Anda di halaman 1dari 67

MANAJEMEN RISIKO -

FMEA
Failure Mode & Effect Analyzes

Desatya Rossa Amygha


Pengertian Risiko

Risiko adalah bahaya, akibat


atau konsekuensi yang dapat
terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlangsung
atau kejadian yang akan
datang.
Risiko equivalen dengan
kesalahan, error, insiden,
kegagalan, dan kejadian
tidak mengenakkan lainnya
Jenis Risiko di Rumah Sakit
Keselamatan
B3 &
Asuhan Fasilitas & Keamanan
Limbahnya
Konstruksi

Alat
Kebakaran Sistem Utilitas Bencana
Kesehatan

Infeksi Proses Bisnis Lingkungan Staf


Pengkategorian Risiko Klinis & Non Klinis
Infeksi

Klinis Contoh Penyakit Akibat Kerja

Medication Error
Risiko
Fasilitas

Non Klinis Contoh Keamanan

Keuangan
Topik Manajemen Risiko Pada STARKES
Kewajiban
TKRS
Pimpinan

Kewajiban
PMKP
Komite Mutu
Bab Terkait
Man Risk
Risiko Terkait
MFK
Fasilitasi

Risiko Terkait
PPI
Infeksi
Pasien Staf Medis

Salah identifikasi pasien Tertusuk jarum

Reaksi alergi Staf mogok bekerja

HAL HAL Pasien jatuh

YANG Lingkungan Fasilitas


BISA
TERJADI
Terjadi kontaminasi air tanah Genset gagal berfungsi

Atap runtuh

Bisnis Nakes & Staf Lain

Pelayanan tidak terklaim Tertusuk jarum

Pasien lari Terpajam kimia berbahaya

Pencairan klaim telat


RS ADALAH LINGKUNGAN
PADAT RISIKO
Perlu dilakukan pengelolaan risiko agar RS beroperasional secara
lebih aman
Langkah Manajemen Risiko
Langkah Manajemen Risiko

Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi


Monev Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring
Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko
• Pelaksana Identifikasi Risiko adalah seluruh pimpinan yang
ada di RS Keselamatan
Asuhan Fasilitas & Keamanan
Konstruksi

B3 &
Seluruh pimpinan Limbahnya
Kebakaran Sistem Utilitas
mengidentifikasi di
unit/areanya
masing-masing Alat Kesehatan Bencana Infeksi

Proses Bisnis Lingkungan Staf


Contoh
• Risiko terkait asuhan
Tentukan Proses Identifikasi Hal Apa Saja
• Risiko terkait infeksi Berisiko yg Mungkin Berjalan
Salah
• Risiko terkait
keselamatan • Merupakan
pekerjaan/proses/
• Merupakan
kekhawatiran
• Risiko terkait asuhan yang
dikerjakan sehari
kegagalan yang
mungkin terjadi pada
keamanan hari proses
Pengisian BBM pada genset
• BBM tumpah
• Kebakaran
Perawatan komponen kelistrikan
• Staf tersengat listrik
• Staf terjatuh
Injeksi Obat High Alert
• Salah menyiapkan obat
• Salah pasien
• Salah dosis
• Salah rute

Pelayanan Pasien Infeksius


• Staf tertusuk jarum
• Staf terpajan cairan infeksius
Sumber Ide Risiko yg Diidentifikasi
• Kejadian di masa lalu
• Misalnya dahulu beberapa kali ada orang yg terpeleset di lokasi
yg sama
• Berdasarkan regulasi
• STARKES meminta mengidentifikasi risiko terkait sistem utilitas
• Berdasarkan pengamatan
• Pimpinan mengamati ada area di RS yang tidak aman (namun
blm ada kejadian)
• Berdasarkan imajinasi probabilitas – dapat dibantu
diagram fish bone
• Pimpinan merasa ada kemungkinan perawat tertusuk jarum
Diagram Fish Bone/
Ishikawa
Membantu untuk mengidentifikasi komponen apa saja yang
mungkin berpartisipasi dalam sebuah kegagalan
Fish Bone Diagram/Ishikawa Diagram
Diidentifikasi apa saja
yang mungkin
berkontribusi
menimbulkan
kesalahan/kegagalan/
error
Prinsip Identifikasi Risiko

1. Unit Based (Unit yang melakukan


identifikasi risiko)
2. Mencakup semua area & profesi di
unit tersebut
3. Mencakup semua topik
4. Mencakup semua yang dibicarakan
dalam STARKES/Perundang-Undangan
2. Asesmen Risiko
Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring
Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
Asesmen Risiko
Dampak
Potensial

3 Komponen Risiko yg
di Kaji/Asesmen

Asesmen
Risiko

Detektabilitas/
Penyebab
Kesiapan
Potensial
Sistem
Dampak Potensial
• Dampak • Contoh dampak
merupakan hasil antara lain
yang timbul akibat
terjadinya suatu • Pasien terluka
kegagalan, • Pasien diculik
insiden, • Pencemaran air
DAMPAK/ kecelakaan, error, tanah
dan kesalahan
POTENTIAL • Dampak bisa
• Bangunan terbakar
• Alat hilang
EFFECT terjadi pada • Pengunjung terluka
manusia (pasien,
staf, pengunjung), • Dampak pada FMEA
asset rumah sakit, sering disebut sebagai
lingkungan, dan potential effect dan
reputasi/image diukur menggunakan
skala “severity”,
disingkat SEV
Skor Dampak Potensial/SEV
Skor Severity Manusia Aset Lingkungan Reputasi
Kerusakan asset
Dampak sangat
1-2 Cedera sangat ringan /kerugian finansial Sangat sedikit
ringan
sangat sedikit
Kerusakan
3-4 Cedera ringan asset/kerugian Dampak ringan Ringan
finansial ringan
Kerusakan
5-7 Cedera berat asset/kerugian Dampak sedang Sedang
finansial sedang
Kerusakan
8-9 Cacat permanen asset/kerugian Dampak berat Berat
finansial berat
Kerusakan
10 Meninggal asset/kerugian Dampak luas Sangat luas dan berat
finansial sangat luas
Berlaku satu parameter terpenuhi, maka severity level terpenuhi, misalnya, pada manusia,
cedera ringan, namun reputasi sangat luas dan berat, maka severity levelnya adalah 10
Cara Asesmen Dampak Potensial Risiko

Identifikasi Cocokkan
Dapatkan
Dampak dengan
Skor
Potensial Tabel Skor
Dampak
dari Risiko Dampak
Penyebab Potensial & Frekuensi
Kemunculannya
• Setiap • Misalnya risiko yang
risiko/kegagalan, dibahas adalah salah
kesalahan, error, pasti pemberian obat,
memiliki suatu penyebab potensialnya
kemungkinan adalah kesalahan
penyebab terjadinya. pembacaan resep.
• Maka kesalahan
PENYEBAB • Ini disebut potential
cause
pembacaan resep
adalah hal yang dinilai
POTENSIAL/ • Penyebab potensial, kemunculannya, bukan
salah pemberian
POTENTIAL memiliki nilai yg dapat
diukur tingkatnya,
obatnya
CAUSE/ yaitu dari segi
seberapa sering
• Pada tabel FMEA,
kemunculan penyebab
OCCURANCE penyebab itu muncul,
atau seberapa
atau sering disebut
sebagai potential cause
mungkin penyebab diukur dalam skala
“occurrence” atau
itu muncul sering disingkat OCC
Perawat tertusuk Melakukan re- Skor Probalilitas/
PENYEBAB jarum capping Occurane
POTENSIAL/
POTENTIAL Petugas Skor Probalilitas/
CAUSE/ tersengat listrik
Kabel terkelupas
Occurane
OCCURANCE
Skor Probalilitas/
Orang terpeleset Lantai basah
Occurane

Skor Occurance/OCC atau probabilitas, didasarkan pada


seberapa mungkin/sering penyebab potensial muncul
Skor Frekuensi Kemunculan
Penyebab
Potensial/Occurance (OCC)
Kemungkinan Kemunculan Angka Probabilitas Skor

Sangat Tinggi, Penyebab Potensial ≥ 1 dari 2 10


Hampir Selalu Muncul 1 dari 3 9

Tinggi, Penyebab Potensial Sering 1 dari 8 8


Muncul 1 dari 20 7

Sedang, Penyebab Potensial 1 dari 80 6


Terkadang Muncul 1 dari 400 5

Rendah, Penyebab Potensial Jarang 1 dari 2000 4


Muncul 1 dari 15000 3

Penyebab Potensial Hampir Tidak 1 dari 150000 2


Pernah Muncul ≤1 dari 1500000 1
Cara Asesmen Penyebab Potensial Risiko
& Frekuensi/Probabilitasnya

Identifikasi Cocokkan Dapatkan


Penyebab dengan Skor
Potensial Skor Frekuensi/
dari Risiko Occurance Probabilitas
Detektabilitas/Kesiapan Sistem
• Detektabilitas, dapat • Gunung meletus dapat
diartikan sebagai diperkirakan kejadiannya
seberapa mungkin melalui pemantauan yg
kesalahan, error, insiden, ketat dan terus menerus,
kecelakaan, bisa baik secara online dan
diketahui sebelum itu offline, maka
benar-benar terjadi detektabilitas gunung
meletus dikatakan tinggi
• Dengan kata lain,
apakah ada suatu early • Pasien yang akan
DETEKTABILITAS/ warning system, baik dioperasi pada rumah
secara online sakit yg menerapkan
DETECTABILITY (computerized) maupun prosedur time out
atau KESIAPAN offline yang
mengidentifikasi akan
dengan baik, maka
detektabilitasnya untuk
SISTEM adanya kesalahan, error,
insiden, kecelakaan yang
kejadian salah sisi sangat
tinggi, artinya pasien
akan terjadi kemudian selalu dapat diketahui
bila akan terjadi salah sisi
• Suatu kecelakaan akan
sangat kecil • Detektabilitas,/
kemungkinan terjadi bila detectability pada FMEA
kita selalu mengetahui sering disingkat DET
kecelakaan itu akan
terjadi
DETEKTABILITAS/ Pasien
Early Warning Skor
DETECTABILITY perburukan tidak
System Detektabilitas
diketahui petugas
atau KESIAPAN
SISTEM Software
Mesin genset Skor Probalilitas/
detektor
rusak Occurane
kerusakan

Skor Detektabilitas/Sistem didasarkan pada ada atau


tidak adanya suatu sistem yg memperingatkan bahwa
sebentar lagi akan terjadi insiden/risiko
Skor Detektabilitas (DET)
Sistem Monitoring yg Pelaksanaan Testing &
Skor DET Kategori Detektabilitas Penemuan
Tersedia Monitoring
tidak ada testing &
10 Hampir Tidak Mungkin tidak mungkin ditemukan Tidak ada
monitoring
9 Sangat Sulit mungkin ditemukan offline tidak terjadwal/insidental

8 Sulit sering ditemukan offline tidak terjadwal/insidental

7 Sangat Rendah mungkin ditemukan offline terjadwal

6 Rendah sering ditemukan offline terjadwal

5 Sedang mungkin ditemukan online terjadwal

4 Sedang-Tinggi sering ditemukan online terjadwal

3 Tinggi mungkin ditemukan online kontinu/terus menerus

2 Sangat Tinggi sering ditemukan online kontinu/terus menerus

1 Hampir Selalu selalu ditemukan online kontinu/terus menerus


Tulisan yang dicetak miring adalah parameter yang dilihat di kondisi saat ini
yang ada, untuk menentukan rangking, dan kategori detektabilitas
Cara Asesmen Detektabilitas Risiko

Identifikasi
Sistem Cocokkan Dapatkan
Deteksi yang dengan Skor Skor
Tersedia Saat Detektabilitas Detektabilitas
Ini

Ingat! Semakin tinggi tingkat deteksi, semakin


mudah risiko ditemukan sebelum terjadi, maka
semakin rendah skornya – serta kebalikannya
RISK PRIORITY
NUMBER (RPN)
Dikarenakan keterbatasan sumber
daya rumah sakit, maka tidak semua • Rumus RPN=
risiko yang diidentifikasi dapat
dikelola dengan cara dikurangi risiko
nya.
• SEV x OCC x DET
Maka diperlukan adanya pengurutan Risiko SEV OCC DET RPN
risiko berdasarkan prioritasnya
Perawat tertusuk jarum 8 4 10 320
Prioritas risiko dinamakan Risk Priority Salah memberikan obat high alert 9 3 7 189
Number (RPN)
Rekam medis tidak lengkap saat pasien pulang 5 9 4 180
Klaim BPJS telat dicairkan 4 5 10 200
Genset gagal menyala 3 2 7 42

Ruang lingkup asesmen


risiko
KRITERIA
RPN
LAIN
3. Pengelolaan Risiko
Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring
Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
Pengelolaan Risiko – Perlakuan Terhadap
Risiko
• Setelah kita mengidentifikasi dan melakukan asesmen atas
risiko, berikutnya kita akan tetapkan
pengelolaan/perlakuan terhadap risiko
Pengelolaan/Perlakuan Risiko

Pasien komplain
Menerima Risiko
Diterima karena ruangan
Apa Adanya
tidak wangi

RS terus merugi
Menghilangkan
Dihilangkan karena suatu
Proses
proses bisnis
Risiko
Alihkan Ke suatu tempat
Dialihkan Penanggung menggunakan
Jawab angkutan sewa

Dilakukan Upaya Risiko infeksi


Dimitigasi Pengurangan pada petugas
Risiko dari pasien
Dampak
minor

Frekuensi tidak
Acceptable
pernah

Selalu terdeteksi
sebelum kejadian

Dampak
ringan

Frekuensi
Risiko Tolerable
jarang

Sering terdeteksi
sebelum kejadian

Dampak
berat

Frekuensi
Intolerable
sering

Sulit dideteksi
sebelum ada kejadian
Pengelolaan/Perlakuan
Risiko
Pengelolaan/
Risiko SEV OCC DET RPN
Perlakuan
Perawat tertusuk jarum 8 4 10 320 Dimitigasi
Komplain karena ruangan tidak wangi 2 2 10 40 Diterima
Rekam medis tidak lengkap saat pasien pulang 5 9 4 180 Dimitigasi
Klaim BPJS telat dicairkan 4 5 10 200 Dimitigasi
Genset gagal menyala 8 5 7 280 Dimitigasi
Suatu proses bisnis merugi dalam jumlah besar 8 10 10 800 Dihilangkan

Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring


Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
4. Mitigasi Risiko
Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring
Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
3 Jurus Mitigasi

Kurangi
dampak jika
Oke, tidak apa apa terjadi kesalahan, yang
3 Konsep terjadi
penting dampak potensialnya kita antisipasi
Langkah Kurangi
Pengurang kemungkinan Kalau bisa jangan sampe terjadi, kita kurangi
terjadinya kemungkinan munculnya penyebab
an Risiko potensial
Tingkatkan
deteksi
sebelum Jangan sampai kejadian, kalau bisa sebelum
terjadi kejadian, kita sudah ada peringatan dahulu
Jika tertusuk,
Kurangi dampak
dampaknya tidak Imunisasi
jika terjadi
berat

Tidak recapping

Contoh Kurangi

Mitigasi
Kurangi
Perawat tertusuk kemungkinan
kemungkinan Safety box
jarum perawat tertusuk
terjadinya

Risiko
jarum

Sosialisasi

Deteksi jika ada


Tingkatkan
perawat yang akan Tidak ada
detektabilitas
tertusuk jarum?
Kurangi dampak jika Pasang uniterupted
terjadinya power supply (UPS)

Contoh Maintenance tepat


waktu

Mitigasi Genset gagal berfungsi


Kurangi kemungkinan
terjadinya

Risiko Uji beban

Pasang software
pendeteksi
Tingkatkan deteksi
kerusakan/early
warning
Dokumentasikan Rencana Pengurangan
Risiko
5. Monitoring & Evaluasi
Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring
Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
Monitoring & Evaluasi
Mulai

Rencana Perbaikan

Monitoring/Supervisi/Pengawasan

Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi Evaluasi

Pada upaya pengurangan risiko yang telah ditetapkan, agar berjalan


baik perlu dilakukan monitoring/pengawasan pelaksanaannya sehari
hari, dan juga evaluasi secara berkala.
Monitoring tujuannya memastikan dilaksanakannya rencana perbaikan
Evaluasi tujuannya untuk meningkatkan efektifitas rencana perbaikan
6. Pelaporan
Identifikasi Asesmen Pengelolaan Mitigasi Monitoring
Pelaporan
Risiko Risiko Risiko Risiko & Evaluasi
Pelaporan
Unit & Para Komite Mutu Direktur RS Representasi Pemilik
Pimpinan
Kewajiban dalam Melakukan Memfasilitasi dan Memberikan arahan Merespon laporan
Manajemen Risiko manajemen risiko sebagai kolaborator/ dan kebijakan terkait dari direktur dan
secara komprehensif integrator upaya manajemen memberikan
risiko feedback kepada
direktur
Kewajiban Pelaporan Melaporkan kegiatan Melaporkan kegiatan Melaporkan kegiatan -
manajemen risiko manajemen risiko manajemen risiko
secara rutin, dalam kepada direktur 3 kepada representasi
laporan bulanan unit bulanan pemilik 3 bulanan
Failure Mode & Effect
Analyzes (FMEA)
Analisis Modus Kegagalan dan Dampaknya
Pengertian FMEA
• Merupakan metode pendekatan
untuk mengidentifikasi
kemungkinan
kegagalan/error/kesalahan yang
bisa terjadi pada suatu proses,
umumnya pendekatannya
adalah pada proses risiko tinggi
FMEA pada STARKES
• PMKP 11 EP f
Langkah FMEA

Identifikasi
Identifikasi Proses Jabarkan Sub Jabarkan Sub-Sub Kemungkinan Lanjutkan dengan
Risiko Tinggi/ Produk Prosesnya Prosesnya (opsional) Kegagalan pada Manajemen Risiko
Sub/Sub Sub Proses

Perbedaan mendasar FMEA dengan langkah umum


manajemen risiko adalah pada FMEA mesti di awali
dengan identifikasi proses risiko tinggi atau produk
yang akan di mitigasi
Kegunaan FMEA
• Pada dunia global, FMEA dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya kesalahan/error/cacat produk
• Sehingga FMEA bisa digunakan untuk
• Proses
• Servis/Produk
• Sistem/IT
• Design
FMEA mengidentifikasi
kemungkinan terjadinya
kesalahan pada sub
proses/sub-sub proses
(workstation), kemudian
dilakukan perubahan
untuk menurunkan
risikonya
Langkah FMEA – Identifikasi Proses/Produk
• Pada rumah sakit, misalnya
• Proses
• Pemberian obat high alert
• Pelaporan hasil kritis
• Layanan Hemodialisis
• Produk
• Gizi Pasien
Proses Risiko Tinggi → Peresepan Obat High Alert
Sub proses Dokter Menulis
Resep

• Tulisan Tidak
Apoteker
Membaca Resep

• Salah
Menyiapkan
Obat

• Salah Ambil
Memberikan
Kepada Pasien

• Salah Pasien
Terbaca Membaca Obat • Pasien Tidak

Modus • Obat yg
Diresepkan
Tidak Tersedia
Resep • Salah Meracik
Komposisi
Paham
Penggunaan
Obat

kegagalan → • Meresepkan
Obat Mahal
Atau lebih detail… dimana masing-
masing sub proses, dijabarkan
kembali ke dalam sub-sub proses
• Misalnya, dalam proses risiko tinggi
permintaan pemeriksaan penunjang
laboratorium
Sub Proses Dokter Menulis
Lab Menerima Petugas Lab
Lab Melakukan
Permintaan Mengambil Dst
Permintaan Lab Pemeriksaan
Pemeriksaan Spesimen

Sub-Sub Dokter mengambil


Perawat Mengantar
Permintaan Mempersiapkan alat Menghidupkan Mesin
Proses form permintaan
Pemeriksaan ke Lab

Permintaan
Dokter menulis
Pemeriksaan Diterima Menuju Pasien Menyiapkan Reagen
permintaan
oleh Petugas Lab

Petugas Lab
Dokter menulis
Mendokumentasikan Mengambil Sample Menyiapkan Spesimen
indikasi pemeriksaan
Permintaan

Dokter
menandatangani Disebut sbg Melabeli Sampel Memeriksa Spesimen
permintaan
modus kegagalan

Dokter menyerahkan Salah melabeli Membawa Sampel ke


kepada perawat Lab
Langkah FMEA – Manajemen Risiko
Modus Kegagalan 1

SEV
Modus Kegagalan 2 Asesmen
OCC RPN
Risiko
DET
Modus Kegagalan 3

Kelola Risiko
• MODUS KEGAGALAN • MODUS KEGAGALAN
PADA PROSES-SUB BERDASARKAN NON
PROSES – HASIL FMEA PROSES
Integrasi • Berasal dari modus
kegagalan yang mungkin
• Berdasarkan pengalaman,
misalnya insiden
FMEA dengan terjadi pada sub proses keselamatan pasien
ataupun sub sub proses
Upaya • Area pasien, staf medis,
• Berdasarkan sentinel event
yang ingin dihindari
Manajemen fasilitas, bisnis, dll
• Berdasarkan sesuatu
digabungkan dalam
Risiko kesatuan proses yang
pemikiran negatif yaitu
ketakutan akan timbulnya
Komprehensif dibahas
sesuatu

RS • Bisa terdiri dari area pasien,


staf, fasilitas, bisnis, dll

Perlakuan terhadap keduanya sama. Yaitu diberi RPN berupa Severity,


Occurrence, dan Detectability, kemudian berdasarkan rangking risiko,
dipilih risiko/modus kegagalan yang akan dimitigasi
Prinsipnya, apapun sumbernya, selalu
beri RPN pada risiko/modus
kegagalan/kejadian
kesalahan/insiden/error yang
didentifikasi mungkin terjadi, lalu pilih
yang RPN nya tinggi (rangking risiko)
kemudian rumuskan upaya untuk
mengurangi risiko tersebut.
• Risk Priority Number (RPN) didapat dari
pengalian antara skor Severity dengan
Occurrence dengan Detectability
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai