Anda di halaman 1dari 6

PENGKAJIAN REMAJA PADA GANGGUAN REPRODUKSI

DISUSUN OLEH

NAMA : FEBY ATIKA PUTRI AMIRA


NIM : PO.71.20.3.18.020
SEMESTER : V.A

DOSEN PEMBIMBING : ZURAIDAH, SKM, MKM

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2020/2021
1. Pengkajian Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)

a. Pengkajian Riwayat Keperawatan


Nona L, 17 tahun datang ke rumah sakit dengan mengeluh lemas letih dan lesu
serta nyeri hebat ketika haid, sampai tidak mampu melakukan aktivitas karena nyeri
abdomen akan bertambah. Pasien juga mengeluh mual, muntah dan diare.

b. Keadaan fisik
Pernapasan tidak teratur, TD:90/60 mmHg, Akral Basah dan dingin,
Penurunan Konsentrasi, Pusing, Konjungtiva Anemis, nyeri pada abdomen, nafsu
makan menurun, nyeri pada punggung, badan mudah capek .

c. Kesiapan Belajar
Klien mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang nyeri akut dan
cara mengurangi. Pengetahuan klien tentang nyeri akut dan cara mengurangi nyeri
akut dan gelisah masih kurang karena klien belum pernah mendapatkan informasi
tentang hal tersebut dari sumber apapun.
Klien dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Klien tampak gelisah dan kurang inisiatif.

d. Motivasi Belajar
Motivasi belajar klien untuk mempelajari kondisinya cukup kuat. Klien
mengatakan apapun yang harus dilakukan akan dilaksanakan asalkan ia mampu
mengurangi rasa nyeri akut, gelisah dan kurang inisiatif dalam masalah dismenore.

e. Kemampuan membaca
Klien mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan cukup baik.
Ketika diberikan sebuah bahan bacaan berupa“lembar balik”tentang pengertian nyeri
akut dan diminta membacanya.Klien mampu menjelaskan kembali inti dari isi
“lembar balik”tersebut.Dan klien mengatakan lebih menyukai belajar dengan cara
Tanya jawab dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah diingat.

2. Pengkajian Faktor Reinforcing


Perawat yang memberikan pelayanan kepada klien yang mengalami
ansietas telah memiliki keterampilan member penyuluhan kesehatan dengan baik.
Karena telah sering kali dilakukan pelatihan untuk hal tersebut. Alat bantu
penyuluhan berupa “ leaflet “ dan ” lembar balik”.

3. Pengkajian Faktor Enabling


Nn.L tinggal bersama orantuanya Tn.D berpendidikan Universitas
mempunyai persepsi yang lebih positif terhadap nyeri akut anaknya dan
mendorong agar tidak nyeri akut ,dan gelisah lagi.

4. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi
2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemia
3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen

5. Perencanaan
1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi

• Tujuan:

Nyeri dapat diadaptasi oleh pasien

• Kriteria hasil:

1. Skala nyeri 0-1


2. Pasien tampak rileks

INTERVENSI RASIONAL
1. Beri linkungan tenang dan kurangi 1. Meningkatkan istirahat dan
rangsangan penuh stress meningkatkan kemampuan koping

2. Kolaborasi dengan dokter dalam 2. Analgesik dapat menurunkan nyeri


pemberian analgesic

3. Ajarkan strategi relaksasi (misalnya


3. Memudahkan relaksasi, terapi non
nafas berirama lambat, nafas dalam,
farmakologi tambahan
bimbingan imajinasi

4. Penggunaan persepsi sendiri atau


4. Evaluasi dan dukung mekanisme
prilaku untuk menghilangkan nyeri
koping px dapat membantu mengatasinya lebih
efektif

5. Mengurangi rasa nyeri dan


5. Kompres hangat
memperlancar aliran darah

2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat nyeri abdomen

• Tujuan:

Pasien dapat beraktivitas seperti semula

• Kriteria hasil:

1. Pasien dapat mengidentifikasi faktor – faktor yang memperberat dan


memperingan intoleran aktivitas
2. Pasien mampu beraktivitas

INTERVENSI RASIONAL
1. Beri lingkungan tenang dan perode 1. Menghemat energi untuk aktivitas
istirahat tanpa gangguan, dorong dan regenerasi seluler/ penyembuhan
istirahat sebelum makan jaringan

2. Tingkatkan aktivitas secara bertahap 2. Tirah baring lama dapat menurunkan


kemampuan

3. Menurunkan penggunaan energi dan


3. Berikan bantuan sesuai kebutuhan
membantu keseimbangan supply dan
kebutuhan oksigen

3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen


• Tujuan:

Pasien bisa kembali

• Kriteria hasil:

1. Pasien menyatakan kesadaran perasaan ansietas


2. Pasien menunjukkan relaksasi
3. Pasien menunjukkan perilaku untuk menangani stres

INTERVENSI RASIONAL
1. Libatkan pasien/ orang terdekat 1. Keterlibatan akan membantu pasien
dalam rencana perawatan merasa stres
berkurang,memungkinkan energi
untuk ditujukan pada penyembuhan

2. Berikan lingkungan tenang dan


istirahat 2. Memindahkan pasien dari stress luar
meningkatkan relaksasi; membantu
menurunkan ansietas

3. Perilaku yang berhasil dapat


3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi/
dikuatkan pada penerimaan masalah
memerlukan perilaku koping yang
stress saat ini, meningkatkan rasa
digunakan pada masa lalu
control diri pasien

4. Bantu pasien belajar mekanisme


4. Belajar cara baru untuk mengatasi
koping baru, misalnya teknik
masalah dapat membantu dalam
mengatasi stres
menurunkan stress dan ansietas

6.Implementasi

Intervensi dalam ansietas tingkat sedang.Saat ansietas pasien menurun


sampai tingkat ringan atau sedang perawat dapat mengimplementasikan
intervensi keperawatanreedukatif atau berorientasi pikiran. Intervensi ini
melibatkan klien dalam proses pemecahan masalah.
7.Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara terus menerus pada respon klien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilaksanankan. Evaluasi disesuaikan dengan tujuan atau
kriteria hasil yang disusun.

Anda mungkin juga menyukai