Kelompok:
Resi efriyani
Rudi Apriadi
Firsty farerintersya
Liska saparina
Lara agustina
KOMUNIKASI
Teori1 Korupsi
(bahasa Latin: corruptio dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok) adalah tindakan pejabat
publik, baik politisi maupun pegawai
negeri
tindak pidana korupsi secara
garis besar memenuhi unsur-
unsur
perbuatan melawan hukum
penyalahgunaan kewenangan,
kesempatan, atau sarana
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau
korporasi dan
merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.
TEORI 2 NARKOTIK
Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan (Undang-
Undang No. 35 tahun 2009).
Narkotika digolongkan menjadi
tiga golongan sebagaimana
tertuang dalam lampiran 1
undang-undang tersebut
Tanaman papaver, opium mentah,
opium masak (candu, jicing, jicingko),
opium obat, morfina, kokaina, ekgonina,
tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari
morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang
mengandung bahan tersebut di atas.
PSIKOTROPIKA
Psikotropika
adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan perilaku
(Undang-Undang No. 5/1997).
Zat yang termasuk
psikotropika antara lain :
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon,
Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital,
Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD
(Lycergic Syntetic Diethylamide) dan
sebagainya.
BahanAdiktif berbahaya lainnya adalah
bahan-bahan alamiah, semi sintetis
maupun sintetis yang dapat dipakai
sebagai pengganti morfina atau kokaina
yang dapat mengganggu sistem syaraf
pusat
PENYEBARAN
Hinggakini penyebaran penyalahgunaan
narkoba sudah hampir tak bisa dicegah.
Mengingat hampir seluruh penduduk
dunia dapat dengan mudah mendapat
narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab
Upaya pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan, namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan
narkoba dari kalangan remaja maupun
dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan
SMP pun banyak yang terjerumus ke
dalam penyalahgunaan narkoba.
Kelompok Berdasarkan Efek