Anda di halaman 1dari 90

MANAJEMEN RISIKO

– FMEA
Failure Mode and Effect Analyses
Analisis Dampak & Modus
Kegagalan
DESATYA ROSSA AMYGHA
🞄 Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi
yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang
RISIK sedang berlangsung atau kejadian yang akan
O datang.
Dihilangkan Hilangkan Proses

Alihkan
Ditransfer Penanggun
PERLAKUA g Jawab
N Risiko

TERHADAP Diterima
Siap Menerima
Risiko
RISIKO
Kurangi/Kelola
Dimitigasi
Risiko
HILANGKAN RISIKO

PERLAKUKA
N TERHADAP
RISIKO 🞄Tidak bekerja menggunakan
jarum/
TERTUSUK 🞄Tidak melaksanakan injeksi
JARUM atau kegiatan menggunakan
jarum
ALIHKAN
RISIKO

PERLAKUKA
N TERHADAP 🞄Biarkan orang lain (bukan
pihak internal rumah sakit)
RISIKO yang melakukan

TERTUSUK 🞄Sehingga bila tertusuk, yang


menanggung akibatnya
JARUM bukan rumah sakit
🞄Atau alihkan risiko ke
asuransi
TERIMA RISIKO

PERLAKUKA
N TERHADAP
RISIKO 🞄Memandang risiko sebagai
bagian dari pekerjaan dan
TERTUSUK menerimanya

JARUM 🞄Tidak ada langkah/upaya


untuk mengurangi risiko
MITIGASI RISIKO

PERLAKUKA
N TERHADAP 🞄Dilakukan upaya untuk
mengurangi risiko tertusuk
RISIKO jarum

TERTUSUK 🞄Misalnya dengan mencegah


terjadinya
JARUM 🞄Atau dengan mengurangi
dampak buruknya jika benar-
benar terjadi
MenurutUU Nomor 24Tahun 2007, mengatakan bahwa
pengertian mitigasi dapat didefinisikan. Pengertian
mitigasi adalah serangkaian upayauntuk mengurangi
resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana
Beli telur di pasar

Uang hilang
Gak jadi beli
telur

Suruh orang
lain beli telur
M
a
n
a
j
e
m
e
n
R
i
s
i
Upaya manajemen risiko
berdampak pada meningkatnya
tingkat keselamatan dan
mengurangi insiden/
kesalahan/kecelakaan

Bahkan pada kondisi dimana banyak hazard/bahaya yang


mengancam
Pada kondisi normal, take off
dan landing pada pesawat
merupakan masa dimana
kecelakaan banyak terjadi.
Banyak hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan yang
sifatnya fatal pada penerbangan
AIRPLANE

ACCIDEN
T
STATISTIC
Dengan
manajemen
risiko yang baik,
seluruh potensi
bahaya
diminimalkan
Pesawat memiliki tingkat
keamanan yang sangat
tinggi.
Keamanan naik pesawat
melebihi keamanan
tidur di kamar kita
sendiri
RISIKO PADA
RUMAH SAKIT
Pasien

Staf Medis

Nakes &
LINGKUP Area Risiko
Staf Lain
AREA Fasilitas
RISIKO
Lingkungan

Bisnis
Infeksi

Penyakit
Klinis
akibat kerja
Medication
RISIKO Error
BERDASARKA Risiko
N TOPIK Tuntutan

Non Klinis Piutang

Fasilitas
Risiko Secara
PMKP
TOPIK
Umum

MANAJEME Bab Infection Control


HAIs

N RISIKO Terkait
Risiko
PPI Risk
Assessmen Dampak
PADA MFK
t (ICRA)
Risiko Terkait
Keamanan
Konstruksi

SNARS dan
Fasilitas
Begitu banyak kemungkinan
timbulkan kesalahan dalam
proses bisnis dan pelayanan di
Semua butuh di manage dengan baik rumah sakit
Pasien Staf Medis

Salah identifikasi pasien Tertusuk jarum

Reaksi alergi Staf mogok bekerja

Pasien jatuh
HAL HAL Lingkungan Fasilitas
YANG
BISA Terjadi kontaminasi air tanah Genset gagal berfungsi

TERJADI Atap runtuh

Bisnis Nakes & Staf Lain

Pelayanan tidak terklaim Tertusuk jarum

Pasien lari Terpajam kimia berbahaya

Pencairan klaim telat


RS ADALAH
LINGKUNGAN
PADAT RISIKO
PERLU DILAKUKAN
PENGELOLAAN RISIKO AGAR
RS DAPAT BEROPERASI DI
LINGKUNGANYANG LEBIH
AMAN
Upaya Identifikasi Risiko

Prioritas Risiko
UPAYA
MANAJEME Pelaporan Risiko
N RISIKO
Manajemen Risiko
-
Investigasi KTD & Senitinel
SNARS-
Manajemen
Tuntutan
IDENTIFIKASI
RISIKO
Unit melakukan pembahasan untuk mengidentifikasi risiko
apa saja yang mungkin ada dalam kegiatan kerja/pelayanan
mereka sehari hari
LANGKAH Tentukan Proses
Berisiko
Identifikasi Hal Apa
Saja yg Mungkin
IDENTIFIKAS Berjalan Salah
I RISIKO • Merupakan • Merupakan
pekerjaan/proses/ kekhawatiran
asuhan yang kegagalan yang
dikerjakan sehari mungkin
hari terjadi pada
proses
Pengisian BBM pada genset
IDENTIFIKAS • BBM tumpah
I RISIKO • Kebakaran
(Proses Risiko Tinggi
& KesalahanYang
Perawatan komponen kelistrikan
Dapat Terjadi) • Staf tersengat listrik
• Staf terjatuh
IDENTIFIKAS Injeksi Obat High
I RISIKO Alert
• Salah menyiapkan obat
• Salah pasien
1.Proses Risiko
Tinggi & • Salah dosis
KesalahanYang • Salah rute
DapatTerjadi)
2.Insiden
Keselamatan Pasien Pelayanan Pasien Infeksius
3.Sentinel Event
4. Kemungkinan • Staf tertusuk jarum
Adanya Event Buruk
5. dll
• Staf terpajan cairan infeksius
1. Unit Based (Unit yang melakukan identifikasi risiko)
PRINSIP 2. Mencakup semua area & profesi di unit tersebut
IDENTIFIKAS 3. Mencakup semua topik

I RISIKO 4. Mencakup semua yang dibicarakan dalam SNARS


PRIORITAS
RISIKO
Tidak semua risiko dapat dikelola
Rumah sakit, dikarenakan
keterbatasan sumber
dayanya, harus memiliki
risiko mana saja yang
dikelola
Diperlukan suatu langkah untuk menentukan mana risiko
yang menjadi prioritas untuk dikelola dengan tujuan
diturunkan tingkat risikonya
Ada 3 aspek terkait
risiko yang harus
dinilai, yaitu dampak,
frekuensi dan
detektabilitas
🞄Dampak merupakan hasil
yang timbul akibat terjadinya 🞄Contoh dampak antara lain
suatu kegagalan, insiden, 🞄 Pasien terluka
kecelakaan, error, dan 🞄 Pasien diculik
kesalahan 🞄 Pencemaran air tanah
DAMPAK/ 🞄Kejadian kegagalan, insiden, 🞄 Bangunan terbakar

POTENTIA kecelakaan, error, dan


kesalahan, analogi, atau
🞄 Alat hilang
🞄 Pengunjung terluka
L EFFECT ekuivalen dengan “risiko”
🞄Dampak pada FMEA sering
🞄Dampak bisa terjadi pada disebut sebagai potential
manusia (pasien, staf, effect dan diukur
pengunjung), asset rumah menggunakan skala
sakit, lingkungan, dan “severity”, disingkat SEV
reputasi/image
🞄Misalnya risiko yang dibahas
adalah salah pemberian obat,
🞄Kemunculan di sini bukan
potensi penyebabnya adalah
berarti kemunculan
kesalahan pembacaan resep.
insidennya/kesalahannya
🞄Maka kesalahan pembacaan
FREKUENSI 🞄Melainkan yang dimaksud
adalah kemunculan dari
resep adalah hal yang dinilai
kemunculannya, bukan salah
KEMUNCULAN penyebab terjadinya insiden
pemberian obatnya
/ POTENTIAL 🞄Diukur secara skala
🞄Pada tabel FMEA,
berdasarkan munculnya
CAUSE penyebab kejadian per
kemunculan penyebab atau
sering disebut sebagai
proses yang terjadi
potential cause diukur
🞄Peringkat kemunculan dalam skala “occurrence”
melekat pada potential atau sering disingkat OCC
cause
🞄Detektabilitas, dapat 🞄Gunung meletus dapat
diartikan sebagai seberapa diperkirakan kejadiannya
mungkin kesalahan, error, melalui pemantauan yg ketat
insiden, kecelakaan, bisa dan terus menerus, baik
diketahui sebelum itu benar- secara online dan offline,
benar terjadi maka detektabilitas gunung
meletus dikatakan tinggi
🞄Dengan kata lain, apakah ada
suatu early warning system, 🞄Pasien yang akan dioperasi
DETEKTABILITAS/ baik secara online pada rumah sakit yg
(computerized) maupun menerapkan prosedur time
DETECTABILITY offline yang mengidentifikasi out dengan baik, maka
akan adanya kesalahan, detektabilitasnya untuk
error, insiden, kecelakaan kejadian salah sisi sangat
yang akan terjadi kemudian tinggi, artinya pasien selalu
dapat diketahui bila akan
🞄Suatu kecelakaan akan terjadi salah sisi
sangat kecil kemungkinan
terjadi bila kita selalu 🞄 Detektabilitas,/detectability
mengetahui kecelakaan itu pada FMEA sering disingkat
akan terjadi DET
DAMPAK
PENGELOLAA Bila terjadi, dikurangi Bila staf terpajan HbV,
N RISIKO Dampak
severitas dampaknya staf sudah diimunisasi

Listrik tidak pernah


Risiko/Kesalahan/ Dikurangi
mati lebih dari 10
Frekuensi/Occurrence kemungkinan
Insiden detik dalam 5 tahun
terjadinya kesalahan
terakhir

Mengurangi Ditingkatkan deteksi


Ketika akan hampir
salah injeksi obat,
dampak, Detektabilitas terhadap akan
terjadinya kesalahan segera diketahui
sehingga tidak terjadi
frekuensi, atau
meningkatkan
detektabilitas
RISK 🞄 Dikarenakan keterbatasan sumber daya rumah sakit, maka tidak
semua risiko yang diidentifikasi dapat dikelola dengan cara
PRIORIT dikurangi risiko nya.

Y 🞄Maka diperlukan adanya pengurutan risiko berdasarkan


prioritasnya
NUMBER 🞄Prioritas risiko dinamakan Risk Priority Number (RPN)
(RPN)
Severity X Occurrence X
RISK Detectability
PRIORIT
Y Dampak X Kemunculan X Detektabilitas
NUMBER
(RPN)
Severity Level Manusia Aset Lingkungan Reputasi
Kerusakan asset
Cedera sangat /kerugian finansial Dampak sangat
1-2 ringan ringan Sangat sedikit
sangat sedikit

Kerusakan
3-4 Cedera ringan asset/kerugian Dampak ringan Ringan
finansial ringan

KRITERI 5-7 Cedera berat


Kerusakan
asset/kerugian Dampak sedang Sedang
A finansial sedang

DAMPAK 8-9 Cacat permanen


Kerusakan
asset/kerugian Dampak berat Berat
finansial berat

Kerusakan
asset/kerugian Sangat luas dan
10 Meninggal finansial sangat Dampak luas berat
luas

Berlaku satu parameter terpenuhi, maka severity level terpenuhi, misalnya, pada manusia,
cedera ringan, namun reputasi sangat luas dan berat, maka severity levelnya adalah 10
Kemungkinan Terjadinya Angka Kemungkinan Rangking
Kegagalan Kegagalan

Sangat Tinggi, Kegagalan ≥ 1 dari 2 10


Hampir Tidak Dapat
Dielakkan 1 dari 3 9

1 dari 8 8
KRITERIA Tinggi, Kegagalan Berulang
1 dari 20 7
KEMUNCULAN
/ FREKEUNSI/ Sedang, Kegagalan Jarang
1 dari 80 6

OCCURRENCE 1 dari 400 5

1 dari 2000 4
Rendah, Kegagalan Sangat Jarang
1 dari 15000 3

1 dari 150000 2
Hampir Tidak Mungkin Gagal
≤1 dari 1500000 1
KRITERIA
Ranking Kategori PenemuanDETEKTABILITAS
Sistem Monitoring yg Pelaksanaan Testing
Detektabilitas Tersedia & Monitoring
10 Hampir Tidak Mungkin tidak mungkin ditemukan Tidak ada tidak ada testing &
monitoring
9 Sangat Sulit mungkin ditemukan offline tidak terjadwal/insidental

8 Sulit sering ditemukan offline tidak terjadwal/insidental

7 Sangat Rendah mungkin ditemukan offline terjadwal

6 Rendah sering ditemukan offline terjadwal

5 Sedang mungkin ditemukan online terjadwal

4 Sedang-Tinggi sering ditemukan online terjadwal

3 Tinggi mungkin ditemukan online kontinu/terus menerus

2 Sangat Tinggi sering ditemukan online kontinu/terus menerus

1 Hampir Selalu selalu ditemukan online kontinu/terus menerus

Tulisan yang dicetak miring adalah parameter yang dilihat di kondisi saat ini yang ada, untuk
menentukan rangking, dan kategori detektabilitas
KRITERIA
RPN
LAIN
PELAPORAN
RISIKO
Risiko yang sudah diidentifikasi dan diberi prioritas
dilaporakan
1. Berdasarkan SNARS, unit minimal melaporkan risiko untuk
dikelola minimal 1 tahun sekali
KONTRIBUSI 2. Belum ditetapkan regulasi yang mengatur tentang tata cara
UNIT pelaporan risiko dari unit
3. Arahnya, unit melaporkan risiko kepada PMKP untuk kemudian
DALAM dilaporkan kepada Direktur Utama sebagai penanggung jawab
PELAPORAN PMKP untuk kemudian diambil tindakan
4. Pimpinan untuk selanjutnya akan mengarahkan dalam
RISIKO menentukan risiko mana yang akan di manage
EVALUASI/
PENGELOLAA
N RISIKO
Kegiatan untuk memilih risiko dapat diterima atau tidak
EVALUASI
RISIKO/
MANAJEME
N RISIKO
PEMETAAN
RISIKO
UNTUK
EVALUASI/
MANAJEME
N RISIKO
Dampak minor

Frekuensi tidak
Acceptable
pernah

Selalu terdeteksi
sebelum kejadian

APAKA Dampak ringan

R
HISIKO Risiko Tolerable Frekuensi jarang
WAJAR
UNTUK Sering terdeteksi
sebelum

DITOLERANSI kejadian

Dampak berat

Intolerable Frekuensi sering

Sulit dideteksi
sebelum ada
kejadian
LANGKAH PENGURANGAN
RISIKO DIFOKUSKAN PADA
PROSESYANG
INTOLERABLE
Namun demikian, pada beberapa hal contohnya angka risiko
infeksi tetap wajib dipantau dan
diturunkan
Untuk menentukan risiko/kegagalan
mana yang intolerable dihitung
menggunakan risk priority number
berdasarkan skor dampak,
kemunculan, dan kemungkinan
terdeteksinya sebelum kejadian
FAILURE MODE AND
EFFECT ANALYSES (FMEA)
Merupakan metode pendekatan untuk mengidentifikasi kemungkinan
kegagalan/error/kesalahan yang bisa terjadi pada suatu proses,
umumnya pendekatannya adalah pada proses risiko tinggi
FMEA mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya
kesalahan pada sub
proses/sub-sub proses
(workstation), kemudian
dilakukan perubahan
untuk menurunkan
risikonya
FMEA membantu dalam
mengidentifikasi hal-hal apa saja
yang mungkin terjadi
kesalahan/insiden/error pada suatu
proses
Sub Sub
Proses
Sub Proses
Sub Sub
Proses

Penjabaran Sub Sub


Proses
Proses Proses Sub Proses
Sub Sub
Proses
Berisiko yang Berisiko
Sub Sub
Akan di Proses

Manage Risiko Sub Sub


Proses
nya Sub Proses
Sub Sub
Proses
Sub Sub
Proses
Siapkan joran

Menyiapkan Alat
Siapkan kail
& Bahan

Siapkan umpan

Hidupkan

Penjabaran
kendaraan

Proses
Kendarai
Menuju Kolam
kendaraan

Berisiko yang Memancing Ikan


Masuk ke area
pemancingan

Akan di Ambil umpan di


ember

Manage Risiko Memasang


Umpan
Pasang umpan di

nya kail

Lempar kail &


umpan

Memancing Menunggu

Mengangkat ikan
yang terpancing
Dokter Menulis Apoteker Menyiapkan Memberikan
Resep Membaca Resep Obat Kepada Pasien

• Tulisan • Salah • Salah Ambil • Salah Pasien


Tidak Membaca Obat • Pasien Tidak
Terbaca Resep • Salah Paham
• Obat yg Meracik Penggunaan
Diresepkan Komposisi Obat
Tidak
Tersedia
• Meresepkan
Obat Mahal
Dokter Meresepkan Perawat Menyerahkan Tenaga Farmasi Obat Diserahkan Perawat
Obat High Alert Resep Kepada Menyiapkan Obat Kepada Perawat Memberikan Obat
Apoteker High Alert High Alert Kepada
Pasien
• Resep • Perawat • Tenaga Farmasi • Salah Memberi • Salah Pasien
Tidak Tidak Segera Salah Label • Salah Rute
Lengkap Menyerahkan Membaca • Salah • Salah Dosis
• Tulisan Resep Resep Menyerahkan
Tidak • Resep Hilang • Obat Tertukar Obat
Terbaca • Dosis Tidak
Tepat
Atau lebih detail…
dimana masing-masing
sub proses, dijabarkan
kembali ke dalam sub-
sub proses
Sub Lab Menerima Petugas Lab
Dokter Menulis Lab Melakukan
Proses Permintaan Mengambil Dst
Permintaan Pemeriksaan Spesimen Pemeriksaan
Lab

Sub-Sub Dokter mengambil


Perawat Mengantar
Permintaan Mempersiapkan alat Menghidupkan Mesin
Proses form permintaan
Pemeriksaan ke Lab

Permintaan
Dokter menulis
Pemeriksaan Diterima Menuju Pasien Menyiapkan Reagen
permintaan
oleh Petugas Lab

Petugas Lab
Dokter menulis Menyiapkan
Mendokumentasikan Mengambil Sample
indikasi pemeriksaan Spesimen
Permintaan

Dokter
menandatangani Melabeli Sampel Memeriksa Spesimen
permintaan

Dokter menyerahkan Membawa Sampel


kepada perawat ke
Lab
FRAMEWORK/
DIAGRAM
KERJA FMEA
Dampak
Severity Rekomendasi Severity
Potensial

Diagram Modus
Kegagalan
Penyebab
Potensial
Occurence Rekomendasi Occurence

Kerja FMEA Modul Sistem


Sub Rekomendasi Occurence
Kegagalan Detectability
Proses Kontrol
Modus
Sub Proses
Kegagalan
Proses Risiko
Tinggi
Sub Proses

Sub Proses
CONTOH
FRAMEWORK
FMEA
Kegagalan Mesin ATM
FMEA
membantu
mengidentifikasi
kemungkinan
terjadinya
kesalahan/error/
insiden pada
step- step
proses/pelayanan
FMEA sebagai
alat untuk
manajemen
risiko
Kembali ke
identifikasi risiko…
Integrasi FMEA dengan berbagai area/topik manajemen risiko
MODUS KEGAGALAN PADA MODUS KEGAGALAN
PROSES-SUB PROSES BERDASARKAN NON PROSES
🞄Berdasarkan pengalaman,
misalnya insiden
Sehingga, 🞄Berasal dari modus
keselamatan pasien

indentifikas kegagalan yang mungkin


terjadi pada sub proses
🞄Berdasarkan sentinel event
yang ingin dihindari
i Risiko ataupun sub sub proses 🞄Berdasarkan sesuatu
Bisa 🞄Area pasien, staf medis,
fasilitas, bisnis, dll
pemikiran negatif yaitu
ketakutan akan timbulnya
Berasal Dari digabungkan dalam kesatuan sesuatu
proses yang dibahas 🞄Bisa terdiri dari area pasien,
staf, fasilitas, bisnis, dll
Perlakuan terhadap keduanya sama. Yaitu diberi RPN berupa
Severity, Occurrence, dan Detectability, kemudian berdasarkan
rangking risiko, dipilih risiko/modus kegagalan yang akan dimitigasi
Prinsipnya, apapun sumbernya, selalu beri
RPN pada risiko/modus
kegagalan/kejadian kesalahan/insiden/error
yang didentifikasi mungkin terjadi, lalu pilih
yang RPN nya tinggi (rangking risiko)
kemudian rumuskan upaya untuk
mengurangi risiko tersebut.
Risk Priority Number (RPN) didapat dari pengalian antara skor
Severity dengan Occurrence dengan Detectability
FRAMEWORK
FMEA
RPN
Identifikasi • Severity/Dampak
• Occurrence/Kemunculan Kelola Risiko
Kegagalan • Detectability

Susun Re- Evaluasi Efek dari


Terapkan Perbaikan
Desain/Perbaika Perbaikan
n
🞄 Mengidentifikasi modul kegagalan/insiden/kesalahan/error yang
mungkin terjadi sehari-hari

Input/ 🞄 Identifikasi dampak, penyebab dan sistem yang mendeteksi


kegagalan sebelum terjadi
Kewajiban 🞄Beri skor Sev Occ dan Det, kalilkan, lalu ketemu RPN
Unit Termasuk 🞄Berdasarkan RPN, manage risiko dengan pilih antara
Komite dan 🞄 Hilangkan Risiko, artinya proses dihilangkan
🞄 Alihkan Risiko, artinya dampak dibebankan kepada pihak lain
Tim 🞄 Terima Risiko, artinya siap menerima risiko tanpa dimodifikasi
🞄 Mitigasi Risiko, artinya disusun redesain untuk mengurangi dampak,
frekuensi kemunculan penyebab kegagalan, atau meningkatkan
kemampuan mendeteksi sebelum timbulnya kegagalan
1. Berdasarkan hasil RPN, menetapkan prioritas risiko yang
dikelola
2. Memimpin diskusi untuk menurunkan risiko
PERAN 3. Menetapkan re-desain proses untuk penurunan risiko
PIMPINA 4. Menentukan penanggung jawab atas perbaikan dan tenggat
N waktu
5. Menerapkan dan mengevaluasi re-desain
1. Renovasi bangunan
2. Peremajaan alat
3. Melatih SDM
Bentuk
4. Ubah Pedoman
Re- 5. Ubah SPO
Desain/ 6. Revisi program kerja
Perbaikan 7. Menyusun rencana strategis
8. Dll (kemungkinannya tidak terbatas)
UNIT PIMPINAN

KONTRIBUSI
PADA 🞄Memberikan Input 🞄Memberikan Arahan
🞄Memilih Risiko yang Dikelola
MANAJEME 🞄Mengidentifikasi Risiko
🞄Memimpin Re-Desain
🞄Menentukan Rangking Risiko
N RISIKO 🞄Melaksanakan Arahan 🞄Menerapkan Perubahan
Pimpinan 🞄Memantau Efektifitas
Belum pernah ada kasus keracunan makanan pada
pilot. Namun proses manajemen risiko mengharuskan
pilot untuk mengkonsumsi dua menu yang berbeda
untuk mencegah kedua pilot keracunan makanan
Tujuan akhir dari re-desain/perbaikan
sebagai output dari manajemen risiko
tentunya untuk mengurangi risiko
sehingga proses menjadi lebih fault proof
(anti error/anti salah)
Tujuan PMKP adalah membuat orang
sulit membuat kesalahan
Seperti kita ingat, bahwa konsep PMKP bila di analogikan ke dalam dunia
penerbangan telah berhasil membuat penerbangan menjadi salah satu area
dimana orang-orang dibuat menjadi susah untuk berbuat kesalahan,
dimana
prosesnya adalah dibuat supaya anti salah/fault
proof

Anda mungkin juga menyukai