Anda di halaman 1dari 95

SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN

PERILAKU PASIEN DEWASA TENTANG PENYAKIT

GASTROENTERITIS AKUT DI SATU RUMAH SAKIT

SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan Strata Satu

Oleh :
NAMA : ENDANG CAHYAN WARUWU (00000017259)
HERLINA TAMPUBOLON (00000017592)
MELDI SONIA BLEGUR (00000016934)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2018
SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN

PERILAKU PASIEN DEWASA TENTANG PENYAKIT

GASTROENTERITIS AKUT DI SATU RUMAH SAKIT

SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan Strata Satu

Oleh :
NAMA : ENDANG CAHYAN WARUWU (00000017259)
HERLINA TAMPUBOLON (00000017592)
MELDI SONIA BLEGUR (00000016934)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2018
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS

AKHIR

Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu


Kesehatan Universitas Pelita Harapan,

Nama Mahasiswa : Endang Cahyan Waruwu (00000017259)


Herlina Tampubolon (00000017592)
Meldi Sonia Blegur (00000016934)
Program Studi : Keperawatan
Dengan ini menyatakan bahwa karya Tugas Akhir yang penulis buat dengan judul
“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN
DEWASA TENTANG PENYAKIT GASTROENTERITIS DI SATU
RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT” adalah:

1) Dibuat dan diselesaikan penulis, dengan menggunakan hasil kuliah,


tinjauan lapangan dan buku-buku serta jurnal acuan yang tertera di dalam
daftar pustaka pada karya tugas akhir penulis.
2) Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau
yang pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain,
kecuali pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan dengan cara
referensi yang semestinya.
3) Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan
yang tertera di dalam referensi pada karya tugas akhir penulis.

Kalau terbukti penulis tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
karya tugas akhir ini batal.
Tangerang, 10 Agustus 2018
Yang membuatpernyataan,

Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3

Materai Materai Materai


6000 6000 6000

(Endang Cahyan Waruwu) (Herlina Tampubolon) (Meldi Sonia Blegur)

iii
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU
KESEHATAN

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR

“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN


DEWASA TENTANG PENYAKIT GASTROENTERITIS DI SATU
RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT”

Oleh:

Nama : Endang Cahyan Waruwu (00000017259)


Herlina Tampubolon (00000017592)
Meldi Sonia Blegur (00000016934)
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Keperawatan dan Ilmu Kesehatan

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang
Tugas Akhir guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu pada
Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten.

Tangerang, 10 Agustus 2018


Menyetujui:
PembimbingUtama Co-Pembimbing

(Ian Ruddy Mambu, BSN., MPH) (Ns. Maria Maxmila Yoche, S.Kep)

Ketua Program Studi DekanEksekutif

(Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep) (Christine L. Sommers, MN., RN., CNE)

iv
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN
ILMU KESEHATAN

PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR

Pada Senin, 30 Juli 2018 telah diselenggarakan Sidang Tugas Akhir untuk

memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan Strata Satu pada Program StudiKeperawatan, Fakultas Keperawatan

dan Ilmu Kesehatan Universitas Pelita Harapan, atas nama :

Nama/NPM : Endang Cahyan Waruwu/00000017259


Herlina Tamubolon/00000017592
Meldi Sonia Blegur/00000016934
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Keperawatan dan Ilmu Kesehatan
dengan tugas akhir yang berjudul “GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN
DAN PERILAKU PASIEN DEWASA TENTANG PENYAKIT
GASTROENTERITIS DI SATU RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA
BAGIAN BARAT” oleh tim penguji yang terdiri dari:

Nama Penguji Jabatan dalam Tandatangan


Tim Penguji

1. Dr.Fr. Maria Susila. M.Pd, M.Sc., PhD , sebagai ketua

2. Ns. Martina Pakpahan S.Kep., M.K.M ,sebagai anggota

Tangerang, 30 Juli 2018

v
ABSTRAK

Endang Cahyan Waruwu (00000017259)1, Herlina Tampubolon (00000017592)2,


Meldi Sonia Blegur (00000016934)3

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN


DEWASA TENTANG PENYAKIT GASTROENTERITIS DI SATU
RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT
(xv + 53 halaman: 2 bagan; 12 tabel; 7 lampiran)

Gastroenteritis Akut (GEA) adalah penyakit peradangan pada saluran pencernaan yang
dapat menginfeksi dan mudah menyebar serta memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas
yang tinggi terutama di Negara berkembang seperti Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui tingkat pengetahuandan perilaku pasien tentang penyakit GEA di ruang rawat
inap. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan populasi seluruh pasien
dewasa yang mengalami GEA dan sampel didapatkan dengan teknik “Total
Sampling”sebanyak 30 responden serta pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, dari 30 responden pasien dewasa yang mengalami GEA
yang dirawat di Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat terdapat 12 responden (40%)
yang memiliki pengetahuan baik, 12 responden (40%) berpengetahuan cukup dan 6
responden (20%) memiliki pengetahuan yang kurang. Berdasarkan perilaku didapatkan
hasil 23 responden (77%) memiliki perilaku yang baik dan 7 responden (23%) memiliki
perilaku cukup. Dari gambaran hasil keseluruhan tentang gambaran tingkat
pengetahuan dan perilaku pasien dewasa tentang penyakit Gastroenteritis Akut di
ruang rawat inap Rumah Sakit Swasta Di Indonesia Barat, responden menunjukan
pengetahuan dan perilaku yang baik terhadap penyakit yang dideritanya. Commented [IRM1]: Fontnya mohon di samakan

Kata Kunci: Gastroenteritis akut, pengetahuan, perilaku


Referensi : 47 (2000-2017)

vi
ABSTRACT

Endang Cahyan Waruwu (00000017259)1, Herlina Tampubolon (00000017592)2,


Meldi Sonia Blegur (00000016934)3

OLDER PATIENT’S KNOWLEDGEAND BEHAVIOR LEVEL


DESCRIPTION OF ACUTE GASTROENTERITIS AT PRIVATE
HOSPITAL IN WEST INDONESIA
(xv + 53 pages: 2 charts; 12 table; 7 appendix)

Acute Gastroenteritis (GEA) is an inflammatory disease of the gastrointestinal Commented [IRM2]: Cari tau singaktan nya di bhsa inggris
jg..apakah GEA? AGE?
tract that can infect and spread easily and has a high rate of morbidity and
mortality especially in developing countries such as Indonesia. One way to
manage the GEA disease is to increase the knowledge and correct the behavior of
the patient. The purpose of this study is to determine the level of knowledge and
behavior of patient about GEA disease in the inpatient wards. The type of this
research is quantitative descriptive with the population of all adult patients who
experienced GEA and the sample obtained by technique "Total Sampling" as
many as 30 respondents and data collection using questionnaire. The results Commented [IRM3]: Please mention, whose questionnaire.
showed that, from 30 respondents of adult patients who experienced GEA treated
in private hospital in western Indonesia there were 12 respondents (40%) who had
good knowledge, 12 respondents (40%) knowledgeable enough and 6 respondents Commented [IRM4]: moderate
(20%) less knowledge. Based on the behavior, it was found that 23 respondents
(77%) had good behavior and 7 respondents (23%) had enough behavior. From
the overview of the overall results of the description of the level of knowledge and
behavior of adult patients on Acute Gastroenteritis disease in the private hospital
wards in West Indonesia, the respondents showed good knowledge and behavior
toward the illness. Commented [IRM5]: Please mention, when this study was
conducted

Keywords :Acute Gastroenteritis, Knowledge, Behavior


Reference : 47 (2000-2017)

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat yang telah
diberikan-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir dengan
judul “GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU
PASIEN DEWASA TENTANG PENYAKIT GASTROENTERITIS DI
SATU RUMAH SAKIT SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT” ini
ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu Universitas Pelita Harapan.
Peneliti menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, semangat dan doa

dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu

kepada:

1. Mrs. Chrisitine Louise Sommers, MN, RN, CNE selaku Dekan Eksekutif

Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Universitas Pelita Harapan.

2. Ibu Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep selaku Kepala Jurusan dan

Kepala Bagian Akademik Fakultas Keperawatan.

3. Bapak Ian Ruddy Mambu, BSN., MPHselaku Dosen Pembimbing yang

selalu memberikan pengarahan, masukan, dan menyediakan waktu bagi

peneliti sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Maria Maxmila Yoche, S.Kep., Ns selaku Co-Pembimbing yang

dengan sabar memberikan masukan kepada peneliti.

5. Kepada semua dosen dan staf pengajar di Fakultas Keperawatan UPH

yang sudah memberikan pengajaran kepada peneliti.

Akhir kata, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian

viii
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca akan sangat bermanfaat

bagi penulis. Semoga penelitian ini dapat memberkati semua orang.

Medan, 13 April 2018

Penulis

ix
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASILAN TUGAS AKHIR

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR

PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR

ABSTRAK ………………………………………………………………….. vi

ABSTRACT …………………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………... x

DAFTAR BAGAN………………………………………………………….. xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………........ 1

1.2 Rumusan Masalah……………………………….......................... 4

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………................ 5

1.4 Pertanyaan Penelitian…………………………………………….. 5

1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kerangka Konsep……………………………………………........ 8

x
2.2 Definisi Konseptual dan Operasional……………………………. 9

2.3 Kajian Literatur dan Teori………...…………………………....... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian……………………………………………….....30

3.2 Perimbangan Etik……………………………………………….... 31

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik…………………………………..... 33

3.4 Instrumen Penelitian……………………………………………... 34

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………. 36

3.6 Prosedur Pengumpulan Data……………………………………... 37

3.7 Pengolahan Data dan Analisa Data………………………………. 38

3.8 Keterbatasan Penelitian…………………………………………... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian…………………………….................................. 40

4.2 Pembahasan……………………………………………................ 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan……………………………………………................ 52

5.2Saran……………………………………………........................... 53

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi
DAFTAR BAGAN

halaman

Bagan 2.1 Kerangka Konsep………………………………………………….8

Bagan 3.1 Prosedur Pengumpulan Data………………………………………37

xii
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1 Defenisi Konseptual dan Operasional……………………………...9

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan ………..…………….. 35

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku………………………….....35

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Usia di Rumah Sakit

Swasta di Indonesia Barat tahun 2018……………………………. 41

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Jenis Kelamin di Rumah

Sakit Swasta di Indonesia Barat tahun 2018……………………… 41

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Pekerjaan di Rumah Sakit Swasta

di Indonesia Barat tahun 2018…………………………..... 42

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Tingkat Pendidikan

di Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat tahun 2018…..…….... 42

Tabel 4.5Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang

Gastroenteritis Akut di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta

Indonesia Bagian Barat……...………………………...………...... 43

Tabel 4.6Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang

Gastroenteritis Akut dilihat dari Faktor Pendidikan Responden

di Ruang RawatInap Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian

Barat……………………………………………………………………. 43

Tabel 4.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang

Gastroenteritis Akut dilihat dari Faktor Umur Responden

di Ruang RawatInap Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian

xiii
Barat……………………………………………………………………. 44

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Responden tentang

Gastroenteritis Akut di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta

Indonesia Bagian Barat…………….…………………………….... 45

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Responden tentang

Gastroenteritis Akut dilihat dari Tingkat Pengetahuan Responden

di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian

Barat……………………………………………..……………….. 45

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ETHICAL APPROVAL – A RESEARCH STUDY

Lampiran 2 SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL

Lampiran 3 KUESIONER

Lampiran 4 INFORMED CONSENT

Lampiran 5 TABEL REVISI SIDANG SKRIPSI

Lampiran 5 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KUESIONER

Lampiran 6 DATA HASIL PENELITIAN

xv
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan manfaat dari penelitian.

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu keadaaan sejahtera fisik, mental, dan sosial,

bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan (WHO, 2013). Menurut

Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa

kesehatan adalah hak asasi manusia yang merupakan hak fundamental setiap

warga negara dan mutlak untuk dipenuhi. Oleh karena itu, Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia berupaya untuk mewujudkan masyarakat

sehat yang mandiri dan berkeadilan melalui peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Salah satu upaya peningkatan derajat kesehatan adalah

pengendalian penyakit, dalam hal ini juga termasuk dalam pengendalian

penyakit-penyakit yang dapat menginfeksi dan mudah menyebar/menular

seperti Gastroenteritis Akut (GEA).

Gastroenteritis adalah peradangan pada saluran pencernaan yaitu pada

lambung dan usus (Suratun, 2010). Penyakit GEA ditandai dengan gejala

diare dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kalidisertai peningkatan

suhu tubuh. Gastroenteritis akut biasanya terjadi pada masa kanak-kanak

dan merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Meskipun

1
demikian,orang dewasa dan lansia juga sering mengalami Gastroenteritis

Akut (GEA), yang biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus

(Amin, 2015).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 mengungkapkan

bahwa setiap tahun ada 2 miliar kasus gastroenteritis yang terjadi secara

global, dan rata-rata orang dewasa mengalami 4 kali kasus ini setiap tahun.

Sementara di Negara ASEAN, anak-anak balita mengalami rata-rata 3-4 kali

kejadian gastroenteritis pertahun atau hampir 15-20% waktu hidup anak

dihabiskan untuk gastroenteritis (Soebagyo, 2008). Kementrian Kesehatan

RI (2011) menjelaskan bahwa penyakit Gastroenteritis merupakan masalah

kesehatan di Negara berkembang, termasuk di Indonesia, karena angka

morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

pada tahun 2008 mengukur prevalensi Gastroentertis/diare klinis di

Indonesia dengan hasil prevalensi klinis adalah9,0% (rentang: 4,2% -

18,9%), prevalensi tertinggi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)

(18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta (4,2%). Sementara untuk Provinsi

Sumatera Utara, prevalensi klinis sebesar 8,8% (KemenKes RI, 2011).

Rumah Sakit Swasta Di Indonesia Barat merupakan rumah sakit

dengan pelayan terbaik yang didukung dengan tim medis professional serta

berpengalaman, peralatan medis yang memadai, serta berbagai layanan yang

beragam. Menurut Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku di

Rumah Sakit ini, pelaksanaan Discharge Planning yang harus dilakukan

oleh perawat adalah menyampaikan informasi tentang penyakit, pengobatan,

2
perawatan, persiapan lingkungan dan fasilitas untuk perawatan di rumah.

Berdasarkan data kunjungan pasien dan penerimaan rata-rata pasien GEA

selama satu tahun terakhir adalah sejumlah 479 orang dan jumlah pasien

GEA per bulan pada bulan Januari sampai Maret 2018 adalah 37 orang pada

bulan Januari, 25 orang pada bulan Februari, dan 30 orang pada bulan

Maret. Berdasarkan data yang didapatkan dari departemen Medical Record

rumah sakit, penyakit Gastroenteritis Akut menduduki posisi kedua setelah

demam tifoid sebagai penyebab pasien masuk ke rumah sakit. Berdasarkan

observasi peneliti di ruang rawat inap, perawat jarang melakukan tindakan

multidisiplin yang berisikan tentang informasi yang harus diberikan kepada

pasien tentang penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatannya.

Salah satu pencegahan sekaligus penangan Gastroenteritis Akut

adalah dengan mengerti, memahami dan memiliki pengetahuan dan perilaku

yang baik tentang penyakit tersebut. Hal ini berhubungan dengan

penyampaian informasi kesehatan yang dilakukan di rumah sakitoleh

perawat dalam memberikan tindakan multidisiplin seperti penyampaian

informasi mengenai penyakit pada saat perencanaan pemulangan pasien

atau Discharge Planning yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan

spesifik pasien untuk dapat mempertahankan atau mencapai fungsi

maksimal setelah pulang (Discharge Planning Association, 2008). Menurut

Potter & Perry (2005), Discharge Planning yang berhasil merupakan suatu

proses yang terfokus dan terkoodinasi, memiliki pengetahuan tentang

penyakitnya serta memberikan kepastian bahwa pasien mempunyai suatu

3
rencana untuk memperolehperawatan yang berkelanjutan setelah

meninggalkan rumah sakit. Kurangnya pengetahuan bisa mempengaruhi

perilaku seseorang termasuk perilaku di bidang kesehatan sehingga bisa

menjadi penyebab tingginya angka penyebaran suatu penyakit termasuk

penyakit Gastroenteritis yang mempunyai resiko penularan dan penyebaran

cukup tinggi.Menurut Notoadmodjo (2012), Pengetahuan yang baik akan

memengaruhi bagaimana seseorang merencanakan, mengambil keputusan,

dan bertindak.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran tingkat pengetahuan pasien

dewasa tentang penyakit Gastroenteritis Akut di ruang rawat inapRumah

Sakit Swasta DiIndonesia bagian Barat”. Hal ini dianggap penting untuk

melihat bagaimana keefektifan program rumah sakit dalam meningkatkan

pengetahuan pasien, serta mengidentifikasi perilaku pasien tentang penyakit

Gastroenteritis Akut yang sering menyebabkan pasien dirawat dan datang

berulang di rumah sakit, sehingga hal ini dapat mencegah terjadinya

peningkatan angka morbiditas dan mortalitas tentang penyakit

Gastroenteritis Akut di rumah sakit maupun di daerah setempat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dilihat bahwa peneliti menemukan

data penderita Gastroenteritis yang dirawat di Rumah Sakit Swasta di

Indonesia Barat terdapat 479 orang di tahun 2017 dan 92 orang pada bulan

4
Januari-Maret 2018, serta perawat jarang melakukan tindakan multidisiplin yang

berisikan tentang informasi yang harus diberikan kepada pasien tentang penyakit,

pencegahan, pengobatan dan perawatannya. Adanya fenomena tersebut maka

peneliti merumuskan masalah yaitu bagaimana tingkat pengetahuan dan perilaku

pasien dewasa tentang penyakit Gastroenteritis Akut di Ruang Rawat Inap Rumah

Sakit Swasta di Indonesia Barat.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuandan perilaku

pasiendewasa tentang penyakit Gastroenteritis Akut di ruang rawat inap

Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien dewasa tentang

penyakit Gastroenteritis Akut

2. Untuk mengetahui perilaku pasien dewasa tentang penyakit

Gastroenteritis Akut.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian ini

adalah bagaimanakahgambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pasien

dewasa tentangpenyakit Gastroenteritis Akut di ruang rawat inap Rumah

5
Sakit Swasta di Indonesia Barat?

1.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian

ini diharapkan mempunyai manfaat dan sebagai sumber informasi kesehatan

baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat Teoritis

1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan mutu

pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien serta kefektifan kinerja

perawat yang terus berkembang sesuai kebutuhan dan standar yang

berlaku

2) Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu Keperawatan dalam

memperkuat praktik keperawatan

3) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku

pasien dewasa tentang penyakit Gastroenteritits serta menjadi bahan

kajian lebih lanjut.

1.5.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Rumah Sakit dan Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada

lembaga pelayanan keperawatan di rumah sakit mengenai tingkat

pengetahuan dan perilaku pasien dewasa tentang penyakit

6
Gastroeteritis Akut dan sebagai evaluasi praktis keperawatan

mengenai pelaksanaan tindakan multidisiplin di Rumah Sakit Swasta

di Indonesia Barat

2) Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan terhadap

pembelajaran di dalam pendidikan ilmu keperawatan

3) Bagi penelitian berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi/sumber

kepustakaan serta sebagai bahan masukan untuk peneliti selanjutnya

dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan gambaran tingkat

pengetahuan dan perilaku pasien dewasa tentang penyakit

Gastroenteritis Akut

7
BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan di bahas mengenai kerangka konsep, defenisi konseptual

dan operasional, dan kajian teori.

2.1 Kerangka Konsep

Pengetahuan

Pasien dengan Kejadian GEA


Diagnosa GEA di RS Swasta
Bagian Barat
Perilaku

Bagan 2.1 Kerangka Konsep.


Sumber: Arikunto (2006), Arief (2000)

Keterangan :

= diteliti = Saling memengaruhi

8
2.2 Definisi Konseptual dan Operasional

Tabel 2.1 Defenisi Konseptual dan Operasional

Definisi Definisi Kategori


No Variabel Alat Ukur Skor Skala
Konseptual Operasional Hasil

1 Tingkat Menurut Pengetahuan Kuesioner 4 = Benar Baik : Jika Nominal


Pengetah Notoatmodjo pasien dewasa pengetahua 0 = Salah jawaban
uan (2012), tentang n tentang responden
pengetahuan Gastroenteritis penyakit 76%- 100%
adalah hasil Akut ini akan GEA
tahu dan ini di ukur dengan Cukup : Jika
terjadi setelah menggunakan jawaban
orang 9 pertanyaan responden
melakukan pilihan ganda 56%-75%
penginderaan dan pilihan
terhadap suatu jawaban lebih Kurang : Jika
obyek tertentu, dari satu. jawaban
pengetahuan Pertanyaan responden
terjadi melalui yang terdiri <56%
pancaindera dari 3 sub
manusia yakni item, yaitu :
indra 1. Tahu (1, 7,
penglihatan, 9)
pendengaran, 2. Memahami
penciuman, rasa (2, 3, 4)
dan raba. 3. Aplikasi (5,
Sebagian besar 6, 8)
pengetahuan
diperoleh
melalui mata
dan telinga.
2 Tingkat Perilaku yaitu Perilaku Kuesioner 2 = Ya Baik : Jika Nominal
Perilaku suatu respon pasien dewasa perilaku 1 = Tidak jawaban
seseorang yang tentang tentang responden
dikarenakan Gastroenteritis penyakit 76%- 100%
adanya suatu Akut ini akan GEA Commented [IRM6]: Perhatikan kata akan ya...

9
stimulus/ di ukur dengan Cukup :
rangsangan dari menggunakan Jikajawaban
luar 9 pertanyaan responden
(Notoatmodjo, dengan pilihan 56%-75%
2012). jawaban Ya
dan Tidak, , Kurang : Jika
yang terdiri jawaban
dari 4 sub responden
item, yaitu : <56%
1. Persepsi (1,
5)
2. Praktik
Terpimpin (2,
3, 4)
3. Praktik
Secara
Mekanis (6, 7,
8)
4. Adopsi (9,

2.3 Kajian Literatur dan Teori

2.3.1. Kajian Literatur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ivone (2008) di RSU

Saraswati Cikampek, didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh antara

beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu pengetahuan, sikap, dan

perilaku. Tingkat pengetahuan responden secara umun adalah rendah.

Pendidikan yang masih relative rendah ini berpengaruh pada tingkat

pengetahuan responden secara umum, termasuk mengenai masalah-

masalah kesehatan, khususnya masalah hygiene perorangan. Hasil

penelitian sikap didapatkan bahwa sikap dan perilaku responden dalam

10
mencegah dan mengahadapi diare umumnya baik.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Apa, Soylu, Gunay, &

Devrim, (2015) terhadap klinik pasien rawat jalan milik Dr. Behcet Uz

Children, didapatkan hasil bahwa penyebab Gastroenteritis adalah

kurangnya pengetahuan, sanitasi makanan yang buruk, dan faktor

lingkungan yang tidak sehat. Klien yang memilki pengetahuan yang baik

tentang penanganan penyakitnya dapat mengatur bagaiamana caranya

untuk mencegah dan mengobati Gastroenteritis. Selain itu, jika sudah

memiliki pengetahuan yang baik maka klien akan tahu bagaimana sikap

dan perilaku yang baik untuk mencegah dan menangani Gastroenteritis di

rumah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pang, Chua, & Hsu

(2015), terhadap penghuni apartemen di Singapura, didapatkan hasil

bahwa jika partisipan sudah diberikan informasi sebelumnya tentang

kebersihan tangan dan makanan dapat menimalisir resiko terjadinya

penyakit Diare. Meskipun begitu pengetahuan dan sikap yang baik, tidak

menjamin perilaku mereka juga akan baik dengan alasan mereka sibuk

berkerja, dan jarang melakukan sanitasi yang baik terhadap makanan.

Selain itu, partisipan juga sering berpikiran bahwa mereka tidak akan

terkena penyakit diare karena diare itu hanya menyerang anak kecil bukan

orang dewasa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Joseph (2012) di

Rumah Sakit Suweto Namuwongo, didapatkan hasil bahwa pasien hanya

11
diberikan pengertian, penyebab, dan 2 pencegahan Gastronteritis Akut

oleh pemberi layanan kesehatan tetapi tidak diberikan bagaimana caranya

pasien menangani Gastroenteritis Akut di rumah. Selain itu, pasien juga

tidak diajarkan cara mencuci tangan yang benar, waktu mencuci tangan,

dan melakukan sanitasi yang baik terhadap makanan dan minuman pasien

di rumah.

2.3.2. Kajian Teori

A. Pengetahuan

a. Defenisi Pengetahuan

Menurut Nursalam (2013), pengetahuan adalah apa yang

diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah

hasil dari: kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai.Menurut

Oemarjoedi (2003), pengetahuan adalah faktor penentu bagaimana

manusia berpikir, merasa dan bertindak.Menurut Budiman dan

Riyanto (2013),pengetahuan dinyatakan sebagai sesuatu yang

diperoleh seseorang melalui indera pendengaran (telinga) dan indera

penglihatan (mata).

Menurut Notoamodjo (2012), pengetahuan adalah hasil tahu dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

obyek tertentu, pengetahuan terjadi melalui pancaindera manusia

yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.

12
Jadi kesimpulannya, Pengetahuan adalah sesuatu yang diperoleh

seseorang melalui pancaindera dan merupakan hasil tahu seseorang

tentang sesuatu.

b. Jenis Pengetahuan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) terdapat dua jenis

pengetahuan, yaitu:

a. Pengetahuan Implisit

Pengetahuan Implisit adalah pengetahuan yang berbentuk dari

pengalaman seseorang dan berisifaktor-faktor yang tidak bersifat

nyata misalnya keyakinan pribadi, perspektif dan prinsip. Secara

implisit pengetahuan ini berisi kebiasaan dan budaya.

b. Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan secara eksplisit yaitu pengetahuan yang disimpan

dalam wujud nyata atau wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan

nyata diaplikasikan dalam tindakan yang berhubungan dengan

kesehatan.

c. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010), setiap orang memiliki tingkat

pengetahuan yang berbeda-beda, sehinggan ia membagi tingkatan

pengetahuan menjadi enam tingkatan yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

13
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu dan untuk

mengetahui atau mengukur bahwa orang tersebut tahu tentang

sesuatu dan dapat mengajukan beberapa pertanyaan. Jika ia

sudah memiliki pengetahuan maka dengan mudah ia akan

menjawab pertanyaan tersebut.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu tentang obyek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang obyek yang

diketahui tersebut.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami obyek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

prinsip yang diketahui sesuai dengan kondisi yang terjadi.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau

memisahkan kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau obyek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang tersebut sudah

sampai tingkat ananalisa adalah bila seseorang sudah dapat

membedakan atau memisahkan, mengelompokkan dan membuat

diagram (bagan) dengan menggunakan pengetahuan terhadap

obyek tersebut.

14
e. Sintesis

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang dimiliki,

dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan menyusun

formulasi barudari formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau terhadap suatu obyek tertentu.

Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang memengaruhipengetahuanmenurutBudiman

dan Riyanto (2013), adalahsebagaiberikut:

a. Faktor internal

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan

mengisi kehidupannya untuk mencapai keselamatan dan

kebahagiaan.

2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

15
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih banyak

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,

berulang dan banyak tantangan.

3. Usia

Usia adalah individu menghitung mulai usia sejak lahir

sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat

seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari yang sebelum

tinggi dewasanya.

4. Status Ekonomi

Status ekonomi adalah gambaran kedudukan atau posisi

seseorang dalam masyarakat.Gambaran ini tentang keadaan

seseorang atau masyarakat yang ditinjau dari segi

sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan,

pendapatan, dan sebagainya.

b. Faktor Eksternal

1. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang adadi sekitar

manusia dan pengaruhnya yang dapat memengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

2. Sosial Budaya

Sistem social budaya yang ada pada masyarakat dapat

16
memengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

e. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) yang dikutip dari

Arinkunto (2006), bahwa Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif yaitu:

1) Baik: hasilpresentasi 76% - 100%

2) Cukup: hasilpresentase 56% - 75 %

3) Kurang: hasilpresentase <56 %

B. Perilaku

a. Defenisi Perilaku

Perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan adanya

suatu stimulus/ rangsangan dari luar (Notoatmodjo, 2012). Perilaku

dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan

perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku tertutup merupakan respon

seseorang yang belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

Sedangkan perilaku terbuka merupakan respon dari seseorang dalam

bentuk tindakan yang nyata sehingga dapat diamati lebih jelas dan

mudah (Fitriani, 2011).

Menurut J.P Chaplin, perilaku adalah sekumpulan reaksi,

perbuatan, aktivitas, gabungan gerakan, tanggapan ataupun jawaban

yang dilakukan seseorang seperti proses berpikir, bekerja, hubungan

17
seks, dan sebagainya. Sedangkan menurut Branca, perilaku adalah

reaksi manusia akibat kegiatan kognitif, afektif dan psikomotor yang

saling berkaitan. Jika salah satu aspek mengalami hambatan maka

aspek perilaku juga terganggu. Aspek dalam perilaku terdiri dari

pengetahuan, sikap dan tindakan. Pengetahuan merupakan

kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan

objek dengan tepat dan mempresentasikannya dalam aksi yang

dilakukan terhadap suatu objek (Kusrini, 2007). Penerimaan perilaku

baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini (awareness,

interest, evaluation, trial, dan adoption) didasari oleh pengetahuan ,

kesadaran, dan sikap positif maka perilaku tersebut akan bersifat

langgeng (long lasting) (Notoatmodjo, 2007).

b. Tingkat perilaku

Tingkatan perilaku menurut Notoatmodjo (2012) ada 4 antara lain:

a. Persepsi (Perseption)

Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan

tindakan yang akan diambil

b. Praktik Terpimpin (Guided Response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan

sesuai dengan contoh

c. Praktik Secara Mekanis (Mechanism)

18
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar

secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.

d. Adopsi (Adoption)

Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010), Faktor-faktor yang

mempengaruhi terbentuknya perilaku dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Faktor Internal

Faktor internal yang berpengaruh dalam pembentukan perilaku

dikelompokkan menjadi faktor biologis dan psikologis.

a) Faktor Biologis

Perilaku atau kegiatan manusia dalam masyarakatnya

merupakan warisan struktur biologis dari orang tuanya atau

yang menurunkannya.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor internal yang sangat besar

pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. Faktor-faktor

psikologis tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sikap

Sikap merupakan konsep yang sangat penting dalam

komponen sosio-psikologis karena merupakan

kecenderungan bertindak dan berpersepsi

2. Emosi

19
Emosi menunjukkan keguncangan organisme yang disertai

oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan dan proses

fisiologis yang lain.

3. Kepercayaan

Kepercayaan disini diartikan sebagai keyakinan bahwa

sesuatu itu benar atau salah. Kepercayaan dibentuk

oleh pengetahuan, kebutuhan dan keinginan.

4. Kebiasaan

Kebiasaan adalah aspek perilaku yang menetap,

berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan.

5. Kemauan

Kemauan sebagai dorongan tindakan yang merupakan

usaha orang untuk mencapai tujuan.

6. Pengetahuan

Hasil dari pengindraan yang diwujudkan melalui perilaku

untuk mendapatkan suatu keinginan tujuan.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal disebut juga faktor situasional yang mencakup

faktor lingkungan dimana manusia itu berada atau bertempat

tinggal, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan

sebagainya. Faktor-faktor situasional ini di kelompokkan menjadi:

a) Faktor ekologis

20
Keadaan alam, geografis, iklim, cuaca dan sebagainya

mempengaruhi perilaku orang.

b) Faktor desain dan arsitektur

Struktur dan bentuk bangunan, pola pemukiman dapat

mempengaruhi pola perilaku manusia yang tinggal

didalamnya.

c) Faktor temporal

Terbukti adanya pengaruh waktu terhadap bioritme

manusia, yang akhirnya mempengaruhi perilakunya.

d) Suasana perilaku (behavior setting)

Tempat keramaian, pasar, mal, tempat ibadah,

sekolah/kampus, kerumunan massa akan membawa pola

perilaku orang.

e) Faktor teknologi

Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi akan

berpengaruh pada pola perilaku orang.

f) Faktor social

Peranan faktor sosial yang terdiri dari struktur umur,

pendidikan, status, sosial, agama dan sebagainya akan

berpengaruh pada perilaku seseorang. Faktor sosial ini juga

mencakup lingkungan sosial yang disebut iklim sosial (social

climate).

d. Perilaku Kesehatan

21
Notoatmodjo (2010) menyatakan bahwa perilaku kesehatan

adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat

diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable)

yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan

memiliki tiga klasifikasi tentang perilaku kesehatan, yaitu:

1) Perilaku sehat (healthy behavior)

Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan

yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan.

2) Perilaku sakit (illness behavior)

Perilaku sakit adalah berkaitan dengan tindakan atau kegiatan

seseorang yang sakit dan atau mempunyai masalah kesehatan atau

keluarganya, untuk mencari penyembuhan atau mengatasi

masalah kesehatan yang lain.

3) Perilaku peran orang sakit (the sick role behavior)

Hak dan kewajiban orang yang sedang sakit merupakan perilaku

peran orang sakit.

e. Cara Pengukuran Perilaku

Secara garis besar mengukur perilaku terbuka atau praktek dapat

dilakukan melalui dua metode, yakni:

1) Langsung

Mengukur perilaku secara langsung, berarti peneliti langsung

mengamati atau mengobservasi perilaku subjek yang diteliti.

22
Peneliti dapat menggunakan media instrumen check list dengan

skala Guttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan

konsisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban

dari pertanyaan atau pernyataan: ya dan tidak, positif dan negatif,

setuju dan tidak setuju, benar dan salah. Skala Guttman ini pada

umumnya dibuat seperti cheklist dengan interpretasi penilaian,

apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0dan

analisisnya dapat dilakukan seperti skala Likert (Hidayat 2012:

103).

2) Tidak langsung

Pengukuran perilaku secara tidak langsung ini, berarti peneliti

tidak secara langsung mengamati perilaku orang yang diteliti

(responden). eneliti dapat menggunakan media angket/kuesioner

dengan skala likert (Notoatmodjo 2010).

C. Gastroenteritis Akut

a. Defenisi Gastroenteritis Akut

Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara

berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air

besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi dan Yuliani,

2001). Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung

dan usus halus yang di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang

berakibat kehilangan cairan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi

23
dan gejala keseimbangan elektrolit (Betz, Cecyly et. al, 2009).

Gastroenteritis adalah penyakit akut dan infeksi menyerang pada

lambung dan usus yang di tandai BAB encer 5 kali atau lebih.

Gastroenteritis adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari

dapat atau tanpa lender dan darah (Murwani. 2009).

Gastroenteritis Akut adalah gangguan transportasi di usus yang

menyebabkan kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui feses

(Sodikin, 2013).

Jadi kesimpulannya, Gastroenteritis Akut adalah penyakit infeksi yang

menyerang pada lambung dan usus yang ditandai dengan buang air

besar encer lebih dari 3 kali sehari dan berakibat pada kehilangan

cairan elektrolit.

b. Faktor Penyebab Gastroenteritis Akut

Penyebab utama gastroenteritis adalah adanya bakteri, virus,

parasit (jamur, cacing, protozoa). Gastroenteritis akan di tandai

dengan muntah dan diare yang dapat menghilangkan cairan dan

elektrolit terutama natrium dan kalium yang akhirnya menimbulkan

asidosis metabolic dapat juga terjadi cairan atau dehidrasi (Setiati, et.

al, 2014).

Faktor penyebab gastroenteritis menurut Arif (2000) adalah:

1. Faktor infeksi

24
a. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang

merupakan penyebab utama gastroenteritis pada anak,

meliputi infeksi internal sebagai berikut: Infeksi bakteri,

Infeksi virus, dan Infeksi parasit

b. Infeksi parenteral : Infeksi di luar alat pencernaan seperti,

OMA, tonsolitis, dan bronkopneumonia, dan lainnya.

2. Faktor malabsorbsi : malabsorbsi karbohidrat, malabsorbsi

lemak, dan malabsorbsi protein.

3. Faktor makanan : makanan basi, beracun dan alergi terhadap

makanan.

4. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas

c. Patofisiologi Gastroenteritis Akut

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:

1. Gangguan sekresi

Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus

akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam

rongga usus dan selanjutnya diare tidak karena peningkatan isi

rongga usus.

2. Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat di serap

akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus

meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam

25
rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

3. Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan

usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare, sebaliknya

jika peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri

tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare

pula.

d. Manifestasi Klinis Gastroenteritis Akut

Menurut Betz & Cecylyet. al., (2009), Gastroenteritis Akut memiliki

gejala klinis seperti:

1. Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin

sering

2. Muntah (umumnya tidak lama)

3. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)

4. Kram abdomen, tenesmus

5. Membrane mukosa kering

6. Fontanel cekung (bayi)

7. Berat badan menurun

8. Malaise

e. Komplikasi Gastroenteritis Akut

Menurut Betz & Cecyly et. al., (2009), komplikasi dari Gastroenteritis

Akut adalah:

26
1. Dehidrasi

2. Renyatan Hiporomelik

3. Kejang

4. Bakterikimia

5. Malnutrisi

6. Hipoglikimia

7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus

Dari komplikasi Gastroenteritis, tingkat dehidrasi dapat di

klasifikasikan sebagai berikut:

a. Dehidrasi ringan

Kehilangan cairan 2 – 5% dari BB dengan gambaran klinik

turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh

pada keadaan syok.

b. Dehidrasi sedang

Kehilangan 5 – 8% dari BB dengan gambaran klinik turgor kulit

jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan

dalam.

c. Dehidrasi berat

Kehilangan cairan 8 – 10% dari BB dengan gambaran klinik

seperti tanda dihidrasi sedang ditambah dengan kesadaran

menurun, apatis sampai koma, otot kaku sampai sianosis.

f. Penatalaksanaan Gastroenteritis Akut

27
Menurut Supartini (2014), penatalaksanaan medis pada pasien diare

meliputi: pemberian cairan, dan pemberian obat-obatan.

1. Pemberian cairan

Pemberian cairan pada pasien diare dan memperhatikan derajat

dehidrasinya dan keadaan umum.

a. Pemberian cairan

Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di

berikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na

HCO3, KCL dan glukosa untuk diare akut.

b. Cairan Parenteral

Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang di perlukan

sesuai dengan kebutuhan pasien, tetapi semuanya itu

tergantung tersedianya cairan. Pada umumnya cairan

Ringer Laktat (RL) di berikan tergantung berat / ringan

dehidrasi, yang di perhitungkan dengan kehilangan cairan

sesuai dengan umur dan berat badannya.

2. Obat- obatan

Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang

melalui tinja dengan / tanpa muntah dengan cairan yang

mengandung elektrolit dan glukosa / karbohidrat lain (gula, air

tajin, tepung beras, dsb).

a. Obat anti sekresi

28
Asetosal, dosis 25 mg / ch dengan dosis minimum 30

mg.Klorrpomozin, dosis 0,5 – 1 mg / kg BB / hari.

b. Obat spasmolitik

Umumnya obat spasmolitik seperti papaverin ekstrak

beladora, opium loperamia tidak di gunakan untuk

mengatasi diare akut lagi, obat pengeras tinja seperti kaolin,

pectin, charcoal, tabonal, tidak ada manfaatnya untuk

mengatasi diare sehingga tidak diberikan lagi.

c. Antibiotic

Umumnya antibiotic tidak diberikan bila tidak ada

penyebab yang jelas. Bila penyebabnya kolera, diberikan

tetrasiklin 25 – 50 mg / kg BB / hari. Antibiotic juga

diberikan bila terdapat penyakit seperti OMA, faringitis,

bronchitis / bronkopeneumonia.

29
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian yang digunakan,

masalah etik, populasi, sampel, dan teknik penelitian, instrumen penelitian, waktu

dan tempat penelitian, prosedur pengumpulan data, rencana pengolahan dan

analisa data, serta keterbatasan dalam penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun

sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh

jawaban terhadap pertanyaan penelitian (Sastroasmoro, 2011). Tujuan dari

desain penelitian adalah memberikan suatu rencana untuk menjawab

pertanyaan penelitian atau pun hipotesa penelitian (Brink, 2000). Desain

penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Sugiyono

(2012), penelitian kuantitatif deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

untuk mendeskripsikan atau menggambarkan pengetahuan. Dimana pada

penelitian ini betujuan untuk menggambarkan pengetahuan pasien rencana

pulang tentang Gastroenteritis Akut di Rumah Sakit Swasta Indonesia

bagian Barat. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

sekali dalam satu waktu yang dilakukan secara murni untuk mengadakan

deskripsi tanpa dilakukan analisi mendalam (Polit &Beck, 2012).

30
3.2 Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini, peneliti meminta persetujuan tim Research

Community Service and Technic Commite (RCTC) Faculty of Nursing

Universitas Pelita Harapan untuk Ethical Clerance. Adapun prinsip etika

dalam penelitian dan pengumpulan data pada penelitian agar dapat berjalan

dengan baik yakni, menggunakan prinsip Informed and Voluntary Consent,

otonomi, kerahasiaan informasi dan anonimitas partisipan, serta tidak

merugikan partisipan, benefience dan prinsip manfaat (The principle of

Benefience), prinsip menghargai hak-hak subjek (The principle of respect

for human dignity) dan prinsip keadilan (The principle of justice)

(Nursalam, 2013).

1. Prinsip manfaat (The principle of Benefience)

a. Bebas dari penderitaan, penelitian yang akan dilakukan tidak

mengakibatkan penderitaan bagi subjek sebagai objek penelitian

b. Bebas dari eksploitasi, penelitian yang dilakukan tidak berakibat

buruk kepada subjek dan dihindari dari keadaan yang tidak

menguntungkan. Peneliti akan menyakinkan subjek bahwa

informasi atau data yang akan diberikan tidak akan digunakan utuk

hal-hal yang merugikan subjek dalam bentuk apapun.

2. Prinsip menghargai hak-hak subjek (The principle of respect for human

dignity)

Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (Right to

selfdetermination). Dalam penelitian ini, subjek mempunyai hak untuk

31
memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,

tanpa adanya sanksi apapun yang menekan subjek dalam profesinya.

Peneliti akan memberikan lembar pernyataan kesediaan menjadi

responden pada awal penelitian dan juga penjelasan prosedur penelitian

kepada responden pada awal penelitian dan juga penjelasan prosedur

penelitian kepada responden.

3. Inform consent, yaitu peneliti akan memberitahu secara jujur maksud

dan tujuan terkait dengan penelitian yang akan dilakukan pada

responden.

4. Prinsip Keadilan (The principle of justice)

Hak untuk mendapatkan keadilan. Subjek akan diperlakukan secara adil

baik sebelum, selama, dan sesudah keikutertaannya dalam penelitian

tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau

dikeluarkan dari penelitian. Bagi responden yang bersedia ikut terlibat

dalam penelitian ini akan diberikan kompensasi berupa barang, yaitu

Hand Sanitizer dan mengajarkan enam langkah mencuci tangan.

5. Kerahasiaan informasi dan anonimitas partisipan

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dijaga kerahasiaan, untuk itu perlu adanya tanpa nama

(anonymity) dan rahasia (confidentiality). Semua kusioner yang telah

terisi hanya akan diberi kode berupa abjad yang tidak bisa digunakan

untuk mengidentifikasi responden. Apabila hasil penelitian ini

dipublikasikan, nama responden tidak akan dicantumkan dalam

32
publikasi tersebut, sedangkan confidentiality yang dimaksudkan adalah

peneliti akan menjamin kerahasiaan semua data responden.

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo,2012). Populasi pada penelitian ini adalah pasien-

pasien dewasa dengan diagnosa medis Gastroenteritis Akut yang dirawat

di ruang rawat inap Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat. Jumlah

populasi adalah sebanyak 30 orang, yaitu jumlah pasien dewasa dengan

diagnosa medis Gastroenteritis Akut yang dirawat pada bulan Juni hingga

Juli 2018. Berdasarkan data dari Medical Record rumah sakit, pada tahun

2017 rata-rata pasien pada bulan Mei-Juli 2017 adalah 82 orang.

3.3.2 Sampel dan Teknik

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang diperoleh

dari populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini

ditentutan berdasarkan teknik Total Sampling. Menurut Sugiyono

(2013),Total Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah

sampel sama dengan populasi. Sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini diperkirakan rata-rata sampel sebanyak 30 orang dari data

populasi pada tahun 2017 dan awal tahun 2018 yang tidak selalu konsisten

dan juga populasi yang didapatkan adalah kurang dari 100 orang, sehingga

peneliti akan menggunakan seluruh populasi sebagai sampel pada saat

33
melakukan penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Notoatmodjo (2012) mengatakan bahwa instrument penelitian

merupakan suatu alat yang diperlukan dalam pengumpulan data dan macam

alat pengumpul yang tergantung pada macam dan tujuan penelitian serta data

yang akan di ambil atau dikumpulkan. Instrumen penelitian yang digunakan

pada penelitian ini berupa kuesioner yaitu tingkat pengetahuan dan perilaku

pasien dewasa tentang Gastroenteritis Akut. Setiap jawaban yang benar diberi

skor sehingga kategorinya sebagai berikut, dikatakan baik jika jawaban

responden 76%-100%, dikatakan cukup jika jawaban responden 56%-75%,

dikatakan kurang jika jawaban responden <56%. Uji Validitas dan Reliabilitas

telah dilakukan pada 30 responden dengan menggunakan kuesioner yang

terdiri dari 9 pertanyaan pengetahuandan 15 pertanyaan perilaku.

3.4.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2009), uji validitas digunakan untuk mengukur

valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila

pertanyaan pada kuesioner itu mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

diukur oleh kuesioner tersebut. Validitas suatu kuesioner dalam penelitian

digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan isi kuesioner dan

bagaimana tingkat kesukaran yang dimiliki serta mengetahui apakah

tingkat kesulitan ini sesuai.

Adapun uji validitas intrumen penelitian ini dihitung dengan

34
menggunakan rumus Pearson Product Moment. Hasil r hitung

dibandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5% (Sujarweni,

2015). Berikut adalah hasil uji validitas kuesioner penelitian ini:

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan


No. Nilai R Nilai R
Keputusan
Pertanyaan Hitung Tabel
1 0,383 0,361 Valid
2 0,464 0,361 Valid
3 0,597 0,361 Valid
4 0,298 0,361 Tidak valid
5 0,757 0,361 Valid
6 0,547 0,361 Valid
7 0,373 0,361 Valid
8 0,469 0,361 Valid
9 0,596 0,361 Valid
Sumber : Data Primer, 2018

Pertanyaan nomor 4 tidak valid dengan nilai r hitung 0,298 >0,110 r

sig., namun pertanyaan ini tetap dimasukkan ke dalam kuesioner karena

dianggap penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku


No. Nilai R Nilai R
Keputusan
Pertanyaan Hitung Tabel
1 0,490 0,361 Valid
2 0,510 0,361 Valid
3 0,482 0,361 Valid
4 0,368 0,361 Valid
5 0,448 0,361 Valid
6 0,332 0,361 Tidak Valid
7 0,497 0,361 Valid
8 0,062 0,361 Tidak Valid
9 0,295 0,361 Tidak Valid
10 0,223 0,361 Tidak Valid
11 0,638 0,361 Valid
12 0,346 0,361 Tidak Valid
13 0,448 0,361 Valid
14 0,291 0,361 Tidak Valid
15 0,448 0,361 Valid
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan pada kuesioner

35
perilaku didapatkan hasil bahwa terdapat 6 pertanyaan yang tidak valid,

yaitu pertanyaan nomor 6, 8, 9, 10, 12, dan 14, sehingga pertanyaan tidak

valid ini tidak diikutsertakan dalam kuesioner penelitian perilaku.

Kuesioner ini dinyatakan valid, sehingga dapat digunakan sebagai

instrumen penelitian dalam penelitian ini.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah gambaran seberapa jauh pengukuran yang

diperoleh dengan menggunakan istrumen (kuesioner) jika diulang akan

menghasilkan hasil yang sama atau konsisten. Uji reabilitas kuesioner

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

dengan nilai Alpha > 0.60 maka dinyatakan reliable. Hasil uji reabilitas

kuesioner penelitian ini adalah dinyatakan reliable karena Cronbach’s

Alpha yang didapatkan > 0.60, yaitu dengan Cronbach’s Alpha kuesioner

pengetahuan = 0.640, Cronbach’s Alpha kuesioner perilaku = 0, 631,

sehingga kuesioner ini dapat dijadikan sebagai insrumen dalam penelitian

ini.

3.5 Waktu dan Tempat penelitian

3.5.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei 2018 sampai dengan bulan

Juli 2018, dilakukan setiap hari kepada pasien rencana pulang dengan

diagnosa medis Gastroenteritis Akut

36
3.5.2 Tempat Penelitian

Pengumpulan data akan dilakukan di ruang rawat inap lantai 2, 5, dan 6

Rumah Sakit Swasta di Indonesia bagian Barat

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Meminta ijin ke Rumah Sakit Swasta


di Indonesia Barat untuk melakukan
penelitian

Meminta ijin ke kepala ruang rawat


inap (Head Nurse) lantai 2, 5, dan 6

Ijin personal kepada responden

Memberikan penjelasan tentang tujuan


penelitian

Responden menolak Responden menerima

Tidak berkelanjutan
Memberikan
Informed Consent

Memberikan
kuesioner untuk diisi

Bagan 3.1 Prosedur Pengumpulan Data


Sumber : Data Primer, 2018

37
3.7 Pengolahan data dan Analisa data

3.7.1 Pengolahan data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang telah

ditempuh, diantaranya :

1. Editing, pada tahap ini peneliti melakukan penilaian kelengkapan data

dan melakukan double check pada kuesioner yang sudah diisi oleh

responden untuk mengecek data yang dikumpulkan sudah terisi secara

lengkap atau belum.

2. Coding, semua data yang telah terkumpul diberi kode pada lembar

kuesioner dari masing-masing responden sehingga memudahkan

peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data

3. Entry data, peneliti memasukan data ke dalam komputer atau laptop

untuk diproses sebagai analisa data dengan menggunakan microsoft

excel dan statistical product and service solutions (SPSS) untuk

menguji validitas dan reliabilitas.

3.7.2 Analisa data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa

univariat untuk melihat frekuensi variabel gambaran tingkat pengetahuan

dan perilaku pasien dewasa tentang Gastroenteritis Akut. Analisa univariat

adalah analisa yang dilakukan pada suatu variabel dari hasil penelitian,

yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang diteliti

38
(Notoatmodjo, 2010).

3.8 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif sehingga hanya

menggambarkan dan mendeskripsikan tentang satu fenomenan yang terjadi

saat ini. Penelitian ini mengumpulkan informasi atau tidak observasi secara

langsung. Menurut Sugiyono (2009) kelebihan dari metode kuantitatif

deskriptif adalah penelitian ini lebih berjalan sistematis, mampu

memanfaatkan teori yang ada, penelitian lebih berjalan objektif dan spesifik,

jelas dan rinci. Adapun kekurangan dari metode kuantitatif deskriptif adalah

pengambilan data cenderung berasal dari nilai tertinggi, penelitian ini tidak

subjektif, orientasi hanya terbatas pada nilai dan jumlah, dibatasi oleh

peluang untuk menggali responden dan kualitas perangkat pengumpulan

data original.

Penelitian ini menggunakan kuesioner dan peneliti menyadari ada

beberapa kelemahan dari penggunaan kuesioner yaitu partisipan

kemungkinan mengisi kuesioner dengan tidak serius, kita tidak dapat

memastikan bahwa responden mengisi kuesioner dengan jujur, terutama

pada pertanyaan-pertanyaan yang sensitif karena, mereka ada kemungkinan

saling melihat jawaban temannya (Swarjana, 2015). Oleh karena itu,

sebelum kuesioner di bagikan peneliti akan menjelaskan tentang peraturan

mengenai ketertiban selamame lakukan pengisian kuesioner dan

menjelaskan langkah-langkahnya.

39
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data dan pembahasan

mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai Gambaran

Tingkat Pengetahuandan Perilaku Pasien Dewasa tentang Penyakit Gastroenteritis

Akut di Ruang Rawat InapRumah Sakit Swasta Di Indonesia Barat.

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat

dimulai pada bulan Juni 2018 hingga Juli 2018 dilakukan dengan menyebar

kuesiner penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien-

pasien dewasa yang memiliki diagnosa medis Gastroenteritis Akut sebanyak

30 responden. Kuesioner dibagikan kepada 30 responden. Variabel yang

diteliti adalah pengetahuan dan perilaku pasien dewasa tentang penyakit

Gastroenteritis Akut. Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui

kuesioner, selanjutnya dilakukan pengolahan data dan hasilnya disajikan

dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase sebagai berikut :

4.1.1. Karakteristik Sampel

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dengan

menggunakan kuesioner diperoleh gambaran karakteristik sampel di

Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat. Responden berjumlah 30 orang.

Responden adalah pasien pria/wanita dewasa dengan diagnosa medis

40
Gastroenteritis Akut.

Adapun distribusi usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat

pendidikan responden dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Usia di Rumah Sakit Swasta di
Indonesia Barat tahun 2018
Usia Frekuensi Persentase (%)
17-25 tahun 9 30
26-35 tahun 16 53
36-45 tahun 2 7
46-55 tahun 1 3
56-65 tahun 2 7
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.1 memperlihatkan distribusi usia responden dari 30 subyek

yang diteliti. Responden terbanyak yang menjadi subyek penelitian adalah

kelompok umur 26-35 tahun sebanyak 16 responden (53%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Jenis Kelamin di Rumah Sakit
Swasta di Indonesia Barat tahun 2018
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki 16 53

Perempuan 14 47

Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.2 memperlihatkan distribusi jenis kelamin responden yang

paling banyak adalah laki-laki sebanyak 16 responden (53%) dibandingkan

perempuan sebanyak 14 responden (47%).

41
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Pekerjaan di Rumah Sakit Swasta di
Indonesia Barat tahun 2018
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 5 17
Wiraswasta 17 57
PNS/TNI/Polri 2 7
Ibu Rumah Tangga 5 17
Tidak bekerja 1 3
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.3 memperlihatkan distribusi pekerjaan responden dan yang

paling banyak adalah wiraswasta sebanyak 17 responden (57%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Sampel Menurut Tingkat Pendidikan di Rumah


Sakit Swasta di Indonesia Barat tahun 2018
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 1 3
SMP 2 7
SMA 14 47
S1/S2/S3 13 43
Tidak sekolah 0 0
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.4 memperlihatkan distribusi pendidikan responden yang

paling banyak adalah tamatan SMA sebanyak 14 responden (47%).

4.1.2. Tingkat Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dengan

menggunakan kuesioner diperoleh gambaran pengetahuan responden yang

42
dipaparkan dalam tabel distribusi hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang Gastroenteritis Akut di


Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta Indonesia Bagian Barat
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Baik 12 40
Cukup 12 40
Kurang 6 20
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.5 menggambarkan tingkat pengetahuan responden tentang

penyakit Gastroenteritis Akut. Dalam tabel diatas, mayoritas tingkat

pengetahuan responden tentang penyakit Gastroenteritis Akut didapatkan

12 responden dengan presentase 40% yang menyatakan “Baik” dan

“Cukup”.

Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang Gastroenteritis Akut dilihat
dari Faktor Pendidikan Responden di ruang rawat inap Rumah sakit swasta Indonesia
Bagian Barat
Tingkat Pengetahuan
Pendidikan Total %
Kurang % Cukup % Baik %
SD 1 3 0 0 0 0 1 3

SMP 2 7 0 0 0 0 2 7

SMA 2 7 8 27 4 13 14 47

S1/S2/S3 1 3 4 13 8 27 13 43

Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 6 20 12 40 12 40 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.6 menggambarkan tingkat pengetahuan responden tentang

penyakit Gastroenteritis Akut berdasarkan kelompok pendidikan. Dalam

43
tabel diatas, didapatkan tamatan S1/S2/S3 memiliki tingkat pengetahuan

yang baik tertinggi yaitu sebanyak 8 responden (27%). Sedangkan tamatan

SD dan SMP memiliki tingkat pengetahuan yang baik paling rendah.

Tabel 4.7 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang Gastroenteritis Akut dilihat
dari Faktor Umur Responden di ruang rawat inap Rumah sakit swasta Indonesia Bagian Barat
Umur Pengetahuan Total
Baik Cukup Kurang
N % N % N % N %
17-25 tahun 3 33 5 56 1 11 9 100
26-35 tahun 8 50 4 25 4 25 16 100
36-45 tahun 0 0 2 100 0 0 2 100
46-55 tahun 1 100 0 0 0 0 1 100
56-65 tahun 0 0 1 50 1 50 2 100
Jumlah 12 40 12 40 6 20 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.7 menggambarkan tingkat pengetahuan responden tentang

penyakit Gastroenteritis Akut berdasarkan kelompok umur. Dalam tabel

diatas, didapatkan kelompok umur 26 – 35 tahun memiliki tingkat

pengetahuan yang baik tertinggi yaitu sebanyak 8 responden (50%).

4.1.3. Tingkat Perilaku Responden


Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan dengan
menggunakan kuesioner diperoleh gambaran perilaku responden sebagai
berikut :

44
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Responden tentang Gastroenteritis Akut
di ruang rawat inap Rumah sakit swasta Indonesia Bagian Barat
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Baik 23 77
Cukup 7 23
Kurang 0 0
Total 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.10 Menggambarkan tingkat perilaku responden tentang

penyakit Gastroenteritis Akut. Mayoritas responden berada pada tingkat

baik sebanyak 23 responden (77%), diikuti dengan tingkat cukup sebanyak

7 responden (23%).

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Responden tentang Gastroenteritis Akut
dilihat dari Tingkat Pengetahuan Responden di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Swasta
Indonesia Bagian Barat
Tingkat Tingkat Perilaku
Total %
Pengetahuan Kurang % Cukup % Baik %
Baik 0 0 4 13 8 27 12 40
Cukup 0 0 1 3 11 37 12 40
Kurang 0 0 2 7 4 13 6 20
Total 0 0 7 23 23 77 30 100
Sumber : Data Primer, 2018

Tabel 4.11 menggambarkan tingkat perilaku responden tentang

Gastroenteritis akut dilihat dari tingkat pengetahuan responden. Tingkat

perilaku baik paling banyak dimiliki oleh responden yang memiliki tingkat

pengetahuan cukup, yaitu sebanyak 11 responden (37%), diikuti dengan

tingkat pengetahuan yang baik dengan frekuensi sebanyak 8 responden

(27%) dan tingkat pengetahuan kurang dengan frekuensi dengan frekuensi

45
4 responden (13%).

4.2 Pembahasan

4.2.1. Pengetahuan Responden Tentang Penyakit GEA

Perawatan berkelanjutan setelah pasien meninggalkan rumah sakit

merupakan hal yang penting diperhatikan pelaku jasa kesehatan. Salah satu

cara mencegah pasien datang dengan penyakit yang sama adalah dengan

memastikan bahwa pasien memiliki pengetahuan yang baik akan

penyakitnya, dan tahu bagaimana perilaku yang tepat untuk dilakukan

tentang penyakitnya.Dari penelitian didapatkan hasil bahwa tingkat

pengetahuan responden tentang penyakit Gastroenteritis Akut yang

berpengetahuan baik dan cukup memiliki perbandingan yang sama yaitu

dari 30 orang responden terdapat 12 responden (40%) berpengetahuan

baik, 12 responden (40%) berpengetahuan cuku, dan 6 responden (20%)

berpengetahuan kurang. Hal ini berarti responden yang mengetahui

tentang penyakit Gastroenteritis akut lebih banyak.

Penelitian yang dilakukan oleh Najamuddin Andi Palancoi (2014)

tentang hubungan antara pengetahuan dan kejadian diare diperoleh hasil

dari 40 responden terdapat 20 responden (50%) yang mengalami diare dan

20 responden (50%) yang tidak mengalami diare. Dari 20 responden yang

mengalami diare didapatkan hasil 3 responden (7,5%) yang memiliki

pengetahuan yang baik dan 17 responden (42,5%) memiliki pengetahuan

yang cukup. Dari 20 responden yang mengalami tidak mengalami diare

46
didapatkan hasil 9 responden (22,5%) yang memiliki pengetahuan yang

baik dan 11 responden (27,5%) memiliki pengetahuan yang cukup. Hasil

penelitian menunjukkan masih banyak responden yang memiliki

pengetahuan yang kurang terhadap penyakitnya karena responden hanya

sebatas tahu dan belum sampai memahami, mengaplikasikan, menganalisa,

mensintesis dan mengevaluasi terhadap suatu materi yang berkaitan

dengan kejadian diare. Hasil ini kurang sejalan dengan hasil penelitian

yang didapatkan oleh peneliti dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa

jumlah responden yang memiliki pengetahuan yang baik dan cukup lebih

banyak daripada responden yang memiliki pengetahuan yang kurang.

Tabel 4.6 menggambarkan bahwa tamatan S1/S2/S3 memiliki

tingkat pengetahuan yang baik tertinggi yaitu sebanyak 8 responden

(27%). Sedangkan tamatan SD dan SMP memiliki tingkat pengetahuan

yang baik paling rendah.Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ivone (2008) di RSU Saraswati Cikampek yang

menyatakan bahwa dari 104 responden diperoleh hasil tingkat pendidikan

tinggi dimiliki 25 responden (24%) dan tingkat pendidikan yang rendah

dimiliki 79 responden (76%). Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa

pendidikan responden masih terbilang rendah. Hasil penelitian yang

diperoleh Ivone (2008) yang mengungkapkan bahwa “Pendidikan yang

masih relative rendah berpengaruh pada tingkat pengetahuan responden

secara umum, termasuk mengenai masalah-masalah kesehatan”adalah

benar adanya.

47
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki

tingkat pendidikan tinggi yaitu S1/S2/S3 memiliki tingkat pengetahuan

yang baik tertinggi yaitu sebanyak 8 responden (27%). Sedangkan tamatan

SD dan SMP memiliki tingkat pengetahuan yang baik paling rendah.

Responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi yang memiliki

pengetahuan dalam kategori baik mengindikasikan bahwa responden

tersebut memiliki pengetahuan atau pemahaman tentang penyakit

Gastroenteritis Akut yang akan menjadi dasar terbentuknya suatu perilaku

dalam menangani penyakitnya.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan

danharus diperoleh semua umat manusia. Karena semakin tinggi

pendidikanseseorang tersebutmaka semakin banyak ia menerima segala

bentuk informasi sehingga akanmemperluas informasi yang dimilikinya.

Seseorang yang memilikipengetahuan yang banyak dan luas, akan semakin

baik pula dalam menjalanihidup sehat, Pengetahuan sangat erat kaitannya

dengan pendidikan dimanadiharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

maka orang tersebut akansemakin luas pula pengetahuannya (Budiman

Riyanto, 2013).

Selain pendidikan, usia juga mempengaruhi pendidikan sesorang,

seperti yang terlihat pada hasil penelitian ini. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa rentang usia 26 – 35 tahun dari 30 responden yang

memiliki tingkat pengetahuan yang baik tertinggi yaitu 8 responden (50%).

Dari hasil ini kita mengetahui bahwa responden berada pada masa

48
produktif dan telah dewasa, sehingga memiliki pengetahuan yang lebih

baik. Umur juga mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin

membaik (Natoatmodjo soekidjo, 2010).

4.2.2. Perilaku Responden Tentang Penyakit GEA

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan di dalam Tabel 4.10

diperoleh hasil tingkat perilaku responden tentang penyakit Gastroenteritis

Akut yaitu mayoritas responden berada pada tingkat baik sebanyak 23

responden (77%), diikuti dengan tingkat cukup sebanyak 7 responden

(23%).

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ichsan Dian dan Edward

Kosasih (2017) tentang gambaran perilaku orang tua tentang penyakit

diare dan pencegahannya diperoleh hasildari 49 responden diperoleh hasil

yang memiliki tindakan dengan kategori baik sebanyak 41 orang (83,6%),

yang memiliki kategori sedang sebanyak 8 orang (16,4%) dan yang

memiliki kategori buruk tidak ada. Hasil penelitian ini mengungkapkan

bahwa perilaku yang baik dapat menjegah terjadinya penyakit diare.

Menurut Notoatmojo (2012) seseorang dapat bertindak atau berperilaku

baik tanpa mengetahui terlebih dahulu makna stimulus yang diterimanya,

dengan kata lain tindakan seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan.

Sementara tabel 4.9 menggambarkan tingkat perilaku baik paling

49
banyak dimiliki oleh responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup,

yaitu sebanyak 11 responden (37%).Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Apa, Soylu, Gunay, & Devrim, (2015) terhadap klinik

pasien rawat jalan milik Dr. Behcet Uz Children yang mengungkapkan

bahwa “Klien yang memilki pengetahuan yang baik tentang penanganan

penyakitnya dapat mengatur bagaimana caranya untuk mencegah dan

mengobati Gastroenteritis. Selain itu, jika sudah memiliki pengetahuan

yang baik maka klien akan tahu bagaimana perilaku yang baik untuk

mencegah dan menangani Gastroenteritis di rumah”.

Notoatmodjo (2010) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan

faktor predisposisi dalam perilaku seseorang. Sebelum seseorang

mengadopsi perilaku (perilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti

atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya. Seorang berperilaku sehat

apabila ia tahu apa bahaya dan kerugian yang akan terjadi bila dia tidak

melakukan hal tersebut. Perilaku yaitu suatu respon seseorang yang

dikarenakan adanya suatu stimulus/ rangsangan dari luar (Notoatmodjo,

2012).

Sementara tabel 4.9 menggambarkan tingkat perilaku baik paling

banyak dimiliki oleh responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup,

yaitu sebanyak 11 responden (37%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa penelitian ini kurang setuju dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Pang, Chua, & Hsu (2015) yang

menyatakan bahwa “meskipun pengetahuan dan sikap baik, tidak

50
menjamin perilaku mereka juga akan baik”. Karena, berdasarkan hasil

yang didapatkan, jika pendidikan baik, maka perilaku juga akan baik.

Dari gambaran hasil keseluruhan tentang gambaran tingkat

pengetahuandan perilaku pasien dewasa tentang penyakit Gastroenteritis

Akut di ruang rawat inapRumah Sakit Swasta Di Indonesia Barat,

responden menunjukan pengetahuan dan perilaku yang baik terhadap

penyakit yang dideritanya.

51
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan

dan saran yang diberikan bagi peneliti selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap responden

tentang gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pasien dewasa tentang

penyakit Gastroenteris Akut di ruang rawat inap Rumah Sakit Swasta

Indonesia bagian Barat, dapat kami simpulkan bahwa :

5.1.1. Responden yang digunakan sebagai sampel penelitian sebanyak 30 orang

yang terdiri dari laki-laki sebanyak 16 responden (53%) dan perempuan

sebanyak 14 responden (47%). Kelompok usia terbanyak yang menjadi

subyek penelitian adalah kelompok usia 26-35 tahun sebanyak 16 responden

(53%). Tingkat pendidikan rata-rata responden adalah SMA sebanyak 14

responden (47%) dan pekerjaan responden adalah wiraswasta sebanyak 17

responden (57%).

5.1.2. Tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok pendidikan

diperoleh hasil bahwa tamatan S1/S2/S3 memiliki tingkat pengetahuan yang

baik tertinggi yaitu sebanyak 8 responden (27%), sedangkan tamatan SD

dan SMP memiliki tingkat pengetahuan yang baik paling rendah.

5.1.3. Tingkat perilaku responden berdasarkan tingkat pengetahuan responden

52
diperoleh hasil bahwa tingkat perilaku baik paling banyak dimiliki oleh

responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 11

responden (37%), diikuti dengan tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 8

responden (27%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden

(13%).

5.2 Saran

Saran yang direkomendasikan dari hasil penelitian dengan judul

tentang gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku pasien dewasa tentang

penyakit Gastroenteris Akut di ruang rawat inap Rumah Sakit Swasta

Indonesia bagian Barat adalah :

5.2.1 Bagi Rumah Sakit Swasta di Indonesia Barat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

pentingnya melakukan penyuluhan , sosialisasi, dan pelaksanaan discharge

planning kepada pasien tentang penyakit yang dideritanya, pencegahan, dan

penanganan berkelanjutan setelah keluar dari rumah sakit.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti

selanjutnya dalam mengembangkan penelitian tentang tingkat pengetahuan

dan perilaku pasien tentang Gastroenteritis Akut, sehingga dapat

memberikan referensi kepada mahasiswa keperawatan. Diharapkan juga

oeneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pasien tentang

Gastroenteritis Akut di rumah sakit swasta Indonesia bagian barat

53
DAFTAR PUSTAKA

Aditama. (2013). Pengaruh Sikap dan Motivasi Masyarakat Terhadap Partisipasi


Dalam Pelaksanaan Kegiatan Siskamlingdi Kelurahan Labuhan Ratu
Raya Kota Bandar Lampung. Lampung : Universitas Lampung
Amin L.Z. (2015). Tatalaksana Diare Akut, Continuing Medical Education, 42
(7), 504–508.
Apa, H., Soylu, O. B., Gunay, I., & Devrim, F. (2015). Knowledge, attitude and
behaviour of the parents about management of acute
gastroenteritis.Klinik Araştırma, 28-33
Arif, Mansjoer. (2000) .Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. FKUI, Jakarta:
Medica Aesculpalus
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta : Rineka Cipta
Azwar, Saifuddin.(2012). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Liberty. Bungin.
Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiman & Riyanto. (2013). Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Betz,Cecily L., Sowden, Linda A. (2009). Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi
5. Jakarta: EGC.
Brink & Wood. (2000). Basic Steps in Planning Nursing Research : from
Queation to Proposal. (Aniek Maryunani, Penerjemah). Jakarta : EGC
Chaplin, J.P.. 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Dian, M.I. & Kosasih E. (2017). Ibnu Nafis. Gambaran Perilaku Orang Tua
Tentang Penyakit Diare dan Pencegahannya pada Balita di Puskesmas
Simalingkar Medan Tahun 2016, Vol. 6, No.1, 24-29
Discharge Planning Association. (2008). Discharge Planning. Diakses dari
http://www.dischargeplanning.org.au/index.htm pada tanggal 20 Maret
2018.
Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan. Cetakan 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ghozali Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Dipenogoro
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM.
SPSS 19 (edisi kelima.) Semarang: Universitas Diponegoro.
Ivone. (2008). Kuesioner Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang
Insidensi Diare Di RSU Saraswati Cikampek..Tesis. Bandung :
Universitas Maranatha
Joseph, Kalibbala. (2012).CAREGIVERS' KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND
PRACTICES ON PREVENTION OF DIARRHOEA IN CHILDREN
UNDER FIVE YEARS IN SOWETO NAMUWONGO. ResearchGate.
Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/265161523 pada
tanggal 30 April 2018.
Kemenkes RI. (2011). Situassi Diare Di Indonesia. Jakarta : Kemenkes RI
Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Andi,
Yogyakarta
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan ed revisi.Jakarta :
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Murwani, A. (2009). Perawatan Pasien Penyakit Dalam.Yogyakarta : Gosyen
Publishing.
Oemarjoedi, A.K. (2003). Pendekatan Cognitive Behavior dalam Psikoterapi.
Jakarta : Kreativ Media
Palancoi, N.A. (2014). HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN
LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA ANAK DI
KELURAHAN PABBUNDUKANG KECAMATAN PANGKAJENE
KABUPATEN PANGKEP. Jurnal Kesehatan. Volume VII No. 2/2014. 346-
352.
Pang, J., Chua, S. W., & Hsu, L. (2015). Current Knowledge, Attitude and
Behaviour of Hand and Food Hygiene in a Developed Residential
Community of Singapore: a cross-sectional survey. BMC Public Health,
15:577
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research Generating and Assessing
Evidence for Nursing Practice.Jakarta : Salemba Medika.
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,
proses dan praktik. Volume 1. Alih bahasa Yasmin Asih, et al. Editor
edisi bahasa Indonesia Devi Yulianti, Monica Ester. Edisi 4. Jakarta:
EGC
Rauf, hartati. 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Terhadap
Derajat Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Pattalassang
Kabupaten Takalar. Jurnal Volume 2 Nomor 6, ISSN : 2302-1721.
Makasar.
Rina Mardianti.(2013). Sikap Masyarakat Terhadap Penambangan Andesit Pada
Kawasan Lindung Didesa Mekar Manik. Kecamatan Cimenyan
Kabupaten Bandung.Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
diakses dari repository.upi.edu vi pada 23 maret 2018.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2008). Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Depkes RI
Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.
(ed 4). Jakarta: Sagung Seto
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. (2014). Buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing
Sodikin, (2013). Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistem Gastrointestinal.
Jakarta: Salemba Medika
Soebagyo. (2008). Diare Akut Pada Anak. Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Press
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Cetakan
ke-12. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.Bandung :
Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna. (2015). SPSS Untuk Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Baru
Press
Supartini. (2014). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta. EGC
Suratun, L. (2010). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media.
Suriadi, Rita Yuliani. (2001). Asuhan Keperawatan Pada Penyakit Dalam. Edisi
1. Jakarta: Agung Setia.
Swarjana, Ketut. (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan : Tuntutan Praktis
Pembuatan Proposal Penelitian Untuk Mahasiswa Keperawatan,
Kebidanan dan Profesi Bidang Kesehatan Lainnya.Yogyakarta : CV
Andi Offset
WHO. (2008). Weekly Epidemiological Record. World Health Organization, 83,
421-428.
WHO. (2013). Promoting Mental Health: Concepts, Emerging evidence,
Practice: A report of the World Health Organization, Department of
Mental Health and Substance Abuse in collaboration with the Victorian
Health Promotion Foundation and the University of Melbourne.
Geneva: World Health Organization.
LAMPIRAN

Lampiran 1
ETHICAL APPROVAL – A RESEARCH STUDY
No. 003/RCTC-EC/R/SHMD/V/2018

The Research Committee Ethic (KEP FoN) Faculty of Nursing Universitas Pelita
Harapan, after conducting appraisal on the research study entitled:

“GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PASIEN


DEWASA TENTANG PENYAKIT GASTROENTERITIS AKUT DI SATU RUMAH
SAKIT SWASTA DI INDONESIA BAGIAN BARAT”

Principal investigator : Endang Cahyan Waruwu


Herlina Tampubolon
Meldi Sonia Blegur

Supervisors : 1. Ian Ruddy Mambu, BSN., M.P.H


2. Ns. Maria Maxmila Yoche Arkianti S.Kep

Has confirmed that this study is a research study that considering a number of
ethical approach that appropriate with the method of the study.

Tangerang, 30th May 2018

Ni Gusti Ayu Eka, SKM., M.Kes. Eva Berthy Tallutondok, Dipl.PHN, MSc
Chair Secretary
Lampiran 3

KUESIONER

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PASIEN


DEWASATENTANG PENYAKIT GASTROENTERITIS AKUT(GEA) DI RUANG
RAWAT INAP RUMAH SAKIT SWASTA DI INDONESIA BARAT

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Inisial : ...................................................................................


Umur : ...................................................................................
Jenis Kelamin : ...................................................................................
Pekerjaan : ...................................................................................
Pendidikan : ...................................................................................
Apakah anda pernah mengalami Gastroenteritis Akut(GEA)/Diare?
Ya Tidak

KUESIONER PENGETAHUAN
Petunjuk!
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda pilih !
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit GEA/Diare?
a. Penyakit peradangan pada saluran pencernaan yang menyebabkan sering buang
air besar yang cair/mencret (>3 Kali sehari)
b. Penyakit batuk berdahak
c. Penyakit yang tingginya tekanan darah
d. Penyakit muntah-muntah disertai darah
2. Apakah penyebab dari GEA/Diare?
a. Infeksi virus, bakteri, dan parasite
b. Aktivitas fisik yang melelahkan
c. Tidak mencuci tangan setelah makan
d. Tekanan darah tinggi
3. Apakah tanda dan gejala ketika terjadi GEA/Diare? (Bisa pilih lebih dari satu)
Mual dan muntah
Demam dan mulas serta berkeringat
Sakit perut dan Mencret lebih dari 3 kali sehari
Kurang nafsu makan dan penurunan berat badan
4. Bagaimana cara penyebaran/penularan penyakit GEA/Diare?
a. Melalui penggunaan peralatan pribadi secara bersamaan dengan orang yang
sudah terinfeksi
b. Melalui udara
c. Melalui bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi
d. Melalui cairan tubuh
5. Bagaimana cara mencegah GEA/Diare?
Cuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan sabun/handrub/handsanitizer
Tidak makan makanan sembarangan
Menggunakan peralatan pribadi seperti gelas, sendok, piring dan handuk pribadi
Minum air yang sudah matang
6. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengobati GEA/Diare, kecuali?
a. Minum susu
b. Mengganti cairan tubuh dengan banyak minum air
c. Minum minuman berenergi seperti oralit
d. Makan pisang, bubur, dan ikan
7. Apakah yang anda ketahui tentang oralit?
a. Larutan gula dan garam
b. Susu kental manis dan air matang
c. Campuran teh dan gula
d. Larutan penyegar
8. Bila kondisi GEA/Diare semakin parah, kemana anda akan pergi?
a. Rumah Sakit/Puskesmas/praktek perawat atau bidan/praktek dokter
b. Pergi ke taman untuk menyegarkan diri
c. Pengobatan alternative/tukang urut/orang pintar
d. Tetap di rumah
9. Darimanakah anda memperoleh informasi tentang penyakit GEA/Diare? Pilih lebih
dari satu
Petugas kesehatan (dokter/perawat/bidan)
Media elektronik
Orang tua
Baru tahu

KUESIONER PERILAKU
Petunjuk!
Berilah tanda centang () Pada jawaban yang anda pilih!

NO PERTANYAAN Ya Tidak
1 Apakah anda langsung berobat pada saat awal mengalami
GEA/Diare?
2 Apakah anda selalu menyediakan paket cairan rehidrasi oral/oralit di
rumah
3 Apakah anda mengetahui cara membuat cairan rehidrasi oral/oralit
dari paket yang tersedia
4 Apakah anda mengonsumsi cairan rehidrasi oral/oralit ketika
mengalami GEA/Diare
5 Apakah anda minum lebih banyak saat mengalami GEA/Diare ?
6 Apabila setelah meminum cairan rehidrasi oral/oralit GEA/Diare
tidak sembuh, maka saya pergi sendiri atau dibawa ke tempat
pelayanan kesehatan
7 Apakah anda menyimpan makanan di rumah di tempat bersih dan
terutup?
8 Apakah anda pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
perawatan ketika anda mengalami GEA/Diare?
9 Apakah anda selalu mencuci tangan setelah melakukan berbagai
aktivitas seperti makan, BAB, batuk/bersin, berkeringat, menulis, Adop
memegang barang-barang, dll
Lampiran 4
INFORMED CONSENT
(LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN)

Identitas Peneliti
Nama/NIM : Endang Cahyan Waruwu/00000017259
Herlina Tampubolon/00000017592
Meldi Sonia Blegur/00000016934
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Faculty of Nursing and Allied Health Science
Universitas Pelita Harapan

Peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui “Gambaran Tingkat


Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pasien Dewasa Tentang Penyakit
Gastroenteritis Akut Di Ruang Rawat Inap Rummah Sakit Swasta Di
Indonesia Barat”. Penelitian ini menggunakan prinsip menghargai hak-hak
subyek, yaitu calon responden bebas memilih untuk ikut terlibat atau tidak dalam
penelitian ini, apabila calon responden menolak untuk ikut terlibat dalam
penelitian, maka tidak diberlakukan sanksi atau apapun yang akan menekan
subyek dalam profesinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan
bagi rumah sakit untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga dapat
mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Gastroenteritis Akut
di rumah sakit maupun di daerah ini. Oleh karena itu, kami ingin mengajak
saudara/i, bapak/ibu, untuk ikut terlibat dalam penelitian ini melalui
penandatanganan persetujuan sebagai berikut :

Nama lengkap responden :


Alamat :
Jenis kelamin :
Usia :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi responden dalam penelitian
yang dilakukan oleh Endang, Herlina, dan Meldi, mahasiswa Universitas Pelita
Harapan, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap,
dan perilaku pasien dewasa tentang penyakit Gastroenteritis Akut (GEA).

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan atau
paksaan dari mana pun.
Medan, .……...……2018

( )
Lampiran 5
TABEL PERBAIKAN REVISI SKRIPSI

No Penguji Saran Perbaikan Halaman


Variabel
Sikap lebih
baik dihapus
karena
Dr.Fr. kuesioner
Variabel sikap telah dihapus,
Maria tidak sesuai
sehingga variable yang digunakan Judul –
1. Susila. dengan sikap,
adalah pengetahuan dan perilaku lampiran
M.Pd, melainkan
saja.
M.Sc., PhD lebih
mengarah
pada
pengetahuan
dan perilaku.
Penulisan
Rumusan
Masalah,
Ns. Martina Penulisan Rumusan Masalah,
Definisi
Pakpahan Definisi Operasional sudah
2. Operasional 5; 9-10
S.Kep., disesuaikan dengan kaedah
harus sesuai
M.K.M penulisan.
dengan
kaedah
penulisan.

Kriteria
inklusi tidak Kriteria inklusi tidak digunakan,
perlu kelompok mempertegas populasi
Ns. Martina digunakan, yang digunakan adalah semua
Pakpahan karena cara pasien dewasa dengan diagnosa
3. 29
S.Kep., pengambilan medis Gastroenteritis Akut yang
M.K.M sampel dirawat di
menggunakan ruangrawatinapRumahSakitSwasta
total di Indonesia Barat.
sampling.
Urgensi penelitian telah ditambahkan,
yaitu “Hal ini dianggap penting untuk
melihat bagaimana keefektifan
program rumah sakit dalam
meningkatkan pengetahuan pasien,
Dr.Fr. serta mengidentifikasi perilaku pasien
Maria Tambahkan
tentang penyakit Gastroenteritis Akut
urgensi
4. Susila. yang sering menyebabkan pasien 4
penelitian pada
M.Pd, dirawat dan datang berulang di rumah
BAB I
M.Sc., PhD sakit, sehingga hal ini dapat
mencegah terjadinya peningkatan
angka morbiditas dan mortalitas
tentang penyakit Gastroenteritis Akut
di rumah sakit maupun di daerah
setempat.”

Ns. Martina
Tambahkan Manfaat teoritis penelitian telah
Pakpahan
5. manfaat teoritis ditambahkan, tercantum dalam 6-7
S.Kep., penelitian Skripsi yang telah direvisi.
M.K.M

Sesuaikan
definisi
Dr.Fr. konseptual dan
Maria Definisi konseptual dan operasional
operasional
pada bagian skor dan kriteria hasil
6. Susila. pada bagian 9-10
pada tingkat pengertahuan dan
M.Pd, skor dan
perilaku telah disesuaikan.
M.Sc., PhD kriteria hasil
pada tingkat
pengetahuan
dan perilaku.

Dr.Fr.
Maria Tambahkan Teori tingkat perilaku telah
teori tentang ditambahkan, yaitu persepsi, praktik
7. Susila. 17-19
kriteria tingkat terpimpin, praktik secara mekanis dan
M.Pd, perilaku adopsi.
M.Sc., PhD
Lampiran 6
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

Correlations
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 sumx
x1 Pearson Correlation 1 ,141 -,104 -,230 ,280 ,146 ,050 ,308 -,072 ,383*
Sig. (2-tailed) ,457 ,584 ,221 ,133 ,441 ,792 ,098 ,704 ,037
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x2 Pearson Correlation ,141 1 ,017 ,117 ,124 ,203 -,089 ,695** ,209 ,464**
Sig. (2-tailed) ,457 ,930 ,539 ,513 ,281 ,640 ,000 ,268 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x3 Pearson Correlation -,104 ,017 1 ,178 ,655** ,148 ,335 ,186 ,545** ,597**
Sig. (2-tailed) ,584 ,930 ,347 ,000 ,436 ,071 ,324 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x4 Pearson Correlation -,230 ,117 ,178 1 ,178 -,106 ,024 -,122 ,020 ,298
Sig. (2-tailed) ,221 ,539 ,347 ,348 ,578 ,899 ,522 ,918 ,110
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x5 Pearson Correlation ,280 ,124 ,655** ,178 1 ,310 ,155 ,248 ,501** ,757**
Sig. (2-tailed) ,133 ,513 ,000 ,348 ,096 ,413 ,186 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x6 Pearson Correlation ,146 ,203 ,148 -,106 ,310 1 ,023 ,141 ,247 ,547**
Sig. (2-tailed) ,441 ,281 ,436 ,578 ,096 ,904 ,456 ,188 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x7 Pearson Correlation ,050 -,089 ,335 ,024 ,155 ,023 1 -,062 ,310 ,373*
Sig. (2-tailed) ,792 ,640 ,071 ,899 ,413 ,904 ,745 ,095 ,042
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x8 Pearson Correlation ,308 ,695** ,186 -,122 ,248 ,141 -,062 1 ,229 ,469**
Sig. (2-tailed) ,098 ,000 ,324 ,522 ,186 ,456 ,745 ,224 ,009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
x9 Pearson Correlation -,072 ,209 ,545** ,020 ,501** ,247 ,310 ,229 1 ,596**
Sig. (2-tailed) ,704 ,268 ,002 ,918 ,005 ,188 ,095 ,224 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Sumx Pearson Correlation ,383* ,464** ,597** ,298 ,757** ,547** ,373* ,469** ,596** 1
Sig. (2-tailed) ,037 ,010 ,000 ,110 ,000 ,002 ,042 ,009 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan


Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
,540 ,640 9

Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap


Correlations
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 sumy
y1 Pearson Correlation 1 ,464** 1,000** ,464** ,356 ,239 ,239 1,000** ,695** ,141 ,773**
Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,010 ,053 ,203 ,203 ,000 ,000 ,457 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y2 Pearson Correlation ,464** 1 ,464** ,464** ,802** ,239 ,239 ,464** ,695** ,141 ,702**
Sig. (2-tailed) ,010 ,010 ,010 ,000 ,203 ,203 ,010 ,000 ,457 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y3 Pearson Correlation 1,000** ,464** 1 ,464** ,356 ,239 ,239 1,000** ,695** ,141 ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,010 ,053 ,203 ,203 ,000 ,000 ,457 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y4 Pearson Correlation ,464** ,464** ,464** 1 ,802** ,239 ,239 ,464** ,695** ,141 ,702**
Sig. (2-tailed) ,010 ,010 ,010 ,000 ,203 ,203 ,010 ,000 ,457 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y5 Pearson Correlation ,356 ,802** ,356 ,802** 1 ,447* ,149 ,356 ,557** ,302 ,757**
Sig. (2-tailed) ,053 ,000 ,053 ,000 ,013 ,432 ,053 ,001 ,105 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y6 Pearson Correlation ,239 ,239 ,239 ,239 ,447* 1 -,200 ,239 -,083 ,742** ,555**
Sig. (2-tailed) ,203 ,203 ,203 ,203 ,013 ,289 ,203 ,663 ,000 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y7 Pearson Correlation ,239 ,239 ,239 ,239 ,149 -,200 1 ,239 ,415* ,135 ,413*
Sig. (2-tailed) ,203 ,203 ,203 ,203 ,432 ,289 ,203 ,023 ,477 ,023
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y8 Pearson Correlation 1,000** ,464** 1,000** ,464** ,356 ,239 ,239 1 ,695** ,141 ,773**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,010 ,053 ,203 ,203 ,000 ,457 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y9 Pearson Correlation ,695** ,695** ,695** ,695** ,557** -,083 ,415* ,695** 1 -,112 ,685**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,663 ,023 ,000 ,556 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
y10 Pearson Correlation ,141 ,141 ,141 ,141 ,302 ,742** ,135 ,141 -,112 1 ,540**
Sig. (2-tailed) ,457 ,457 ,457 ,457 ,105 ,000 ,477 ,457 ,556 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
sumy Pearson Correlation ,773** ,702** ,773** ,702** ,757** ,555** ,413* ,773** ,685** ,540** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,023 ,000 ,000 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Sikap


Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
,826 ,868 10

Hasil Uji Validitas Kuesioner Perilaku


Correlations

z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8 z9 z10 z11 z12 z13 z14 z15 Sumz


z1 Pearson 1 ,080 ,036 ,167 ,101 -,142 -,086 - ,386* -,028 ,164 ,055 ,276 ,486** -,009 ,370*
Correlation ,567**

Sig. (2-tailed) ,674 ,850 ,377 ,594 ,454 ,650 ,001 ,035 ,883 ,386 ,774 ,140 ,007 ,964 ,044

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
z2 Pearson ,080 1 ,000 ,243 ,148 ,019 ,135 ,157 ,403 ,136 ,081 -,193 -,057 -,193 ,132 ,358
Correlation

Sig. (2-tailed) ,674 1,000 ,195 ,435 ,922 ,476 ,407 ,027 ,474 ,669 ,307 ,765 ,307 ,486 ,052

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

z3 Pearson ,036 ,000 1 ,221 ,233 ,300 ,000 -,211 -,048 -,059 ,109 -,138 ,048 ,043 ,000 ,250
Correlation

Sig. (2-tailed) ,850 1,000 ,242 ,215 ,108 1,000 ,263 ,802 ,756 ,565 ,466 ,799 ,823 1,000 ,183

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * *
z4 Pearson ,167 ,243 ,221 1 ,451 ,271 ,358 -,307 ,285 ,370 ,064 ,034 ,045 -,092 ,435 ,531**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,377 ,195 ,242 ,012 ,147 ,052 ,099 ,127 ,044 ,738 ,860 ,812 ,627 ,016 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

z5 Pearson ,101 ,148 ,233 ,451* 1 ,359 ,494** -,190 ,401* ,549** ,547** ,222 ,458* -,243 ,547** ,713**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,594 ,435 ,215 ,012 ,052 ,006 ,316 ,028 ,002 ,002 ,239 ,011 ,196 ,002 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**
z6 Pearson -,142 ,019 ,300 ,271 ,359 1 ,754 ,056 ,210 ,182 ,000 ,091 -,021 -,075 ,288 ,429*
Correlation

Sig. (2-tailed) ,454 ,922 ,108 ,147 ,052 ,000 ,770 ,265 ,336 1,000 ,632 ,911 ,694 ,122 ,018

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
z7 Pearson -,086 ,135 ,000 ,358 ,494** ,754** 1 ,072 ,350 ,393* ,131 ,237 ,078 -,034 ,507** ,581**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,650 ,476 1,000 ,052 ,006 ,000 ,704 ,058 ,032 ,489 ,206 ,684 ,858 ,004 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

z8 Pearson - ,157 -,211 -,307 -,190 ,056 ,072 1 -,222 -,027 ,051 ,032 -,067 -,258 -,102 -,112
Correlation ,567**

Sig. (2-tailed) ,001 ,407 ,263 ,099 ,316 ,770 ,704 ,238 ,885 ,790 ,866 ,723 ,169 ,593 ,554

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

z9 Pearson ,386* ,403* -,048 ,285 ,401* ,210 ,350 -,222 1 ,316 ,334 ,218 ,180 ,123 ,276 ,643**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,035 ,027 ,802 ,127 ,028 ,265 ,058 ,238 ,089 ,071 ,246 ,341 ,518 ,140 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * * **
z10 Pearson -,028 ,136 -,059 ,370 ,549 ,182 ,393 -,027 ,316 1 ,328 ,405 ,330 -,298 ,684 ,578**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,883 ,474 ,756 ,044 ,002 ,336 ,032 ,885 ,089 ,077 ,026 ,075 ,109 ,000 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

z11 Pearson ,164 ,081 ,109 ,064 ,547** ,000 ,131 ,051 ,334 ,328 1 ,666** ,746** ,133 ,079 ,648**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,386 ,669 ,565 ,738 ,002 1,000 ,489 ,790 ,071 ,077 ,000 ,000 ,482 ,678 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
z12 Pearson ,055 -,193 -,138 ,034 ,222 ,091 ,237 ,032 ,218 ,405 ,666 1 ,700 ,162 ,166 ,493**
Correlation

Sig. (2-tailed) ,774 ,307 ,466 ,860 ,239 ,632 ,206 ,866 ,246 ,026 ,000 ,000 ,391 ,379 ,006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
z13 Pearson ,276 -,057 ,048 ,045 ,458* -,021 ,078 -,067 ,180 ,330 ,746** ,700** 1 ,162 ,105 ,584**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,140 ,765 ,799 ,812 ,011 ,911 ,684 ,723 ,341 ,075 ,000 ,000 ,392 ,581 ,001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**
z14 Pearson ,486 -,193 ,043 -,092 -,243 -,075 -,034 -,258 ,123 -,298 ,133 ,162 ,162 1 -,226 ,162

Correlation

Sig. (2-tailed) ,007 ,307 ,823 ,627 ,196 ,694 ,858 ,169 ,518 ,109 ,482 ,391 ,392 ,230 ,391

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

z15 Pearson -,009 ,132 ,000 ,435* ,547** ,288 ,507** -,102 ,276 ,684** ,079 ,166 ,105 -,226 1 ,526**

Correlation

Sig. (2-tailed) ,964 ,486 1,000 ,016 ,002 ,122 ,004 ,593 ,140 ,000 ,678 ,379 ,581 ,230 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** ** * ** ** ** ** ** ** **
su Pearson ,370 ,358 ,250 ,531 ,713 ,429 ,581 -,112 ,643 ,578 ,648 ,493 ,584 ,162 ,526 1

mz Correlation

Sig. (2-tailed) ,044 ,052 ,183 ,003 ,000 ,018 ,001 ,554 ,000 ,001 ,000 ,006 ,001 ,391 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Perilaku


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,551 ,631 15

Lampiran 7
Pernah/
Nama Kuesioner Pengetahuan Total Skor
Responden L/P Usia Pekerjaan Pendidikan Tidak % Coding
Inisial Skor Benar
Mengalami P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

R1 J 1 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 33 36 92% 1
R2 E 1 1 2 3 1 4 4 3 4 3 0 4 4 3 29 36 81% 1

R3 M 1 2 2 4 1 4 4 2 0 2 4 4 4 2 26 36 72% 2
R4 G 1 1 2 3 1 4 4 1 0 1 0 4 4 1 19 36 53% 3
R5 D 2 2 2 4 1 4 4 1 4 2 4 4 4 1 28 36 78% 1
R6 L 1 2 2 3 1 4 4 2 0 1 0 4 4 1 20 36 56% 2

R7 T 1 1 2 4 1 4 4 3 4 3 4 4 4 1 31 36 86% 1

R8 S 1 1 2 3 1 4 4 1 4 1 4 4 4 1 27 36 75% 2
R9 V 2 1 1 3 1 4 4 2 0 1 4 4 4 1 24 36 67% 2

R10 L 1 3 4 3 1 4 4 2 0 4 0 4 4 1 23 36 64% 2

R11 N 1 2 2 4 1 4 4 2 4 1 4 4 4 1 28 36 78% 1
R12 Y 1 1 1 3 1 4 4 1 0 1 4 4 4 2 24 36 67% 2

R13 A 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34 36 94% 1

R14 J 2 2 2 4 1 4 4 4 0 4 4 4 4 1 29 36 81% 1

R15 A 2 2 2 4 1 4 4 1 4 1 4 4 4 2 28 36 78% 1

R16 G 2 1 2 4 1 4 4 1 0 1 4 4 4 2 24 36 67% 2
R17 M 1 3 1 3 1 4 4 3 0 1 0 4 4 2 22 36 61% 2

R18 M 2 2 4 2 1 4 4 2 0 4 0 0 4 1 19 36 53% 3

R19 W 2 2 2 3 1 4 4 3 0 2 4 4 4 2 27 36 75% 2

R20 A 2 2 5 1 1 0 0 2 0 1 0 4 4 1 12 36 33% 3
R21 S 2 5 2 3 1 4 4 2 0 4 4 4 4 1 27 36 75% 2
R22 S 1 2 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 1 32 36 89% 1

R23 V 2 2 2 4 1 4 4 1 0 4 4 4 4 2 27 36 75% 2

R24 A 2 5 3 4 2 4 0 1 0 1 0 1 1 1 9 36 25% 3
R25 B 2 2 2 2 2 0 0 3 0 2 0 0 0 2 7 36 19% 3

R26 D 1 2 4 3 1 4 4 2 4 3 4 4 4 3 32 36 89% 1

R27 V 1 2 2 3 1 4 0 1 0 2 0 4 4 1 16 36 44% 3
R28 J 1 1 1 4 1 4 4 2 0 3 4 4 0 1 22 36 61% 2
R29 S 2 2 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 2 33 36 92% 1
R30 R 2 1 1 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 1 31 36 86% 1

Kuesioner Perilaku
Kuesioner Sikap Skor Skor
Total % Coding Total % Coding
Benar Benar
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100% 1

2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 18 20 90% 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 13 18 72% 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 16 18 89% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 15 18 83% 1

2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 18 20 90% 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 13 18 72% 2

2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19 20 95% 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 15 18 83% 1

2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 18 20 90% 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 15 18 83% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 15 18 83% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100% 1

2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19 20 95% 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 13 18 72% 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 18 94% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100% 1

2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 18 20 90% 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 16 18 89% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 16 18 89% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 16 18 89% 1

2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 18 20 90% 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 16 18 89% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 20 95% 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 15 18 83% 1

2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19 20 95% 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 15 18 83% 1

2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 18 20 90% 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 17 18 94% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 14 18 78% 1

2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19 20 95% 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 18 100% 1

2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 18 20 90% 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 17 18 94% 1

2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 16 20 80% 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 13 18 72% 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 17 18 94% 1
1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 16 20 80% 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 13 18 72% 2

2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 16 20 80% 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 13 18 72% 2

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 20 100% 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 14 18 78% 1

2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19 20 95% 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 13 18 72% 2

Anda mungkin juga menyukai