Anda di halaman 1dari 62

SKRIPSI

GAMBARAN GRIT MAHASISWA KEPERAWATAN DI

INDONESIA

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik


guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu

Oleh:

NAMA: NIM:
RANI THALIA (01501170120)
RATNA TAMA SAMOSIR (01501170300)
RINI RITNINGSIH (01501170121)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
TANGERANG
2020
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Pelita


Harapan,

Nama Mahasiswa : Rani Thalia (01501170120)


Ratna Tama Samosir (01501170300)
Rini Ritningsih (01501170121)
Program Studi : Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang penulis buat dengan judul
“GAMBARAN GRIT MAHASISWA KEPERAWATAN DI INDONESIA”
adalah:
1) Dibuat dan diselesaikan penulis, dengan menggunakan hasil kuliah, tinjauan
lapangan dan buku-buku serta jurnal acuan yang tertera di dalam daftar
pustaka pada karya skripsi penulis.
2) Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau yang
pernah dipakai untuk mendapatkan gelar sarjana di universitas lain, kecuali
pada bagian-bagian sumber informasi dicantumkan dengan cara referensi
yang semestinya.
3) Bukan merupakan karya terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan
yang tertera di dalam referensi pada karya skripsi penulis.

Kalau terbukti penulis tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
karya skripsi ini batal.

Tangerang, 29 Juni 2020


Yang membuat pernyataan,

Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3

(Rani Thalia) (Ratna T Samosir) (Rini Ritningsih)


UNI VERSITAS PELITA HARAPAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI

“GAMBARAN GRIT MAHASISWA KEPERAWATAN DI INDONESIA”

Oleh:

Nama : Rani Thalia (01501170120)


Ratna Tama Samosir (01501170300)
Rini Ritningsih (01501170121)
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Keperawatan

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang
Skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu pada Program
Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan, Universitas Pelita Harapan, Tangerang,
Banten.

Tangerang, 29 Juni 2020

Menyetujui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

(Ns. Juniarta, M.Sc) (Ns. Ester Silitonga, S.Kep)

Dekan Dekan Eksekutif

(Grace S. Houghty, MBA., M.Kep) (Christine L. Sommers, Ph.D., RN., CNE)


UNI VERITAS PELITA HARAPAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

PERSETUJUAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Pada 23 Juni 2020 telah diselenggarakan Sidang Skripsi untuk memenuhi

sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

Strata Satu pada Program Studi Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas

Pelita Harapan, atas nama:

Nama : Rani Thalia (01501170120)


Ratna Tama Samosir (01501170300)
Rini Ritningsih (01501170121)
Program Studi : Keperawatan
Fakultas : Keperawatan

dengan skripsi yang berjudul “GAMBARAN GRIT MAHASISWA


KEPERAWATAN DI INDONESIA” oleh tim penguji yang terdiri dari:

Nama Penguji Jabatan dalam Tanda Tangan

Tim Penguji

1. Ns. Maria Ayu Florensa, S.Kep, M.Kep Sebagai ketua

2. Ns. Deborah Siregar, S.Kep, M.K.M Sebagai anggota

Tangerang, 23 Juni 2020


ABSTRAK

Rani Thalia (01501170120),


Ratna Tama Samosir (01501170300),
Rini Ritningsih (01501170121).

GAMBARAN GRIT MAHASISWA KEPERAWATAN DI INDONESIA

(xiv+ 48 halaman, 1 bagan, 6 tabel, 9 lampiran)

Latar Belakang: Grit merupakan kegigihan atau ketekunan, serta usaha yang
dimiliki setiap mahasiswa untuk mencapai tujuan jangka panjang dan mampu
bertahan walaupun dihadapkan dangan tantangan serta hambatan tertentu didalam
proses perkuliahan. Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu institusi
jurusan keperawatan di Indonesia bagian Barat, pada tahun ajaran 2018/2019
terdapat 26 mahasiswa (2,15%) dari 1.210 mahasiswa mengundurkan diri karena
masalah akademik. Permasalahan yang muncul ketika proses perkuliahan bukan
karena ketidakmampuan kognitif mahasiswa namun di akibatkan oleh rendahnya
grit yang dimiliki mahasiswa. Maka penting bagi mahasiswa untuk memiliki grit
yang tinggi dalam meraih kesuksesan dan keberhasilan untuk menyelesaikan
program pendidikan keperawatan. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui
gambaran grit mahasiswa keperawatan di Indonesia dalam menjalani proses
perkuliahan. Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan populasi mahasiswa aktif jurusan keperawatan aktif
di Indonesia sejumlah 241.131 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik
accidental sampling dengan sampel sebanyak 401 mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan alat ukur grit scale (Duckworth, 2007) versi bahasa Indonesia yang
sudah valid dan reliabel (α=0,752). Penelitian ini menggunakan analisa univariat
dengan distribusi frekuensi. Hasil: Penelitian ini menunjukan mahasiswa yang
memiliki grit tinggi sebanyak 300 mahasiswa (74,81%) dan 101 mahasiswa
(25.19%) memiliki grit rendah. Saran: Meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi grit dengan lebih spesifik.

Kata kunci: Grit, mahasiswa keperawatan


Referensi : 44 (2006-2020)

v
ABSTRACT

Rani Thalia (01501170120),


Ratna Tama Samosir (01501170300),
Rini Ritningsih (01501170121).

GRIT DESCRIPTION OF NURSING STUDENTS IN INDONESIA


(xiv + 47 pages, 1 chart, 6 table, 9 attachments)

Background: Grit is passion and sustained persistence applied toward long-term


achievement. Based on the data from one nursing school in Indonesia, there were
26 out of 1,210 students (2.15%) in the academic year of 2018/2019 who
withdrew from nursing program due to various reasons. Most of the times,
academic issues do not arise because of lack of cognitive ability but due to a low
grit score. Therefore, it is important for nursing students to be gritty in order to
be successful in their academic program. Objectives: To identify the grit score of
nursing students in Indonesia. Research methods: This is a quantitative
descriptive study, employing a total of 241.131 nursing students in Indonesia.
Using accidental sampling, this study obtained 401 participants. The instrument
used was the Indonesian version of the Grit Score questionnaire developed by
Angela Duckworth, and was distributed onlinedaring. Results: showed that 300
students (74.81%) students had high grit and 101 students (25.19%) had low grit.
Recommendation: Examining factors that affect grit more specifically.

Keywords: Grit, nursing students


Reference: 44 (2006-2020)

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan anugerah

dan pertolonganNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi berjudul

”GAMBARAN GRIT MAHASISWA KEPERAWATAN DI INDONESIA” ini

bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan Strata Satu Universitas Pelita Harapan.

Tim penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari

berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, tim penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1) Christine L. Sommers, Ph.D., RN., CNE selaku Dekan Eksekutif

Fakultas

Keperawatan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Pelita Harapan.

2) Grace Solely Houghty, MBA., M.Kep selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan Ilmu Kesehatan, Universitas Pelita Harapan.

3) Luke Eka Putra, S.Kom., M.Div selaku Administration, Student Services

Direction Faculty of Nursing dan dosen Penasehat Akademik yang selalu

memberikan motivasi, semangat dan doa kepada tim penulis.

4) Dr. Ni Gusti Ayu Eka, SKM, M.Kes, selaku koordinator mata ajar

Nursing

Project.

5) Ns. Juniarta, M.Sc, selaku pembimbing pertama yang selalu memberikan

bimbingan, arahan, masukan, doa dan semangat kepada penulis selama

proses pengerjaan skripsi ini.


vii
6) Ns. Ester Silitonga, S.Kep, selaku dosen Pembimbing kedua yang telah

memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada penulis dalam

proses pengerjaan skripsi ini.

7) Semua dosen dan Clinical Educator (CE) yang telah membimbing serta

mengajar tim penulis dan semua staf yang memfasilitasi kegiatan belajar

mengajar selama di Universitas Pelita Harapan.

8) Dr. Angela Lee Duckworth selaku pemilik kuesioner yang telah

mengijinkan tim peneliti menggunakan kuesioner dan sukarela

memberikan izin untuk dilakukan proses penterjemahan kedalam bahasa

Indonesia.

9) Bapak Simon Petrus dan Ibu Veronica Sari Unim terkasih yang selalu

memberi dukungan dan doa sehingga Rani Thalia masih dapat bertahan

dalam menyelesaikan perkuliahan hingga saat ini. Saudara terkasih

Parlin, Thea dan Mikael yang selalu memberikan semangat.

10) Bapak Ningot Samosir dan Ibu Rustani Banjarnahor terkasih yang selalu

memberi dukungan dan doa sehingga Ratna Samosir masih dapat

bertahan dalam menyesaikan perkuliahan di Universitas Pelita Harapan

hingga saat ini. Terimakasih juga untuk kakak dan adik tercinta

memberikan dukungan kepada Ratna Samosir.

11) Bapak Suwanto dan Ibu Iyom terkasih yang selalu setia mendoakan,

memberi dukungan dan nasihat sehingga Rini masih dapat bertahan

dalam melewati setiap kesulitan untuk menyelesaikan pendidikan ini.

Saudara tercinta Rati Rianti yang selalu memotivasi.

viii
12) Berterimakasih juga teman-teman Fakultas Keperawatan dan Ilmu

Kesehatan Universitas Pelita Harapan angkatan 2017, grup kecil 39 dan

orang-orang yang berjasa dalam membantu tim penulis menyelesaikan

skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini untuk

kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membaca.

Tangerang, 17 Juni 2020

Penulis 1 Penulis 2 Penulis 3

(Rani Thalia) (Ratna Tama Samosir) (Rini Ritningsih)

ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................................
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .....................................................
PERSETUJUAN TIM PENGUJI SKRIPSI ....................................................
ABSTRAK ...........................................................................................................v
ABSTRACT ..........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................x
DAFTAR BAGAN ..............................................................................................xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN
...............................................................................................................................
xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum ...........................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus ..........................................................................4
1.4 Pertanyaan Penelitian .........................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian ..............................................................................5
1.5.1 Manfaat Teoritis ........................................................................5
1.5.2 Manfaat Praktis .........................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kerangka Konseptual atau Teori ........................................................6
2.2 Tinjauan Teori ....................................................................................6
2.3 Definisi Konseptual dan Operasional .................................................10
2.4 Kajian Literatur Terkini ......................................................................11
2.5 Ringkasan ...........................................................................................14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian ................................................................................15
3.2 Pertimbangan Etik ..............................................................................15
3.3 Populasi dan Sampel ...........................................................................17
3.3.1 Populasi ....................................................................................17
3.3.2 Sampel ......................................................................................17
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................18
3.5 Instrumen Penelitaian .........................................................................18
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................18
3.6 Pengumpulan Data ..............................................................................19
3.7 Pengolahan Data .................................................................................20
3.8 Analisa Data ........................................................................................21
3.9 Keterbatasan Penelitian ......................................................................21
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................23
4.1.1 Data Demografi ........................................................................22
4.1.2 Gambaran Grit Mahasiswa .......................................................24
4.2 Pembahasan Penelitian .......................................................................25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .........................................................................................29
5.2 Saran ...................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................31
LAMPIRAN

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Konseptual ..........................................................................6

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi Konseptual dan Operasional....................................................10


Tabel 4.1 Karakteristik Responden Keperawatan ................................................23
Tabel 4.2 Gambaran grit berdasarkan dua aspek..................................................24
Tabel 4.3 Gambaran Grit Mahasiswa Keperawatan..............................................25
Tabel 4.4 Aspek konsistensi minat (Consistenty)..................................................26
Tabel 4.5 Aspek ketekunan usaha (Perseverance)................................................27

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Persetujuan Penggunaan Kuesioner ..................................................36


Lampiran 2 Persetujuan Pengambilan Data Awal ................................................37
Lampiran 3 Penjelasan Penelitian ........................................................................38
Lampiran 4 Surat Persetujuan Penelitian .............................................................40
Lampiran 5 Kuesioner ..........................................................................................41
Lampiran 6 Persetujuan Penelitian........................................................................44
Lampiran 7 Persetujuan Kaji Etik ........................................................................45
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas .............................................................................46
Lampiran 9 Monitoring Bimbingan ......................................................................47

BAB 1

xiv
PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan manfaaat

penelitian.

1.1 Latar Belakang

Grit didefinisikan sebagai kegigihan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka

panjang, melakukan suatu tindakan dengan maksud mencapai hasil yang

semaksimal mungkin dan dianggap sebagai kekuatan karakter kinerja, digunakan

untuk mencapai potensi seseorang dalam tantangan tertentu (Duckworth, 2007;

Soutter & Seider, 2013). Terdapat dua aspek penting didalam grit yaitu

konsistensi minat (Passion) dan ketekunan usaha (Perseverance) yang

memotivasi seseorang untuk terus melakukan perilaku yang mendasar pada

tujuan, meskipun di hadapkan dengan berbagai macam kesulitan, tantangan,

hambatan dan keputusasaan (Duckworth, 2007; Rosyadi & Laksmiwati, 2018).

Salah satu masalah besar yang dihadapi mahasiswa dalam perkuliahan adalah

stress akademik (Labrague, 2013). Kumar (2011) melakukan penelitian di India

kepada 180 mahasiswa Keperawatan menemukan bahwa pencetus atau masalah

yang paling sering dijumpai pada mahasiswa yaitu tuntutan akademik, tugas dan

ujian. Sementara itu, penelitian di Aceh menemukan bahwa pencetus atau masalah

utama yang sering dikeluhkan oleh mahasiswa keperawatan diantaranya

mempersiapkan ujian, jadwal kuliah yang padat, kelas yang penuh, mengikuti

ujian skill lab dan ujian tertulis (Raudha & Tahlil, 2016). Beberapa kondisi

1
lainnya yang menyebabkan mahasiswa keperawatan mengalami stress yaitu

kesulitan berinteraksi dengan fakultas, waktu belajar yang lama, penugasan yang

banyak sehingga hari liburnya yang singkat, frekuensi ujian dan laporan klinik

(Lal & Rohtak, 2014).

Agustiningsih (2019) melakukan penelitian di Malang untuk mengetahui

gambaran stress akademik pada mahasiswa keperawatan yang kepada 51

mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa

keperawatan mengalami stress sedang. Dalam rumpun mahasiswa kesehatan,

mahasiswa keperawatan mengalami stress akademik yang lebih tinggi dari pada

mahasiswa fisioterapi, kedokteran dan farmasi (Labrague, 2018). Beberapa

penelitian menemukan bahwa grit dapat memengaruhi pencapaian akademik

mahasiswa dan juga memengaruhi kemampuan bertahan mereka dalam

mencapai tujuan (Anggelina, 2018; Qodarrohman, 2017; Vivekananda, 2017).

Menurut penelitian Sasanajaya (2018) menemukan bahwa grit dan stress

akademik berkorelasi negatif yang berarti semakin tinggi grit maka stress

akademik akan semakin rendah dan sebaliknya. Namun dengan demikian pada

penelitian yang dilakukan kepada 341 mahasiswa keperawatan di salah satu

institusi keperawatan di wilayah Tangerang, ditemukan bahwa grit tidak

mempengaruhi nilai indeks prestasi akademik mahasiswa (Sommers, Wirawan

& Putra, 2019).

Duckworth (2007) menyatakan bahwa permasalahan yang muncul ketika proses

perkuliahan, seringkali bukan karena ketidakmampuan kognitif mahasiswa namun

diakibatkan oleh rendahnya grit yang dimiliki mahasiswa. Sebaliknya jika

2
seseorang mahasiswa memiliki grit tinggi dia akan bekerja keras, memiliki

standar yang lebih tinggi, fokus pada bagaimana menyelesaikan tanggung jawab,

tetap menunjukkan usaha walaupun di hadapkan dengan kegagalan, kesulitan

serta hambatan yang selalu menghambat (Duckworth & Eskreis-Winkler, 2015).

Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu institusi jurusan keperawatan di

Indonesia bagian barat, terdapat data mahasiswa yang mengundurkan diri karena

masalah akademik pada tahun ajaran 2018/2019 yaitu 26 mahasiswa (2,15%) dari

1.210 mahasiswa, dengan uraian: tingkat ke tiga terdapat 4 mahasiswa (0,9%) dari

459 mahasiswa, tingkat ke dua terdapat 2 mahasiswa (0.5%) dari 421 mahasiswa

dan mahasiswa tingkat pertama terdapat 20 mahasiswa (6,1%) dari 330

mahasiswa. Dengan itu peneliti tertarik untuk meneliti mengenai gambaran grit

pada mahasiswa keperawatan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa tersebut

bertahan dalam mencapai tujuannya dalam proses perkuliahan di Fakultas

Keperawatan di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Setiap mahasiswa memerlukan kerja keras dan semangat untuk mencapai tujuan

dan mempertahankan minat agar tidak goyah selama periode waktu yang lama.

Dalam menghadapi tuntutan akademik yang tidak sedikit, tentu saja mahasiswa

membutuhkan usaha serta memiliki grit untuk bertahan dalam menjalani seluruh

proses perkuliahan. Berdasarkan latar belakang dari penelitian ini, dijelaskan

bahwa tuntutan akademik menyebabkan mahasiswa mengalami stress akademik.

Terdapat korelasi negatif antara grit dengan stress akademik yang berarti semakin

tinggi grit maka stress akademik akan semakin rendah dan sebaliknya.

3
Berdasarkan data yang diperoleh dari salah satu institusi jurusan keperawatan di

Indonesia bagian barat, terdapat data mahasiswa yang mengundurkan diri karena

masalah akademik pada tahun ajaran 2018/2019 yaitu 26 mahasiswa (2,15%) dari

1.210 mahasiswa. Permasalahan yang muncul ketika proses perkuliahan,

seringkali bukan karena ketidakmampuan kognitif mahasiswa namun diakibatkan

oleh rendahnya grit yang dimiliki mahasiswa. Dengan itu, peneliti tertarik untuk

mengetahui bagaimana gambaran grit pada mahasiswa Keperawatan di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran grit

mahasiswa Keperawatan di Indonesia.

1.3.2 Tujuan Khusus

1) Mengetahui gambaran grit mahasiswa keperawatan di Indonesia

berdasarkan aspek konsistensi minat (Consistency).

2) Mengetahui gambaran grit mahasiswa keperawatan di Indonesia

berdasarkan aspek ketekunan usaha (Perseverance).

1.4 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana gambaran grit mahasiswa Keperawatan di Indonesia?

4
1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Penelitian kali ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan

menjadi salah satu bahan referensi bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan

penelitian mengenai teori grit Angela Duckworth.

1.5.2 Manfaat Praktis

a) Penelitian ini diharapkan menjadi informasi yang memberikan gambaran

mengenai tinggi atau rendahnya grit yang dimiliki mahasiswa keperawatan

di Indonesia dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

b) Penelitian ini diharapkan menjadi evaluasi mahasiswa keperawatan di

Indonesia untuk meningkatkan grit dalam mencapai tujuannya pada proses

perkuliahan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan mengenai kerangka konseptual atau teori, tinjauan

teori, definisi konseptual dan operasional, kajian literatur terkini dan ringkasan.

2.1 Kerangka Konseptual


Grit Tinggi
Faktor yang dapat
memengaruhi grit: minat, Konsistensi Minat (Consistency)
latihan, tujuan, harapan. Ketekunan Usaha (Perseverance)) Rendah
Bagan 2.1 Kerangka
Konseptual (Duckworth, 2007)

Keterangan: : : Tidak di teliti


: Di teliti

2.2 Tinjauan Teori


Grit didefinisikan sebagai kegigihan dan semangat untuk mencapai tujuan jangka

panjang, mengharuskan seseorang bekerja keras menghadapi tantangan

(Duckworth, 2007), untuk melakukan suatu tindakan dengan maksud mencapai

hasil yang semaksimal mungkin dan dianggap sebagai kekuatan karakter kinerja,

digunakan untuk mencapai potensi seseorang dalam tantangan tertentu (Soutter &

Seider, 2013). Grit membantu seseorang mengubah presepsi bahwa penentu

keberhasilan tidak hanya dari kecerdasan (Hochanadel & Finamore, 2015) karena

orang yang gigih akan terus berusaha mencapai tujuannya untuk memenuhi

kebutuhan dari dalam dirinya sehingga orang tersebut akan terus bekerja keras

dalam menghadapi tantangan dan akan terus mempertahankan usahanya (Jin &

Kim, 2017).

6
Seseorang yang gigih memiliki karakter atau sifat yang dapat di lihat melalui

perilaku yang mampu untuk mempertahankan ketekunan dan mempertahankan

semangat untuk mencapai tujuannya dalam jangka panjang (Duckworth, 2007).

Setiap diri seseorang memiliki tingkat grit yang berbeda-beda karena grit

merupakan karakter yang ada dalam diri seseorang untuk berinteraksi dengan

lingkungannya (Duckworth & Quinn, 2009). Grit yang tinggi dapat dilihat dari

berhasilnya seseorang individu dalam mencapai cita-citanya contohnya dalam

kesuksesan pendidikan menjadi motivasi untuk penentu keberhasilan seseorang

untuk lebih mempersiapkan masa depannya. Grit mampu memprediksi turnover,

bukan hanya pada dunia pendidikan namun juga di dunia kerja (Eskreis-Winkler,

Shulman, Beal & Duckworth, 2014)

Penelitian yang dilakukan pada empat konteks yang berbeda yang memberikan

hasil yang positif, contohnya seperti prajurit yang memiliki tingkat grit yang lebih

tinggi maka akan lebih mampu bertahan dan menyelesaikan pelatihannya

walaupun berat dan menantang baginya. Seseorang karyawan di perkantoran atau

karyawan penjualan jika mempunyai grit dengan tingkat tinggi akan lebih mampu

bertahan dalam pekerjaannya dan pada seorang laki-laki dengan tingkat grit yang

tinggi akan lebih mampu mempertahankan komitmennya sampai ke jenjang

pernikahan. Seseorang dengan grit yang tinggi bukan hanya saja berusaha

menyelesaikan pekerjaan saat ini tetapi individu dengan grit tinggi akan lebih

berusaha mencapai tujuan yang lebih besar dalam waktu yang lama, serta adanya

kontrol diri dalam menjaga konsistensi tujuan dan minat. Sedangkan orang

dengan grit rendah akan mudah putus asa, selalu merasa kecewa, mudah bosan

7
pada sesuatu yang dilakukannya sehingga mengubah tujuan awalnya dan mundur

atau menyerah (Duckworth, Peterson, Mattthews & Kelly 2007).

Kegigihan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu minat, latihan, tujuan dan

harapan (Duckworth, 2007). Menurut Wohl (1974) dikutip oleh Suhartono dalam

Heriawan (2010) komponen yang membentuk minat dimulai dari adanya

penerimaan atau perhatian (receiving), sehingga dari penerimaan maka akan

muncul adanya kesadaran (awareness) dan timbul keinginan untuk menerima

(willingness to receive). Setelah itu hadir perhatian pada suatu objek yang akan

menjadi minatnya dikontrol secara selektif (controlled selected attention), serta

adanya tanggapan atau respon dari individu tersebut pada objek yang menjadi

perhatiannya. Minat merupakan suatu gairah untuk melakukan sesuatu atau hasrat

yang timbul dari dalam diri seseorang dalam menikmati apa yang sedang

dilakukan, adanya minat maka seseorang akan menganggap hal yang ia lakukan

sebagai sesuatu hal yang bermakna. Jika seseorang memiliki suatu minat maka ia

memerlukan latihan dalam mengembangkan minatnya (Duckworth, 2007).

Latihan merupakan upaya untuk mencapai satu tujuan dan dilakukan berulang-

ulang sampai seseorang mampu untuk mendapatkan tujuannya (Awan, 2006).

Latihan yang dimaksud merupakan bentuk latihan yang selalu dilakukan terus

menerus melewati segala tantangan, melewati rasa bosan ataupun rasa ingin

menyerah untuk menjadi seseorang yang gigih dan latihan juga dianggap sebagai

suatu kedisiplinan untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik daripada

sebelumnya (Duckworth, 2007). Bentuk latihan yang dilakukan tentu saja untuk

mencapai suatu tujuan yang membantu meyakinkan bahwa sesuatu yang sedang ia

8
tekuni merupakan hal yang penting. Jika suatu minat tidak memiliki tujuan maka

minat tersebut tidak akan dapat bertahan. Setiap tujuan yang ingin dicapai tentu

saja memiliki harapan didalamnya, dimana harapan tersebut harus tertanam dalam

diri seseorang (Duckworth, 2007). Harapan merupakan suatu kegigihan untuk

bangkit dan menjadi gigih ketika merasa ingin menyerah dalam mencapai tujuan,

sangatlah penting belajar terus melangkah meskipun menghadapi kesulitan dan

rintangan (Duckworth, 2007).

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kegigihan adalah usia, pendidikan

dan conscientiouness. Individu dengan usia lebih dewasa biasanya akan memiliki

grit yang lebih tinggi karena dianggap lebih berpengalaman untuk menghadapi

tantangan. Seseorang yang berpendidikan cenderung memiliki grit yang tinggi

dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki pendidikan pada rentang usia

yang sama. Orang dengan kegigihan yang tinggi memiliki conscientiouness yang

membuat orang tersebut tidak akan mudah berpindah karir (Vanthournout,

Gijbels, Coertjens, Donche, & Petegem, 2012).

Dua aspek yang termasuk dalam dimensi grit yaitu konsistensi minat

(Consistency of interest) dan ketahanan dalam berusaha (Perseverance of effort)

(Duckworth, 2007), konsistensi minat yang tinggi tidak akan mudah mengubah

tujuan serta mampu mempertahankan minat seseorang yang telah ditetapkan dari

awal dalam jangka waktu yang panjang, tidak mudah terpengaruh oleh gangguan

serta memiliki pemikiran yang tidak mudah teralihkan. Seseorang yang memiliki

ketahanan dalam berusaha tidak akan takut menghadapi tantangan dan rintangan

9
dalam mencapai tujuan jangka panjang. Ketahanan dalam berusaha yang tinggi

menunjukkan adanya kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan atau urusan

yang sedang dikerjakan. Orang yang gigih dalam berusaha tidak takut

menghadapi tantangan dan rintangan, rajin, pekerja keras, dan berusaha mencapai

tujuan jangka panjang.

2.3 Definisi Konseptual dan Operasional

Tabel 2.1 Definisi Konseptual dan Operasional

Definisi Definisi
Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala
konseptual operasional
Grit pada Grit merupakan Grit adalah Kuisoner 1.Tinggi (37-60) Ordinal
mahasiswa kecenderungan seberapa sering Grit 2. Rendah (12-36)
keperawat individu untuk mahasiswa Scale. (Duckworth
an di mempertahanka Fakultas (Duckworth et al, 2007)
Indonesia n ketekunan Keperawatan di et al, 2007)
dan semangat Indonesia
untuk mencapai mempertahanka
tujuan jangka n ketekunan
panjang
serta
(Duckworth et
al, 2007) semangatnya
dalam
menghadapi
beban tuntutan
akademik yang
menantang
dalam mencapai
tujuan jangka
panjang yang
diharapkan.

10
2.4 Kajian Literatur Terkini

Sasanajaya (2018) melakukan penelitian di Bandung untuk mengetahui hubungan

antara grit dan stress akademik dengan responden 289 mahasiswa. Hasil

penelitian didapatkan bahwa grit dengan stress akademik berkorelasi negatif yang

memiliki arti bahwa semakin tinggi grit maka stress akademik akan semakin

rendah dan sebaliknya. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Lee

dan Park (2016) di Korea Selatan kepada 145 mahasiswa keperawatan, penelitian

dilakukan untuk mengetahui hubungan antara Grit dangan stress dan penyesuaian

kuliah mahasiswa keperawatan serta untuk mengkonfirmasi pengaruh adaptasi

mahasiswa keperawatan terhadap kehidupan kampus. Hasil yang di peroleh

menunjukkan perlunya meningkatkan tingkat grit mahasiswa keperawatan dan

mengembangkan program manajemen stress yang efektif untuk adaptasi

kehidupan kampus.

Vivekananda (2017) juga melakukan penelitian di Bandung untuk mengetahui

gambaran grit yang dimiliki mahasiswa dengan jumlah responden 423 mahasiswa

fakultas psikologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 93,4% mahasiswa

memiliki derajat grit yang tinggi, hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa

memiliki konsistensi minat (Passion) dan ketekunan usaha (Perseverance) yang

tinggi dalam mencapai tujuannya menjadi seorang sarjana. Penelitian serupa juga

dilakukan oleh Qodarrohman (2017) di Bandung dengan tujuan untuk mengetahui

gambaran grit pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jurusan

Keperawatan, pada 44 mahasiswa. Diperoleh hasil penelitian bahwa dari 44

11
mahasiswa sebanyak 34 (77,27%) mahasiswa memiliki grit yang tinggi dan 10

(22,73%) mahasiswa lainnya memiliki grit yang rendah dan ditemukan juga

adanya kecenderungan keterkaitan antara grit dengan academic mindset, effortfull

control serta strategy. Angelina (2018) juga melakukan penelitian mengenai

gambaran derajat grit dan melihat faktor-faktor yang memengaruhi grit seperti

ketekunan usaha dan konsistensi minat kepada 97 mahasiswa-mahasiswai ko-ass

profesi. Hasil menunjukkan bahwa Mahasiswa ko-ass Kedokteran Profesi Gigi

memilih jurusan karena dorongan orang lain (interest), tidak menghayati latihan

sebagai tantangan yang mengembangkan mereka (practice), memiliki tujuan

hidup selain dokter gigi (purpose), dan pesimis dalam menyelesaikan P3DG

(hope) memunculkan kecenderungan untuk memiliki grit yang rendah.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Alhadabi dan Karpinski (2019) di Amerika

untuk mengetahui hubungan antara grit, self-efficacy, tujuan orientasi pencapaian

dan kinerja akademik kepada 258 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa grit (ketekunan usaha dan konsistensi minat) secara positif berhubungan

dengan kinerja akademik melalui self-efficacy dalam pencapaian tujuannya

sebagai mahasiswa. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri

(2017) di Bandung untuk mengetahui derajat grit pada mahasiswa kedokteran

umum dengan jumlah responden 205 mahasiswa kedokteran. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat faktor yang menunjukkan keterkaitan grit seperti

faktor keyakinan mengenai kompetensi, Academic Mindset, self discipline dan

self control (Effortful Control), membuat strategi dan taktik, menjalankan strategi

12
dan taktik, dan menyadari adanya kemajuan strategi dan taktik (Strategy and

Tactic). Selain itu

Penelitian juga dilakukan oleh Pate (2017) di Amerika untuk mengetahui

gambaran grittiness mahasiswa dari tiga sekolah farmasi dan menentukan apakah

grit dikaitkan dengan pencapaian kinerja akademik dengan jumlah responden 724

mahasiswa Farmasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skor grit adalah

prediktor yang signifikan dan independen untuk peserta yang melaporkan IPK

≥3,5, dan skor domain Consistency of Interest (COI) dan Perseverance of Effort

(POE) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan peserta dengan IPK

3,0- 3.49. Kelompok yang melaporkan IPK <3,0 memiliki skor lebih rendah di

domain POE dibandingkan dengan mereka yang memiliki IPK 3,0-3,4.

Margaretha (2018) juga melakukan penelitian di bandung untuk mengetahui

derajat grit mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Penulisan Proposal Skripsi

tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah responden 118 mahasiswa aktif yang

mengontrak mata kuliah P2S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50%

mahasiswa memiliki derajat grit yang tinggi dan sebanyak 50% mahasiswa

dengan derajat grit yang rendah. Sementara, Izaach, R. N. (2017) melakukan

penelitian di Akademi Keperawatan Kepulauan Aru yang bertujuan untuk

mengetahui gambaran grit pada mahasiswi Akademi keperawatan dengan jumlah

responden 51 mahasiswi tahun 2014, dan di temukan hasil bahwa derajat grit

tidak dipengaruhi oleh status sosial ekonomi.

13
2.5 Ringkasan

Grit merupakan suatu kegigihan atau semangat untuk mencapai tujuan jangka

panjang. Grit dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah minat,

latihan, tujuan, harapan. Dua aspek yang menjadi dimensi dalam grit yaitu

konsistensi minat (Consistency of interest) dan ketahanan dalam berusaha

(Perseverance of effort). Hasil penelitian sebelumnya didapatkan ada hubungan

antara grit dan stress dengan demikian grit sangat diperlukan untuk manajemen

stress yang efektif dalam beradaptasi dengan kehidupan kampus dan grit menjadi

prediktor signifikan prestasi akademik pada mahasiswa sehingga tingkat grit

memengaruhi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), selain itu di temukan juga

hubungan antara grit dengan academic mindset sehingga mempengaruhi minat

dan ketekunan usaha pada mahasiswa dalam mencapai tujuannya. Berdasarkan

penelitian dapat disimpulkan bahwa grit sangat berpengaruh bagi mahasiswa

dalam melanjutkan studinya baik dalam minat dan ketekunan dalam mencapai

tujuannya.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab berisi penjelasan mengenai desain penelitian, pertimbangan etik,

populasi dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian, instrumen

penelitian, prosedur pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan

keterbatasan penelitian.

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

jenis deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang

bersifat obyektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta

menggunakan metode pengujian statistik (Swarjana, 2012). Penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui gambaran grit pada mahasiswa Keperawatan di

Indonesia.

3.2 Pertimbangan Etik


Menurut Sumantri (2011) terdapat pertimbangan etik yang harus diperhatikan

oleh peneliti yaitu:

a) Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).

Peneliti melampirkan penjelasan penelitian di halaman awal pada survei

daring. Penjelasan penelitian mengungkapkan hak-hak responden. Halaman

berikut setelah penjelasan penelitian adalah halaman persetujuan penelitian

(informed consent). Dari 747 responden yang mengakses kuesioner secara

15
daring, terdapat 260 responden yang menolak mengisi surat persetujuan

(informed consent) dan secara otomatis keluar dari laman kuesioner.

b) Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and

confidentiality). Data yang diperoleh bersifat rahasia dan pribadi, tidak

boleh diketahui orang lain. Data yang diperoleh kemudian disimpan dalam

satu dokumen dikomputer yang dilindungi dengan kata kunci (password)

dan hanya bisa di akses oleh peneliti dan pembimbing penelitian. Peneliti

tidak menggunakan nama responden guna untuk menjaga kerahasiaan data

responden dan hasil penelitian yang di sampaikan tidak akan berkaitan

dengan diri responden.

c) Keadilan (respect for justice). Data yang diperoleh dari responden benar-

benar hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan semua responden

yang memenuhi kriteria inklusi penelitian mempunyai kesempatan yang

sama untuk ikut terlibat dalam penelitian dengan menjawab pertanyaan yang

ada dalam kuesioner.

d) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits). Dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk

memaksimalkan keuntungan yaitu melalui pastisipasi dalam penelitian ini,

responden dapat mengetahui bagaimana grit pada mahasiswa Keperawatan

di Indonesia dengan memberikan kesempatan untuk mendapatkan akses

hasil penelitian dan tidak ada kerugian dari penelitian ini (beneficence).

16
3.3 Populasi dan sampel penelitian

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria

penelitian yang telah ditetapkan (Martono, 2010). Populasi dari penelitian ini

adalah 241.131 mahasiswa Keperawatan D3 dan S1 di Indonesia (Forlap Dikti,

2019).

3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu konsumen yang secara

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,

bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

(Sugiyono, 2012), dengan kriteria inklusi yaitu mahasiswa aktif jurusan

Keperawatan D3 dan S1 di Indonesia. Kriteria eksklusinya adalah responden yang

sudah dinyatakan lulus, mahasiswa yang dipilih acak oleh peneliti dan mahasiswa

yang berasal dari satu kelompok kelas yang sama dengan peneliti. Untuk

mencegah terjadinya pengisian kuesioner ganda, peneliti melakukan penyaringan

responden dengan meminta responden mengisi data pendukung di laman awal,

sebelum mengisi pertanyaan kuesioner. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 401

responden dari target 399 responden dan tercapai (100,50%) dari target penelitian.

17
3.4 Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Indonesia. Waktu yang digunakan pada penelitian ini

mulai dari bulan April–Mei 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner daring yang disebarkan melalui media sosial (Facebook, instragram,

whatsapp, line dan twitter) kepada seluruh mahasiswa Keperawatan di Indonesia.

3.5 Instrumen Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner grit scale yang disusun oleh

Duckworth (2007). Kuesioner diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia melalui

beberapa tahap yaitu peneliti menerjemahkan kuesioner kedalam bahasa Indonesia

dengan bantuan dosen pembimbing, kemudian meminta bantuan kepada dosen

mata kuliah bahasa inggris untuk back translation. Selanjutnya membandingkan

apakah bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan bahasa aslinya dengan

mengirimkan kuesioner asli dan hasil back translation kepada pemilik kuesioner

asli, lalu menanyakan kepada salah satu dosen untuk dilakukan validitas (WHO,

2019). Terdapat 12 jumlah pertanyaan yang berhubungan dengan minat, motivasi

dan tujuan mahasiswa. Skala 5= Sangat mirip saya, 4= Mirip saya, 3= Agak mirip

saya, 2= Tidak mirip saya, 1= Tidak mirip saya sama sekali. Untuk pernyataan

nomor dua, tiga, lima, tujuh, delapan dan sebelas11 merupakan pernyataan negatif

dengan skala kebalikan dari skala positif.

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan pada 30 mahasiswa yang berasal dari satu angkatan yang

sama dengan peneliti. Diperoleh hasil dari uji validitas 12 pertanyaan bahwa r tabel

(0,361) dan dikatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,361). Setelah

18
dilakukan uji validitas 12 pertanyaan terdapat delapan pertanyaan yang valid

sisanya tidak valid karena rhitung kurang dari nilai rtabel. Pertanyaan yang tidak valid

dimodifikasi untuk dilakukan uji validitas kembali. Sementara uji reliabilitas

diperoleh hasil cronbach’s alpha (α=0,752) yang menyatakan bahwa alat ukur

atau instrumen yang digunakan telah reliabel

3.6 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dengan peneliti mengajukan surat

permohonan izin kepada Fakultas Keperawatan di satu Universitas Swasta di

Indonesia untuk melakukan penelitian. Penelitian sudah mendapatkan ijin dan kaji

etik disetujui dengan No. 012/KEP-FON/III/2020. Setelah mendapatkan ijin,

peneliti melakukan pengumpulan data secara onlinedaring melalui

https://eSurv.org?u=12itemgrit dan disebarkan melalui media sosial (Facebook,

instragram, whatsapp, line dan twitter). Penjelasan mengenai gambaran umum

dan tujuan penelitian diletakkan di halaman pertama form penelitian. Calon

responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk mencentang surat

persetujuan (informed consent). Dari 747 responden, terdapat 260 responden yang

menolak mengisi surat persetujuan (informed consent) dan secara otomatis keluar

dari laman kuesioner. Namun sebanyak 487 responden yang telah setuju secara

otomatis lanjut ke laman berikutnya untuk mengisi pertanyaan kuesioner. dan

diperoleh data darJumlah responden yang mengisi keseluruhan kuesioner adai 487

responden yang mengisi kuesioner hingga akhir sebanyak 401 responden.

19
3.7 Pengolahan Data
Menurut Notoadmodjo (2010) pengolahan data dapat dilakukan menggunakan 4

teknik diantaranya adalah:

a) Teknik editing yaitu langkah yang dilakukan untuk memiliki kembali data data

yang telah diperoleh seperti kelengkapan jawaban kuesioner. Dalam penelitian

ini, teknik editing dilakukan ketika hasil kuesioner sudah terkumpul untuk

dilakukan penyaringan data dengan tujuan memeriksa kelengkapan jawaban

kuesioner dan menghapus data responden yang tidak memenuhi kriteria

insklusi.

b) Teknik coding yaitu kegiatan mengklasifikasikan dan memberi kode pada hasil

data menurut kategori tertentu untuk mempermudah mengelompokkan data.

Dalam penelitian ini, peneliti memberi kode pada hasil data yang sudah sesuai

dengan kriteria insklusi menggunakan kode tertentu untuk mempermudah

pengelompokan data.

c) Teknik entry data yaitu kegiatan memasukkan data yang sudah diedit dalam

bentuk angka dimasukkan ke dalam sistem komputerisasi. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan program program microsoft excel untuk lanjut

melakukan tabulasi data.

d) Teknik verifikasi yaitu melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data

yang telah dimasukkan ke komputer, dan teknik tabulasi yaitu kegiatan

pengelompokan data agar dapat disusun, dijumlahkan, dianalisis, dan disajikan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan secara visual pada data-

20
data yang sudah di edit ataupun yang sudah diberi kode serta mengelompokkan

data dan membuat pengelompokkan data menggunakan tabel frekuensi.

3.8 Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisa menggunakan teknik analisa univariat.

Analisa univariat adalah teknik analisa data dengan cara menggambarkan data

variabel yang telah terkumpul tanpa menghubungkan dengan variabel lain

(Hidayat, 2011). Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan variabel penelitian, dengan melihat presentasi data yang telah

terkumpul kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data dan analisa

kemudian disajikan dalam bentuk tabel (Notoadmodjo, 2010). Dalam penelitian

ini menggunakan analisa univariat untuk memperoleh gambaran tingi atau rendah

dari variabel yaitu grit, yang dikerjakan dalam program komputerisasi. Skala 12-

36 dan 37-60 untuk menentukan tinggi atau rendahnya grit. Hasil skala diperoleh

dengan menjumlahkan setiap pertanyaan yang memiliki penilaian lima sampai

satu dan sebaliknya untuk pertanyaan negatif, setelah itu akan diperoleh jumlah

keseluruhan pertanyaan setiap responden. Dari hasil total pertanyaan dapat

disimpulkan bahwa grit yang dimiliki tinggi atau rendah

3.9 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan yaitu

penyebaran kuesioner disetiap wilayah di Indonesia atau berdasarkan lokasi

21
institusi yang tidak merata. Hal tersebut mengakibatkan responden dalam

penelitian ini tidak dapat mewakili lokasi institusinya secara signifikan. Dalam hal

ini, untuk memperoleh responden yang merata sesuai dengan lokasi institusinya

peneliti dapat memilih teknik sampling yang lebih sesuai agar sebaran ditiap

wilayah dapat merata.

22
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai hasil dan pembahasan penelitian.

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengenai “Gambaran Grit Mahasiswa Keperawatan di

Indonesia” dengan jumlah responden sebanyak 401 mahasiswa keperawatan

diperoleh data demografi dan gambaran grit mahasiswa keperawatan di Indonesia.

4.1.1 Data demografi

Hasil penelitian berdasarkan data demografi meliputi jenjang pendidikan, lokasi

pendidikan, jenis kelamin dan usia.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Mahasiswa Keperawatan di Indonesia, April 2020 (n=401)

Responden
Kategori Frekuensi Persentase
(n) (%)
Jenjang D3 130 32,42%
Pendidikan S1 271 67,58%
Jumlah 401 100%
Lokasi Pulau Jawa dan sekitarnya 224 55,86%
Institusi Pulau Sulawesi dan sekitarnya 24 5,10 %
Pulau Papua dan sekitarnya 12 2,99%
Pulau Sumatra dan sekitarnya 92 22,94%
Pulau Kalimantan dan sekitarnya 49 12,21%
Jumlah 401 100%
Jenis Perempuan 333 83,05
Kelamin Laki-laki 68 16,95%
Jumlah 401 100%
Usia <20 Tahun 226 56,40%

23
21-25 Tahun 171 43,65%
26-30 Tahun 3 0,75%
31-35 Tahun 1 0,2%
Jumlah 401 100%
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa distribusi data demografi dalam penelian

ini ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa keperawatan di Indonesia bulan

April 2020 memiliki jenjang pendidikan S1 dengan persentase 67, 58% dan

berada pada lokasi institusi di pulau Jawa dan sekitarnya dengan persentase 55,

86%. Selain itu, mahasiswa keperawatan di Indonesia sebagian besar memiliki

jenis kelamin perempuan dengan persentase 83,05% dan berada pada rentang usia

<20 tahun dengan persentase 56, 40%.

4.1.2 Gambaran Grit Mahasiswa Keperawatan

Hasil penelitian tinggi dan rendah grit berdasarkan dua aspek consistency dan

perseverance.

Tabel 4.2 Gambaran Grit berdasarkan aspek grit pada mahasiswa keperawatan di Indonesia,
April 2020 (n=401)
Aspek Kategori Frekuensi (n) Persentase (%)
Consistency Tinggi 280 59,8
Rendah 121 30,2
Perseveranc Tinggi 261 65,1
e Rendah 140 34,9

Aspek Consistency dan Perseverance tinggi ketika memiliki nilai dalam rentang

19-30 dan rendah pada rentang 6-18. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mahasiswa

keperawatan di Indonesia sebagian besar memiliki consistency yang tinggi

24
sebanyak 280 orang (59,8%) dan memiliki perseverance yang tinggi pula

sebanyak 261 orang (65,1%).

Kategori Grit Frekuensi (n) Persentase (%)


Tinggi 300 74,81
Rendah 101 25,19
Jumlah 401 100
Tabel 4.3 Gambaran Grit Mahasiswa Keperawatan di Indonesia, April 2020 (n=401)

Kategori yang memiliki grit tinggi dengan persentase 74,81% dan 25.19%

mahasiswa keperawatan di Indonesia masuk dalam kategori grit rendah.

4.2 Pembahasan

Grit merupakan komponen berharga yang menjadi prediktor dalam pencapaian

dan kesuksesan (Duckworth, 2007; Kannangara, 2018; Mason 2017) dan

merupakan bagian dari kepribadian individu untuk bisa berinteraksi dalam

lingkungannya (Duckworth, 2016). Beberapa faktor yang memengaruhi grit

seseorang diantaranya adalah minat, latihan, tujuan dan harapan, selain itu grit

juga dapat dipengaruhi pola asuh, lingkungan, budaya, pendidikan dan usia

(Duckworth, 2007).

25
Dalam penelitian ini dua aspek yang diperhatikan yaitu konsistensi minat

(Consistency) dan ketekunan usaha (Perseverance). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebagian besar mahasiswa keperawatan di Indonesia (59,8%) memiliki

konsistensi minat (Consistency) dan ketekunan usaha (Perseverance) yang tinggi

(65,1%). Duckworth (2007) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki

konsistensi minat (Consistency) dan ketekunan usaha (Perseverance) yang tinggi

tidak akan mudah teralihkan dari tujuan yang telah ia tetapkan, menjadi seorang

yang rajin, bekerja keras dan gigih bertahan dalam mencapai tujuan jangka

panjang. Mahasiswa yang memiliki konsistensi minat (Consistency) dan

ketekunan usaha (Perseverance) yang tinggi akan memiliki semangat dan

ketekunan serta konsisten untuk fokus dalam mencapai tujuan meskipun

dihadapkan pada kegagalan dalam menjalani perkuliahannya (Winarto, Hayati &

Situmorang, 2019).

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki

stress yang tinggi yang disebabkan oleh jadwal kuliah yang padat, kelas yang

penuh, mengikuti ujian skill lab, kesulitan berinteraksi dengan pengajar,

penugasan yang banyak sehingga hari liburnya yang singkat, frekuensi ujian dan

laporan klinik (Lal & Rohtak, 2014; Raudha & Tahlil, 2016). Stress akademik

merupakan tekanan mental yaitu keputusasaan dan terancam gagal dalam proses

pendidikan (Kadapatti &Vijayalaxmi, 2012). Oleh karena itu, mahasiswa

keperawatan memerlukan kemampuan untuk menghadapi berbagai hambatan

yang terjadi selama proses perkuliahan. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa

mahasiswa keperawatan di Indonesia rata-rata memiliki kemampuan untuk

26
mengatasi rintangan (x̅=4,02) dan memiliki kemampuan untuk bekerja keras

(x̅=4,02). Beberapa hal yang dapat membantu mahasiswa untuk menghadapi

berbagai kesulitan yaitu mahasiswa perlu mengenal dirinya dan memiliki

kepercayaan diri, karena grit yang ada dalam dirinya dapat membantu ia dalam

mempertahankan motivasinya dalam mempertahankan minat (Ghufron dan

Risnawati, 2010).

Aspek Deskripsi Pernyataan Mean ( x̅ )


Mengatasi rintangan terhadap tantangan yang penting 3,90
Ide baru mengalihkan perhatian dari ide sebelumnya 2,61
Consistenc Perubahan minat dari tahun ke tahun 2,85
y Rintangan tidak mematahkan semangat saya 4,02
Mudah terobsesi dengan ide baru dalam waktu yang 2,92
singkat
Pekerja keras 4,02
Tabel 4.4 Aspek konsistensi minat (Consistency)

Keterangan Mean: 1=Sangat tidak sesuai, 2=Tidak sesuai, 3=Agak sesuai, 4=Sesuai, 5= Sangat sesuai

Mahasiswa keperawatan di Indonesia memerlukan ketetapan hati untuk

menghadapi banyaknya rintangan pada proses perkuliahan agar dapat mencapai

tujuan sebagai mahasiswa (Vivekananda, 2017). Penelitian menemukan bahwa

Mahasiswa mahasiswa keperawatan di Indonesia rata-rata tidak mudah teralihkan

oleh ide baru (x̅=2,61), yang menunjukkan menandakan bahwa mahasiswa

keperawatan di Indonesia bisa fokus terhadap apa yang mereka kerjakan.

Berdasarkan aspek ketekunan usaha (Perseverance), penelitian ini

menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan rata-rata memiliki kemampuan

untuk menyelesaikan apa yang mereka mulai (x̅=4,21) dan, dan memiliki

ketekunan rata-rata tidak mudah tertarik pada kegiatan baru setiap beberapa

27
bulan (x̅=3,892,19). Hanya saja, masih ada mahasiswa yang mudah tertarik

pada kegiatan baru setiap bulannya (mean=2,19)

Tabel 4.5 Aspek ketekunan usaha (Perseverance)

Aspek Deskripsi Pernyataan Mean ( x̅ )


Perseveranc Sering menetapkan sebuah tujuan lalu memilih untuk 2,91
e mencapai tujuan yang berbeda
Sulit mempertahankan fokus pada sebuah proyek yang 2,86
membutuhkan waktu panjang
Mampu menyelesaikan sesuatu yang telah dimulai 4,21
Mampu mencapai tujuan yang membutuhkan waktu 3,55
bertahun-tahun
Mudah tertarik pada kegiatan baru setiap beberapa bulan 2,19
Tekun 3,89
Keterangan Mean: 1=Sangat tidak sesuai, 2=Tidak sesuai, 3=Agak sesuai, 4=Sesuai, 5= Sangat sesuai

Dalam menyelesaikan pendidikannya, mahasiswa keperawatan memiliki

kewajiban untuk dapat menjadi perawat yang profesional. Salah satu kewajiban

yang harus dimiliki yaitu keterampilan klinis sehingga perlu untuk dilatih terus-

menerus dengan tujuan melatih kesiapan pengetahuan, mental dan emosi (Susilo,

2014). Dalam menyelesaikan suatu tujuan, seseorang perlu memiliki ketekunan

untuk bertahan dimasa-masa sulit sehingga tidak mudah tertarik pada kegiatan

baru dalam jangka waktu yang pendek (Sudarji & Juniarti, 2020). Mahasiswa

keperawatan dituntut untuk memiliki derajat grit yang tinggi untuk dapat

mencapai tujuannya.

Seseorang yang memiliki grit tinggi akan memiliki sikap yang optimis dan

memiliki pola pikir yang berfokus akan ketekunannya ketika dihadapkan dengan

segala tuntutan dan hambatan dalam mencapai tujuannya (Duckworth & Eskreis-

Winkler, 2015; Putri, 2017). Seseorang yang memiliki grit tinggi akan tetap fokus

pada tujuannya, sedangkan seseorang dengan grit rendah akan menunjukkan

28
perilaku mudah putus asa, selalu merasa kecewa, mudah bosan pada sesuatu yang

dilakukannya sehingga mengubah tujuan awalnya (Duckworth, Peterson,

Mattthews dan Kelly 2007).

Seseorang dengan konsistensi minat (Consistency) dan ketekunan usaha

(Perseverance) yang tinggi akan memiliki grit yang tinggi dan sebaliknya

(Duckworth & Eskreis-Winkler, 2015). Namun jika seseorang memiliki

konsistensi minat (Consistency) yang tinggi tetapi ketekunan usaha

(Perseverance) rendah maka tetap dikategorikan sebagai derajat grit rendah

(Izaach, 2017).

BAB V

KESIMPULAN SAN SARAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai kesimpulan yang menjawab setiap tujuan

penelitian dan saran yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

29
Penelitian berjudul “Gambaran Grit Mahasiswa Keperawatan di Indonesia” yang

dilakukan kepada 401 responden diperoleh hasil:

1) Mahasiswa keperawatan di Indonesia sebagian besar memiliki consistency

yang tinggi (59,8%)

2) Mahasiswa keperawatan di Indonesia sebagian besar memiliki

perseverance yang tinggi (65,1%)

3) Mahasiswa keperawatan di Indonesia sebagian besar memiliki derajat grit

tinggi (74,81%)

5.2 Saran

1) Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian grit dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat membentuk grit didalam diri

mahasiswa khususnya pada mahasiswa keperawatan di Indonesia dan dapat

menggali lebih mendalam tentang grit dengan cara menghubungkannya

dengan veriabel-variabel penelitian yang berkaitan dengan aspek kepribadian

yang lebih bervariasi.

2) Bagi mahasiswa keperawatan di Indonesia dapat melakukan refleksi kembali

secara berkala untuk melihat minat ataupun tujuannya dalam menjalani proses

perkuliahannya di jurusan keperawatan.

30
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, N. (2019). Gambaran Stress Akademik dan Strategi Koping Pada
Mahasiswa Keperawatan. Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of Ners and
Midwifery), 6(2), 241–250. Diakses dari:
https://doi.org/10.26699/jnk.v6i2.art.p241-250
Anggelina, M. (2018). Studi Deskriptif Mengenai Grit pada Mahasiswa Ko-Ass
Fakultas Kedokteran Profesi Gigi di Universitas "X" di kota Bandung.
(Tesis Master). Universitas Kristen Maranatha. Diakses dari:
https://repository.maranatha.edu/24574/
Alhadabi, A., & Karpinski, A. C. (2019). Grit, self-efficacy, achievement
orientation goals, and academic performance in University students.

31
International Journal of Adolescence and Youth, 00(00), 1–17. Diakses
dari : https://doi.org/10.1080/02673843.2019.1679202

Awan, H. (2006). Metode Melatih Fisik Pencak Silat. Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses dari:
http://staffnew.uny.ac.id/.
Duckworth, A., Peterson, C., Matthew, M.D., & Kelly, D. R. (2007). Grit:
Perseverance and passion for long-term goals. Journal of Personality and
Social Psychology, 92(6), 1087-1101. Doi: 10.1037/00223514.92.6.1087.

Duckworth, A. L., & Eskreis-Winkler, L. (2015). International encyclopedia of


the social and behavioral sciences (2nd ed.; pp.397-401). UK : Elsevier.
DOI : 10.1016/B978-0-08-097086-8.26087-X. Diakses dari:
https://www.dropbox.com/ s/z391x6590utoo0x/duckworth_eskreis-
winkler_2015_grit.pdf?dl=0
Duckworth, A. L., & Quinn, P. D. (2009). Development and Validation of The
Short Grit Scale (GRIT–S). Journal of Personality Assessment, 91(2), 166 –
174. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publica
tion/23996619_Development_and_validation_of_the_Short_Grit_Scale_
RIT-S
Duckworth, A. L. (2016). Grit: the power of passion and perseverance. New
York: Scribber.
Eskreis-Winkler, L., Shulman, E.P., Beal, S.A., & Duckworth, A.L. (2014). The
grit effect: predicting retention in the military, the workplace, school, and
marriage. Journal of Personality Science and Individual Differences, Vol. 5,
Article 36, page 1-12. DOI. 10.3389/fpsyg.2014.00036

Ghufron, M. N., & Risnawati, R. S. (2010). Teori-Teori Psikologi. Cetakan I.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Heriawan, C. (2010). Minat Siswa Kelas X Dalam Mengikuti


Kegiatanekstrakurikuler Olahraga Hubungannya Dengan Motifberafiliasi Di
Sma N 1 Lemahabang Kabupaten Cirebon. Diakses dari:
http://aresearch.upi.edu/operator/upload/s_sdpj_0702721_chapter2(1).pdf
Hidayat, A. A. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.
Jakarta: Salemba Medika
Hochanadel, A., & Finamore, D. (2015). Fixed And Growth Mindset In Education
And How Grit Helps Students Persist In The Face Of Adversity. Journal of
International Education Research (JIER). Diakses dari:
https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1051129.pdf
Izaach, R. N. (2017). Gambaran Derajat Grit Pada Mahasiswa Akademi
Keperawatan “X” di Kabupaten Kepulauan Aru. Humanitas (Jurnal

32
Psikologi), 1(1), 61–70. Diakses dari:
https://doi.org/10.28932/humanitas.v1i1.403
Jin, B., & Kim, J. (2017). Grit, basic needs satisfaction, and subjective well-being.
Journal of Individual Differences, 38(1), 29–35. Diakses dari:
https://doi.org/10.1027/1614-0001/a000219

Kadapatti & Vijayalaxmi. 2012. Stressors of academic stress‟ a study on


presuniversity students. Indian J. Sci. Res, vol. 3, no. 1. Diakses dari:
https://www.ijsr.in/upload/428127980Paper%20%2030.pdf

Kannangara, C. S., Allen, R. E., Waugh, G., Nahar, N., Khan, S. Z. N., Rogerson,
S., & Carson, J. (2018). All That Glitters Is Not Grit: Three Studies of Grit
in University Students. Frontiers in Psychology, vol 9:1539.
doi:10.3389/fpsyg.2018.01539

Kumar, R., & Nancy. (2011). Stress and koping strategies among nursing
students. Nursing and Midwifery Research Journal, 7(4):141-151. Diakses
dari:
https://www.researchgate.net/profile/Rajesh_Kumar697/publication/331062
710_Stress_and_Coping_Strategies_among_Nursing_Students/links/
5c63c60fa6fdccb608be509a/Stress-and-Coping-Strategies-among-Nursing-
Students.pdf
Labrague, L. J. (2013). Stress, stressors, and stress responses of student nurses in
a government nursing school. Published by Department of Nursing,
Technological Educational Institute of Athens, vol 7(4) 424-435. Diakses
dari: https://www.hsj.gr/medicine/stress-stressors-and-stress-responses-of-
student-nurses-in-a-government-nursing-school.pdf
Labrague, L. J., Mcenroe, D. M., Alexis, J., Santos, A. D. L., & Edet, O. B.
(2018). Nurse Education Today Examining stress perceptions and coping
strategies among Saudi nursing students : Nurse Education Today,
65(February), 192–200. Diakses dari:
http://doi.org/10.1016/j.nedt.2018.03.012
Lal, K., & Rohtak, D. R. (2014). Academic Stres Among Adolescent In Relation
To, 123–129. Diakses dari: http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk

Lee, S. J., & Park, J. Y. (2018). The Effects of Grit and Stress on Nursing
Student’s
Adjustment to College Life. 16(2), 269–276.
Diakses dari : https://www.earticle.net/Article/A324243

Margaretha, Claudia (2018). Studi Deskriptif Mengenai Grit pada Mahasiswa


yang Mengontrak Universitas Kristen Maranatha Bandung. Bandung :

33
Universitas Kristen Maranatha Bandung. Diakses dari:
https://repository.maranatha.edu/24711/
Mason, H. D. (2017). Grit and academic performance among first-year university
students: A brief report. Journal of Psychology in Africa, 28(1), 66–68.
doi:10.1080/14330237.2017.1409478 Diakses dari: https://
www.researchgate. net/ publication
324928242_Grit_and_academic_performance_among_first-
year_university_students_A_brief_report
Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Pate, A. N., Payakachat, N., Kristopher Harrell, T., Pate, K. A., Caldwell, D. J., &
Franks, A. M. (2017). Measurement of grit and correlation to student
pharmacist academic performance. American journal of pharmaceutical
education 81(6):105 DOI: 10.5688/ajpe816105 Diakses dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5607715/
Putri, B. F. A .(2017). Studi Deskriptif Mengenai Grit pada Mahasiswa
Kedokteran Umum Universitas "X" Bandung. (Tesis). Universitas Kristen
Maranatha. Diakses dari: https://repository.maranatha.edu/23331/
Qodarrohman, N. (2017). Studi Deskriptif Mengenai GRIT pada Mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan "X" Jurusan Keperawatan di Kota
Bandung. (Tesis). Universitas Kristen Maranatha. Diakses dari:
http://repository.maranatha.edu/23262/

Raudha, R., & Tahlil, T. (2016). Stres dan strategi koping pada mahasiswa
keperawatan. Aceh: Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Keperawatan 1(1) 1–7. Diakses dari:
http://jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/view/1533
Ristekdikti. (2019). Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Diakses dari:
https://forlap.ristekdikti.go.id/prodi
Rosyadi, A. K , & Laksmiwati, H. (2018). Hubungan Antara Grit Dengan
Subjective Well-Being Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri
Surabaya Angkatan 2017. Character: Jurnal Penelitian Psikologi. Di akses
dari: http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/
23542/2 1519

Sasanajaya, J. W. (2018). Hubungan Antara Grit dan Stress Akademik pada


Mahasiswa Jurusan Arsitektur di Universitas "X" Bandung. (Tesis).
Universitas Kristen Maranatha. Diakses dari:
http://repository.maranatha.edu/25750

34
Sommers, C. L., Solely, G., & Putra, L. E. (2019). The Relationship Of
Demographic, Admission Factors, And Other Factors With First Semester
Gpa In Faculty Of Nursing, Universitas Pelita Harapan. Penelitian yang
belum dipublikasi. Tangerang: Fakultas Keperawatan Universitas Pelita
Harapan.
Soutter, M., & Seider, S. (2013). College Access, Student Success, and the New
Character Education. Journal of College and Character, 14, 351-356.
Diakses dari: https://doi.org/10.1515/jcc- 2013-0044
Sudarji, S., & Juniarti, F. (2020). Perbedaan Grit Pada Mahasiswa Perantau
Dengan Bukan Perantau Di Universitas “X”. Jurnal Psikologi Universitas
Muhammadiyah Lampung, 2(1) 1-10. Diakses dari:
http://journal.uml.ac.id/TIT/article/download/176/140
Sugiyono. (2012), Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sumantri, A. (2011). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Grup.
Susilo, C. B. (2014). Peningkatan Mutu Lulusan Melalui Pencapaian Kompetensi
Klinik Mahasiswa DIII Keperawatan. Diakses dari:
http://jurnal.stikeswirahusada.ac.id/mikki/article/view/102
Swarjana. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan: Tuntunan praktis pembuatan
proposal penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Vivekananda, N. L. A. (2017). Studi Deskriptif mengenai Grit pada Mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Humanitas
Jurnal Psikologi 1(3), 183. Diakses dari:
https://doi.org/10.28932/humanitas.v1i3.756
Vanthournout, G., Gijbels, D., Coertjens, L., Donche, V., & Petegem, P. Van.
(2012). Students ’ Persistence and Academic Success in a First-Year
Professional Bachelor Program : The Influence of Students ’ Learning
Strategies and Academic Motivation. Education Research International.
Diakses dari: https://doi.org/10.1155/2012/152747
Winarto, J. T., Hayati, E. N., & Situmorang, N. Z. (2019). Gambaran grit pada
mahasiswa psikologi profesi Universitas X yang menyelesaikan studi tepat
waktu. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan. Diakses dari:
http://seminar.uad.ac.id/index.php/snmpuad/article/view/3470
World Health Organization. (2019). Process of translation and adaptation of
instruments. Diakses dari: https: //www.who .int/substance_
abuse/research_ tools/translation/en/.

35
LAMPIRAN 1

36
Persetujuan penggunaan Kuesioner

37
LAMPIRAN 2

Persetujuan Pengambilan Data Awal

38
LAMPIRAN 3

Penjelasan Penelitian

A. Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat

Selamat pagi/siang mahasiswa/i Keperawatan, kami: Rani Thalia


(01501170120), Ratna Tama Samosir (01501170300), dan Rini Ritningsih
(01501170121) adalah mahasiswi Program Keperawatan, Fakultas
Keperawatan Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten bermaksud
hendak memberikan informasi mengenai penelitian yang akan kami lakukan
yang berjudul “Gambaran Grit Mahasiswa Keperawatan di Indonesia”. Grit
merupakan kegigihan atau ketekunan, serta usaha yang dimiliki setiap
mahasiswa untuk mencapai tujuan jangka panjang dan mampu bertahan
walaupun dihadapkan dangan tantangan serta hambatan tertentu didalam
proses perkuliahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat atau mengetahui
bagaimana gambaran grit mahasiswa Keperawatan di Indonesia.

B. Lama dan Jumlah Subyek Penelitian

Penelitian ini akan mengumpulkan kurang lebih sebanyak 399 mahasiswa/i


Keperawatan yang berada di seluruh Indonesia. Penelitian ini akan berlangsung
selama tiga bulan (April–Mei 2020).

C. Perlakuan terhadap Subyek

Penelitian ini adalah penelitian survey dengan mengisi kuesioner secara


onlinedaring untuk mengetahui gambaran tinggi atau rendahnya grit yang
dimiliki mahasiswa/i Keperawatan di Indonesia.

D. Kemungkinan Resiko

Tidak ada efek samping dalam penelitian ini.

E. Hak Mengundurkan Diri

Apabila responden bersedia, mohon mengisi form persetujuan setelah


penjelasan (Informed Concent) yang tersedia. Kapanpun responden merasa
tidak nyaman dan akan membatalkan kepesertaannya, tidak masalah dan dapat
dibatalkan kapan saja, karena penelitian ini bersifat sukarela.

F. Kesediaan dari Subyek Penelitian

Kami sangat berharap kepada responden secara sukarela dapat mengikuti


penelitian ini karena penelitian ini diharapkan dapat menjadi menjadi
informasi gambaran mengenai grit yang dimiliki oleh mahasiswa
Keperawatan di Indonesia.

39
G. Penjelasan terjadinya Rahasia Subyek
Semua data-data penelitian yang berkaitan dengan diri responden akan
dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh anggota peneliti. Hasil penelitian
akan disampaikan atau dipublikasikan tanpa adanya informasi yang berkaitan
tentang diri responden.

H. Kontak yang dapat di Hubungi

Responden diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum


jelas mengenai penelitian ini.

Nama & No HP: Rani Thalia (089512825993)

Nama & No HP: Ratna Samosir (082267037884)

Nama & No HP: Rini Ritningsih (085643046754)

I. Penutup

Demikianlah penjelasan ini, Terimakasi.

40
LAMPIRAN 4

Surat Persetujuan Penelitian (Informed Consent)

Mohon untuk mencentang setiap poin di bawah ini:

Saya sudah membaca atau menerima informasi singkat berkenaan


dengan penelitian ini dan saya mempunyai kesempatan untuk
bertanya kepada peneliti jika ada hal yang tidak jelas berkenaan
dengan penelitian

Saya mengerti bahwa semua informasi yang saya berikan berkaitan


dengan penelitian ini akan dikumpulkan secara anonym atau bersifat
rahasia

Saya mengerti bahwa saya dapat membatalkan keterlibatan sebagai


responden kapan saja ketika saya merasa tidak nyaman dengan
penelitian ini

Saya memberikan ijin untuk data yang dikumpulkan selama penelitian ini
untuk digunakan bagi penelitian yang ilmiah

Setelah membaca poin diatas, saya setuju untuk berpartisipasi dalam


penelitian ini

41
LAMPIRAN 5

Kuesioner Penelitian

42
LAMPIRAN 6

43
Persetujuan Penelitian
LAMPIRAN 7

44
Persetujuan Kaji Etik

LAMPIRAN 8

Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted

45
P1 37.27 26.478 .044 .768
P2 38.60 22.662 .476 .724
P3 38.33 22.299 .462 .725
P4 36.97 24.447 .246 .752
P5 38.37 21.620 .486 .722
P6 37.17 24.144 .408 .734
P7 38.07 20.202 .735 .686
P8 37.90 20.645 .601 .704
P9 36.83 24.144 .599 .725
P10 37.70 24.217 .235 .755
P11 38.87 26.809 -.015 .776
P12 37.13 23.499 .449 .729

LAMPIRAN 9

46
Monitoring bimbingan tugas akhir

47
48

Anda mungkin juga menyukai