Anda di halaman 1dari 48

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT

BAYI DI KLINIK PRATAMA HANNA KASIH


MEDAN TAHUN 2020

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kebidanan

Diajukan Oleh :

DEVI ARISTA
183302080030

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN TAHUN
2020
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANGPIJAT BAYI


DI KLINIK PRATAMA HANNA KASIH MEDAN
TAHUN 2020

Dipersiapkan dan Disusun Oleh :

DEVI ARISTA
183302080030

Telah Disetujui
Untuk Dipertahankan dan Dipertanggungjawabkan
Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia
Oleh :

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III

(Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes) (Elv. Feedia Mona Saragih, M.Tr.Keb) (Sunarti,M.Biomed)

Medan, 3 Februari 2020


Fakultas Keperawatan dan Kebidanan UNPRI
DEKAN

(Ns. Tiarnida Nababan, SST, S.Kep, M.Kep)

i
PERNYATAAN

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam SKRIPSI ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Kebidanan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan peneliti juga tidak terdapat karya
ataupun pendapat yang pernah tertulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis dalam SKRIPSI ini disebutkan dalam Daftar Pustaka.

Medan, 3 Februari 2020


Peneliti

(DEVI ARISTA)

ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis
Nama :Devi Arista
Tempat Tanggal Lahir : Hilinamazihono, 21 November 1995
Jenis Kelamain : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Anak ke : 1dari 6 Bersaudara
Nama Ayah : Fatazisokhi Giawa
Nama Ibu :Tina’ami Ndruru
Alamat : Nias
B. Riwayat Pendidikan
Tahun 2008-2009 : SD Negeri No. 0210937
Hlinamazihono
Tahun 2011-2012 : SMP Negeri 5 lolowa’u
Tahun 2014-2015 : SMANegeri 1 O’O’U
Tahun 2015-2018 : D- III Kebidanan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Prima Indonesia

iii
ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUN IBU HAMIL TENTANG PIJAT


BAYI DI KLINIK PRATAMA HANNA KASIHMEDAN TAHUN 2020

DEVI ARISTA
183302080030

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN TAHUN
2020

Pijat bayi merupakan terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia, yang
juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikan sejak berabad-abad
silam. Kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan stimulus
sensorik motorik mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan neonatus.Penelitian ini
bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan
pada dilaksanakan pada bulan Desember Tahun 2020. Populasi dalam penelitian adalah seluruh
ibu hamil pada bulan Oktober sampai Desember tahun 2020 di Klinik Pratama Hanna Kasih
Medan Tahun 2020 sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
pengambilan accidental sampling. Hasil penellitian ini menunjukkan bahwa dari 15 orang
responden yang diteliti mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 9 orang (60%) dan minoritas
berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (13,3%). Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pijat bayi masih kurang, diharapkan kepada ibu hamil agar
dapat menambah pengetahuan tentang pijat bayi karena sangat bermanfaat bagi bayinya.

Kata kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Pijat bayi


Daftar pustaka : 10 (2014 - 2018)

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpah kan rahmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya kepada peneliti
sehingga dapat menyelesaikan SKRIPSI ini yang berjudul “Gambaran
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pijat Bayi di Klinik Pratama Hanna Kasih
Medan Tahun 2020”
Keberhasilan peneliti dalam penyusunan SKRIPSI ini tentunya tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak, atas bimbingan dan saran yang telah peneliti
terima selama dalam proses penyusunan SKRIPSI oleh karena itu
penelitimengucapkanterimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr., dr., I Nyoman E., L., M.Kes., AIFM selaku Ketua Yayasan Universitas
Prima Indonesia yang telah menyediakan sarana dan prasarana bagi peneliti
selama mengikuti perkuliahan di Universitas Prima Indonesia.
2. Dr., Chrismis Novalinda Ginting., M.Kes selaku Rektor Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia yang banyak
memberikan bimbingan dan arahan serta motivasi kepada peneliti selama
mengikuti perkuliahan.
3. Tiarnida Nababan SST., S.Kep, Ns., M.Kep . Selaku Dekan Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia yang telah banyak
memberikan arahan,masukan,nasehat, dan motivasi sehingga peneliti menjadi
bersemangat.
4. Debi Novita Siregar SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan Universitas Prima Indonesia Medan yang telah banyak
memberikan arahan, masukan,nasehat, dan motivasi serta bimbingan.
5. Mareli Napitu S.Pd., SST., S.Kep, Ns., M.Kes selaku wakil Dekan Fakultas
Keperawatan Dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia sekaligus dosen
Dr.dr. I Nyoman E.L pembimbing I yang telah banyak memberikan
masukan,bimbingan maupun arahan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan Skripsi dengan baik.

v
6. Elv. Feedia Mona Saragih, M.Tr.Keb juga selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, kesabaran, masukan, nasehat kepada peneliti
sehingga peneliti dapat menyiapkan Skripsi ini dengan baik.
7. Verawaty Fitrinelda Silaban, M.Tr.Keb selaku dosen penguji III yang telah
memberikan bimbingan, kesabaran, masukan, maupun nasehat kepada
peneliti sehingga peneliti dapat menyiapkan Skripsi ini dengan baik.
8. Seluruh staf Dosen pengajar Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
Universitas Prima Indonesia Medan yang telah memberikan bimbingan dan
dorongan serta membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan.
9. Teristimewa peneliti sampaikan dengan rasa hormat dan rasa sayang kepada
kedua orang tua tercinta Ayahanda Yudha Wastu Pranoto Hamed dan Ibunda
tercinta Yulia Endang yang telah membesarkan, menyayangi dan mendidik
serta selalu memberika motivasi, dukungan dan semangat serta doa kepada
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini.
10. Teristimewa peneliti sampaikan kepada yang terkasih, Meka Wahyu Satrio,
Mita Annisa, Chairun Nisa, Desi Anggi Saputri,Tria Novrika Sari, Evi Lina
Rahayu, Shefira Aprilia, dan seluruh teman kamar 18, dan teman sejawat
yang peneliti sayangi yang telah memberikan motivasi, dan dorongan serta
waktu yang telah diluangkan untuk peneliti.
11. Kepada bapak Pangadilan Harahap, selaku Bapak Kepala Kelurahan dan
Bapak Mistam selaku Kepala Lingkungan III Tanjung Gusta Kecamatan
Medan Helvetia yang telah memberikan izi kepada peneliti untuk melakukan
penelitian dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.

vi
Bagi peneliti, terimakasih telah melahirkan, membesarkan, menyayangi,
bersusah payah dan rela berkorban demi memenuhi kebutuhan hingga saat ini
peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penyusunan SKRIPSI
ini semoga bermanfaat bagi pembaca dan khususunya bagi peneliti.

Medan, 3 Januari 2020


Peneliti

(Devi Arista)

vii
DAFTAR ISI

HAL
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................ ii
PERNYATAAN ........................................................................................ iii
ABSTRAK ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR............................................................................... v
DAFTAR ISI.............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 6


A. Pengetahuan .......................................................................... 6
1. Defenisi Pengetahuan ....................................................... 6
2. Tingkat Pengetahuan ........................................................ 7
3. Cara Memperoleh Pengetahuan ........................................ 9
4. Proses Perilaku “Tahu” ..................................................... 10
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan............ 11
6. Kriteria Tingkat Pengetahuan .......................................... 13
B. Kehamilan .............................................................................. 14
1. pengertian Kehamilan ...................................................... 14
2. Tanda-Tanda Kehamilan .................................................. 14
C. Pijat Bayi ................................................................................ 15

viii
1. Pengrtian Pijat Bayi ......................................................... 15
2. Tujuan Pijat Bayi ............................................................. 15
3. Manfaat Pijat Bayi ............................................................ 15
4. Waktu Pijat Bayi .............................................................. 18
5. Persiapan Sebelum Memijat ............................................ 20
6. Teknik Memijat Bayi ....................................................... 20
D. Kerangka Konsep ................................................................... 27

BAB IIIMETODE PENELITIAN .......................................................... 28


A. Jenis Penelitian ...................................................................... 28
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................ 28
1. Lokasi Penelitian ................................................................ 28
2. Waktu Penelitian ................................................................ 28
C. Popilasi dan Sampel .............................................................. 28
1. Populasi ............................................................................ 28
2. Sampel .............................................................................. 29
D. Metode Pengumpulan Data .................................................... 29
E. Defenisi Operasional .............................................................. 30
F. Aspek Pengukuran ................................................................. 30
G. Metode Pengolaha dan Analisa Data ..................................... 31
1. Pengolahan Data ............................................................... 31
2. Analisa Data ..................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. HasilPenelitian ........................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Variabel dan defenisi operasional....................................................30


Tabel 4.1 Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pijat Bayi
Di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun 2018.....................33

x
DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 2.1 Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pijat Bayi di


Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun 2018....................27

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Survei Data


Lampiran 2 : Surat Balasan Survei Data
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Balasan Penelitian
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 6 : LembarPernyataan Menjadi
Responden Lampiran 7 : Kisi-Kisi
InstrumenPenelitian Lampiran 8 : Kuesioner
Penelitian
Lampiran 9 : Lembar Jawaban Kuesioner
Lampiran 10 : Master Data
Lampiran 11 : Daftar KonsulKaryaTulisIlmiah

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa neonatus, terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan di luar
rahim dan hampir sedikit perubahan dalam pertumbuhan fisiknya (Andini, 2014).
Kemampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan
stimulus sensorik motorik mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan neonatus. Hal ini disebabkan oleh karena neonatus masih
bergantung secara total pada lingkungan, terutama keluarga sebagai lingkungan
pertama dalam kehidupannya (Andini, 2014).
Stimulasi yang dilakukan pada neonatus merupakan stimulasi taktil,
berupa menggendong, membelai, memeluk, dan menjaganya agar tetap hangat
(Andini, 2014). Pentingnya stimulasi pada masa neonatus karena sensasi sentuhan
yang paling berkembang pada saat lahir karena sensasi ini telah berfungsi sejak
dalam kandungan sebelum sensasi lain berkembang perkembangan merupakan
tambah sempurnanya kemampuan, ketrampilan, dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa,
serta sosialisasi dan kemandrian yang dimiliki individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya (Andini, 2014).
Pijat bayi merupakan sebagai stimulus touch atau terapi sentuh. Dikatakan
terapi sentuh karena melalui pijat bayi akan terjadi komunikasi yang nyaman dan
aman antara ibu dan buah hatinya. Sebenarnya pijat bayi ini sudah dikenal oleh
berbagai bangsa dan kebudayaan di dunia ini sejak berabad-abad yang lalu. Pijat
bayi berkembang dalam berbagai bentuk jenis gerakan, terapi. Selain salah satu
terapi yang banyak memberikan manfaat, pijat bayi ini merupakan salah satu cara
mengungkapkan kasih sayang antara orang tua dengan anak, melalui sentuhan
pada kulit yang berdampak luar biasa pada perkembangan fisik, emosi, dan
tumbuh kembang anak (Riksani, 2017).
Pemijatan sangat baik untuk memperlancar peredaran darah,
meningkatkan rasa percaya diri orang tua, mengurangi depresi dan ketegangan,

13
14

menstimulasi pertumbuhan, dan yang terpenting mempererat ikatan kasih sayang


antara orang tua dan buah hatinya.
Penelitian Andriyani, Rika dan Resti Beliana Sari, 2015. Tentang
Hubungan Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi Dengan Perilaku Ibu Memijat Bayi Di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Pekan Baru, hasil penelitian
diperoleh nilai p=0,002 nilai tersebut lebih kecil dari α=0,05 dengan demikian ada
hubungan sikap terhadap pijat bayi dengan perilaku memijat atau hipotesa (Ha)
diterima.
Penelitian Mardiana, Lilik dan Diah Eko Martini, 2014. Tentang Pengaruh
Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Desa Munungrejo
Kecamatan Ngimbang, hasil penelitian menunjukkan kuantitas tidur bayi sesudah
dilakukan pemijatan lebih tinggi (13,77 jam/hari) dari pada sebelum pemijatan
(12,42 jam/hari) degan rerata peningkatan sebesar 1,29 jam/hari.
Penelitian Tamsuri, Anas dan Heri Suroso, 2015. Tentang Pengetahuan
Dan Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi, hasil penelitian didapatkan tingkat
pengetahuan ibu tentang pijat bayi kriteria baik 4 responden (14%), cukup 7
responden (25%), dan kurang 17 responden (61%). Dan dari hasil penelitian di
dapatkan tingkat sikap ibu tentang pijat bayi dengan kriteria positif 13 responden
(46%), dan negatif 15 responden (54%).
Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan peneliti di Klinik Pratama
Hanah Kasih pada bulan Desember 2019, diperoleh ibu hamil yang membawa
bayinya ke klinik sebanyak 40 orang. Hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap ibu hamil yang membawa bayinya ke klinik dan di dapatkan 25
orang ibu hamil mengetahui tentang pijat pada bayi dan 15 orang ibu hamil tidak
mengetahui tentang pijat pada bayi. Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pijat Bayi di Klinik Pratama Hanna Kasih Tahun 2020”.

14
15

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dirumuskan masalah
penelitian sebagai bentuk Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pijat Bayi di
Klinik Pratama Hanna Kasih Tahun 2020.

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tantang Pijat Bayi
Di Klinik Pratama Hanna Kasih Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi tambahan di perpustakaan program S1 Kebidanan UNPRI
Medan, serta sebagai masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan
penelitian selanjutnya.
2. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai masukan di klinik pratama hanna kasih untuk mengetahui gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang pijat bayi.
3. Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peneliti tentang gambaran
pengetahuan ibu hamil tentang pijat bayi.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya berkaitan dengan pengetahuan ibu hamil tentang pijat bayi.

15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan
1. Defenisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap
obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai
menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian
persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga (Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi, 2017).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat
bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal
saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan
seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan
aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukn sikap seseorang, semakin
banyak aspek posiitif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
makin positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO(World Health
Organization) yang dikutif oleh Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk objek
kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman
sendiri (Wawan dan Dewi, 2017).

2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman dan
penilitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

6
7

dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup
didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : (Wawan dan Dewi, 2017)
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini merupakan mengingat kembali
(recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi,
menyatakan dan sebagainya.
2. Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara
benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya
terhadap suatu objek yang dipelajari.
3. Aplikasi (Appication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Anaisis merupakan suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi yang ada.

7
8

6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang
telah ada.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan


Cara memperoleh pengetahuan yang dikutif Notoadmojo 2003 : adalah sebagai
berikut : (Wawan dan Dewi, 2017).
1. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan
a. Cara coba salah (Trial and Error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan sebelum adanya
peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka
dicoba. Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
b. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Suber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan-pimpinan masyarakat baik
formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah dan berbagai prinsip
orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang
mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan
kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.
c. Beradasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan
dengan cara mengulang kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.
2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih ,lebih populer atau disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir
suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan
penelitian ilmiah.

8
9

4. Proses Perilaku “TAHU”


Menurut Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), perilaku
merupakan semua kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati
langsung dari maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar,sedangkan sebelum
mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yakni : (Wawan dan Dewi, 2017).
1. Awareness(kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2. Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan
tertarik pada stimulus.
3. Evaluation(menimbang-nimbang)individu akanmempertimbangkan baik
buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru
5. Adaption, dan sikapnya terhadap stimulus.
Pada penelitian selanjutnya, Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo
(2003), menyimpulkan bahwa pengadopsian perilaku yang melalui proses seperti
diatas dan didasari oleh pengetahuan, kesadaran yang positif, maka perilaku
tersebut kan bersifat langgeng (ling lasting) namun sebaliknya jika perilaku itu
tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka perilaku tersebut bersifat
sementara atau tidak akan berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari
tiga aspek , yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara terinci merupakan
refleksi dari berbagai gejola kejiwaan seperti pengetahuan, movasi, persepsi, sikap
dan sebagainya yang ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman,
keyakinan, sarana fisik dan sosial budaya.

5. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


a. Faktor Internal
1. Pendidikan

9
10

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan


orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk
berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang
menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB
Mantra yang dikutif Notoadmodjo (2003), penddikan dapat dipengaruhi sesorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi
untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003) pada umumnya
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.
2. Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan
yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan
cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.
Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja
bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
3. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia merupakan umur
individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan
menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekeja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang lebih tinggi
kedewasaannya.
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan
Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari Nursalam (3 lingkungan merupakan
seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
memengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
2. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap
dalam menerima informasi.

10
11

6. Kriteria Tingkat Pengetahuan


Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan
diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
1. Baik : Hasil presentase 76%-100%
2. Cukup : Hasil presentase 56%-75%
3. Kurang : Hasil presentase > 56%.

B. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang
perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu
bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung
telur. Setelah pembuahan, terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh
didalam rahim ibu yang merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman
bagi janin (Pudiastuti, 2011).
2. Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda Dugaan Hamil dapat diketahui melalui :Amenorhea (berhentinya
menstruasi), Mual (nausea) dan muntah (emesis), Quickening (pertama kali
merasakan adanya gerakan janin), Keluhan buang air kecil, Konstipasi (susah
buangair besar), Perubahan berat badan, Perubahan temperature suhu basal,
Perubahan warna kulit , Perubahan payudara , Perubahan pada uterus,
Perubahan-perubahan pada serviks yaitu munculnya tanda Goodell’s (kondisi
dimana vulva dan vagina menjadi berwarna biru), dan tanda chadwick
(kondisi dimana serviks menjadi lembut saat diraba).
b. Tanda pasti (positive sign) dapat diketahui melalui : Denyut jantung janin
(DJJ), Palpasi, Pemeriksaan diagnostik kehamilan, Rontgenografi ,
Ultrasonografi (USG), Fetal Electrografi (FCG), Tes laboratorium atau tes
kehamilan.

11
12

C. Pijat Bayi
1. Pengertian Pijat Bayi
Pijat bayi adalah merupakan terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang
dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan
yang dipraktikan sejak berabad-abad silam (Prasetyono, 2017).
Pijat bayi disebut juga sebagai stimulus touch atau terapi sentuh.
Dikatakan terapi sentuh karena melalui pijat bayi inilah akan terjadi komunikasi
yang nyaman dan aman antara ibu dan buah hatinya (Riksani, 2017).

2. Tujuan Pijat Bayi


Pijat bayi mempunyai beberapa tujuan dalam pelaksanaannya (Riksani, 2017) :
a. Mencegah posisi yang salah.
b. Mencegah terjadinya kontraktur (suatu keadaan tidak ada atau kurangnya
pergerakan dari persendian).
c. Memperbaiki kekuatan otot dan persendian bayi.
d. Meningkatkan kemampuan reaksi penglihatan dan pendengaran.
e. Menberikan pendidikan kepada orang tua dalam cara menggendong dan
memandikan bayi.

3. Manfaat Pijat Bayi


Menurut Prasetyono, (2017) beberapa manfaat utama yang dapat dipetik dari
pijat bayi :
1. Bayi Lebih Sehat dengan Pijatan
Pijatan pada bayi ternyata tidak hanya dilakukan pada saat ia rewel atau
pasca jatuh. Menurut Fiel pendiri The Touch Research Institute, Florida-USA,
pijatan yang diberikan pada si kecil setiap hari selama 30 menit selama
sebulan ternyata tak hanya dapat membuatnya lebih rileks, tapi juga dapat
membantu menstimulasi saraf otaknya.
2. Mengembangkan Komunikasi

12
13

Sentuhan adalah bentuk komunikasi yang anda miliki dengan bayi. Sentuhan
pada pijat bayi menggabungkan aspek kedekatan yaitu: kontak mata, saling
tersenyum, dan ekspresi wajah yang lain.
3. Mengurangi Stres dan Tekanan
Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormon adrenalin yang
selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Umumnya daya tahan
tubuh bayi meningkat 30% setelah dipijat 2 kali selama 15 menit.
4. Mengurangi Gangguan Sakit
Memijat juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung, kolik, serta
membantunya tidur lebih nyenyak. Tak hanya itu, pijatan juga memperlancar
sirkulasi udara di perut, sehingga membantu mengeluarkan gas yang ada di perut
bayi.
5. Mengurangi Nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan endorfin. Kedua
hormon ini dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan yag dirasakan si kecil
akibat myeri tumbuh gigi, hidung tersumbat, atau tekanan emosi.
6. Meningkatkan ASI
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann dalam Prasetyono (2017), ibu yang
memijat bayinya mampu memproduksi ASI peras lebih banyak dibandingkan
dengan ibu yang tidak memijat bayinya. Pijatan membuat bayi lebih cepat merasa
lapar karena penyerapan makanan lebih baik. Akibatnya, bayi lebih sering
menyusu. Semakin sering diminta, ASI yang diproduksi semakin banyak. Jadi
pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI peras, sehingga periode waktu
pemberian ASI secara eksklusif dapat ditingkatkan.
7. Memahami Isyarat Bayi
Bayi memiliki bahasa isyarat untuk menunjukkan keinginannnya, misalnya
melalui bahasa mata atau isyarat badan. Pijat bayi yang dilakukan rutin 2 kali
sehari membantu orang tua memahami keinginan bayi melalui isyarat yang
diberikan.
8. Meningkatkan Percaya Diri

13
14

Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya, pijat bayi
mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini membuat
orang tua mampu menguasai keadaan danlebih percaya diri untuk merawat si kecil
9. Memahami Kebutuhan Si Kecil
Bayi memgeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan pijat
secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilkukan berulang-ulang,
oraang tua lebih paham cara memnghadapi bayinya saat gelisah.
Pijat bayi dapat memberika keuntungan tambahan seperti:
1) Pasangan Menikah Dini,
2) Orang Tua yang Kurang Tertarik pada Bayinya,
3) Orang Tua Angka,
4) Bedah Caesar,
5) Sakit Perut,
6) Gangguan Pernafasan,
7) Janin dari Ibu Pecandu,
8) Bayi dari Ibu Penderita HIV,
9) Bayi yang Dirawat di Rumah Sakit,
10) Bayi Lahir Prematur (Prasetyono, 2017).

4. Waktu Dipijat Bayi


Menurut para ahli di bidang tumbuh kembang anak, pijat bayi dapat
dilakukan melalui usapan halus tanpa tekanan, dan dapat dimulai setelah bayi
lahir sekalipun. Jadi memijat bayi dapat dimulai kapan saja sesuai keinginan. Bayi
akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan tiap hari sejak
lahir sampai usia enam atau tujuh bulan (Prasetyono, 2017).
Sebaiknya pemijatan dilakukan pagi hari sebelum mandi, atau bisa juga
malam hari sebelum bayi tidur, karena aktivitas bayi sepanjang hari yang cukup
melelahkan. Tentunya bayi juga perlu relaksasi agar otot-ototnya menjadi kendur
kembali, sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyakdan tenang. Tindakan pijat
dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat
dua hari sekali sudah memadai.

14
15

Menurut Prasetyono (2017) beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika


memijat bayi:
a. Jangan memijat bayi segera setelah bayi selesai makan.
b. Jangan sekali-kali membangunkan bayi hanya untuk dipijat.
c. Jangan memijat bayi yang sedang tidak sehat atau tidak mau pijat.
d. Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
e. Jangan memaksa bayi untuk dipijat tetapi lakukan dengan gembira dan
menyenangkan.
f. Jangan menggunakan balsam atau minyak tawon untuk pemijatan, tetapi
sebaiknya gunakan minyak telon atau baby oil.
g. Persiapkan dulu perlengkapan bayi seperti handuk, popok, baju ganti, dan
baby oil atau baby lotion.
h. Gunakan perlak atau alas yang mempunyai permukaan yang rata, lembut,
dan bersih untuk membaringkan bayi.
i. Pilihlah ruangan yang nyaman, hangat dan tidak pengap untuk kegiatan ini.
j. Lakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan dan lembut di
sepanjang sisi wajah bayi dan mengusap-usap rambut kepala, sambil diajak
berbicara.
5. Persiapan sebelum memijat
Menuruti Prasetyno (2017),sebelum memijat bayi perhatikan hal-hal
berikut:
a. Mencuci tangan dan dalam keadaan hangat.
b. Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.
c. Ruang untuk memijat usahakan hangat dan terhindar dari paparan angin
secara langsung.
d. Bayi selesai makan atau tidak dalam keadaan lapar.
e. Usahakan tidak diganggu selama 15-20 menit agar bisa melakukana semua
tahap pemijatan bayi.
f. Ibu dalam posisi yang nyaman dan tenang.
g. Baringkan bayi diatas kain rata yang lembut dan bersih.
h. Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak baby.

15
16

i. Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajah
dan kepala bayi sambil mengajak bicara.

6. Teknik memijat bayi


Teknik pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki, perut, dada, tangan, muka, dan
diakhiri pada bagian punggung (Prasetyono, 2017).
a. Kaki
1. Memerah susu
a) Peganglah kaki pada pergelangan kaki secara bergantian seperti
memegang tongkat pemukul.
b) Gerakan tangan kepergelangan tangan kaki memerah susu.
c) Gerakan kedua tangan secara bersamaan, mulailah dari pangkal paha
dengan gerakan memeras, memijat dan memutar kedua kaki bayi
secara lembut.
b. Telapak kaki
1. Caranya yakni tidak dipijat-pijat tetapi diurut dengan kedua ibu jari
secara bergantian, dimulai dari ujung tumit kaki sampai kejari.
2. Buatlah lingkaran-lingkaran kecil dengan kedua ibu jari secara
bersamaan pada seluruh telapak kaki dimulai dari tumit.
3. Lanjutkan dengan menekan-menekan kedua ibu jari secara bersamaan
diseluruh telapak kaki dari arah tumit kaki ke jari-jari.
c. Jari
Pijatlah dengan lembut jari-jari kaki satu persatu dengan gerakan memutar
menjauhi telapak kaki dan diakhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari.
d. Punggung kaki
1. Gunakan kedua ibu jari untuk membuat lingkaran disekitar kedua mata
kaki dalam dan luar.
2. Urutlah dengan lembut seluruh punggung kaki dengan kedua ibu jari
secara bergantian.
e. Betis
Peganglah bagian betis dengan salah satu tangan:

16
17

1. Remas-remas dari pangkal lutut menuju pergelangan kaki


2. Gerakaan ini dapat di ulang berkali-kali
f. Paha
1. Pemijatan dilakukan dengan cara meremeskan dan memutar, pagang kaki
bayi pada bagian pangkal paha dengan kedua belah tangan dimulai dari
pangkal paha hingga kearah kaki.
2. Buatlah gerakan meremas dengan lembut sambil memutar kedua belah
tangan dimulai dari pangkal paha hingga kearah mata kaki.
g. Gerakan akhir
1. Bagian akhir ini setelah semua kaki selesai dipijat, yakni dengan
merapatkan kedua kaki bayi, lalu letakkan kedua tangan secara
bersamaan pada pangkal paha.
2. Lakukan usapan-usapan dengan lembut dan halus pada kedua kaki bayi
dari atas kebawah.
h. Perut
1. Mengayuh pedal sepeda
a. Pijatan pada perut ini dilakukan dengan menggerakkan kedua tangan
keatas dan kebawah secara bergantian seperti kaki mengayuh pedal
sepeda.
b. Jepit kedua pergelangan kaki dengan tangan kiri lalu angkat kedua
kaki tersebut sedikit diatas perut. Tangan kanan bisa langsung
dilakukan gerakan mengusap-usap perut dari bagian atas kejari-jari
kaki.
c. Untuk melemaskan otot-otot perut dan pangkal paha, kedua lutut
ditekukan pelan-pelan dan dengan lembut manuju kepermukaan perut
bayi.
2. Bulan matahari
a. Gerakan yang halus dibentuk adalah membuat lingkaran dengan
ujung-ujung jari tangan kanan mulai dari perut sebelah kanan bawah
sesuai arah jarum jam.

17
18

b. Kemudian kembali kedaerah kanan bawah, dikuti oleh tangan kiri yang
selalu membuat bulatan penuh.
c. Lakukan kedua gerakan ini secara bersamaan dengan tangan kiri
membuat lingkaran penuh dan tangan kanan membuat setengah
lingkaran.
3. Gerakan I love you
I : Pijatlah perut bayi mulai dari tangan kiri keatas
kebawah dengan menggunakan jari-jari kanan seolah
membentuk huruf “I”
Love : Bentuklah huruf ‘L’ terbalik dengan melakukan
pemijatan dari kanan atas perut kekiri atas kemudian dari
kiri atas kekiri bawah.
You : Bentuklah huruf ‘U’ terbalik dimulai dari kanan
bawahkeatas kemudian dikiri, kebawah dan berakhir
diperut kiri bawah.
i. Dada
Menyilang:
1. Gerakan dimulai dari tangan kanan yang memijat menyilang dari uluh
hati kearah bahu kanan dan kembali keulu hati.
2. Dengan tangan kiri ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.
j. Tangan
1. Parahan cara india
a. Caranya, peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan mulai
dari pundak, seperti memegang gagang senter.
b. Kemudian gerakkan tangan kanan dari kiri ke bawah secara bergantian
dan berulan- ulang seolah sedang memerah susu sapi.
c. Kedua tangan melakukan gerakan memeras, memijat, dan memutar
secara lembut pada lengan bayi mulai dari pundak hingga pergelangan
tangan.
2. Pergelangan tangan

18
19

Dimulai dari pergelangan tangan/siku kearah pundak atau kedua tangan


melakukan gerakan memeras, memijat, dan memutar secara lembut pada lengan
bayi mulai dari pergelangan tangan kepundak.
3. Telapak tangan
Kedua ibu jari, pijatlah telapak tangan seolah membuat lingkaran kecil
dari pergelangan tangan kearah jari-jari.
k. Muka
1. Membasuh muka
a. Tutuplah wajah dengan kedua telapak tangan dengan lembut sambil
bicara pada bayi secara halus.
b. Gerakkan kedua tangan ke samping pada kedua sisi wajah bayi seperti
membasuh muka.
2. Dahi
a. Letakkan jari-jari kedua tangan pada pertengahan dahi, tekan dengan
lembut bagian ini mulai dari tengah dahi bayi kesamping kanan dan
kiri.
b. Gerakan kebawah daerah pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil
pelipis
3. Alis
a. Memijat bagian alis mata, caranya ialah dengan meletakkan kedua ibu
jari di antara kedua alis mata
b. Pijat bagian atas mata/alis mulai dari tengah kesamping searah dengan
bulu rambut alis.
4. Hidung
a. Letakkan kedua ibu jari di antara kedua alis.
b. Tekanlah ibu jari dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi
hidung kearah pipi.
c. Gerakkan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum.
5. Dagu

19
20

a. Pijatlah pada dagu atau rahang bawah, pegang pipi kiri dan kanan
dengan kedua tangan dan kedua ibu jari diletakkan di tengah dagu atau
bawah mulut.
b. Menekankan dua ibu jari pada dagu, lalu kesamping menuju kearah
pipi bawah atau samping mulut.
6. Belakang telinga
a. Dengan tekanan lembut gerakan jari-jari kedua tangan dari belakang
telinga kanan atau kiri ketengah dagu.
b. Dengan tekanan lembut gerakan kedua tangan dari belakang telinga
membentuk lingkaran-lingkaran kecil keseluruh kepala.
l. Punggung
1. Gerakan maju mundur
a. Bayi ditidurkan dengan posisi kepala disebelah kiri dan kaki disebelah
kanan.
b. SLalu pijatlah punggung bayi hingga kebawah leher dengan gerakan
maju mundur.
c. Lalu kembali dari bawah leher sampai ke bokong bayi.
2. Usapan punggung
a. Tahanlah bokong bayi dengan tangan kanan, lalu pijat punggung bayi
dengan telapak tangan kiri, mulai dari leher sampai bokong dimana
tangan kanan berada.
b. Pegang kedua pergelangan kaki dengan tangan kanan.
c. Ulangi gerakan ini sebanyak 5-6 kali.

20
21

D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Pijat Bayi di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun 2020.

Variabel Tunggal

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pijat


Bayi di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun
2020.

21
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitiaan yang digunakan adalah penelitiaan deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pijat
Bayi di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun 2020 kuesioner.

B. Lokasi dan waktu penelitian


1. Lokasi penelitian
Penelitian ini di lakukan di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan dengan
alasan jumlah sampel mencukupi untuk penelitian dan berdasarkaan pengalaman
praktek belajar lapangan yang pernah dilakukan peneliti di klinik tersebut masih
banyaknya ibu hamil yang kurang memahami tentang pijat bayi.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Tahun 2020.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek penelitian (Arikunto, 2017). Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung di Klinik Pratama Hanna
Kasih Medan Tahun 2020 sebanyak 40 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2017).
Jadi besar sampel penelitian ini adalah 15 responden. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggumakan teknik accidental sampling.
Accidental sampling artinya seluruh ibu hamil yang berkunjung di Klinik Pratama
Hanna Kasih 15 orang yang kebetulan ada (kebetulan ditemukan) pada saat
peneliti melakuakan penelitian.

28
29

D. Metode pengumpulan data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer.
Data primer adalah data yang diambil langsung dari responden dengan
membagikan kuesioner kepada responden. Kuesioner ini berisi pernyataan
mengenai gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pijat bayi.

E. Variabel dan Defenisi Operasional


Tabel 3.1. Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Parameter Alat Skala Hasil Ukur


Operasio Ukur
nal

Pengetahu pengetahu 1. Pengertian Kuesione Ordinal 1. Baik jika


an ibu an adalah pijat bayi r mampu
hamil segala 2. Tujuan pijat menjawab
tentang sesuatu bayi pertanyaa
pemijatan yang 3. Manfaat n dengan
bayi dimengerti pijat bayi benar 15-
oleh 4. Waktu pijat 20(76-
responden bayi 100%)(ko
tentang 5. Persiapan de=1)
pijat bayi sebelum 2. Cukup jika
memijat mampu
6. Teknik menjawab
memijat pertanyaa
bayi n dengan
benar8-
14(56-
75%)
(kode=2)
30

3. Kurang
jika
mampu
menjwab
pertanyaa
n dengan
benar 0-7
(<56%)
(k ode
=3)

F. Aspek Pengukuran Data

Aspek pengukuran dilakukan terhadap tingkat pengetahuan berdasarkan


pada jawaban responden dan semua pertanyaan yang diberikan dengan jumlah 20
pertanyaan.
Dalam menentukan pengetahuan ibu tentang pijat bayi kurang, cukup,
baik, maka di tentukan dari jawaban responden terhadap semua pertanyaan yang
diberikan yaitu sebanyak 20 pertanyaan, terlebih dahulu menentukan kriteria
(tolak ukur) yang dijadikan patokan dalam penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Baik, jika responden mampu menjawab 76-100%
2. Cukup, jika responden mampu menjawab 56-75%
3. Kurang, jika responden mampu menjawab <56%

G. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data
Dalam pengolahan data dilakukan 3 langkah yaitu:
a. Editing
Dilakukan pengecehan data bila yang telah terkumpul bila terdapat
kesalahan atau kekurangan dalam pengumpulan data diperbaiki dengan
memeriksa dan mendata ulang.
31

b. Coding
Memberi tanda pada data yang telah lengkap sesuai dengan varibelnya
masing-masing.
c. Tabulating
Untuk mempermudah analisa data, pengolahan data dan pengambilan
kesimpulan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
2. Analisa Data
Penelitian ini menggunakan analisa deskriptif dengan menampilan tabel-
tabel distribusi frekuensi dari tiap variabel dan selanjutnya dianalisa berdasarkan
studi kepustakaan yang ada (Notoatmojo, 2012). Hasil pengukurannya dihitung
dengan memakai rumus:
P= 𝑓 ×100%
𝑛

Keterangan : p = Nilai yang didapat/presentase


f = jumlah jawaban yang benar
n = jumlah soal
Hasilnya kemudian diinterprestasikan pada kriteria benar baik jika mampu
menjawab 76-100%, cukup jika mampu menjawab 56-75%, kurang jika mampu
menjawab <56%.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang di dapat oleh peneliti berdasarkan penelitian yang


dilakukan mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pijat Bayi di
Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Pijat Bayi Di Klinik
Pratama Hanna Kasih Medan Tahun 2020

No Variabel Jumlah (n) Persentase (%)

1. Baik 2 13,3

2. Cukup 4 26,7

3. Kurang 9 60

Total 15 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat dari 15 responden diperoleh hasil


yaitu penegetahuan ibu hamil tentang pijat bayi, mayoritas berpengetahuan kurang
sebanyak 9 orang (60%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 2 orang
(13,3%).

33
34

DAFTAR PUSTAKA

Andini, Dkk, 2014. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Neonatus.


VOL. 1 NO. 2 Oktober 2014. Https://media.nelti.com. Diakses pada
tanggal 23 Mei 2018.

Andriyani, R, dan Resti B, Sari. 2015. Jurnal komunitas kesehatan. Hubungan


Sikap Ibu Tentang Pijat Bayi dengan Perilaku Ibu dalam Memijat Bayi di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Pekan Baru. (Online).
Vol. 2, No. 6. (http://Jurnal. Htp.ac.id,artikel. Diakses 23 mei 2018).

Arikunto, S, 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Prasetyono. 2017. Buku Pintar Pijat Bayi. Yogyakarta : Buku Biru.

Riksani, R, 2017. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta Timur : Dunia Sehat.

Rismalinda. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: TIM.

Riyanto, A, 2018. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha


Medika.

Tamsuri, A, dan Heri, S. 2015 Pengetahuan dan Sikap Tentang Pijat Bayi.
(http://Portalgaruda.org.ac.id. Diakses pada tanggal 23 Mei 2018 ).

Walyani, Elisabeth S, 2017. Buku Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta:


Pustaka Barus.
35

Wawan, A, dan Dewi, M, 2017. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap,


dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
36

KISI – KISI INSTRUMEN PENELITIAN


GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT BAYI DI
KLINIK PRATAMA HANNA KASIH
MEDAN TAHUN 2020

N Variabel Parameter No Pertanyaan Jumlah


o Pertanyaan

1. Pengetahuan 1. Pengertian 1, 3 2
ibu hamil pijat bayi
tentang pijat
2,16 2
bayi 2. Tujuan pijat
bayi
4,6, 11, 12, 13, 11
3. Manfaat pijat 14, 15, 17, 20
bayi

4. Waktu pijat 5, 7, 18, 19 2


bayi

9 1

5. Persiapan
sebelum
memijat 8,10 2

6. Teknik
memijat bayi
Total 20 Pertanyaan
37

KUESIONER

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANGPIJAT BAYI


DI KLINIK PRATAMA HANNA KASIH MEDAN
TAHUN 2020

A. Identitas :
No Responden :
Nama :
Umur :
B. Pentunjuk Pengisian
1. Bacalah pertanyaan dengan baik
2. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda checklist (√)
3. Setelah selesai kembalikan lembaran kuesioner pada peneliti
yang memberikan lembaran kuesioner
C. Soal

KUESIONER PENGETAHUAN

NO Pernyataan Ya Tidak
1 Pijat bayi adalah merupakan terapi sentuhan dan
merupakan seni perawatan kesehatan dan
pengobatan
2 Mencegah posisi yang salah adalah salah satu tujuan
dari pijat bayi
3 Pijat bayi tidak termasuk dalam terapi sentuhan dan
merupakan seni perawatan kesehatan dan
pengobatan
4 Manfaat dari pijat bayi adalah Bayi lebih sehat
dengan pijatan
5 Segera setelah bayi makan pemijatan boleh saja di
lakukan
38

6 Pijatan yang lembut merupakan proses untuk


mengurangi rasa nyeri yang diakibatkan oleh
pertumbuhan gigi bayi
7 Ada pun yang harus diperhatikan saat pemijatan
bayi adalah jangan pijat bayi segera setelah bayi
selesai
makan
8 Teknik pemijatan bayi tidak harus berurutan bisa
saja di mulai dari bagian tubuh mana pun
9 Ada pun bebarapa hal yang harus diperhatikan
sebelum bayi di pijat yaitu salah satunya
hindari
kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi
10 Teknik pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki, perut,
dada, tangan, muka, dan diakhiri dengan punggung
bayi
11 Pijat bayi dapat memberikan keuntungan tambahan
seperti orangrua yang kurang tertarik pada bayinya
12 Memijat bayi tidak membantu untuk mengusir gejala
kembung pada bayi
13 Sentuhan adalah merupakan salah satu untuk
mengembangkan komunikasi dengan bayi
14 Memijat dapat membantu bayi mengusir kejala
kembung serta membantu bayi tidur lebih nyenyak
15 Pijat tidak dapat menigkatkan daya tahan tubuh bayi
16 Pijat bayi mempunyai tujuan dalam
pelaksanaan salah satunya meningkatkan
kemampuan reaksi
penglihatan dan pendengaran
17 Pijat tidak membuat bayi cepat merasa lapar
18 Pemijatan bayi dilakukan setiap hari sejak lahir
sampai usia enam atau tujuh bulan
19 Pijat bayi dapat dilakukan melalui usapan halus
39

tanpa tekanan dan dapat dimulai setelah bayi lahir


sekalipun
20 Pijatan dapat membuat bayi merasakan cepat lapar
akibatnya bayi dapat sering menyusu dan
dapat menambah pengeluaran ASI dari ibu
40

KUNCI JAWABAN

1. Benar 11.Benar

2. Benar 12. Salah

3. Salah 13. Benar

4. Benar 14. Benar

5. Salah 15. Salah

6. Benar 16. Benar

7. Benar 17. Salah

8. Salah 18. Benar

9. Benar 19. Benar

10. Benar 20. Benar


41

Sifat Rahasia
Hanya Untuk Peneliti

LEMBAR PERNYATAAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT BAYI


DI KLINIK PRATAMA HANNA KASIH MEDAN
TAHUN 2020

Oleh :

DEVI ARISTA
183302080030

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Fakultas


Keperawatan dan Kebidanan Universitas Prima Indonesia, yang sedang
melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pijat Bayi di Klinik Pratama Hanna Kasih Tahun 2020”.
Saya mengaharapkan sekali kesediaan ibu menjadi responden tanpa ada
keterpaksaan dan pengaruh dari orang lain. Identitas dan informasi yang ibu
berikan akan dijamin kerahasiaannya.
Partisipasi dalam penelitian ini bersifat sukarela, ibu bebas menjadi
responden atau pun menolak tanpa adanya sanksi apapun. Jika ibu bersedia
menjadi responden penelitian.

Peneliti

(Devi Ariska)
42

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian yang


berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pijat Bayi di Klinik
Pratama Hanna Kasih Tahun 2020”. Yang dilaksanakan oleh :

Nama : Devi Arista

Nim 183302080030
Program Studi : S1 KEBIDANAN

PerguruanTinggi : Universitas Prima Indonesia

Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa paksaan dari
pihak manapun.

Medan, Desember 2020

Peneliti Responden

(Devi Arista) ( )
43

MASTER DATA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT BAYI DI KLINIK


PRATAMA HANNA KASIH MEDAN TAHUN 2020

No Nama Umur GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PIJAT BAYI Jawaban Kod
Benar e
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 15 16 17 18 19 20
0 1 2 3 4

1 Ny. 25 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 3
W

2 Ny. D 23 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7 3

3 Ny. E 26 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5 3

4 Ny. S 22 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 1

5 Ny. L 20 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6 3

6 Ny. S 24 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 17 1

7 Ny. T 23 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 7 3

8 Ny. L 27 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 10 2
44

9 Ny. 28 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 3
W

10 Ny. S 25 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 12 2

11 Ny. A 20 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 5 3

12 Ny. J 24 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 8 2

13 Ny. U 22 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 6 3

14 Ny. S 30 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 2

15 Ny. F 28 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6 3

Keterangan kode

1. Kode 1 : Baik bila responden bisa menjawab benar 15-20 (76-100%) dari seluruh pernyataan
2. Kode 2 : Cukup bila responden bisa menjawab benar 8-18 (56-75%) dari seluruh pernyataan
3. Kode 3 : Kurang bila responden bisa menjawab benar 0-7 (<56%) dari seluruh pernyataan

Anda mungkin juga menyukai