– FMEA
Failure Mode and Effect Analyses
Analisis Dampak & Modus
Kegagalan
DESATYA ROSSA AMYGHA
🞄 Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi
yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang
RISIK sedang berlangsung atau kejadian yang akan
O datang.
Dihilangkan Hilangkan Proses
Alihkan
Ditransfer Penanggun
PERLAKUA g Jawab
N Risiko
TERHADAP Diterima
Siap Menerima
Risiko
RISIKO
Kurangi/Kelola
Dimitigasi
Risiko
HILANGKAN RISIKO
PERLAKUKA
N TERHADAP
RISIKO 🞄Tidak bekerja menggunakan
jarum/
TERTUSUK 🞄Tidak melaksanakan injeksi
JARUM atau kegiatan menggunakan
jarum
ALIHKAN
RISIKO
PERLAKUKA
N TERHADAP 🞄Biarkan orang lain (bukan
pihak internal rumah sakit)
RISIKO yang melakukan
PERLAKUKA
N TERHADAP
RISIKO 🞄Memandang risiko sebagai
bagian dari pekerjaan dan
TERTUSUK menerimanya
PERLAKUKA
N TERHADAP 🞄Dilakukan upaya untuk
mengurangi risiko tertusuk
RISIKO jarum
Uang hilang
Gak jadi beli
telur
Suruh orang
lain beli telur
M
a
n
a
j
e
m
e
n
R
i
s
i
Upaya manajemen risiko
berdampak pada meningkatnya
tingkat keselamatan dan
mengurangi insiden/
kesalahan/kecelakaan
ACCIDEN
T
STATISTIC
Dengan
manajemen
risiko yang baik,
seluruh potensi
bahaya
diminimalkan
Pesawat memiliki tingkat
keamanan yang sangat
tinggi.
Keamanan naik pesawat
melebihi keamanan
tidur di kamar kita
sendiri
RISIKO PADA
RUMAH SAKIT
Pasien
Staf Medis
Nakes &
LINGKUP Area Risiko
Staf Lain
AREA Fasilitas
RISIKO
Lingkungan
Bisnis
Infeksi
Penyakit
Klinis
akibat kerja
Medication
RISIKO Error
BERDASARKA Risiko
N TOPIK Tuntutan
Fasilitas
Risiko Secara
PMKP
TOPIK
Umum
N RISIKO Terkait
Risiko
PPI Risk
Assessmen Dampak
PADA MFK
t (ICRA)
Risiko Terkait
Keamanan
Konstruksi
SNARS dan
Fasilitas
Begitu banyak kemungkinan
timbulkan kesalahan dalam
proses bisnis dan pelayanan di
Semua butuh di manage dengan baik rumah sakit
Pasien Staf Medis
Pasien jatuh
HAL HAL Lingkungan Fasilitas
YANG
BISA Terjadi kontaminasi air tanah Genset gagal berfungsi
Prioritas Risiko
UPAYA
MANAJEME Pelaporan Risiko
N RISIKO
Manajemen Risiko
-
Investigasi KTD & Senitinel
SNARS-
Manajemen
Tuntutan
IDENTIFIKASI
RISIKO
Unit melakukan pembahasan untuk mengidentifikasi risiko
apa saja yang mungkin ada dalam kegiatan kerja/pelayanan
mereka sehari hari
LANGKAH Tentukan Proses
Berisiko
Identifikasi Hal Apa
Saja yg Mungkin
IDENTIFIKAS Berjalan Salah
I RISIKO • Merupakan • Merupakan
pekerjaan/proses/ kekhawatiran
asuhan yang kegagalan yang
dikerjakan sehari mungkin
hari terjadi pada
proses
Pengisian BBM pada genset
IDENTIFIKAS • BBM tumpah
I RISIKO • Kebakaran
(Proses Risiko Tinggi
& KesalahanYang
Perawatan komponen kelistrikan
Dapat Terjadi) • Staf tersengat listrik
• Staf terjatuh
IDENTIFIKAS Injeksi Obat High
I RISIKO Alert
• Salah menyiapkan obat
• Salah pasien
1.Proses Risiko
Tinggi & • Salah dosis
KesalahanYang • Salah rute
DapatTerjadi)
2.Insiden
Keselamatan Pasien Pelayanan Pasien Infeksius
3.Sentinel Event
4. Kemungkinan • Staf tertusuk jarum
Adanya Event Buruk
5. dll
• Staf terpajan cairan infeksius
1. Unit Based (Unit yang melakukan identifikasi risiko)
PRINSIP 2. Mencakup semua area & profesi di unit tersebut
IDENTIFIKAS 3. Mencakup semua topik
Kerusakan
3-4 Cedera ringan asset/kerugian Dampak ringan Ringan
finansial ringan
Kerusakan
asset/kerugian Sangat luas dan
10 Meninggal finansial sangat Dampak luas berat
luas
Berlaku satu parameter terpenuhi, maka severity level terpenuhi, misalnya, pada manusia,
cedera ringan, namun reputasi sangat luas dan berat, maka severity levelnya adalah 10
Kemungkinan Terjadinya Angka Kemungkinan Rangking
Kegagalan Kegagalan
1 dari 8 8
KRITERIA Tinggi, Kegagalan Berulang
1 dari 20 7
KEMUNCULAN
/ FREKEUNSI/ Sedang, Kegagalan Jarang
1 dari 80 6
1 dari 2000 4
Rendah, Kegagalan Sangat Jarang
1 dari 15000 3
1 dari 150000 2
Hampir Tidak Mungkin Gagal
≤1 dari 1500000 1
KRITERIA
Ranking Kategori PenemuanDETEKTABILITAS
Sistem Monitoring yg Pelaksanaan Testing
Detektabilitas Tersedia & Monitoring
10 Hampir Tidak Mungkin tidak mungkin ditemukan Tidak ada tidak ada testing &
monitoring
9 Sangat Sulit mungkin ditemukan offline tidak terjadwal/insidental
Tulisan yang dicetak miring adalah parameter yang dilihat di kondisi saat ini yang ada, untuk
menentukan rangking, dan kategori detektabilitas
KRITERIA
RPN
LAIN
PELAPORAN
RISIKO
Risiko yang sudah diidentifikasi dan diberi prioritas
dilaporakan
1. Berdasarkan SNARS, unit minimal melaporkan risiko untuk
dikelola minimal 1 tahun sekali
KONTRIBUSI 2. Belum ditetapkan regulasi yang mengatur tentang tata cara
UNIT pelaporan risiko dari unit
3. Arahnya, unit melaporkan risiko kepada PMKP untuk kemudian
DALAM dilaporkan kepada Direktur Utama sebagai penanggung jawab
PELAPORAN PMKP untuk kemudian diambil tindakan
4. Pimpinan untuk selanjutnya akan mengarahkan dalam
RISIKO menentukan risiko mana yang akan di manage
EVALUASI/
PENGELOLAA
N RISIKO
Kegiatan untuk memilih risiko dapat diterima atau tidak
EVALUASI
RISIKO/
MANAJEME
N RISIKO
PEMETAAN
RISIKO
UNTUK
EVALUASI/
MANAJEME
N RISIKO
Dampak minor
Frekuensi tidak
Acceptable
pernah
Selalu terdeteksi
sebelum kejadian
R
HISIKO Risiko Tolerable Frekuensi jarang
WAJAR
UNTUK Sering terdeteksi
sebelum
DITOLERANSI kejadian
Dampak berat
Sulit dideteksi
sebelum ada
kejadian
LANGKAH PENGURANGAN
RISIKO DIFOKUSKAN PADA
PROSESYANG
INTOLERABLE
Namun demikian, pada beberapa hal contohnya angka risiko
infeksi tetap wajib dipantau dan
diturunkan
Untuk menentukan risiko/kegagalan
mana yang intolerable dihitung
menggunakan risk priority number
berdasarkan skor dampak,
kemunculan, dan kemungkinan
terdeteksinya sebelum kejadian
FAILURE MODE AND
EFFECT ANALYSES (FMEA)
Merupakan metode pendekatan untuk mengidentifikasi kemungkinan
kegagalan/error/kesalahan yang bisa terjadi pada suatu proses,
umumnya pendekatannya adalah pada proses risiko tinggi
FMEA mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya
kesalahan pada sub
proses/sub-sub proses
(workstation), kemudian
dilakukan perubahan
untuk menurunkan
risikonya
FMEA membantu dalam
mengidentifikasi hal-hal apa saja
yang mungkin terjadi
kesalahan/insiden/error pada suatu
proses
Sub Sub
Proses
Sub Proses
Sub Sub
Proses
Menyiapkan Alat
Siapkan kail
& Bahan
Siapkan umpan
Hidupkan
Penjabaran
kendaraan
Proses
Kendarai
Menuju Kolam
kendaraan
nya kail
Memancing Menunggu
Mengangkat ikan
yang terpancing
Dokter Menulis Apoteker Menyiapkan Memberikan
Resep Membaca Resep Obat Kepada Pasien
Permintaan
Dokter menulis
Pemeriksaan Diterima Menuju Pasien Menyiapkan Reagen
permintaan
oleh Petugas Lab
Petugas Lab
Dokter menulis Menyiapkan
Mendokumentasikan Mengambil Sample
indikasi pemeriksaan Spesimen
Permintaan
Dokter
menandatangani Melabeli Sampel Memeriksa Spesimen
permintaan
Diagram Modus
Kegagalan
Penyebab
Potensial
Occurence Rekomendasi Occurence
Sub Proses
CONTOH
FRAMEWORK
FMEA
Kegagalan Mesin ATM
FMEA
membantu
mengidentifikasi
kemungkinan
terjadinya
kesalahan/error/
insiden pada
step- step
proses/pelayanan
FMEA sebagai
alat untuk
manajemen
risiko
Kembali ke
identifikasi risiko…
Integrasi FMEA dengan berbagai area/topik manajemen risiko
MODUS KEGAGALAN PADA MODUS KEGAGALAN
PROSES-SUB PROSES BERDASARKAN NON PROSES
🞄Berdasarkan pengalaman,
misalnya insiden
Sehingga, 🞄Berasal dari modus
keselamatan pasien
KONTRIBUSI
PADA 🞄Memberikan Input 🞄Memberikan Arahan
🞄Memilih Risiko yang Dikelola
MANAJEME 🞄Mengidentifikasi Risiko
🞄Memimpin Re-Desain
🞄Menentukan Rangking Risiko
N RISIKO 🞄Melaksanakan Arahan 🞄Menerapkan Perubahan
Pimpinan 🞄Memantau Efektifitas
Belum pernah ada kasus keracunan makanan pada
pilot. Namun proses manajemen risiko mengharuskan
pilot untuk mengkonsumsi dua menu yang berbeda
untuk mencegah kedua pilot keracunan makanan
Tujuan akhir dari re-desain/perbaikan
sebagai output dari manajemen risiko
tentunya untuk mengurangi risiko
sehingga proses menjadi lebih fault proof
(anti error/anti salah)
Tujuan PMKP adalah membuat orang
sulit membuat kesalahan
Seperti kita ingat, bahwa konsep PMKP bila di analogikan ke dalam dunia
penerbangan telah berhasil membuat penerbangan menjadi salah satu area
dimana orang-orang dibuat menjadi susah untuk berbuat kesalahan,
dimana
prosesnya adalah dibuat supaya anti salah/fault
proof