PENDAHULUAN
BAB II
LATAR BELAKANG
1
an tuntutan hukum yang diterima institusi kesehatan seperti rumah sakit
mencapai 75 milyar ponsterling. Jumlah yang sangat besar ini
memaksa departemen kesehatan Inggris merombak keseluruhan sistem
pelayanan kesehatan, utamanya budaya kerja para pemberi layanan
kesehatan.
BAB III
TUJUAN
2
3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas yang ada di
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional bagi karyawan, pasien dan
pengunjung.
4. Dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di RS. Pusat Otak Nasional
5. Dapat meningkatkan pengetahuan bagi Tim K3 Rumah Sakit Pusat
Otak Nasional tentang Penyelenggaraan K3
6. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada karyawan
atau paramedic Rumah Sakit Pusat Otak Nasional tentang
Penyelenggaraan K3.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Identifikasi Risiko
3
Tidak memakai APD saat
penanganan B3.
Terpapar bahan dan limbah
B3
3. Bencana
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
Wabah penyakit
Gempa bumi
Kebocoran gas LPG
INSIDEN WABAH DAN BENCANA Kebocoran gas medis
Ledakan bom
Banjir
Kecelakaan transportasi
4. Kebakaran
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
Hubungan pendek arus listrik
Ledakan gas
Kebocoran gas
Ledakan kompor gas
INSIDEN KEBAKARAN Percikan api dari colokan
listrik
Kebakaran akibat puntung
rokok
5. Peralatan Medis
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
Kesalahan pembacaan hasil
pada alat medis karena
belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan alat
PERALATAN MEDIS karena belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan alat
medis yang baru karena
belum dilakukan pelatihan
alat baru
6. Sistem Utilitas
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
Pemadaman listrik
Kerusakan/meledaknya
pompa air
SISTEM UTILITAS Saluran air / IPAL mampet
Lift Macet
Kerusakan SIRUS
Kerusakan telepon
4
Kebocoran gas
Meledaknya tabung gas
medis
Meledaknya sistem gas
sentral
B. Analisa Risiko
4 Sering ( frequent), hampir sering muncul dalam waktu relatif singkat (mungkin
terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)
5
Penanganan B3 yang 2 4 8
salah
Penyimpanan B3 tidak 1 1 1
pada tempatnya
B3 yang tidak diberi label 2 4 8
Tidak memakai APD saat 2 4 8
penanganan B3.
BENCANA
Wabah penyakit 4 1 4
Gempa bumi 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4
Ledakan bom 4 1 4
Banjir 4 1 4
Tanah longsor 4 1 4
Kecelakaan transportasi 4 1 4
KEBAKARAN
Hubungan pendek arus 4 1 4
listrik
Ledakan gas 4 1 4
Kebocoran gas 4 1 4
Ledakan kompor gas 4 1 4
Percikan api dari colokan 4 1 4
listrik
Kebakaran akibat puntung 4 1 4
rokok
PERALATAN MEDIS
Kesalahan pembacaan 4 1 4
hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
Kesalahan penggunaan 4 1 4
alat karena belum
terkalibrasi
Kesalahan penggunaan 4 1 4
alat medis yang baru
karena belum dilakukan
pelatihan alat baru.
SISTEM UTILITAS
Pemadaman listrik 2 2 4
Kerusakan/meledaknya 2 2 4
pompa air
Saluran air / IPAL mampet 2 1 2
Lift Macet 2 2 4
Kerusakan SIRUS 2 2 4
Kerusakan telepon 2 1 2
Kebocoran gas 4 1 4
Meledaknya tabung gas 4 1 4
medis
Meledaknya gas sentral 4 1 4
C. EVALUASI RISIKO
Evaluasi resiko dilihat dari analisa resiko yang dilakukan sehingga dapat
dibuatkan suatu prioritas penanganan resiko sebagai berikut:
6
NO RISIKO
1 Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
2 Terjatuh/terpeleset di RAM/tangga
3 Penanganan B3 yang salah
4 B3 yang tidak diberi label
5 Tidak memakai APD saat penanganan B3.
6 Penculikan Bayi
7 Penyanderaan
8 Keselamatan saat ada
renovasi/pembangunan
9 Terpeleset di kamar mandi
10 Tersengat listrik
11 Wabah penyakit
12 Gempa bumi
13 Kebocoran gas
14 Ledakan bom
15 Banjir
16 Tanah longsor
17 Kecelakaan transportasi
18 Hubungan pendek arus listrik
19 Ledakan gas
20 Kebocoran gas
21 Ledakan kompor gas
22 Percikan api dari colokan listrik
23 Kebakaran akibat puntung rokok
24 Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
25 Kesalahan penggunaan alat karena belum
terkalibrasi
26 Kesalahan penggunaan alat medis yang baru
karena belum dilakukan pelatihan alat baru.
27 Kebocoran gas
28 Meledaknya tabung gas medis
29 Meledaknya sistem gas sentral
30 Pemadaman listrik
31 Kerusakan pompa air
32 Lift Macet
33 Kerusakan Server
34 Kehilangan kendaraan bermotor
35 Kehilangan sarana prasarana RS
36 Saluran air / IPAL mampet
37 Kerusakan telepon
7
penculikan bayi, Tempat parkir untuk mencegah pencurian kendaraan
bermotor dan tempat beresiko lainnya.
B. Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV
C. Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk pengunjung
pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan tamu di RS
D. Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien ( mis
: pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar mandi,
tempat tidur dengan penahan pada tepinya dll ).
E. Melengkapi sumber listrik dengan penutup.
F. Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring.
G. Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan
Gedung di Rumah Sakit.
3. BENCANA
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan keadaan darurat bencana adalah:
A. Membentuk Tim Siaga Bencana.
B. Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana.
C. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi ( Jadwal pelatihan,
peserta, pelaporan ), yang melibatkan semua unsur di Rumah Sakit.
D. Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana, pintu
emergency, denah dan gambar arah evakuasi di setiap gedung.
4. KEBAKARAN
8
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan kebakaran adalah:
A. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya,
terutama di ruang khusus.
B. Melakukan pemliharaan APAR secara berkala.
C. Melakukan Patroli Asap secara rutin
D. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan
larangan merokok.
E. Mengusulkan alat deteksi asap/ api pada tempat – tempat yang rawan
kebakaran, misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur, Radiologi dan
tempat perawatan Intensif.
F. Pemeliharaan Hidran secara rutin.
G. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir dan
gempa.
H. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian
kebakaran.
I. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran.
J. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan.
5. PERALATAN MEDIS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan Sarana dan Prasarana adalah:
A. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala
B. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga medis
yang mendapatkan alat baru.
6. SISTEM UTILITAS
Beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang
berhubungan dengan sistem utilisasi adalah:
9
tentang pentingnya manajemen risiko, pengendalian atau pencegahan risiko
serta bahaya yang mungkin terjadi akibat risiko yang ada. Diklat manajemen
risiko akan diadakan setiap tahun sekali pada bulan ketiga.
F. PELAPORAN INSIDEN
Pelaporan insiden dilakukan oleh masing-masing unit. Jika terjadi insiden di
salah satu unit, maka unit yang bersangkutan wajib melaporkan insiden
tersebut ke TIM K3RS yang nantinya akan dilakukan investigasi dan evaluasi
dari kejadian tersebut. Hasil investigasi dan evaluasi akan dijadikan acuan
penyusunan program berikutnya dan disampaikan ke direktur Rumah Sakit
Pusat Otak Nasional.
BAB V
10
BAB VI
SASARAN
11
A. Pembuatan tempat khusus untuk penyimpanan B3 terlaksana 100 %
B. Sosialisasi mengenai prosedur penyimpanan dan pengelolaan B3 ke
semua unit. terlaksana 100 %
C. Melengkapi MSDS/LDKB B3 serta didokumentasikan dan dibagikan
kepada unit-unit yang menggunakan bahan tersebut terlaksana 100 %
D. Penyediaan APD pada setiap unit yang memiliki B3 dan menerapkan
kebiasaan penggunaan APD bagi petugas menggunakan B3
terlaksana 100 %
E. Pelatihan mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja, Pencegahan
dan Penanggulangan Kebakaran, keadaan darurat bencana, cara
melakukan evakuasi, penanganan limbah dan B3 terlaksana 100 %
3. BENCANA
A. Membentuk Tim Siaga Bencana terlaksana 100 %
B. Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana terlaksana 100 %
C. Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi ( Jadwal pelatihan,
peserta, pelaporan ), yang melibatkan semua unsur di Rumah Sakit
terlaksana 100 % Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk
arah lokasi pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi
bencana, pintu emergency, denah dan gambar arah evakuasi di
setiap gedung terlaksana 100 %
D. Melakukan simulasi keadaan darurat bencana terlaksana 100 %
4. KEBAKARAN
A. Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya,
terutama di ruang khusus terlaksana 100 %.
B. Melakukan pemliharaan APAR secara berkala terlaksana 100 %.
C. Melakukan Patroli Asap secara rutin terlaksana 100 %
D. Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan
larangan merokok terlaksana 100 %.
E. Mengusulkan alat deteksi asap/ api pada tempat – tempat yang rawan
kebakaran, misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur, Radiologi dan
tempat perawatan Intensif terlaksana 100 %
F. Pemeliharaan Hidran secara rutin terlaksana 100 %
G. Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir dan
gempa terlaksana 100 %
H. Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian
kebakaran terlaksana 100 %
I. Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
12
J. Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana secara
berkesinambungan terlaksana 100 %
5. PERALATAN MEDIS
A. Melakukan Kalibrasi alat secara berkala terlaksana 100 %
B. Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga medis
yang mendapatkan alat baru terlaksana 100 %
6. SISTEM UTILITAS
A. Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-panel
listrik, dan sistem gas medis terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
B. Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan
pengaman agar tidak terjatuh terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
13
BAB VII
BAB VIII
14
Evaluasi program kerja dilakukan setiap 3 bulan sekali.
BAB IX
15
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
17
No Kegiatan Target Lokasi Pelaksana Waktu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
rambu penunjuk arah lokasi Gedung
pelayanan, jalan keluar, jalan
masuk, arah evakuasi bencana,
pintu emergency, denah dan
gambar arah evakuasi
5 Melakukan simulasi keadaan DIKLAT Tim K3RS
darurat bencana
KEBAKARAN
1 Menyediakan APAR yang Seluruh IPSRS
mencukupi kwalitas dan Gedung
kwantitasnya
2 Melakukan pemliharaan APAR - IPSRS
secara berkala
3 Melakukan Patroli Asap secara Seluruh Unit
rutin Gedung Keamanan,
Perawat
Ruangan
4 Melakukan pemasangan Seluruh Unit
larangan merokok Gedung Keamanan
5 Mengusulkan alat deteksi asap/ Seluruh UPSRS
api pada tempat – tempat yang Gedung
rawan kebakaran
6 Pemeliharaan Hidran secara Hidran IPSRS
rutin
7 Pemasangan arah dan denah Lobi IPSRS
evakuasi bencana kebakaran,
18
No Kegiatan Target Lokasi Pelaksana Waktu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
banjir dan gempa
8 Melakukan sosialisasi mengenai Seluruh Tim K3RS
pencegahan, pengendalian Ruangan
kebakaran
9 Membentuk Tim di masing – Seluruh Ka.Ru
masing ruangan untuk Ruangan
pencegahan. Pengendalian
Kebakaran
10 Melakukan simulasi kebakaran DIKLAT Tim K3RS
dan keadaan darurat bencana
secara berkesinambungan
PERALATAN MEDIS
1 Melakukan Kalibrasi alat secara Seluruh Bagian
berkala Ruangan Operasional
2 Membuat dan menerapkan SPO Seluruh Tim K3RS
tentang pelatihan bagi tenaga Ruangan
medis yang mendapatkan alat
baru
SISTEM UTILITAS
1 Melakukan pemantauan secara Area gas IPSRS
rutin pompa sumur air, panel- medis,
panel listrik, dan sistem gas pompa air
medis dan panel
listrik
2 Penempatan gas medis Penyimpana IPSRS
(tabung) di ruangan khusus dan n Gas
19
No Kegiatan Target Lokasi Pelaksana Waktu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
diberikan pengaman agar tidak Medis
terjatuh
Keterangan:
20