Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN ICRA

RENOVASI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)


H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN
Jl. Sisingamangaraja No. 310 Telp. (0623) 41788 Fax. (0623) 44815 Kisaran
Email : rusd_hams@yahoo.com
BAB I
DEFINISI

Semua kegiatan konstruksi dan renovasi bangunan harus di atur dengan baik sehingga
paparan terhadap debu, uap dan bahaya-bahaya yang menyertainya dapat dibatasi.

BAB II
RUANG LINGKUP

 Panduan ini berisikan informasi tentang penilaian semua kegiatan konstruksi dan renovasi
bangunan yang terdiri dari pengertian, ruang lingkup dan tata laksana penilaian yang benar.

 ICRA dilaksanakan oleh tim PPIRS.

 Peran Tim
 Membuat kajian resiko terhadap resiko infeksi karena dampak renovasi
 Membuat izin renovasi ditandatangani oleh Ketua Tim PPIRS, Direktur dan di ketahui
oleh pimpinan proyek
 Edukasi sebelum renovasi
 Mengawasi, monitoring dan evaluasi dengan check list

 Tujuan
 Tujuan adanya kajian ini adalah untuk mengurangi risiko terjadinya HAIs pada pasien
akibat tersebarnya jamur atau bakteri di udara melalui debu atau aerosol air selama
proses konstruksi / renovasi / maintanance bangunan
 Pengendalian penyebaran debu dan komponen-komponen bangunan selama renovasi di
fasilitas pelayanan RS

1
BAB III
TATA LAKSANA

MATRIKS INFECTION CONTROL RISK ASESSESMENT


PENGENDALIAN INFEKSI UNTUK KONSTRUKSI DAN RENOVASI

Langkah 1, Identifikasi tipe Aktivitas Konstruksi (Tipe A-D)


Tipe A Aktifitas Inspeksi dan non-invasive
Termasuk
 Pergantian genteng sampai seluas 50 square feet.
 Pengecatan
 Memasang wallpaper, membenarkan aliran listrik, membenarkan saluran
air, dan aktivitas yang tidak menghasilkan debu
Tipe B Skala kecil, aktivitas singkat dan debu minimal
Termasuk
 Instalasi telepon dan pemasangan kabel komputer
 Akses untuk ke ruangan
 Memecah tembok atau dimana debu dapat dikontrol
Tipe C Pekerjaan yang menimbulkan debu sedang hingga tinggi atau memerlukan
pemindahan benda-benda yang ada di gedung
Termasuk :
 menyemen dinding
 mengganti lantai, genteng
 Konstruksi dinding baru
 membenahi listrik di atas atap
 Mengerjakan pemasangan kabel mayor
 Aktivitas yang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali ganti jaga
Tipe D Penghancuran mayor dan proyek bangunan
Termasuk :
 aktivitas yang membutuhkan waktu lebih dari satu kali jaga
 mengganti sistem kabel secara lengkap
 konstruksi baru
=

Langkah 2, Identifikasi Kelompok Resiko Pasien Yang Akan Terkena Dampak

Resiko
Resiko Sedang Resiko Tinggi Resiko Paling Tinggi
Rendah
Area kantor Radiologi 1. UGD 1. Setiap area yang
2. HDU merawat pasien dengan
3. Kamar Bersalin dan immmuocompromised
Bayi (penurunan imunitas
4. Laboratorium tubuh)
(specimen) 2. ICU
5. Farmasi 3. Kamar Operasi

2
Catatan : Jika lebih dari satu kelompok resiko akan terkena dampak, pilih kelompok resiko yang
lebih tinggi

Langkah 3, Penentuan kelas resiko dengan menggunakan Tabel Matriks

Tabel Matriks Icra Untuk Renovasi Bangunan Rumah Sakit


Kelompok Pasien
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Resiko

Kelompok Resiko I II II III/IV


Rendah

Kelompok Resiko I II III IV


Medium

Kelompok Resiko I II III/IV IV


Tinggi

Kelompok Resiko II III/IV III/IV IV


Tertinggi

Keterangan : Jika lebih dari satu kelompok resiko akan terkena dampak, pilih kelompok resiko
yang lebih tinggi

REKOMENDASI PANITIA PPI KEPADA PENANGGUNGJAWAB KONSTRUKSI


BANGUNAN

Selama proses Kontruksi Setelah Proses Kontruksi Selesai


Selama Konstruksi Setelah Konstruksi

Kelas 1. Meminimalkan debu dari konstruksi yang


I dikerjakan.
2. Segera mengganti atap jika letaknya sudah
tidak sesuai
Kelas 1. Cegah infeksi karena udaradebu 1. Bersihkan permukaan kerja
II 2. Basahi permukaan kerja dengan air untuk dengan desinfektan
mengontrol debu pada saat membongkar 2. Kumpulkan limbah konstruksi
gedung dengan container yang tertutup
3. Kunci pintu yang tidak digunakan rapat sebelum dibawa/dikirim
4. Memblok dan menutup ventilasi udara. 3. Lakukan pengepelan basah
5. Letakkan keset di pintu masuk dan pintu sebelum meninggalkan area
keluar dari area konstruksi. kerja

3
6. Pindahkan atau jauhkan system HVAC 4. Pindahkan system HVAC dari
dari area kerja. area kerja
Kelas 1. Pindahkan atau jauhkan system HVAC 1. Jangan melepaskan penghalang
III pada area yang sedang dikerjakan untuk dari area kerja sampai proyek
mencegah kontaminasi dari system yang selesai telah diinspeksi
saluran. oleh K3RS dan PPIRS dan
2. Pasang Penghalang debu seperti sheetrock secara keseluruhan telah
3. Plywood , plastic, untuk menutup area dibersihkan oleh USL.
dari area non kerja sebelum melakukan 2. Lepaskan pembatas material
konstruksi secara hati-hati untuk
4. Jaga tekanan negatif dalam area kerja meminimalisasi penyebaran
dengan menggunakan HEPA kotoran dan debu sisa-sisa
5. Tutup limbah konstruksi sebelum dangkut konstruksi
dalam wadah yang tertutup rapat 3. Vacuum area kerja dengan
6. Tutup troli dengan angkutan rapat HEPA filter
4. Pel basah area kerja dengan
desinfektan
5. Pindahkan sistem HVAC dari
area kerja

Kelas 1. Jauhkan sistem HVAC pada area kerja 1. Pindahkan material dengan hati-
IV
untuk mencegah kontaminasi sistem hati untuk meminimalisasi
saluran. penyebaran debu dan kotoran
2. Pasang penghalang debu yang lengkap, sisa-sisa konstruksi.
seperti sheetrock/lembaran penutup, 2. Kumpulkan limbah konstruksi
triplek, plastic, untuk menutup area kerja dengan container yang tertutup
dari area non kerja sebelum konstruksi rapat sebelum dikirim.
dimulai. 3. Tutup troli angkutan dengan
3. Jaga tekanan negative udara dalam area rapat
kerja menggunakan HEPA 4. Vakum area kerja dengan
4. Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan- vakum HEPA filter
sambungan, dan bolongan-bolongan 5. Pel basah area dengan
dengan benar desinfektan
5. Buat anteroom dan anjurkan semua 6. Pindahkan sistem HVAC di area
petugas untuk melewati ruangan ini kerja
sehingga mereka bisa divakum terlebih
dahulu menggunakan pembersih vakum

4
HEPA sebelum meninggalkan area kerja
6. Setiap petugas yang memasuki area kerja
harus memakai pelindung alas
kaki/sepatu. Pelindung sepatu harus
diganti setiap petugas keluar dari area
kerja.
7. Jangan melepaskan penghalang dari area
kerja sampai proyek yang selesai telah
diinspeksi oleh tim dalin

Langkah 4, Identiikasi area sekitar proses konstruksi, aset potensial dampak

Unit Di Unit Di Atas Samping Kiri Samping Belakang Depan


Bawah Kanan
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
Resiko Resiko Resiko Resiko Resiko Resiko

Langkah 5. Identifikasi Ruang Khusus (contoh ruang pasien, ruang medikasi dll)
Langkah 6. Identifikasi isu terkait : ventilasi, saluran air, listrik seandainya ada gangguan
Langkah 7. Identifikasi penghalang debu apa yang digunakan (contoh penghalang tembok)
apakah diperlukan hepa filter
Catatan : selama konstruksi area renovasi hendaknya dipisahkan dari area hunian dan hendaknya
negatif dengan permukaan sekitar
Langkah 8. Pertimbangkan potesial resiko kekurangan air. Apakah ada resiko terkait
struktur bangunan (contoh : tembok, atap, plafon)
Langkah 9. Jam kerja : Bisakah konstruksi dilakukan diluar jam perawatan pasien?
Langkah 10. Apakah plan membutuhkan ruang isolasi atau aliran udara negative?
Langkah 11. Apakah plan membutuhkan tempat cuci tangan?
Langkah 12. Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan jumlah minimal cuci tangan
untuk proses ini?
Langkah 13. Apakah staf pengendalian infeksi setuju dengan plan kebersihan ruangan?
Langkah 14. Plan untuk membicarakan isu terkait proses. Contoh : alur lalu lintas,
housekeeping, menghilangkan kotoran atau debu

5
BAB IV
DOKUMENTASI

4.1 FORM KESEPAKATAN PENGENDALIAN INFEKSI KARENA DAMPAK


RENOVASI DAN KONSTRUKSI BANGUNAN (INFECTION CONTROL
COSTRUCTION PERMIT)

LOKASI KONSTRUKSI :
KOORDINATOR PROYEK :
KONTRAKTOR MELAKUKAN PEKERJAAN :
SUPERVISOR :
KELOMPOK RESIKO
YES NO AKTIVITAS KONSTRUKSI YES NO
KONTROL INFEKSI
Tipe A : Aktifitas Inspeksi dan GROUP I: LOW RISK
non-invasive
Tipe B : Skala kecil, aktivitas GROUP II : MEDIUM RISK
singkatdan debu minimal

Tipe C : Pekerjaan yang GROUP III: MEDIUM HIGH


menimbulkan debu sedang hingga RISK
tinggi atau memerlukan
pemindahan benda-benda yang
ada di gedung
Tipe D : Penghancuran mayor dan GROUP: HIGHEST RISK
proyek bangunan

Level SELAMA KONSTRUKSI SETELAH KONSTRUKSI


KELAS I 1. Meminimalkan debu dari
konstruksi yang
dikerjakan.
2. Segera mengganti atap jika
letaknya sudah tidak
sesuai
KELAS II 1. Cegah infeksi karena 1. Bersihkan permukaan kerja dengan
udara debu desinfektan
2. Basahi permukaan kerja 2. Kumpulkan limbah konstruksi
dengan air untuk dengan container yang tertutup rapat
mengontrol debu pada saat sebelum dibawa/dikirim
membongkar gedung 3. Lakukan pengepelan basah atau
3. Kunci pintu yang tidak vacuum dengan vacuum HEPA
digunakan dengan duct filter sebelum meninggalkan area
tape. kerja
4. Memblok dan menutup 4. Pindahkan system HVAC dari area
ventilasi udara. kerja
5. Letakkan keset di pintu
6
masuk dan pintu keluar
dari area konstruksi.
6. Pindahkan atau
jauhkansystem HVAC dari
area kerja.
KELAS III 1. Pindahkan atau jauhkan 1. Jangan melepaskan penghalang dari
system HVAC pada area area kerja sampai proyek yang
yang sedang dikerjakan selesai telah diinspeksi oleh K3RS
untuk mencegah dan PPIRS dan secara keseluruhan
kontaminasi dari system telah dibersihkan oleh USL.
saluran. 2. Lepaskan pembatas material secara
2. Pasang Penghalang debu hati-hati untuk meminimalisasi
seperti sheetrock penyebaran kotoran dan debu sisa-
3. Plywood , plastic, untuk sisa konstruksi
menutup area dari area 3. Vacuum area kerja dengan HEPA
non kerja sebelum filter
melakukan konstruksi 4. Pel basah area kerja dengan
4. Jaga tekanan negatif dalam desinfektan
area kerja dengan 5. Pindahkan sistem HVAC dari area
menggunakan HEPA kerja
5. Tutup limbah konstruksi
sebelum dangkut dalam
wadah yang tertutup rapat
6. Tutup troli dengan
angkutan rapat
ELAS IV 1. Jauhkan sistem HVAC 1. Pindahkan material dengan hati-hati
pada area kerja untuk untuk meminimalisasi penyebaran
mencegah kontaminasi debu dan kotoran sisa-sisa
sistem saluran. konstruksi.
2. Pasang penghalang debu 2. Kumpulkan limbah konstruksi
yang lengkap, seperti dengan container yang tertutup rapat
sheetrock/lembaran sebelum dikirim.
penutup, triplek, plastic, 3. Tutup troli angkutan dengan rapat
untuk menutup area kerja 4. Vakum area kerja dengan vakum
dari area non kerja HEPA filter
sebelum konstruksi 5. Pel basah area dengan desinfektan
dimulai. 6. Pindahkan sistem HVAC di area
3. Jaga tekanan negative kerja
udara dalam area kerja
menggunakan HEPA
4. Tutup lubang, pipa-pipa,
sambungan-sambungan,
dan bolongan-bolongan
dengan benar
5. Buat anteroom dan
anjurkan semua petugas
untuk melewati ruangan
ini sehingga mereka bisa
divakum terlebih dahulu
menggunakan pembersih
7
vakum HEPA sebelum
meninggalkan area kerja
6. Setiap petugas yang
memasuki area kerja harus
memakai pelindung alas
kaki/sepatu. Pelindung
sepatu harus diganti setiap
petugas keluar dari area
kerja.
7. Jangan melepaskan
penghalang dari area kerja
sampai proyek yang
selesai telah diinspeksi
oleh tim dalin

Kebutuhan tambahan : Pengecualian untuk izin ini


Tanggal mulai : Tanggal mulai dicatat dengan kesepakatan
Yang menerima izin : Yang Memberi izin :
Tanggal Tanggal

Anda mungkin juga menyukai