Anda di halaman 1dari 3

MALARIA

No. :500/SOP/C.7/057/PKM-
Dokumentasi BNG/VIII/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal : 14 Agustus 2017
Terbit
Halaman : 1-2
PUSKESMAS RAWAT Juju Suardi SKM. MM. Kes
INAP BINUANGEUN Nip. 19640511 198803 1 007
1. Pengertian Malaria adalah suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh
parasit plasmodium yang menyerang eritrosit.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penatalaksanaan kasus malaria di Puskesmas
Rawat Inap Binuangeun.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Binuangeun No.
440/KEP/C.7/007/PKM-BNG/VIII/2017 Tentang Layanan Klinis Yang
Menjamin Kesinambungan Layanan.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur a. Petugas melakukan anamnesa terhadap pasien, Riwayat kontak dengan


benda-benda panas.
b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien :
1. Pada luka bakar derajat I hanya tampak eritema dengan perabaan hangat,
tidak dijumpai adanya bula.
2. Pada luka bakar derajat II timbul nyeri, timbul gelembung atau bula berisi
cairan eksudat.
3. Menentukan luas luka bakar berdasarkan rumus “rule of nine”.

c. Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan darah rutin jika diperlukan.
d. Penegakan diagnosis, berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
e. Penatalaksanaan komprehensif.
1) Luka bakar derajat I penyembuhan terjadi spontan tanpa pengobatan
khusus.
2) Penatalaksanaan luka bakar derajat II tergantung luas luka bakar. Pada
penangana perbaikan sirkulasi pada luka bakar dikenal beberapa formula
baxter sebagai berikut :
a) Hari pertama :
1. Dewasa : ringer laktat 4cc x BB x % luas luka bakar per 24 jam.
2. Anak : RL : dextran = 17 : 3.
2cc x BB x % luas luka bakar ditambah kebutuhan faali,
Kebutuhan faali :
<1 tahun : BB x 100cc.
1-3 tahun : BB x 75 cc.
3-5 tahun : BB x 50 cc.
3. ½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama.
4. ½ jam diberikan 16 jam berikutnya.
b) Hari kedua :
Dewasa : ½ hari I ; anak : diberikan sesuai kebutuhan faali.
3) Pemberian antibiotik spektrum luas dan analgetik.
4) Konseling dan Edukasi.
Pasien dan keluarga menjaga higiene dari luka bakar dan jangan sering
terkena air.
5) Kriteria rujukan.
a) Semua luka bakar yang mengenai wajah, mata, telapak tangan, telapak
kaki, genitalia, perineum sekalipun daerah luka bakar kurang dari 5-
10%.
b) Luka bakar >10 %.
c) Luka bakar yang mencederai saluran napas.
6. Unit Terkait a. Kepala Puskesmas.
b. Tim mutu pelayanan klinis.
c. UGD.
7. Rekam Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Yang Diberlakukan
Perubahan
DAFTAR TILIK MALARIA

KEADAAN
VARIABEL
YA TIDAK TIDAK BERLAKU

1. Apakah petugas melakukan anamnesa terhadap pasien?


2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang jika
diperlukan?
4. Apakah petugas menegakkan diagnosis
derdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik?
5. Apakah petugas melakukan penatalaksanaan komprehensif?

Anda mungkin juga menyukai