Anda di halaman 1dari 3

PIODERMA

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :
00
SOP Tanggal Terbit :
13 Juni 2022
Halaman :
1/3

UPTD PUSKESMAS d rg. Anita Rachmawati


SUKMAJAYA NIP. 197206222000122004
1. Pengertian Pioderma adalah infeksi kulit (epidermis, dermis dan
subkutis) yang disebabkan oleh bakteri gram positif dari
golongan Stafilokokus dan Streptokokus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah unt uk
pelayanan Non infeksius di UPTD Puskesmas Sukmajaya.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Nomor
440/069/SK/PKM-SJ/VI/2022 tentang Penatalaksanaan
Pioderma
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur/ 1) Petugas menyapa pasien


Langkah-Langkah
2) Petugas mencuci tangan
3) Petugas memakai APD Lengkap
4) Petugas mengukur suhu
5) Petugas mengarahkan pasien untuk mendaftar di loket
pendaftaran non infeksius
6) Petugas menghantarkan Rekam medis ke ruang non
infeksius (Ruang pelayanan umum,Ruang lansia dan Balita)
7) Petugas memanggil sesuai nomer urut
8) Petugas melakukan pengkajian awal
9) Petugas melakukan identifikasi pasien
10) Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sesuai
penatalaksanaan Pioderma kepada pasien
Penatalaksanaan Pioderma
a. Terapi suportif dengan menjaga higiene, nutrisi TKTP
dan stamina tubuh.
b. Farmakoterapi dilakukan dengan:
1) Topikal:
a) Bila banyak pus/krusta, dilakukan kompres terbuka
dengan permanganas kalikus (PK) 1/5.000 atau yodium
povidon 7,5% yang dilarutkan 10 kali.
b) Bila tidak tertutup pus atau krusta, diberikan salep
atau krim asam fusidat 2% atau mupirosin 2%, dioleskan 2-3
kali sehari selama 7-10 hari.
2) Antibiotik oral dapat diberikan dari salah satu
golongan di bawah ini:
a) Penisilin yang resisten terhadap penisilinase, seperti:
kloksasilin.
(1) Dosis dewasa: 3 x 250-500 mg/hari, selama 5-7 hari,
selama 5-7 hari.
(2) Dosis anak: 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis,
selama 5-7 hari.
b) Amoksisilin dengan asam klavulanat.
(1) Dosis dewasa: 3 x 250-500 mg
(2) Dosis anak: 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis,
selama 5-7 hari
c) Klindamisin 4 x 150 mg per hari, pada infeksi berat
dosisnya 4 x 300-450 mg per hari.
d) Eritromisin: dosis dewasa: 4 x 250-500 mg/hari, anak:
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis, selama 5-7 hari.
e) Sefalosporin, misalnya sefadroksil dengan dosis 2 x
500 mg atau 2 x 1000 mg per hari.
3) Insisi untuk karbunkel yang menjadi
abses untuk membersihkan eksudat dan jaringan
nekrotik.
Konseling dan Edukasi
Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit
dengan menjaga kebersihan diri dan stamina tubuh.
Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila terjadi:
a. Komplikasi mulai dari selulitis.
b. Tidak sembuh dengan pengobatan selama 5-7 hari.
c. Terdapat penyakit sistemik (gangguan metabolik
endokrin dan imunodefisiensi).
Peralatan
Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan darah
rutin dan pemeriksaan Gram
Prognosis
Apabila penyakit tanpa disertai komplikasi, prognosis
umumnya bonam, bila dengan komplikasi, prognosis
umumnya dubia ad bonam.
11) Petugas memberikan resep obat ke pasien untuk mengambil
obat di ruang pelayanan farmasi
12) Petugas melakukan pencatatan rekam medis

2/3
6. Bagan Alir - Sesuai Alur Pelayanan

7. Unit Terkait a. Ruang pelayanan umum,Ruang pelayanan Lansia dan Balita)


b. Ruang Pelayanan Pendaftaran
c. Ruang Pelayanan farmasi
d. Ruang Pelayanan Laboraturium
Rekaman Histori Perubahan

NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN TGL. MULAI DIBERLAKUKAN

a. Keputusan Menkes RI No
1186 Tahun 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan 15 juni 2022
Kesehatan Primer
Referensi
1

a. SK Kepala UPT
Kebijakan Puskesmas Kecamatan
2.
Sukmajaya Nomor
440/069/SK/PKM-SJ/VI/2 13 juni 2022

022 tentang
Penatalaksanaan
Pioderma

3/3

Anda mungkin juga menyukai