Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR SOAL ONLINE

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL ITKES WIYATA HUSADA SAMARINDA


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Pendidikan Agama ISLAM


Semester : Ganjil (2021/2022)
Hari/Tanggal : Senin, 10 Januari 2022
Waktu : 08.00-09.30 WITE
Dosen : Mahmuji, M. Ag
Prodi : Kebidanan

I. Ketentuan Menjawab
a. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab;
b. Patuhilah tata tertib ujian yang berlaku;
c. Kerjakan semua soal dengan jelas, benar dan sistematis menggunakan word dan jangan lupa
sertakan identitas mahasiswa
d. Setelah selesai, lembar jawaban dijadikan dalam bentuk pdf
e. File PDF dikumpulkan kepada sipen agama islam dan akan langsung diserahkan melalui WA
kepada Dosen Agama Islam
f. Toleransi keterlambatan pengiriman lembar jawaban adalah 30 menit dari waktu akhir ujian
yang telah ditetapkan.
===============================================================

1. Bagaimana pandangan tokoh muslim berkaitan tentang konsep ketuhanan


menurut islam? minimal tiga tokoh,( nilai 30)
2. Dalam menjalankan syariat islam ada dua kewajiban yang harus
laksanakan,jelaskan pengertian dua kewajiban tersebut, serta jelaskan
bagaimana tata cara pelaksanaan fardhu kifayah dalam islam? (nilai 20)
3. Jelaskan tata cara sholat bagi pasien yang sedang sakit.
4. Jelaskan pengertian Keluarga Berencana (KB) Secara terminilogi dan
estimologi
5. Jelaskan pandangan islam terhadap bayi tabung, aborsi, dan KB ,serta
sebutkan dalil yang melarang dan membolehkan tiga hal tersebut
6. Apa hukumnya bayi tabung yang di lakukan dari sperma yang dapat bukan
dari pernikahan yang sah secara agama islam
Nama : Shintia Saputri
Prodi : Administrasi Kesehatan
Nim : 210700006

Jawaban :

1. - AL-GHAZALI (450 H/1059 M – 1111M). Dalam membahas penciptaan alam


semesta, Al-Ghazali menolak konsep para filosof yang mengatakan bahwa dunia in
i kekal dan diciptakan lewat proses emanasi, dengan bahan dasar yang bersifat kek
al dan yang secara terus-menerus mengambil bentuknya yang berbeda.

- IBNU RUSYD (526 H/126 M – 595 H/1198 M). Ibnu Rusyd tidak dapat m
enerima teori Ibnu Sina dan Al-Farabi yakni pemahamannya teori “dari yang
Esa hanya satu yang melimpah” bahkan ia telah menyalahkan dan mengkriti
k Ibnu Sina dengan sangat tajam karena kesalahannya itu telah membukakan
jalan bagi Al-Ghazali untuk menyerang para filosof dan pemikirannya.

- IBNU THUFAIL  (506H/1110M). Dalam menghadapi soal apakah dunia in


i kekal, atau diciptakan dari ketiadaan, Ibnu Thufail bersikap sebagaimana K
ant. Tidak menganut salah satu doktrin dan tidak berusahan  mendamaikann
ya, disamping mengecam dengan pedas penganut Aristoteles dan sikap-sika
p teologis.

2. Fardhu kifayah adalah tugas kewajiban bersama. Sebelum ada yang memu
lai mengambil inisiatif semuanya bertanggung jawab. Tegasnya, masyarakat
berdosa jika tidak seorang juga pun yang memulai mengambil inisiatif untuk
mengerjakan amalan tersebut.Contoh aktivitas yang tergolong fardu kifayah:

Menyalatkan jenazah muslim

Memandikan, mengkafani serta menguburkan jenazah Muslim

Belajar ilmu tertentu (misalnya Kedokteran, Ekonomi,dan Tajwid)


Jihad ibtida'I

Fardu ain adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib
dilakukan oleh seluruh individu yang telah memenuhi syaratnya. Dalam Isla
m, meninggalkan aktivitas yang hukumnya fardu ain adalah berdosa,Contoh
ibadah dalam agama Islam yang dihukumi fardu ain adalah:

Salat lima waktu,Puasa di bulan Ramadhan,Membayar zakat fitrah,Haji bagi


yang mampu.

Dua kewajiban syariat Islam ada sholat dan zakat pengertian sholat yaitu sho
lat sebetulnya berasal dari shalla sholattun yang berarti wa aqimussholata d
a’aa’. Jika diuraikan, kata shalla berarti doa, sedangkan kata shollatun artiny
a adalah mendirikan sholat. Namun jika kata shalla digabung lalu dibaca me
njadi shalallahu ‘alaih, maka kata ini dapat diartikan sebagai doa semoga All
ah SWT memberikan rahmat atau keberkahan kepada hambanya.
Zakat (bahasa Arab: ‫زكاة‬, translit. zakāh) dalam segi istilah adalah harta terte
ntu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan k
epada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya). Z
akat dari segi bahasa berarti 'bersih', 'suci', 'subur', 'berkat' dan 'berkembang'.
Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Zakat merupaka
n rukun ketiga dari rukun Islam.

3. Sholat Posisi Duduk


- Kalau tidak sanggup berdiri, boleh mengerjakan sambil duduk sambil men
ghadap kiblat. Bisa duduk layaknya duduk di antara dua sujud atau duduk sa
mbil meluruskan kaki. Tergantung pada sakit yang di derita.
- Cara mengerjakan gerakan ruku ialah dengan duduk membungkuk sedikit.
Gerakan tangan sama layaknya sholat biasanya.

- Cara mengerjakan sujud, bisa dengan cara sujud biasanya. Kecuali bagi ya
ng sholat dengan meluruskan kaki, gerakan ruku bungkuknya lebih sedikit d
aripada bungkuk dalam sujud.
- Jika semua cara di atas tidak memungkinkan sama sekali, orang sakit bisa
menunaikan sholat dalam hati, selama akal dan jiwa masih ada.

Telah dikatakan bahwa orang sakit mendapat keringanan dalam melaksanak


an ibadah. Jika seorang muslim yang sakit tidak mampu mengikuti tata cara
sholat duduk, ia bisa sholat dengan posisi tidur.

4. Pengertian Keluarga Berencana secara umum dapat diuraikan bahwa


keluarga berencana ialah suatu usaha yang mengatur banyaknya jumlah
kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah
serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulk
an
kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut (terminologi).
Dalam pengertian sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari-
hari berkisar pada pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembua
han
mencegah pertemuan antara sel mani (spermatozoa) dari pria dan sel telur
(ovum) dari wanita. (Estimologi)

5. Mendatangkan pihak ketiga sehingga haram


Metode bayi tabung dan inseminasi yang mempergunakan pihak ketiga selai
n dari suami dan istri dalam memanfaatkan sperma, sel telur atau rahim huku
mnya haram dalam Islam.

Hal tersebut telah disetujui oleh para ulama mu’ashirin. Nadwah Al Injab fi
Dhouil Islam yang merupakan sebuah musyawarah para ulama di Kuwait 11
sya’ban 1403 H, atau tepatnya pada 23 Maret tahun 1983 sudah berdiskusi m
engenai bayi tabung ini dan menghasilkan keputusan.

Musyawarah ini menghasilkan keputusan bahwa bayi tabung hukumnya dipe


rbolehkan secara syar’i apabila dilakukan oleh suami dan istri yang masih m
empunyai ikatan suami istri dan bisa dipastikan jika tidak terdapat campur ta
ngan nasab lainnya.
Akan tetapi, sebagian para ulama juga bersikap hati-hati dan tetap tidak me
mperbolehkan supaya tidak terjadi perbuatan yang terlarang.

Kendati demikian, akhirnya para ulama membulatkan kesepakatan jika huku


m bayi tabung adalah haram apabila terdapat pihak ketiga yang ikut andil dal
am mendonorkan sperma, sel telur, janin atau pun rahim.

6. Melakukan aborsi haram hukum nya karena termasuk pembunuhan dan di


jelaskan pada dalil : “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin de
ngan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dala
mnya, dan Allah murka kepadanya dan melaknatnya serta menyediakan bagi
nya adzab yang besar.” (QS An-Nisa’: 93).

Tetapi para ulama fiqih berbeda pendapat jika aborsi dilakukan sebelum ditiu
pkannya ruh. Sebagian memperbolehkan dan sebagiannya mengharamkanny
a

Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kare


na takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberikan rizki kepada mereka d
an juga kepadamu.” (QS Al-Isra: 31)

Jika dilihat dari dua tujuan tersebut, hukum KB dalam Islam bisa menjadi ha
ram jika orientasinya bukan untuk kemaslahatan dan menyelamatkan. Tetapi
bisa halal jika memang berorientasi pada kesehatan dan juga kesejahteraan i
bu.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya menyatakan bahwa bayi ta


bung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami-istri yang sah hukumny
a mubah (boleh). Sebab, ini termasuk ikhtiar yang berdasarkan kaidah-kaida
h agama.
Hadist : Hal itu didasarkan pada sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas
RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada dosa yang lebih besar setelah syi
rik dalam pandangan Allah SWT, dibandingkan perbuatan seorang lelaki ya
ng meletakkan spermanya (berzina) di dalam rahim perempuan yang tidak h
alal baginya."

Anda mungkin juga menyukai