Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

Identifikasi Resiko Infeksi ICRA


(Infection Control Risk Assessment)
Unit Loundry
1. Pendahuluan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi tahun 2012 untuk pencegahan infeksi di RS perlu
dilakukan kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan Pencegahan Infeksi RS.
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima turut
berperan dalam memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
mulai dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan melampirkan
kajian Identifikasi Risiko Infeksi / ICRA (Infection Control Risk Assessment ) yang
dikeluarkan oleh PPIRS pada setiap akan melaksanakan konstruksi/renovasi bangunan.

2. Tujuan
a. Untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya HAIs (Healthcare
Associated Infection) pada pasien, petugas dan pengunjung di rumah sakit
b. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat ditindak lanjuti
berdasarkan hasil penilaian skala prioritas.

3. Perencanaan
a. Tanggal : 29 September s/d 29 November 2016
b. Lokasi : Unit Loundry
c. Kegiatan : Renovasi pembongkaran full ruangan loundry

4. Analisis ICRA
Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : TIPE D
2. Kelompok Resiko : Resiko TINGGI
3. Level ICRA : Level III

Kelompok Pasien Resiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


Kelp. Resiko RENDAH I II II III/ IV

Kelp Resiko SEDANG I II III IV

Kelp Resiko TINGGI I II III IV

Kelp Resiko SANGAT TINGGI II III/ IV III/ IV IV

Tipe proyek Renovasi bangunan di ruang Poliklinik termasuk dalam : LEVEL III
dimana terdapat hal hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :

1
A. Sebelum Melakukan Renovasi :
1. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas
konstruksi.
2. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu.
3. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya ke
udara.

B. Selama Renovasi :
Petugas renovasi memakai APD masker dan baju kerja.
Pasang papan pemberitahuan di area renovasi.
Bila perlu tutup area renovasi dengan plastik/ kain terpal.
Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan, petugas renovasi melakukan cuci tangan
dan membersihkan diri (mandi).

C. Sesudah Renovasi :
1. Area dilakukan pengepelan basah dengan desinfektan.

Identifikasi Area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial :

NO KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO INFEKSI


1 Unit Bawah - -
2 Unit Atas - -
3 Lateral/ Samping Kanan Lorong RS Debu, Bising, Getaran
(menghadap ke utara)
4 Lateral kiri Lorong Gizi Debu, Bising, Getaran
5 Belakang - -
6 Depan Vip A Plus Debu, Bising, Getaran

5. Kesimpulan
Renovasi pengerokan, pengecatan dinding ruang Bersalin, bisa dilakukan dengan tetap
memperhatikan Potensi Risiko Infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RS

6. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi ICRA (Infection Control Risk Assessment)
sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum dilakukan
renovasi/pembangunan.

Bima, 07 Juni 2016


IPCN, Supervisor, Ka. Proyek,

Rosdiatun, SKep. Ns. Wahudin MT, S.Pdi ...............................

Lampiran :

2
PENILAIAN PENGENDALIAN RESIKO INFEKSI
MATRIKS TINDAKAN UNTUK KONSTRUKSI & RENOVASI

TAHAP 1:
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Jenis Proyek Renovasi Kegiatan (Type A - D)

TIPE AKTIVITAS / KEGIATAN


TIPE A Inspeksi dan Aktivitas Non-Invasif.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas untuk 1 ubin per 5m2);
Pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
Instalasi penutup dinding
Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau perlu memotong
dinding atau akses ke langit-langit, selain untuk pemeriksaan visual.
TIPE B Skala kecil, aktivitas durasi pendek yang menimbulkan debu minimal
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Instalasi telepon dan komputer kabel
Akses ke ruangan
Memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi debu dapat dikontrol.
TIPE C Pekerjaan yang menghasilkan debu sedang sampai tingkat tinggi, memerlukan
pembongkaran atau penghapusan dari setiap komponen bangunan tetap atau
rakitan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Pembongkaran atau pengangkatan komponen bangunan built-in atau
rakitan,
Pengamplasan dinding untuk mengecat atau memasang lapisan dinding
Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon, dan casework
Konstruksi dinding baru,
Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
Kegiatan perkabelan yang banyak.
Setiap kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam satu shift kerja.
TIPE D Proyek pembongkaran dan penghancuran konstruksi bangunan
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Kegiatan/ aktivitas yang membutuhkan kerja shift berkelanjutan.
Memerlukan pembongkaran besar atau penghapusan sistem kabel
lengkap
Konstruksi baru.

3
TAHAP 2 :
Menggunakan tabel berikut, mengidentifikasi Kelompok Resiko Pasien yang akan terkena
dampak renovasi.
Jika lebih dari satu kelompok risiko akan terpengaruh, pilih kelompok risiko tinggi :

RESIKO RESIKO SEDANG RESIKO TINGGI RESIKO SANGAT


RENDAH TINGGI
Area Perawatan pasien dan UGD Unit Onkologi/
Perkantoran tidak tercakup dalam Radiology Kanker
Tanpa pasien/ Grup 3 / 4 Recovery Rooms Terapi Radiasi
area resiko Laundry Ruang Area klinis
rendah yang Cafeteria Maternitas / VK Chemo Infusion
tidak terdaftar Dietary/ Ruang Gizi High Dependency Transplant
dimanapun Manajemen Material Unit Pharmacy Admixture
PT/OT/Speech Kamar bayi - Ruang bersih
Penerimaan/Pemulangan Pediatrics Kamar Operasi
MRI Lab Microbiologi Departemen Proses
Obat-obatan nuklir Long term sub- Sterilisasi
Echocardiography acute units Kateterisasi Jantung
Laboratorium tidak Farmasi Kamar prosedur
spesifik seperti Grup 3 Dialisis invasif pasien rawat
Koridor Umum (yang Endoskopi jalan
dilewati pasien, suplai, Area Area Anastessi &
dan linen) Bronchoskopi pompa jantung
Newborn Intensive
Care Unit (NICU)
Semua Intensive
Care Unit

IC MATRIX LEVEL KEWASPADAAN:


PROYEK PEMBANGUNAN DENGAN RESIKO INFEKSI PASIEN

JENIS PROYEK RENOVASI

KELOMPOK TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


RESIKO
PASIEN
RESIKO I II II III / IV
RENDAH
RESIKO I II III IV
SEDANG
RESIKO I II III / IV IV
TINGGI

4
RESIKO II III / IV III / IV IV
SANGAT
TINGGI

Catatan:

Persetujuan dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) diperlukan pengontrolan
prosedur saat Kegiatan Renovasi dan Tingkat Risiko yang mengindikasikan bahwa Level
III atau IV..

TAHAP
3 :_______________________________________________________________________

Deskripsi Tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berdasarkan Level/ Kelas

LEVEL SELAMA PROYEK BANGUNAN SETELAH PENYELESAIAN


PROYEK
LEVEL 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang Area kerja bersih setelah
I meminimalkan debu dari lokasi konstruksi. pekerjaan proyek selesai.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk
inspeksi visual sesegera mungkin.
LEVEL 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah 1. Bersihkan permukaan kerja
II debu terbang ke dalam atmosfer. dengan lap pembersih yang
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan dibasahi dengan cairan
lakban. desinfektan.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah 2. Pengangkutan Limbah
yang tertutup rapat sebelum dipindahkan. renovasi ditempatkan dalam
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat wadah tertutup rapat.
vacuum dengan filter HEPA. 3. Area kerja dibersihkan dengan
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar lap yang dibasahi cairan
dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan desinfektan , penyedotan debu
ketika sudah tidak efektif. atau HEPA Filter.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat 4. Setelah selesai, kembalikan
berlangsungnya pekerjaan. sistem HVAC
7. Pembersihan area kerja dan permukaan
seperti semula.
horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL 1. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat 1. Jangan menghilangkan
III berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah hambatan dari area kerja
kontaminasi sistem saluran. sampai
2. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum proyek selesai setelah
konstruksi dimulai. diperiksa oleh Tim PPI dan
3. Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi Kepala Proyek.
kerja menggunakan unit ventilasi dengan 2. Hapus penutup area renovasi
filter HEPA atau metode lain untuk (terpal) secara hati-hati untuk
mempertahankan tekanan negatif. Keamanan meminimalkan penyebaran
publik akan memonitor tekanan udara. debu, kotoran dan puing-

5
4. Jangan menghilangkan barier dari area kerja puing
sampai proyek selesai dibersihkan secara bangunan.
menyeluruh. 3. Bersihkan area kerja dengan
5. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada Vacuum dan disaring dengan
kegiatan konstruksi, atau sebagaimana HEPA Filter.
diharuskan untuk meminimalkan pelacakan. 4. Area renovasi segera
6. Buang material barier dengan hati-hati untuk dibersihkan dengan pel yang
meminimalkanpenyebaran kotoran & debris dibasahi cairan desinfektan.
yg terkait 5. Setelah selesai, kembalikan
dengan konstruksi. Material barier harus sistem HVAC seperti semula.
diseka basah, divacum dengan HEPA atau
disemprot air sebelum dibuang.
7. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah
yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
8. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar
dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan
ketika sudah tidak efektif.
9. Bersihkan area kerja dan permukaan
horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL 1. Isolasi sistem HVAC di area renovasi untuk 1. Jangan melepas penutup area
IV mencegah kontaminasi. proyek sebelum pekerjaan
2. Sebelum pelaksanaan proyek, tutup area selesai diperiksa oleh Tim PPI
dengan penutup plastik / bahan lain yang dan Tim pembangunan
rapat sehingga tidak ada paparan debu, Rumah Sakit.
kotoran dan puing-puing bangunan. 2. Lepaskan penutup area
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat renovasi (terpal, plastik atau
kerja dengan memanfaatkan HEPA Filter seng) secara hati hati untuk
udara. meminimalkan kontaminasi
4. Tutup semua lubang pintu, pipa, dan saluran. debu, kotoran dan puing-
5. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian ,
puing bangunan.
memaki APD dan membersihkan badan 3. Pengangkutan limbah
(mandi) sebelum dan sesudah melakukan renovasi ditempatkan dalam
pekerjaan proyek. wadah yang tertutup rapat.
6. Semua orang yang memasuki area proyek 4. Area kerja dibersihkan dengan
wajib memakai sepatu tertutup. vakum dan udara disaring
dengan HEPA Filter.
Vacuums.
5. Bersiahkan area bekas
renovasi dengan kain pel yang
sudah dibasahi cairan
desinfektan.
6. Setelah selesai, kembalikan
sistem HVAC seperti semula.

6
TAHAP 4 : Identifikasi daerah sekitar lokasi proyek, menilai dampak potensial

Unit Bawah Unit Atas Samping Samping Depan Belakang


Kanan Kiri

Kelp. Resiko

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DALAM RENOVASI BANGUNAN


RENOVASI PEMBONGKARAN FULL RUANGAN GIZI NO IJIN :
Tanggal mulai Proyek:
Lokasi Renovasi: ruang Loundry 29 September
Koordinator Proyek : Wahudin MT, S.Pdi Perkiraan lama Proyek : 60 hari
Kontraktor yang melakukan proyek : Ijin Tanggal Kadaluarsa :
30 November 2016
Supervisor: Wahudin MT, S.Pdi Telephon :
TIDA KELOMPOK RESIKO
YA TIDAK AKTIVITAS RENOVASI YA K INFEKSI

- - TIPE A : Inspeksi, Kegiatan Non - invasif - - Kelp. 1 : Resiko Rendah


TIPE B : Skala kecil, Durasi pendek,
- - Level Sedang sampai tingkat Tinggi - Kelp. 2 : Resiko Sedang
TIPE C : Kegiatan menghasilkan debu, Kelp. 3: Resiko Tinggi
membutuhkan lebih dari 1 shift kerja untuk
penyelesaian, Level Sedang sampai tingkat
- - tinggi
-
TIPE D : Kegiatan konstruksi besar, Kelp.4 :Resiko Tinggi

- membutuhkan penyelesain durasi kerja lama


dan mewajibkan shift kerja berturut-turut - - Sekali

LEVEL I 1. Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari lokasi
konstruksi.
2. Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin.
LEVEL II 1. Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke udara.
2. Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
3. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan.
4. Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.
5. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan
ketika sudah tidak efektif.
6. Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
7. Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.

7
LEVEL III 1. Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
2. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas

konstruksi.
3. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan debu, sarung
tangan rumah tangga untuk mencegah cedera akibat goresan keramik atau pisau
pemotong keramik.
4. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya ke
udara.
5. Jangan melepas barier/ penutup plastik (terpal) dari area kerja sampai proyek selesai
TANGGAL : dibersihkan secara menyeluruh.
6. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau sebagaimana
TTD : diharuskan untuk meminimalkan paparan debu.
7. Buang material bangunan dengan hati-hati dalam wadah yang tertutup rapat untuk
meminimalkan penyebaran debu, kotoran & bekas puing-puing bangunan. Penutup area
renovasi bangunan harus dibersihkan dengan lap basah, divacum A atau disemprot air
sebelum dibuang.
8. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
9. Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan
ketika sudah tidak efektif.
10. Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
LEVEL IV 1. Mendapatkan Izin dari Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS) sebelum
konstruksi dimulai.
2. Mengisolasi sistem HVAC di daerah mana pekerjaan yang sedang dilakukan untuk
mencegah kontaminasi dari sistem saluran.
3. Pasang penutup area renovasi dan beri tanda sebelum konstruksi dimulai.
4. Menjaga tekanan udara negatif dalam tempat kerja memanfaatkan HEPA dilengkapi
unit filtrasi udara.
5. Tutup semua lubang (pintu, angin di atas pintu), pipa, saluran air dengan tepat.
6. Menyediakan tempat untuk berganti pakaian kerja dan membersihkan diri sebelum
dan sesudah bekerja.
7. Semua personil yang memasuki tempat kerja wajib memakai sepatu tertutup.
8. Jangan menghilangkan tanda penutup area kerja sampai proyek selesai diperiksa oleh
Tim PPI (Pencegahan & Pengendalian Infeksi RS) dan lingkungan dibersihkan.
9. Area kerja dibersihkan dengan Vacuum dan disaring dengan HEPA Filter.
10. Bersihkan area dengan kain pel yang dibasahi dengan disinfektan.
TANGGAL : 11. Lepaskan penutup area secara hati-hati untuk meminimalkan penyebaran debu
kotoran dan puing-puing
TTD : 12. Limbah/ sampah renovasi dikumpulkan dalam kontainer tertutup sebelum
transportasi.
13. Tutup rapat wadah/ tempat limbah transportasi (gerobak).
14. Setelah selesai, mengembalikan sistem HVAC seperti semula.
Persyaratan tambahan:

Tanggal Tanggal
TTD TTD
Pengecualian / Penambahan izin ini
dicatat oleh memorandum terlampir
Permintaan ijin oleh : Ijin resmi oleh :

8
Tanggal : Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai