Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM

MANAJEMEN RESIKO FASILITAS

KLINIK IRA MEDICAL CENTER

2023
1. PENDAHULUAN

Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan di
dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebut misalnya:
perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, dan lain-lain. Makin
besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya pada aspek manajemen
risiko ini.

Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai
dampak pada pencapaian tujuan. Sedangkan manajemen risiko adalah budaya, proses dan
struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang sambil mengelola efek yang
tidak diharapkan atau kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan
organisasi berkaitan dengan risiko.

2. LATAR BELAKANG

Tuntutan terhadap kelalaian kepada institusi kesehatan di dunia semakin


meningkat jumlahnya sejak tahun 1980-an. Hal ini mendesak departemen kesehatan
berbagai negara, seperti Inggris dan negara-negara persemakmurannya untuk
berpikir ekstra. Sampai awal tahun 1990-an tuntutan hukum yang diterima institusi
kesehatan seperti rumah sakit mencapai 75 milyar ponsterling. Jumlah yang sangat
besar ini memaksa departemen kesehatan Inggris merombak keseluruhan sistem
pelayanan kesehatan, utamanya budaya kerja para pemberi layanan kesehatan.

Maka mulai diperkenalkan dan dibuat manajemen risiko dalam kerangka kerja
departemen kesehatan di Inggris, diberlakukan untuk seluruh trust dan board yang
menjadi afiliasinya. Kita menyadari bahwa tidak hanya penanggulangan risiko saja yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakatnya.
Perlunya evaluasi berkelanjutan, fokus pada kepentingan pasien, dan komponen-
komponen lain membentuk sebuah kerangka kerja baru yang disebut clinical
governance. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penerapan clinical governance
dalam institusi pelayanan kesehatan.

Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan dari


identifikasi risikosecara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan tujuan
mengurangi dampak buruk bagi organisasi maupun individu, dengan penekanan pada

1
perubahan budaya kerja dari yang reaksioner dan penanggulangan menjadi pencegahan
dan pengelolaan.Risiko yang dicegah dalam pengelolaan manajemen risiko berupa risiko
klinis dan non klinis.
3. TUJUAN
3.1 Tujuan Umum

Meminimalisasi dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai


potensi bahaya yang ada Klinik Ira Medical Center.
3.2 Tujuan Khusus
1. Mengurangi risiko kegagalan fasilitas yang ada di Klinik Ira Medical Center.
2. Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas dan lingkungan di Klinik Ira
Medical Center.
3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas yang ada di Klinik Ira
Medical Center bagi karyawan, pasien dan pengunjung.

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. IDENTIFIKASI RESIKO
1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN KLINIK
IDENTIFIKASI BAHAYA
 Kehilangan barang milik pasien
dan keluarga

KEAMANAN LINGKUNGAN  Kehilangan kendaraan bermotor

KLINIK  Kehilangan sarana prasarana


Klinik
 Keselamatan saat ada
renovasi /pembangunan
 Terjatuh/ terpeleset di RAM/
KEAMANAN PASIEN, tangga
PENGUNJUNG DAN  Terpeleset di kamar mandi
KARYAWAN  Tersengat listrik
 Terbentur pintu dan jendela

2
2. BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
IDENTIFIKASI BAHAYA
 Penanganan B3 yang salah
 Penyimpanan B3 tidak pada
tempatnya
BAHAN BERACUN BERBAHAYA  B3 yang tidak diberi label
 Tidak memakai APD saat
penanganan B3.
 Paparan saat tumpahan B3

3. BENCANA
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
 Wabah penyakit
 Gempa bumi
 Kebocoran gas
INSIDEN WABAH DAN BENCANA  Ledakan bom
 Banjir
 Tanah longsor
 Kecelakaan transportasi

4. KEBAKARAN
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
 Hubungan pendek arus listrik
 Ledakan gas

INSIDEN KEBAKARAN  Kebocoran gas


 Ledakan kompor gas
 Percikan api dari colokan listrik
 Kebakaran akibat punting rokok

3
5. PERALATAN MEDIS
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
 Kesalahan penggunaan alat
PERALATAN MEDIS karena belum terkalibrasi
 Tidak menjaga kesterilan alat

6. SISTEM UTILITAS
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
 Pemadaman listrik
 Kerusaka pompa air
SISTEM UTILITAS  Saluran air / IPAL mampet
 Kerusakan telepon
 Meledaknya tabung gas medis

B. ANALISA RESIKO
Tabel Analisis risiko berdasarkan tingkat bahaya
Skor Keterangan
1 Kegagalan yang tidak disadari oleh pasien dan tidak menimbulkan
dampak dalam pelayanan kesehatan
2 Kegagalan dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan tetapi
menimbulkan kerugian minor
3 Kegagalan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap pasien
4 Kegagalan menyebabkan kematian atau kecacatan

Tabel Analisis risiko berdasarkan tingkat probabilitas


Skor Keterangan
1 Hampir tidak pernah (remote) jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5
sampai 30 tahun)
2 Jarang (uncommon) kemungkinan akan muncul (dapat terjadi dalam >
2 sampai 5 tahun)
3 Kadang-kadang (occasional), kemungkinan akan muncul (dapat terjadi

4
beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
4 Sering ( frequent), hampir sering muncul dalam waktu relatif singkat
(mungkin terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)

ANALISA RESIKO FASILITAS DI KLINIK IRA MEDICAL CENTER


RISIKO TINGKAT TINGKAT SKOR
BAHAYA PROBABILITAS TOTAL
(SKOR) (SKOR)
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KLINIK
Kehilangan barang milik 3 2 6
pasien dan keluarga
Kehilangan kendaraan 3 1 3
bermotor
Kehilangan sarana prasarana 3 1 3
klinik
Keselamatan saat ada 4 1 4
renovasi/pembangunan
Terjatuh/terpeleset di 4 2 8
RAM/tangga
Terpeleset di kamar mandi 2 2 4
Tersengat listrik 4 1 4
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
Penanganan B3 yang salah 2 1 2
Penyimpanan B3 tidak pada 1 1 2
tempatnya
B3 yang tidak diberi label 2 1 2
Tidak memakai APD saat 2 1 2
penanganan B3.
BENCANA
Wabah penyakit 4 1 4
Gempa bumi 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4

5
Banjir 4 1 4
Tanah longsor 4 1 4
Kecelakaan transportasi 4 1 4
KEBAKARAN
Hubungan pendek arus listrik 4 1 4
Ledakan gas 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4
Ledakan kompor gas 4 1 4
Percikan api dari colokan 4 1 4
listrik
Kebakaran akibat puntung 4 1 4
rokok

PERALATAN MEDIS
Kesalahan penggunaan alat 4 1 4
karena belum terkalibrasi
SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik 2 2 4
Kerusakan/meledaknya 2 2 4
pompa air
Saluran air mampet 2 1 2
Kerusakan telepon 2 1 2
Meledaknya tabung gas medis 4 1 4

C. EVALUASI RESIKO
Evaluasi resiko dilihat dari analisa resiko yang dilakukan sehingga dapat
dibuatkan suatu prioritas penanganan resiko sebagai berikut:
NO RISIKO
1 Terjatuh/ terpeleset di RAM/ tangga
2 Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
3 Keselamatan saat ada renovasi/ pembangunan
4 Terpeleset di kamar mandi

6
5 Tersengat listrik
6 Wabah penyakit
7 Gempa bumi
8 Kebocoran gas
9 Banjir
10 Tanah longsor
11 Kecelakaan transportasi
12 Hubungan pendek arus listrik
13 Ledakan gas
14 Ledakan kompor gas
15 Percikan api dari colokan listrik
16 Kebakaran akibat puntung rokok
17 Kesalahan penggunaan alat karena belum terkalibrasi
18 Pemadaman listrik
19 Kerusakan pompa air
20 Meledaknya tabung gas medis
21 Kehilangan kendaraan bermotor
22 Kehilangan sarana prasarana klinik
23 Penangan B3 yang salah
24 Penyimpanan B3 tidak pada tempatnya
25 B3 yang tidak diberi label
26 Tidak memakai APD saat penangan B3
27 Saluran air mampet
28 Kerusakan telepon

D. TATA KELOLA RESIKO


1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang berhubungan
dengan keamanan lingkungan klinik adalah:
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV

7
b. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien ( mis :
pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar mandi, tempat tidur
dengan penahan pada tepinya dll ).
c. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien ( mis :
pegangan di setiap tangga dan dinding termasuk kamar mandi, tempat tidur
dengan penahan pada tepinya dll ).
d. Melengkapi sumber listrik dengan penutup.
e. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan Gedung di
Klinik.

2. BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA


Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan Bahan dan Limbah Berbahaya adalah:
a. Pembuatan tempat khusus untuk penyimpanan B3
b. Sosialisasi mengenai prosedur penyimpanan dan pengelolaan B3 ke semua
unit.
c. Melengkapi MSDS/LDKB B3serta didokumentasikan dan dibagikan kepada
unit-unit yang menggunakan bahan tersebut.
d. Penyediaan APD pada setiap unit yang memiliki B3 dan menerapkan
kebiasaan penggunaan APD bagi petugas menggunakan B3.
e. Pelatihan mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja, Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran, keadaan darurat bencana, cara melakukan
evakuasi, penanganan limbah dan B3.

3. BENCANA
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan keadaan darurat bencana adalah:
a. Membentuk Tim Siaga Bencana.
b. Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana.
c. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi (Jadwal pelatihan, peserta,
pelaporan), yang melibatkan semua unsur di Klinik.

8
d. Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk arah lokasi pelayanan, jalan
keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana, pintu emergency, denah dan gambar
arah evakuasi di setiap gedung.

4. KEBAKARAN

Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang


berhubungan dengan kebakaran adalah:
a. Menyediakan APAR yang mencukupi kualitas dan kwantitasnya.
b. Melakukan pemeliharaan APAR secara berkala.
c. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan larangan
merokok.
d. Pemeliharaan Hidran secara rutin.
e. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir dan gempa.
f. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian kebakaran.
g. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan.

5. PERALATAN MEDIS

Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang


berhubungan dengan Sarana dan Prasarana adalah:
a. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala
b. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga medis yang
mendapatkan alat baru.

6. SISTEM UTILITAS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan sistem utilisasi adalah:
a. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel listrik,
dan sistem gas medis.
b. Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan
pengaman agar tidak terjatuh.

9
E. DIKLAT MANAJEMEN RESIKO
Diklat manajemen risiko bertujuan untuk memberikan informasi kepada
pegawai Klinik Ira Medical Center baik medis maupun non medis tentang
pentingnya manajemen risiko, pengendalian atau pencegahan risiko serta bahaya
yang mungkin terjadi akibat risiko yang ada. Diklat manajemen risiko akan diadakan
setiap tahun sekali pada bulan ketiga.
F. PELAPORAN INSIDEN
Pelaporan insiden dilakukan oleh masing-masing unit. Jika terjadi insiden di
salah satu unit, maka unit yang bersangkutan wajib melaporkan insiden tersebut ke
TIM K3 KLINIK yang nantinya akan dilakukan investigasi dan evaluasi dari
kejadian tersebut. Hasil investigasi dan evaluasi akan dijadikan acuan penyusunan
program berikutnya dan disampaikan ke Pimpinan Klinik Ira Medical Center.

7. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Koordinasi antara UP KLINIK dengan tim K3 KLINIK
b. Koordinasi antara Unit Kerja, UPS KLINIK dan Tim K3 KLINIK
c. Sosialisasi Program Manajemen resiko saat laporan pagi.

8. SASARAN
1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN KLINIK
a. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV dilakukan setiap hari terlaksana
100 % dalam waktu 3 bulan.
b. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien ( mis :
pegangan di setiap tangga dan dinding termasuk kamar mandi, tempat
tidur dengan penahan pada tepinya dll ) terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan.
c. Melengkapi sumber listrik dengan penutup terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
d. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan
Gedung di Klinik terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.

10
2. BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
a. Pembuatan tempat khusus untuk penyimpanan B3 terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
b. Sosialisasi mengenai prosedur penyimpanan dan pengelolaan B3 ke
semua unit. terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
c. Melengkapi MSDS/LDKB B3 serta didokumentasikan dan dibagikan
kepada unit-unit yang menggunakan bahan tersebut terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
d. Penyediaan APD pada setiap unit yang memiliki B3 dan menerapkan
kebiasaan penggunaan APD bagi petugas menggunakan B3 terlaksana
100 % dalam waktu 3 bulan.
e. Pelatihan mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja, Pencegahan
dan Penanggulangan Kebakaran, keadaan darurat bencana, cara
melakukan evakuasi, penanganan limbah dan B3 terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.

3. BENCANA
a. Membentuk Tim Siaga Bencana terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
b. Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
c. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi ( Jadwal pelatihan,
peserta, pelaporan ), yang melibatkan semua unsur di Klinik
terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
d. Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana, pintu
emergency, denah dan gambar arah evakuasi terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
e. Melakukan simulasi keadaan darurat bencana terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.

11
4. KEBAKARAN
a. Menyediakan APAR yang mencukupi kualitas dan kwantitasnya,
terutama di ruang khusus terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
b. Melakukan pemeliharaan APAR secara berkala terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
c. Melakukan Patroli Asap secara rutin terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
d. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan
larangan merokok terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
e. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir dan
gempa terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
f. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian kebakaran
terlaksana 100% dalam waktu 3 bulan.
g. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
h. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.

5. PERALATAN MEDIS
a. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan.

6. SISTEM UTILITAS
a. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel
listrik, dan sistem gas medis terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.

7. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan yang telah disusun dapat dilihat di lampiran

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi program kerja dilakukan setiap 3 bulan sekali.

12
9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dilakukan saat pelaksanaan kegiatan. Pelaporan dilakukan
paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan
paling lambat 1 minggu setelah laporan diterima

13
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATANPROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS
KLINIK IRA MEDICAL CENTER TAHUN 2022
No Kegiatan Target Lokasi Pelaksana Waktu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV Seluruh UPS KLINIK
ruangan
2. Melakukan data ulang mengenai Seluruh Perawat / Bidan
kebutuhan keselamatan pasien ruangan Ruangan
3. Melengkapi sumber listrik dengan penutup Panel Listrik UPS KLINIK
4. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan RAM UPS KLINIK
miring
5. Melakukan monitoring dan evaluasi Bangunan UPS KLINIK
Renovasi dan Pembangunan Klinik Yang
renovasi
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
1 Pembuatan tempat khusus untuk Seluruh UPS KLINIK
penyimpanan B3 Ruangan
2 Sosialisasi mengenai prosedur Seluruh Tim K3 KLINIK
penyimpanan dan pengelolaan B3 ke ruangan
semua unit
3 Melengkapi MSDS/LDKB B3serta Seluruh Tim K3 KLINIK
didokumentasikan dan dibagikan kepada Ruangan
unit-unit yang menggunakan bahan
tersebut
4 Penyediaan APD pada setiap unit yang Seluruh UPS KLINIK
memiliki B3 Ruangan
5 Pelatihan mengenai Keselamatan dan Seluruh Tim K3 KLINIK
kesehatan kerja, Pencegahan dan Ruangan
Penanggulangan Kebakaran, keadaan
darurat bencana, cara melakukan evakuasi,
penanganan limbah dan B3
No Kegiatan Target Lokasi Pelaksana Waktu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
BENCANA
1 Membentuk Tim Siaga Bencana Seluruh Tim K3 KLINIK
Ruangan
2 Membuat standar prosedur operasional - Tim K3 KLINIK
tentang pencegahan dan penanggulangan
bencana
3 Melakukan pelatihan siaga bencana dan Seluruh Tim K3 KLINIK
evakuasi Ruangan
4 Menyediakan fasilitas : rambu – rambu Seluruh UPS KLINIK
penunjuk arah lokasi pelayanan, jalan Gedung
keluar, jalan masuk, arah evakuasi
bencana, pintu emergency, dan denah
5 Melakukan simulasi keadaan darurat Seluruh Tim K3 KLINIK
bencana Ruangan
KEBAKARAN
1 Menyediakan APAR yang mencukupi Seluruh UPS KLINIK
kwalitas dan kwantitasnya Gedung
2 Melakukan pemliharaan APAR secara - UPS KLINIK
berkala
3 Melakukan Patroli Asap secara rutin Seluruh Unit Keamanan,
Gedung Perawat Ruangan
4 Melakukan pemasangan larangan merokok Seluruh Unit Keamanan
Gedung
5 Pemasangan arah dan denah evakuasi Lobi UPS KLINIK
bencana kebakaran, banjir dan gempa
6 Melakukan sosialisasi mengenai Seluruh Tim K3KLINIK
pencegahan, pengendalian kebakaran Ruangan
7 Membentuk Tim untuk pencegahan. Seluruh -
Pengendalian Kebakaran Ruangan
8 Melakukan simulasi kebakaran dan Seluruh Tim K3 KLINIK
keadaan darurat bencana secara Ruangan
berkesinambungan

15
No Kegiatan Target Lokasi Pelaksana Waktu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
PERALATAN MEDIS
1 Melakukan Kalibrasi alat secara berkala Seluruh Bagian
Ruangan Operasional
SISTEM UTILITAS
1 Melakukan pemantauan secara rutin Area gas UPS KLINIK
pompa sumur air, panel-panel listrik, dan medis,
sistem gas medis pompa air
dan panel
listrik
Keterangan:

Tanda “x” = Kegiatan akan dilakukan di Bulan tersebut

16

Anda mungkin juga menyukai