Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN DM
TIPE I
KELOMPOK 3

Atika Nugraheni Khoiriyah (P07120422003)


Alissa Nikma Nashabandi (P07120422007)
Fariska Khoirunnisa (P07120422012)
Purwasih Rahayu (P07120422013)
Hestia Dirgantari (P07120422022)
Heru Toto Wibawa (P07120422025)
Tantri Dwi Yunitasari (P07120422026)
Nor Listriyani (P07120422032)
DIABETES
MILITUS
Diabetes Mellitus adalah gangguan metabolisme
yang ditandai dengan hiperglikemia yang
berhubungan dengan abnormalitas metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan
oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas insulin atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular,
makrovaskuler, dan neuropati
DM TIPE I
Diabetes mellitus tipe 1 dahulu disebut insulin-
dependent diabetes (IDDM, diabetes yang
bergantung pada insulin), dicirikan dengan
rusaknya sel beta penghasil insulin pada pulau-
pulau langerhans sehingga terjadi kekurangan
insulin pada tubuh
PENYEBAB/ FAKTOR PREDISPOSISI

01. FAKTOR GENETIK


02. FAKTOR IMUNOLOGI
Penderita diabetes mewarisi Adanya respons otoimun
suatu predisposisi atau yang merupakan respons
kecenderungan genetik ke arah abnormal terhadap sel-sel
terjadinya DM tipe I
pulau Langerhans dan
insulin endogen
03. LINGKUNGAN
Virus atau toksin tertentu dapat
memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi sel beta
MANIFESTASI KLINIS

POLIURI Berat badan menurun,


Banyak kencing lemas, lekas lelah, tenaga
kurang
POLI PAGI MATA KABUR
Banyak makan Karena pembentukan katarak

POLI DIPSI KETOASIDOSIS


Banyak minum Bila tidak diterapi dengan baik
PEMERIKSAAN FISIK
a. Inspeksi : Pada DM tipe 1 didapatkan klien mengeluh kehausan, klien
tampak banyak makan, klien tampak kurus dengan berat badan menurun,
terdapat penutunan lapang pandang, klien tampak lemah dan mengalam
penurunan tonus otot

b. Palpasi : Denyut nadi meningkat, tekanan darah meningkat yang


menandakan terjadi hipertensi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Glukosa darah : meningkat 200-100mg/dL
2. Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
3. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol
meningkat
4. Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang
dari 330 mOsm/l
5. Natrium : mungkin normal, meningkat, atau menurun
6. Kalium : normal atau peningkatan semu (perpindahan
seluler), selanjutnya akan menurun.
7. Fosfor : lebih sering menurun
LANJUTAN
h. Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali
lipat
i. Gas Darah Arteri : biasanya menunjukkan pH rendah
dan penurunan pada HCO3 (asidosis metabolic)
j. Insulin darah : mungkin menurun / atau bahkan sampai
tidak ada
k. Urine : gula dan aseton positif
l. Ureum / kreatinin : mungkin meningkat atau normal
(dehidrasi/ penurunan fungsi ginjal)
m. Amilase darah : mungkin meningkat yang
mengindikasikan adanya pancreatitis akut
KRITERIA DIAGNOSIS DM TIPE
I
Kriteria diagnostik WHO dalam (Mansjoer, A dkk. 2008) untuk
diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :

 Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)

 Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)

 Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah


mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl
PROGNOSIS
DM tipe 1 merupakan penyakit kronik yang
memerlukan pengobatan seumur hidup. DM
tipe 1 tidak bisa disembuhkan tetapi kualitas
hidup penderita dapat dipertahankan
seoptimal mungkin dengan mengusahakan
control metabolic yang baik.
KOMPLIKASI

01. KOMPLIKASI • Ketoasidosis diabetik


• hipoglikemi
METABOLIK AKUT

KOMPLIKASI • Mikroangiopaty
02. VASKULAR • Makroangiopaty
JANGKA PANJANG
PENATALAKSANAAN

PEMBERIAN PENGATURAN OLAHRAGA


INSULIN MAKAN DAN DIET

OBAT EDUKASI PEMANTAUAN


HIPOGLIKEMIK MANDIRI
ORAL (OHO)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

RIWAYAT KESEHATAN PENGKAJIA


• Riwayat kesehatan sekarang • N Nyeri/ kenyamanan
• Riwayat kesehatan dahulu • Pernafasan
• Riwayat penggunaan obat • Keamanan
• seksualitas
PENGKAJIA
N
• Aktifitas/ istirahat
• Sirkulasi
• Integritas ego
• Eliminasi
• Makanan/ cairan
• neurosensori
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan disfungsi


pankreas (D.0027)
2. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan
sirkulasi/ neuropathi perifer (D.0129)
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional finansial (D.0080)
4. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hiperglikemia
(D.0009)
5. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan penyakit
kronis,penurunan sistem imun tubuh sekunder terhadap DM (D.0142)
6. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan defisiensi oral/ penurunan
intake oral
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Ketidakstabilan kadar gula • Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
darah berhubungan dengan Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa
disfungsi pankreas (D.0027) darah diatas normal
• Manajemen Hipoglikemia (I.03115)
Mengidentifikasi dan mengelola kadar glukosa
darah rendah

2. Gangguan integritas • Perawatan Integritas Kulit (I.11353)


kulit/jaringan berhubungan Mengidentifikasi dan merawat kulit pasien
dengan perubahan untuk menjaga keutuhan, kelembaban, dan
mencegah perkembangan mikroorganisme
sirkulasi/ neuropathi perifer • Perawatan Luka (I.14564) Mengidentifikasi dan
(D.0129) meningkatkan penyembuhan luka serta
mencegah terjadinya komplikasi luka
INTERVENSI KEPERAWATAN

3. Ansietas berhubungan • Identifikasi saat tingkat ansietas berubah


dengan krisis situasional karena stressor
finansial (D.0080) • Monitoring tanda-tanda ansietas
• Pahami situasi yang membuat pasien
ansietas
• Tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyamanan
• Ajarkan teknik relaksasi dan teknik
distraksi untuk mengurangi ansietas

Reduksi ansietas (I.9314)


INTERVENSI KEPERAWATAN

4. Perfusi perifer tidak efektif • Perawatan Sirkulasi (I. 06195) Mengidentifikasi


berhubungan dengan dan merawat area lokal dengan keterbatasan
hiperglikemia (D.0009) sirkulasi perifer
• Managemen Sensasi Perifer(I.06195)
Mengidentifikasi dan mengelola ketidaknyamanan
pada perubahan sensasi perifer.

5. Resiko penyebaran infeksi • Tingkat Infeksi (L.14137) Mengidentifikasi dan


berhubungan dengan penyakit menurunkan risiko terserang organisme patogenik
kronis,penurunan sistem imun
tubuh sekunder terhadap DM
(D.0142)
INTERVENSI KEPERAWATAN

6. Resiko defisit nutrisi • Manajemen Nutrisi (I.03119)


berhubungan dengan Mengidentifikasi dan mengelola
defisiensi oral/ penurunan asupan nutrisi yang seimbang
intake oral
IMPLEMENTASI
Pada tahap implementasi perawat
melaksanakan dari rencana
(intervensi) keperawatan yang di
lihat dari diagnosa keperawatan.
Tindakan keperawatan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah
pasien terdiri dari 3 jenis yaitu:
a. Tindakan Keperawatan
Independen
b. Tindakan Keperawatan
Dependen
c. Tindakan Keperawatan
kolaboratif
EVALUASI
Pada tahap evaluasi, perawat dapat menemukan reaksi klien
terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan
menetapkan apakah sasaran dari rencana keperawatan telah
dapat diterima
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai