Anda di halaman 1dari 81

MANAJEMEN RISIKO

RS HERMINA BANYUMANIK
DEFINISI
MANAJEMEN RISIKO RS
kegiatan klinik dan administratif yang
dilakukan oleh rumah sakit untuk melakukan
identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko
terjadinya cedera atau kerugian pada pasien,
staff, pengunjung dan organisasi rumah sakit itu
sendiri
Ruang Lingkup
Patient

Medical
Others Staff

Resiko RS

Employee Property

Financial
Proteksi terhadap
TUJUAN Pencegahan cedera
aset reputasi rumah pada pasien,
sakit pengunjung, karyawan
dan properti

ASET PENCEGAHAN
RUMAH SAKIT CEDERA

ASET KUALITAS
FINANSIAL PELAYANAN

Proteksi terhadap aset Memberikan kualitas


financial rumah sakit pelayanan kesehatan
yang baik dan aman
bagi pasien
Struktur Organisasi
DIREKTUR

MANAJER MUTU DAN


MANAJER PELAYANAN MEDIS
AKREDITASI

MANAJER PENUNJANG MEDIS

MUTU AKREDITASI MANAJER KEUANGAN

MANAJER PERSONALIA

MANAJER RUMAH TANGGA


Program Manajemen Risiko

6. Pengelolaan Risiko Hukum


5. Pengelolaan Risiko Keuangan

4. Pengelolaan Risiko Properti


3. Pengelolaan K3 RS

2. Mutu Tenaga Kesehatan


1. Keselamatan Pasien
Program Manajenem Risiko

A B C
Keselamatan Mutu Tenaga
Pasien Kesehatan
K3 RS

E
D F
Pengelolaan
Pengelolaan Pengelolaan
Risiko
Risiko Properti Risiko Hukum
Keuangan
A. KESELAMATAN PASIEN

Sasaran :
1.Identifikasi pasien Dilaksanakan dengan
2.Komunikasi efektif Pedoman Keselamatan
Pasien RS
3.Pengawasan obat
4.Operasi aman
5.Pencegahan infeksi
TIM KPRS
6.Pencegahan pasien jatuh
Mutu Tenaga Kesehatan

Mutu
Kredensial Nakes Pembinaan
Mutu Profesi
Program Diklat,
Audit Klinik

Pembinaan
Disiplin
Profesi
Program K3 RS

Kebijakan pengelolaan
Lingkungan yang aman bagi kesehatan karyawan untuk Pengelolaan bahan
karyawan, pasien dan menurunkan risiko cedera berbahaya seperti kimiawi,
pengunjung RS dan penyakit akibat kerja radioaktif, biologis, dll
Program Pengelolaan
Risiko Properti RS
Proteksi Aset RS
Proteksi aset RS terhadap kerugian akibat
kebakaran, atau bencana alam

Kerusakan Sarana RS
Proteksi terhadap kerusakan atau
kehancuran sarana RS

Keamanan Barang Pasien


Keamanan dalam penanganan kehilangan
barang milik pasien dan RS
Identifikasi Risiko
Dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut :

Menggunakan tools seperti


HVA dan ICRA

01 02 03

List of Risk Data


Insiden
Mengumpulkan risikodari unit
Mengumpulkandata insiden
kerja dan membuat list of risk
keselamatanpasien(RCA)
Daftar Risiko Unit Kerja(1)
No. Unit Kerja List of Risk

1.Risiko kesalahan pemberian terapi oral/injeksi


2.Resiko Pasien Jatuh
1 IGD 3.Resiko tertusuk jarum
4.Resiko pasien salah diagnosa karena kurang
anamnesa

2 POLIKLINIK
1. Resiko terjadinya kesalahan identitas pasien
2. Risiko tertukar barcode

3 KBBL 1. Resiko penculikan bayi

1. Risiko pasien jatuh


4 PERINATOLOGI 2. Risiko diare nosokomial
3. Risiko bayi hipotermi/hipertermi
Daftar Risiko Unit Kerja (2)

1. Risiko tertinggal kassa dan alat


5 KAMAR OPERASI 2. Risiko stick Injury
3. Risiko IDO

KAMAR 1. Risiko salah identifikasi


6
BERSALIN 2. Risiko salah pemeriksaan dalam
Daftar Risiko Unit Kerja (3)

1. Risiko salah identifikasi


PERAWATAN 2. Risiko salah pemberian terapi
8
UMUM 3. Risiko infus blong
4. Risiko Stick Injury
Daftar Risiko Unit Kerja (4)

1. Risiko salah pengambilan dan identifikasi


specimen/pasien
PENUNJANG
11 2. Risiko salah pemberian obat di farmasi
MEDIS
3. Risiko salah input hasil ekspertise
4. Risiko salah input hasil laboratorium

1. Risiko kebakaran gedung


2. Risiko gempa bumi
12 RUMAH TANGGA 3. Risiko gangguan distribusi air dan listrik
4. Risiko gangguan genset

1. Risiko kekurangan SDM


13 PERSONALIA 2. Risiko ketidakpuasan karyawan
3. Risiko SDM yang tidak kompeten
RISK REGISTER
RS. HERMINA
BANYUMANIK
TAHUN 2016
5 BESAR RISK REGISTER RUMAH SAKIT HERMINA BANYUMANIK 2016
NO RISIKO YANG TINDAKAN PENGELOLAAN RPN TINDAKAN PENGENDALIAN RPN RANGKI PIC
TERIDENTIFIKASI RISIKO YANG ADA RISIKO NG
RISIKO
S P D N S P D N
1 MENCEGAH Sosialisasi SPO pencegahan 9 3 5 13 Sosialisasi SPO 4 3 3 36 1 Manager Rumga,
PENCULIKAN penculikan bayi 5 pencegahan penculikan Manager
BAYI Pemakaian seragam dan bayi Keperawatan,
identitas karyawan untuk Pemakaian seragam dan Manager Mutu
semua perawat identitas karyawan
Koordinasi dengan satpam untuk semua perawat
untuk pengawasan area KBBL Koordinasi dengan
Pemasangan door akses satpam untuk
dengan pin dan finger pin di pengawasan area KBBL
KBBL Pemasangan door akses
Pemasangan CCTV di KBBL dengan pin di KBBL
Memberikan foto petugas Pemasangan CCTV di
kamar bayi di petugas KBBL
keamanan sebagai bentuk Memberikan foto
identifikasi petugas perawat petugas kamar bayi di
KBBL petugas keamanan
sebagai bentuk
identifikasi petugas
perawat KBBL
Simulasi pencegahan
penculikan bayi secara
berkala
2 KEBAKARAN Administrasi : 5 4 5 100 1. Asuransi gedung 4 2 3 24 2 Man Rumga &
GEDUNG 2. Penambahan APAR Ketua Mutu
1. Pedoman disaster plan secara bertahap
2. Program sampai jumlah sesuai
penanggulangan dengan regulasi
bencana pemerintah .
3. Pemeliharaan deteksi 3. Pelatihan penggunaan
dini fire alarm, APAR
4. Pengecekan dan 4. Asuransi kebakaran
pemeliharaan APAR, gedung
5. Pemberlakuan kawasan 5. Pengecekan harian
dilarang merokok di sarana vital termasuk
seluruh kawasan RS prasarana yang
Hermina Banyumanik berpotensi
6. SPO Manajemen menyebabkan
penanggulangan kebakaran,
bencana 6. Pemantauan kawasan
7. SPO evakuasi pasien dilarang merokok
rawat inap apabila
terjadi bencana.
3 MENCEGAH Pelajari data dan status 5 3 5 75 Pelajari data dan status 4 2 3 24 3 Manager
TINDAKAN SALAH rekam medis pasien rekam medis pasien Keperawatan,
OPERASI Pahami perencanaan operasi Pahami perencanaan Manager Mutu,
danpersiapannya operasi dan Manager Yanmed
Cek data kelengkapan persiapannya
administrasi operasi Cek data kelengkapan
(konsultasi anastesi, administrasi operasi
anamnesa pre anastesi, (konsultasi anastesi,
pengantar operasi, surat ijin anamnesa pre anastesi,
operasi, penkes untuk pengantar operasi, surat
tindakan dan persiapannya) ijin operasi, penkes
Pelajari / lakukan assesmen untuk tindakan dan
awal pada pasien rawat inap persiapannya)
Assesmen peri operatif Pelajari / lakukan
Sign In, Time Out, dan Sign assesmen awal pada
Out dilakukan dan diisi pasien rawat inap
lengkap, dilakukan dan Assesmen peri operatif
ditanda tangani oleh DPJP, Sign In, Time Out dan
anastesi dan perawat sirkulasi Sign Out dilakukan dan
Melakukan penandaan site diisi lengkap dilakukan
marking bila diperlukan dan ditanda tangani
Persiapan tim, peralatan, oleh DPJP, anastesi dan
obat sesuai dengan perawat sirkulasi
kebutuhan dan paham jenis Melakukan penandaan
tindakan, indikasi dan lokasi site marking bila
operasi diperlukan
Persiapan tim,
peralatan, obat sesuai
dengan kebutuhan dan
paham jenis tindakan,
indikasi dan lokasi
operasi
Pembuatan laporan
insiden bila terjadi
kesalahan salah operasi
Kontroling PJ terhadap
4 MENCEGAH Pemahaman SPO pemberian 6 4 2 Pemahaman SPO 3 2 2 12 4 Manager
SALAH terapi 48 pemberian terapi Keperawatan,
PEMBERIAN Melakukan dokumentasi Melakukan dokumentasi Manager Mutu
TERAPI dengan benar daftar obat dengan benar daftar
catatan medic (benar obat catatan medik
instruksi) (benar instruksi)
Formulir daftar obat Formulir daftar obat
ditandatangani oleh DPJP ditandatangani oleh
Dilakukan pengecekan oleh DPJP
farmasi klinik Dilakukan pengecekan
Benar dosis dan frekuensi dan oleh farmasi klinik
terdokumentasi Benar dosis dan
Benar rute dan cara dan frekuensi dan
terdokumentasi terdokumentasi
Pendidikan kesehatan Benar rute dan cara dan
tentang obat diberikan terdokumentasi
kepada pasien Pendidikan kesehatan
Benar penyimpanan dan tentang obat diberikan
penempatan obat kepada pasien
Benar penyimpanan dan
penempatan obat
Kontroling PJ di
tingkatkan untuk
pemberian terapi
Pembuatan laporan
insiden bila terjadi
kesalahan pemberian
terapi
Pengontrolan
pemberian obat
5 MENCEGAH Pemahaman tentang SPO 3 3 4 36 Pemahaman tentang 4 2 2 16 5 Manager
SALAH pengelolaan kassa dan SPO pengelolaan kassa Keperawatan,
PENGHITUNGAN instrumen di kamar bersalin dan instrumen di kamar Manager Mutu
KASSA dan kamar operasi bersalin dan kamar
INSTRUMEN OK Gunakan formulir untuk operasi
DAN VK pemantauan dan pencatatan Gunakan formulir untuk
penggunaan kassa dan pemantauan dan
instrument pencatatan penggunaan
Standarisasi persiapan pada kassa dan instrumen
setting alat-alat dan Standarisasi persiapan
instrument untuk tindakan pada setting alat-alat
Perhitungan kassa dilakukan dan instrument untuk
sebelum memulai tindakan / tindakan
operasi dan disaksikan oleh Perhitungan kassa
sirkulator / DPJP tim yang lain dilakukan sebelum
dan dicatat pada papan tulis memulai tindakan /
dan form pencatatan operasi dan disaksikan
pemakaian kassa dan alat oleh sirkulator / DPJP
Tempat pembuangan kassa tim yang lain dan
distandarkan dan disepakati dicatat pada papan tulis
oleh seluruh tim dan form pencatatan
Perhitungan kassa dan alat pemakaian kassa dan
dilakukan sebelum tim alat
operasi meninggalkan kamar Tempat pembuangan
operasi (sebelum menutup kassa distandarkan dan
peritoneum, sebelum disepakati oleh seluruh
menutup luka operasi dan tim
sebelum meninggalkan ruang Perhitungan kassa dan
tindakan) alat dilakukan sebelum
tim operasi
meninggalkan kamar
operasi (sebelum
menutup peritoneum,
sebelum menutup luka
operasi dan sebelum
meninggalkan ruang
INSTRUMEN PENILAIAN KERENTANAN BAHAYA
PERISTIWA TEKNOLOGI
RUMAH SAKIT HERMINA BANYUMANIK

SEVERITY = ( BESARAN DAMPAK - PENANGGULANGAN )


DAMPAK
DAMPAK DAMPAK
Probabilitas (P) PADA TANGGAPA TANGGAPAN
PADA PADA PERSIAPAN RISIKO
PELAYANA N INTERNAL EKSTERNAL
KEADAAN MANUSIA PROPERTI
N
Kemungkinan Kerugian Fisik Gangguan Waktu, Pertolongan
Kemungkinan ini Perencanaan ANCAMAN
Kematian atau dan Terhadap Efektifitas, Petugas dan
akan terjadi Awal RELATIF
Cidera Kerusakan Pelayanan Sumber Dana Persediaan
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
Nilai 0-100%
2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Rendah 3 = Rendah 3 =Rendah
Kegagalan Listrik 1 2 3 3 1 1 1 20% *Threat increases with percentage.
Kegagalan Genzet 1 2 3 3 1 1 1 20% RISIKO = PROBABILITAS * SEVERITY
Kegagalan sarana Transportasi 1 1 1 3 1 1 1 15% 17% 35% 48%
Kekurangan Bahan Bakar 1 1 1 3 1 1 1 15%
Kegagalan Gas LPG 1 1 1 3 1 1 1 15%
Kegagalan Distribusi Air 1 1 1 3 1 1 1 15%
Kegagalan Saluran Pembuangan 1 1 1 3 1 1 1 15%
Kegagalan Fire Alarm 1 2 3 2 1 1 1 19%
Kegagalan sarana Komunikasi 1 1 1 3 1 1 1 15%
Kegagalan gas medis 1 3 1 3 1 1 1 19%
Kegagalan AC 1 1 1 1 1 1 1 11%
Kegagalan Sistem Informasi 1 1 1 2 1 1 1 13%
Kebakaran Internal 2 3 3 3 1 1 1 44%
Banjir Internal 1 3 1 1 1 1 1 15%
Kontaminasi B3 1 3 1 1 1 1 1 15%
Kekurangan Persediaan 1 1 1 3 1 1 1 15%
Kerusakan Gedung 1 1 3 2 1 1 1 17%
NILAI RATA RATA 0,95 1,47 1,42 2,21 0,89 0,89 0,89 17%
Keterangan Rumus :
% RISIKO = % PROBABILITAS * % SEVERITY
% Probabilitas = Jumlah probabilitas semua keadaan dibagi skor maksimal dikalikan jumlah keadaan % Probabilitas = P/(3*17)
% Severity = Jumlah keseluruhan skor dampak dan penanggulangan ( severity ) dari semua keadaan dibagi skor maksimal semua dampak dan penanggulangan ( severity ) semua keadaan
%Severity = skor severity/306

% Ancaman Relatif = Skor probabilitas satu keadaan dibagi skor probabilitas maksimal dikalikan jumlah skor severity satu keadaan dibagi
S(a) / 18) -----> P(a) = probabilitas satu keadaan, S(a) Severity satu keadaan
INSTRUMEN PENILAIAN KERENTANAN BAHAYA
KEJADIAN ALAM
RUMAH SAKIT HERMINA BANYUMANIK

SEVERITY = ( BESARAN DAMPAK PENANGGULANGAN )

PELUANG DAMPAK DAMPAK DAMPAK


TANGGAPAN TANGGAPAN
PADA PADA PADA PERSIAPAN RESIKO
INTERNAL EKSTERNAL
KEADAAN MANUSIA PROPERTI PELAYANAN
Kemungkinan Gangguan Waktu, Pertolongan
Kemungkinan ini Kerugian Fisik Perencanaan ANCAMAN
Kematian atau Terhadap Efektifitas, Petugas dan
akan terjadi dan Kerusakan Awal RELATIF
0 = N/A Cidera
0 = N/A 0 = N/A Pelayanan
0 = N/A Sumber Dana Persediaan
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
Nilai 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 0-100%
2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Rendah 3 = Rendah 3 = Rendah
Badai 0 3 3 3 3 3 3 0% *Threat increases with percentage.
Angin Topan 0 3 3 3 3 3 3 0% RISK = PROBABILITY * SEVERITY
Badai Petir 0 1 1 1 1 1 1 0% 9% 15% 61%
Hujan Salju 0 1 2 2 3 3 3 0%
Badai Salju 0 3 3 3 3 3 3 0%
Hujan Es 0 1 1 1 1 1 1 0%
Gempa Bumi 1 3 3 2 1 1 1 20%
Gelombang Pasang 0 3 3 3 3 3 3 0%
Suhu Ekstrem 0 1 1 1 3 3 3 0%
Kekeringan 1 1 1 1 1 1 1 11%
Bencana Banjir 1 3 3 2 1 1 1 20%
Kebakaran 2 3 3 3 1 1 1 44%
Longsor 0 1 1 1 1 1 1 0%
Bendungan Roboh 0 1 1 1 1 1 1 0%
Gunung Berapi 1 1 1 1 1 1 1 11%
Wabah 1 3 1 1 1 1 1 15%
NILAI RATA RATA 0,44 2,00 1,94 1,81 1,75 1,75 1,75 9%

Keterangan Rumus :
% RISIKO = % PROBABILITAS * % SEVERITY
% Probabilitas = Jumlah probabilitas semua keadaan dibagi skor maksimal dikalikan jumlah keadaan % Probabilitas = P/(3*17)
% Severity = Jumlah keseluruhan skor dampak dan penanggulangan ( severity ) dari semua keadaan dibagi skor maksimal semua dampak dan penanggulangan ( severity )

% Ancaman Relatif = Skor probabilitas satu keadaan dibagi skor probabilitas maksimal dikalikan jumlah skor severity satu keadaan dibagi
jumlah skor severity maksimal ( P(a) / 3) * ( S(a) / 18) -----> P(a) = probabilitas satu keadaan, S(a) Severity satu keadaan
KEJADIAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANUSIA
RUMAH SAKIT HERMINA BANYUMANIK

SEVERITY = ( BESARAN DAMPAK PENANGGULANGAN )


DAMPAK DAMPAK
DAMPAK
PELUANG PADA PADA TANGGAPAN TANGGAPAN
PADA PERSIAPAN RESIKO
PROPERT PELAYANA INTERNAL EKSTERNAL
KEADAAN MANUSIA
I N
Kemungkinan Kerugian Gangguan Waktu, Pertolongan
Kemungkinan ini Perencanaan ANCAMAN
Kematian atau Fisik dan Terhadap Efektifitas, Petugas dan
akan terjadi Awal RELATIF
Cidera Kerusakan Pelayanan Sumber Dana Persediaan
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
Nilai 0-100%
2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Rendah 3 = Rendah 3 = Rendah
Insiden Kecelakaan
1 3 1 1 1 1 1 15% *Threat increases with percentage.
Massal (Trauma)
Insiden Kecelakaan
1 3 1 1 1 1 1 15% RISK = PROBABILITY * SEVERITY
Massal (Infeksi)
Penculikan Bayi 2 3 1 3 1 1 1 37% 12% 29% 40%
Penyanderaan 1 1 1 1 1 1 1 11%
Gangguan Sipil 1 1 1 1 1 1 1 11%
Aksi Buruh 1 1 2 3 1 1 1 17%
Penerimaan Forensik 0 0 0 0 0 0 0 0%
Ancaman Bom 1 3 1 3 1 1 1 19%
NILAI RATA
0,70 1,50 0,80 1,30 0,70 0,70 0,70 12%
RATA

Keterangan Rumus :
% RISIKO = % PROBABILITAS * % SEVERITY
% Probabilitas = Jumlah probabilitas semua keadaan dibagi skor maksimal dikalikan jumlah keadaan % Probabilitas = P/(3*17)
% Severity = Jumlah keseluruhan skor dampak dan penanggulangan ( severity ) dari semua keadaan dibagi skor maksimal semua dampak dan penanggulangan
( severity ) semua keadaan %Severity = skor severity/306

% Ancaman Relatif = Skor probabilitas satu keadaan dibagi skor probabilitas maksimal dikalikan jumlah skor severity satu keadaan
dibagi jumlah skor severity maksimal ( P(a) / 3) * ( S(a) / 18) -----> P(a) = probabilitas satu keadaan, S(a) Severity satu keadaan
INSTRUMEN PENILAIAN KERENTANAN BAHAYA
PERISTIWA YANG MELIBATKAN BAHAN BERBAHAYA
RUMAH SAKIT HERMINA BANYUMANIK

SEVERITY = ( BESARAN DAMPAK PENANGGULANGAN )


DAMPAK DAMPAK DAMPAK
PELUANG TANGGAPAN TANGGAPAN
PADA PADA PADA PERSIAPAN RESIKO
INTERNAL EKSTERNAL
KEADAAN MANUSIA PROPERTI PELAYANAN
Kemungkinan Gangguan Waktu, Pertolongan
Kemungkinan ini Kerugian Fisik Perencanaan ANCAMAN
Kematian atau Terhadap Efektifitas, Petugas dan
akan terjadi dan Kerusakan Awal RELATIF
Cidera Pelayanan Sumber Dana Persediaan
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Rendah 1 = Tinggi 1 = Tinggi 1 = Tinggi
Nilai 0-100%
2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang 2 = Sedang
3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi 3 = Tinggi
Kejadian Korban B3 Massal
1 1 1 1 1 1 1 11%
( 5 Korban ) *Threat increases with percentage.
Kejadian Korban B3 Kecil
1 1 1 1 1 1 1 11% RISK = PROBABILITY * SEVERITY
( < 5 Korban )
Paparan Bahan Kimia, Eksternal 1 1 1 1 1 1 1 11% 12% 33% 35%
Tumpahan Internal Ukuran Kecil-
1 3 1 1 1 1 1 15%
Sedang
Tumpahan Internal Ukuran Besar 1 1 1 1 1 1 1 11%
Paparan Radioaktif, Internal 1 1 1 1 1 1 1 11%
Paparan Radioaktif Eksternal 1 1 1 1 1 1 1 11%
NILAI RATA RATA 0,78 1,00 0,78 0,78 0,78 0,78 0,78 12%

Keterangan Rumus :
% RISIKO = % PROBABILITAS * % SEVERITY
% Probabilitas = Jumlah probabilitas semua keadaan dibagi skor maksimal dikalikan jumlah keadaan % Probabilitas = P/(3*17)

% Severity = Jumlah keseluruhan skor dampak dan penanggulangan ( severity ) dari semua keadaan dibagi skor maksimal semua dampak dan penanggulangan ( severity ) semua keadaan %Severity = skor severity/306

% Ancaman Relatif = Skor probabilitas satu keadaan dibagi skor probabilitas maksimal dikalikan jumlah skor severity satu keadaan dibagi
jumlah skor severity maksimal ( P(a) / 3) * ( S(a) / 18) -----> P(a) = probabilitas satu keadaan, S(a) Severity satu keadaan
SUMMARY OF MEDICAL CENTER HAZARDS ANALYSIS

Total for Facility


Bahan Material
Teknologi

Manusia
Alam
Proba bility 0,15 0,35 0,33 0,33 0,24

Se ve rity 0,61 0,48 0,40 0,35 0,44

Ha za rd Spe cific Re la tive Risk: 0,09 0,17 0,13 0,12 0,11

Hazard Specific Relative Risk to Medical Center

1,0 0
Relative Threat to Facility

0,9 0
0,8 0
0,7 0
0,6 0
0,5 0
0,4 0
0,3 0
0,2 0
0,1 0
0,0 0
A lam Teknolog i Ma nusia B ahan Ma teria l

Probability and Severity of Hazards to Medical Center

1,0 0
0,9 0
Relative Impact on Facility

0,8 0
0,7 0
0,6 0
0,5 0
0,4 0
0,3 0
0,2 0
0,1 0
0,0 0
P ro bab ility S everity
Infection Control Risk Assesment
Assesment Risiko Infeksi dari Kegiatan Surveilens

Kejadian Kemungkinan Dampak Skor Priori


Risiko tas &
Risik
o
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Potensial
infeksi
VAP 3 3 9
IADP 3 3 9
IDO 4 3 12 1
Phlebitis 3 2 6
ISK 3 3 9 3
HAP 3 3 9 2
RS HERMINA BANYUMANIK

FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS


Suatu pendekatan yang sistematis yang bertujuan untuk
mengidenfikasi masalah dan mencegah permasalahan itu sebelum
terjadi
Fokus kepada pencegahan, dampak, meningkatkan keamanan,
meningkatkan outcome positif dan kepuasan pasien
KERANGKA KONSEP

Analisa Risiko dengan Healthcare


Failure Mode and Effeck Analysis
(HFMEA )
Analisis Hazard

Pencegahan
Penculikan Bayi Baru
Lahir

Tidak terdapat kasus


penculikan bayi
Langkah Pembuatan FMEA
1. Tentukan Topik
2. Bentuk Tim FMEA
3. Buat diagram proses dan brainstorm modus kegagalan dan efeknya
4. Menentukan prioritas modus kegagalan
5. Identifikasi akar masalah modus kegagalan
6. Redesain / buat proses perencanaan proses baru
7. Analisa dan uji coba proses yang baru
8. Implementasi dan monitoring proses baru
1. Tentukan Topik

Pencegahan Penculikan
Bayi Baru Lahir
Latar Belakang Pemilihan Topik
Adanya kasus penculikan bayi di Rumah Sakit lain
Kebijakan Keselamatan Pasien ( KMK
1691/VIII/2011)
Risk Priority Number (RPN)
Risiko Severity Occurance Detection RPN Ranking

Penculikan Bayi 4 4 4 64 1

Mencegah kebakaran 4 4 3 48 2

Mencegah salah lokasi 4 3 3 36 3


operasi
Mencegah kassa 4 3 3 36 4
tertinggal
Mencegah salah 3 5 2 30 5
pemberian terapi obat
MEMBENTUK TIM FMEA

Ketua : Manajer Pelayanan Medis


Anggota : 1. Manajer Keperawatan
2. Manajer Rumah Tangga
3. Kepala Instalasi KBBL
4. Tim Mutu RS
5. Ketua Komite Medik
3. Alur Proses, Sub proses, dan Modus
Kegagalan
PROSES PROSES PROSES

Bayi Baru Lahir BBL dirawat di KBBL Keberadaan bayi dengan rawat gabung

SUBPROSES SUBPROSES SUBPROSES

Modus
Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Kegagalan
Pemetaan dan Pemilihan Proses/Sub Proses
Proses 1 Proses 2 Proses 3
Keberadaan bayi dengan rawat
Bayi Baru Lahir BBL dirawat di KBBL
gabung
Sub Proses 1 Sub Proses 2 Sub Proses 3

Bayi di KBBL dalam waktu


Pendampingan perawat bayi Bayi bersama ibu
tertentu

Pemberian gelang identitas Perawat mengantar bayi ke Perawat melakukan kegiatan


bayi ruang ibu asuhan lainnya di KBBL

Perawat melakukan kegiatan


Pengantaran bayi ke KBBL
asuhan lainnya di KBBL
4. Menentukan prioritas modus
kegagalan
Bayi di KBBL dalam waktu Perawat melakukan kegiatan
tertentu Perawat mengantar asuhan lainnya di KBBL/ruang
bayi ke ruang ibu perawatan ibu

Modus kegagalan Modus kegagalan Modus kegagalan


Bayi di KBBL tanpa perawat Bayi lain di KBBL tanpa perawat Bayi-bayi yang ada di KBBL tidak
terpantau

Petugas terlelap Bayi diantarkan pada yang bukan


orang tuanya

Perhatian perawat terbagi


dengan perhatian lain
Modus Kegagalan dan Dampak
Hazard Skoring Analisis Pohon Keputusan
Modus Potensi
Apakah
Kegagalan Penyebab Poin Tunggal Adakah Kontrol/
Kegawatan Probabilitas Nilai Hazard Mudah
Kelemahan? Pengendalian?
dideteksi?
Bayi di KBBL Perawat
tanpa perawat memberikan
5 5 25 T T
asuhan ke
ruang ibu
Perawat keluar
untuk
5 4 20 Y T
kebutuhan
urgent pribadi
Petugas terlelap Jam biologis 2 2 4 T Y T
Perawat Lelah
3 1 3 T Y Y
Perhatian Dokter visite 1 4 4 T Y Y
perawat terbagi
dengan kegiatan Pemantauan
lain bayi lain dalam
4 2 8 Y Y
ruang yang
sama
5. Identifikasi Akar Masalah
Modus Potensi Penyebab Tipe Tindakan/ alasan Ukuran Yang Dukunga
Kegagalan tindakan unt mengakhiri outcome bertangg n
(kontrol, ung manajem
terima, jawab en
eliminasi)
Bayi di KBBL 1. Perawat Kontrol Penggunaan door Keamanan Ka Inst y
tanpa perawat memberikan access dan bayi terjamin dan
asuhan di ruang pemasangan Kaper
ibu CCTV KBBL
2. Perawat keluar
untuk
kebutuhan
urgent pribadi
Petugas Perawat lelah Kontrol Penggunaan door Keamanan Ka Inst Y
terlelap access dan bayi terjamin dan
pemasangan Kaper
CCTV KBBL

Perhatian 1. Dokter visite Kontrol Penggunaan door Keamanan Ka Inst Y


perawat 2. Pemantauan bayi access dan bayi terjamin dan
terbagi dengan lain di ruang pemasangan Kaper
kegiatan lain yang sama CCTV KBBL
6. REDESAIN
Plan: Pengajuan pemasangan instalasi Door Access &
CCTV

saya berharap hal ini dapat menghasilkan:


FORM PDSA
1. mencegah terjadinya risiko penculikan bayi

Pencegahan 2. meningkatnya keselamatan pasien

Penculikan Do: Apa yang saya amati? Pelaksanaan Alur rawat


Gabung
Bayi
Study: Angka penculikan bayi nol kasus

Action: Pemasangan instalasi Door Access & CCTV di


RS Hermina Banyumanik
TAMPILAN DOOR ACCESS DI RUANG KBBL & CCTV di DEPAN PINTU
MASUK KBBL
Langkah 7: Analisis Proses Baru
Pada Penggunaan Door Access dan CCTV:
Tidak semua orang dapat keluar masuk ke ruang KBBL
Keamanan bayi di KBBL lebih meningkat
Efisiensi waktu bagi perawat yang akan melakukan asuhan
keperawatan lain
HASIL AKHIR

Pemasangan Door
Meningkatkan
Access & CCTV
Risiko Citra
Penculikan Bayi Rumah Sakit

Keselamatan Pasien
Zero case
penculikan bayi Meningkat
Langkah 8: Implementasi dan Monitoring proses baru
no kegiatan jadwal pelaksanaan tahun 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membuat analisa pengadaan x

2 Membuat analisa perbandingan x


produk

3 Proposal pengadaan pada x


direktur

4 Proses persetujuan x x x X
5 Pengadaan barang x x
6 Diklat untuk user X

7 Promosi dan pemasaran x x


Kesimpulan
FMEA yang digunakan di RS Hermina Banyumanik adalah
pencegahan penculikan bayi baru lahir
FMEA telah dilaksanakan di RS Hermina Banyumanik untuk
mengurangi risiko
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan FMEA tersebut adalah
peningkatan keselamatan pasien dan meningkatnya citra rumah sakit.
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
RS HERMINA BANYUMANIK
KPRS Hermina Banyumanik
Identifikasi
Risiko
PROGRAM KESELAMATAN PASIEN
RS HERMINA BANYUMANIK

Kegiatan :
Menjalankan 7 standar keselamatan pasien
Menjalankan 7 langkah menuju keselamatan pasien
Menjalankan 6 sasaran keselamatan pasien
1. HAK PASIEN 1. BANGUN KESADARAN AKAN
1. KETEPATAN IDENTIFIKASI
2. MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGA NILAI KESELAMATAN PASIEN
PASIEN
3. KESELAMATAN PASIEN DALAM 2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF RS
KESINAMBUNGAN PELAYANAN 2. PENINGKATAN KOMUNIKASI
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS
4. PENGGUNAAN METODE-METODE EFEKTIF
PENGELOLAAN RISIKO
PENINGKATAN KINERJA UNTUK 3. PENINGKATAN OBAT YANG
4. KEMBANGKAN SISTEM
MELAKUKAN EVALUASI DAN PERLU DIWASPADAI (HIGH
PELAPORAN
PROGRAM PENINGKATAN ALLERT MEDICATION)
5. LIBATKAN DAN
KESELAMATAN PASIEN 4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT
5. PERAN KEPEMIMPINAN DALAM
BERKOMUNIKASI DENGAN
PROSEDUR, TEPAT PASIEN
MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN
OPERASI
PASIEN 6. BELAJAR DAN BERBAGI
5. PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
6. MENDIDIK STAF TENTANG PENGALAMAN TENTANG
TERKAIT PELAYANAN
KESELAMATAN PASIEN KESELAMATAN PASIEN
KESEHATAN
7. KOMUNIKASI MERUPAKAN KUNCI 7. CEGAH CIDERA MELALUI
6. PENGURANGAN RISIKO PASIEN
BAGI STAF UNTUK MENCAPAI IMPLEMENTASI SISTEM
KESELMATAN PASIEN JATUH
KESELAMATAN PASIEN

7 STANDAR PATIENT 7 LANGKAH PATIENT 6 SASARAN PATIENT


SAFETY SAFETY SAFETY
PROGRAM KPRS
No Bulan
Kegiatan
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Patient Safety
2 Laporan Insiden, SI
dan RCA
3 Sosialisasi budaya Patient
Safety
4 Diklat Patient Safety
5 HFMEA
6 Monitoring 6 sasaran
keselamatan pasien

7 Ronde keselamatan pasien

8 Evaluasi Program
ALUR LAPORAN INSIDEN
KPRS
GRUP

DIREKSI
Direktur

Regrading RCA Tim


Rekomendasi
KPRS TIM

Laporan Insidens
Grading
Investigasi
Ka Ka MANAJER

sederhana Bagian Bagian

Ka Instalasi,
Instalasi, Instalasi, Instalasi, Ka Ruangan , Ka
Kronologis ruangan ruangan ruangan Urusan PELAKSANA
Insiden
ANALISA IKP
Tahun 2015- TW I
2016

RS HERMINA BANYUMANIK
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

TAHUN 2015-2016

No KEJADIAN TAHUN 2015 TAHUN TOTAL


2016

TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 TW1

1 KPC 0 0 0 0 0 0

2 KNC 0 1 2 1 1 5

3 KTC 3 2 1 4 2 12
4 KTD 2 1 1 0 1 5

5 SENTINEL 1 2 0 1 0 4
Total 6 6 4 6 4 26
Insiden Keselamatan Pasien RS Hermina
Banyumanik Tahun 2015 - TW I 2016
12

10

6 2015
TW I 2016

0
KPC KNC KTC KTD Sentinel
ANALISIS RESIKO
20

18

16

14

12

10 2015
TW I 2016
8

0
SI RCA
7 LANGKAH RCA

1. Identifikasi insiden
2. Pembentukan TIM Investigator
3. Pengumpulan data dan Informasi
4. Petakan kronologis kejadian
5. Identifikasi Masalah
6. Analisa informasi
7. Rekomendasi dan rencana kerja untuk improvement
Contoh Kasus RCA
RCA NY.B
Kesimpulan
Kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit telah dilaksanakan di RS
Hermina Banyumanik
Pembahasan Insiden Keselamatan Pasien dilaksanakan rutin setiap
bulan. Dan dilakukan evaluasi setiap triwulan.
Tindak Lanjut
Rekomendasi sebagai hasil dari rapat pembahasan insiden
keselamatan pasien akan dilaksanakan dan dievaluasi setiap triwulan
CLINICAL PATHWAY
RS HERMINA BANYUMANIK
DEFINISI
Suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu merangkum setiap
langkah yang diberikan kepada pasien berdasarkan standar yanmed,
standar asuhan keperawatan berbasis bukti dengan hasil yang dapat
diukur dan dalam jangka waktu tertentu selama dirumah sakit
TUJUAN
Mengurangi variasi dalam pelayanan medik
Meramalkan lama rawat di RS dan jumlah pemeriksaan
Sebagai panduan bagi seluruh staf RS yang terkait dalam pemberian
pelayanan pasien
Meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan edukasi
tentang rencana perawatan pasien
DASAR PEMILIHAN
Kasus paling sering dijumpai
Kasus resiko tinggi
Kasus dengan biaya tinggi
KASUS YANG DIPILIH
KSM ANAK
o Hiperbilirubinemia
o Diare pada anak

KSM OBGYN
o Sectio cesarea dengan indikasi bekas sectio
o Partus spontan

KSM lain-lain
o Appendiktomi
HIPERBILIRUBINEMIA
CONTOH
KRITERIA
NO KASUS KRITERIA

1 HIPERBILIRUBINEMIA Hiperbilirubinemia fisiologis, tanpa komplikasi, tanpa penyulit


penyerta, usia kehamilan cukup bulan

2 APPENDIKTOMI Tindakan ada penyulit , tanpa komplikasi.

3 PARTUS SPONTAN Tidak ada komplikasi , usia hamil 37-40 minggu

4 SECTIO CECAREA Tidak komplikasi , usia hamil 37-40 minggu, bekas sectio

5 DIARE PADA ANAK Tidak ada komplikasi dan penyulit.


PEMANTAUAN CLINICAL
PATHWAY
NO MORBIDITAS VARIABLE YANG DIPANTAU

1 HIPERBILIRUBINEMIA LOS

2 APPENDIKTOMI LOS, antibiotik, PA,

3 PARTUS SPONTAN LOS, antibiotik,

4 SECTIO CECAREA LOS, antibiotik

5 DIARE PADA ANAK LOS, antibiotika


ALUR PELAKSANAAN
PENGISIAN CLINICAL PATHWAY

PENGUMPULAN DATA DAN KLARIFIKASI OLEH


PENANGGUNG JAWAB CLINICAL PATHWAY

ANALISA DAN TINDAK LANJUT DI KSM TERKAIT

KOMITE MEDIK

SIDANG PLENO KSM

MONITORING DAN EVALUASI


NO CLINICAL PATHWAY STANDA SEBELUM SESUDA KETERANGAN
R H
1 HIPERBILUBINEMIA 100% 45% 91,7% LOS PADA HIPERBILIRUBINEMIA BELUM
LOS TERCAPAI DIKARENAKAN MASIH
TINGGINYA BILIRUBIN TOTAL LOS LEBIH
DARI 3 HARI
2 APPENDIKTOMI 100%
LOS 53% 94,7% MENJAGA KESTERILAN ALAT DAN
RUANGAN MENJADI KUNCI AGAR LOS
TIDAK PANJANG
ANTIBIOTIK 65% 100%
SUDAH TERCAPAINYA KEPATUHAN DOKTER
DALAM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
PROFILAKSIS DENGAN PILIHAN GOL
CEPHALOSPORIN INJ 1 GR
PA 46,55 83,6% EDUKASI SEBELUM OPERASI TENTANG
PENTINGNYA PA UNTUK KEPENTINGAN
DIGNOSIS

3 PARTUS SPONTAN 100%


LOS 86,4% 100% MEMPERTAHANKAN AGAR LOS TIDAK
LEBIH DARI 3 HARI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA KASUS
ANTIBIOTIK 53,2% 97,6%
EPISIOTOMI PADA PARTUS SPONTAN
4 SECTIO CESARIA 100%
INDIKASI BEKAS
SC
65% 91,36% LOS LEBIH PANJANG PADA
LOS PASIEN SECTIO CESARIA
DISEBABKAN INDIKASI MEDIS,
TETAPI RATA-RATA 3 HARI POST
77,1% 100% OPERASI PASIEN SUDAH
ANTIBIOTIK PULANG
SUDAH TERCAPAI KEPATUHAN
DOKTER DALAM
MENGGUNAKAN ANTIBIOTIK
PROFILAKSIS PADA OPERASI
SECTIO CESARIA
5 DIARE AKUT 100%
PADA ANAK
LOS 59,9% 87,38% LOS PADA PASIEN ANAK
DISEBABKAN INDIKASI MEDIS

ANTIBIOTIK 62,3% 89,4% PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA


DIARE ANAK DENGAN KASUS
TERTENTU
KESIMPULAN
Clinical pathway menjadi suatu panduan bagi pemberi asuhan
pasien pelayanan kepada pasien yang dapat mengurangi varian
dalam perawatan dan memberikan dampak kepuasan pada pasien.
Clinical pathway yang dievaliasi di RS Hermina Banyumanik adalah
hiperbilirubinemia, appendiktomi, sectio cesarea dengan indikasi
bekas sectio, partus spontan, dan diare pada anak.
Hasil dari evaluasi masih menunjukkan beberapa variasn yang masih
perlu dievaluasi dan monitoring lebih lanjut.
SARAN
1. Melakukan sosialisasi dan mengawasi kepatuhan dokter dalam
pelaksanaan clinical pathway oleh komite medik
2. Menyarankan kepada yanmed dan komite medik melakukan audit
hasil clinical pathway terutama pada pemberian antibiotik post
partum.
3. Menyarankan refreshing ke ilmuan yang ter up date berhubungan
dengan panduan praktik klinis.
4. Melakukan up date Clinical Pathway sesuai dengan panduan praktik
klinis.

Anda mungkin juga menyukai