Anda di halaman 1dari 3

LUKA BAKAR DRJT 1 DAN 2

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :
00
SOP Tanggal Terbit :
13 Juni 2022
Halaman :
1/3

UPTD PUSKESMAS d rg. Anita Rachmawati


SUKMAJAYA NIP. 197206222000122004
1. Pengertian Luka bakar (burn injury) adalah kerusakan kulit yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah unt uk
Penatalaksanaan Luka Bakar Derajat 1 dan 2 di UPTD
Puskesmas Sukmajaya.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Sukmajaya Nomor
440/069/SK/PKM-SJ/VI/2022 tentang Penatalaksanaan
Luka Bakar Derajat 1 dan 2
4. Referensi Keputusan Menkes RI No 1186 Tahun 2022 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun


2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

5. Prosedur/ 1) Petugas menyapa pasien


Langkah-Langkah
2) Petugas mencuci tangan
3) Petugas memakai APD
4) Petugas mengukur suhu
5) Petugas mengarahkan pasien untuk mendaftar di loket
pendaftaran
6) Petugas menghantarkan Rekam medis ke Ruang pelayanan
umum,Ruang lansia dan Balita
7) Petugas memanggil sesuai nomer urut
8) Petugas melakukan pengkajian awal
9) Petugas melakukan identifikasi pasien
10) Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
kepada pasien sesuai Panduan Praktik Klinis Luka Bakar
Derajat 1 dan 2
Penatalaksanaan Luka Bakar Derajat 1 dan 2
Penatalaksanaan
a. Luka bakar derajat 1 penyembuhan terjadi secara
spontan tanpa pengobatan khusus.
b. Penatalaksanaan luka bakar derajat II tergantung
luas luka bakar.
Pada penanganan perbaikan sirkulasi pada luka bakar
dikenal beberapa formula, salah satunya yaitu Formula
Baxter sebagai berikut:
a. Hari Pertama:
Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat badan x %
luas bakar per 24 jam
Anak : Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc 1-3 Tahun :
berat badan x 75 cc 3-5 Tahun : berat
badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
½ diberikan 16 jam berikutnya.
b. Hari kedua
Dewasa : ½ hari I;
Anak : diberi sesuai kebutuhan faali
Formula cairan resusitasi ini hanyalah perkiraan kebutuhan
cairan, berdasarkan perhitungan pada waktu terjadinya luka
bakar, bukan pada waktu dimulainya resusitasi. Pada
kenyataannya, penghitungan cairan harus tetap disesuaikan
dengan respon penderita. Untuk itu selalu perlu dilakukan
pengawasan kondisi penderita seperti keadaan umum, tanda
vital, dan produksi urin dan lebih lanjut bisa dilakukan
pemasangan monitor EKG untuk memantau irama jantung
sebagai tanda awal terjadinya hipoksia, gangguan elektrolit
dan keseimbangan asam basa.
Pemberian antibiotik spektrum luas pada luka bakar sedang
dan berat.
Komplikasi Jaringan parut
Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga menjaga higiene
dari luka dan untuk mempercepat
penyembuhan, jangan sering terkena air.
Kriteria Rujukan
Rujukan dilakukan pada luka bakar sedang dan berat
Peralatan
Infus set, peralatan laboratorium untuk pemeriksaan darah
lengkap
Prognosis
Prognosis luka bakar derajat 1 umumnya bonam, namun
derajat 2 dapat dubia ad bonam.

11) Petugas memberikan resep obat ke pasien untuk mengambil


obat di ruang pelayanan farmasi
12) Petugas melakukan pencatatan rekam medis
6. Bagan Alir -

7. Unit Terkait a. Ruang pelayanan umum,Ruang pelayanan Lansia dan Balita


b. Ruang Pelayanan Pendaftaran
c. Ruang Pelayanan farmasi
d. Ruang Pelayanan Laboraturium
Rekaman Histori Perubahan

NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN TGL. MULAI DIBERLAKUKAN

2/3
a. Keputusan Menkes RI No
1186 Tahun 2022 tentang
Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
Referensi
1 15 juni 2022
b. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

a. SK Kepala UPT
Puskesmas Kecamatan 13 juni 2022
2.
Kebijakan Sukmajaya Nomor
440/069/SK/PKM-SJ/VI/2
022 tentang
Penataksanaan Luka
Bakar Derajat 1 dan 2

3/3

Anda mungkin juga menyukai