MASALAH DI YANKES
Program PPI
2
Infection Control Risk
Patient Safety Assesment ( ICRA )
DEFINISI RISIKO
MANAJEMEN RISIKO
Lili/ipcn/rspb/2014
RISK ASSESMENT
Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara
rinci dan berurutan, baik kejadian yang aktual maupun yang
potensial berisiko ataupun kegagalan dan suatu yang rentan
melalui proses yang logis, dengan memprioritaskan area yang
akan di perbaiki berdasarkan dampak yang akan di timbulkan
baik aktual maupun potensial dari suatu proses perawatan,
pengobatan ataupun service yang diberikan
“ Proses untuk membantu organisasi menilai tentang
luasnya risiko yg dihadapi, kemampuan mengontrol
frekuensi dan dampak risiko.”
** Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak
yg terlibat termasuk Pasien dan Publik dapat terlibat
bila memungkinkan**
Lili/ipcn/rspb/2014 (TJC 2010)
ICRA adalah proses multidisiplin yang berfokus pada
pengurangan infeksi, pendokumentasian bahwa dengan
mempertimbangkan populasi pasien, fasilitas dan program
:
• Fokus pada pengurangan risiko dari infeksi,
• Tahapan perencanaan fasilitas, desain, konstruksi,
renovasi, pemeliharaan fasilitas, dan
• Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi, dan
lingkungan perawatan, yang memungkinkan organisasi
untuk mengantisipasi dampak potensial.
Lili/ipcn/rspb/2014
TUJUAN
Untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya HAIs
pada pasien, petugas dan pengunjung di rumah sakit
dengan cara :
1. Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak risiko
terhadap :
a. Paparan kuman patogen melalui petugas, pasien dan
pengunjung
b. Penularan melalui tindakan /prosedur invasif yang
dilakukan baik melalui peralatan, tehnik pemasangan,
ataupun perawatan terhadap HAIs.
2. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar
dapat ditindak lanjuti berdasarkan hasil penilaian skala
prioritas.
Lili/ipcn/rspb/2014
External Internal
Terkait dengan Terkait pasien
komunitas Terkait petugas
Terkait dengan Terkait prosedur
bencana Peralatan
Persyaratan peraturan
Lingkungan
dan akreditasi
Pengobatan
Sumber daya
Lili/ipcn/rspb/2014
RISIKO EXTERNAL
Bencana alam : tornado, banjir, gempa, dll
Kecelakaan massal : pesawat, bus, dll
Kejadian KLB dikomunitas yg berhubungan dengan
penyakit menular :
1. Influenza, meningitis
2. Penyakit lain yg berhubungan dengan kontaminasi pada
makanan, air seperti hep A dan salmonela
8
Lili/ipcn/rspb/2014
RISIKO INTERNAL
1. Pasien
a. Karakteristik pasien
Perempuan, anak-anak
Perilaku kesehatan
Rehabilitasi
b. Usia pasien :
- Anak-anak, dewasa dan lansia
• status imunologi
• penyakit yg berhubungan dengan isu-isu gaya hidup
• manula yang sakit cendrung akan mengalami perubahan
pola pikir dan kemudian sakit-sakitan
:
Lili/ipcn/rspb/2014
2. Risiko terkait peralatan
Pembersihan, desinfektan dan sterilisasi untuk
proses peralatan :
Instrumen bedah
Prostesa
Pemrosesan alat sekali pakai
Pembungkusan kembali alat
Peralatan yang dipakai
Lili/ipcn/rspb/2014
3. Risiko terhadap petugas
kesehatan
Kebiasaan kesehatan perorangan
Budaya keyakinan tentang penyakit menular
Pemahaman tentang pencegahan dan penularan
penyakit
Tingkat kepatuhan dalam mencegah infeksi ( HH
pemakaian APD , tehnik isolasi),
Skrening yg tidak adekuat terhadap penyakit
menular
Hand Hygiene
NSI
Lili/ipcn/rspb/2014
4. Risiko yg terkait pelaksanaan prosedur
Prosedur invasif yang dilakukan
Peralatan yang dipakai
Pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
suatu tindakan
Persiapan pasien yang memadai
Kepatuhan terhadap tehnik pencegahan yang
direkomendasikan
5 lingkungan
Pembangunan
Kelengkapan peralatan
Pembersihan
Lili/ipcn/rspb/2014
The risk management flowchart as it is applied to HAI
-Kebijakan/Standar prosedur
-- tugas yg jelas
Communicate and consult
OBSERVASI
LAPORAN KEJADIAN
DOKUMEN REVIEW
PENGUKURAN MASALAH :
- Tingkat kesalahan : kemungkinan bahaya dan tingkat bahaya
- Risiko sampingan
Lili/ipcn/rspb/2014
RISK ASSESSMENT TOOLS
Lili/ipcn/rspb/2014
RISK MATRIX
Sering digunakan
Untuk memetakan risiko
Probabilitas dan Dampak
1. Rangking masalah
2. Prioritas masalah
3. Analisa manfaat biaya yang dikeluarkan
(setelah diranking, biaya unt mengurangi resiko
dibandingkan dengan biaya kalau terjadi resiko)
4. Pastikan risiko yang ditimbulkan bisa diterima
atau tidak
17
Lili/ipcn/rspb/2014
KRITERIA EVALUASI RISIKO
kemanusian
kebijakan, tujuan ,
18
Lili/ipcn/rspb/2014
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
HAIs
SSI
ISK
ILI
VAP
TK Risk Deskripsi kejadian
Lili/ipcn/rspb/2014
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Expect it Likely Mayb Rare Never Loss of Serious Prolonge Moderate Minima non Poor Fair Goo Solid
life/ Loss d l
e (function/ Length of Clinical/ e d
limb Clinical
Function/
financial/ stay financial /
legal
financial financi
al
HAIs
SSI 3 4 4 48
CA-UTI 2 3 4 24
CLABSI 2 2 2 8
VAP 2 3 3 18
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45
(SANGAT TINGGI) hari, membutuhkan tindakan segera, perhatian
sampai ke Direktur RS : perlu pengkajian yang
sangat dalam
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(TINGGI) kaji dng detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen : perlu
penanganan segera
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana
(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya &
kelola risiko : menggunakan monitoring / audit
spesifik
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana
(RENDAH) paling lama 1 minggu diselesaikan dng prosedur
rutin
No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASI PROGRESS/
KELOMPOK UMUM KHUSUS ANALISIS
RISIKO
1 SSI 48 PRIORITAS
2 CA-UTI 24
CLABSI 8
3
VAP 18
4
Infection Control Risk Assessment (ICRA)
RENOVASI
Lili/ipcn/rspb/2014
LATAR BELAKANG
RENOVASI
MELALUI UDARA
Lili/ipcn/rspb/2014
lanjutan
Lili/ipcn/rspb/2014
Selama Renovasi
Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas
proyek (Bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit
Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan
bersama antara lain :
- Pengumuman adanya proses renovasi
- Pemantauan aliran udara
- Pemantauan area sekitar renovasi ( bebas debu,
puing, dll )
- Pembersihan rutin
- Pembersihan akhir secara keseluruhan
Lili/ipcn/rspb/2014
2. Aktivitas Konstruksi berdasarkan Tipe
Lili/ipcn/rspb/2014
TIPE A :
PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM
Lili/ipcn/rspb/2014
TIPE B
SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG
MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT
Lili/ipcn/rspb/2014
TIPE C:
KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU
SEDANG ATAU TINGKAT TINGGI
Lili/ipcn/rspb/2014
TIPE D:
PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI
Lili/ipcn/rspb/2014
3. Berdasarkan Kelompok Risiko
Lili/ipcn/rspb/2014
DEFINISI AREA PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI / LOKASI
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
Lili/ipcn/rspb/2014
Level risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
konstruksi
Lili/ipcn/rspb/2014
PEDOMAN KONTROL INFEKSI KONSTRUKSI
Lili/ipcn/rspb/2014
Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk
mencegah kontaminasi sistem saluran.
Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi
dengan filter HEPA atau metode lain untuk mempertahankan tekanan negatif.
Keamanan publik akan memonitor tekanan udara.
KELAS III Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai
dibersihkan secara menyeluruh.
Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau
sebagaimana diharuskan untuk meminimalkan pelacakan.
Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkanpenyebaran
kotoran & debris yg terkait
dengan konstruksi. Material barier harus diseka basah, divacum dengan HEPA
atau disemprot air sebelum dibuang.
Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan
Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
• Isolasi sistem HVAC pd lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah kontaminasi
sistem saluran.
Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi dengan filter
KELAS IV HEPA / metode lain u/ mempertahankan tek neg. Keselamatan publik a/ memonitor tek udara.
Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan untuk mencegah migrasi debu
Buat ruang serambi/anteroom & pastikan semua personil u/ melewati ruangan ini. Pel basah
/vacuum dg HEPA setiap hari.
Selama pembongkaran, u/ kerja yg menghasilkan debu / pekerjaan di langit-langit, sepatu sekali
pakai & baju harus dipakai dan dibuang di Serambi/anteroom ketika meninggalkan area kerja.
Jangan menghilangkan barier dr area kerja sampai proyek selesai dibersihkan scr menyeluruh.
Buang material barier dg hati2 u/ meminimalkan penyebaran kotoran & debris yg terkait dg
konstruksi
Material barier harus diseka, divacum dengan HEPA atau disemprot air sebelum dibuang.
Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
Tempatkan keset di pintu masuk & keluar dr area kerja & diganti /dibersihkan ketika sdh tdk
efektif.
Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan menyapu dan membersihkan debris setiap hari.
Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan setelah proyek selesai. 46
Vacuum seluruh area berkarpet dengan HEPA seletah proyek
Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
KULTUR UDARA
47
Melakukan penilaian risiko
Pengembangan berbasis risiko pencegahan dan pengendalian infeksi ,
ada rencana tertulis dengan tujuan dan sasaran terukur, strategi dan
metode evaluasi
Merancang program survailens :
- Sistem untuk mendapatkan, mengelola dan pelaporan data dan
informasi penting
- Penggunaan temuan dalam kegiatan penilaian dan perbaikan
Membangun sistem komunikasi internal dan external
Mengembangkan kebijakan dan prosedur tertulis berdasarkan praktek
berbasis bukti
Menjaga kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, standar,
pedoman dan akreditasi.
Lili/ipcn/rspb/2014
ICRA harus ditinjau dan diidentifikasi setidaknya
setiap tahun
Memperioritaskan risiko
Lili/ipcn/rspb/2014
COVER RENOVASI
Lili/ipcn/rspb/2014
51
TERIMA
KASIH