Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KHITAN

DISUSUN OLEH:
1. MISIKKATUL ABDILLAH
2. PINTI
3. YOLA RAMASANTI
4. FIOLA SURYADI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di
hari akhir kelak.

Penulisan makalah berjudul ‘Khitan dalam pandangan islam’ bertujuan untuk


memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Pada makalah diuraikan
tentang khitan dalam pandangan islam dan maknanya.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa
kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Aamiin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

Latar belakang............................................................................................................2

Rumusan masalah……………………………………………………...............................................2

Tujuan.........................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

Definisi khitan.............................................................................................................3

Sejarah dan hikmah / manfaat khitan laki-laki dan perempuan................................4

Khitan bagi laki-laki....................................................................................................8

Khitan bagi bayi perempuan......................................................................................9

Khitan dalam agama hindu........................................................................................10

Khitan dalam pandangan Kristen katolik...................................................................10

Khitan dalam kesehatan.............................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara bahasa khitan berarti memotong kuluf (kulit) yang menutupi kepala,

mengkhitan artinya ) ‫ خ‬-‫ َخ تنًا َختَ َن‬-‫ت ن‬


ِ ‫ي‬
َ ) arab bahasa dari berasal Khitan.

menyunat (Yunus, 2009: 114). Menurut istilah syara’ khitan adalah bundar

diujung hasafat, yaitu tempat pemotong kulit penis.

Imam Syafi’i yang menyatakan bahwa khitan untuk laki-laki dan perempuan

wajib di dasarkan atas hadits yang diriwayatkan oleh al-Zuhri: artinya “Siapa

yang masuk Islam, maka berkhitanlah walaupun sudah besar” (HR. Harb bin

Ismail) (Yang, 2009: 226).

Husein Muhammad, salah seorang kiai pesantran yang serius menggeluti

persoalan gender, dalam bukunya, Fiqh Perempuan, menjelaskan bahwa hadits ini

menurut pendapat beberapa pakar hadits dan fiqh bisa dijadikan hujjah karena

tingkat keshahihannya diragukan. Kalaupun hadits ini mau diterima, maka hal itu

tidak bisa dipahami secara umum sehingga laki-laki dan perempuan masuk dalam

objek perintah. Hal itu hanya berkaitan dengan khitan lelaki saja. Beliau mengutip

pendapat Ibn Hajar al-Asqalani dalam kitab al-Talkhis al-Habir mengelompokan

hadits di atas dengan hadits-hadits yang lain dalam bab “Perintah Nabi SAW

kepada laki-laki yang masuk Islam untuk berkhitan”. Oleh karena itu hadits ini

tidak mengarah kepada khitan perempuan (Muhammad, 2001: 45-46).

Khitan pada perempuan sampai saat ini menjadi pertanyaan ditengah-tengah

1
masyarakat Indonesia. Banyak kontoversi terhadap khitan perempuan,

menyebabkan adanya perbedaan pendapat tentang praktik tersebut, sehingga

menimbulkan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat. Khitan perempuan di

Indonesia pernah dilarang oleh pemerintah melalui Surat Edaran Dirjen Bina

Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Republik Indonesia tanggal 20

April 2016 tentang larangan petugas kesehatan untuk medisalisasi khitan

perempuan. Berdasarkan Surat Edaran tersebut, khitan perempuan tidak

bermanfaat bagi kesehatan, bahkan merugikan dan menyakitkan bagi perempuan

yang disunat.

Tentang adanya larangan khitan perempuan tersebut mengundang perhatian di

kalangan Ulama Indonesia, sehingga pada tahun 2008 melalui Majelis Ulama

Indonesia (MUI) secara khusus dikaji tentang khitan perempuan. Dalam kajian

tersebut akhirnya MUI mengeluarkan fatwa Nomor 9A Tahun 2008, tanggal 7

Mei 2008 tentang hukum pelarangan khitan terhadap perempuan. Fatwa itu

menegaskan, bahwa pelarangan khitan pada perempuan bertentangan dengan

ketentuan syari’ah dan khitan perempuan tidak dilakukan secara berlebihan,

seperti memotong atau melukai klitoris yang dapat mengakibatkan dharar atau

bahaya pada perempuan.

B. Rumusan masalah

a.apa hukum khitan bagi laki-laki?

2
b.bagaimana khitan laki-laki dan perempuan?

c.bagaimana khitan bayi perempuan dalam pandangan islam, hindu, budha, Kristen,
katolik, konghucu, kesehatan dan hak azazi manusia

C. Tujuan

Tujuan mempelajari khitan adalah untuk sahnya ibadah shalat dan juga bertujuan
untuk menghilangkan najis dan mengislamkan seorang hamba secara kaffa.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi khitan
Khitan atau dalam bahasa Arab adalah Khatnun yang artinya memotong
bagian depan. Menurut istilah Khitan yaitu memotong kulup (kulit bagian
depan kelamin laki-laki) yang kulup tersebut merupakan tutup kepala zakar
supaya kelamin laki-laki tidak mudah terpapar kotoran sisa air seni yang
menempel di kelamin dalam itu.
Hukum Khitan.
Khitan secara etimologis (lughawi) merupakan bentuk masdar (verbal noun)
dari fi'il madi khatana (‫ )خَ تَن‬yang berarti memotong. Dalam terminologi
syariah Islam, bhitan bagi laki-laki adalah memotong seluruh kulit yang
menutup hasyafah (kepala zakar) kemaluan laki-laki sehingga semua
hasyafah terbuka. Sedang bagi wanita khitan adalah memotong bagian
bawah kulit yang disebut nawat yang berada di bagian atas faraj (kemaluan
perempuan). Khitan bagi laki-laki disebut i'dzar sedang bagi perempuan
disebut khifd. Jadi, khifd bagi perempuan sama dengan khitan bagi laki-laki.

B. Sejarah dan hikmah / manfaat khitan laki-laki dan perempuan


Sejarah Khitan Secara Umum :

DalamSejarah dicatatkan bahwa sejatinya Khitan merupakan satu diantara


sekiankebudayaan yang sifatnya kuno, ditradisikan bukan hanya umat
muslim saja,bahkan bangsa Samit Purba serta berbagai bangsa Amerika dan
Afrika, Polinesia,Australia dan Indonesia.

4
Dalam beberapa catatan penelitian yang ada di WHO (world Health
Organization) terdapat data-data yang mengungkapkan bahwa khitan sudah
dilakukan di Mesir semenjak Islam belum lahir, praktek-praktek pemotongan
kulup tersebut telah dilakukan oleh penduduk yang bertempat di sebelah
selatan Afrika kira-kira sejak 6000 tahun yang lalu, bahkan terdapat
buktKhitan secara etimologis (lughawi) merupakan bentuk masdar (verbal
noun) dari fi'il madi khatana (‫ )خَ تَن‬yang berarti memotong. Dalam terminologi
syariah Islam, bhitan bagi laki-laki adalah memotong seluruh kulit yang
menutup hasyafah (kepala zakar) kemaluan laki-laki sehingga semua
hasyafah terbuka. Sedang bagi wanita khitan adalah memotong bagian
bawah kulit yang disebut nawat yang berada di bagian atas faraj (kemaluan
perempuan). Khitan bagi laki-laki disebut i'dzar sedang bagi perempuan
disebut khifd. Jadi, khifd bagi perempuan sama dengan khitan bagi laki-laki.i-
bukti atau gambar-gambar relief dari zaman Mesir pada tahun 2800 sebelum
masehi yang merujuk sebagai bukti bahwa pemuda-pemuda atau pria-pria
(bahkan wanita) zaman itu juga melakukan khitan.
Adapunalasan utama khitan bagi perempuan pada kala itu adalah agar para
perempuanterbebas dari kegiatan-kegiatan zina yang menyimpang dan
berlebihan.
Sementaraitu di indonesia sendiri khitan juga menjadi budaya yang sudah
ada semenjakIslam belum datang. Contohnya adalah adat yang dipegang
masyarakat Sunda yangmenyatakan bahwa pemotongan kulup merupakan
kegiatan turun temurun sebagaipenyempurnaan atas tradisi yang dianutnya.
Sejarah Khitan Dalam Islam
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwasanya Khitan disyariatkan
pertama kali adalah pada zaman nabi Ibrahim. Hadist yang menjelaskan hal
ini adalah, Hadist shaih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :

5
Dari Rasulullah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam:
ِ ‫اختَتَنَ بِ ْالقَد‬
‫ُوم‬ ْ ‫اختَتَنَ إِب َْرا ِهي ُم بَ ْع َد ثَ َمانِينَ َسنَةً َو‬
ْ

“Ibrahim AS kekasih Allah, berkhitan setelah usainya 80 tahun. Ia dikhitan


dengan kapak.” (HR Bukhari).
Bahkan secara rinci, kejadian ini tertulis pada kitab Taurat yang mana dalam
kitab tersebut dijelaskan bagaimana perjanjian Ibrahim kepada Allah.

Firman Allah kepada Ibrahim :


“Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan
keturunanmu turun-temurun. Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang,
perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di
antara kamu harus disunat
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian
antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat,
yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di
rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi
tidak termasuk keturunanmu.
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus
disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang
kekal.
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit
khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.”

6
Khitan Bagi Perempuan :
Berbeda dengan lelaki, para ulama’berpendapat bahwa tidak ada Hadist yang
mewajibkan khitan bagi perempuan, namunkhitan bagi perempuan
merupakan penyempurnaan. Dan Hukumnya adalah Sunnah. Pula diatas
sudah dijelaskanbahwa sejarahnya dahulu juga banyak perempuan yang
melakukan khitan.
Khitan Bagi Perempuan ini jugadijelaskan dalam beberapa Hadist Rasulullah
salallahi‘alaihi wa sallam, salah satunya adalah :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabdakepada
‘Ummu ‘Athiyah radhiyallahu ‘anha,

‫إذا خفضت فأشمي وال تنهكي فإنّه أسرى للوجه وأحضى للزوج‬

“Apabila Engkau mengkhitan wanita, sisakanlah sedikit dan jangan potong


(bagian kulit klitoris) semuanya, karena itu lebih bisa membuat ceria wajah
dan lebih disenangi oleh suami “ (H.R. Al Khatib, dinilai shahih oleh Syaikh Al
Albani)

Manfaat Utama Ber-Khitan :


Tentunya dalam prosesi berihitan ini, muncul beberapamanfaat yang baik.
Manfaat itu adalah bertujuan untukmembersihkan sisa air kencing yang
sifatnya najis pada kulup kepala kemaluan, karenasuci dari najis merupakan
syarat sahnya salat.
Sedangkan khitan untuk wanita tujuannya adalah untuk mengecilkan
syahwatny. Ini sifatnya hanyalah untuk mencari sebuah kesempurnaan dan
bukan sebuah kewajiban. Meskipun tidak berdosa apabila tidak
melakukannya, tentu saja lebih utama apabila melaksan.

7
Rasulullah salallahu‘alaihi wa sallam bersabda :
ُ َ ُ‫َم ْن َس َّن فِي اإْل ِ ْساَل ِم ُسنَّةً َح َسنَةً فَلَهُ أَجْ ُرهَا َوأَجْ ُر َم ْن َع ِم َل بِهَا بَ ْع َدهُ ِم ْن َغي ِْر أَ ْن يَ ْنق‬
ِ ‫ص ِم ْن أج‬
‫ُور ِه ْم َش ْي ٌء‬
“Barangsiapa yang membuat sunnah yang baik dalam Islam, maka dia akan
mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi dari pahala mereka sedikitpun ”(H.R Muslim)
Atas penjelasan tentang sejarah khitan dalam Islam di atas, dapat
disimpulkan bahwasanya khitan memang memiliki sejarah yang panjang, dan
bukti-bukti yang menunjukkan bahwasanya prosesi khitan di beberapa
daerah sudah ada bahkan sebelum islam, menunjukkan betapa baik dan
bermanfaatnya khitan tersebut.
Semoga penjelasan dari sejarah khitan dalam Islam bermanfaat dan
memberikan keilmuan yang lebih baik dari hari kemarin, InsyaAllah

C. Khitan bagi laki-laki dalam pandangan islam


Imam Hanafi dalam Hasiyah Ibnu Abidin, Imam Maliki dalam Asy Syarhu Ash
Shagir, dan Imam Syafii dalam Al Majmu, memiliki pendapat atau pandangan
bahwa hukum khitan adalah wajib bukan hanya sunnah. Mereka mengatakan
bahwa jika penduduk negeri sepakat untuk tidak melakukan khitan, maka
pemerintah berhak untuk memerangi seperti jika masyarakat islam tidak
melaksanakan ibadah shalat dan mengumandangkan adzan.
Terkait khitan terhadap wanita, pandangan ulama fiqih tersebut menyatakan
bahwa hukumnya adalah sunnah. Hal ini didasarkan kepada hadist “Khitan
itu sunnah buat laki-laki dan memuliakan buat wanita.” (HR Ahmad dan
Baihaqi).

8
Hukum Khitan adalah disebutkan juga sebagai wajib bagi laki-laki dan
sunnah bagi perempuan. Hal ini didasarkan juga pada dalil Potonglah rambut
kufur darimu dan berkhitanlah` (HR. Asy Syafi`i).

D. Khitan bayi perempuan dalam pandangan islam


Ibnu Qudamah mengatakan bahwa khitan wajib bagi laki-laki namun tidak
bagi perempuan. Hal ini sebagaimana Rasulullah pernah sampaikan “Sayatlah
sedikit dan jangan berlebihan, karena hal itu akan mencerahkan wajah dan
menyenangkan suami.”
Untuk itu, bagi perempuan hanya dianjurkan sedikit saja dan tidak sampai
pada pangkalnya. Hal ini juga berbeda sebagaimana laki-laki karena laki-laki
bertujuan untuk kesucian dan kebersihan, sedangkan wanita hanya untuk
kemuliaan.
Untuk itu, tidak wajib bagi wanita untuk berkhitan. Akan tetapi semuanya itu
menurut para ulama dikembalikan pada budaya di tiap negeri. Apakah
mereka melakukan khitan bagi kaum perempuan atau tidak. Dan untuk
wanita, khitan biasanya dilakukan saat masih kecil.
Jika sudah dewasa maka, wanita tidak masalah jika tidak dikhitan. Berbeda
dengan laki-laki yang masih wajib walaupun sudah dewasa. Khitan diantara
laki-laki dan perempuan dapat menambah kebahagiaan dalam menjalankan
kewajiban suami terhadap terhadap istri dalam islam.

E. Khitan dalam agama hindu


Khitan dalam tradisi hindu tidak diwajibkan, hal ini karena tubuh sebagai
stana sehingga tidak disarankan untuk disunat.

9
F. Khitan dalam pandangan Kristen katolik
Paulus pernah menuliskan “sesungguhnya aku Paulus berkata kepadamu
jikalau kamu menyunatkan dirimu kristus sama sekali tidak akan berguna
bagimu, bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti hanya
iman yg bekerja oleh kasih.
G. Khitan dalam kesehatan
Sunat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti herpes atau
sifilis. Mencegah terjadinya penyakit pada penis seperti nyeri pada kulup
penis yang disebut disebutfimosis.

10
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa
• Tentang khitan perempuan ulama, berbeda pendapat tentang hukumnya
ada yang mengatakan wajib ada yang mengatakan sunat.
Jadi akan lebih baik jika kita melakukan khitan bagi perempuan tersebut.
• Khitan bagi perempuan itu dapat mencerahkan wajah dan menyenangkan
bagi suaminya dan merupakan kemulyaan bagi perempuan.
• Salah satu manfaat bagi perempuan yang berkhitan, akan dapat
mengurangi gejolak nafsunya yang berlebihan.
2. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
kesalahan dan kekurangan oleh sebab itu saran-saran dari dosen sangat
penulis harapkan. Demi kesempurnaan makalah ini khususnya ilmu
pengetahuan terutama tentang ilmu masailul fiqh.

3. Daftar pustaka
- Khumais Muhammad Athiyah, Fiqih Perempuan, Media Da’wah, Jakarta :
2002.
https://www.anekamakalah.com/2013/07/hukum-khitan-dalam-islam.html
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/09/pengertian-khitan-hukum-
dalil-tata-cara-waktu-manfaat-terlengkap.html

11

Anda mungkin juga menyukai