Anda di halaman 1dari 16

NILAI – NILAI PANCASILA DALAM PRAKTIK

ADMINISTRASI KESEHATAN

MATA KULIAH : PANCASILA

DOSEN PENGAJAR : DWI HARTATI. M.KeB

PRODI : ADMINISTRASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

1. FABIO BUKANAUNG 210700001

2. FELISITAS DALEQ 210700002

3. MINARNI 210700003

4. NORTI 210700004

5. PARTICIA THERESA ANGEL 210700005

6. SHINTIA SAPUTRI 210700006

7. WILLYANDI NUGRAHA 210700007


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb

Dengan memohon ridho dari Allah SWT, semoga Taufik Hidayat-Nya selalu dilimpahkan
kepada segenap insan yang selalu bertaqwa kepadanya dan semoga seluruh nikmat dirasakan itu
senantiasa mendatangkan keberkahan, amin. Selanjutnya bersalawat kita kepada Nabi Muhammad
SAW dengan harapan semoga safaat dapat kita terima disisinya amin robbal Al-amin.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada dosen serta teman-teman sekalian
yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta
banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian
kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk
itgu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah-makalah kami dilain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penih manfaat, baik untuk pribadi atau teman-teman, sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.

Wasallamualaikum. Wr.wb

Samarinda, 19 November 2021


Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………….. 2

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................. 4

B. Rumusan Masalah......................................................................................... 5

C. Tujuan .......................................................................................................... 5

D. Manfaat ....................................................................................................... 6

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi ………………………………………………………………………….. 7

B. Pengertian Pancasila .................................................................................... 7

C. Kandungan Nilai-nilai Pancasila.................................................................... 8

D. Pengertian Pelayanan Kesehatan ................................................................ 11

E. Penerapan Nilai-nilai Pancasila Dalam Menjamin Pelayanan Kesehatan

Masyarakat ………………………………………………………………………………………………….. 11

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 14

B. Saran ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………… 15


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009. WHO (world health organization) mencatat negara
Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di asia tenggara, penyakit demam berdarah dangue
masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di indonesia, jumlah penderita dan luas
daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan penduduk. Hal
tersebut menekankan bahwa tingkat kesehatan nasional negara kita masih rendah hal tersebut juga
dikarenakan tingkat pelayanan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan lagi.

Kita semua tahu bahwa kesehatan adalah hal pokok bagi manusia, peran tenaga kesehatan menjadi
ujung tombak dalam mensukseskan tercapainya kesehatan nasional. Tenaga kesehatan masyarakat
sebagai lapis pertama dalam menangulangi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat, sudah
selayaknya memiliki kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehatan.
Namun, dalam kenyataannya pelayananan yang dilakukan masih kurang maksimal. Ada hal-hal yang
sangat perlu diperhatikan dalam peningkatan pelayanan kesehatan.

Kita sebagai tenaga kesehatan seharusnya menerapkan nilai-nilai pancasila dalam peningkatan mutu
pelayanan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila memberikan pengertian, pengamalan
dan pembelajaran apa yang seharusnya dapat diambil dalam pelayanan kesehatan. Pancasila seperti
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal, objektif artinya
pancasila bahwa nilai-nilai pancasila itu melekat pada pembawa dan pendukung nilai pancasila itu sendiri
yaitu masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Jadi jelas bahwa jika tenaga kesehatan dapat menerapkan
nilai-nilai pancasila dalam melaksanakan pelayanan kesehatan maka akan tercapai tingkat kesehatan
nasional Indonesia.

Makna yang dapat kita ambil sebagai tenaga kesehatan dan sebagai warga Indonesia dari nilai-nilai
pancasila, ketuhanan yang Maha Esa nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama ini adalah dimana
kita sebagai manusia yang diciptakan wajib menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Dalam
hal ini masyarakat berhak untuk memeluk agamanya masing-masing dan wajib menjalankan apa yang di
perintahkan dalam agama masing-masing dan menjauhi apa yang dilarang. Kemanusiaan yang adil dan
beradab sila kedua ini menjelaskan bahwa kita sesame manusia mempunyai derajat yang sama dihadapan
hukum. Hal ini sangat penting untuk kit terapkan dalam pelayanan kesehatan karena sekarang banyak
sekali kasus-kasus yang lebih mendiskriminasi kaum miskin, padahal kenyataannya semua manusia itu
mempunyai derajat yang sama. Persatuan Indonesia, makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang
memiliki arti bulat tidak terpecah. Kita tenaga kesehatan sebagai warga Indonesia harus bersatu demi
terwujudnya kesehatan nasional. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dalam sila ini menjelaskan tentang demokrasi, adanya kebersamaan dalam
mengambil keputusan dan penaganan, dan kejujuran bersama. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,
makna dalam sila ini adalah adanya kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat, seluruh kekayaan dan
sebagainya dipergunkan untuk kebahagiaan bersama, dan melindungi yang lemah, semua nilai-nilai yang
tersebut tinggal bagaimana kita tenaga kesehatan sebagai warga Indonesia mengambil langkah yang
menjadi kebijakan untuk tercapainya kesehatan nasional.

Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kessehatan.

sarana kesehatan terdiri dari fasilitas pelayanan kesehstsn ysng terdiri dari puskesmas, rumah sakit, dan
upaya kesehatan. Peningkatan pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan harus dilalukan karena saat
ini masih kurangnya pelayan masyarakat yang baik, kita sebut saja kasus beberapa bulan yang lalu
tetang vaksin palsu untuk memberikan imunisasi kepada anak-anak. Hal seperti itu sudah selayaknya
dikontrol. Kita sebagai pelayan kesehatan sudah selayaknya memberikan pelayanan terbaik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian implementasi?

2. Apa itu pancasila?

3. Apa saja kandungan nilai-nilai pancasila?

4. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan?

5. Bagaimana penrapan pancasila dalam menjamin pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan?

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk menambah pengetahuan tenetang nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup dan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia serta bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pancasila apa saja yang dapat diterapkan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.

2. Tenaga Kesehatan mampu menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dalam pelayanan
kesehatan masyarakat.
D. MANFAAT PENULISAN

1. Dapat mengerti , memahami, dan menrapkan nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
indonesia.

2. dapat menerapkan bentuk bentuk pengamalan sila sila pancasila.dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.
BAB 2

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMPLEMENTASI

• implemtasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah di susun
secara matang dan terperinci

• pengertian implentasi menurut para ahli

• Majone dan Wildavsky (dalam Nordin dan Usman 2004;70)mengemukakan bahwa"implementasi


adalah perluasan aktifitas yang saling menyesuaikan"

• implementasi dalam kamus besar bahasa indonesia di artikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan.

• menurut Nordin Usman dalam bukunya yang berjudul konteks implementasi berbasis
kurikulum"implementasi adalah bermuara pada aktifitas,aksi,tindakan,atau adanya mekanisme
suatu sistem.

B. PENGERTIAN PANCASILA

pancasila terdiri dari dua kata dari sanskerta panca bearti lima dan sila bearti perinsip atau
asas.pancasila merupakan rumusan dan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
indonesia.

lima sila utama penyusun pancasila adalah ketuhanan yang maha esa,kemanusian yang adil dan
beradap persatuan indonesia,kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan,dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

ada beberapa pengertian pancasila dari sudut pandang yang berbeda,meliputi

1. pengertian pancasila secara etimologi

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India(bahasa kasta Brahmana) adapun
bahasa rakyat biasa adalah bahasaPrakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta
perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu“panca” artinya “lima”“syila” vokal I
pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku
yang baik, yang penting atau yang senonoh” Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia
terutama bahasa Jawa diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan moralitas.

2. Pengertian Pancasila secara Historis

.Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah,khususnya akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah
tersebut adalahtentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibentuk.Kemudian
tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaituMohammad Yamin, Soepomo dan
Soekarno.Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam siding tersebut Ir. Soekarno berpidato secara lisan (tanpa
teks) mengenai calon rumusan dasar negaraIndonesia. Kemudian untuk memberikan nama “Pancasila”
yang artinya

lima dasar, hal ini menurut Soekarno atas saran dari salah seorang temannyayaitu seorang ahli bahasa
yang tidak disebutkan namanya.Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
memproklamirkankemerdekaannya, kemudian keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945disahkannya
Undang-Undang Dasar 1945 termasuk Pembukaan UUD 1945di mana didalamnya termuat isi rumusan
lima prinsip atau lima prinsipsebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis

Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telahmelahirkan negara Republik Indonesia. Untuk
melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yangmerdeka, maka
panitia Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya
tanggal 18Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara RepublikIndonesia yang dikenal
dengan UUD 1945. Adapun UUD 1945 terdiriatas dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-
pasal UUD 1945yang berisi 37 pasal, 1 aturan Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasaldan 1 Aturan
Tambahan terdiri atas 2 ayat.Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alineatersebut
tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5.keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

D.NILAI-NILAI PANCASILA

Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama dan kepercayaan, bahasa, adat istiadat, dan
kebudayaan. Oleh karena di dalam agama,kepercayaan, adat istiadat dan kebudayaan tersebut
berkembang nilai-nilaiantara lain nilai moral, maka Pancasila pun mengandung nilai moral dalamdirinya,
nilai-nilai Pancasila diungkapkan dalam 2 (dua) nilai, yaitu antaralain :

1. Mempunyai kedudukan nilai, norma, dan moral dalam masyarakat

2. Nilai-nilai Pancasila dalam Sosio-Budaya Bangsa Indonesia

• Kedudukan Nilai, Norma, dan Moral Dalam Masyarakata. Kedudukan NILAI dalam
masyarakatKehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupunsebagai
masyarakat, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai,norma dan moral. Kehidupan masyarakat
dimana pun tumbuh dan berkembang dalam ruang lingkup interaksi nilai tersebut yangmemberi
motivasi dan arah sekaligus anggota masyarakat untuk berperilaku.Melalui proses memilih,
manusia sebagai individu atau anggota masyarakatmenentukan sikap hidupnya, dilihat proses
kehidupannya manusia berusaha agar lingkungan hidupnya dapat dikuasai dan
dimanfaatkanuntuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya. Untuk mengidentifikasi nilai-
nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat ada 6 macam nilai

:1. Nilai teori adalah untuk mengetahui identitas benda dan kejadianyang terdapat disekitarnya.

2. Nilai ekonomi adalah Pemanfaatan benda-benda atau kejadianyang mengikuti nalar efisiensi dan
menuju kepada kegunaannyadalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3. Nilai estetik adalah mempelajari sesuatu yang indah

4. Nilai sosial adalah berorientasi pada hubungan antara manusiadengan yang lainnya dan menekan pada
segi-segi kemanusiaan yang luhur.

5. Nilai politik adalah berpusat pada kekuasaan serta berpengaruhdalam kehidupan bermasyarakat.6. Nilai
religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujudrahasia kehidupan dan alam semesta.Dalam
pelaksanaannya nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam wujudnorma, ukuran, kreteria sehingga merupakan
suatu keharusan,anjuran atau larangan, tidak dikehendaki atau tercela

B.Kedudukan NORMA dalam masyarakatManusia cenderung untuk memelihara hubungan dengan


penciptanya, masyarakat dan alam sekitarnya dengan selaras.Berbagai adaptasi dilakukan oleh manusia
agar mampumempertahankan eksistensinya.Sikap demikian akan menyadarkan perlunya pengendalian
diri, baik terhadap manusia sesamanya,lingkungan alam, dan kepada penciptanya yaitu Tuhan. Kesadaran
tentang hubungan yang ideal dengan demikian menumbuhkankepatuhan terhadap aturan-aturan, kaidah
atau norma. Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupansehari-hari
berdasarkan motivasi tertentu

• Kedudukan MORAL dalam masyarakatMoral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk,
yangmenyangkut peri laku manusia. Seseorang yang taat dan patuh padaaturan-aturan, kaidah dan
norma yang berlaku dalam masyarakatnyadia sudah dianggap sesuai dan bertindak benar secara
moral.Bila sebaliknya, seseorang itu telah dianggap tidak bermoral. Moraldalam perwujudannya
dapat berupa aturan, prinsip-prinsip, yang benar, yang baik, yang terpuji dan mulia. Moral dapat
berupakesetiaan, kepatuhan terhdap nilai dan norma yang mengikatkehidupan masyarakat,
negara, dan bangsa. Sebagaimana nilai dannorma, moralpun dapat dibedakan seperti moral
ketuhanan atauagama, moral filsafat, etika, hukum, ilmu dan sebagainya. Nilai,norma, dan moral
secara bersama mengatur kehidupan masyarakatdalam berbagai aspeknya. Pancasila secara
filsafat mengandungnilai-nilai yang bersifat fundamental, universal, mutlak dan abadidari Tuhan
Yang Maha Esa yang tercermin dalam inti kesamaanajaran-ajaran agama dalam kitab sucinya,
artinya di dalam nilai-nilaitersebut mengandung nilai moral, maka Pancasila pun
mengandungnilai moral dalam dirinya.Jika dijabarkan menurut sila-sila pancasila maka bisa
diambil penjelasansebagai berikut;

1. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa bukanlah suatu kepercayaanyang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya melalui penalaran, melainkansuatu kepercayaan yang berpangkal dari kesadaran manusia
sebagaimahkluk Tuhan. Keyakinan yang demikian maka negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa, dan negara memberi jaminansesuai dengan keyakinannya, dan untuk beribadat menurut agama
dankepercayaannya.

2.Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam sila ini merupakan norma untuk menilai apa pun yangmenyangkut kepentingan manusia sebagai
mahkluk Tuhan yang mulaidengan kesadaran martabat dan derajatnya. Kemanusiaan yang adil dan
beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasarkankepada potensi budi nurani dalam
hubungannya dengan norma-normakebudayaan. Nilai-nilai dalam sila ini adalah merupakan refleksi dari
martabat sertaharkat manusia yang memiliki potensi kultural. Potensi tersebut sebagaihal yang bersifat
universal atau keseluruhan dan dipunyai oleh semua bangsa tanpa kecuali. Menurut sila ini setiap manusia
Indonesia adalah bagian dari warga dunia, yang menyakini adanya prinsip persamaanharkat dan
martabatnya sebagai hamba Tuhan.

3.Nilai Persatuan Indonesia

Sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam artiideologis, ekonomi, politik, sosial
budaya, dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangkan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia,yang
senasib dan didorong untuk mencapi kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang
merdeka dan berdaulat. Dan bertujuanuntuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.Perwujudan ini adalah manifestasi
paham kebangsaan yang memberitempat bagi keragaman budaya atau etnis.

4.Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyaratan/perwakilan

Dalam sila ini, diakui bahwa negara RI menganut asas demokrasi yang bersumber kepada nilai-nilai
kehidupan yang berakar dalam budaya bangsa Indonesia. Perwujudan demokrasi itu dipersepsi sebagai
pahamkedaulatan rakyat, yang bersumber nilai kebersamaan, kekeluargaan,dan kegotongroyongan.
Penghargaan yang tinggi terhadap nilaimusyawarah mencerminkan sikap pandangan hidup bahwa
kemauanrakyat mencerminkan nilai kebenaran dan keabsahan yang tinggi.

5.Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ini meliputi nilai keselarasan,keseimbangan, dan keserasian yang
menyangkut hak dan kewajibanyang dimiliki oleh rakyat Indonesia, tanpa membedakan asal suku,agama
yang dianut, keyakinan politik, serta tingkat ekonominya.Didalam sila inipun terkandung nilai
kedermawanan kepada sesama,memberi tempat kepada sikap hidup hemat, sederhana, dan kerja
keras.Sila kelima ini juga mengembangkan nilai untuk menghargai karya, dannorma yang menolak
adanya kesewenang-wenangan, serta pemerasankepada sesama. Juga mengandung nilai vital yaitu
keniscayaansecarabersama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilansosial, dalam makna
untuk menjunjung tinggi harkat dan martabatmanusia. Nilai-nilai yang tercakup dalam sila ini memberi
jaminanuntuk mencapai taraf kehidupan yang layak dan terhormat sesuai dengankodratnya, dan
menempatkan nilai demokrasi dalam bidang ekonomidan sosial.
D. PENGERTIAN PELAYAN KESEHATAN.

• Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo

Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuanutamanya adalah pelayanan
preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat

• Menurut Levey dan Loomba (1973)

Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara danmeningkatkan kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit
sertamemulihkan kesehatan peroorangan, keluarga, kelompok, ataumasyarakat.

• Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara sendiri atausecara bersama-sama dalam


suatu organisasi.

• Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan pemeliharaankesehatan, pencegahan


penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihankesehatan atau kombinasi dari padanya.

• Jadi dapat disimpulkan pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah promotif(memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif
( pencegahan),kuratif (penyembuhan), dan rehabilitasi (pemulihan) kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat, lingkungan.

E. PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MENJAMIN PELAYANAN


MASYARAKAT DALAMBIDANG KESEHATAN.

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilainya meliputi dan menjiwaikeempat sila lainnya. Dalam sila
Ketuhanan Yang Maha Esa terkandungnilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahantujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh kerena itusegala hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraannegara moral negara, moral penyelenggara negara,
politik negara, pemerintah negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negarakebebasan hak dan
asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilaiKetuhanan Yang Maha Esa. Berikut bentuk pengamalan dari
NilaiKetuhanan Yang Maha Esa dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

1. Manusia indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang MahaEsa,sesuai dengan Agama dan
kepercayaan masing-masing berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab

.2. Hormat menghormati antara tenaga kesehatan dan masyarakatsehingga terbina kerukunan hidup antar
Agama.

3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai denganagamanya masing-masing.

4. Tidak membeda-bedakan pelayanan yang diberikan kepadamasyarakat walaupun terdapat perbedaan


agama.
2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

1. Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaankewajiban azasi antara manusia sesuai
harkat dan martabatnyasebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.

2. Saling mencintai antara tenaga kesehatan dengan masyarakatumum.

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa antara satu dengan yanglainnya

.4. Tidak semena-mena saat sedang memberikan pelayanankesehatan.

5. Sebagai tenaga kesehatan wajib menjunjung tinggi nilaikemanusiaan

6. Sebagai tenaga kesehatan harus selalu membela kebenaran yangada dan juga keadilan yang harus
selalu diterapkan.

3. PERSATUAN INDONESIA

1. Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas

kepentingan pribadi atau golongan.

2. Sebagai tenaga kesehatan harus rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.

3. Mencintai tanah air dan bangsanya.

4. Bangga sebagai tenaga kesehatan yang bangsa,bertanah air Indonesia.

5. Miningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4.KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM

PERMUSYAWARAKATAN/PERWAKILAN.

1. Warga masyarakat mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama dengan mengutamakan

kepentingan negara dan masyarakat.

2. Saat memutuskan solusi atas sebuah masalah kesehatan yang serius harus dimusyawarahkan

dengan berbagai pihak.

3. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil putusan

musyawarah.
4. Putusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan yang Maha

Esa,menjunjung tinggi harkat martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan dengan

mengutamakan persatuan demi kepentingan bersama .

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYA INDONESIA.

1. Mengembangkan sikap dan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan gotong royong

2. Bersikap adil dalam memberikan pelayanan.

3. Selalu menghormati hak-hak orang lain.

4. Sebagai tenaga kesehatan tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.

5. Selalu bekerja keras untuk hasil yang terbaik.

6. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan kesehatan nasional untuk Indonesia yang sehat.
BAB 3

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan merupakan dasar negara Republik

Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat Indonesia, maka rakyat Indonesia

menjadikan pengamalan pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan

kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengamalannya harus dimulai oleh setiap warga negara Indonesia

dan setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan pancasila

oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik dipusat maupun didaerah.

Dalam menjalankan tugas sebagai tenaga kesehaan, memberikan pelayanan yang terbaik untuk

masyarakat merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya karena uang. Ketulusan melayani

tanpa membeda- bedakan satu sama lain  merupakan salah satu implementasi dari sila yang terkandung

dalam pancasila.

B. SARAN

.    1. Uraian diatas kiranya kita dapat menyadari bahwa pancasila merupakan pandangan hidup

negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari

pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.

2.Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, diharapkan lebih pengamalkan nilai-nilai

yang terkandung dalam pancasila untuk melakukan pelayanan yang lebih baik demi tercapainya

kesehatan nasional yang sebaik mungkin.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai