Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN BIOKIMIA

METABOLISME AIR DAN MINERAL

DOSEN PEMBIMBING :
HASYIM AS’ARI, S.Kep., Ns., M. Ked.
DISUSUN OLEH :
AINUN PUTRI NABILAH (P27820719002)

TINGKAT 1 PENDIDIKAN PROFESI NERS


JENJANG SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN 2019/2020
RANGKUMAN METABOLISME AIR DAN MINERAL
AIR
 Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O : satu molekul air
memiliki dua atom hidrogen kovalen terikat pada atom oksigen tunggal.
 Sifat kimia air :
1) Terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen
2) Bersifat polar
3) Sebagai pelarut yang baik karena kepolarannya
4) Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni
 Fungsi Air :
1) Mengangkut zat-zat melintasi membran
2) Mempertahankan suhu tubuh
3) Produk reaksi metabolik
4) Sebagai pelarut
5) Sebagai katalisator
6) Untuk reaksi bokimia di dalam tubuh
7) Meghasilkan cairan pencernaan
 Dampak kurang air :
1) Mudah lelah
2) Masalah pada pencernaan
3) Kulit kusam
4) Mengganggu fungsi ginjal
5) Kurang konsentrasi
6) Kepala pusing
7) Tenggorokan kering
8) Urine berwarna pekat
 Komposisi cairan di dalam tubuh :
1) Pria : 55-65% dari berat badan
2) Wanita: 45-55% dari berat badan
 Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistribusikan ke 2 kompartemen
utama, yaitu intraseluler dan ekstraseluler.
 Hampir 67% total badan air (Body’s Water) tubuh manusia terdapat di
intraseluler, dan 33% sisanya di ekstraseluler.
 Cairan yang di ekstraseluler akan didistribusikan sebayak 75% ke interstisial
dan 25% intravaskular (plasma darah)
 Pengendalian air dalam tubuh :
1) Mengendalikan rasa haus
2) Memproduksi ADH (Hormon Antidiuretik), hormon ini dapat memicu
proses penyerapan kembali air dari urine ginjalmsehingga urine lebih
terkonsentrasi.
3) Evaporasi (Penguapan) pada respirasi
4) Retensi / eksresi air oleh ginjal
5) perspirasi
Mineral
 Mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai nutrisi essensial oleh
mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk hidup.
 Mineral merupakan komponen utama dalam makanan, tidak diproduksi oleh
tubuh.
 Sekitar 50% mineral tubuh terdiri atas kalsium, 25% fosfor, dan 25% lainnya
terdiri atas mineral lain.
 Peranan mineral :
1) Pemeliharaan fungsi tubuh
2) Pengaturan kerja enzim-enzim,
3) Pemeliharaan keseimbangan asam-basa,
4) Membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti
pembentukan haemoglobin.
 Mineral dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh
tubuh, antara lain:
1) Makromineral (Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Potassium,
Klorida dan Sulfur).
2) Mikromineral (Zat besi, Seng, Tembaga dan Florida).
3) Ultrace mineral diperlukan dalam jumlah yang sangat kecil (Yodium,
Selenium, Mangan, Kronium, Molibdenim, Baron dan Kobalt).
 Fungsi mineral dalam proses biokimia pada bahan makanan :
1) Komponen penting senyawa dalam tubuh
2) Kofaktor/metaloenzim dalam reaksi biologis
3) Fasilitator penyerapan dan transport zat gizi
4) Menjaga keseimbangan asam-basa tubuh
5) Menjaga keseimbangan cairan tubuh
6) Penghantar impuls saraf
7) Regulasi kontraksi otot
 Kalsium (Ca)
Ca diabsorpsi duodenum dan jejunum proksimal oleh protein pengikat Ca
yang disintesis sebagagi respon terhadap kerja 1,25-dihidroksikolekalsiferol
(1,25-dihidroksi vitamin D). Abrospsi dihambat oleh senyawa yang
membentuk garam Ca yang tidak larut. Kalsium diekskresi melalui ginjal bila
kadarnya diatas 7 mg/100 ml.  Sejumlah besar diekskresi melalui usus dan
hampir semuanya hilang dalam feses.
 Fosfat
Fosfat bebas diabsorpsi dalam jejunum bagian tengah dan masuk aliran darah
melalui sirkulasi portal. Pengaturan absorpsi fosfat diatur oleh 1 , 25–
dihidroksi kolekalsiferol (1,25-dihidroksivitamin D). Fosfat ikut dalam
pengaturan derivat aktif vitamin D. Bila kadar fosfat serum rendah,
pembentukan 1,25-dihidroksi vitamin D dalam tubulus renalis dirangsang,
sehingga terjadi penambahan absorpsi fosfat dari usus. 1,25-dihidroksi
vitamin D, memegang peranan yang memungkinkan hormon paratiroid
melakukan mobilisasi kalsium dan fosfat dari tulang. Ekskresi fosfat terjadi
terutama dalam ginjal. 80 persen – 90 persen fosfat plasma difiltrasi pada
glomerulus ginjal.
 Natrium
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu
dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke
aliran darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam
darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh
hormon aldosteron yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium
darah menurun. Ekskresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan
eksresi ini dilakukan untuk mempertahankan homeostasis natrium, yang
sangat diperlukan untuk mempertahankan volume cairan tubuh. Pengeluaran
natrium juga terjadi lewat pengeluaran keringat dan tinja dalam jumlah kecil.
 Magnesium
Transport pasif dimulai pada membran apikal mukosa rumen, dimana uptake
magnesium diarahkan oleh perbedaan potensial negatif yang berbeda. Dan
dihambat oleh konsentrasi tinggi potassium dalam rumen. Proses carrier-
mediated memungkinkan terjadinya pertukaran ion magnesium dan hidrogen
dan tidak sensitif terhadap potassium, menjadi proses dominan pada
konsentrasi magnesium luminal yang tinggi. Absorpsi magnesium
diselesaikan oleh proses sekunder melalui transport aktif, terletak dalam
membran basolateral yang dapat disaturasi dan kontrol kealiran darah.
Magnesium sulit difiltrasi di gromerulus dibanding kebanyakan
makromineral, tetapi dalam jumlah yang cukup difiltrasi dan lolos dari
reabsorpsi tubuler yang dikeluarkan melalui urin.
 Potassium
Penyerapan potassium terutama terjadi di usus halus. Pada ruminansia
penyerapan potassium diabsorpsi secara pasif saat memasuki rumen, selama
proses ini terjadi penurunan perbedaan potensial apikal pada permukaan
mukosa. Potassium memasuki aliran darah sebagian besar melalui membran
basolateral dari mukosa usus. Ada mekanisme yang lebih baik untuk
mengangkut potassium melintasi membran dibandingkan unsur lainnya, tetapi
pada dasarnya mempertahankan konsentrasi intraseluler potassium tetap
tinggi. Selain itu, potassium juga sebagai pompa ATPase dan co-transporter,
terdapat ATPase dari hidrogen/ potassium dan enam jenis saluran potassium.
Peraturan status potasium tubuh dilakukan oleh ginjal, dimana reabsorpsi
tubular dibatasi jika berlebihan dibawah pengaruh aldosteron. Namun
adaptasi terhadap potasium yang masuk dimulai pada usus, dimana sensor
splanknikus memberikan peringatan dini dari jumlah konsumsi yang
berpotensi mematikan. Potassium merupakan kation utama yang disekresi
dalam susu; konsentrasi tidak meningkat pada asupan potassium diet tinggi,
tetapi menurun selama terjadi kekurangan potassium.
 Besi (Fe)
Absorbsi zat besi dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya yaitu
kebutuhan tubuh akan besi, tubuh akan menyerap sebanyak yang dibutuhkan.
Ketika besi diabsorbsi dari usus halus menuju ke plasma darah, besi tersebut
bergabung dengan apotransferin membentuk transferin, yang selanjutnya
diangkut dalam plasma darah. Besi dan apotransferin berikatan secara
longgar, sehingga memungkinkan untuk melepaskan partikel besi ke sel
jaringan dalam tubuh yang membutuhkan. Setelah itu, besi dalam tranferin di
plasma darah masuk ke dalam sumsum tulang untuk pembentukan eritrosit
dan hemoglobin. Besi yang berlebih akan bergabung dengan protein
apoferritin, membentuk ferritin dan disimpan dalam sistem retikuloendotelial
(RE). Besi yang disimpan sebagai ferritin disebut besi cadangan. Ditempat
penyimpanan, terdapat besi yang disimpan dalam jumlah yang sedikit dan
bersifat tidak larut, yang disebut hemosiderin. Bila jumlah besi dalam plasma
sangat rendah, besi yang terdapat dipenyimpanan ferritin dilepaskan dengan
mudah ke dalam plasma, dan diangkut dalam bentuk transferin dan kembali
ke sumsum tulang untuk dibentuk eritrosit. Bila umur eritrosit sudah habis
dan sel dihancurkan, maka hemoglobin yang dilepaskan dari sel akan dicerna
oleh sistem makrofag-monosit. Disini terjadi pelepasan besi bebas, dan
disimpan terutama di tempat penyimpanan ferritin yang akan digunakan
untuk kebutuhan pembentukan hemoglobin baru.
 Zink
Zink diabsorpsi relatif sedikit. Dari konsumsi zink 4-14 mg/hari, hanya 10-40
%-nya yang diabsorpsi. Absorpsi menurun dengan adanya agen pengikat atau
kelat sehingga mineral tersebut tidak terserap. Zink berikatan dengan ligan
yang mengandung sulfur, nitrogen atau oksigen. Zink membentuk kompleks
dengan fosfat (PO4), klorida (Cl-) dan karbonat (HCO3). Buffer N-2-
hydroxyethyl-pysera-zine-N′-2-ethanesulfonic acid (HEPES) berefek kecil
terhadap ikatan zink dengan ligan tersebut. Zink dapat berikatan dengan ligan
tersebut dan diekskresikan melalui feses.
 Tembaga
Unsur tembaga yang terdapat dalam makanan melalui saluran pencernaan
diserap dan diangkut melalui darah. Segera setelah masuk peredaran darah,
unsur tembaga akan berikatan dengan protein albumin. Kemudian diantarkan
dan dilepaskan kepada jaringan-jaringan hati dan ginjal lalu berikatan dengan
protein membentuk enzim-enzim, terutama enzim seruloplasmin yang
mengandung 90 – 94% tembaga dari total kandungan tembaga dalam tubuh.
Ekskresi utama unsur ini ialah melalui empedu, sedikit bersama air seni dan
dalam jumlah yang relatif kecil bersama keringat dan air susu. Jika terjadi
gangguan-gangguan pada rute pembuangan empedu, unsur ini akan diekskresi
bersama air seni (INOUE et al., 2002).
 Selenium
Pemecahan antara absorbsi selenium dan ketersediaan selenium
mengakibatkan perbedaan besar dalam post-absorbsi metabolism antara
selenomethionin dan sumber lain selenium. Hal ini menimbulkan efek pada
retensi selenium, ekskresi dan transfer pada plasenta dan mammary. Pada
ruminansia, metabolism selenium akan berlangsung dipengaruhi oleh
pengurangan sulfur dan pasokan nitrogen dan faktor lain yang mempengaruhi
sintesis mikroba pada rumen.

Demineralisasi
 Demineralisasi pada air adalah proses pemisahan kadar garam dan juga
mineral yang ada dalam air baku.
 Ini masuk dalam salah satu jenis water treatment yang memungkinkan untuk
mendapatkan air bersih bahkan konon katanya air yang dihasilkan sangat
murnis sekali.
 Proses demineralisasi :
Menggunakan proses pertukaran ion dengan menggunakan resin, katon dan
anion. Biasanya ada dua tabung yang digunakan untuk menukar dua ion
tersebut. adapun dua tabung tersebut biasa berisi dua jenis ion yang berbeda
yakni yang satu berisi ion positif dan yang satu berisi ion negatif. Nah dari
dua tabung itu, konten atau isinya tentunya berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Pada ion positif terdiri dari natrium, calsium, magnesiom dan
lainnya. Sementara untuk tabung dengan ION negatif terdiri dari SO4, SiO2,
dan lainnya.

Soal Pilihan Ganda


1. Berikut yang merupakan sifat kimia air, kecuali...
a. Bersifat netral dalam keadaan murni
b. Sebagai pelarut yang baik
c. Bersifat polar
d. Bersifat nonpolar
e. Terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen
2. Cairan yang di ekstraseluler akan didistribusikan sebayak .... ke interstisial
a. 55%
b. 60%
c. 65%
d. 70%
e. 75%
3. Peranan mineral adalah...
a. Sebagai katalisator
b. Pemeliharaan asam-basa
c. Mempertahankan suhu tubuh
d. Mengangkut zat-zat melintasi membran
e. Sebagai pelarut
4. Berikut yang termasuk ke dalam makromineral adalah...
a. Fosfor, mangan, tembaga
b. Kalsium, sulfur, potasium
c. Natrium, zat besi, fosfor
d. Yodium, natrium, kalsium
e. Selenium, mangan, tembaga
5. Proses demineralisasi menggunakan proses...
a. Pertukaran ion
b. Pertukaran molekul
c. Pemecahan senyawa
d. Pertukaran atom
e. Pemecahan molekul
Jawaban
1. d. Nonpolar
2. e. 75%
3. b. Pemeliharaan asam-basa
4. b. Kalsium, sulfur, potasium
5. a. Pertukaran ion
DAFTAR PUSTAKA

Patrick. 2018. Demineralisasi Air :Definisi, Proses, dan Manfaat. https://


www.tanindo.net/demineralisasi-air-definisi-proses-dan-manfaat/.
Diak- ses tanggal 31 Maret 2020.
Wibawa, Putu Putra. 2016. Bahan Ajar Mata Kuliah Biokima : Metabolisme
Mineral dan Air. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file
_pendidikan_1_dir/fe061d9a0db0455112fdc9b3769852b9.pdf. Diakses
tanggal 30 Maret 2020.

Anda mungkin juga menyukai