Anda di halaman 1dari 67

SEMINAR DAN WORKSHOP IPCN

Jakarta, 1 September 2018


PENDAHULUAN

 CDC : infeksi di dapat di RS jumlahnya diperkirakan


1.7 juta, ada sekitar 99.000 meninggal setiap thn.
 Di USA : 5 – 10% pasien dengan perawatan acut
memperoleh satu atau lebih infeksi di RS
 Di USA : Infeksi di RS adalah penyebab utama ke
enam pasien meninggal dengan biaya perawatan
meningkat.
PENDAHULUAN
community acquired Healthcare Associated
infection Infections (HAIs)

MASALAH DI YANKES

Program PPI

Infection Control Risk Assesment


Patient Safety 3 ( ICRA )
Pengertian Risk Asesment

Suatu proses penilaian untuk menguji suatu


proses secara rinci dan berurutan, baik
kejadian yang aktual maupun yang potensial
berisiko ataupun kegagalan dan suatu yang
rentan melalui proses yang logis, dengan
memprioritaskan area yang akan di perbaiki
berdasarkan dampak yang akan di timbulkan
baik aktual maupun potensial dari suatu proses
perawatan, pengobatan ataupun service yang
diberikan
(TJC 2010)
Mengapa Perlu Risk Assesment

1. Untuk membantu organisasi menilai tentang


luasnya risiko yg dihadapi, kemampuan mengontrol
frekuensi dan dampak risiko
2. Agar dapat mengidentifikasi pencegahan infeksi dan
praktek pengendalian yang tidak aman dan bahaya
3. Praktek yang tidak aman harus dinilai tingkat
keparahan, frekuensi dan kemungkinan timbul
kembali
Lanjutan …..

5. Prioritas harus diberikan pada praktek berbahaya


yang lebih sering terjadi, dapat merugikan RS dan
proses pencegahan dengan biaya yang minimal.
6. Efektifitas langkah-langkah pencegahan harus
dipantau secara reguler/audit dan hasilnya harus
diberikan kepada bagian terkait, manajer dan
direktur.
7. Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak
yg terlibat termasuk pasien dan publik dapat
terlibat bila memungkinkan
TUJUAN
1. Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak
risiko terhadap :
a. Paparan kuman patogen melalui petugas,
pasien dan pengunjung
b. Tindakan /prosedur invasif yang dilakukan baik
melalui peralatan, tehnik pemasangan, ataupun
perawatan terhadap risiko infeksi (HAIs).
2. Melakukan penilaian terhad0ap masalah yang
ada agar dapat ditindak lanjuti berdasarkan hasil
penilaian skala prioritas.
Identifikasi Risiko
Proses untuk mengidentifikasi apa yang bisa
terjadi, mengapa dan bagaimana hal tersebut
bisa terjadi
1. Instrumen identifikasi :
a. Laporan insiden
b. Komplain dan litigasi
c. Risk profiling
d. Surveilance
2. Peran staf
Infection Control Program
Risk Assesment
External Internal
 Terkait dengan  Terkait pasien
komunitas  Terkait petugas
 Terkait dengan  Terkait prosedur
bencana  Peralatan
 Persyaratan peraturan  Lingkungan
dan akreditasi
 Pengobatan
 Sumber daya
Risiko External

▪ Bencana alam : tornado, banjir, gempa, dll


▪ Kecelakaan massal : pesawat, bus, dll
▪ Kejadian KLB dikomunitas yg berhubungan dengan
penyakit menular :
1. Influenza, meningitis
2. Penyakit lain yg berhubungan dengan
kontaminasi pada makanan, air seperti hep A
dan salmonela
Risiko Internal
1. Pasien
a. Karakteristik pasien
 Perempuan, anak-anak
 Perawatan akut pada pasien dewasa
 Populasi kebutuhan khusus
 Perawatan jangka panjang
 Rehabilitasi

b. Usia pasien : Anak-anak, dewasa dan lansia


• status imunologi
• penyakit yg berhubungan dengan isu-isu gaya hidup
• manula yang sakit cendrung akan mengalami
perubahan pola pikir dan kemudian sakit-sak
c. Risiko yang ditimbulkan (HAI`s)
2. Risiko terkait peralatan
Pembersihan, desinfektan dan sterilisasi untuk
proses peralatan :
 Instrumen bedah
 Prostesa
 Pemrosesan alat sekali pakai
 Pembungkusan kembali alat
 Peralatan yang dipakai (linen)
3. Risiko terhadap petugas kesehatan

▪ Kebiasaan kesehatan perorangan.


▪ Budaya keyakinan tentang penyakit menular
▪ Pemahaman tentang pencegahan dan penularan
penyakit
▪ Tingkat kepatuhan dalam mencegah infeksi (HH,
pemakaian APD, penanganan peralatan pasien,
tehnik isolasi, dll)
▪ Skrening yg tidak adekuat terhadap penyakit
menular
▪ Kejadian Nedle Stik Injury
4. Risiko yg terkait pelaksanaan prosedur
▪ Prosedur invasif yang dilakukan (pemberian obat IV)
▪ Peralatan yang dipakai
▪ Pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan suatu
tindakan
▪ Persiapan pasien yang memadai
▪ Kepatuhan terhadap tehnik pencegahan yang
direkomendasikan
▪ Penanganan limbah yang dihasilkan

5 lingkungan
▪ Pembangunan
▪ Kelengkapan peralatan
▪ Pembersihan
6. Pelayanan makanan dan pemesinan
Identifikasi Bahaya
✓ Dilakukan dengan cara diskusi
✓ Berdasarkan input dari :
▪ Diagram alur proses
▪ Deskripsi produk
▪ Deskripsi bahan baku, bahan penyusun & bahan penolong
proses
▪ Rencana penggunaan
▪ Pengalaman dan data historis
✓ Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat mengidentifikasi
bahaya :
▪ Tahapan sebelum dan sesudahnya
▪ Peralatan, utility, lingkungan dan manusia
▪ Keterkaitan dengan sebelum & sesudahnya dalam rantai
makanan
The risk management flowchart as it is applied to HAI

Pastikan risiko teridentifikasi, dianalisa dan dilakukan tindakan


isiko
Informasi yang berkaitan dg risiko harus diinformasikan kepihak terkait

- Kebijakan/Standar prosedur
-- tugas yg jelas

Identifikasi risiko
Communicate and consult

Apa penyebab terjadinya infeksi?

Monitor dan review


Bagainama cara transmisi?
Siapa saja yg berisiko?
(pasien, petugas atau lingkungan)?

Perlakuan risiko Analisa risiko


Hindari risiko Mengapa bisa terjadi
Kurangi risiko ( langkah pencegahan, (activitas, prosedur)?
ada sistem dan kontrol Hal2 apa saja yg bs meminimalkan risiko
Berapa sering terjadi/konsekuensi apa?
Evaluasi risiko
Hal2 apa saja penyebab risiko
rendah/meminimalkan risiko atau
risiko penularan (staff, pasien)?
Tehnik Aseptik, APD dll
METODE DASAR MANEJEMEN RISIKO

OBSERVASI
LAPORAN KEJADIAN
DOKUMEN REVIEW
PENGUKURAN MASALAH :
- Tingkat kesalahan >> kemungkinan bahaya dan
tingkat bahaya
- Risiko sampingan
Limbah benda tajam

Sharps Box
kepenuhan

18
Х
Mop in Dirty Water


Mop hung to Dry
19
Risk Matrix Grading
Root Cause Analysis ( RCA )
Failure Mode and Effect Analysis ( FMEA )
Risk Matrix Grading

▪ Sering digunakan
▪ Untuk memetakan risiko terhadap probabilitas,
dampak dan sistem yg ada

Risk Matrik efektif


▪ Mudah digunakan dan dimengerti
▪ Mempunyai deskripsi detail dan definitif
▪ Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi
pada tingkat yang bisa ditolerir
Risk Matrix Grading

Risiko sebagai suatu fungsi dari Probabilitas


(Change, likelihood) dari suatu kejadian yang
tidak diinginkan dan tingkat keparahan /
besarnya dampak dari kejadian tersebut

Skor Risiko =
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X
Nilai Sistem yang ada
FORM PENGKAJIAN RISIKO

Probability / KEMUNGKINAN TERJADI


Impact, dan /DAMPAK
Current Systems / SISTEM
KELANJUTAN
Item tambahan boleh ditambahkan jika
diperlukan
TK Risk Deskripsi Kejadian

1 Very low 0–5% – extremely unlikely or virtually impossible


Hampir mungkin tidak terjadi ( dapat terjadi dalam lebih dari
5 tahun )
2 Low Jarang (Frekuensi 1-2 x /tahun)
6–30% – low but not impossible
Jarang tapi bukan tidak mungkin terjadi ( dapat terjadi dalam
2-5 tahun )
3 Medium Kadang (Frekuensi 3- 4 x/tahun)
31–70% – fairly likely to occur
Mungkin terjadi/bisa terjadi (dapat terjadi tiap 1-2 thn)

4 Hight Agak sering (Frekuensi 4-6 x/tahun)


71–95% – more likely to occur than not
Sangat mungkin (dpt terjadi setiap bulan/beberapa kali dlm
setahun)
5 Very hight Sering (Frekuensi > 6 – 12 x /tahun )
91–100% – almost certainly will occur
Hampir pasti akan terjadi (terjadi dalam minggu/bulan)
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Tdk Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil


significant
2 Minor Cedera ringan , mis luka lecet, dapat diatasi dng
P3K, kerugian keuangan sedang

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis
atau intelektual (reversibel. Tdk berhubungan
dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis
atau intelektual (ireversibel), tdk berhubungan
dng penyakit yg mendasarinya, kerugian
keuangan besar.
5 Katatropik Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
penyakit
Penilaian sistem Yang Ada

Current systems/sistem berkelanjutan


Mengevaluasi keberadaan semua kemampuan
/kapasitas unit dan kemampuan yang ada disetiap
fasilitas.
Isu-isu/ masalah resiko melalui pengkajian
melibatkan sistem berkelanjutan/menyeluruh tapi
tidak terbatas pada :

Perencanaan berkelanjutan/ implementasi, pelatihan.


Ketersediaan sistem pendukung, Sumber daya pusat
kesehatan masyarakat
SISTEM YANG ADA
Tk Risk Deskripsi Kegiatan

1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan

2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu


dilaksanakan
3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak dilaksanakan

4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak


dilaksanakan

5 None Tidak ada peraturan


Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

Standard Precaution

Lack of Hand
Hygiene

Lack of
respiratory
Hygiene/coug
h Etiquette

Lack of
safety
injection
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

Transmission Based Precaution

Lack of
Airborne
Precaution

Lack of
Droplet
Precaution

Lack of
Contact
Precaution
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

HAIs
SSI

ISK

ILI

VAP
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

Environment

Infection related
to
Construction/
Renovation
Problem with
Cleaning/Disinfe
ction
Policy and
Procedure

Lack of current
policies
Or procedures
(specify)
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

Standard Precaution

Lack of Hand
Hygiene

Lack of
respiratory
Hygiene/coug
h Etiquette

Lack of
safety
injection
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

Transmission Based Precaution

Lack of
Airborne
Precaution

Lack of
Droplet
Precaution

Lack of
Contact
Precaution
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

HAIs
SSI

ISK

ILI

VAP
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Sc


Risks/ Legal, Regulatory) Systems/Preparedness ore
Problems 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Expect Lik Ma Ra Ne Loss of Serio Prolon Moderat Mini no Po Fair Go Sol


it life/ us ged mal or id
ely ybe re ver Loss Length e ne od
limb Clini
(functi of Clinical/
Functio on/ stay cal/
n/ financ
financia finan
financi ial/ l cial
al legal

Environment

Infection related
to
Construction/
Renovation
Problem with
Cleaning/Disinfe
ction
Policy and
Procedure

Lack of current
policies
Or procedures
(specify)
Penilaian
Menyusun skor jumlah

Probability, impact, Current


Systems

score for probability : 3,


score dampak : 2
sistem berkelanjutan : 4,
jadi
total score 3X2X4 =24

Program prioritas berdasarkan nilai terbesar


EVALUASI RISIKO
1.Rangking masalah
2.Prioritas masalah
3.Analisa manfaat biaya yang dikeluarkan (setelah diranking,
biaya untuk mengurangi resiko dibandingkan dengan biaya
kalau terjadi resiko)
4. Pastikan risiko yang ditimbulkan bisa diterima atau tidak

Keputusan untuk menerima risiko dan


pengelolaannya berdasarkan pertimbangan :
 kriteria klinis, operasional, teknis, kemanusian
 kebijakan, tujuan ,
 sasaran dan kepentingan stakeholder
 keuangan, hukum, sosial
No JENIS SKOR PRIORITAS TUJUAN TUJUAN STRATEGI EVALUASI PROGRESS
KELOMPOK UMUM KHUSUS /
RISIKO ANALISIS
KONSTRUKSI DAN RENOVASI DI
PELAYANAN KESEHATAN
LATAR BELAKANG

• Konstruksi dan renovasi dapat menyebabkan


debu (spora ) beterbangan kemana – mana
• Risiko yang berkaitan dengan pekerjaan
konstruksi / renovasi terutama terkait dengan
penurunan kualitas udara ( airborne infection)
dan pencemaran lingkungan dari jamur (mis :
Aspergillus spp, Fusarium sp., Zygomycetes) atau
air yang terkontaminasi (misal : Legionella spp.)
• Dapat menginfeksi pasien yang sedang di rawat
ASPERGILLUS SPECIES

Produktif :
• Dalam debu dan udara dalam ruangan dan
keluar
• Dapat tumbuh di atas bahan bangunan basah
• spora kecil (2-3 mikron) mudah terhirup
• Dapat meyebabkan infeksi pada pasien
immunocompromize dan sistem organ,
tumbuh pada suhu tubuh
42
MOLD
Pasien Imunokompromise

 Pasien post tindakan transplantasi


 Kemoterapi
 Penyakit kronik : paru
 Bayi premature
 Pasien ICU, NICU
 Diabetes mellitus & HD
 Tahap akhir AIDS / HIV
 Kasus Bedah
ICRA PROSES
Penilaian Risiko Pengendalian Infeksi adalah proses
multidisiplin yang berfokus pada pengurangan
risiko dari infeksi ke pasien, dg perencanaan
fasilitas, desain, dan konstruksi kegiatan.
Dampak kerja :
• Pasien
• Mencegah dan / atau meminimalkan dampak
proyek
“Menggunakan Matrix" : tools untuk menilai
risiko
Aktivitas Konstruksi
1. Aktivitas kontruksi ditentukan berdasarkan dengan :
• Banyaknya debu yang ditimbulkan
• Potensial terjadinya pencemaran udara
• Lama pekerjaan konstruksi
• Jumlah sistem pendingin ruangan dan ventilasi
yang terpadu

2. Dibagi 4 tipe yaitu : tipe A, B, C dan D


3. Berdasarkan kelompok risiko : Risiko rendah, Risiko
sedang, Risiko tinggi dan Risiko sangat tinggi
KRITERIA TYPE A
PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM :
•Mengganti ubin, langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual
saja. Misalnya : terbatas pada 1 genting/plafon per 50
meter persegi.
•Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
•Wall covering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan
yang tidak menghasilkan debu atau memerlukan
pemotongan dinding atau akses ke langit-langit selain
untuk pemeriksaan yg kelihatan
KRITERIA TYPE B
SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG
MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT :

• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.


• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana
migrasi debu dapat di kontrol
KRITERIA TYPE C
PEKERJAAN YANG MENGHASILKAN DEBU TINGKAT SEDANG HINGGA
TINGKAT TINGGI ATAU MEMERLUKAN PEMBONGKARAN ATAU
PEMINDAHAN/PENGHAPUSAN & PEMBERSIHAN KOMPONEN
BANGUNAN TETAP ATAU RAKITAN :
•Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding
• Pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon
langit-2 dan pekerjaan khusus.
•Kontruksi dinding baru.
•Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
•Kegiatan kabel utama
•Kegiatan apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.
luwi icra 12062013
KRITERIA TYPE D

PEMBONGKARAN & KONSTRUKSI PROYEK-PROYEK BESAR


•Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut
•Penghancuran mayor dari proyek bangunan
•Memerlukan pembongkaran berat atau
pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
•Kontruksi baru.
DEFINISI AREA PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI / LOKASI
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

RENDAH SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI


- Area kantor - Perawatan pasien dan tidak - UGD - Unit Onkologi
tercakup dalam Grup 3 / 4
- Tanpa pasien/ area - Radiology - Terapi Radiasi
resiko rendah yang - Laundry
tidak terdaftar - Recovery Rooms - Area klinis
dimanapun - Cafeteria
- Ruang Maternitas / VK - Chemo Infusion
- Dietary
- High Dependency Unit - Transplant
- Manajemen Material
- Kamar bayi - Pharmacy Admixture - Ruang
- PT/OT/Speech bersih
- Pediatrics (kecuali yang
- Penerimaan/Pemulangan tertulis di Grup 4) - Kamar Operasi
- MRI - Lab Microbiologi - Departemen Proses Sterilisasi
- Obat-obatan nuklir - Long term sub-acute - Kateterisasi Jantung
units
- Echocardiography - Kamar prosedur invasif pasien
- Farmasi rawat jalan
- Laboratorium tidak spesifik
seperti Grup 3 - Dialisis - Area Anastessi & pompa jantung
- Koridor Umum (yang - Endoskopi - Newborn Intensive Care Unit
dilewati pasien, suplai, dan (NICU)
linen) - Area Bronchoskopi
- Semua Intensive Care Unit
(kecuali yang tertulis di Grup 4)
LEVEL ICRA KONSTRUKSI
 Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Pekerjaan
Konstrusi dan Kelompok Risiko Bangunan
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV

Class of Precautions
Selama pembangunan Setelah selesai proyek
proyek
KELAS I 1. Laksanakan pekerjaan 1. Bersihkan area kerja setelah
dengan metode menyelesaikan tugas.
meminimalisasi timbulnya
debu dari pelaksanaan
kegiatan kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ke tempat semula plafon
atap yg diganti.
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV


Selama pembangunan Setelah penyelesaian
proyek proyek
KELAS 1. Menyediakan sarana aktif utk 1. Lap permukaan kerja dengan
II mencegah debu udara dari pembersih/desinfektan.
penyebaran ke atmosfer. 2. Wadah yg berisi limbah
2. Semprot dng air pada kontruksi sebelum di
permukaan kerja utk transportasi harus tertutup
mengendalikan debu pada rapat.
waktu pemotongan. 3. Pel basah dan/atau vakum
3. Seal pintu yang tidak terpakai dengan HEPA filter, vakum
dengan lakban. sebelum meninggalkan area
4. Blokir dan tutup ventilasi kerja.
udara. 4. Setelah selesai,
5. Tempatkan keset debu di pintu mengembalikan sistem HVAC
masuk dan keluar area kerja. di mana pekerjaan dilakukan.
6. Hilangkan atau isolasi sistem
HVAC ("heating, ventilation,
and air-conditioning) yang
sedang dilaksanakan.
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV

Class of Precautions
Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
proyek
KELAS 1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier
III dari sistem saluran maka dari area kerja sampai proyek
hilangkan/lepaskan atau selesai diperiksa oleh Komite
isolasi sistem HVAC (heating, PPIRS dan Dibersihkan oleh
ventilation, and air- bagin kebersihan RS.
conditioning) di area, dimana 2. Hilangkan barier material
pekerjaan sedang dilakukan. dengan hati-2 untuk
2. Lengkapi semua barier meminimalisasi penyebaran dari
penting yaitu triplek , plastic kotoran dan puing-2 yg terkait
untuk menutup area dari area dng kontruksi.
yg tdk untuk kerja atau
menerapkan metode
pengendalian kubus ( koneksi
disegel ke tempat bekerja
dng HEPA vakum utk
menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi
dimulai.
Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
Proyek
3. Menjaga tekanan udara 3. Vacuum area kerja area dng
negatif di dalam tempat kerja HEPA filtered vacuums.
dengan menggunakan HEPA 4. Area untuk lap basah dng
unit yang dilengkapi dengan pembersih/disinfeksi/cleaner
penyaringan udara. 5. Setelah selesai, mengembalikan
4. Wadah tempat limbah sistem HVAC ).
kontruksi sebelum di
transportasi harus tertutup
rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak saat pengangkutan
puing.
Type of Construction
TYPE A TYPE B TYPE C TYPE D
Patient Risk Group
LOW Risk Group I II II III / IV

MEDIUM Risk Group I II III IV

HIGH Risk Group I II III / IV IV

HIGHEST Risk Group II III / IV III / IV IV


Selama pembangunan Setelah penyelesaian
proyek proyek
KELAS 1. Untuk mencegah 1. Jangan menghilangkan
IV kontaminasi sistem saluran barier dari area kerja
maka isolasi sistem HVAC di sampai proyek selesai
area, dimana pekerjaan diperiksa oleh
sedang dilakukan. Komite/Panitia PPIRS.
Dibersihkan oleh bagian
2. Lengkapi semua barier
kebersihan RS.
penting yaitu teriplek ,
plastic untuk menutup area 2. Hilangkan barier material
dari area yg tdk untuk kerja dengan hati-2 untuk
atau menerapkan metode meminimalisasi penyebaran
pengendalian kubus (koneksi dari kotoran dan puing-2 yg
disegel ke tempat bekerja terkait dng kontruksi.
dng HEPA vakum utk
menyedot debu sebelum
keluar) sebelum kontruksi
dimulai.
Selama pembangunan Setelah penyelesaian
proyek proyek

3. Menjaga tekanan udara 3. Wadah untuk limbah


negatif di dalam tempat kontruksi harus ditutup
kerja dengan menggunakan rapat sebelum kontruksi.
HEPA unit yang dilengkapi 4. Wadah transportasi atau
dengan penyaringan udara. gerobak agar ditutup rapat.
4. Segel lubang, pipa, saluran
& lubang-2 kecil yg bisa
menyebabkan kebocoran
Selama pembangunan Setelah penyelesaian proyek
proyek
5. Membangun serambi/ruangan 5. Vakum area kerja dengan
dan semua personil melewati
ruangan ini sehingga dapat vakum HEPA filter.
disedot debunya dengan 6. Area di pel dengan pel basah
vakum cleaner HEPA sebelum
meninggalkan tempat kerja dengan
atau mereka bisa memakai kain pembersih/desinfektan.
atau baju kertas yg di lepas
setiap kali mereka 7. Setelah selesai
meninggalkan tempat kerja mengembalikan sistem HVAC
6. Semua personil memasuki
tempat kerja diwajibkan untuk dimana pekerjaan dilakukan.
mengenakan penutup sepatu.
Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari
area kerja
Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

5. Membangun serambi/ruangan 5. Vakum area kerja dengan


dan semua personil melewati
ruangan ini sehingga dapat vakum HEPA filter.
disedot debunya dengan 6. Area di pel dengan pel
vakum cleaner HEPA sebelum
meninggalkan tempat kerja basah dengan
atau mereka bisa memakai pembersih/desinfektan.
kain atau baju kertas yg di
lepas setiap kali mereka 7. Setelah selesai
meninggalkan tempat kerja mengembalikan sistem
6. Semua personil memasuki
tempat kerja diwajibkan untuk HVAC dimana pekerjaan
mengenakan penutup sepatu. dilakukan.
Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari
area kerja
POST RENOVASI

1. Pembersihan akhir dilakukan secara keseluruhan (general


cleaning) sebelum ruangan diizinkan untuk ditempati
oleh pasien / digunakan
2. Melakukan kultur ruangan berdasarkan kelompok risiko
3. Maintenance mengecek fungsi – fungsi alat yang ada
4. Setelah pembangunan selesai IPCN dan K3 melakukan
evaluasi kembali dengan menggunakan chek list renovasi
bangunan
Cover renovasi
Cover Renovasi

65
Kesimpulan
 Proaktif
 Melibatkan tim yang multidisiplin
 Memperioritaskan risiko :
 Tidak membuat semuanya menjadi prioritas
 Jangan menggunakan beberapa jenis tools untuk
diprioritaskan
 Lakukan pendokumentasian prioritas risiko dan diseleksi
secara rasional
 Dilakukan setiap tahun dan bila ada perubahan yang terjadi
secara signifikan
 ICRA renovasi dilakukan setiap ada pekerjaan
konstruksi/renovasi di RS dan fasilitas pelayanan kesehatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai