1. PENDAHULUAN
2. PENGERTIAN ICRA
3. ALUR PENGELOLAAN RISIKO
4. LANGKAH PELAKSANAAN ICRA
5. KESIMPULAN
PENDAHULUAN
PROGRAM
community acquired PENCEGAHAN & PENGENDALIAN
infection INFEKSI
PATIENT SAFETY
Healthcare Associated Infections
(HAIs) MONITORING DAN EVALUASI
1 IDENTIFIKASI MASALAH
melihat seberapa beratnya dampak potensial dan kemungkinan seberapa
sering frekuensi munculnya risiko, identifikasi aktifitas yang dilakukan
pada risiko dan cara transmisinya
2 ANALISA RISIKO
Mengapa terjadi ? Seberapa sering terjadi, dimana kejaiannya, siapa saja
yang berkontribusu dan apa dampaknya
3 PENILAIAN DAN PENENTUAN SKORING
Berdasarkan : PROBABILITY , DAMPAK DAN CURRENT SISTEM
4 PENGELOLAAN RISIKO
5. PLAN OF ACTION
TINDAKAN PELAYANAN GIGI
PERTOLONGAN PERSALINAN
NEBULAZER OKSIGEN
PENYUNTIKAN YANG AMAN
LAPORAN HASIL SURVEILAN HAIS
HASIL AUDIT PROGRAM PPI
PENILAIAN PROBALITAS / FREKUENSI
2 Minor Cedera ringan , mis luka lecet, dapat diatasi dng P3K, kerugian
keuangan sedang
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit yg mendasarinya,
kerugian keuangan besar.
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan penyakit
SISTEM YANG ADA
KHUSUS
TUJUAN
RISIKO
KELOMPOK
RISK/MASLAH
POTENSIAL
NO
SKOR
PRIORITAS
PROGRESS /
STRATEGI EVALUASI ANALISIS
1 HAISs Pemasang 36 1 Mengurangi Angka kejadian 1. Melakukan koordinasi 1 Mei 2021 RENCANA BULAN
an IV line SEPT 2021 :
resiko Plebitis dengan PJ ruangan
belum 1. Perbaikan
infeksi menurun dari 26 terkait perilaku Ruangan
sesuai
pada ‰ menjadi 15 petugas penyimpanan
standar 2. Akan dibuat
PPI IAD/Plebitis ‰ 2. Melakukan solialisasi
ducting untuk
SOP pemasangan IV ventilasi
Tidak terjadi kateter tekanan negatif
IAD pada pasien 3. Merencanakan planning
terpasangan IV perbaikan
kateter
ICRA KONSTRUKSI
Tujuan
Untuk mencegah dampak konstruksi atau
renovasi menjadi sumber penularan infeksi
Untuk mencegah potensial bahaya
terhadap fungsi paru paru akibat dampat
debu dari renovasi atau konstruksi
Untuk mencegah potensial bahaya pada
keamanan petugas , staf dan pengunjung
fasyankes
LANGKAH-LANGKAH ICRA KONSTRUKSI
Pelatihan IPCN_hippii.doc.file_2020
LANGKAH KE-2:
IDENTIFIKASI KELOMPOK RISIKO
LANGKAH KE-3 :
MENENTUKAN LEVEL/KELAS ICRA RENOVASI
Contoh :
Penilaian Risiko Renovasi
Level risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
konstruksi
Rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV
Class of Precautions
Langkah-langkah Intervensi PPI
Ditentukan Berdasarkan Kelas
Risiko Berdasarkan Type Konstruksi Kelas I, sbb:
• Lakukan pekerjaan dengan metode meminimalkan debu
• Pembersihan lingkungan kerja segera lakukan setelah pekerjaan selesai
SELAMA KONSTRUKSI
3. Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode area kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi.
dan menyegel dengan vakum HEPA untuk 9. Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
menyedot debu keluar) sebelum konstruksi dimulai. tertutup rapat sebelum dibuang.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam area kerja 10. Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah.
dengan menggunakan unit penyaringan udara 11. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem
HEPA. HVAC.
Tanggal 5. Pembatas area kerja harus tetap dipasang sampai
proyek selesai diperiksa oleh Komite K3, KPPI, dan
Paraf dilakukan pembersihan oleh petugas kebersihan.
1. Memperoleh perizinan dari KPPI sebelum kegiatan 7. Semua personil yang memasuki area kerja
KELAS IV konstruksi dimulai diwajibkan untuk memakai penutup sepatu. Sepatu
2. Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk harus diganti setiap kali keluar dari area
mencegah kontaminasi sistem saluran. kerja.Pembatas area kerja harus tetap dipasang
3. Siapkan pembatas area kerja atau terapkan metode sampai proyek selesai diperiksa oleh Komite K3,
kontrol kubus (menutup area kerja dengan plastik KPPI, dan dilakukan pembersihan oleh petugas
dan menyegel dengan vakum HEPA untuk kebersihan.
menyedot debu keluar) sebelum konstruksi dimulai. 8. Vakum area kerja dengan penyaring HEPA.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja 9. Lakukan pengepelan basah dengan
dengan menggunakan unit penyaringan udara pembersih/disinfektan.
HEPA. 10. Lakukan pembongkaran bahan-bahan pembatas
5. Menyegel lubang, pipa, dan saluran. area kerja dengan hati-hati untuk meminimalkan
6. Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel penyebaran kotoran dan puing-puing konstruksi.
untuk melewati ruangan ini sehingga mereka dapat 11. Letakkan limbah kontruksi dalam wadah yang
Tanggal disedot menggunakan vacuum cleaner HEPA tertutup rapat sebelum dibuang.
sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka 12. Tutup wadah atau gerobak transportasi limbah.
Paraf bisa memakai pakaian kerja yang lepas setiap kali 13. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali sistem
mereka meninggalkan tempat kerja. HVAC.
Persyaratan tambahan:
PENGAWASAN SELAMA KONSTRUKSI/RENOVASI
1. RISK ASSESMENT adalah penilaian yang meneliti proses secara rinci termasuk urutan kejadian
dan risiko aktual dan potensial, kegagalan atau titik kerentanan, dan bahwa, melalui proses
logis, memprioritaskan area untuk perbaikan didasarkan pada dampak aktual, atau potensial
(kekritisan) perawatan, pengobatan, atau pelayanan (TJC, 2010)
2. ICRA adalah Sistem yang digunakan untuk menilai bahaya dari infeksi di fasilitas pelayanan
kesehatan yang dapat menyebabkan kerugian bagi pasien, keluarga, petugas, pengunjung dan
lingkungan (JCIA,2010)
3. ICRA dapat dilakukan pada kajian PROGRAM PPI dan adanya KONSTRUKSI ATAU RENOVASI
4. Tujuan ICRA adalah mencegah, menurunkan resiko infeksi
Terima Kasih