunisasi MR
(2) Mengetahui dan memahami tujuan imunisasi MR
(3) Mengetahui dan memahami tanda dan gelaja dari MR
(4) Mengetahui dan memahami kontraindikasi imunisasi MR

3. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Wakt Kegiatan Perawat Kegiatan Klien Metode
u
Pendahuluan 5 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
menit 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan dan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan Tanya
dan pokok materi yang akan 3. Menjawab Jawab
disampaikan pertanyaan
4. Menggali pengetahuan pasien
tentang imunisasi
Penyajian 15 Menjelaskan materi: 1. Mendengarkan dan Ceramah
menit 1. Definisi imunisasi MR memperhatikan dan
2. Tujuan imunisasi MR 2. Menganjukan Tanya
3. Tanda dan gejala dari MR pertanyaan Jawab
4. Kontraindikasi imunisasi MR
Penutup 10 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya
menit 2. Meminta peserta untuk pertanyaan yang Jawab
menjelaskan kembali materi yang diberikan oleh
telah disampaikan penyuluh
3. Menutup acara dan mengucapkan 2. Membalas salam
salam

4. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
 Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan minimal 5 orang.
 Penyuluhan menggunakan power point
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di lobby Puskesmas Dau.
 Pengorganisasian dan persiapan kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya.
b. Evaluasi proses
 Penyaji mampu menguasai materi penyuluhan yang diberikan.
 Penyaji mampu menyampaikan materi dengan baik.
 Peserta mendengarkan ceramah dengan baik dan sangat berkonsentrasi terhadap
materi yang disampaikan oleh pemberi penyuluhan.
 Peserta antusias untuk bertanya dalam kegiatan penyuluhan dan menerima
penjelasan dari penyaji.
 Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
dilaksanakan.
 Tidak ada pasien/keluarga pasien yang mondar-mandir selama kegiatan
penyuluhan berlangsung.
c. Evaluasi hasil
 Pre penyuluhan
1. 25% peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji
sebelum penyaji menyampaikan materi penyuluhan.
 Post penyuluhan
Peserta mampu menjawab pertanyaan dari penyaji yang meliputi:
1) Definisi imunisasi MR
2) Tujuan imunisasi MR
3) Tanda dan Gejala dari MR
4) Kontraindikasi imunisasi MR
5. Media
Power Point
6. Materi
(terlampir)

MATERI PENYULUHAN

1. Definisi Imunisasi MR
Imunisasi MR (Measles, Rubella) merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi
dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit Measles (campak) dan rubella (campak jerman). Penyakit
measles (campak) disebabkan virus campak. Gejala campak yaitu demam, menggigil,
serta hidung dan mata berair. Timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil
merah pada kulit muka, leher, dan selaput lendir mulut. Saat penyakit campak
memuncak, suhu tubuh bisa mencapai 40°C. Penyakit rubella disebabkan virus rubella.
Rubella mengakibatkan ruam pada kulit menyerupai campak, radang selaput lendir, dan
radang selaput tekak. Ruam rubella biasanya hilang dalam waktu 2-3 hari. Gejala rubella
berupa sakit kepala, kaku pada persendian, dan rasa lemas. Biasanya rubella diderita
setelah penderita berusia belasan tahun atau dewasa. Bila bayi baru lahir atau anak balita
terinfeksi rubella, bisa mengakibatkan kebutaan. Bila wanita hamil terinfeksi rubella,
dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Bayi umumnya lahir dengan cacat fisik (buta
tuli) dan keterbelakangan mental.

2. Tujuan Imunisasi MR
Dengan pemberian imunisasi campak dan rubella dapat melindungi anak dari
kecacatan dan kematian akibat pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan dan
penyakit jantung bawaan serta menurunkan angka kejadian sakit akibat campak dan
rubella.

3. Tanda dan gejala di MR


Measles (campak)
- demam tinggi bisa mencapai 40°C.
- menggigil
- timbul ruam-ruam pada kulit berupa bercak dan bintil merah pada kulit muka,
leher, dan selaput lendir mulut
- disertai dengan batuk, pilek dan mata merah (konjungtivitis)
Rubella (tidak spesifik bahkan bisa tanpa gejala, mirip gejala flu)
- Gejala umum berupa demam ringan
- Pusing
- Pilek
- mata merah dan
- nyeri dan persendian.
- Timbul ruam pada kulit menyerupai campak (biasanya hilang dalam waktu 2-3
hari)
- radang selaput lender dan radang selaput tekak
4. Kontraindikasi Imunisasi
Seseorang tidak boleh diberi imunisasi MR apabila:
 Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38°Celsius
 Gangguan sistem kekebalan
 Pemakaian obat imunosupresan
 Sedang dalam terapi kortikosteroid dan radioterapi
 Alergi terhadap protein telur
 Hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
 Ibu hamil
 Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
 Kelainan fungsi ginjal berat
 Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan sebagai berikut:
 Demam
 Batuk pilek
 Diare

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.
Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai