Anda di halaman 1dari 8

LUKA BAKAR DERAJAT

I DAN II
No. : UKP/VII/SOP-
Dokumen 201/2017
No. Revisi : 00
SOP Tanggal : 15 april 2017
Terbit
Halaman : 1/9

PUSKESMAS dr. ZAHROTUL ILMIYAH


SUKODONO NIP:19720217 200212 2 003

1. Pengertian Luka bakar (burn injury) adalah kerusakan kulit yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik dan radiasi.
Luka bakar derajat I, kerusakan terbatas pada lapisan epidermis
(superfisial), kulit hanya tampak hiperemi berupa eritema dengan
perabaan hangat, tidak dijumpai adanya bula, terasa nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Luka bakar derajat II, kerusakan meliputi epidermis dan
sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses
eksudasi. Terdapat bula yang berisi cairan eksudat dan nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik yang teriritasi.
Kriteria berat ringannya luka bakar dapat dipakai ketentuan
berdasarkan American Burn Association, yaitu sebagai berikut:
1. Luka Bakar Ringan
a. Luka bakar derajat II < 15%
b. Luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 2%
2. Luka Bakar Sedang
a. Luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
b. Luka bakar II 10-25% pada anak-anak
c. Luka bakar derajat III < 10%
3. Luka Bakar Berat
a. Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
b. Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
c. Luka bakar derajat II 10% atau lebih
d. Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki
dan genitalia/perinerium
e. Luka bakar dengan cedera inhalasi, disertai trauma lain.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menangani kasus luka bakar
derajat I dan II.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukodono Nomor
445/848/427.55.17/ 2017 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. 2015.
Halaman 613
5. Alat dan 1. Alat : - Infus set
Bahan - peralatan laboratorium untuk pemeriksaan
darah lengkap
2. Bahan : - Obat-obatan
6. Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut dan
langkah mencocokkan identitas pasien;
2. petugas melakukan 3S (senyum, salam, sapa);
3. petugas melakukan anamnesis pada pasien apakah pasien
mengeluhkan pada luka bakar derajat I paling sering
disebabkan sinar matahari. pasien hanya mengeluh kulit teras
nyeri dan kemerahan. Pada luka
bakar derajat II timbul nyeri dan bula;
4. petugas melakukan cuci tangan (air mengalir dan sabun atau
hand sanitizer);
5. petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien apakah
ditemukan Luka bakar derajat I, kerusakan terbatas pada
lapisan epidermis (superfisial), kulit hanya tampak hiperemi
berupa eritema dengan perabaan hangat, tidak dijumpai
adanya bula, terasa nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik
teriritasi. Luka bakar derajat II, Kerusakan meliputi epidermis
dan sebagian dermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses
eksudasi. Terdapat bula yang berisi cairan eksudat dan nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik yang teriritasi;
6. petugas melakukan cuci tangan (air mengalir dan sabun atau
hand sanitizer);
7. petugas mempersiapkan rujukan eksternal ke Rumah Sakit
bila ada komplikasi Rujukan dilakukan pada luka bakar
sedang dan berat;
8. petugas membuat resep dengan memberikan obat oral,infus
dan cairan bila tidak ada komplikasi:
I. Luka bakar derajat 1 penyembuhan terjadi secara
spontan tanpa Penatalaksanaan
II. luka bakar derajat II tergantung luas luka bakar :
1. Hari Pertama:
- Dewasa :
Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas bakar per 24
jam
- Anak :
Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 ccxberat badanx% luas luka ditambah kebutuhan faali
= Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc ½ jumlah cairan
diberikan dalam 8 jam pertama. ½ diberikan 16 jam
berikutnya.
2. Hari kedua
- Dewasa : ½ hari I;
- Anak : diberi sesuai kebutuhan faali;
9. petugas melakukan konsultasi dan edukasi pada pasien:
Pasien dan keluarga menjaga higiene dari luka dan untuk
mempercepat penyembuhan, jangan sering terkena air;
10. petugas mencatat di rekam medis dan buku register harian
untuk dokumentasi;
11. petugas mempersilahkan pasien mengambil obat di ruang
obat;
12. petugas mempersilahkan pasien pulang. 2/6
7. Diagram
Alir
Memanggil dan 3S (senyum,
mencocokan salam,sapa)
identitas
pasien
Ananmesis

Cuci tangan

Pemeriksaan fisik

Cuci tangan

Membuat resep
Komplika
obat Tidak si

Konsultasi dan Ya
edukasi
Persiapkan rujukan
eksternal ke RS

Mencatat di RM dan
buku register

Pelanggan ambil
obat di ruang obat

Pasien pulang
8. Hal-hal yang Perhatikan indikasi rawat jalan atau rujukan
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Ruangan Pemeriksaan Umum
3. Ruangan Gawat Darurat
4. Ruangan Kesehatan Anak dan Imunisasi
5. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
6. Ruangan Rawat Inap
7. Ruang Obat

10. Dokumen 1. Rekam Medis


Terkait 2. Form persetujuan/penolakan tindakan
3. Register Rawat Jalan/Rawat Inap
4. Buku ICD X
11. Rekaman
Historis
Yang Isi
No Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan dirubah Perubahan
LUKA BAKAR DERAJAT I DAN II
No. Dokumen : UKP/VII/DT-201/2017
Terbitan 15 april 2017
No. Revisi : 00
DAFTAR Tgl. Mulai : 15 april 2017
TILIK Berlaku
PUSKESMAS Halaman : 7/9
SUKODONO

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :

NO KEGIATAN YA TIDAK
1. Apakah petugas memanggil pasien sesuai
nomor urut dan mencocokkan identitas pasien?
2. Apakah petugas melakukan 3s (senyum, salam,
sapa)?
3. Apakah petugas melakukan anamnesis pada
pasien apakah pasien mengeluhkan pada luka
bakar derajat I paling sering disebabkan sinar
matahari. pasien hanya mengeluh kulit teras
nyeri dan kemerahan. Pada luka bakar derajat II
timbul nyeri dan bula?

4. Apakah petugas melakukan cuci tangan (air


mengalir dan sabun atau hand sanitizer)?
5. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik
pada pasien apakah ditemukan Luka bakar
derajat I, kerusakan terbatas pada lapisan
epidermis (superfisial), kulit hanya tampak
hiperemi berupa eritema dengan perabaan
hangat, tidak dijumpai adanya bula, terasa nyeri
karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
Luka bakar derajat II, Kerusakan meliputi
epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi
inflamasi disertai proses eksudasi. Terdapat
bula yang berisi cairan eksudat dan nyeri karena
ujung-ujung saraf sensorik yang teriritasi?
6. Apakah petugas melakukan cuci tangan (air
mengalir dan sabun atau hand sanitizer)?
7. Apakahpetugas mempersiapkan rujukan
eksternal ke Rumah Sakit bila ada komplikasi
Rujukan dilakukan pada luka bakar sedang dan
berat?
8. Apakah petugas membuat resep dengan
memberikan obat oral,infus dan cairan bila tidak
ada komplikasi:
- Luka bakar derajat 1 penyembuhan
terjadi secara spontan tanpa
- Penatalaksanaan luka bakar derajat II
tergantung luas luka bakar :
1. Hari Pertama:
- Dewasa :
Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas
bakar per 24 jam
- Anak :
Ringer Laktat : Dextran = 17 : 3
2 ccxberat badanx% luas luka ditambah
kebutuhan faali
= Kebutuhan faali :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1-3 Tahun : berat badan x 75 cc
3-5 Tahun : berat badan x 50 cc ½ jumlah cairan
diberikan dalam 8 jam pertama. ½ diberikan 16
jam berikutnya.
2. Hari kedua
- Dewasa : ½ hari I;
- Anak : diberi sesuai kebutuhan faali?
9. Apakah petugas melakukan cuci tangan (air
mengalir dan sabun atau hand sanitizer)?
10. Apakah petugas mencatat di rekam medis dan
buku register harian?
11. Apakah petugas mempersilahkan pelanggan
mengambil obat di ruang obat?
12. Apakah petugas mempersilahkan pelanggan
pulang?

CR : …………………………%.
Lumajang,
Auditee Pelaksana / Auditor

(………………………..) (……………….………..)

Anda mungkin juga menyukai