Anda di halaman 1dari 4

2.

Kontak sering tapi singkat


3. Tingkatkan hubungan klien dengan lingkungan social secara bertahap, seperti
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan diri klien, orang lain dan
lingkungan
4. Bimbingan klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan dan
keinginannya, ajak klien untuk melakukan kegiatan sehari-hari dirumah seperti :
menyapu, mengepel dan membersihkan tempat tidur.
5. Hindarkan berdebat tentang waham
6. Jika ketakutan katakana “anda aman disini, saya akan bantu anda mempelajari
sesuatu yang membuat anda takut “
7. Berikan obat sesuai dengan peraturan
8. Jangan lupa control

H. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN WAHAM

1. Pengkajian

Menurut Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar proses keperawatan
secara menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan dikumpulkan untuk menentukan
masalah keperawatan. Patricial A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa
pengkajian terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokkan data atau analisa
data dan perumusan diagnose keperawatan. Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber data
yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data sekunder seperti keluarga, teman terdekat
klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas dokumen media klien dan hasil pemeriksaan. Untuk
mengumpulkan data dilakukan dengan berbagai cara, yaitu: dengan observasi, wawancara, dan
pemeriksaan fisik.

Beberapa faktor yang perlu dikaji :

a. Faktor predisposisi
1. Genetik : diturunkan
2. Neurobiologis : adanya gangguan pada konteks pre frontal dan konteks limbic
3. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamate
4. Virus : paparan virus influinsa pada trimester III
5. Psikologi : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli
b. Faktor presipitasi
1. Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2. Mekanisme penghantar listrik yang abnormal
3. Adanya gejala pemicu

Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal dirawat. Isi pengkajiannya
meliputi:

a. Identitas klien
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien tentang:
nama klien, panggilan klien, nama perawat, tujuan ,waktu pertemuan, topic pembicaraan.
b. Keluhan utama/ alasan masuk
Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga dating keRumah
Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi masalah dan perkembangan yang
dicapai.
c. Riwayat kesehatan sekarang
Tanyakan pada klien/keluarga apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa pada masa
lalu,pernah melakukan, mengalami, penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari
lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan criminal. Dapat dilakukan
pengkajian pada keluarga faktor yang mungkin mengakibatkan terjadinya gangguan:
1) Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon psikologis
dari klien
2) Biologis
Gangguan perkembangan dan fungsi otak atau SSP, pertumbuhan dan
perkembangan individu pada prenatal, neonatus dan anak-anak
3) Sosial budaya
Seperti kemiskinan, konflik social budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan),
kehidupan yang terisolasi serta stress yang menumpuk
d. Aspek fisik/ biologis
Mengukur dan mengobservasi tanda-tanda vital: TD, nadi, suhu, pernafasan. Ukur tinggi
badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ kalau ada keluhan.
e. Aspek psikososial
1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien degan keluarga, masalah yang terkait dengan
komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diri
a) Citra tubuh : mengenal persepsi klien terhadap tubuhnya, bagian yang
disukai dan tidak disukai.
b) Identitas diri : status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien
terhadap status dan posisinya dan kepuasan klien sebagai laki-
laki/perempuan
c) Peran : tugas yang diemban dalam keluarga/kelompok dan masyarakat dan
kemampuan klien dalam melaksanakan tugas tersebut.
d) Ideal diri : harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas, lingkungan dan
penyakitnya
e) Harga diri : hubungan klien dengan orang lain, penilaian dan penghargaan
orang lain terhadap dirinya, biasanya terjadi pengungkapan kekecewaan
terhadap dirinya sebagai wujud harga diri rendah.
3) Hubungan sosial dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok
yang diikuti dalam masyarakat.
4) Spiritual, mengenal nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah
f. Status mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas motorik klien,
alam perasan klien (sedi, takut, khawatir), afek klien, interaksi selama wawancara,
persepsi klien, proses piker, isi piker, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan
berhitung, kemampuan penilaian dan daya tilik diri.

g. Kebutuhan persiapan pulang


1) Kemampuan makan klien, klien mampu menyiapakan dan membersihkan alat
makan.
2) Klien mampu BAB dan BAK, menggunakan dan membersihkan WC serta
membersihkan dan merapikan pakaian.
3) Mandi klien dengan cara berpakaian, observasi kebersihan tubuh klien
4) Istirahat dan tidur klien, aktivitas didalam dan diluar rumah.
5) Pantau penggunaan obata dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum obat
h. Masalah psikososial dan lingkungan
Data dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien
i. Pengetahuan
Dapat didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang dimiliki
klien disimpulkan dalam masalah
j. Aspek medik
Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi psikomotor, terapi
tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan.
Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi dan perkembangan klien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Diagnosa keperawatan
Dagnosa keperawatan adalah penilaian atau kesimpulan yang diamabil dari pengkajian
diagnose keperawatan adalah masalah kesehatan actual atau potensial dan berdasarkan
pendidikan dan pengalamannya perawat mampu mengatasinya ( Carpernito, 2000).
Masalah keperawtan yang sering muncul yang dapat disimpulkan dari hasil pengkajian
adalah:
a. Masalah keperawatan : perubahan proses piker : waham
Data subjektif :
 Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Data objektif
 Klien tampak tidak mempunyai orang lian, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panic, sanga
waspada, tidak tepat menilai lingkungan atau realitas, ekspresi
wajah klien tegang, mudah tersinggung.
Diagnosa keperawatan
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham.
2. Perubahan proses pikir: waham berhubungan dengan harga diri rendah

Anda mungkin juga menyukai