Anda di halaman 1dari 14

Hanya untuk

keperluan internal Revisi ke- 23


19 April 2022

PROTOKOL
COVID-19

Protokol ini berisi standar minimal


Yang tercantum di dalam protokol ini merupakan standar minimal yang
perlu dijalankan untuk memastikan keselamatan pasien dan staf.

Perubahan terhadap protokol ini dapat dilakukan untuk menyesuaikan


dengan keadaan setiap unit tanpa menurunkan standar.
Daftar Isi

Deteksi dini pengunjung RS


Pemeriksaan pasien & pengunjung untuk HU dengan PPKM level 1&2
Pemeriksaan pasien & pengunjung untuk HU dengan PPKM level 3&4
Daftar tindakan ODC
Pencegahan infeksi di RS
Zonasi Rumah Sakit
Kriteria Staf Kembali Bekerja
Telusur Kontak / Contact Tracing
Alur pelaporan staf HO dengan COVID-19
Referensi

Ringkasan Perubahan

• Pemeriksaan pasien dan pendamping untuk Hospital Units dengan PPKM level 1&2
(hlm. 3)

• PCR / ID Now untuk pasien IPD dengan tindakan di OT atau dirawat di area kritis
(ICU / ICCU / HCU / PICU / NICU)

• Antigen untuk pasien IPD tanpa tindakan OT atau masuk area kritis

• Penggunaan masker bedah untuk semua dokter dan staf yang bekerja di zona kuning
(hlm. 7)

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 1
DETEKSI DINI
PENGUNJUNG RS

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 2
Pemeriksaan Pasien & Pendamping
untuk HU dengan PPKM level 1&2
Kategori Jenis Pemeriksaan
Penyintas COVID
1. PeduliLindungi / Health Declaration Form
maks 3 bulan setelah
2. Suhu tubuh
dinyatakan sembuh

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Pasien OPD Dewasa 2. Suhu tubuh
3. Antigen (khusus Dental dan OPD lain dengan AGP)
Pasien OPD 1. Suhu tubuh
Anak < 12th 2. Antigen (khusus Dental dan OPD lain dengan AGP)

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Pendamping OPD
2. Suhu tubuh

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form / MIS-C Form


Pasien IPD dengan
2. PCR / ID Now
OT / ICU / ICCU / HCU /
3. Foto X-Ray toraks
PICU / NICU
4. Antigen di hari ke-7 dan diulang tiap 7 hari

Pasien IPD tanpa 1. PeduliLindungi / MIS-C Form


OT / ICU / ICCU / HCU / 2. Antigen di awal dan diulang tiap 7 hari
PICU / NICU 3. Foto X-Ray toraks

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Pendamping IPD 2. Suhu tubuh
3. Antigen di awal dan diulang tiap 7 hari

Pasien One Day Care 1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Dewasa 2. Antigen di awal dan diulang tiap 7 hari

Pasien One Day Care 1. MIS-C Form


Anak < 12 th 2. Antigen di awal dan diulang tiap 7 hari

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Pendamping One Day Care
2. Antigen di awal dan diulang tiap 7 hari

• PCR berlaku 3 hari untuk rencana tindakan dengan General Anesthesia


• PCR negatif dari luar RS berlaku maks 1 hari sejak tanggal swab, antigen negatif dari luar RS tidak berlaku
• Pengunjung pasien IPD diperkenankan

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 3
Pemeriksaan Pasien & Pendamping
untuk HU dengan PPKM level 3 & 4
Kategori Jenis Pemeriksaan
Penyintas COVID
1. PeduliLindungi / Health Declaration Form
maks 3 bulan setelah
2. Suhu tubuh
dinyatakan sembuh

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Pasien OPD Dewasa 2. Suhu tubuh
3. Antigen (khusus Dental dan OPD lain dengan AGP)
Pasien OPD 1. Suhu tubuh
Anak < 12th 2. Antigen (khusus Dental dan OPD lain dengan AGP)
Pendamping OPD
Hanya untuk pasien anak, 1. PeduliLindungi / Health Declaration Form
ibu melahirkan, dan pasien 2. Suhu tubuh
dengan kursi roda

1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


2. PCR / ID Now di awal
Pasien IPD Dewasa
3. CT Scan
4. Antigen diulang hari ke-3, hari ke-7, selanjutnya tiap 7 hari
1. PeduliLindungi / MIS-C Form
Pasien IPD 2. PCR / ID Now nasal di awal
Anak < 12 th 3. CT Scan (sesuai kondisi klinis)
4. Antigen diulang tiap 7 hari

Pendamping IPD 1. PeduliLindungi / Health Declaration Form


Hanya untuk pasien anak, 2. Suhu tubuh
ibu melahirkan, dan pasien 3. PCR / ID Now di awal
dengan kursi roda 4. Antigen diulang tiap 7 hari
1. PeduliLindungi / Health Declaration Form
Pasien One Day Care
2. PCR / ID Now di awal
Dewasa
3. Antigen diulang tiap 5 hari
1. MIS-C Form
Pasien One Day Care
2. PCR / ID Now nasal di awal
Anak < 12 th
3. Antigen diulang tiap 5 hari
Pendamping One Day Care 1. PeduliLindungi / Health Declaration Form
Hanya untuk pasien anak dan 2. PCR / ID Now di awal
pasien dengan kursi roda 3. Antigen diulang tiap 5 hari
• PCR berlaku 3 hari untuk rencana tindakan dengan GA.
• PCR negatif dari luar RS berlaku maks 1 hari sejak tanggal swab, antigen negatif dari luar RS tidak berlaku
• Untuk pasien BPJS, PCR / ID Now dapat digantikan dengan antigen.
• Pengunjung pasien IPD tidak diperkenankan
V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 4
Daftar tindakan ODC

No Jenis Tindakan
1 Hemodialisis
2 Kemoterapi
3 Tranfusi
4 CDL removal
5 DJ stent removal
6 Stent removal
7 Tunnel removal
8 AV fistula
9 Cimino shunt
10 Debridemen luka
11 Ekstirpasi lipoma
12 ESWL
13 Facet Block + inj S1 Joint
14 Inj S1 Joint
15 Kateterisasi jantung
16 Pasang CVC
17 Pasang Tunnel
18 PLDD S1 Joint
19 RE-AV fistula
20 Sirkumsisi
21 Sistoskopi
22 SNRB L4-5 S1 Joint Block
23 Tunneling
24 Vasektomi Bilateral
25 Vena Sectie

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 5
PENCEGAHAN
INFEKSI DI RS

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 6
Zonasi Rumah Sakit

ZONA KUNING NON KLINIS


Area di mana kontak langsung dengan pasien jarang terjadi
Area Pelayanan APD
ü Vaksinasi COVID
ü Farmasi tanpa kontak
(registrasi,skrining,
langsung dengan pasien • Masker
vaksinasi, observasi)
o Masker bedah
Area Lain
Bila diperlukan silahkan menggunakan tambahan:
ü Manajemen RS ü Registrasi • Masker kain (untuk fit yang lebih baik)
ü Rekam medis ü Kasir • Faceshield / Goggles
ü Mechanical, Electrical, ü Lobi
Plumbing ü Area Eksternal Gedung RS

Skrining Rutin Seluruh Staf

• Wilayah risiko tinggi = Antigen rapid per 7 hari


• Wilayah risiko rendah / sedang = Antigen rapid per 14 hari
• Riwayat Infeksi COVID 3 bulan terakhir: Tidak perlu pemeriksaan rutin (kecuali terdapat gejala dengan onset baru)

ZONA KUNING KLINIS


Area pelayanan di mana kontak langsung dengan pasien sering terjadi
Area Pelayanan Klinis Non COVID APD
ü ED ü Rehabilitasi Medik
ü OPD ü Endoskopi
ü IPD ü Kemoterapi • Masker
ü ICU, HCU ü Radiologi o Masker bedah
ü OT ü ESWL • Face shield / Goggles
ü HD ü Drive thru (bukan swabber)
ü LDS ü SRT non klinisi (bukan swabber) Untuk tindakan berisiko paparan aerosol /
ü Cath Lab ü Vaksinasi COVID (mini-ICU) cairan tubuh pasien:
• Single Gloves
Area Pelayanan Non Klinis
• Surgical gown dan/atau Apron
ü Farmasi dengan
ü Laboratorium
kontak pasien
Skrining Rutin Spesialis, RMO, dan Seluruh Staf
• Wilayah risiko tinggi = Antigen rapid per 7 hari
• Wilayah risiko rendah / sedang = Antigen rapid per 14 hari
• Riwayat Infeksi COVID 3 bulan terakhir: Tidak perlu pemeriksaan rutin (kecuali terdapat gejala dengan onset baru)

Hospital Unit melakukan pengecekan kategori wilayah risiko per


minggu berdasarkan: https://covid19.go.id/peta-risiko

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 7
Zonasi Rumah Sakit

ZONA MERAH
Area perawatan pasien COVID-19 dan penanganan spesimen COVID-19

Area Pelayanan Pasien dan Spesimen COVID-19 APD

ü ED eksternal
ü Mortuari COVID
ü Area perawatan COVID:
ü Area penanganan
• IPD
spesimen COVID
• ICU
• Pengambilan swab atau
• HCU
• Area penonaktifan
• OT
• SRT swabber
• HD
• Drive thru swabber
• LDS

Skrining Rutin Spesialis, RMO, dan Seluruh Staf

Zona kerja khusus staf yang sudah vaksin booster (kecuali memiliki riwayat infeksi COVID 3 bulan terakhir)

• PCR per 10 hari untuk unit dalam daftar area geografis risiko tinggi, sedang, dan rendah
• Riwayat Infeksi COVID 3 bulan terakhir: Tidak perlu pemeriksaan rutin (kecuali terdapat gejala dengan onset baru)

Staf zona kuning yang bertugas di zona merah

PCR 1x Bertugas di zona merah: PCR 1x Kembali ke zona kuning


2 hari sebelum bertugas skrining rutin sesuai setelah selesai bertugas skrining rutin sesuai
di zona merah protokol zonasi di zona merah protokol zonasi

Keterangan APD level 3


• Single N95 Mask / KN95
• Face shield / Goggles
• Single gloves (saat kontak dengan pasien)
• Surgical gown with head cover / Coverall gown without head cover
• Coverall gown (hazmat) digunakan di area perawatan COVID (SHKD, SHMA)
• Apron (khusus Aerosol Generating Procedure / tindakan berisiko paparan
cairan tubuh pasien)

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 8
Kriteria Staf Kembali Bekerja
PASCA KONTAK ERAT DENGAN KASUS POSITIF COVID-19
Staf yang sudah vaksin ke-3 Staf yang belum vaksin dosis ke-3

Pertimbangkan untuk swab massal seluruh staff RS bila terdapat staff positif yang tersebar di ≥ 5/6 area kerja/departemen dalam 1 RS

PASCA TERKONFIRMASI/POSITIF COVID-19

Terlepas dari derajat gejala, PCR sebagai syarat kembali bekerja dilakukan terhadap :
• Nakes yang bekerja di OT / cathlab / ICU / NICU / endoscopy / LDS
• Nakes dengan kondisi immunocompromised

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 9
Telusur Kontak / Contact Tracing
Definisi kontak erat

Zona Merah: Staf yang tidak memakai masker KN95/N95 saat merawat pasien COVID.

Zona Kuning: Staf yang melakukan kontak dengan pasien COVID yang tidak memakai
masker bedah DAN berada dalam radius < 1.5 m dengan total kumulatif
>15 menit dalam jangka waktu 24 jam.

Identifikasi kontak erat


Pasien / Staf
Staf yang diidentifikasi dalam contact tracing
dengan COVID-19
2 hari sebelum hingga 14 hari setelah
Bergejala
pasien menunjukkan gejala
2 hari sebelum hingga 14 hari setelah
Tidak bergejala
tanggal pengambilan swab pasien

Pendataan dan pelaporan kontak erat


1. PIC COVID unit melaporkan kontak erat dikirimkan dalam waktu <48 jam
(sebelum pk 18.00 WIB) ke PIC COVID-19 melalui google form, Laporan
rutin diberikan kepada direktur, CEO regional
2. Melakukan pengisian google form 1 & 2 sebagai bentuk pelaporan harian
3. Kontak yang menjadi kasus konfirmasi (hasil PCR lanjutan positif) perlu
dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat
Pemantauan dan karantina
Kontak erat: Kasus suspek
a) Adalah yang tidak bergejala a) Adalah yang bergejala
b) PCR b) PCR 2x (jeda > 1x24jam)
a) 1x di hari ke-2 c) Isolasi sampai 10 hari dari
(sudah vaksin ke-3) gejala onset dan 3 hari bebas
a) 2x di hari ke-2 dan 5 gejala
(belum vaksin ke-3)
c) Bila negatif, kembali bekerja

Rumah / Tempat Singgah


1. Diperuntukkan bagi staf tidak bergejala di regional 1
2. PIC unit menanyakan ketersediaan kapasitas Rumah Singgah kepada Ibu
Herlina melalui email di herlina.tjia@siloamhospitals.com
3. Pengantaran staf ke Rumah Singgah dilakukan oleh pihak unit

Staf yang membutuhkan terapi oksigen wajib dilaporkan ke Head Office


melalui dr. Jane (jane.lorens@siloamhospitals.com) dan dr. Bayu Adiputra
(bayu.adiputra@siloamhospitals.com)
V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 10
COVID-19 REPORTING FLOW in HO

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 11
Referensi

1. Kementerian Kesehatan RI. Februari 2022. Mulai Malam Ini, Exit Test PCR Cukup 1 Kali. Artikel.
https://www.kemkes.go.id/article/view/22022200002/mulai-malam-ini-exit-test-pcr-cukup-1-
kali.html

2. Kementerian Kesehatan RI. Februari 2022. Surat Dirjen Yankes No YR.03.03-III-0633-2022


Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nakes pada Kondisi Kontigensi atau Krisis Nakes..
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/document/surat-dirjen-yankes-no-yr-03-03-iii-0633-
2022-tentang-pemenuhan-kebutuhan-nakes-pada-kondisi-kontigensi-atau-krisis-nakes/view

3. Centers for Disease Control and Prevention. Januari 2022. Interim Guidance for Managing
Healthcare Personnel with SARS-CoV-2 Infection or Exposure to SARS-CoV-2.
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/return-to-work.html

4. Centers for Disease Control and Prevention. Januari 2022. Ending Isolation and Precautions for
People with COVID-19: Interim Guidance. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-
ncov/hcp/duration-isolation.html

5. Kementerian Kesehatan RI. Januari 2022. SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/18/2022


TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KASUS COVID-19 VARIAN OMICRON
(B.1.1.529). https://covid19.go.id/artikel/2022/01/21/surat-edaran-menkes-nomor-
hk0201menkes182022

6. Centers for Disease Control and Prevention. Januari 2022. Interim Guidance for Rapid Antigen
Testing for SARS-CoV-2. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/lab/resources/antigen-
tests-guidelines.html

7. Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia.


Agustus 2020. Panduan Tata Laksana Pemeriksaan Antigen Rapid Test SARS-CoV-2.
https://www.pdspatklin.or.id/assets/files/pdspatklin_2020_08_12_23_45_41.pdf

8. Kementerian Kesehatan RI. Januari 2022. Pedoman Tatalaksana COVID-19 edisi 4.


https://covid19.go.id/artikel/2022/02/03/pedoman-tatalaksana-covid-19-edisi-4

9. Karam, M., Althuwaikh, S., Alazemi, M., Abul, A., Hayre, A., Alsaif, A., & Barlow, G. (2021). Chest
CT versus RT-PCR for the detection of COVID-19: systematic review and meta-analysis of
comparative studies. JRSM open, 12(5), 20542704211011837.
https://doi.org/10.1177/20542704211011837

10. Ai, T., Yang, Z., Hou, H., Zhan, C., Chen, C., & Lv, W. et al. (2020). Correlation of Chest CT and
RT-PCR Testing for Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in China: A Report of 1014 Cases.
Radiology, 296(2), E32-E40. https://doi.org/10.1148/radiol.2020200642

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 12
TERIMA KASIH
kepada seluruh tim rumah sakit
yang telah berjuang melawan COVID-19.

“We are in this together -


and we will get through this, together.”
UN Secretary-General António Guterres

V23 / 19 Apr 22
PAN-SHG-AMA-004 13

Anda mungkin juga menyukai