Vaksin DPT untuk melindungi bayi pada dosis kedua, dan
dari penyakit Difteri, Pertusis (batuk untuk meneruskan imunisasinya dapat rejan), Tetanus. diberikan DT. 5. Vaksin Campak untuk melindungi 3. Campak IMUNISASI bayi dari penyakit Campak Pemberian imunisasi campak tidak boleh Imunisasi adalah upaya pencegahan Keadaan Yang Tidak dilakukan pada orang penyakit infeksi dengan menyuntikkan Memperbolehkan Anak di Imunisasi yang mengalami vaksin kepada anak sebelum anak 1. BCG immunodefisiensi atau individu terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan Imunisasi BCG tidak boleh diberikan yang diduga menderita gangguan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit pada kondisi: respon imun karena leukimia, dan seperti TBC, Difteri, Tetanus, Pertusis Seorang anak menderita penyakit kulit limfoma. (batuk rejan), Polio, Campak dan Hepatitis yang berat atau menahun, seperti 4. Hepatitis B B. Dengan imunisasi, anak akan terhindar eksim, furunkulosis, orang atau anak Hipersensitif terhadap komponen dari penyakit-penyakit, terhindar dari yang sedang menderita TBC. vaksin. Sama halnya seperti cacat, misalnya lumpuh karena Polio, 2. DPT vaksin-vaksin lain, vaksin ini bahkan dapat terhindar dari kematian. Gejala- gejala keabnormalan otak tidak boleh diberikan kepada pada periode bayi baru lahir atau penderita infeksi berat yang Jenis-jenis Imunisasi Dasar gejala serius keabnormalan pada disertai kejang. 1. Vaksin BCG untuk melindungi bayi syaraf merupakan 5. Polio dari penyakit Tuberkulosis. kontraindikasi pertusis. Anak-anak Pemberian imunisasi polio tidak 2. Vaksin Polio untuk melindungi bayi yang mengalami gejala-gejala boleh dilakukan pada orang dari penyakit Polio (lumpuh layu). parah pada dosis pertama, yang menderita defisiensi 3. Vaksin Hepatitis B untuk melindungi komponen pertusis harus dihindarkan imunitas. Tidak ada efek yang bayi dari penyakit Hepatitis B. berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang KIPI memakai kriteria sedang sakit. Namun, jika ada WHO Western Pacific untuk keraguan, misalnya sedang memilah KIPI dalam lima Jadwal Pemberian menderita diare, maka kelompok penyebab, yaitu: dosis ulang dapat diberikan Vaksin Jadwal Waktu 1. Kesalahan program/ teknik setelah sembuh BCG 1x 0-11 bulan pelaksanaan (programmatic errors) 3 x, dengan
KIPI 2. Reaksi suntikan DPT interval 4 2-11 bulan
3. Induksi vaksin dengan baik minggu
Kejadian ikutan paska imunisasi 4 x, dengan oleh pelaksana imunisasi (KIPI) atau events following Polio interval 4 0-11 bulan 4. Faktor kebetulan immunization (AEFI) adalah minggu 5. Penyebab tidak diketahui kejadian medik yang berhubungan Campak 1x 9-11 bulan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin ataupun efek samping, 4 x dengan Imunisasi dapat diperoleh Hepatitis toksisitas, reaksi sensitivitas, efek interval 4 0-11 bulan B farmakologis, atau kesalahan di: minggu
program, koinsidensi, reaksi 1. Posyandu
suntikan, atau hubungan 2. Puskesmas
kausal yang tidak dapat ditentukan. 3. Puskesmas Pembantu
4. Puskesmas Keliling 5. Praktek dokter/Bidan Sesuai dengan manfaatnya 6. Rumah Sakit DEMAM dilapangan maka Komnas PP Demam adalah peningkatan suhu tubuh 2. Kemudian digerus dan diminumkan. manfaat kompres tidak main-main. pada melebihi normal. Temperatur normal tubuh saat demam kebutuhan cairan meningkat 3.Memberikan kompres, dengan berkisarantara 36 -38 derajat celcius. Anak sampai 1,5 kali dari kebutuhan normal. menggunakan kain bersih, celupkan mengalami demam apabila dengan Apabila kekurangan cairan, maka demam pada air hangat. pengukuran suhu temperatur : akan meninggi. Oleh karena itu, setelah dikompres, perbanyak minum air mineral. a.Termometer pada rektum atau anus Fungsinya untuk menjaga kecukupan melebihi 38 derajat celcius Dianjurkan dan tidak dianjurkan pada cairan dan mencegah timbulnya panas demam anak lebih tinggi. b.Termometer pada mulut melebihi 37,5 derajat celcius Beberapa upaya yang dianjurkan : Penanganan demam degan kompres c.Termometer pada ketiak melebihi 37 1. Tingkatkan asupan cairan (ASI, susu, hangat derajat celcius air, kuah sup, atau jus buah). 1. Kompres hangat adalah 2. Kenakan pakaian tipis dalam ruangan memberikan rasa hangat untuk yangbaik ventilasi udaranya. memenuhi kebutuhan Penyebab Demam Pada Anak 4. Mengompres dengan air hangat (+/- 40 2. Rasa nyaman, mengurangi atau Penyebab demam terbanyak adalah infeksi membebaskan nyeri, mengurangi atau derajat selsius), bisa dilakukan di bak saluran pernafasan bagian atasdisusul mencegah mandi, lalubasuh badan, infeksi saluran pencernaan. Hal tersebut tangandankakianakdengan air hangat. 3. Spasme otot dan memberikan rasa dapat dimengerti karena infeksisaluran pernafasan merupakan penyakit anak yang Upaya yang tidak dianjurkan : hangat pada daerah tertentu (Uliyah & paling sering didapatkan Hidayat,2008). Kompres hangat dapat 1. Mengompres dengan air dingin dilakukan dengan menempelkan dan alcohol kantong karet yang Cara mengatasi Demam pada Anak 4. Diisi air hangat atau handuk yang Untuk anak demam diatasi dengan telah direndam di dalam air hangat, ke memberikan parasetamol atau bagian Cara kompres anak panas yang benar dengankompres, Parasetamol diberikan 4 5. Tubuh yang nyeri. kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara mengompres demam memang sederhana dan tergolong sepele. Anda Cara pemberiannya : hanya membutuhkan air, wadah, dan 1. Tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, sehelai kain. Sesederhana itu, namun