Anda di halaman 1dari 2

LUKA BAKAR

No.Dokumen : ........SOP/......../
SOP 429.114.03/2018
No. Revisi : 0
TanggalTerbit : Januari 2018
Halaman : 1/2

UPTD Tanda Tangan : Drg. NUR HIDAYAH


PUSKESMAS NIP .1973032320011202003
KELIR
1. Pengertian Luka bakar (burn injury) adalah kerusakan kulit yang disebabkan kontak dengan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
Luka bakar derajat I, kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superficial),
kulit hiperemi berupa eritema, perabaan hangat, tidak dijumpai bulla, terasa nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Luka bakar derajat II, Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa
reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat bullae dan nyeri karena ujung-
ujung saraf sensorik yang teriritasi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah bagi petugas dalam penanganan
Luka Bakar.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kelir Nomor.
188.4/............./429.114.03/2018 Tentang Pelayanan Klinis di UPTD Puskesmas
Kelir.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. Petugas menegakkan diagnosa
4. Petugas melakukan penanganan dengan cara sebagai berikut :
Luka bakar derajat 1
Penyembuhan terjadi secara spontan tanpa pengobatan khusus.
Luka bakar derajat II
Tergantung luas luka bakar. Pada penanganan perbaikan sirkulasi pada luka
bakar dikenal beberapa formula salah satunya yaitu formula Baxter sebagai
berikut:
Formula Baxter:
a. Hari Pertama:
Dewasa: Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas bakar per 24 jam
Anak: Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.
Kebutuhan faali :

1
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc
½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. ½ diberikan 16 jam
berikutnya.
b. Hari Kedua:
Dewasa: ½ hari I
Anak: diberi sesuai kebutuhan faali. Formula cairan resusitasi ini hanyalah
perkiraan kebutuhan cairan, berdasarkan perhitungan pada waktu
terjadinya luka bakar, bukan pada waktu dimulainya resusitasi. Pada
kenyataannya, perhitungan cairan harus tetap disesuaikan dengan respon
penderita. Untuk itu selalu perlu dilakukan pengawasan kondisi penderita
seperti keadaan umum, tanda vital, dan produksi urine dan lebih lanjut bias
dilakukan pemasangan monitor EKG untuk memantau irama jantung
sebagai tanda awal terjadinya hipoksia, gangguan elektrolit dan
keseimbangan asam basa. Pemberian antibiotic spectrum luas pada luka
bakar sedang dan berat.
5. Petugas memberikan konseling dan edukasi
Pasien dan keluarga menjaga hygiene dari luka dan untuk mempercepat
penyembuhan, jangan sering terkena air.
6. Petugas harus merujuk pasien dengan luka bakar sedang dan berat
7. Bagan Alir

8. Unit Terkait 1. Pelayanan BP / Umum


2. Puskesmas Pembantu
3. Pelayanan Obat dan Farmasi
1. Rekam Medis
9. Dokumen
Terkait 2. Inform Consent
3. Surat Rujukan
4. Monitoring Rujukan

10. Rekam
Historis NO. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan diberlakukan

Luka Bakar 2

Anda mungkin juga menyukai