Anda di halaman 1dari 32

PERAN DINAS KESEHATAN

TERHADAP IMPLEMENTASI PPI


DI PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG


8 MEI 2021
2002. Karya tulis tentang program kesehatan di Kota Bandung terpilih menjadi salah satu con-
tributed paper pada Kongres Ahli Statistik Se Dunia (IAOS} di London
2006: Karya tulis tentang kesehatan ibu dan anak terpilih menjadi "poster presentation pada
International Society for Equity in Health — Adeleide
2007: Presentasi pada Kongres Lupus Sedunia: " Spiritual Healing for Lupus Patient"
Nama dr. Ahyani Raksanagara, M.Kes. Alamat JI. Muarasari IV No. 10 Bandung -
2014: international training: “ Singapore's Anti-Corruption Strategies and good Governance
Tempat Lahir Bandung 40235 in an increasingly complex world for Bandung Officials", Singapore
Tanggal Lahir 13 Juli 1962 Pekerjaan Kepala Dinas Kesehatan Kota 201 i: Peserta Konferensi Fit For School Regional Asia di Bangkok
Jenis Kela min Wanita Bandung
Status Marita I Menikah Alamat Kantor JI. Supratman No. 73 Kota
201a: Peserta Pelatihan Leadership for Tobacco Controll, Bloomberg _ Public Health,
(2 anak, 2 menantu, 2 cucu} Bandung John Hopkins (Baltimore _USA)
201a: Peserta Konferensi City Lab dan Road Safety Technical Lead meeting, London — Inggris
2016: Peserta workshop pelayanan public/perijinan - Selandia Baru
SD: Percobaan Negeri Sabang Bandung
2017: Peserta pertemuan Pimpinan Daerah tentang Smart City — Lisabon, Portugal
SLTP: SMP Negeri II Bandung
SLTA: SMU Negeri III Bandung 2017: Presentasi pada Konferensi lnternasional Geosmart — Kuala Lumpur
S1: Fakultas Kedokteran Umum Universitas Padjadjaran Bandung, Lulusan tahun 1987 2017: Peserta kunjungan, workshop delegasi Indonesia tentang Smart City di Swedia,
S2: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas lndonesia (Peminatan Kesehatan Reproduksi)
Finlandia, Estonia
Lulus tahun 2000
2018: Mewakili Kota Bandung dalam Road Safety Technical Lead meeting & media campaign
workshop, New Yok — USA
1988 - 1990: Dokter di Puskesmas Karang Kitri Kabupaten DT II Bekasi
1991 - 1995: Dokter di Puskesmas Kop Bandung
1995 - 1997: Kepala Puskesmas Sukapakir Kota Banding
1998 - 2001: Kepala Seksi Pembinaan Kesehatan Masyarakat DKK Bandung
2001 - 2004: Ka. Sub. Dinas Bina Program pada DKK Bandung (2019 - 2022) Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI),
200a - 2008: Ka. Bag.Tata Usaha pada Dinas Kesehatan Kota Bandung Pengurus Daerah Jawa Barat
2008 - 2011: Sekretaris pada Dinas Kesehatan Kota Bandung
(2016 - 2019) Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI),
2011 - 2016: Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung
2017 - 2019: Kepala Dinas Komunikasi dan lnformatika Kota Bandung Pengurus Daerah Jawa Barat
2019 — 2020: Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (2012 - 2017) Sekretaris Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI Wilayah Jawa Barat
2020 – sekarang: Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung
( 2011 – 2017) Pembina Yayasan Kanker Indonesia Kota Bandung
Relawan Yayasan Syamsi Dhuha (Pemerhati Lupus)
1997: Dokter Puskesmas Teladan ke I se Kotamadya DT II Bandung Relawan dan Pengurus Yayasan Kesehatan Payudara Jawa Barat
Dokter Puskesmas Teladan ke ll se Provinsi Jawa Barat
(2011 - 2017) Pembina organisasi profesi kesehatan (lDl, ASKLIN, IBI,PPNI,IAI)
2017: 10 Perempuan yang berpengaruh di bidang IT dalam E-Government Asia Pasific: " Women in
Gav Tech 2017* versi Govinsider Publication Anggota Kehormatan Pecinta Alam UNPAD -_PALAWA
2018: 10 Perempuan yang berpengaruh di bidang IT dalam E-Government Asia Pasific:” Women in Pembina Bobotoh Medic
Gav Tech 2018“ versi Govinsider Publication
( 2011 - 2017) Pengurus ADINKES ( Asosiasi Kepala Dinas Kesehatan) Wilayah Jawa Barat;
Bidang Pengembangan Program
1995: Bertugas sebagai Tenaga Kesehatan Haji Indonesia Mengelola web site: www.YKPJabar.org sampai 2017
1997: Peserta Pelatihan lnternasional Primary Health Care at Distric Level di Thailand - Indonesia -
(2005 -2009) Contributor web site www.ibuhamiLcom
Sri Lanka (WHO)
2000: Peserta Kongres Ahli Statistik Se Dunia (IAOS) di Swiss, sebagai presentan (2007 - 2010) Sekertaris Umum Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandung
(contributed paper) (2010 -2012) Sekertaris Umum Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat
KEBIJAKAN
PELAYANAN KESEHATAN
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
menuju cakupan kesehatan semesta dengan penekanan
pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health
Care) dan peningkatan upaya promotif dan preventif
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi

Peningkatan Pembudayaan Peningkatan


Percepatan Peningkatan
Kesehatan Ibu, Anak, Perbaikan Gizi Pengendalian Gerakan Pelayanan Kesehatan
KB, dan Kesehatan Masyarakat Penyakit Masyarakat Hidup dan Pengawasan
Reproduksi Sehat (Germas) Obat dan Makanan
SASARAN & STRATEGI ARAH KEBIJAKAN RPJMN
2020 – 2024
Meningkatkan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan menuju Cakupan Kesehatan Semesta

100

PENYEMPURNAAN SISTEM AKREDITASI


PELAYANAN KESEHATAN PEMERITAH
100
DAN SWASTA
Isu Strategis Mutu Pelayanan Kesehatan
1. AKSES & MUTU
2. KETERSEDIAAN PELAYANAN KESEHATAN. 5. PENGUATAN
& KEPATUHAN TATA KELOLA,
TERHADAP STRUKTUR
STANDAR MUTU ORGANISASI
KLINIS & MUTU & SISTEM
KESELAMATAN KESEHATAN
PASIEN LAINNYA
6. KOMITMEN
3. BUDAYA PEMERINTAH
MUTU DI FASKES PUSAT, DAERAH
& PROGRAM. & PEMANGKU
KEBIJAKAN
4. PERAN DAN 7. DATA, INDIKATOR,
PEMBERDAYAAN SISTEM INFORMASI &
PASIEN, PENGEMBANGAN
KELUARGA DAN PEMANFAATANNYA
MASYARAKAT.
STRATEGI PENINGKATAN MUTU 2020 - 2024
STRATEGI SASARAN
•Pemerataan Fasyankes dasar dan
rujukan yang bermutu melalui
intervensi peningkatan mutu

Meningkatkan •Penyempurnaan sistem


pemerataan akreditasi (Standar dan Terlaksananya
Instrumen Akreditasi, Sistem
pelayanan perbaikan dan
Informasi, Penyelenggaraan
kesehatan Survei) peningkatan
dasar dan mutu pelayanan
•PERBAIKAN TATA KELOLA MUTU kesehatan di
rujukan yang (TKM) fasyankes
bermutu bagi
masyarakat •pengukuran indikator mutu

• Monitoring dan evaluasi

Logframe Ditjen
REGULASI TERKAIT MUTU, KESELAMATAN
PASIEN, PPI & K3
UU 36 /2009 TENTANG KESEHATAN
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DILAKSANAKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AMAN,
BERMUTU, SERTA MERATA & NONDISKRIMINATIF (PS 19)
PEMERINTAH WAJIB MENETAPKAN STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN (PS 55 AY 1)
STANDAR MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT DIATUR DENGAN
PERATURAN PEMERINTAH (PS 55 AY 2)

MUTU KESELAMATAN PASIEN PPI K3 di FASYANKES


PASAL 39 PMK 11/2017 PMK 27 tahun 2017 :
(1) DALAM UPAYA Pasal 5 Pasal 2 PMK 52 tahun 2019
PENINGKATAN MUTU Ruang lingkup Peraturan Pasal 3 (1)
PELAYANAN, PUSKESMAS AYAT 1. Menteri ini meliputi Setiap Fasyankes wajib
WAJIB DIAKREDITASI SETIAP FASKES WAJIB pelaksanaanPPI di Fasilitas menyelenggarakan K3 di
SECARA BERKALA MENYELENGGARAKAN Pelayanan Kesehatan Fasyankes
PALING SEDIKIT 3 (TIGA) KESELAMATAN PASIEN berupa rumah sakit,
TAHUN SEKALI. Ayat 2. puskesmas,klinik, dan Pasal 11 (4)
Pembentukan sistem praktik mandiri tenaga Penilaian eksternal K3 di
pelayanan yang menerapkan: kesehatan. Fasyankes sebagaimana
a. Standar keselamatan
dimaksud pada ayat (2)
pasien Pasal 3 (1) dilaksanakan melalui
b. Sasaran keselamatan SETIAP FasilitasPelayanan akreditasi Fasyankes sesuai
pasien Kesehatanharus dengan ketentuan
c. Tujuh langkah melaksanakanPPI. peraturan perundang-
menuju keselamatan
undangan.
pasien
PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan


tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. “

Hubungan kerja antara Puskesmas dengan FKTP lain


bersifat pembinaan, koordinasi dan/atau rujukan di bidang upaya
kesehatan

Permenkes 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat


9
PERAN PELAYANAN KESEHATAN

(HL. Blum)

DETEKSI

PREVENSI RESPON

• Memasyarakatkan
BUDAYA HIDUP
SEHAT Integrasi dalam memberikan
• Melibatkan peran pelayanan kesehatan pada
LINTAS SEKTOR pandemi COVID-19
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
PMK 27 / 2017 TENTANG PPI

Pelayanan
kesehatan (HAIs) merupakan Upaya untuk memastikan
salah satu masalah perlindungan kepada SETIAP
Kes diberbagai negara di dunia orang terhadap kemungkinan
tertular infeksi (masyarakat

1 3 umum & disaat menerima


pelayanan kesehatan)

HAIs dapat dicegah bila 2 4 Pedoman PPI


Fasyankes • Acuan dalam
secara konsisten pelaksanaan PPI
melaksanakan • Melindungi masy & kes
pasien
program PPI • Efisiensi & peningkatan
mutu
PENDAHULUAN

PPI
Upaya untuk mencegah & meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung,
dan masyarakat sekitar fasyankes.

Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di Fasyankes

HAIs
Ketika masuk tidak ada infeksi / tidak dalam masa inkubasi
Infeksi dalam RS tapi muncul setelah pasien pulang,
Infeksi karena pekerjaan pada Nakes

Fasyan Alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,
kes (promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative).
TUJUAN & SASARAN

•M e n i n g k a t k a n k u a l i t a s
pelayanan di fasilitas
TUJUAN pelayanan kesehatan.
•M e l i n d u n g i S D M k e s e h a t a n ,
pasien & masyarakat dari
penyakit infeksi.

• F asyankes t i n g k a t p e r t a m a

SASARAN • F asyankes t i n g k a t k e d u a
• Fasyankes t i n g k a t k e t i g a
1 Setiap Fasyankes harus melaksanakan PPI

a. prinsip kewaspadaan standar & berdasarkan

2 PENERAPAN PPI b.
transmisi;
penggunaan Antimikroba secara bijak;
c. bundles

sekumpulan praktik berbasis bukti sahih


PELAKSANAAN PPI 3 BUNDLES yang menghasilkan perbaikan keluaran
(pasal 3) poses pelayanan kesehatan bila
dilakukan secara kolektif dan konsisten.

• infeksi terkait pelayanan


4 PENERAPAN PPI HAIs
• infeksi yang bersumber
dari masyarakat

a. surveilans; dan
5 KEHARUSAN FASYANKES b. Pendidikan &
pelatihan PPI.
PELAKSANAAN
FUNGSI
PELAKSANAAN
UTAMA

FUNGSI
UTAMA
ORGANISASI Pencegahan
NON PERKECUALIAAN
Melalui STRUKTURAL PPI yang
Pembentukan bersumber DPM
Komite PPI menjalankan dari masy Dibawah
PPI & (TB, HIV, dll Dinas
menyusun
Kesehatan
kebijakan
KOMITE / TIM PPI
Pencatatan dan
Pelaporan

Tujuan: • Pengkajian
• Perencanaan • Pimpinan
Pembentukan Fasyankes (min
• Tata kelola PPI yang • Pelaksanaan
Komite/ Tim PPI 2x/th atau sesuai
baik • Monev kebutuhan
• Mutu pelayanan • Pembinaan • Dinkes Kab/
medis & PS serta Kota, Dinkes
pekerja fasyankes Tugas: Provinsi dan
Kemenkes secara
terjamin dan berkala 6 bln
terlindungi sekali atau
sesuai
kebutuhan
PENCATATAN & PELAPORAN

Disampaikan ke:
 Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan
Provinsi, dan
Kementerian
Kesehatan secara
berkala setiap 6
Setiap Fasyankes:
Pasal (enam) bulan sekali
atau sesuai dengan
kebutuhan
Harus melakukan
pencatatan dan pelaporan 9
penyelenggaraan PPI.
PEMBINAAN & PENGAWASAN(pasal 10)

PEMBINAAN & PENGAWASAN PEMBINAAN & PENGAWASAN

PEMBINAAN PENGAWASAN

dilakukan oleh Menteri, Kepala Dinas dapat melibatkan


Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas perhimpunan/asosiasi
Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dengan tugas dan fungsinya masing- dan organisasi profesi yang
masing. terkait
.
Kewaspadaan Isolasi
Ruang Lingkup
Sistem Bundle
PPI di PKM

Penggunaan AB dg Bijak

Pendidikan & Pelatihan


UPAYA
KESEHATAN
Surveilans PERSEORANGAN

UPAYA
KESEHATAN
Audit, Monitoring, ICRA MASYARAKAT
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS
• PADA KEGIATAN UKM & UKP

PEMERIKSAAN UMUM
KEGIATAN UKM YANG
MENGANDUNG
KEGIATAN PENDATAAN PELAYANAN GIGI DAN
MULUT
GAWAT DARURAT
KEGIATAN
PENJARINGAN PELAYANAN
KEGIATAN KUNJUNGAN KESEHATAN KELUARGA
RUMAH YANG BERSIFAT UKP
UKM UKP PELAYANAN
KEGIATAN DISTRIBUSI PERSALINAN
OBAT PELAYANAN GIZI
KEGIATAN DISTRIBUSI BERSIFAT UKP
MAKANAN TAMBAHAN PELAYANAN P2P
BERSIFAT UKP
PELAYANAN
KEGIATAN KEFARMASIAN
PENYULUHAN
PELAYANAN
KEGIATAN LABORATORIUM
PEMBERDAYAAN UKBM PELAYANAN RAWAT
INAP
PELAYANAN PUSKESMAS PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Tetap berjalan dengan memperhatikan prinsip pencegahan dan pengendalian
COVID-19 seperti:
1. Pengaturan jadwal kunjungan, alur pelayanan, triage
2. Physical distancing
3. Penerapan PPI
4. Integrasi progam dan sumber daya untuk pencegahan dan pengendalian
COVID-19
UPAYA KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN
UKP
UKM ESENSIAL UKM
1.Rawat jalan, baik kunjungan
1. Manajemen 1.Promosi kesehatan PENGEMBANGAN
sehat maupun sakit
Puskesmas 2.Kesehatan lingkungan
2.Pelayanan gawat darurat
3.Kesehatan keluarga 1.Bersifat inovatif
2. Pelayanan Kefarmasian
2.Disesuaikan dengan prioritas 3.Pelayanan persalinan
3. Pelayanan (sesuai siklus hidup)
masalah kesehatan, normal 4.Perawatan di
Perkesmas 4.Gizi
kekhususan wilayah kerja, dan rumah
4. Pelayanan Laboratorium 5.Pencegahan dan
potensi sumber daya yang 5.Rawat inap, sesuai kebutuhan
5. Kunjungan pengendalia
tersedia pelayanan
penyakit n
Keluarga

Situasi pada setiap Puskesmas sesuai perkembangan kasus di wilayah kerja Puskesmas.  13
diperlukan kebijakan Dinkes kab/kota agar masyarakat tetap dapat terlayani
PERAN DINKES TERHADAP
IMPLEMENTASI PPI
DI PUSKESMAS
KOTA
BANDUNG

Luas Kota Bandung : 167,7 km²


Jumlah Penduduk : 2 490 622 jiwa

30 Kecamatan
151 Kelurahan
1584 RW

80 Puskesmas
1 UPT LABKESDA (BSL2)

1 UPT P2KT (PSC 119)


36 Rumah Sakit
PERAN DINAS KESEHATAN

MEMFASILITASI
• Melakukan perencanaan dan pemenuhan sumber daya Puskesmas, seperti SDM.
• Menyediakan kebutuhan prasarana di Puskesmas, seperti fasilitas CTPS.
• Menyediakan alkes dan BMHP, seperti APD, thermogun, disinfektan.

MELAKSANAKAN PEMBINAAN
• Melaksanakan pembinaan secara berkala dan berkisambungan ke Puskesmas
(tata kelola, kepepimpinan)
• Meningkatkan kapasitas SDMK Puskesmas, khususnya
pelatihan/Seminar/Workshop PPI

MELAKSANAKAN PENGAWASAN
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPI di Puskesmas
• Memberikan feedback laporan penyelenggaraan PPI yang dilaporkan oleh
Puskesmas
• Pembahasan bila ada “kasus”
PENERAPAN PPI
• 2016 :
– Pelatihan PPI Dasar untuk Faskes dengan peserta dari perwakilan nakes RS seKota Bandung,
perwakilan beberapa Klinik Utama dan perwakilan Puskesmas PONED dan Puskesmas 24
jam di Kota Bandung.
– Pelaksanaan pelatihan PPI dasar tersebut dilaksanakan selama 2 hari dengan narasumber
dari Himpunan Perawat Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPI)Pusat.
• 2017 :
– Terbit PMK No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasyankes.
– Sosialisasi
• Sebelumnya Puskesmas melaksanakan hal-hal terkait perlindungan pasien sesuai :
– PATIEN SAFETY
– PPI di Puskesmas menjadi bagian dalam penerapan AKREDITASI dalam Pokja Patient Safety.
• 2020:
– Terbit Pedoman Teknis PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang
diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI (Mei 2020).
– Worksop PPI dilakukan secara daring dengan peserta perwakilan nakes dari Puskesmas
seKota Bandung dengan Narasumber dari Kementerian Kesehatan RI (7-8 Desember 2020).
• Penerapan PPI di semua Puskesmas:
– Sesuai Pedoman/Juknis Kemenkes
• Sarana Prasana : Dinkes , BLUD
• SOP :
– Disusun sesuai Pedoman
– Pendampingan/ bimbingan oleh Dinkes dan RS
(kolaborasi)
• Pembinaan dan Pemantauan :
– Pelatihan/Seminar/Workshop PPI untuk SDM Puskesmas
– Monev melalui bintek lapangan
– Konsultasi , pendampingan
– Persiapan penilaian kepatuhan
Monev Puskesmas
Workshop PPI Puskesmas
DINAS KESEHATAN KOTA
BANDUNG

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai