Anda di halaman 1dari 7

INI LINK MAKALAH DIBAWAH INI :

https://www.studocu.com/id/document/universitas-indonesia/ilmu-kedokteran-forensik-dan-
medikolegal/251807976-makalah-khitan/35949877

A. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-NYA sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Khitanan
yangdiajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama.
Dalam penyusunan karya tulis laporan penelitian ini penulis mengalami banyak kendala,sehingga
tidak terlepas dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyakterimakasih
kepada:1. Bapak Agus Fitriadi M.Pd sebagai dosen pembina;2. Orang tua yang telah memberikan
dukungan moril dan materil.3. Kepada para pihak yang telah membantu.Bagaimanapun juga penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masihjauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
segala kritik dan saran dari berbagai pihak yangsifatnya membangun akan penulis terima dengan
tangan terbuka agar lebih baiknya karyatulis kami dilain waktu. Dan semoga karya tulis ini
bermanfaat.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKhitan bagi anak lelaki adalah sebuah perkara wajar. Namun bagi perempuan
masih di anggap tabu atau sebuah perkara yang sangat jarang di lakukan bahkan oleh sebagian
kalangan khitan wanita adalah tindakan kriminal karna hal ini sangat penting mengingat lebih dari
150 juta sunat perempuan antara lain adalahnyeri berat, syok kesakitan tanpa anastesi atau
pendarahan. oleh karena itu penulis tertarik untuk mencari tahu bagaimana sebenarnya hukum
khitan wanita di dalam pandangan islam.sunat atau khitan adalah aturan agama islam dan menjadi
salah satu tuntutan yang di laksanakan baik lelaki maupun perempuan.

B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, rumusan masalah
dari makalah ini adalah bagaimana hukum wanita di dalam pandangan islam.C. TUJUANAdapun
tujuanya yaitu untuk mengetahui pengertian khitan, untuk mengetahui sejarah khitan, untuk
mengetahui tujuan khitan, untuk mengetahui batas waktu khitan, untuk mengetahui khitan di tinjau
dari segi kesehatan dan para ulama.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khitan

Khitan secara etiologi berasal dari bahasa Arab, yaitu khatana yang berarti memotong atau
mengerat. Namun jika dilihat secara terminologi yang diambil dari ensiklopedi Islam, khitan
bermakna memotong kulit yang menutupi zakar atau kemaluan laki-laki dan membuang bagian
dari kelentit atau jaringan kecil yang terdapat pada ujung lubang vulva di bagian atas kemaluan
perempuan. Dalam agama Islam, khitan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti
ketundukan kita kepada ajaran agama. Khitan dikenal di berbagai belahan dunia, seperti di benua
Amerika, Australia, dan Afrika. Di Indonesia, istilah khitan ini juga dikenal dengan istilah sunat.
Kebiasaan sunat (khitan) ini telah dilakukan sejak zaman prasejarah. Ini berdasarkan hasil
pengamatan dari gambar-gambar di gua yang berasal dari Zaman Batu dan makam Mesir
purba.Namun, alasan khitan ini pada masa itu belum diketahui secara jelas. Tetapi, beberapa
pendapat memperkirakan bahwa tindakan khitan ini merupakan bagian dari ritual pengorbanan
atau persembahan, tanda penyerahan pada Yang Mahakuasa, langkah menuju kedewasaan,
tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk mengubah estetika atau seksualitas.

B. TUJUAN KHITAN (SUNAT) SECARA SYARIAH

1. Tujuan utama syariah kenapa khitan itu disyariatkan adalah karena menghindari adanya najis
pada anggota badan saat shalat. Karena, tidak sah shalat seseorang apabila ada najis yang
melekat pada badannya. Dengan khitan, maka najis kencing yang melihat disekitar kulfa(kulub)
akan jauh lebih mudah dihilangkan bersamaan dengan saat seseorang membasuh kemaluannya
setelah buang air kecil.

2. Mengikuti sunnah Rasulullah.

3. Mengikuti sunnah Nabi Ibrahim.

C. SEJARAH KHITAN DALAM ISLAM

Mengutip keterangan dari Injil Barnabas, Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang berkhitan.
Ia melakukannya setelah bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang dilakukannya karena
melanggar larangan Allah untuk tidak memakan buah khuldi . Pada masa Babilonia dan Sumeria
Kuno, yakni sekitar tahun 3500 Sebelum Masehi (SM), mereka juga sudah melakukan praktik
berkhitan ini. Hal ini diperoleh dari sejumlah prasasti yang berasal dari peradaban bangsa
Babilonia dan Sumeria Kuno. Pada prasasti itu, tertulis tentang praktik-praktik berkhitan secara
perinci. Begitu juga pada masa bangsa Mesir Kuno sekitar tahun 2200 SM. Prasasti yang tertulis
pada makam Raja Mesir yang bernama Tutankhamun, tertulis praktik berkhitan di kalangan raja-
raja (Firaun).Tradisi khitan (sunat), disebutkan juga dalam Taurat yang berhubungan dengan janji
Tuhan kepada Ibrahim (nama aslinya Abram) . Khitan merupakan perjanjian Allah dan Ibrahim.
Janji itu mengikat pada Ibrahim dan keturunannnya. Nabi Ibrahim merupakan tokoh sentral.
Dalam tradisi Yahudi, Ibrahim adalah penerima perjanjian (kovenan) asli antara orang-orang
Ibrani dengan Tuhan. Dalam tradisi Kristen, Ibrahim merupakan Bapak Bangsa terkemuka dan
penerima perjanjian formatif dan orisinal dari Tuhan. Dalam tradisi Islam, Ibrahim merupakan
contoh seorang pewarta yang memiliki keyakinan tak tergoyahkan serta tokoh monotheisme
yang kokoh; Ia seorang nabi dan pembawa pesan Tuhan .

D. KHITAN PADA PEREMPUAN DALAM PANDANGAN MEDIS

Tradisi khitan anak perempuan barangkali sudah setua sejarah manusia itu sendiri, sebab ia
banyak ditemukan dalam sejarah agama–agama sebelum Islam, misalnya Yahudidan sebagian
Kristen. Seiring dengan itu, para pemeluk agama ini meneruskan ritual itu hingga sekarang.
Kendati tak semua pemeluk agama melakukannya, karena khitan sendirimengandung
perdebatan di dalamnya, tetap saja agama menjadi satu dorongan kuat untuk melakukannya.
Apa sebenarnya yang dilakukan pada khitan (sunat) bagi perempuan?. Banyak tipe khitan dan
sangat bermacam menurut budayanya. Di Indonesia barangkali paling ringan, sebab di tempat
lain menyunatnya bisa berlebihan dan menimbulkan luka berbahaya. praktik sunat perempuan
yang diserupakan dengan sunat pada laki-laki. Karena klitoris merupakan “kembaran” penis,
maka kulit di sekitar klitoris juga harus dibuang, seperti membuang preputium. Bahkan ada yang
sampai memotong klitorisnya itu sendiri. “memotong kulit di sekitar klitoris” (yang sejenis
dengan preputium pada penis) merupakan tipe paling ringan .Khitan pada perempuan dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu clitoridectomy dan infibulation. Clitoridectomy dengan
menghilangkan sebagian atau lebih dari alat kelamin luar yang termasuk di dalamnya
menghilangkan sebagian atau seluruh klitoris dan sebagian bibir kecil vagina (labia minora).
infibulation dengan menghilangkan seluruh klitoris serta sebagian atau seluruh labia minora lalu
labia minora dijahit dan hampir menutupi seluruh vagina. Praktik Khitan di Indonesia Menurut
dr. Tonang Dwi Ardyanto, dilakukan adalah membuat perlukaan kecil pada daerah klitoris.
Bahkan, banyak yang hanya mempraktikkan “sunat psikologis” dimana khitan wanita dilakukan
hanya sekadar

penorehan sedikit (dengan) ujung jarum, sehingga keluar setetes darah, dan orang tua pasien
sudah puas. Bahkan kadang, seperti yang juga saya lakukan selama bekerja di klinik Ibu-Anak
dulu, hanya di”sandiwara”kan dengan meneteskan cairan antiseptik sewarna darah, yang
sekaligus diteruskan dengan pembersihan daerah sekitar klitoris. Menurut pengalamannya,
praktik khitan perempuan bukan hanya monopoli orang yang berpendidikan rendah tapi juga
dilakukan oleh keluarga muda, sarjana, bekerja dan hidupdi perkotaan. Mereka justeru
bersemangat melakukan terhadap anaknya, bahkan meski mereka sendiri di masa kecilnya tidak
mengalaminya.Jika WHO secara resmi tidak membolehkan praktik khitan pada perempuan,
European Journal of Obstetrics and Gynecology bulan Oktober 2004 lalu menganalisa bahwa
usaha terbaik untuk mengatasi praktik sunat perempuan harus berupa pendekatan yang non-
direktif, sesuai dengan kultur lokal dan dari banyak sisi (multi-factes). Wujudnya berfokus pada
peranan kelompok masyarakat itu sendiri dalam mensikapi praktik khitan dengan muaranya
adalah munculnya keputusan mandiri, bukan atas program dari luar. Pengalaman di beberapa
negara menunjukkan bahwa pendekatan legal-formal secara direktif justeru menimbulkan
resistensi.

E. HUKUM KHITAN

hukum khitanKhitan merupakan bagian dari syariat Islam. Khitan dalam agam Islam termasuk
bagian dari fitrah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :ُ– ‫َةْر ِط ْف الٌ ْس َم خ –ْ َو أٌ ْس َم خَ ِنمِ َةْر ِط ْف ال‬
‫“ُنَاِتْخ الُ دَاْد ِحتْ ِس َالوُ مِيْلَقَت وِ رَاْفَظ الُ ْف َتَن وِ ْط ِبالّ َص َقو ِبراّ شال‬Fitrah itu ada lima perkara : khitan, mencukur bulu
kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis “ (H.R Muslim
257).Yang dimaksud dengan fitrah adalah sunnah yang merupakan ajaran agama para Nabi
‘alaihimus salam[1]. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “ Fitrah ada dua jenis.
Pertama adalah fitrah yang berkaitan dengan hati, yaitu ma’rifatullah (mengenal Allah) dan
mencintai-Nya serta mengutamakan-Nya lebih dari yang selain-Nya. Kedua yaitu fitrah
amaliyyah, yaitu fitrah yang disebutkan dalam hadits di atas. Fitrah jenis yangpertama
menyucikan ruh dan membersihkan hati sedangkan fitrah yang kedua menyucikan badan.
Keduanya saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Yang utama dan pokok dari fitrah
badan adalah khitan”[2].

F. HUKUM KHITAN DALAM ISLAM

Para ulama Islam berselisih pendapat tentang hukum khitan menjadi tiga pendapat :

Pendapat pertama : Khitan hukumnya wajib bagi laki-laki dan wanita.Pendapat kedua :
Khitan hukumnya sunnah bagi laki-laki dan wanita.Pendapat ketiga : Khitan hukumnya wajib
bagi laki-laki dan sunnah bagi wanita.Yang lebih tepat, hukum khitan bagi laki-laki adalah wajib.
Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata, “Khitan hukumnya wajib bagi lai-laki , dan
merupakan kemuliaan bagi wanita namun hukumnya tidak wajib. Ini merupakan pendapat
mayoritas para ulama”. Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam Asy Syu’bi, Rabi’ah, Al Auza’i,
Yahya bin Sa’id Al Anshari, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, dan ulama-ulama lainnya
rahimahumullah. Di antara alasan-alasan yang menunjukkan wajibnya hukum khitan adalah
sebagai berikut :Pertama. Khitan merupakan bagian dari fitrah, yakni sunnah yang diajarkan oleh
para Nabi ‘alaihimus salam.Kedua. Khitan merupakan ajaran agama Nabi Ibrahim ‘alaihis salam.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :َ‫“َنَت ْت ِخإُ ْم ِيهَاْر ِبإُ ْلِيَلخِ َن ْمّح رالَ ْد َع بَ امْ َتَت أِ ْه َي َلعَ ْن ُو نَاَم ثً َةَن س‬Nabi Ibrahim Khalilur Rahman
berkhitan setelah umur delapan puluh tahu “ (H.R Bukhari 6298 dan Muslim 370).Khitan
merupakan ajaran Nabi Ibrahim ‘alahis salam, padahal Allah Ta’ala memerintahkan untuk
mengikuti ajaran agama Ibrahim dalam firman-Nya :ّ ‫ُمث َاْن َي ْح َو أَ ْك َيإِل ِ َن أْ ِع ّبتاَ ّةِلمَ مِيهَاْر ِبإً افِيَن ح َاَم وَ نَاكَ ِنم‬
‫“َنِيِكْر ُشْم ال‬Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang
yang hanif” dan dia tidak termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.“ (An
Nahl :123)Ketiga . Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada seseorang yang
masuk Islam untuk berkhitan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada seseorang
yang masuk Islam :ِ‫“ْقأَل َ ْك َن عَ ْر َع شِ ْر ُفْك الْ ِنَت ْت خَاو‬Buanglah darimu rambut kekufuran dan berkhitanlah.”
(H.R Abu Dawud 356, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 79)Hukum asal suatu
perintah menunjukkan wajib, sehingga perintah untuk berkhitan dalamhadits di atas adalah
wajib.

Keempat. Khitan merupakan bagian dari syariat kaum muslimin yang merupakan pembeda dari
kaum Yahudi dan Nasrani. Maka hukumnya wajib untuk melaksanakannya sebagaimana syariat
Islam yang lainnya.Kelima. Khitan adalah memotong sebagian anggota tubuh. Memotong bagian
tubuh dalam Islam merupakan perbuatan haram. Keharaman tidak dibolehkan kecuali untuk
sesuatu yang hukumnya wajb. Atas dasar ini maka khitan hukumnya wajib.Keenam .
Diperbolehkan membuka aurat pada saat khitan, padahal membuka aurat sesuatu yang dilarang.
Ini menujukkan bahwa khitan hukumnya wajib, karena tidak diperbolehkan melakukan sesuatu
yang dilarang kecuali untuk sesuatu yang sangat kuat hukumnya.Ketujuh. Khitan menjaga tubuh
dari najis yang merupakan syarat sah shalat. Apabila tidak dikhitan, maka sisa air kencing akan
tertahan pada kulup yang menutupi kepala penis. Khitan adalah memotong kulup yang menutupi
kepala penis sehingga tidak ada lagisisa air kencing yang tertahan. Dengan demikian, khitan
menjadikan tubuh bebas dari najis.

G. MANFAAT KHITAN

Di antara hikmah-hikmah khitan yang terkandung dari pelaksanaan khitan adalah

1. Khitan merupakan pangkal fitrah, syiar Islam dan syari’at

2. Khitan merupakan salah satu masalah yang membawa kesempurnaan ad-Din yang
disyari’atkan Allah swt. lewat lisan Nabi Ibrahim as. sebagaimana terdapat dalam QS. 16:123
yang berbunyi:

3. Khitan itu membedakan kaum muslimin daripada pengikut agama lain

4. Khitan merupakan pernyataan Ubudiyah terhadap Allah swt, ketaatan melaksanakan


perintah, hukum dan kekuasaannya.

Berikut ini adalah sedikit faedah-faedah khitan menurut al-Hawani :

Pertama : Dengan memotong Qulfah atau kulup seorang anak, ia akan terbebas dari endapan
yang mnegandung lemak, dan lendir-lendir yang sangat kotor. Ini dapat menekan serendah
mungkin terjadinya peradangan pada kemaluan, dan proses pembusukan yang diakibatkan oleh
endapan lendir-lendir tersebut.

Kedua: Dengan terpotongnya Qulfah, batang kemaluan akan bebas dari kekangan semasa terjadi
ketegangan (ereksi)

Ketiga : Dengan khitan kemungkinan terserang penyakit kanker sangat kecil. Realitas menunjukan
penyakit kanker penis ternyata banyak diderita oleh orang yang tidak di khitan. Dan jarang sekali
menimpa bangsa-bangsa yang syariat agamanya memerintahkan agar pemeluknya berkhitan.

Keempat : Bila secepatnya mengkhitan sang anak, berarti kita telah menghindarkan dari
kebiasaan ngompol di tempat tidur. Penyebab utama anak mengompol ditempat tidur pada
malam hari karena qulfahnya terasa gatal dan keruh (tergelitik).

Kelima : Dengan khitan anak terhinar dari bahaya melakukan onani. Apabila qulfah masih ada,
maka lendir-lendir yang tertumpuk dalam gulfah, ini dapat merangsang syaraf-syaraf kemaluan
dan mengelitik ujung kemaluan yang merupakan daerah sensitif terhadap rangsangan (stimulus).
Maka dia akan sering menggaruknya. Bila hal ini terus berjalan sampai usia puber, maka dia akan
semakin sering mempermainkannya sehingga akhirnya kebiasaan itu meningkat pada onani.

Keenam : Para dokter mengatakan secara tidak langsung khitan berpengaruh pada daya tahan
sek. Oleh sebagian lembaga ilmiah pernah diadakan suatu sensus mengenai hal ini. Hasilnya
menunjukan bahwa orang yang berkhitan mempunyai kemampuan seks yang cukup lama
dibandingkan orang yang tidak dikhitan. Falh Gray juga menyatakan berdasarkan penelitiannya,
orang yang khitan memiliki ketahanan lebih lama dibanding orang yang tidak dikhitan dalam
melakukan hubungan suami istri (al-Halwani :46) versi lengkap.

H. HUKUM KHITAN BAGI PEREMPUAN

Dalam fikih Islam, hukum khitan dibedakan antara untuk lelaki dan perempuan. Para ulama
berbeda pendapat mengenai hukum khitan baik untuk lelaki maupun perempuan Hukum khitan
bagi perempuan telah menjadi perbincangan para ulama. Sebagian mengatakan itu sunnah dan
sebagian mengatakan itu suatu keutamaan saja dan tidak ada yang mengatakan wajib.Perbedaan
pendapat para ulama seputar hukum khitan bagi perempuan tersebut disebabkan riwayat hadist
seputar khitan perempuan yang masih dipermasalahkan kekuatannya. Tidak ada hadist sahih
yang menjelaskan hukum khitan perempuan. Ibnu Mundzir mengatakan bahwa tidak ada hadist
yang bisa dijadikan rujukan dalam masalah khitan perempuan dan tidak ada sunnah yang bisa
dijadikan landasan. Semua hadist yang meriwayatkan khitan perempuan mempunyai sanad dlaif
atau lemah.Hadist paling populer tentang khitan perempuan adalah hadist yang berasal
dariAnas binMalik radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda kepada kepada
Ummu ‘Athiyah (wanita tukang khitan):Abu Dawud juga meriwayatkan hadist serupa namun
semua riwayatnya dlaif dan tidak ada yang kuat. Abu Dawud sendiri konon meriwayatkan hadist
ini untuk menunjukkan kedlaifannya. Demikian dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Talkhisul
Khabir.Mengingat tidak ada hadist yang kuat tentang khitan perempuan ini, Ibnu Hajar
meriwayatkan bahwa sebagian ulama Syafi'iyah dan riwayat dari imam Ahmad mengatakan
bahwa tidak ada anjuran khitan bagi perempuan.Sebagian ulama mengatakan bahwa perempuan
Timur (kawasan semenanjung Arab) dianjurkan khitan, sedangkan perempuan Barat dari
kawasan Afrika tidak diwajibkan khitan karena tidak mempunyai kulit yang perlu dipotong yang
sering mengganggu atau menyebabkan kekurangnyamanan perempuan itu sendiri.Mazhab Syafi’I
mewajibkan khitan perempuan layaknya khitan laki-laki dengan alasan kesucian kaum wanita .
Pada fatwa MUI tentang hukum pelarangan khitan terhadap perempuan adalah sebagai upaya
perlindungan terhadap hak perempuan untuk mengikuti ajaran Islam, menjaga kebersihan,
kesucian dan memelihara kesehatannya.Berkata Imam Nawawi,”yang wajib bagi laki-laki adalah
memotong seluruh kulit yang menutupi kepala zakar sehingga kepala zakar itu terbuka semua.
Sedangkan bagi wanita, maka yang wajib hanyalah memotog sedikit daging yang berada pada
bagian atas farji”. (Syarah Sahih Muslim 1/543, Fathul Bari 10/340) Barang kali pendapat yang
paling moderat, paling adil, dan paling dekat pada kenyataan dalam masalah ini adalah khitan
ringan, seperti disebutkan dalam beberapa hadits-meskipun tidak sampai derajat shahih-bahwa
Nabi saw. Pernah menyuruh seorang perempuan yang berprofesi mengkhitan wanita, sabda Nabi
saw.“Sayatlah sedikit dan jangan kau sayat yang berlebihan, karena hhal itu akan mencerahkan
wajah dan menyenangkan suami” .

I. APA YANG DIPOTONG DARI PEREMPUAN

Imam Mawardi mengatakan bahwa khitan pada perempuan yang dipotong adalah kulit yang berada
di atas vagina perempuan yang berbentuk mirip cengger ayam. Yang dianjurkan adalah memotong
sebagian kulit tersebut bukan menghilangkannya secara keseluruhan. Imam Nawawi juga
menjelaskan hal yang sama bahwa khitan pada perempuan adalah memotong bagian bawah kulit
lebih yang ada di atas vagina perempuan. Namun pada penerapannya banyak kesalahan dilakukan
oleh umat Islam dalam melaksanakan khitan perempuan, yaitu dengan berlebih-lebihan dalam
memotong bagianalat vital perempuan. Seperti yang dikutib Dr. Muhammad bin Lutfi Al-Sabbag
dalam bukunya tentang khitan bahwa kesalahan fatal dalam melaksanakan khitan perempuan
banyak terjadi di masyarakat muslim Sudan dan Indonesia. Kesalahan tersebut berupa pemotongan
tidak hanya kulit bagian atas alat vital perempuan, tapi juga memotong hingga semua daging yang
menonjol pada alat vital perempuan, termasuk clitoris sehingga yang tersisa hanya saluran air
kencing dan saluran rahim. Khitan model ini di masyarakat Arab dikenal dengan sebutan "Khitan
Fir'aun". Beberapa kajian medis membuktikan bahwa khitan seperti ini bisa menimbulkan dampak
negatif bagi perempuan baik secara kesehatan maupun psikologis, seperti menyebabkan perempuan
tidak stabil dan mengurangi gairah seksualnya. Bahkan sebagian ahli medis menyatakan bahwa
khitan model ini juga bisa menyebabkan berbagai pernyakit kelamin pada perempuan.Seandainya
hadist tentang khitan perempuan di atas sahih, maka di situ pun Rasulullah s.a.w. melarang berlebih-
lebihan dalam menghitan anak perempuan. Larangan dari Rasulullah s.a.w. secara hukum bisa
mengindikasikan keharaman tindakan tersebut. Apalagi bila terbukti bahwa berlebihan atau
kesalahan dalam melaksanakan khitan perempuan bisa menimbulkan dampak negatif, maka bisa
dipastikan keharaman tindakan tersebut. Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas beberapa
kalangan ulama kontemporer menyatakan bahwa apabila tidak bisa terjamin pelaksanaan khitan
perempuan secara benar, terutama bila itu dilakukan terhadap anak perempuan yang masih bayi,
yang pada umumnya sulit untuk bisa melaksanakan khitan perempuan dengan tidak berlebihan,
maka sebaiknya tidak melakukan khitan perempuan. Toh tidak ada hadist sahih yang melandasinya.

J. WAKTU KHITAN

Waktu wajib khitan adalah pada saat balig, karena pada saat itulah wajib melaksanakan sholat. Tanpa
khitan, sholat tidak sempurna sebab suci yang yang merupakan syarat sah sholat tidak bisa
terpenuhi. Adapun waktu sunnah adalah sebelum balig. Sedangkan waktu ikhtiar (pilihan yang baik
untuk dilaksanakan) adalah hari ketujuh seytelah lahir, atau 40 hari setelah kelahiran, atau juga
dianjurkan pada umur 7 tahun. Qadli Husain mengatakan sebaiknya melakuan khitan pada umur 10
tahun karena pada saat itu anak mulai diperintahkan sholat. Ibnu Mundzir mengatakan bahwa khitan
pada umut 7 hari hukumnya makruh karena itu tradisi Yahudi, namun ada riwayat bahwa Rasulullah
s.a.w. menghitan Hasan dan Husain, cucu beliau pada umur 7 hari, begitu juga konon nabi Ibrahim
mengkhitan putera beliau Ishaq pada umur 7 hari.

K. Walimah Khitan

Walimah artinya perayaan. Ibnu Hajar menukil pendapat Imam Nawawi dan Qadli Iyad bahwa
walimah dalam tradisi Arab ada delapan jenis, yaitu : 1) Walimatul Urush untuk pernikahan; 2)
Walimatul I'dzar untuk merayakan khitan; 3) Aqiqah untuk merayakan kelahiran anak; 4). Walimah
Khurs untuk merayakan keselamatan perempuan dari talak, konon juga digunakan untuk sebutan
makanan yang diberikan saat kelahiran bayi; 5) Walimah Naqi'ah untuk merayakan kadatangan
seseorang dari bepergian jauh, tapi yang menyediakan orang yang bepergian. Kalau yang
menyediakan orang yang di rumah disebut walimah tuhfah; 6) Walimah Wakiirah untuk merayakan
rumah baru; 7) WalimahWadlimah untuk merayakan keselamatan dari bencana; dan 8) Walimah
Ma'dabah yaitu perayaan yang dilakukan tanpa sebab sekedar untuk menjamu sanak saudara dan
handai taulan. Imam Ahmad meriwayatkan hadist dari Utsman bin Abi Ash bahwa walimah khitan
termasuk yang tidak dianjurkan. Namun demikian secara eksplisit imam Nawawi menegaskan bahwa
walimah khitan boleh dilaksanakan dan hukumnya sunnah memenuhiundangan seperti undangan
lainnya.

L. DALIL QURAN DAN SUNNAH (HADITS) TENTANG KHITANQS An-Nahl :123

:123‫(نيكرشمال نم ناك اموً افينح ميهاربإ ةلم عبتا نأ كيإل انيحوأ مث‬. ]‫[لحنال‬Artinya: Kemudian Kami wahyukan
kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”- QS Al Hajj 78 ‫ًادِيَه ش ُ لُو ّسرال َ نُو َك ِيل َاَذ ه ِيَف و ُ ْلَب ق ْ ِنم َ نِيِملْ ُسْم ال‬
‫ُُمكّاَم سَ ُو هَ مِيهاَ ْر ِبإْ ُمكِيَب أَ ّةِلم ٍ َج َر ِحسّانال َى َلعَ ءَاَد ُهش اُو نُو َكَت وْ ُم ْك َي َلع‬Artinya: Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Dia
(Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan begitu pula dalam (Al
quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas
segenap manusia.- Hadits riwayat Bukhary & Muslim ُ ‫ْم ِيْلَقَت و ِ ْط ِبال ُ ْف َتَن وُ دَاْد ِحتْ ِس َالو ُ نَاِتْخ ال –ِ َةْر ِط ْف ال َ ِنم ٌ ْس َم خ‬
‫َو أ – ٌ ْس َم خُ َةْر ِط ْف ِال ِبرّاشال ّ َص َقو ِ رَاْف ََظ ال‬A ْ rtinya: Fithrah itu ada lima: Khitan, mencukur rambut kemaluan,
mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong kumis . - Hadits riwayat Bukhary & Muslim.
Lihat juga As-Syaukani dalam Nailul Autar 1/111 ِ ‫مُو َد ْق ِالبً َةَن س َ نِينَاَم ث ُ ْن باَ ُو َه و مَ ّلسالِ ْه َي َلعُ مِيهاَ ْر ِبإ‬
‫َنَت ْت خا‬Aَ rtinya: Ibrahim ‘alaihissalam telah berkhitan dengan qadum (nama sebuah alat pemotong)
sedangkan beliau berumur 80 tahun - Hadits riwayat Abu Dawud ْ ‫ِنَت ْت خَاو ِ ْر ُفْك ال َ ْر َع ش َ ْك َن ع ِ ْقأَل‬Artinya:
Hilangkan darimu rambut kekafiran ( yang menjadi alamat orang kafir ) dan berkhitanlah - Hadits
riwayat Baihaqi ِ‫ ِ َالّج رِللٌ ّةُنس ُ نَاِتْخ ال‬، ‫ءَاّسنِللٌ َةُمْر َك م‬Artinya: Khitan itu sunnah bagi laki-laki dan kemuliaan
bagi wanita.- Hadits riwayat Ar-Rafi'i dalam At-Takwin, As-Syaukani dalam Al-Fawaid Al-Majmuah, Al-
Bahiri dalam As-Sabi' .‫محلال تابنل عرسأو رهطأ هنإف عباسال موي مكدلوأ اونتخا‬

Anda mungkin juga menyukai