Anda di halaman 1dari 17

TATALAKSANA COVID-1g PADA ANAK

No.SOP No. Revisi Halaman

440/1g8/SOPIYM/RSUD.
BTG/IX/2021
RSUD KELAS D
BANTAR
GEBANG 1t7

TanggalTerbit Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD Kelas D
OPERASIONAL
PROSEDUR
a51a912021

dr. Balnbang lsmanto


NlP. 1 9640416 2A0212 1 003

Standar operasional tatalaksana Covid-19 pasien anak di UPTD


PENGERTIAN
RSUD Kelas D Bantargebang

Sebagaiacuan dalam penanganan Covid-19 pada pasien anak


TUJUAN

1. Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah


KEBIJAKAN
Kelas D Bantar Gebang Kota Bekasi Nomor:
4401006/Sl(U M P/RSU D .gT G I I 2A20, Tentan g Standa r
I

Operasional Prosedur Pelaksana Tugas dan Fungsi


Aparatur di UPTD RSUD Kelas D Bantar Gebang Kota
Bekasi.
2, Surat Edaran Nomor: 440t3520lDlNKES, Tentang Rumah
Sakit Rujukan Penanganan Covid-19 di Kota Bekasi.

Panduan Klinis Tatalaksana COVID-19 pada Anak.


REFERENSI
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA, Edisi3. 14 Juni
202A.
StandarAlat Pelindung Diri (APD) Dalam manajemen
Penanganan Covid-1 9. Kementerian Kesehatan Republik
lndonesia.2A2A.
Rekomendasi Standar Penggunaan APD untuk
Penanganan COVID-19 di lndonesia. Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19. Maret 2020.
TATALAKSANA COVID-1g PADA ANAK

No.SOP No. Revisi Halaman

4401198/SOPTYM/RSUD.
BTGfiXt2021
RSUD KELAS
D BANTAR
GEBANG
217

a. Orang Dalam Pemantauan dan Pasien Dalam Pengawasan


PROSEDUR
gejala ringan
Kriteria klinis:
1. Demam / gejala pernapasan DAN Riwayat dari Negara /
Wlayah transmisi lokal
2. Gejala pernapasan DAN Riwayat Kontak dengan kasus
konfirmasi COVID-19
Pemeriksaan Penunjang:
1. Dilakukan pemeriksaan swab PCR 2 hari berturut-turut
2. Swab PCR diulang setelah 14 hari dari positif pertama
3. Pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, foto toraks sesuai
indikasi
Tatalaksana:
1. lsolasi mandiri hingga 10 hari, ditambah 3 hari (bebas
demamtanpa obat penurun panas, perbaikan batukatau
pilek, perbaikan laboratorium)
2. Pemberian Vit C (usia 1-3 tahun maksimal 4O0mglhari;
4-8 tahun maksimal 600m9/hari; 9-13 tahun maksimal
1.2 gram/han; 12-18 tahun maksimal 1.8 gram/ hari) dan
Zink 20mglhari.
b. Pasien Dalam Pengawasan gejala sedang
Kriteria klinis:
1. Demam I g$ala pemapasan DAN Riwayat dari Negara /
\Ifi layah transmisi lokal

2. Gejala pernapasan DAN Riwayat Kontak dengan kasus


konfirmasi COVID-I9
3. Demam, batuk, sesak disertai ronkiatau wheezing
TATALAKSANA COVID.lg PADA ANAK

No.SOP No. Revisi Halaman

44OI1g8ISOP/YM/RSUD.
BTGfiXtz0z1
RSUD KELAS
D BANTAR
GEBANG
3t7

Pemeriksaan Penunjang :

1. Dilakukan pemeriksaan swab 2han berturut-turut


2. Swab PCR diulang setelah 14 haridari positif pertama
3. Pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, CRP
Terapi:
1. Antibiotik ceftriaxon lV 80mg/kgbbl24jam atau Azitromisin
10mg/kg jika dicurigai pneumonia atipikal
2. Pemberian Vit C (usia 1-3 tahun maksimal 400m9/hari; 4-8
tahun maksimal 600mglhari; 9-13 tahun maksimal 1.2
gramlhari; 12-18 tahun maksimal 1.8 gram/ hari) dan Zink
20mg/hari.
c. Pasien terkonfirmasi gejala berat
Kriteria klinis:
1. Demam, tanda sesak berupa napas cuping hidung,
sianosis, retraksi subkostal, desaturasi (saturasi oksigen
<94Yo)

2. Adanya tanda bahaya seperti kejang, penurunan


kesadaran, muntah profuse, tidak dapat minum, dengan
atau tanpa gejala respiratori
3. Bila mengalami kondisi syok, klinis gagal napas dengan
pediatic acute respintory disfress syndrome (PARDS)
di rawat di ruang ICU dengan ventilator, jika diperlukan
psien dirujuk ke Rumah sakit yang memilikifasilitas yang
lebih lengkap
Pemeriksaan Penunjang:
1. Dilakukan pemeriksaan swab 2 hari berturut-turut
2. Swab PCR diulang setelah 14 haridari positif pertama
TATAI-AKSANA COVID-lg PADA ANAK

No.SOP No. Revisi Halaman

440/198/SOP|rM/RSUD.
BTGnKlz021
RSUD KELAS
D BANTAR
GEBANG
417

Pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, CRP, fungsi hati,


fungsi ginjal, elektrolit, AGD (sesuai indikasi)
4. Foto thoraks

Terapi:
1. Oksigen inisial 2 liter/menit dengan target saturasi
oksigen >94o/o
2. lnfus cairan rumatan
3. Antibiotik ceftriaxon lV 80mg/kgbb/24 jam atau
Azitromisin 1Omg/kg jika dicurigai pneumonia atipikal
4. Antivirus dapat diberikan berdasarkan kondisi
progresifitas penyakit, komorbid dan status
terkonfi rmasi, jika dicurigai ko-infeksi dengan infl irenza
boleh diberikan Oseltamivir
5. Pemberian Vit C (usia 1'3 tahun maksimal 40Omglhari;
4-8 tahun maksimal 600mglhari; 9-13 tahun maksimal
1.2 gram/han:12-18 tahun maksimal 1.8 gram/ hari) dan
Zink 2Omg/hari.
TATALAKSANA COVID.{g PADA ANAK

No.SOP No. Revisi

44011g8/SOPTYM/RSUD.
BTGilXtzoz1
RSUD KELAS
D BANTAR
GEBANG

Dosis Antivirus potensial:

Remdesivir Anak berat badan <40k9:


5 mg/kg lV loading dose
Anak usia >12
pada hari ke-1; diikuti 2,5
tahun dengan BB l
mg/kg lVtiap 24 jam 40 kg yang
memerlukan
Anak berat badan >40 kg: ventilasi mekanik
200m9 lV loading dose invasif dengan
dosis hari ke-1 200
pada hari ke-1; diikuti mg lV, hari
100m9 lVtiap 24 jam selanjutnya 100 mg
lV, diberikan
selama 30-120
Durasiyang menit

direkomendasikan:
r Hingga 10 hari, durasi 5
hari dianjurkan untuk
respon cepat
Oseltamivir Jika dicurigai ko-infeksi
dengan influenza

setiap 12jam
>1 tahun :

BB < 15kg: 30mg tiap 12


jam
BB 15-23 kg: 45 mg tiap 12
jam
BB 23-40 kg: 60mg tiap 12
jam
BB >401tg: 75mg tiap 12
jam
TATALAKSANA COVID-1g PADA ANAK

No.SOP No. Revisi Halaman

440/1g8/SOPTYM/RSUD.
BTGilXt2021
RSUD KELAS
D BANTAR
GEBANG
617

Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai deskripsi kerja dokter


anak:
1. APD Level 1 {tidak kontak langsung dengan pasien demam atau
ISPA, pelayanan poliklinik khusus bayi sehat atau bayi tanpa
demam dan ISPA, visite pada ruang ravvat non-infeksius)
o Penutup kepala
r Baju kerja
o Masker bedah 3 lapis
. Sarung tangan karet sekali pakai
. Sepatu tertutup

2. APD Level 2 (Kontak langsung dengan pasien demam, ISPA,


pasien ODP,/PDP, Covid-19 Terkonfirmasi, Tidak melakukan
tindakan aerosol generating prosedures)
o Penutup kepala
. Faceshield / google
r Masker N95
o Sarung tangan karet sekali pakai
. Gown
o Baju keda
. Sepatu tertutup
TATALAKSANA COVID-1g PADA ANAK

No.SOP No. Revisi Halaman

440/198/SOP/YM/RSUD.
BTGfiXt2021
RSUD KELAS
D BANTAR
GEBANG
717

3. APD Level 3 (Petugas kesehatan melakukan tindakan aerosol


generatingprosedures, atau sedang berada dalam satu ruangan
dengan petugas yang melakukan aerosol generating
prosedures).
o Penutup Kepala
. Google lfaceshield
. Masker N95
o Sarung tangan karet sekali pakai
o Coverall
r Baju kerja
r Boots

1 INSTALASI GAWAT DARURAT


UNIT
2 POLI RAWAT JALAN
TERKAIT
3 RUANG RA\A/AT INAP COVID-1g
4 rcu covtD-19
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No.SOP No. Revisi Halaman

440/1gg/SOPryM/
RSUD.BTG/,xao?l

RSUD KELAS D
BANTAR GEBANG
114

TanggalTerbit Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD Kelas D
PROSEDUR Bantar Gebang Bekasi
OPERASIONAL
0510912a21

dr. Bdmbang lsmanto


N1P.19640416 2AA2121

Resusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan untuk


PENGERTIAN
neonatus yang gagal bernafas secara spontan dan adekuat
Sebagai acuan dalam penanganan bayi asfiksia atau bayi gagal nafas
TUJUA}I
(apnea)
1. Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Bantar
KEBIJAKAN
Gebang Kota Bekasi , Nomor:
440/006ISKUMP/RSUD .BTG|V2020 Tentang Standar Operasional
Prosedur Pelaksana Tugas dan FungsiAparatur di UPTD RSUD Kelas D
Bantar Gebang Kota Bekasi
2. Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D Bantar
Gebang Kota Bekasi, Nomor : 440/070/SMfM/RSUD.
BTGrullU2O21. Tentang pemberlakuan panduan pelayanan unit
perinatology di RSDU kelas D Bantargebang
1. Resusitasi Neonatus. UKK Neonatologi. lkatan Dokter Anak lndonesia.
REFERENSI
2014.
A. Persiapan tim resusitasi (konsultasi antenatal, 1 leader dan 2 anggota)
PROSEDUR
B. Persiapan Alat
1. Alat untuk menghisap lendir :
a. Balon penghisap lendir
b. Kateter penghisap ( ukuran 6,8,10 dan '12 Fr ) dan selang sirkuit
c. Pipa lambung ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No.SOP No. Revisi Halaman

440/1gg/SOPTYM/
RSUD.BTGII.'X2AZ1
RSUD KELAS D
BANTAR GEBANG
2t4

2. Balon dan sungkup resusitasi


a. Alat f Peace Resusdator dan sungkup berbagai ukuran sesuai berat
badan bayi
b. Balon mengembang sendir
3. Peralatan intubasi
a. Laringoskop dengan daun lurus,ukuran 0,1,00 (sesuai berat lahir ), bola
lampu dan baterai cadangan untuk Iaringoskop
b. Pipa endotrakeal (ukuran 2,5;3;3,5;4,0 mm), gunting, plester
4. Obat-obatan
a. Adrenalin 1:10,000 (0,1 mg/ml)
b. Natrium bikarbonat 4,2o/o {5mEq/10 ml)
c. Dekstrosa 10% (250 cc)
d. Aquades (30 cc)
e. Cairan pengembang volume: NACL 0,9yo, RL, atau darah
5. Lain-lain
a. Radian Warmer dan dua handuk hangat
b. Selimut untuk menutup ibu dan bayi saat dilakukan kontak kulit
c. Topi bayi untuk bayi berat lahir rendah
d. Stetoskop bayi, jam pencatat waktu, sarung tangan steril
e. Spuit (1,3,5,10,20,50 cc)
f. Set katetertali pusat : scalpel, gunting, kateter umbilikal ukuran berbagai
ukuran, three-way stopcock, pengikat umbilikal, aseptis
g. Alat monitoring jantung dan oksimetri elektroda atau denyut nadi setara
probe fiika ada), Alkohol, betadin
h. Klem umbilikal
i. Jarum (ukuran 25,21,18)
j. Kateter umbilikal (ukuran 2,5; 3,5 dan 5 Fr)
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No.SOP No. Revisi Halaman

440/1gg/SOPft'Ml
RSUD.BTGIIXzOZI
RSUD KELAS D
BANTAR GEBANG
314

c. Langkah - langkah resusitasi


a. Penilaian saat bayibaru Iahir
1) Apakah bayi bernafas adekuat atau menangis?
2) Apakah tonus baik?
3) Jika semua jawaban'ya" lakukan perawatan rutin, yaitu memberikan
kehangatan, keringkan bayi, pakaikan topi utuk bayi berat lahir
rendah, lanjutkan obseruasi laju pernapasan, laju jantung dan tonus
4| Jika salah satu/lebih jawabannya "tidaK', lakukan langkah awal
resusitasi
b. Bayitidak bemapas atau megap-megap atau laju jantung<10Or/menit
1) Berikan ventilasitekanan positif (pemantauan SpO2)
2) Bila laju jantung < 100 kali/menit, pengembangan dada adekuat
lakukan intubasi bila tetap laju jantung <60 kali/menit pertimbangkan
pemberian obat dan cairan intravena
3) Bila laju jantung <100 kali/ menit, pengembangan dada tidak adekuat,
lakukan evaluasi dengan memposisikan kepala bayi, bersihkan
obstruksijalan napas, cek kebocoran sungkup, beri tekanan puncak
inspirasi yang cukup, bila tidak membaik pertimbangkan intubasi
c. Bayi bernapas spontan tetapi ada distres napas (takipnue, retraksi atau
merintih)
1) Setting Cantinous Positive Airway Pressure (CPAP) peep 5-8, Fio2
30-40%,
2) Bila masih ada distres napas pertimbangkan untuk intubasi
d. Bayi bernapas spontan tetapiada sianosis sentral persisten tanpa distres
napas
1) Pertimbangkan suplementasi oksigen
2) Pemantauan SpO2 (1 menit 60-710/o,2 menit 65-85%, 3 menit 70-
91o/a,4 menit 75-90%, 5 menit 80-90%, 10 menit 85-90%)
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

No.SOP No. Revisi Halaman

440/199/SOPA/M/
RSUD.BTG I1X2O21
RSUD KELAS D
BANTAR GEBANG
4t4
D. Obat-obatan dan cairan

a. Epineprin diberikan jika denyut jantung < 60x/menit setelah 30 detik


komperesidada
Dosis: 0,1-0,3 ml/kgBB larutan 1:10000 secara intravena, melalui vena
umbitikal. Bila diberikan melalui pipa endrotrakeal: 0,3-1 mllkgBB.
e. Cairan kristaloid diberikan pada bayiyang telah diketahui atau dicurigai
mengalami kehilangan darah, dan bersepon terhadap tindakan
resusitasi lain. Nacl 0,9% atau RL dapat diberikan secara bolus 10
ml/kgBB selama 5-10 menit. Jika kehilangan darah akut cukup untuk
menimbulkan syok, maka pemberian darah.
f. Natrium bikarbonat diberikan pada bayi yang memerlukan resusitasi
berkepanjangan dan tidak berespon terhadap tindakan resusitasi lain.
g. Katerisasi pembuluh umbilikal di rekomendasikan jika akses vaskuler
dipermukaan sulit

1 Ruang bersalin (PONEK)


UNIT TERKAIT
2 Ruang Perina
3 Ruang Operasi
ALUR PELAYANAN PASIEN ANAK DI POLI
No.SOP No. Revisi Halaman

440/200/soPfrM/
RSUD.BTGIIXIaO?1

RSUD KELAS D
BANTAR 1t3
GEBANG

TanggalTerbit Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD Kelas D
OPERASIOHAL BantalGebang Bekasi
PROSEDUR
05taw2a21

dr. Bambang lsmEiT6


2A0?l2 1 003
NlP.1 96404 16

Alur pelayanan medis bagi pasien anak melalui poli rawat jalan
PENGERTIAN

Sebagai panduan alur pelayanan pasien anak melalui poli spesialis anak
TUJUAN

1. Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D


KEBIJAKAN
Bantar Gebang Kota Bekasi , Nomor:
44010061St(U M P/RSU D .BT Gl I I 2A20 Tentan g Standar
Operasional Prosedur Pelaksana Tugas dan FungsiAparatur di
UPTD RSUD Kelas D Bantar Gebang Kota Bekasi

1. Pasien masuk ke arah poli rawat jalan.


PROSEDUR
2. Keluarga pasien ke loket pendafiaran.
3. Pasien di periksa di meja skrining oleh perawat yang bertugas.
4. Pasien menuju ruang periksa dokter sepsialis anak.
5. Dokter spesialis anak melakukan anamnesis, memeriksa pasien,
dan menentukan pemeriksaan penunjang dan terapi yang
diberikan.
ALUR PELAYANAN PASIEN ANAK DI POLI
No.SOP No. Revisi Halaman

4401200/soPNMl
RSUD.BTG IIXI2A21

RSUD KELAS D
BANTAR as
GEBANG

6. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar


ke unit terkait dan mengkonfirmasi lewat telepon, pengambilan
sampel laboratorium dilakukan diruang laboratorium, untuk
pemeriksaan rontgen pasien ke unit radiologi.
7. Dokter mencatat hasil bacaan penunjang medik di dokumen RM dan
salinannya tersimpan dalam dokumen RM.
Pasien rawat jalan menunggu obat di loket farmasi., Keluarga menuju
kasir. Pasien tidak rawat jalan akan ditangani sesuai alur pasien rawat
inap.
ALUR PELAYANAN PASIEN ANAK DI POLI
No.SOP No. Revisi Halaman

440t200tsoPNMt
RSUD.BTGIIXIaO?1

RSUD KELAS D
BANTAR 3/3
GEBANG

ALUR PASIEN
ANAK DI POLI PASIETI OATAilO
RAWAT JALAN

LOKE' PEI.IOAFTARAil

POLI OOXTER ATIAK

OTAGHOSIS & TERAPI

RAWAT JALAil
ALUR PELAYANAN PASIEN ANAK
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
No. SOP No. Revisi Halaman

44At201tSOPtrM/RSUD.
BTGfiXt2021
RSUD KELAS D
BANTAR GEBANG
u3

TanggalTerbit Ditetapkan
STANDAR Direktur RSUD Kelas D
OPERASIONAL Bantar Gebang Bekasi
PROSEDUR
a51o912021

d,'ga6!*g r;;nto
NrP.19640416 2042121

Alur pelayanan medis bagi pasien anak yang masuk lewat pintu
PENGERTIAN
lnstalasi Gawat Darurat

Sebagai panduan alur pelayanan pasien anak melalui IGD


TUJUAN

1. Keputusan Direktur UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Kelas D


KEBIJAKAN
Bantar Gebang Kota Bekasi , Nomor:
440/006/St(U M P/RSU D -BT G I 11 2020 Tentan g Stand ar

Operasional Prosedur Pelaksana Tugas dan FungsiAparatur di


UPTD RSUD Kelas D Bantar Gebang Kota Bekasi

1_ Pasien masuk ke ruang gawat darurat, pengantar I keluarga


PROSEDUR
pasien mendaftar ke pendaftaran instalasigawat darurat (lGD)
Perawat IGD melakukan triase memeriksa kondisi pasien IGD
menerima status pasien dari rekam medik status IGD berwarna
merah
Perawat IGD melaporkan pada dokter iaga IGD setelah
melakukan labelisasiltriase (merah, ku ni ng, h'ljau, hitam)
Paramedik dan dokter jaga melakukan tindakan yang bersifat
emergensi
ALUR PELAYANAN PASIEN ANAK
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
No.SOP No. Revisi Halaman

44AN01ITAPryM/RSUD.
BTGfiXt2021
RSUD KELAS D
BANTAR
GEBANG
2t3

Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau
paramedik berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat
kondisi yang mengancam jiwa pasien.
Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter jaga membuat
pengantar ke unit terkait dan mengkonfirmasi lewat telepon,
pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang gawatdarurat,
untuk pemeriksaan rontgen, petugas IGD mengantarkan pasien ke
unit radiologi
7 Dokter jaga berkonsultasi ke dokter spesialis anak
I Dokter jaga mencatat hasil konsuktasi dan dala pemeriksaan
penunjang dalam rekam medis, kemudian menginstruksikan pasien
diantar ke ruang perawatan
Dokter jaga memberikan surat rujukan bila pasien memerlukan
fasilitas atau pemeriksaan yang lebih lengkap dan keluarga
mengurus pembayaran ke kasir
^ALUR PELAYANAN PASIEN ANAK
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
No.SOP No. Revisi Halaman

440/201/SOP/YM/RSUD.
BTGllKla0zl
RSUD KELAS D
BANTAR
GEBANG
313

ALUR PASIEN
ANAK DI IGD PASIEN OATA}IG

LOXET PENOAFTARAil

AUAHG PETERII(3AAH

PETERIXSAATI
PENUIIJAIIC

OIAGHOSIS DAN TERTPI

KOI|SUL OOXTIR AilAl(

TIDAK YA
irrttlA I tFAr

RUJUK *AWAT JALA}I NUAilC PERAWA Alt

t(43 rn
xAs ;IR

Anda mungkin juga menyukai