Anda di halaman 1dari 1

Bakteri (Ex. E.

colli , Streptococcus)
Nyeri Akut

SLKI : Tingkat Nyeri


Area abdominal terjadi inflamasi di peritoneum
-Kontrol Nyeri
WOC PERITONITIS
Peritonitis
-Pola Tidur

-Fungsi Gastrointestinal

Keluar Eksudat Fibrinosa Nyeri Abdomen SIKI : Manajemen Nyeri


MK : Defisit nutrisi Observasi :
Abses Abdomen kaku, tegang SLKI : Status Nutrisi -Identifikasi skala nyeri
-Tingkat Nyeri Identifikasi respons nyeri non verbal
Perlekatan fibrinosa Kemerahan Mk : Nyeri Akut
-Fungsi Gastrointestinal Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
SIKI : Manajemen Nutrisi
Penurunan aktivitas peristaltik Edema Terapeutik:
Observasi
-Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Atoni usus -Identifikasi makanan yang disukai nyeri
Produksi cairan elektrolit dan protein
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
meningkat -Monitor asupan makanan
Obstruksi usus Kolaborasi :
-Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
-Kolaborasi pemberian analgaetik
Demam Terapeutik
Mual Hipovolemia :
-Lakukan oral hygiene sebelum makan
SLKI : Status Cairan
Anoreksia Mk : Hipovolemia -Sajikan makanan secara manarik dan suhu -Integritas kulit dan jaringan
yang sesuai
mening -Keseimbangan cairan
Mk : Defisit Nutrisi -Berikan suplemen makanan
SIKI :
Edukasi
Observasi :
Peritonitis adalah inflamasi rongga mmmmeningkat -Anjurkan posisi duduk
peritoneum yang disebabkan oleh inflamasi -Periksa tanda dan gejala hipovolemia
isi usus dari suatu kondisi seperti rupture -Anjurkan diet yang diproramkan {mis.frekuensi nadi meningkat,nadi teraba
apendiks,perforasi/trauma lambung dan lemah)
kebocoran anastomosis.(Tucker:1998,32). Kolaborasi
Terapeutik
Emmeingkat meningkat -Kolaborasi pemberian medikasi sebelum --Hitung kebutuhan cairan
makan
Pemeriksaan Penunjang
-Berikan asupan cairan oral
1. Tes Laboratorium -Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Edukasi
 Leukositosis menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
 Hematokrit meningkat yang dibutuhkan -Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
2. X. Ray
 Usus halus dan usus besar di latusi. -Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak

Referensi : Kolaborasi

-Kolaborasi pemberian cairan IV Isotonis (mis


Digiulio,M,Jackson,D dan Keogh,J.2014.Keperawatan Medikal
NaCl,RL)
Bedah Demystified edisi 1. Alih bahasa khundazi Aulawi.
Yogyakarta: Rapha Publishing. -Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.
Albumin)
Padila. (2012). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha
Medika. -Kolaborasi pemberian produk darah

Anda mungkin juga menyukai