Anda di halaman 1dari 4

VULNUS COMBUSTIO

No. Dokumen :
S No. Revisi :
O TanggalTerbit :
P Halaman : 1/4

UPT PUSKESMAS dr. Ni Komang Kurniawati


SUSUT I NIP 19840609201002008

1. Pengertian Vulnus Combustio : jenis luka bakar yang diakibatkan rusaknyajaringan


kulit akibat kontak dengan suhu tinggi atau thermis, radiasi, elektrik
ataupun kimia.

2. Tujuan 1. Mempermudah penilaian dalam memberikan terapi dan


perawatan luka bakar diklasifikasikan berdasarkan penyebab,
kedalaman luka, dan keseriusan luka.
2. Memberikan penanganan yang cepat dan tepat guna mengurangi
resiko kematian karena dehidrasi dan infeksi pada luka bakar
yang luas, dan mengurangi resiko komplikasi pada luka bakar
yang kecil.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Susut I No.

4. Refrensi Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014


tentang Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Dasar.
5. Prosedur Alat :
1. APD
2. Handscoen
3. Termometer
4. Jam
5. Stetoskop
6. Tensimeter
Bahan :
1. Kasa steril
2. Larutan NaCl
3. Antiseptik (Betadine, Supratul)
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan dan menggunakan alat perlindungan diri
langkah (masker, handscoen)
2. Melakukan penilaian triase dan memposisikan pasien pada bed
emergensi sesuai dengan keparahan pasien.
3. Melakukan primary survey
a. Evaluasi kesadaran pasien
b. Mengkaji airway, breathing dan circulation.
c. Memastikan vital sign dalam batas normal.
4. Melakukan evaluasi disabilitas sesuai dengan kajian pasien
emergency.
5. Menghilangkan exposure (melepas pakian yang terbakar dengan
meminta izin pasien atau keluarga pasien.
6. Melakukan anamnesis terhadap pasien dan keluarga:
a. Keluhan utama dan penyerta pasien.
b. Riwayat penyebab luka bakar
c. Riwayat alergi obat
d. Riwayat kekebalan terhadap tetanus
e. Riwayat pengobatan
7. Melakukan pemeriksaan fisik khusus daerah luka.
8. Petugas melakukan penegakan diagnose berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Kriteria berat ringannya luka bakar
didasarkan atas American Burn Association, yaitu sebagai berikut
:
a. Luka bakar ringan
1) Luka bakar derajat II< 15%
2) Luka bakar derajat II < 10% pada anak- anak
3) Luka bakar derajat III<2%
b. Luka Bakar sedang
1) Luka bakar derajat II15-25% pada orang dewasa
2) Luka bakar derajat II 10-25% pada anak- anak
3) Luka bakar derajat III<10%
c. Luka bakar berat
1) Luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
2) Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak- anak
3) Luka bakar derajat III 10% atau lebih
4) Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki
dan genetalia
5) Luka bakar dengan cidera inhalasi, disertai trauma lain.
9. Penatalaksanaan :
a. Luka bakar derajat I penyembuhan secara spontan tanpa perlu
penanganan khusus. Perawatan luka dilakukan secara rutin
setiap 2 hari.
b. Luka bakar derajat II dilakukan rehidrasi sesuai dengan
formula Baxter :
1) Pada pasien dewasa : rehidrasi dilakukan dengan
pemasangan jalur vena. Cairan yang diberikan yaitu
ringer laktat 4cc x berat badan x % luas luka bakar per 24
jam.
2) Pada pasien anak : diberikan ringer laktat : dextran = 17:3
dengan formula 2cc x berat badan x % luas luka bakar di
tambah dengan kebutuhan faali :
a) <1 tahun : berat badan x 100cc
b) 1-3 tahun : berat badan x 75cc
c) 3-5 tahun : berat badan x 50cc
jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama
jumlah cairan sisanya diberikan 16 jam berikutnya.
c. Melakukan perawatan luka
d. Memberikan obat- obatan NSAID untuk mengurangi nyeri.
e. Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi.
f. Luka bakar derajat III dan IV segera dirujuk.
10. Membersihkan alat dan bahan habis pakai
11. Melepaskan APD dan mencuci tangan.
12. Melakukan tindakan KIE dan tindak lanjut : pasien dianjurkan
untuk melakukan control luka tisap 2 hari dan menyarankan
pasien untuk menjaga kebersihan luka.
13. Melakukan dokumentasi tidakan yang diberikan pada rekam
medis dengan lengkap.
7. Bagan Alur
Pasien Datang Cuci tangan & Melakukan evaluasi
APD keparahan melalui triase

Evaluasi disabititas Mengkaji ABC

Hilangkan exposure Anamesis Pemeriksaan Fisik

Indikasi Rujuk
Tidak Ya

Penatalaksanaan KIE pada pasien dan


keluarga untuk dirujuk

Rencana Tindak
lanjut dan KIE Pembuatan surat rujukan

Dokumentasi tindakan Dokumentasi tidakan

Pasien pulang Pasien menuju RS


rujukan

8. Hal- Hal yang 1. Keadaan umum pasien dan pencegahan infeksi


perlu 2. Kelengkapan ketersediaan alat- alat kesehatan
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Loket Pendaftaran
2. Ruang UGD
3. Ruang rawat inap
4. Ruang Farmasi
10. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait
11. Rekam No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
Historis

Anda mungkin juga menyukai