KHITAN
DISUSUN OLEH:
1. MISIKKATUL ABDILLAH
2. PINTI
3. YOLA RAMASANTI
4. FIOLA SURYADI
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa
kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Aamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
Latar belakang............................................................................................................2
Rumusan masalah……………………………………………………...............................................2
Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
Definisi khitan.............................................................................................................3
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara bahasa khitan berarti memotong kuluf (kulit) yang menutupi kepala,
menyunat (Yunus, 2009: 114). Menurut istilah syara’ khitan adalah bundar
Imam Syafi’i yang menyatakan bahwa khitan untuk laki-laki dan perempuan
wajib di dasarkan atas hadits yang diriwayatkan oleh al-Zuhri: artinya “Siapa
yang masuk Islam, maka berkhitanlah walaupun sudah besar” (HR. Harb bin
persoalan gender, dalam bukunya, Fiqh Perempuan, menjelaskan bahwa hadits ini
menurut pendapat beberapa pakar hadits dan fiqh bisa dijadikan hujjah karena
tingkat keshahihannya diragukan. Kalaupun hadits ini mau diterima, maka hal itu
tidak bisa dipahami secara umum sehingga laki-laki dan perempuan masuk dalam
objek perintah. Hal itu hanya berkaitan dengan khitan lelaki saja. Beliau mengutip
hadits di atas dengan hadits-hadits yang lain dalam bab “Perintah Nabi SAW
kepada laki-laki yang masuk Islam untuk berkhitan”. Oleh karena itu hadits ini
1
masyarakat Indonesia. Banyak kontoversi terhadap khitan perempuan,
Indonesia pernah dilarang oleh pemerintah melalui Surat Edaran Dirjen Bina
yang disunat.
kalangan Ulama Indonesia, sehingga pada tahun 2008 melalui Majelis Ulama
Indonesia (MUI) secara khusus dikaji tentang khitan perempuan. Dalam kajian
Mei 2008 tentang hukum pelarangan khitan terhadap perempuan. Fatwa itu
seperti memotong atau melukai klitoris yang dapat mengakibatkan dharar atau
B. Rumusan masalah
2
b.bagaimana khitan laki-laki dan perempuan?
c.bagaimana khitan bayi perempuan dalam pandangan islam, hindu, budha, Kristen,
katolik, konghucu, kesehatan dan hak azazi manusia
C. Tujuan
Tujuan mempelajari khitan adalah untuk sahnya ibadah shalat dan juga bertujuan
untuk menghilangkan najis dan mengislamkan seorang hamba secara kaffa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi khitan
Khitan atau dalam bahasa Arab adalah Khatnun yang artinya memotong
bagian depan. Menurut istilah Khitan yaitu memotong kulup (kulit bagian
depan kelamin laki-laki) yang kulup tersebut merupakan tutup kepala zakar
supaya kelamin laki-laki tidak mudah terpapar kotoran sisa air seni yang
menempel di kelamin dalam itu.
Hukum Khitan.
Khitan secara etimologis (lughawi) merupakan bentuk masdar (verbal noun)
dari fi'il madi khatana ( )خَ تَنyang berarti memotong. Dalam terminologi
syariah Islam, bhitan bagi laki-laki adalah memotong seluruh kulit yang
menutup hasyafah (kepala zakar) kemaluan laki-laki sehingga semua
hasyafah terbuka. Sedang bagi wanita khitan adalah memotong bagian
bawah kulit yang disebut nawat yang berada di bagian atas faraj (kemaluan
perempuan). Khitan bagi laki-laki disebut i'dzar sedang bagi perempuan
disebut khifd. Jadi, khifd bagi perempuan sama dengan khitan bagi laki-laki.
4
Dalam beberapa catatan penelitian yang ada di WHO (world Health
Organization) terdapat data-data yang mengungkapkan bahwa khitan sudah
dilakukan di Mesir semenjak Islam belum lahir, praktek-praktek pemotongan
kulup tersebut telah dilakukan oleh penduduk yang bertempat di sebelah
selatan Afrika kira-kira sejak 6000 tahun yang lalu, bahkan terdapat
buktKhitan secara etimologis (lughawi) merupakan bentuk masdar (verbal
noun) dari fi'il madi khatana ( )خَ تَنyang berarti memotong. Dalam terminologi
syariah Islam, bhitan bagi laki-laki adalah memotong seluruh kulit yang
menutup hasyafah (kepala zakar) kemaluan laki-laki sehingga semua
hasyafah terbuka. Sedang bagi wanita khitan adalah memotong bagian
bawah kulit yang disebut nawat yang berada di bagian atas faraj (kemaluan
perempuan). Khitan bagi laki-laki disebut i'dzar sedang bagi perempuan
disebut khifd. Jadi, khifd bagi perempuan sama dengan khitan bagi laki-laki.i-
bukti atau gambar-gambar relief dari zaman Mesir pada tahun 2800 sebelum
masehi yang merujuk sebagai bukti bahwa pemuda-pemuda atau pria-pria
(bahkan wanita) zaman itu juga melakukan khitan.
Adapunalasan utama khitan bagi perempuan pada kala itu adalah agar para
perempuanterbebas dari kegiatan-kegiatan zina yang menyimpang dan
berlebihan.
Sementaraitu di indonesia sendiri khitan juga menjadi budaya yang sudah
ada semenjakIslam belum datang. Contohnya adalah adat yang dipegang
masyarakat Sunda yangmenyatakan bahwa pemotongan kulup merupakan
kegiatan turun temurun sebagaipenyempurnaan atas tradisi yang dianutnya.
Sejarah Khitan Dalam Islam
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwasanya Khitan disyariatkan
pertama kali adalah pada zaman nabi Ibrahim. Hadist yang menjelaskan hal
ini adalah, Hadist shaih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :
5
Dari Rasulullah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ اختَتَنَ بِ ْالقَد
ُوم ْ اختَتَنَ إِب َْرا ِهي ُم بَ ْع َد ثَ َمانِينَ َسنَةً َو
ْ
6
Khitan Bagi Perempuan :
Berbeda dengan lelaki, para ulama’berpendapat bahwa tidak ada Hadist yang
mewajibkan khitan bagi perempuan, namunkhitan bagi perempuan
merupakan penyempurnaan. Dan Hukumnya adalah Sunnah. Pula diatas
sudah dijelaskanbahwa sejarahnya dahulu juga banyak perempuan yang
melakukan khitan.
Khitan Bagi Perempuan ini jugadijelaskan dalam beberapa Hadist Rasulullah
salallahi‘alaihi wa sallam, salah satunya adalah :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabdakepada
‘Ummu ‘Athiyah radhiyallahu ‘anha,
إذا خفضت فأشمي وال تنهكي فإنّه أسرى للوجه وأحضى للزوج
7
Rasulullah salallahu‘alaihi wa sallam bersabda :
ُ َ َُم ْن َس َّن فِي اإْل ِ ْساَل ِم ُسنَّةً َح َسنَةً فَلَهُ أَجْ ُرهَا َوأَجْ ُر َم ْن َع ِم َل بِهَا بَ ْع َدهُ ِم ْن َغي ِْر أَ ْن يَ ْنق
ِ ص ِم ْن أج
ُور ِه ْم َش ْي ٌء
“Barangsiapa yang membuat sunnah yang baik dalam Islam, maka dia akan
mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi dari pahala mereka sedikitpun ”(H.R Muslim)
Atas penjelasan tentang sejarah khitan dalam Islam di atas, dapat
disimpulkan bahwasanya khitan memang memiliki sejarah yang panjang, dan
bukti-bukti yang menunjukkan bahwasanya prosesi khitan di beberapa
daerah sudah ada bahkan sebelum islam, menunjukkan betapa baik dan
bermanfaatnya khitan tersebut.
Semoga penjelasan dari sejarah khitan dalam Islam bermanfaat dan
memberikan keilmuan yang lebih baik dari hari kemarin, InsyaAllah
8
Hukum Khitan adalah disebutkan juga sebagai wajib bagi laki-laki dan
sunnah bagi perempuan. Hal ini didasarkan juga pada dalil Potonglah rambut
kufur darimu dan berkhitanlah` (HR. Asy Syafi`i).
9
F. Khitan dalam pandangan Kristen katolik
Paulus pernah menuliskan “sesungguhnya aku Paulus berkata kepadamu
jikalau kamu menyunatkan dirimu kristus sama sekali tidak akan berguna
bagimu, bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti hanya
iman yg bekerja oleh kasih.
G. Khitan dalam kesehatan
Sunat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti herpes atau
sifilis. Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kulup
penis yang disebut disebutfimosis.
10
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa
• Tentang khitan perempuan ulama, berbeda pendapat tentang hukumnya
ada yang mengatakan wajib ada yang mengatakan sunat.
Jadi akan lebih baik jika kita melakukan khitan bagi perempuan tersebut.
• Khitan bagi perempuan itu dapat mencerahkan wajah dan menyenangkan
bagi suaminya dan merupakan kemulyaan bagi perempuan.
• Salah satu manfaat bagi perempuan yang berkhitan, akan dapat
mengurangi gejolak nafsunya yang berlebihan.
2. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dan kekurangan oleh sebab itu saran-saran dari dosen sangat
penulis harapkan. Demi kesempurnaan makalah ini khususnya ilmu
pengetahuan terutama tentang ilmu masailul fiqh.
3. Daftar pustaka
- Khumais Muhammad Athiyah, Fiqih Perempuan, Media Da’wah, Jakarta :
2002.
https://www.anekamakalah.com/2013/07/hukum-khitan-dalam-islam.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/09/pengertian-khitan-hukum-
dalil-tata-cara-waktu-manfaat-terlengkap.html
11