Anda di halaman 1dari 20

KHITAN

(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah) Fiqih

kesehatan

Dosen pengampu :
Moh.Ansori,MH.

Kelompok 7 :
1. Ataniya Nazmu Naeda (2201287)
2. Aulia Rahma Dwi Yulianti (2201260)
3. Dewi Nur Laeli Wardatul f (2201297)
4. Hilda Auliah Rizkiah (2201267)

AKADEMIK KEBIDANAN KH.PUTRA BREBES Tahun


Ajaran 2022/2023
Jln.Raya Benda Sirampog Kab.Brebes-Prov.Jawa Tengah Indonesia
Kode pos 52272,No.Telp(0289 5102000),Faxmile(0283-4314010),
Email : akbidkhputra@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

1
A. Latar Belakang
Khitan merupakan perintah Allah SWT. Sejak masa nabi
Ibrahim as. Sebagaimana dalam beberapa riwayat hadis nabi
Muhammad SAW. Nabi Adam as. Adalah manusia pertama yang
berkhitan. Beliau melakukannya setelah bertobat kepada Allah SWT.
Dari dosa-dosa yang dilakukannya karena melanggar larangan Allah
untuk tidak memakan buah khuldi.
Pada masa Babilonia dan sumeria kuno, yakni sekitar 3500 SM,
mereka juga sudah melakukan praktek berkhitan. Hal ini diperoleh
dari sejumlah prasasti yang berasal dari peradaban bangsa Babilonia
dan sumeria kuno. Pada prasasti itu, tertulis tentang praktik-praktik
berkhitan secara terperinci. Begitu juga pada masa bangsa Mesir
kuno tahun 2200 SM. Prasasti yang tertulis pada makam raja Mesir
yang bernama Tutankhamun, tertulis praktik berkhitan di kalangan
raja-raja (Firaun)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa khitan telah ada
sejak zaman nabi Ibrahim, sebagaimana disebutkan dalam kitab
taurat dan kitab Injil dan terlebih dalam Alquran sendiri, sebagai
kitab terakhir seluruh umat di dunia ini. Dan di dalam Alquran
disebutkan bahwa Allah SWT. Memerintahkan nabi Muhammad
SAW. Dan umatnya untuk mengikuti ajaran nabi Ibrahim as. Di
antara ajaran nabi Ibrahim as adalah khitan.
Meskipun dalam Alquran telah dijelaskan secara jelas, namun di
zaman modern ini banyak kalangan muslim sendiri yang melarang
praktek pelaksanaan khitan, padahal jelas, bahwa Rasulullah SAW,
disuruh untuk mengikuti ajaran nabi Ibrahim as, yang salah satunya
adalah khitan. Dengan demikian bukan berarti Islam adalah pengikut
agama tauhid, tetapi Islam adalah penyempurna seluruh agama yang
diutus oleh Allah SWT. Ke muka bumi ini.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian khitan
2. Apa dalil dan hukum tentang khitan
3. Bagaimana khitan bagi perempuan
4. Apa manfaat khitan
5. Bagaimana khitan menurut ilmu kedokteran
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu khitan
2. Untuk mengetahui dalil dan hukum tentang khitan
3. Untuk mengetahui bagaimana khitan bagi perempuan
4. Untuk mengetahui apa manfaat khitan
5. Untuk mengetahui bagaimana khitan menurut ilmu kedokteran

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian khitan
Khitan berasal dari bahasa Arab, bentuk masdar dari kata
Khatana, yakhtinu, khatnan. Khitan telah menjadi bahasa Indonesia
dan sering juga disebut dengan “sunat”. Khitan berasal dari kata
khatana yang berarti memotong. Sedangkan Al-khatnu berarti
memotong kulit yang menutupi kepala dzakar dan memotong sedikit
1
dan memotong sedikit daging yang berada di bagian atas farji
(clitoris). Dan Al khitan adalah nama dari bagian yang dipotong
tersebut. Khitan bagi laki-laki dinamakan juga I'zar dan bagi
perempuan disebut khafd.
Secara umum, sunat adalah tindakan memotong atau
menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis.
Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam
prosedur yang dinamakan frenektomi. Imam Nawawi menyatakan
bahwa khitan pada perempuan adalah memotong bagian bawah kulit
lebih dan menutupi yang ada di atas vagina perempuan.

Waktu Melaksanakan Khitan


Pelaksanaan khitan untuk anak laki-laki terkait dengan
kewajiban melaksanakan salat setelah dewasa. ketika seseorang
ingin mengerjakan salat terlebih dahulu harus suci fisiknya dari najis
dan hadas, pakaiannya dan tempatnya harus suci dari najis. Untuk itu
maka kulit yang menutupi penis harus dipotong. Jika tidak najis air
seni setelah seseorang buang air kecil akan tertinggal dan
bersembunyi di dalamnya dan ini akan terbawa waktu salat. hal ini
menyebabkan salatnya tidak sah dan tidak dibenarkan. Untuk itu
wajib dihilangkan dengan cara dikhitan. sedangkan khitan bagi

1
https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_dan_
Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

1
perempuan dilakukan sewaktu masih bayi atau kecil, sehingga yang
bersangkutan tidak mengetahuinya.2
Ulama fiqih Mazhab Syafi'i dan Hambali berpendapat bahwa
waktu seorang anak wajib dikhitan adalah setelah dewasa, sebab
khitan dilakukan untuk kepentingan kesucian. Menurut ulama fiqih
Mazhab Syafi’i waktu di khitan disunahkan ada dua pendapat.
Pendapat shahih yang difatwakan adalah pada saat umur 7 hari sejak
kelahiran anak. Hal ini berdasarkan hadis dari Jabir: ‫عق رسول هللا‬

‫صل ا هلل عليه و سلم عن الحسن و الحسين و ختنحما السبعة‬


‫أيا م‬
“Rasulullah SAW melakukan aqiqah untuk Hasan dan Husein dan mengkhitannya
pada hari ketujuh.” ( Al-baihaqi)

Dalam hadis ya 3
ng lain disebutkan, dari abu Jafar berkata,
“Fatimah melaksanakan aqiqah anaknya pada hari ketujuh. Beliau
juga mengkhitan dan mencukur rambutnya serta mensodaqohkan
seberat rambutnya dengan perak.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).
Hadits riwayat Ar-rafi'i dalam At-Taqwin, As-syaukani dalam Al-
fawaid Al-Majmuah, Al-Bahiri dalam As-Sabi' :

‫اختنوا أو ل د كم يوم السابع فإنه أطهر وأسر ع لنبات اللح م‬


Artinya : “Khitanlah anak laki-lakimu pada hari ketujuh karena sesungguhnya itu
lebih suci dan lebih cepat tumbuh daging (cepat besar badannya).”

Meskipun begitu, khitan boleh dilakukan sampai anak tumbuh


dewasa, sebagaimana telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu
anhu, bahwa beliau pernah ditanya “seperti apakah engkau saat
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam meninggal dunia?” beliau
menjawab, “saat itu saya barusan dikhitan. dan saat itu para sahabat
tak menghitam kecuali sampai anak itu bisa memahami sesuatu.”
(HR. Bukhori, Ahmad, & Thabrani).

2 https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_da
n_Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

2
Berkata Imam Al-Mawardzi, “Khitan itu memiliki dua waktu,
waktu wajib dan waktu sunnah. Waktu wajib adalah masa baligh,

sedangkan waktu sunnah adalah sebelumnya. Yang paling bagus


adalah hari ketujuh setelah kelahiran dan disunahkan agar tidak
menunda sampai waktu sunnah kecuali ada uzur.3
Menurut ulama fiqih mazhab Maliki dan Hambali, waktu khitan
sunat dilakukan ketika anak telah umur 7 tahun hingga 10 tahun.
Sebab waktu itulah anak diperintahkan mengerjakan salat. Dalam
mazhab Hanafi disebutkan bahwa khitan dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi fisik anak, sudah mungkin apa belum
Khitan dilakukan. Sebab tidak ada penegasan dari hadits Nabi kapan
waktunya harus dilakukan. Dengan demikian, masalahnya kembali
kepada ijtihad.
Ulama fiqh Hanafi, Maliki dan Hambali berpendapat makruh
melakukan khitan Pada hari ketujuh ( 7 ), karena hal itu menyerupai
orang-orang Yahudi. Menurut Syekh al-Azhar Imam Akbar Syekh
Jadal Haq Ali Jadal Haq, karena tidak ada Penegasan dari Al-Qur’an
dan hadits kapan waktunya khitan itu harus dilakukan, Sebaiknya
diserahkan kepala wali atau orang tua anak dengan pertimbangan
Dokter ahli, baik untuk laki-laki atau perempuan.5
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan hukum
waktu Melaksanakan khitan adalah:
1. Waktu wajib yaitu sebelum masuk umur baligh (IBN al-Qayyim,
Tuhfah-110)
2. Waktu yang dianjurkan yaitu ketika anak-anak dianjurkan untuk
shalat (7tahun) atau disebut juga waktu itsghar (Tuhfah-112)
3. Waktu mubah yaitu waktu selain yang disebutkan di atas.

3 https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_da
n_Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

3
Selain penjelasan di atas, ada anak-anak yang tidak mungkin di
khitan dan hukumnya haram dikhitan dengan alasan, ternyata hal itu

tidak mungkin dilakukan (bila dilakukan membahayakan), semua


ulama sepakat haram baginya untuk dikhitan, sebab Allah
berfirman :

ْ
‫ان اللَّٰ ي ُِح ب‬
َِّ ۛ ‫نوا‬ َْ ‫الل َو َل تلُق ُْوا باِيَْ ِد ْي ُك ْم اِلَى التهَّْل َُك ِة ۛ َو‬
ُْ ‫اح ِس‬ ُْ ِ‫َوا ْنَف‬
ِّٰ ‫قوا فِ ْي َسبِي ِْل‬
َ‫ْال ُمحْ ِسنِ ْي ن‬
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri
sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah.
Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Baqarah:195)4

Selain itu, jika seorang Muslim meninggal belum di Khitan maka


Ulama fiqh sepakat bahwa seseorang tersebut tidak perlu dikhitan,
sebab kewajiban khitan merupakan hukum taklifi, dengan meninggal
maka hukum itu menjadi gugur. Lebih dari itu tujuan khitan adalah
untuk mensucikan najis.
Dengan meninggal hal itu tidak diperlukan lagi, sebab bagi
orang yang sudah Meninggal tidak ada pembebanan hukum. Di sisi
lain yang dikhitan itu adalah bagian dari jasad mayat. Maka tidak
boleh dipotong sebagaimana halnya pencuri yang meninggal
sebelum dihukum, maka tidak boleh dipotong tangannya. Demikian
Juga tidak boleh melakukan hukum qisas dari orang yang telah
meninggal. Hal ini berbeda dengan memangkas rambut dan
memotong kuku mayat. Untuk hal ini diperbolehkan, karena sewaktu
masih hidup hal itu dapat dilakukan dengan tujuan berhias.

4
https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_dan_
Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)
https://www.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-
195?utm_source=google&utm_medium=organic diakses 18/12/2022 (12.15)

4
2. Dalil dan Hukum tentang khitan
Ayat-ayat yang berkenaan dengan pensyariatan khitan dapat
dipahami dari ketentuan surat An-Nisa’ ayat 125. Kreteria ayat ini
masuk dalam dalil implisit pensyariatan khitan:

ْٰ ِ‫هو ُمحْ ِس ٌن َّواتبَّ َع ِملَّةَ ا‬


‫بر ِه ْي َم‬ َُ ‫اح َسنُ ِد ْينًا ِم َّم ْن ا َْسلَ َم َوجْ هَهٗ لِ ِّٰل َو‬
َْ ‫َو َم ْن‬
ُّٰ ‫َحنِ ْيفًا ۗ َوات ََّخ َذ‬
‫الل ابِ ْٰر ِه ْي َم َخلِ ْي ًل‬

Artinya: “Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang memasrahkan
dirinya kepada Allah, sedangkan dia muhsin (orang yang berbuat kebaikan) dan
mengikuti agama Ibrahim yang hanif? Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai
kekasih(-Nya). (QS. An-Nisa ayat 125)

Hadits Rasulullah
Bila dibandingkan dengan Al-Quran, maka dalil haditslah secara
tegas menyebutkan lafadz khitan. Hadits-hadits yang relavan tentang
khitan sangat banyak diantaranya diriwayatkan oleh Imam Muslim:

‫ب َج ِميعً†ا ع َْن‬ ٍ ْ‫ْر بْنُ أبَِي َش† ْيبَةَ َوعَمْ رٌو النَّاقِ† ُد َو ُزهَيْ ُ†ر بْنُ حَر‬ِ ‫حَدثَّنَا أبَ ُو ب َك‬
ِ َّ‫ي ع َْن َس† ِعي ِد ب ِْن ْال ُم َس†ي‬
‫ب‬ ِ ‫زهْر‬
ِ ‫ال أبَ ُو ب َْك ٍر حَدثَّنَا ابْنُ ُعيَيْنَةَ ع َْن ال‬
َ َ‫ُس ْفيَانَ ق‬
َْ ٌ‫طْرةُ خَ ْمس‬
‫أو‬ َ ‫ص †لَّى ال † َُّّل َعلَيْ ِه َو َس †لَّ َم‬
َ ِ‫قَال ْالف‬ َ ‫ي‬ ِ َّ‫هريْ َرةَ ع َْن الن‬
ِ ‫ب‬ َُ ‫ع َْن أبَِي‬
‫خَ ْمسٌ ِم ْن‬
ْ ُْ ‫ظَفَار ون‬ ْ
‫ب‬ ِ ‫ق ص ال َّش‬
ِ ‫ار‬ ِ ِ‫َتف ا ْل‬
َ ‫بط َو‬ َ ِ ْ ‫ط َر ِة ْال ِختاَنُ َوالِ ْستِحْ داَ ُ†د َوت ْقَلِي ُم ْال‬
ْ ِ‫الف‬.
ْ
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Amru
an-Naqid serta Zuhair bin Harb semuanya dari Sufyan, Abu Bakar berkata, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Uyainah dari az-Zuhri dari Sa’id bin al-
Musayyab dari Abu Hurairah dari Nabi eb , ‫ﷺ‬liau bersabda, “Fithrah itu ada
lima, -atau ada lima perkara yang termasuk fithrah- yaitu: 5 khitan, mencukur bulu
kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis.” (HR.
Imam
Muslim).8

5 https://tebuireng.online/hukum-dan-tata-cara-khitan-lengkap-dengan-dalilnya/
diakses 21/12/2022 (10.47)

5
Fitrah dalam hadits di atas mengandung makna penciptaan. Bisa
juga diartikan perkara-perkara yang dianjurkan untuk dilakukan,
sebab dipandang baik untuk dilakukan. Adapun hadits yang
bersangkutan sebelumnya seperti diriwayatkan Imam Ahmad dalam
kitab Musnad Ahmad:
ْ
‫ج ع َْن‬ ِ ‫برنَا َورْ قَا ُء ع َْن أبَِي ال ِزنَا ِد ع َِن ْال َْع َر‬ ٍ ‫َحدثَّنَا ع َِل ي بْنُ َح ْف‬
َ َْ‫ص أخ‬
ْ ‫صلَّى ال َُّّل َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
‫اختت ََن ِإ ْب َرا ِهيَ ُ†م‬ َ ‫ قَا َل َرس ُو ُل ال َِّّل‬،‫ال‬ َُ ‫أبَِي‬
َ َ‫هري َْرةَ ق‬
‫َخلِي ُل‬
ً‫اختت ََن بِ ْالقَد ُو ِم ُم َخفَّفَ ة‬ ْ ‫الرَّحْ َم ِن ب َْعد َما أت‬
ْ ‫َتَ عَليَْ ِه ث َمانوُنَ َسنَةً َو‬
Artinya : “Telah menceritakan kepada kami Ali bin Hafsh telah mengabarkan
kepada kami Warqo` dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dia
berkata; Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, “Ibrahim kekasih Allah yang Maha Pengasih

berkhitan setelah beliau berumur delapan puluh tahun, dan beliau berkhitan
dengan qadum (kapak) kecil.”(HR. Ahmad).
Hadits ini menjadi kesatuan terhadap dalil al-Quran yang
sebelumnya. Dengan maksud millah atau ajaran Nabi Ibrahim salah
satunya yaitu berkhitan. Bagi umat Nabi Muhammad SAW, khitan
termasuk syarat untuk beribadah kepada Allah Swt, termasuk juga 9
bagian dari tanggung jawab orang tua terhadap anak-anaknya.
Adapun dalil lain seperti hadits sebagai berikut:6

ُ‫اعي ُل بْن‬ ِْ ‫برنَا َعبَّا ُد بْنُ ُمو َسى َحدثَّنَا‬


ِ ‫إس َم‬ َ َْ‫َحدثَّنَا ُم َح َّم ُد بْنُ َع ْب ِد ال َّر ِح ِيم أخ‬
ٍ ‫ق ع َْن َس ِعي ِد ْب ِن ُجبَي ٍْر قَا َل سُئ َِل ابْنُ َعبَّا‬
‫س‬ َ ‫يل ع َْن أبَِي ِإ ْس َحا‬
َ ‫ْفر ع َْن ِإس َْراِئ‬
ٍ َ ‫َجع‬
‫صلَّى ال َُّّل َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل أنَا ي َْو َمِئ ٍذ‬
َ ‫بي‬
َِّ ‫ض الن‬ َ ِ‫ِمث ُْل َم ْن أنَْتَ ِحينَ قُب‬
‫يس ع َْن أبَِي ِه‬ َ َ‫ك َوق‬
ِ ْ ‫ال ابْنُ ِإ‬
َ ‫در‬ ِْ ‫ى ي‬
َ ‫ُدر‬ َّ ‫ال َو َكان ُوا† َل يَ ْختِنوُنَ ال َّرج َُل َحت‬
َ َ‫َم ْخت ُو ٌن ق‬
‫صلَّى‬ َ ‫ي‬ ِ ‫ض النَّب‬َ ِ‫س قُب‬ٍ ‫ق ع َْن َس ِعي ِد ب ِْن ُجبَي ٍْر ع َْن اب ِْن َعبَّا‬ َ ‫ع َْن أبَِي ِإس‬
َ ‫ْحا‬
ُ ‫ال َّّل‬

6 https://tebuireng.online/hukum-dan-tata-cara-khitan-lengkap-dengandalilnya/
diakses 21/12/2022 (10.47)

6
‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوأنَا َ خَتيِ ٌن‬
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdurrahim telah
mengabarkan kepada kami ‘Abbad bin Musa telah menceritakan kepada kami
Isma’il bin Ja’far dari Isra`il dari Abu Ishaq dari Sa’id bin Jubair dia berkata;
Ibnu Abbas ditanya, “Seperti apakah kamu ketika Nabi SAW wafat?” Dia
menjawab; ‘Waktu itu saya telah dikhitan.’ Dia juga berkata; ‘Dan orang-orang
tidak dikhitan kecuali setelah mereka dewasa (baligh).’ Dan berkata Ibnu Idris
dari ayahnya dari Abu Ishaq dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas ketika Nabi
SAW wafat saya telah dihitan“.

Hukum dan Pendapat-pendapat Ulama:


A. Ulama terlebih dahulu
Imam Syafi’i berpendapat bahwa khitan merupakan sesuatu hal
yang wajib bagi laki-laki dan perempuan. Kemudian Imam Nawawi
menegesakan pendapat Imam Syafi’i bahwa ini adalah pendapat
shahih (benar) dan masyhur dan ditetapkan oleh Imam Syafi’i.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa seseorang yang tidak berkhitan tidak


diterima sholatnya dan tidak boleh dimakan sembelihannya. Imam
Hambal mengatakan bahwa Abu Abdillah berkata, orang yang tidak
berkhitan tidak boleh menyembelih, tidak dimakan sembelihannya
dan tidak sah shalatnya. Menurut Imam Hambali yang dikutip oleh
Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mugni menghukumi wajib bagi
laki-laki dan tidak wajib bagi perempuan, akan tetapi sunnah dan
merupakan kemulian saja.
Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan yang lainnya mengatakan
bahwa khitan dihukumi sunnah karena ada dalil yang menguatkan
pendapat tersebut “Telah menceritakan kepada kami Suraij, telah

7
menceritakan kepada kami ‘Abbad yaitu Ibnu Awwam dari Al Hajjaj
dari Abul Malih bin Usamah7
dari Ayahnya bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Khitan itu hukumnya
sunnah bagi kaum laki-laki dan kemuliaan bagi kaum wanita’.”12
B. Ulama kontemporer13
Wahbah al-zuhaili dalam kitabnya menyatakan khitan bagi
perempuan adalah suatu kemuliaan jika dilaksanakan, dianjurkan
untuk tidak berlebihan agar tidak kehilangan kenikmatan seksual.
Beliau juga mengatakan mengenai pendapat Mazhab sama yaitu,
khitan perempuan hukumnya makruh sedangkan laki-laki hukumnya
Sunnah.
Dalam kitab al-mughni Suatu al-kabir karya Al maqdisi itu
ditegaskan bahwa hukum khitan wajib bagi laki-laki dan makruh
bagi perempuan,tidak wajib atas mereka. Imam An-Nawawi dalam
kitabnya menjelaskan tentang hukum khitan yang dikemukakan oleh
masing-masing Mazhab. Hal ini lebih pada Mazhab Syafi’i yang
memberikan pandangan bahwa khitan wajib bagi laki-laki dan
wanita.
Pendapat yang dikemukakan oleh ulama Syafi’iyah disertai alasan-

alasan maupun dalil-dalil yang dijadikan hujjah dalam menentukan


hukum khitan.

3. Bagaimana Khitan Bagi Perempuan


Sunat perempuan adalah prosedur yang melibatkan
pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin wanita bagian luar.
Sunat perempuan tidak dilakukan atas alasan medis, dan justru
dapat8 menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Istilah sunat

7 https://tebuireng.online/hukum-dan-tata-cara-khitan-lengkap-dengandalilnya/
diakses 21/12/2022 (10.47)

8 http://syariah.radenintan.ac.id/hukum-khitan-perempuan-danfaidahnya/
#:~:text=Imam%20al%2DSyaukani%20memberikan%20catatan,laki%2 Dlaki

8
perempuan sebenarnya tidak tepat. Istilah yang lebih tepat untuk
prosedur ini adalah mutilasi alat kelamin perempuan (female genital
mutilation). Pasalnya, bukan hanya kulup atau lipatan kulit yang
mengelilingi klitoris yang diangkat dalam prosedur ini, tetapi juga
klitoris itu sendiri.

Fatwa MUI tentang Khitan Wanita


Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa
tentang masalah hukum khitan wanita yang terdapat dalam
Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 9A Tahun 2008
Tentang Hukum Pelarangan Khitan Terhadap Perempuan. Dalam
fatwa tersebut, MUI menegaskan bahwa khitan bagi wanita termasuk
fitrah (aturan) dan syiar Islam. Khitan terhadap perempuan adalah
makrumah (bentuk pemuliaan), pelaksanaannya sebagai salah satu
bentuk ibadah yang dianjurkan. MUI juga menjelaskan bahwa
pelarangan khitan terhadap perempuan adalah bertentangan dengan
ketentuan syariat Islam karena khitan, baik laki-laki maupun
perempuan, termasuk fitrah (aturan) dan syiar Islam.
Dalam fatwanya tersebut, MUI juga menjelaskan batas atau cara
khitan perempuan. Pelaksanaan khitan terhadap perempuan harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Khitan perempuan dilakukan cukup dengan hanya


menghilangkan selaput (jaldah/colum/preputium) yang menutupi
klitoris
2. Khitan perempuan tidak boleh dilakukan secara berlebihan,
seperti memotong atau melukai klitoris (insisi dan eksisi) yang
mengakibatkan dharar (keburukan).

Kesimpulannya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para


ulama tentang khitan bagi wanita. Namun yang jelas khitan

%20maupun%20untuk%20perempuan.&text=Artinya%3A%20Dari%20Abu%
20Hurairah%20ra,Ahmad%20dan%20al%2DBaihaqy diakses 21/12/2022 (10.50)

9
merupakan bagian syariat bagi wanita, terlepas hukumnya wajib
ataupun sunnah. Barangsiapa yang9 melaksanakannya tentu lebih
utama. Dan ini termasuk bagian menghidupkan sunnah nabi yang
hampir hilang.16

4.Manfaat khitan

Tujuan utama syariah kenapa khitan itu disyariatkan adalah


karena menghindari adanya najis pada anggota badan saat shalat.
Karena, tidak sah Shalat seseorang apabila ada najis yang melekat
pada badannya. Selain itu, tujuan utamanya yaitu untuk mengikuti
sunah Rasulullah SAW, dan mengikuti sunah Nabi Ibrahim as.
Adapun manfaat dan hikmah melaksanakan khitan menurut beberapa
sumber baik itu dari sumber medis ataupun ulama seperti
AlHawani,Seiykh al-Qardhawi, dan fatwa MUI dapat penulis
simpulkan sebagai berikut:

1. Khitan merupakan pangkal fitrah, syiar Islam dan syari’at.


2. Khitan itu membedakan kaum muslimin dari pada pengikut
agama lain.
3. Khitan merupakan pernyataan Ubudiyah terhadap Allah SWT.
Ketaatan Melaksanakan perintah, hukum dan kekuasaannya.

4. Khitan bagi wanita tidak berbahaya ditinjau dari sisi medis.


5. Khitan memaksimumkan kepuasan seks ketika jima’, (Fiqh
Taharah, 172).
6. Dengan khitan kemungkinan terserang penyakit sifilis, kanker
penis (penile Cancer) atau kanker leher rahim (cervical cancer)
sangat kecil.

9 http://syariah.radenintan.ac.id/hukum-khitan-perempuan-danfaidahnya/
#:~:text=Imam%20al%2DSyaukani%20memberikan%20catatan,laki%2 Dlaki
%20maupun%20untuk%20perempuan.&text=Artinya%3A%20Dari%20Abu%
20Hurairah%20ra,Ahmad%20dan%20al%2DBaihaqy) diakses 21/12/2022 (10.50)
16
https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_da
n_Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

10
7. Khitan berpengaruh pada daya tahan sek. Falh Gray menyatakan
berdasarkan Penelitiannya, orang yang khitan memiliki
ketahanan lebih lama dibanding orang yang tidak dikhitan dalam
melakukan hubungan suami istri (al-Halwani:46).
8. Dengan di khitan akan lebih higinis (sehat). Menurut penelitian
medis, infeksi bekas urine lebih banyak diderita orang yang tidak
disunat. Infeksi yang akut Pada Usia muda akan berakibat pada
masalah ginjal di kemudian hari.
9. Mengurangi resiko infeksi yang berasal dari transmisi seksual.
Pria yang dikhitan memiliki resiko lebih rendah dari infeksi
akibat hubungan seksual,termasuk HIV/AIDS. Dan ia juga akan
Terhindar dari kebiasaan melakukan onani.
10. Mencegah problem terkait dengan penis. Terkadang, kulit muka
penis yang
11. tidak dikhitan akan lengket yang sulit dipisah. Dan dapat
berakibat radang
12. pada kepala penis (hasyafah), bengkak dan lecet.
13. Khitan pada perempuan yaitu untuk ini menyeimbangkan
syahwat perempuan.
14. “Menurut para ulama, jika wanita tidak dikhitan, syahwatnya
terlalu besar.
15. Jikakhitannya berlebihan, itu menjadi rendah syahwatnya. Maka
dari itu,
16. khitannya sedikit saja untuk membuka selaput saja.

5.Bagaimana khitan menurut ilmu kedokteran


Dalam isitilah medis khitan disebut female circumcision, yaitu
istilah umum yang mencakup eksisi suatu bagian genitalia eksterna
wanita. Dalam istilah medis, khitan wanita juga10 diistilahkan Female

10 https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_da
n_Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

11
Genital Cutting (FGC) atau Female Genital Mutilation (FGM).
Menurut WHO, definisi FGM meliputi 18
seluruh prosedur yang
menghilangkan secara total atau sebagian dari organ genitalia
eksterna atau melukai pada organ kelamin11 wanita karena alasan
nonmedis.WHO mengklasifikasikan FGM menjadi empat tipe yaitu:

1.Klitoridektomi, yaitu pengangkatan sebagian atau seluruh klitoris,


termasuk juga pengangkatan hanya pada preputium klitoris (lipatan
kulit di sekitar klitoris)

2. Eksisi, pengangkatan sebagian atau seluruh klitoris dan labia


minora, dengan atau tanpa eksisi dari labia majora (labia adalah bibir
yang mengelilingi vagina)

3.Infibulasi, penyempitan lubang vagina dengan membentuk


pembungkus, pembungkus dibentuk dengan memotong dan reposisi
labia mayora atau labia minora, baik dengan atau tanpa
pengangkatan klitoris.

4.Tipe lainnya, semua prosedur berbahaya lainnya ke alat kelamin


perempuan untuk tujuan non medis, misalnya menusuk, melubangi,
menggores, dan memotong daerah genital.

Dapat kita simpulkan dari penjelasan WHO yang dilarang adalah


tindakan FGM (Female Genita Mutilation), yaitu seluruh prosedur
yang menghilangkan secara Total atau sebagian dari organ genialia
eksterna atau melukai pada organ kelamin wanita karena alasan
non-

medis. Namun perlu diperhatikan baik-baik bahwa definisi khitan


wanita dalam Islam tidak sama dengan FGM yang dilarang oleh
WHO.

11 https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_da
n_Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

12
Permenkes tentang Khitan Wanita, Terdapat Peraturan Menteri
Kesehatan tentang khitan bagi wanita yaitu Peraturan Menteri
Kesehatan Repubublik Indonesia nomor 1636/Menkes/Per/XI/2010
tentang Sunat Perempuan. Dijelaskan bahwa khitan perempuan
adalah tindakan menggores kulit yang menutupi bagian depan
klitoris, tanpa melukai klitoris. Khitan perempuan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu, yaitu dokter, bidan, dan
perawat yang telah memiliki Surat izin praktik atau Surat izin kerja.
Yang melakukan khitan pada perempuan diutamakan adalah tenaga
kesehatan perempuan.

Adanya Permenkes ini bisa digunakan sebagai standar


operasional prosedur (SOP) bagi tenaga kesehatan apabila ada
permintaan dari pasien atau orangtua Bayi untuk melakukan khitan
pada bayi perempuannya. Dalam melaksanakan Khitan perempuan,
tenaga kesehatan harus mengikuti prosedur yang tercantum dalam
Permenkes 1636/2010. Jadi khitan perempuan yang diatur dalam
Permenkes tersebut bukan mutilasi genital perempuan (female
genetal multilation = FGM) yang dilarang oleh WHO.12

12 https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Laki laki_da
n_Perempuan_ diakses 18/12/2022 (10.56)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Khitan berasal dari bahasa Arab, bentuk masdar dari kata


Khatana, yakhtinu, khatnan. Khitan telah menjadi bahasa Indonesia
dan sering juga disebut dengan “sunat”. Khitan berasal dari kata
khatana yang berarti memotong. Sedangkan Al-khatnu berarti
memotong kulit yang menutupi kepala dzakar dan memotong sedikit
dan memotong sedikit daging yang berada di bagian atas farji
(clitoris). Dan Al khitan adalah nama dari bagian yang dipotong
tersebut. Khitan bagi laki-laki dinamakan juga I'zar dan bagi
perempuan disebut khafd.Secara umum, sunat adalah tindakan
memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup
depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara
bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Imam
Nawawi menyatakan bahwa khitan pada perempuan adalah
memotong bagian bawah kulit lebih dan menutupi yang ada di atas
vagina perempuan.

Ayat-ayat yang berkenaan dengan pensyariatan khitan dapat


dipahami dari ketentuan surat An-Nisa’ ayat 125. Kreteria ayat ini
masuk dalam dalil implisit pensyariatan khitan:

ٰ ِ‫حس ن َّواتبَّ َع ِملَّةَ ا‬


‫بر ِه ي َم‬ ِ ‫س ن ِد ينًا ِّ ِم َّم ن ا َسلَ َم َو جهَ ه لِ ٰ ِل َوه َو م‬ َ ‫َو َم ن ا َح‬
‫الل ا بِ ٰر ِه ي َم َخ ِل ي ًل‬ّٰ ‫َح ِن يفًا ۗ َوات ََّخ َذ‬
Artinya: “Siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang memasrahkan
Dirinya kepada Allah, sedangkan dia muhsin (orang yang berbuat kebaikan) dan
mengikuti agama Ibrahim yang hanif? Allah telah menjadikan Ibrahim sebagai
kekasih(-Nya). (QS. An-Nisa ayat 125)

Sunat perempuan adalah prosedur yang melibatkan


pengangkatan sebagian atau seluruh alat kelamin wanita bagian luar.
Sunat perempuan tidak dilakukan atas alasan medis, dan justru dapat
menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Istilah sunat
perempuan sebenarnya tidak tepat. Istilah yang lebih tepat untuk
prosedur ini adalah mutilasi alat kelamin perempuan (female genital
Mutilation). Pasalnya, bukan hanya kulup atau lipatan kulit yang
mengelilingi klitoris yang diangkat dalam prosedur ini, tetapi juga
Klitoris itu sendiri. Beberapa manfaat dari khitan : khitan merupakan
pernyataan ubudiyah terhadap Allah SWT. Ketaatan melaksanakan
perintah, hukum dan kekuasaannya, khitan bagi wanita tidak
berbahaya ditinjau dari sisi medis, khitan berpengaruh pada daya
tahan seks, dengan dikhitan akan lebih higienis (sehat).

Dalam isitilah medis khitan disebut female circumcision, yaitu


Istilah umum yang mencakup eksisi suatu bagian genitalia
eksterna Wanita. Dalam istilah medis, khitan wanita
juga16 diistilahkan Female Genital Cutting (FGC) atau
Female Genital Mutilation (FGM). Menurut WHO, definisi
FGM meliputi 17 seluruh prosedur yang Menghilangkan
secara total atau sebagian dari organ genitalia Eksterna
atau melukai pada organ kelamin18 wanita karena alasan
nonmedis.WHO mengklasifikasikan FGM menjadi empat
tipe yaitu:

1.Klitoridektomi, yaitu pengangkatan sebagian atau


seluruh klitoris,Termasuk juga pengangkatan hanya pada
preputium klitoris (lipatan Kulit di sekitar klitoris)

2. Eksisi, pengangkatan sebagian atau seluruh klitoris dan


labia Minora, dengan atau tanpa eksisi dari labia majora
(labia adalah bibir Yang mengelilingi vagina)
3.Infibulasi, penyempitan lubang vagina dengan
membentuk Pembungkus, pembungkus dibentuk dengan
memotong dan reposisi Labia mayora atau labia minora,
baik dengan atau tanpa pengangkatan Klitoris.

4.Tipe lainnya, semua prosedur berbahaya lainnya ke alat


kelamin Perempuan untuk tujuan non medis, misalnya
menusuk, melubangi, Menggores, dan memotong daerah
genital.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19918074/ANALISIS_HUKUM_KHITAN_Lak
i-laki_dan_Perempuan_

https://www.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat195?
utm_source=google&utm_medium=organic
http://syariah.radenintan.ac.id/hukum-khitan-perempuan-danfaidahnya/
#:~:text=Imam%20al%2DSyaukani%20memberikan%20catatan,l aki
%2Dlaki%20maupun%20untuk%20perempuan.&text=Artinya%3A%20
Dari%20Abu%20Hurairah%20ra,Ahmad%20dan%20al%2DBaihaqy)

https://tebuireng.online/hukum-dan-tata-cara-khitan-lengkap-
dengandalilnya/

Anda mungkin juga menyukai