Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

Identifikasi Risiko Infeksi - ICRA


(Infection Control Risk Assessment)
AKIBAT RENOVASI BANGUNAN

DISUSUN OLEH:

KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

UPT PUSKESMAS CIPONDOH

Jl. KH. HASYIM AZHARI RT 01 RW 01 N0.01 KELURAHAN


CIPONDOH,KECAMATAN CIPONDOH.
2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Infection Control Risk Assesment
(ICRA ) Akibat Renovasi Bangunan Puskesmas Cipondoh ini berhasil disusun.

Harapan kami dengan tersusunnya ICRA ini dapat membantu Puskesmas


Cipondoh dalam menghadapi Pandemi Covid -19 ini khususnya dalam hal
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

Terima kasih yang sebesar besarnya, kami haturkan kepada Kepala


Puskesmas Cipondoh yang telah memberikan dukungan moril dan materiil
dalam pembuatan ICRA ini, para pegawai di di lingkungan Puskesmas Cipondoh
yang telah berpartisipasi aktif mulai dari proses penyusunan, pelaksanaan
sampai pada proses monitoring dan evaluasi buku ini.

Semoga Alloh SWT selalu melindungi kita semua.Aamiin

Cipondoh,
2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul i

Kata Pengantar ii

Daftar isi iii

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 1

C. Perencanaan 1

D. Analisis ICRA 1-2

E. Kesimpulan 2

F. Penutup 2

DAFTAR PUSTAKA

iii
ICRA AKIBAT RENOVASI BANGUNAN PUSKESMAS CIPONDOH

A. Latar Belakang
Covid -19 merupakan penyakit baru yang pertama kali ditemukan di
Wuhan (China), dengan potensi terjadinya pandemi termasuk di Indonesia.
Indonesia menetapkan Covid-19 sebagai bencana nasional pada tanggal 14
Maret 2020.
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas Cipondoh
merupakan organisasi yang diberikan tugas oleh Kepala Puskesmas
Cipondoh untuk mencegah dan mengendalikan Infeksi termasuk
penyebaran Covid -19 bagi petugas, pasien, keluarga dan masyarakat .
Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun ICRA Pandemi Covid-
19 di Puskesmas Cipondoh sebagai acuan dalam menerapkan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi.

B. Tujuan Penyusunan ICRA

1. Tujuan Umum:
Meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Cipondoh di era
Pandemi-19.
2. Tujuan Khusus:
a) Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg didapat dan
ditularkan diantara pasien, pegawai puskesmas, dan
pengunjung

b) Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan


pasien, petugas kesehatan dan resiko terhadap pengunjung
C. Perencanaan
a) Tanggal :
b) Lokasi : Puskesmas Cipondoh
c) Kegiatan : Bekas ruang lansia, laboratorium menjadi Ruang ILI
Bekas rumah dinas menjadi ruang BP umum
Pembangunan Toilet di area sekitar ruang tunggu BP umum
Pemasangan sekat akrilik di meja dokter, loket pendaftaran

D. Analisis ICRA
Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : TIPE C
2. Kelompok Resiko : Resiko SEDANG
3. Level ICRA : Level II
1
Kelompok Pasien Resiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
Kelp. Resiko Rendah I II II III/ IV

Kelp. Resiko Medium I II III IV

Kelp. Resiko Tinggi I II III/ IV IV

Kelp. Resiko Tertinggi II III/ IV III/ IV IV

Tipe proyek Renovasi bangunan di ruang BP umum, Toilet termasuk dalam : Level IV
dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :
a. Sebelum Melakukan Renovasi
1. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas
konstruksi.
2. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu.
3. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu berterbangan dari tempatnya ke
udara
4. Sebelum pelaksanaan proyek tutup area dengan penutup plastic / atau terpal yang rapat
sehingga tidak ada paparan debu, kotoran dan puing – puing bangunan.

b. Selama Renovasi
1. Petugas renovasi memakai APD masker dan baju kerja
2. Pasang papan pemberitahuan di area renovasi
3. Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan, petugas renovasi melakukan cuci tangan dan
membersihkan diri.
4. Pel basah atau siram air per 8 jam pada kegiatan kontruksi.
5. Tutup semua lubang pintu , pipa dan saluran
6. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian, memakai APD dan membersihkan badan
(mandi) sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan proyek.
7. Semua orang yang memasuki area proyek wajib memakai sepatu tertutup.

c. Sesudah Renovasi
1. Jangan melepas penutup area proyek sebelum pekerjaan selesai diperiksa oleh Tim PPI
dan Tim Perencanaan Puskesmas
2. Lepaskan area penutup area renovasi (terpal) secara hati – hati untuk meminimalkan
kontaminasi debu, kotoran dan puing – puing bangunan.
3. Pengangkutan limbah renovasi ditempatkan dalam wadah yang tertutup rapat.
4. Bersihkan area bekas renovasi dengan kain pel yang sudah dibasahi cairan desinfektan.

Identifikasi Area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial :

No KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO INFEKSI


1 Depan - apotek Bising,Debu
tu - ruang tuggu apotek

E. Kesimpulan
Renovasi ruang BP umum dan toilet bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan Potensi
Risiko Infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RS.
1
F. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA (Infection Control Risk Assessment)
sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum dilakukan
renovasi/pembangunan.

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Cipondoh Ketua Tim PPI

Dr.Hj.Rizki Adiarti,M.Kes dr.Lianie

1
PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
MATRIKS TINDAKAN UNTUK KONSTRUKSI & RENOVASI
TAHAP 1:
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Jenis Proyek Renovasi Kegiatan (Type A - D)
TIPE AKTIVITAS / KEGIATAN
TIPE A Inspeksi dan Aktivitas Non-Invasif.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5m2);
 Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
 Instalasi penutup dinding
 Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
 Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong
dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.
TIPE B Skala kecil, aktivitas durasi pendek yang menimbulkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Instalasi telepon dan komputer kabel
 Akses ke ruangan
 Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat dikontrol.
TIPE C Pekerjaan yang menghasilkan debu sedang sampai tingkat tinggi, memerlukan
pembongkaran atau penghapusan dari setiap komponen bangunan tetap atau
rakitan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau
rakitan,
 Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding
 Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon, dan casework
 Konstruksi dinding baru,
 Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
 Kegiatan perkabelan yang banyak.
 Setiap kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja.
TIPE D Proyek pembongkaran dan penghancuran konstruksi bangunan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
 Kegiatan/ aktivitas yang membutuhkan kerja shift berkelanjutan.
 Memerlukan pembongkaran besar atau penghapusan sistem kabel
lengkap
 Konstruksi baru.

TAHAP 2 :
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Kelompok Resiko Pasien yang akan terkena dampak
renovasi.
Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terpengaruh, pilih kelompok risiko tinggi :
RESIKO RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI RESIKO SANGAT
RENDAH TINGGI
 Area  Perawatan pasien dan  UGD  Unit Onkologi/
Perkantoran tidak tercakup dalam  Radiology Kanker
1
 Tanpa pasien/ Grup 3 / 4  Recovery Rooms  Terapi Radiasi
area resiko  Laundry  Ruang  Area klinis
rendah yang  Cafeteria Maternitas / VK  Chemo Infusion
tidak terdaftar  Dietary/ Ruang Gizi  High Dependency  Transplant
dimanapun  Manajemen Material Unit  Pharmacy Admixture
 PT/OT/Speech  Kamar bayi - Ruang bersih
 Penerimaan/  Pediatrics  Kamar Operasi
Pemulangan  Lab Microbiologi  Departemen Proses
 MRI  Long term sub- Sterilisasi
 Obat-obatan nuklir acute units  Kateterisasi Jantung
 Echocardiography  Farmasi  Kamar prosedur
 Laboratorium tidak  Dialisis invasif pasien rawat
spesifik seperti Grup 3  Endoskopi jalan
 Koridor Umum (yang  Area  Area Anastessi &
dilewati pasien, suplai, Bronchoskopi pompa jantung
dan linen)  Newborn Intensive
Care Unit (NICU)
 Semua Intensive Care
Unit

IC MATRIX – LEVEL KEWASPADAAN:


PROYEK PEMBANGUNAN DENGAN RESIKO INFEKSI PASIEN
JENIS PROYEK RENOVASI
KELOMPOK TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
RESIKO
PASIEN
RESIKO I II II III / IV
RENDAH
RESIKO I II III IV
SEDANG
RESIKO I II III / IV IV
TINGGI
RESIKO II III / IV III / IV IV
SANGAT
TINGGI

Catatan:
Persetujuan dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) diperlukan pengontrolan prosedur saat
Kegiatan Renovasi dan Tingkat Risiko yang mengindikasikan bahwa Level III atau IV..
TAHAP 3 :_______________________________________________________________________

Deskripsi Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berdasarkan Level/ Kelas


LEVEL SELAMA PROYEK BANGUNAN SETELAH PENYELESAIAN
PROYEK
LEVEL 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang Area kerja bersih setelah pekerjaan
I meminimalkan debu dari lokasi konstruksi. proyek selesai.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi
visual sesegera mungkin.
LEVEL 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu 1. Bersihkan permukaan kerja
II terbang ke dalam atmosfer. dengan lap pembersih yang
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban. dibasahi dengan cairan
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang desinfektan.
tertutup rapat sebelum dipindahkan. 2. Pengangkutan Limbah renovasi
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum ditempatkan dalam wadah
dengan filter HEPA. tertutup rapat.
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari 3. Area kerja dibersihkan dengan
area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika lap yang dibasahi cairan
1
sudah tidak efektif. desinfektan , penyedotan debu
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat atau HEPA Filter.
berlangsungnya pekerjaan. 4. Setelah selesai, kembalikan
7. Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal sistem HVAC
pada penyelesaian proyek. seperti semula.

LEVEL 1. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat 1. Jangan menghilangkan hambatan
III berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah dari area kerja sampai
kontaminasi sistem saluran. proyek selesai setelah diperiksa
2. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi oleh Tim PPI dan Kepala
dimulai.
Proyek.
3. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja
menggunakan unit ventilasi dengan filter HEPA atau
2. Hapus penutup area renovasi
metode lain untuk mempertahankan tekanan negatif. (terpal) secara hati-hati untuk
Keamanan publik akan memonitor tekanan udara. meminimalkan penyebaran debu,
4. Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai kotoran dan puing-puing
proyek selesai dibersihkan secara menyeluruh. bangunan.
5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan 3. Bersihkan area kerja dengan
konstruksi, atau sebagaimana diharuskan untuk Vacuum dan disaring dengan
meminimalkan pelacakan. HEPA Filter.
6. Buang material barier dengan hati-hati untuk 4. Area renovasi segera dibersihkan
meminimalkanpenyebaran kotoran & debris yg terkait dengan pel yang dibasahi cairan
dengan konstruksi. Material barier harus diseka basah,
desinfektan.
divacum dengan HEPA atau disemprot air sebelum
dibuang. 5. Setelah selesai, kembalikan
7. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang sistem HVAC seperti semula.
tertutup rapat sebelum dipindahkan
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area
kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika sudah tidak
efektif.
9. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada
penyelesaian proyek.
LEVEL 1. Isolasi sistem HVAC di area renovasi untuk 1. Jangan melepas penutup area
IV mencegah kontaminasi. proyek sebelum pekerjaan
2. Sebelum pelaksanaan proyek, tutup area dengan selesai diperiksa oleh Tim PPI
penutup plastik / bahan lain yang rapat sehingga dan Tim pembangunan Rumah
tidak ada paparan debu, kotoran dan puing-puing Sakit.
bangunan. 2. Lepaskan penutup area renovasi
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat (terpal, plastik atau seng) secara
kerja dengan memanfaatkan HEPA Filter udara. hati – hati untuk meminimalkan
4. Tutup semua lubang pintu, pipa, dan saluran. kontaminasi debu, kotoran dan
5. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian , puing-puing bangunan.
memaki APD dan membersihkan badan (mandi) 3. Pengangkutan limbah renovasi
sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan ditempatkan dalam wadah yang
proyek. tertutup rapat.
6. Semua orang yang memasuki area proyek wajib 4. Area kerja dibersihkan dengan
memakai sepatu tertutup. vakum dan udara disaring
dengan HEPA Filter.
Vacuums.
5. Bersiahkan area bekas renovasi
dengan kain pel yang sudah
dibasahi cairan desinfektan.
6. Setelah selesai, kembalikan
sistem HVAC seperti semula.

TAHAP 4 : Identifikasi daerah sekitar lokasi proyek, menilai dampak potensial


Unit Bawah Unit Atas Samping Samping Depan Belakang
Kanan Kiri

Kelp. Resiko x x x Resiko x


sedang

1
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM RENOVASI BANGUNAN
“PEMBONGKARAN RUMAH DINAS ”  NO IJIN : …………………….
Tanggal mulai Proyek:
Lokasi Renovasi: Rumah Dinas , seluas …………… m2  
Koordinator Proyek : …………………….. Perkiraan lama Proyek : …… bulan
Kontraktor yang melakukan proyek : ……………………… Ijin Tanggal Kadaluarsa : ………………..

Supervisor: ……………………… Telephon :


TIDA KELOMPOK RESIKO
YA TIDAK AKTIVITAS RENOVASI YA K INFEKSI

- - TIPE A : Inspeksi, Kegiatan Non - invasif - - Kelp. 1 : Resiko Rendah

√ - - -
TIPE B : Skala kecil, Durasi pendek, Level Sedang
sampai tingkat Tinggi
Kelp. 2 : Resiko Sedang
TIPE C : Kegiatan menghasilkan debu, membutuhkan Kelp. 3: Resiko Tinggi
lebih dari 1 shift kerja untuk penyelesaian, Level Sedang
- - sampai tingkat tinggi
- -
Kelp.4 :Resiko Tinggi Sekali
TIPE D : Kegiatan konstruksi besar, membutuhkan
- - penyelesain durasi kerja lama dan mewajibkan shift kerja
berturut-turut √ -
LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin.

LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke udara.


2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.

√ 5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika sudah tidak
efektif.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
7. Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.

LEVEL III 1. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.


2. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas konstruksi.
3. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu, sarung tangan rumah
tangga untuk mencegah cedera akibat goresan keramik atau pisau pemotong keramik.
4. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya ke udara.
5. Jangan melepas barier/ penutup plastik (terpal) dari area kerja sampai proyek selesai dibersihkan secara
menyeluruh.
6. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau sebagaimana diharuskan untuk
meminimalkan paparan debu.
7. Buang material bangunan dengan hati-hati dalam wadah yang tertutup rapat untuk meminimalkan
penyebaran debu, kotoran & bekas puing-puing bangunan. Penutup area renovasi bangunan harus
TANGGAL : dibersihkan dengan lap basah, divacum A atau disemprot air sebelum dibuang.
8. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
9. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan ketika sudah tidak
efektif.
TTD : 10. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.

1
LEVEL IV 1. Mendapatkan Izin dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS) sebelum konstruksi
dimulai.
2. Mengisolasi sistem HVAC di daerah mana pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mencegah
kontaminasi dari sistem saluran.
3. Pasang penutup area renovasi dan beri tanda sebelum konstruksi dimulai.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja memanfaatkan HEPA dilengkapi unit filtrasi udara.
5. Tutup semua lubang (pintu, angin di atas pintu), pipa, saluran air dengan tepat.
6. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian kerja dan membersihkan diri sebelum dan sesudah
bekerja.
7. Semua personil yang memasuki tempat kerja wajib memakai sepatu tertutup.
8. Jangan menghilangkan tanda penutup area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh Tim PPI
(Pencegahan & Pengendalian Infeksi RS) dan lingkungan dibersihkan.
9. Area kerja dibersihkan dengan Vacuum dan disaring dengan HEPA Filter.
10. Bersihkan area dengan kain pel yang dibasahi dengan disinfektan.
11. Lepaskan penutup area secara hati-hati untuk meminimalkan penyebaran debu kotoran dan puing-
puing
12. Limbah/ sampah renovasi dikumpulkan dalam kontainer tertutup sebelum transportasi.
TANGGAL : 13. Tutup rapat wadah/ tempat limbah transportasi (gerobak).
14. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC seperti semula.

TTD :

Persyaratan tambahan:
 
Tanggal   Tanggal  
TTD   TTD  
Pengecualian / Penambahan izin ini
  dicatat oleh memorandum terlampir
Permintaan ijin oleh : Ijin resmi oleh :
Tanggal : Tanggal :

1
Mengetahui,

Kepala Puskesmas Cipondoh Ketua Tim PPI

Dr.Hj.Rizki Adiarti,M.Kes dr.Lianie


DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasyankes;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 tahun 2019 tentang Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit.

3. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Coronavirus ( Covid-19),

Kemenkes 2020

4. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri ( APD ) dalam menghadapi wabah Covid-

19, Kemenkes 2020

12

Anda mungkin juga menyukai